SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
i
DAR2/Profesional/097/6/2019
PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM
MODUL 6.
KLASIFIKASI MATERI, SIFAT DAN
KEGUNAANNYA
Kegiatan Belajar 4: Zat Aditif dan Zat Adiktif
Penulis:
Eliyawati, S.Pd., M.Pd.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2019
i
Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................... i
A. Pendahuluan ....................................................................................................... ii
1. Deskripsi Singkat ............................................................................................ ii
2. Relevansi ......................................................................................................... ii
3. Panduan Belajar.............................................................................................. iii
B. Inti ...................................................................................................................... 1
1. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 1
2. Sub Capaian Pembelajaran.............................................................................. 1
3. Uraian Materi .................................................................................................. 1
a. Zat Aditif...................................................................................................... 2
1) Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Makanan............................................ 2
2) Macam-Macam Zat Aditif Makanan ...................................................... 4
b. Zat Adiktif dan Psikotropika...................................................................... 17
1) Zat Adiktif............................................................................................. 17
2) Psikotropika .......................................................................................... 21
3) Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Pecandu ................... 22
4) Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika ................. 23
5) Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan... 24
ii
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Modul Hybrid Learning Klasifikasi Materi, Sifat, dan Kegunannya ini
merupakan buku modul PPG dalam jabatan yang dirancang sesuai dengan
tuntutan kompetensi professional yang harus dimiliki seorang guru yang
berorientasi pada Kurikulum Pembelajaran IPA Tahun 2013. Buku ini dirancang
untuk mengmbangkan kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap secara utuh dalam pembelajaran IPA. Materi yang disajikan dalam modul
ini dikembangkan secara hybrid menggunakan berbagai media yang terkait
dengan konten materi IPA.
Pada bagian ini, akan dikembangkan materi yang berkaitan dengan kegiatan
belajar 4 yaitu zat aditif dan zat adiktif. Pada Kegiatan Belajar 4 ini, Anda akan
mempelajari zat-zat yang sudah tidak asing lagi sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Zat aditif makanan merupakan zat yang setiap hari kita
gunakan. Pada penggunaan zat aditif makanan, kita harus mampu
mengidentifikasi jenis zat aditif makanan seperti apa yang bisa dikonsumsi. Untuk
zat adiktif, ada beberapa zat adiktif yang memang berguna di bidang kesehatan
tetapi kebanyakan dari zat adiktif itu menyebabkan kecanduan. Oleh karena itu,
pemahaman baik tentang zat aditif makanan maupun zat adiktif perlu anda
pahami. Melalui Kegiatan Belajar 4 ini, akan diuraikan secara detail penjelasan
tentang zat aditif dan zat adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Silakan
anda mempelajari uraian materi berikut.
2. Relevansi
Pada kegiatan belajar ini, pembahasan mengenai zat aditif dan zat adiktif
serta pengaruhnya terhadap kesehatan dibuat berdasarkan bidang ilmu IPA yang
terintegrasi terutama Kimia dan Biologi. Makhluk hidup terutama manusia yang
sering menggunakan zat aditif makanan maupun zat adiktif akan mendapatkan
mendapatkan dampak yang berbeda-beda tergantung jenis zat yang digunakan dan
tujuan penggunaannya. Pembahasan zat aditif makanan dan zat adiktif dilakukan
secara komprehensif serta ditambah analisis pengaruh penggunaan zat tersebut
terhadap kesehatan. Hal ini dilakukan dengan harapan agar Anda yang
iii
mempelajari kegiatan belajar 4 ini dapat memahami materi dengan baik sehingga
dapat dikuasai oleh guru IPA SMP/MTs untuk diajarkan kepada para siswanya.
Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan
penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.
Untuk memfasilitasi Anda dalam pencapaian tujuan pembelajaran secara
optimal, maka dalam kegiatan belajar ini selain diberikan uraian materi yang
diperlukan untuk pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi Anda, juga
dilengkapi dengan pemberian tugas terstruktur serta penilaian ketercapaian
penguasaan materi Anda melalui pemberian tes formatif dan pada bagian akhir
kegiatan belajar.
3. Panduan Belajar
. Agar dapat mencapai penguasaaan yang optimal tentu diperlukan peran
aktif Anda dalam mempelajari kegiatan belajar ini diantaranya dengan membaca
uraian dan contoh, mengerjakan tugas-tugas dan latihan yang diberikan pada
modul, membaca rangkuman, mengerjakan tes formatif yang diberikan pada
kegiatan belajar ini. Jika Anda berhasil menjawab seluruh pertanyaan dengan
benar, maka Anda telah cukup menguasai bahan ini. Jika masih ada beberapa
jawaban yang salah, maka pelajari kembali kegiatan belajar yang diberikan pada
modul ini. Ketekunan dalam mempelajari dan mengerjakan semua tugas, latihan,
dan tes formatif yang diberikan akan sangat membantu Anda dalam mencapai
tujuan pembelajaran secara optimal. Secara rinci kajian dalam modul ini memuat:
a. Capaian dan sub capaian pembelajaran agar Anda mengetahui target yang
harus dicapai setelah mempelajari modul ini.
b. Uraian materi yang mendeskripsikan pokok-pokok materi minimal yang
harus dikuasai oleh Anda.
c. Forum diskusi agar Anda memahami seluruh konsep-konsep yang dipelajari
melalui forum diskusi di luar jam pelajaran serta mampu membuat
keterkaitan konsep dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
d. Rangkuman yang disajikan agar Anda mampu memahami garis besar materi
yang dipelajari.
iv
e. Tes formatif yang diberikan sebagai sarana latihan untuk mengukur
penguasaan konsep Anda setelah mempelajari materi pada setiap kegiatan
yang diberikan.
f. Daftar Pustaka disajikan untuk memberi informasi sumber belajar yang dapat
digunakan oleh Anda sebagai bahan pendalaman materi.
Selamat belajar, semoga Anda memahami keseluruah materi yang disajikan pada
kegiatan belajar 4 untuk bekal dalam mengaplikasikan konsep-konsep sains kimia
dalam menjelaskan maupun menyelesaikan berbagai persoalan yang ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.
1
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menganalisis penggunaan zat aditif atau adiktif serta dampaknya terhadap
kesehatan
2. Sub Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 4 pada modul 6 ini, Anda diharapkan
mampu:
a. Menganalisis zat aditif makanan.
b. Menganalisis kelompok zat aditif makanan berdasarkan fungsinya
c. Menganalisis pengaruh penggunaan zat aditif terhadap kesehatan
d. Menganalisis zat adiktif dan psikotropika
e. Menganalisis pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika terhadap
kesehatan.
f. Menganalisis upaya pencegahan penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika.
g. Menganalisis penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang
kesehatan.
3. Uraian Materi
Pada Kegiatan Belajar 4 ini, Anda akan mempelajari zat-zat yang sudah tidak
asing lagi sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Zat aditif makanan
merupakan zat yang setiap hari kita gunakan. Pada penggunaan zat aditif
makanan, kita harus mampu mengidentifikasi jenis zat aditif makanan seperti apa
yang bisa dikonsumsi. Untuk zat adiktif, ada beberapa zat adiktif yang memang
berguna di bidang kesehatan tetapi kebanyakan dari zat adiktif itu menyebabkan
kecanduan. Oleh karena itu, pemahaman baik tentang zat aditif makanan maupun
zat adiktif perlu anda pahami. Melalui Kegiatan Belajar 4 ini, akan diuraikan
secara detail penjelasan tentang zat aditif dan zat adiktif serta pengaruhnya
terhadap kesehatan. Silakan anda mempelajari uraian materi berikut.
2
a. Zat Aditif
1) Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Makanan
Pada dasarnya, manusia memerlukan makanan dalam melangsungkan
hidupnya. Makanan tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi (karbohidrat
dan lemak), bahan untuk pertumbuhan sel-sel yang baru atau mengganti sel-sel
yang rusak (protein), serta sumber zat untuk penunjang dan pengatur proses dalam
tubuh (vitamin, mineral, dan air). Kandungan zat yang ada di dalam makanan
dapat mempengaruhi kesehatan kita. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang
bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Gambar 4.1 Contoh Makanan yang menggunakan Zat Aditif Makanan
Sumber : http://mediskus.com
Pernahkah kalian menganalisis kandungan zat yang terdapat di dalam
makanan? Apakah kalian mengetahui mana yang disebut bahan utama dan mana
yang disebut bahan tambahan? Untuk memperjelas hal tersebut, marilah kita isi
tabel berikut.
3
Tabel 4.1 Analisis Bahan Utama dan Bahan Tambahan dalam Makanan
Bahan
Makanan
Jenis
Makanan
Rasa Tampilan Keawetan Bumbu
Daging Daging
Rendang
Daging Opor
Daging
Dendeng
Daging
Panggang
Daging
Kornet
Berdasarkan tabel di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1) Manakah yang disebut sebagai bahan makanan pokok?
2) Manakah yang disebut zat tambahan makanan?
3) Apa nama lain dari zat tambahan makanan?
4) Apa kesimpulan anda?
Setelah mengisi tabel di atas apakah anda dapat menyebutkan apa pengertian
dari zat aditif makanan? Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja
ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk maksud
memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan
gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk. Dari pengertian tersebut, maka kita
dapat menentukan fungsi zat aditif makanan. Pilihlah fungsi zat aditif makanan
sesuai yang anda ketahui dengan memberi tanda ceklis.
1) Untuk memperbaiki kualitas/gizi makanan
2) Tampilan makanan menjadi lebih baik
3) Meningkatkan cita rasa makanan
4) Makanan menjadi lebih tahan lama
4
2) Macam-Macam Zat Aditif Makanan
Selamat anda sudah memahami pengertian dan fungsi zat aditif makanan.
Langkah selanjutnya adalah menentukan macam-macam zat aditif makanan.
Untuk mempelajari macam-macam zat aditif makanan, marilah kita lakukan
permainan kartu kuartet. Melalui cara ini, anda diharapkan dapat lebih mudah
dalam mengelompokkan dan menghapal macam-macam zat aditif makanan
beserta contoh-contohnya. Berikut ini adalah contoh kartu kuartet yang digunakan
dalam permainan kuartet. Isilah bagian yang kosong sesuai dengan pemahaman
anda.
Gambar 4.2 Kartu Kuartet Permainan Macam-Macam Zat Aditif Makanan
Berdasarkan permainan kuartet tersebut, ada berapakah macam-macam zat
aditif makanan? Ya, benar ada 5. Sekarang coba sebutkan macam-macam zat
aditif makanan tersebut. Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi zat
pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan pemberi aroma. Sebenarnya
.......................
.................. Anato
Tartrazine Brilliant blue
....................
............... Aspartam
Siklamat Sorbitol
.................
................ Na-
propionate
K-nitrate Na-benzoate
5
pengelompokkan macam-macam zat aditif ini tidak baku harus dikategorikan
menjadi 5 kelompok, ada beberapa senyawa yang tidak bisa dimasukkan ke dalam
lima kelompok tersebut seperti golongan antioksidan (BHA, BHT, asam askorbat,
tokoferol, dan lesitin), pengemulsi, penstabil dan sebagainya.
a) Zat Pewarna
Apakah anda pernah membeli kue ulang tahun? Bagaimana dengan
tampilan kue tersebut? Sebutkan warna-warna yang ada dalam kue yang anda
beli? Apakah fungsi penambahan pada kue tersebut? Menurut anda, apakah
zat pewarna dalam kue tersebut aman dikonsumsi? Tahukah anda bahwa
tujuan pemberian warna pada makanan umumnya agar makanan terlihat segar
dan lebih menarik sehingga orang yang melihatnya akan tertarik untuk
memakannya. Bila ditinjau dari asalnya, zat pewarna makanan tersebut
digolongkan menjadi zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik.
(1) Zat pewarna alami
Zat Pewarna alami merupakan zat pewarna yang diperoleh dari ekstrak
bahan alam. Berikut contoh bahan alam dan warna yang dihasilkannya. Coba
prediksi warna apa yang dihasilkan dari bahan alam tersebut.
Tabel 4.2 Bahan Alam dengan Warna yang Dihasilkan
No Bahan Alam Warna yang dihasilkan
1 Daun Pandan atau Daun Suji
2 Kunyit
3 Wortel
4 Bit atau Daun Jati
5 Buah Coklat atau Gula Merah
Macam warna dari zat pewarna alami jumlahnya terbatas, oleh karena itu
orang berusaha untuk membuat zat pewarna makanan dari bahan-bahan
kimia. Zat pewarna alami ini lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan
6
pewarna sintetik. Pengginaan pewarna alami relatif terbatas, karena adanya
beberapa kekurangan antara lain:
1) Sering terkesan memberikan rasa khas yang tidak diinginkan,
misalnya kunyit.
2) Konsentrasi pigmen rendah, sehingga memerlukan bahan baku relatif
banyak.
3) Stabilitas pigmen rendah (umumnya hanya stabil pada tingkat
keasaman/pH tertentu).
4) Keseragaman warna kurang baik.
(2) Zat pewarna sintetik
Zat pewarna sintetik dibuat dari bahan-bahan kimia. Kelebihan dari zat
pewarna sintetik dibandingkan dengan zat pewarna alami adalah tersedianya
warna pilihan yang lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama.
Apakah semua zat warna yang dijual di pasaran boleh dipergunakan sebagai
zat pewarna makanan? Apa efek dari penggunaan zat pewarna yang bukan
untuk makanan atau minumam?
Untuk memudahkan konsumen, pemerintah mengeluarkan peraturan
untuk mengelompokkan zat warna. Salah satu kelompok zat warna selalu
mendapat simbol FD&C di depan nomor indeks yang menunjukkan jenis dan
macam warnanya. Apakah kalian tahu mengapa zat pewarna
makanan/minuman diberi simbol F, D, atau C? F merupakan singkatan dari
Food, D merupakan singkatan dari Drugs, dan C merupakan singkatan dari
Cosmetics.
Rhodamin B (merah) dan Methanil yellow (kuning) merupakan contoh
pewarna yang penggunaannya dilarang oleh pemerintah. Harga pewarna
tekstil ini memang jauh lebih murah daripada harga pewarna makanan
sintetik yang diizinkan. Oleh karena itu, banyak sekali orang-orang yang
menyalahgunakan dan tidak bertanggung jawab mengganti pewarna makanan
dengan pewarna tekstil. Bahan pewarna tersebut dapat memicu terjadinya
kanker.
7
Gambar 4.3 Rhodamin-B
Sumber : https://newdragondyes.en.made-in
china.com/product/VbGxiQqPRUHT/China-
Rhodamine-B-Basic-Violet-10.html
Gambar 4.4 Methanil Yellow
Sumber : http://indiamart.com
Berikut ini daftar zat pewarna, baik yang alami maupun yang sintetik
yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia yang digunakan sebagai zat
pewarna makanan.
Tabel 4.3 Daftar zat pewarna yang diizinkan oleh pemerintah
No Warna Nama Nomor Indeks Warna
1 Zat Warna Alam
Merah
Merah
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Hijau
Biru
Cokelat
Hitam
Hitam
Putih
Alkanat
Cochineal
Annato
Carotene
Curcumin
Saffron
Chlorophyll
Ultramarine
Caramel
Carbon Black
Iron Oxide
Titanium dioxide
75520
75470
75120
75130
75300
75100
75810
77007
-
77266
77499
77891
2 Zat Warna Sintetis
Merah
Merah
Merah
Kuning
Kuning
Hijau
Biru
Biru
Ungu
Carmoisine
Amaranth
Erytrosin
Sunset yellow FCF
Quineline Yellow
Fast green FCF
Briliant Blue FCF
Indigo Carmine
Violet GB
14720
16185
45430
15985
47005
42053
42053
42090
422640
Sumber : Surat Keputusan Menkes RI No. 11332/A/SK/73
8
Bagaimana cara menganalisis bahan makanan yang mengandung zat pewarna
alami dan zat pewarna sintetik? Untuk menganalisis zat tersebut, anda dapat
melakukan tugas berikut, lalu buatlah hasil pengamatan anda dalam bentuk tabel
yang dibuat dengan program Excel.
Tujuan
Untuk mengidentifikasi jenis pewarna (alami atau sintetik) pada bahan makanan.
Alat dan Bahan
Alat Bahan
Pisau, pipet tetes, corong, kertas saring,
tabung reaksi, plat tetes, spatula, mortal dan
alu, gelas kimia, gelas ukur.
Kunyit, daun suji, air kapur, etanol, nasi
kuning, tahu kuning, roti kukus, kue lapis,
NaOH, dan HCl
Prosedur
1. Pembuatan indikator alami kunyit dan daun suji sebagai larutan pembanding
a. Timbang masing-masing indikator alami sebanyak 10 gram
b. Tumbuk sampai halus, kemudian pindahkan ke dalam gelas kimia
c. Tambahkan 5 mL larutan etanol, kemudian aduk sampai homogen
d. Saring menggunakan kertas saring dan masukkan kedalam tabung reaksi
e. Simpan sebagai pembanding
f. Ambil 3 tetes ekstraksi untuk masing-masing plat (plat tetes A dan B)
g. Tambah 1 tetes larutan HCl 1 M ke plat A dan 1 tetes larutan NaOH 1 M pada
plat B.
h. Amati apa yang terjadi dan Isi tabel pengamatan
2. Uji pewarna kunyit dan daun suji pada bahan makanan.
a. Ambil bahan makanan dan masukkan ke dalam tabung reaksi
b. Tambah masing-masing 3 mL HCl 1M
c. Amati apa yang terjadi
d. Bandingkan dengan larutan pembanding
e. Ulangi langkah bagian a-d dengan penambahan 3 mL NaOH 1M
Tabel Pengamatan
No Indikator Alam (Pembanding) Warna dalam keadaan
asam
Warna dalam
keadaan basa
1 Kunyit
2 Daun suji
No Bahan Warna dalam
keadaan asam
Warna dalam
keadaan basa
Identifikasi
pewarna
(alami/buatan)
1 Nasi Kuning
2 Tahu Kuning
3 Roti Kukus
4 Kue Lapis
Silakan diskusikan hasil pengamatan anda dan cobalah untuk membuat kesimpulan.
9
Selain analisis zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik dengan
percobaan seperti di atas, analisis zat tersebut secara sederhana juga dapat
dilakukan dengan menggunakan benang wool. Jika benang wool dicelupkan
ke dalam sampel makanan atau minuman maka warna benang wool akan
mengikuti warna sampel. Contoh apabila sampel berwarna merah maka
benang wool juga berwarna merah. Kemudian untuk mendeteksi jenis zat
pewarna alami dan buatan, maka gunakan air sabun untuk mencuci benang
wool tersebut. Jika warna benang wool kembali ke warna semula (putih)
maka zat pewarna tersebut merupakan zat pewarna alami. Jika warna benang
wool tidak bisa kembali ke warna semula (sama dengan warna sampel) maka
dapat disimpulkan pewarna tersebut merupakan zat pewarna sintetis. Secara
lengkap Anda bisa melihat pada channel youtube berikut ini
https://www.youtube.com/watch?v=4R4r4wpAMo8 .
b) Zat Pemanis
Zat pemanis adalah zat kimia yang ditambahkan pada makanan atau
minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis. Zat pemanis yang
sering digunakan pada bahan makanan, yaitu:
(1) Zat pemanis alami
Zat pemanis alami diperoleh dari tumbuhan, misalnya glukosa dalam
buah-buahan, fruktosa dalam madu, sukrosa dalam batang tebu. Apa fungsi
zat-zat tersebut bagi tubuh manusia? Mengapa zat-zat tersebut dapat
menghasilkan energi? Apa dampaknya apabila kita makan makanan yang
manis dalam jumlah yang berlebihan? Penggunaan pemanis alami aman bagi
kesehatan. Namun, bagi penderita diabetes (kencing manis) dan obesitas
(kegemukan) tidak dianjurkan menggunakan gula alami karena dapat
meningkatkan kadar gula dan menambah berat badan. Berikut adalah gambar
beberapa struktur senyawa yang termasuk zat pemanis.
10
Gambar 4.5 Struktur Senyawa Glukosa dan Fruktosa
Sumber : https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
(2) Zat pemanis sintetik
Zat pemanis sintetik adalah zat pemanis yang sengaja dibuat yang tidak
dapat menghasilkan energi jika zat tersebut masuk ke dalam tubuh manusia.
Mengapa hal ini terjadi? Karakteristik zat pemanis sintetik yang tidak dapat
diuraikan oleh tubuh manusia dimanfaatkan oleh para penderita kencing manis
(diabetes melitus) sebagai pengganti pemanis buatan. Pemanis buatan
mempunyai nilai kalori yang rendah atau tidak mengandung kalori sama sekali.
Pemanis ini digunakan pada berbagai produk makanan dan juga dalam diet
penderita diabetes. Pemanis buatan yang biasa digunakan antara lain.
(a) Prosedur Analisis Sakarin
Analisis kualitatif sakarin dapat dilakukan dengan uji resorsinol yaitu dengan
penambahan beberapa tetes HCl 10% kemudian diekstraksi menggunakan eter
sebanyak 3 kali. Ekstrak eter yang terkumpul kemudian siuapkan sampai
kering lalu tambahkan beberapa tetes H2SO4 dan resorsinol lalu dipanaskan
hingga berwarna hijau kotor. Kemudian ditambahkann beberapa mL air suling
11
dan NaOH 10% berlebih. Bila terjadi warna hijau berflourenseni berarti sampel
tersebut positif mengandung sakarin.
(b) Prosedur Analisis Siklamat
Analisis lain untuk pemanis buatan lainnya yaitu analisis siklamat
menggunakan reaksi pengendapan. Analisa ini dimulai dengan sampel
ditambahkan 10 ml larutan HCl 10% kemudian ditambahkan 10 ml larutan
BaCl 10%. Biarkan 30 menit lalu saring lagi dengan kertas saring Whatman,
kemudian ditambahkan 10 ml NaNO2 10% dan dipanaskan di atas penangas air
selama 30 menit. Bila timbul endapan putih berarti sampel tersebut
mengandung siklamat. Berikut ini adalah deskripsi beberapa jenis pemanis
sintetik
Tabel 4.4 Deskripsi Pemanis Sintetik
No Pemanis Sintetik Deskripsi Pemanis Sintetik
1 Sakarin Tingkat kemanisannya kira-kira 300-500 kali
lebih manis dibandingkan gula tebu.
Penambahan rasa sakit yang berlebihan
menyebabkan timbulnya rasa pahit.
2 Siklamat Tingkat kemanisannya kira-kira 30 kali lebih
manis dibandingkan gula. Penggunaannya
sudah dilarang sejak tahun 1970 di Amerika
karena menyebabkan kanker pada hewan
percobaan.
3 Sukralosa Tingkat kemanisannya kurang lebih 600 kali
gula tebu. Sejauh ini sukralosa masih
dinyatakan aman. Salah satu keunggulan
sukralosa adalah tahan panas sehingga tingkat
kemanisannya yang diperoleh tidak menurun.
4 Aspartam Tingkat kemanisannya kira-kira 160-200 kali
lebih manis dibandingkan gula tebu.
Aspartam disebut gula tebu. Aspartam
merupakan pemanis sintetis yang dinilai lebih
aman.
5 Asesulfam K Tingkat kemanisannya 200 kali lebih manis
dibandingkan gula tebu. Asesulfam K dapat
meningkatkan derajat kemanisan makanan
bila dicampur dengan pemanis lainnya
6 Sorbitol Tingkat kemanisannya 0,6 kali lebih manis
dibandingkan gula tebu. Sorbitol aman
12
No Pemanis Sintetik Deskripsi Pemanis Sintetik
digunakan bagi gigi sehingga sering
digunakan sebagai bahan pasta gigi.
Konsumsi sorbitol yang berlebih dapat
menyebabkan diare.
Penggunaan bahan pemanis sintetik pada makanan dan minuman secara
berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada tubuh misalnya kanker kantung
kemih disebabkan oleh siklamat, sedang sakarin dapat menyebabkan tumor
kantong kemih. Berikut beberapa contoh struktur senyawa yang termasuk zat
pemanis sintetik.
Gambar 4.6 Struktur Senyawa Sakarin dan natrium aspartam
Sumber : Nafiun.com
Pemanis sintetik lainnya adalah P-4000 dan dulsin. Namun, P-4000 tidak
digunakan lagi karena mempunyai efek toksik (racun). Adapun dulsin sudah
dilarang penggunaannya oleh pemerintah.
c) Zat Pengawet
Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan
atau minuman agar makanan atau minuman tersebut lebih awet atau tahan
lama. Awet disini artinya makanan atau minuman tetap segar, bau dan rasanya
tidak berubah, dan terlindungi dari bakteri/jamur. Berdasarkan asal usulnya zat
pengawet dibagi menjadi dua yaitu:
13
(1) Zat pengawet alami
Zat pengawet dari alam, contohnya garam dapur dan gula (sukrosa).
Garam dapur biasanya digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan agar
tidak mudah busuk. Garam dapur berfungsi untuk menghambat pembiakan
bakteri seperti mikroorganisme Clostridium botulinum. Jika bakteri ini
berkembang biak pada makanan akan menghasilkan racun yang dapat meracuni
daging. Gula merah atau gula pasir bisa digunakan untuk mengawetkan buah-
buahan. Bahan yang akan diawetkan direndam dalam larutan gula, keadaan ini
menyebabkan mikroorganisme sukar hidup.
(2) Zat pengawet buatan
Zat pengawet buatan biasanya dibuat dalam industri, contohnya asam
cuka digunakan untuk pembuatan acar, natrium dan kalsium propionat
digunakan untuk pengawet roti dan kue kering. Pengawet lain untuk makanan
yang juga banyak digunakan adalah garam benzoat, asam sitrat, dan asam
tartrat.
Pengawet buatan tidak akan mengubah rasa suatu bahan makanan.
Meskipun demikian, penggunaan pengawet buatan ini harus dikontrol
penggunaannya karena penggunaan pengawet yang berlebihan dapat
mengakibatkan kanker, gangguan saraf, dan alergi. Dalam penggunaan zat
pengawet buatan, ternyata banyak oknum yang melakukan penyelewengan
dengan menggunakan zat pengawet buatan yang bukan digunakan untuk
makanan atau minuman contohnya formalin dan boraks. Tahukah anda
mengapa penggunaan formalin dan boraks itu dilarang. Simak dan analisislah
berita tentang penyelewengan penggunaan formalin dan boraks berikut ini.
Berikut ini adalah struktur senyawa formalin dan boraks.
(1) (2)
Gambar 4.7 (1) Struktur Formalin (Sumber : id.kisspng.com) (2) Struktur Boraks
(Sumber : urip.wordpress.com)
14
Bagaimana cara menentukan bahwa suatu makanan mengandung
formalin atau boraks? Untuk menentukan ada tidaknya kandungan boraks
dalam suatu makanan, bisa menggunakan kunyit dengan membuat kertas
turmeric. Jika hasil uji coba makanan ditambah kunyit menghasilkan warna
merah berarti makanan tersebut mengandung boraks. Bagaimana dengan uji
ada tidaknya kandungan formalin dalam suatu makanan? Anda bisa
menggunakan larutan fehling. Uji positif akan dihasilkan endapan merah bata
jika zat makanan tersebut mengandung formalin.
Berdasarkan berita di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Zat berbahaya apa yang masih banyak terdapat di dalam makanan?
26,8 Persen Makanan di DKI Mengandung Formalin dan Boraks
Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, memperkirakan,
masih banyak makanan yang beredar di tengah-tengah masyarakat mengandung formalin dan
boraks. Diperkirakan, sebanyak 26,8 persen makanan di Ibu Kota mengandung kedua bahan
tersebut. "Ya masih ada sekira 26,8 persen lah mengandung formalin dan boraks," kata
Koesmedi dalam acara pemusnahan pangan dan kosmetik ilegal di kantor Badan Pengawasan
Obat dan Makanan, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (25/8).
Makanan yang mengandung formalin dan boraks, lanjut dia, sering kali ditemukan pada sajian
yang terhidang dalam pesta-pesta pernikahan atau kenduri yang digelar warga di kampung-
kampung. Akibatnya, kata Koesmedi, selain membahayakan kesehatan juga kerap kali
ditemukan kasus tamu kenduri atau pesta perkawinan yang keracunan makanan.
"Nah kita perlu mengadakan pengawasan kepada kenduri dan pesta-pesta perkawinan di
kampung-kampung agar tidak mengandung formalin dan boraks. Karena makanan itu
berbahaya, maka tidak boleh dihidangkan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK
untuk bisa mendeteksi dini dengan membedakan mana makanan yang mengandung formalin
dan boraks atau tidak.
"Selain itu, jajanan sekolah. Anak-anak sekolah juga kita ajari sendiri memeriksa jajanan
makanan yang ada disekitar sekolah. Pada prinsipnya, yang penting kita lakukan penyadaran
pada masyarakat,” terangnya.
Bagi warga yang menemukan makanan mengandung formalin dan boraks, atau obat, makanan,
dan kosmetika ilegal, dapat melaporkannya ke puskesmas yang ada di kelurahan dan
kecamatan serta RSUD DKI. "Kalau ada kecurigaan segera laporkan ke puskesmas. Kan kita
ada 44 puskesmas kecamatan dan sekitar 300 puskesmas kelurahan serta RSUD," tambah
Koesmedi.
Sumber : http://beritasatu.com
15
b. Mengapa zat tersebut berbahaya?
c. Bagaimana upaya untuk menghindari penggunaan zat berbahaya tersebut?
d. Coba rancang bagaimana percobaan untuk menguji ada tidaknya zat
berbahaya tersebut?
d) Zat Penyedap Rasa
Zat penyedap rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa
makanan. Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang
tidak diinginkan dari suatu bahan makanan. Zat penyedap rasa digolongakan
menjadi dua kelompok yaitu.
(1) Zat penyedap rasa alami
Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini ada yang diperoleh dari
alam berupa rempah-rempah (misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala,
merica, ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan daun pandan).
(2) Zat penyedap rasa sintetik
Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin
atau MSG (mononatrium glutamat). Di pasaran, senyawa tersebut dikenal
dengan beragam merek dagang, misalnya Ajinomoto, Miwon, Sasa, Royco,
Maggi, dan lain sebagainya. MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat
yang secara alami terdapat dalam protein nabati maupun hewani. Penggunaan
MSG yang berlebihan telah menyebabkan “Chinese restaurant syndrome”
suatu gangguan kesehatan dimana kepala terasa pusing berdenyut. Contoh
penyedap rasa sintetik lainnya adalah Hydrolized Vegetable Protein (HVP),
disodium guanilat, dan disodium inosinat.
16
e) Zat pemberi aroma
Zat pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma yang khas
pada makanan atau minuman. Zat ini terdiri dari 2 kelompok yaitu.
(1) Zat pemberi aroma alami
Zat ini berasal dari ekstrak bahan alami misalnya minyak atsiri dan
vanilin. Salah satu bagian tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri
adalah dari bunga contohnya bunga cengkeh. Minyak atsiri dari bunga cengkeh
dapat diisolasi menggunakan pelarut n-heksana dan benzena.
(2) Zat pemberi aroma sintetik
Zat ini dibuat untuk menghasilkan aroma tertentu, biasanya merupakan
senyawa golongan ester misalnya amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma
nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur).
f) Zat Aditif Lainnya
Antioksidan : Fungsi dari antioksidan adalah untuk mencegah
ketengikan pada makanan yang mengandung lemak atau
minyak. Antioksidan alami antara lain lesitin, vitamin E
(tokoferol), dan vitamin C (asam askorbat) sedangkan
antioksidan buatan antara lain BHA (Butil Hidroksi
Anisol), BHT(Butil Hidroksi Toluen), PG (Propil
Galat), dan TBHQ(Tert-Butil Hidroksi Quinon)
Pengemulsi : Fungsi pengemulsi dapat membantu sistem dispersi
(adonan) makanan agar lebih homogen dan stabil.
Contohnya agar-agar dan gelatin.
Pengembang : Fungsi pengembang adalah untuk mengembangkan
adonan kue contohnya fermipan (ragi) dan soda kue
(natrium bikarbonat).
Pengental : Fungsi pengental adalah untuk mengentalkan makanan,
contohnya karagenan dan gelatin.
17
Pengeras : Fungsi pengeras adalah untuk mencegah melunaknya
makanan contohnya aluminium amonium sulfat
(ditambahkan acar) dan kalsium glukonat (ditambahkan
pada buah kalengan).
Pengatur
Keasaman
: Fungsi zat ini adalah untuk mengasamkan, menetralkan,
dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
Contohnya aluminium amonium sulfat, amonium
bikarbonat, asam asetat, asam klorida, asam laktat, asam
sitrat, asam laktat, asam tentral, dan natrium bikarbonat.
b. Zat Adiktif dan Psikotropika
Zat Adiktif dan Psikotropika yang dalam istilah sehari-hari dikenal dengan
nama Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang apabila
dimakan, diminum, dihisap/dihirup, atau dimasukkan (disuntikkan) ke dalam
tubuh manusia dapat menurunkan kesadaran atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan dalam berbagai
golongan dan tingkatan.
1) Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah yang diberikan untuk zat-zat yang dalam
pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Zat adiktif biasanya
digunakan dalam bidang kesehatan (sebagai obat) dan ilmu pengetahuan (untuk
penelitian). Penggunaan obat yang mengandung zat adiktif harus mengikuti
petunjuk dokter. Penggunaan obat yang tidak mengikuti petunjuk dokter atau
praktik dokter disebut penyalahgunaan obat.
18
a) Penggolongan Zat Adiktif
Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, zat adiktif digolongkan ke dalam
stimulan, depresan, dan halusinogen.
(1) Stimulan
Zat ini merangsang sistem saraf pusat, contohnya kafein, nikotin, kokain dan
amfetamin. Gejala yang muncul akibat penggnaan zat jenis stimulan adalah
denyut jantung, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah yang meningkat.
Pengguna akan merasa lebih bertenaga dan riang gembira setelah
mengkonsumsi zat jenis stimulan.
(2) Depresan
Zat adiktif ini bersifat menurunkan kesadaran, contoh yang termasuk
depresan adalah alkohol dan obat penenang seperti barbiturat. Gejala yang
muncul setelah mengkonsumsi depresan adalah menurunkan denyut jantung,
frekuensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, dan kontraksi otot. Dalam
dunia kedokteran, depresan digunakan untuk terapi insomnia.
(3) Halusinogen
Zat adiktif ini akan mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga menyebabkan
efek halusinasi dimana melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata atau
khayal. Contoh zat yang menyebabkan halusinasi adalah LSA (lysergic acid
amide) dan LSD (lysergic acid dietyl amide)
Salah satu kelompok zat adiktif adalah narkotika. Narkotika dibagi menjadi
3 golongan :
1) Gol. I
Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA,
dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.
2) Gol. II
19
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil,
Metadon, Dll.
3) Gol. III
Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan
penelitian. Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein,
Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan
ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya.
Beberapa zat adiktif beserta deskripsinya dapat dilihat di tabel berikut.
Tabel 4.5 Beberapa Zat Adiktif beserta Deskripsinya
No Zat Adiktif Deskripsi
1 Ganja Nama lain mariyuana yang mengandung zat aktif THC
(tetrahydrocanna). Tanda-tanda penyalahgunaan ganja adalah
gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara
tetapi melantur, pengendalian diri menurun, menguap atau
mengantuk tetapi susah tidur dan mata merah tidak tahan terhadap
cahaya.
2 Opium Opium mengandung lebih dari dua puluhan senyawa alkaloid
diantaranya morfin, heroin, kodein. Opium diambil dari getah buah
Pavaper sommiferum
3 Kokain Berasal dari tanaman koka (Erythroxylon coca). Kokain sering
digunakan sebagai anastetik (pembius). Kokain mempunyai efek
stimulasi pada jaringan otak bagian sentral.
4 Sedative-Hipnotika Dikenal dengan sebutan pil BK dan magadon. Pada dosis kecil
jenis adiktif ini dapat menenangkan sedangkan dalam dosis besar
akan menidurkan.
5 Nikotin Dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau yang
merupakan senyawa aktif yang ada di dalam rokok. Senyawa ini
dapat meningkatkan denyut jantung, bersifat karsinogenik, katarak,
kaki rapuh, penyebab jantung koroner, mandul, dan gangguan
kehamilan.
20
No Zat Adiktif Deskripsi
6 Alkohol dan Minuman
Keras
Diperoleh melalui proses fermentasi dari berbagai makanan dan
tumbuhan, contohnya bir, minuman anggur, wisky, vodka dan
sebagainya.
b) Bahaya Rokok
Selain nikotin, zat yang sangat berbahaya pada rokok adalah tar. Kandungan
nikotin dan tar pada tembakau bisa menempel pada email gigi dan menyebabkan
gigi kuning dalam waktu yang singkat. Tar adalah bentukan dari senyawa kimia
berbahaya yang ada pada asap rokok. Zat ini akan mengendap didalam paru paru
dan mengganggu fungsi rambut rambut kecil yang melapisi permukaan paru-paru.
Rambut rambut kecil ini sangat berperan dalam menyaring bakteri dan kuman
serta menghambat berbagai racun yang berusaha masuk kejaringan paru paru agar
segera dilepaskan keluar tubuh. Selain menyerang paru-paru, ternyata rokok dapat
menyerang semua organ tubuh manusia sehingga menimbulkan penyakit. Berikut
bahaya asap rokok bagi tubuh manusia.
Gambar 4.8 Bahaya Asap Rokok bagi Tubuh Manusia
Sumber : http://nature.com
21
2) Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku,
contohnya LSD (lysergic Acid Diethylamide) dan Amfetamin (esktasi dan shabu).
Psikotropika dibagi ke dalam 4 golongan :
1. Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan
ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi
(MDMA = 3,4-Methylene-Dioxy Methil Amphetamine), LSD (Lysergic Acid
Diethylamide), dan DOM.
2. Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan
ketergantungan. Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin.
3. Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep
dokter. Contoh: amorbarbital, brupronorfina, dan mogadon.
4. Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep
dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil
koplo (sering disalahgunakan), obat penenang (sedativa), dan obat tidur
(hipnotika).
Hampir semua zat adiktif termasuk ke dalam zat psikotriopika, tapi tidak
semua psiktotropika menimbulkan ketergantungan, Dari golongan psikotropika,
ada dua zat yang akan dibahas selanjutnya yaitu LSD (lysergic acid dietylamide)
dan amfetamin.
a) LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
LSD merupakan zat psikotropika dari golongan psikodelik yang dapat
menimbulkan halusinasi. Zat ini biasanya digunakan untuk membantu pengobatan
gangguan jiwa orang-orang yang sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara
membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks tetapi dapat menimbulkan
halusinasi (persepsi semu mengenai suatu benda yang sebenarnya tidak ada).
22
b) Amfetamin
Amfetamin adalah bahan dasar dalam pembuatan ekstasi, shabu, dan lainnya.
Jenis psikotropika ini tidak ditanam tetapi meruapakan bahan kimia hasil sintetis
dengan bahan dasar amfetamin. Peredarannya hampir di semua kota besar di
Indonesia. Indonesia bukan hanya menjadi salah satu tempat peredaran ekstasi
tetapi juga sekaligus menjadi ditemukan pabrik ekstasi. Menyadari begitu
maraknya peredaran obat haram ini, maka sudah sewajarnya bila kita waspada
jangan sampai diri kita sendiri, keluarga, teman dan anggota lingkungan
masyarakat tempat tinggal menjadi pengedar ataupun korban penyalahgunaannya.
3) Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Pecandu
Orang yang telah kecanduan dengan zat adiktif dan psikotropika pada
awalnya akan merasa tenang, nyaman, dan damai. Namun, lama-kelamaaan orang
tersebut akan kecanduan dan mendapatkan efek negatif akibat kecanduannya
bahkan ada yang sampai mengalami kematian. Ciri-ciri fisik ketergantungan zat
adiktif dan psikotropika secara umum, yaitu:
 Kehilangan nafsu makan
 Jalannya lambat, terhuyung-huyung, dan sering menabrak sesuatu.
 Koordinasi gerakan kacau (sering menjatuhkan benda yang dipegang)
 Tangan gemetar, selalu basah dan berkeringat.
 Ada bekas tusukan jarum di tangan atau kaki.
 Sering mual, muntah, atau berkeringat secara berlebihan.
 Kepribadian atau sikap berubah secara drastis.
 Gelisah dan ketakutan berlebihan.
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya baik bagi diri
sendiri maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Pengaruh penggunaan zat adiktif
dan psikotropika dapat dilihat pada tabel berikut.
23
Tabel 4.6 Pengaruh Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
Pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika
Diri Sendiri Kehidupan Sosial
 Rusaknya sel saraf
 Menimbulkan ketergantungan
 Perubahan tingkah laku
 Menimbulkan penyakit
(jantung, radang lambung, dan
hati serta beresiko mengidap
HIV)
 Pada dosis tidak tepat
menyebabkan kematian.
 Adanya perkelahian
 Memicu untuk melakukan
kejahatan (pencurian, pemerkosaan)
 Resiko kecelakaan
 Timbulnya masalah keluarga yang
menganggu ketertiban umum
4) Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
Adanya dampak negatif yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika, mendorong pula adanya upaya pencegahannya. Pencegahan
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika dapat dilakukan secara bersama
melalui kerjasama antara pihak keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah.
Bagaimana peran keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah dalam mencegah
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika?
Tabel 4.7 Peran berbagai pihak dalam pencegahan penyalahgunaan
zat adiktif dan psikotropika
No Peran Upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika
1 Keluarga  Saling menjaga antar sesama anggota keluarga
 Setiap orang tua bertanggung jawab dalam
membimbing anaknya supaya menjadi manusia yang
bertakwa kepada Tuhan. Ketakwaan ini merupakan
benteng pertahanan dari pengaruh buruk yang ada di
lingkungan.
2 Masyarakat  Mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota
masyarakat mengenai bahaya penggunaan zat adiktif
dan psikotropika
 Memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika
ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan
tempat tinggal.
24
No Peran Upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika
3 Sekolah  Memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa
tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain.
 Mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak
sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan
psikotropika di lingkungan sekolah
 Memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa
yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
4 Pemerintah  Mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas.
 Memberi sanksi atau hukuman yang tegas bagi pelaku
yang menyalahgunakan penggunaan zat adiktif dan
psikotropika.
5) Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan
dilakukan dengan jenis dan dosis yang terkontrol oleh pihak yang berwenang
seperti dokter, bidan, psikiater, dan petugas kesehatan lainnya. Suatu keadaan
yang mendesaklah yang menyebabkan obat jenis ini digunakan dalam bidang
kesehatan. Berikut ini adalah beberapa zat adiktif dan psikotropika yang sering
digunakan dalam bidang kesehatan.
a) Morfin
Zat ini digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Dosis yang
diberikan tergantung dari tingkatan nyeri yang dirasakan. Zat ini juga sering
digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
b) Heroin
Zat ini merupakan turunan morfin yang berfungsi sebagai depresant,
misalnya meredakan batuk.
c) Barbiturat
Zat ini sering digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi
contohnya pentobarbital dan secobarbital.
d) Amfetamin (dan turunannya)
Zat ini digunakan untuk mengurangi depresi, menghilangkan rasa kantuk
dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentrasi, serta euforia.
e) Metadon
Zat ini digunakan sebagai zat analgesik dan terapi pecandu narkotika.

More Related Content

What's hot

IPA Modul 3 KB 1 Rev
IPA Modul 3 KB 1 RevIPA Modul 3 KB 1 Rev
IPA Modul 3 KB 1 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 RevIPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevIPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevIPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevIPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevIPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevPPGhybrid3
 
IPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevIPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevPPGhybrid3
 
IPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevIPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevPPGhybrid3
 
IPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevIPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 4 KB 2 Rev
IPA Modul 4 KB 2 RevIPA Modul 4 KB 2 Rev
IPA Modul 4 KB 2 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 1 KB 3 Rev
IPA Modul 1 KB 3 RevIPA Modul 1 KB 3 Rev
IPA Modul 1 KB 3 RevPPGhybrid3
 
Kunci dan Perangkat IPA SMP untuk kelas VII
Kunci dan Perangkat IPA SMP untuk kelas VIIKunci dan Perangkat IPA SMP untuk kelas VII
Kunci dan Perangkat IPA SMP untuk kelas VIISulistiyo Wibowo
 
KUNCI DAN PERANGKAT FISIKA-KIMIA SMP KELAS VII
KUNCI DAN PERANGKAT FISIKA-KIMIA SMP KELAS VIIKUNCI DAN PERANGKAT FISIKA-KIMIA SMP KELAS VII
KUNCI DAN PERANGKAT FISIKA-KIMIA SMP KELAS VIISulistiyo Wibowo
 
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas VIII
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas VIIIKunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas VIII
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas VIIISulistiyo Wibowo
 
Kimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permanaKimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permanaAndi Rahim
 
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas IX
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas IXKunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas IX
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas IXSulistiyo Wibowo
 

What's hot (20)

IPA Modul 3 KB 1 Rev
IPA Modul 3 KB 1 RevIPA Modul 3 KB 1 Rev
IPA Modul 3 KB 1 Rev
 
IPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 RevIPA Modul 5 KB 3 Rev
IPA Modul 5 KB 3 Rev
 
IPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevIPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 Rev
 
IPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevIPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 Rev
 
IPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevIPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 Rev
 
IPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevIPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 Rev
 
IPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevIPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 Rev
 
IPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevIPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 Rev
 
IPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevIPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 Rev
 
IPA Modul 4 KB 2 Rev
IPA Modul 4 KB 2 RevIPA Modul 4 KB 2 Rev
IPA Modul 4 KB 2 Rev
 
IPA Modul 1 KB 3 Rev
IPA Modul 1 KB 3 RevIPA Modul 1 KB 3 Rev
IPA Modul 1 KB 3 Rev
 
Kimia kelas 10
Kimia kelas 10Kimia kelas 10
Kimia kelas 10
 
Kunci dan Perangkat IPA SMP untuk kelas VII
Kunci dan Perangkat IPA SMP untuk kelas VIIKunci dan Perangkat IPA SMP untuk kelas VII
Kunci dan Perangkat IPA SMP untuk kelas VII
 
4
 4 4
4
 
[1] sk & kd smp ipa
[1] sk & kd smp ipa[1] sk & kd smp ipa
[1] sk & kd smp ipa
 
KUNCI DAN PERANGKAT FISIKA-KIMIA SMP KELAS VII
KUNCI DAN PERANGKAT FISIKA-KIMIA SMP KELAS VIIKUNCI DAN PERANGKAT FISIKA-KIMIA SMP KELAS VII
KUNCI DAN PERANGKAT FISIKA-KIMIA SMP KELAS VII
 
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas VIII
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas VIIIKunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas VIII
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas VIII
 
[1] sk & kd smp ipa
[1] sk & kd smp ipa[1] sk & kd smp ipa
[1] sk & kd smp ipa
 
Kimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permanaKimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permana
 
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas IX
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas IXKunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas IX
Kunci dan Perangkat Fisika-Kimia SMP untuk Kelas IX
 

Similar to ZATADITIF

M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4ppghybrid4
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oralpjj_kemenkes
 
KDK III Modul 3 Kb 1
KDK III Modul 3 Kb 1KDK III Modul 3 Kb 1
KDK III Modul 3 Kb 1pjj_kemenkes
 
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS   MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS pjj_kemenkes
 
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRISMENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRISpjj_kemenkes
 
RPS Dasar-dasar Gizi.docx
RPS Dasar-dasar  Gizi.docxRPS Dasar-dasar  Gizi.docx
RPS Dasar-dasar Gizi.docxJenitaFrisilia1
 
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_finalCecep Subagja
 
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1WienDa Fae
 
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...Amila240498
 
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfLKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfMasudahMasudah1
 
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfLKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfMasudahMasudah1
 
LKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
LKPD Nutrisi dalam Bahan makananLKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
LKPD Nutrisi dalam Bahan makananRully Novida
 
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdfcontoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdfCecepKurniawan9
 
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdfcontoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdfCecepKurniawan9
 
RPL BK FORMAT KLASIKAL ( POLA HIDUP SEHAT )
RPL BK FORMAT KLASIKAL (  POLA HIDUP SEHAT )RPL BK FORMAT KLASIKAL (  POLA HIDUP SEHAT )
RPL BK FORMAT KLASIKAL ( POLA HIDUP SEHAT )izar jk
 

Similar to ZATADITIF (20)

M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
 
KDK III Modul 3 Kb 1
KDK III Modul 3 Kb 1KDK III Modul 3 Kb 1
KDK III Modul 3 Kb 1
 
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS   MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
 
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRISMENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
MENYUSUN NASKAH/MATERI BERBAHASA INGGRIS
 
Rpp k4 t2 st 2 pb 5
Rpp k4 t2 st 2 pb 5Rpp k4 t2 st 2 pb 5
Rpp k4 t2 st 2 pb 5
 
2. RPP PBL.pdf
2. RPP PBL.pdf2. RPP PBL.pdf
2. RPP PBL.pdf
 
2. RPP PBL.pdf
2. RPP PBL.pdf2. RPP PBL.pdf
2. RPP PBL.pdf
 
RPS Dasar-dasar Gizi.docx
RPS Dasar-dasar  Gizi.docxRPS Dasar-dasar  Gizi.docx
RPS Dasar-dasar Gizi.docx
 
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
 
Kegiatan Ekonomi
Kegiatan EkonomiKegiatan Ekonomi
Kegiatan Ekonomi
 
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
 
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan di universitas muhammadiyah yog...
 
RPP pjok
RPP pjokRPP pjok
RPP pjok
 
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfLKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
 
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfLKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
 
LKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
LKPD Nutrisi dalam Bahan makananLKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
LKPD Nutrisi dalam Bahan makanan
 
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdfcontoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
 
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdfcontoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
contoh RPP IPA DAN BAHASA 2.pdf
 
RPL BK FORMAT KLASIKAL ( POLA HIDUP SEHAT )
RPL BK FORMAT KLASIKAL (  POLA HIDUP SEHAT )RPL BK FORMAT KLASIKAL (  POLA HIDUP SEHAT )
RPL BK FORMAT KLASIKAL ( POLA HIDUP SEHAT )
 

More from PPGHybrid2

More from PPGHybrid2 (18)

PPT M6 KB4
PPT M6 KB4PPT M6 KB4
PPT M6 KB4
 
PPT M6 KB3
PPT M6 KB3PPT M6 KB3
PPT M6 KB3
 
PPT M6 KB2
PPT M6 KB2PPT M6 KB2
PPT M6 KB2
 
PPT M6 KB1
PPT M6 KB1PPT M6 KB1
PPT M6 KB1
 
PPT M5 KB4
PPT M5 KB4PPT M5 KB4
PPT M5 KB4
 
PPT M5 KB3
PPT M5 KB3PPT M5 KB3
PPT M5 KB3
 
PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPT M5 KB2
PPT M5 KB2
 
PPT M5 KB1
PPT M5 KB1PPT M5 KB1
PPT M5 KB1
 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
 
PPT M4 KB3
PPT M4 KB3PPT M4 KB3
PPT M4 KB3
 
PPT M4 KB2
PPT M4 KB2PPT M4 KB2
PPT M4 KB2
 
PPT M4 KB1
PPT M4 KB1PPT M4 KB1
PPT M4 KB1
 
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi Bisnis
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi BisnisM2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi Bisnis
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi Bisnis
 
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan KombinasiKaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
 
PPT M3 KB4
PPT M3 KB4PPT M3 KB4
PPT M3 KB4
 
PPT M3 KB3
PPT M3 KB3PPT M3 KB3
PPT M3 KB3
 
PPT M3 KB2
PPT M3 KB2PPT M3 KB2
PPT M3 KB2
 
PPT M3 KB1
PPT M3 KB1PPT M3 KB1
PPT M3 KB1
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

ZATADITIF

  • 1. i DAR2/Profesional/097/6/2019 PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM MODUL 6. KLASIFIKASI MATERI, SIFAT DAN KEGUNAANNYA Kegiatan Belajar 4: Zat Aditif dan Zat Adiktif Penulis: Eliyawati, S.Pd., M.Pd. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019
  • 2.
  • 3. i Daftar Isi Daftar Isi................................................................................................................... i A. Pendahuluan ....................................................................................................... ii 1. Deskripsi Singkat ............................................................................................ ii 2. Relevansi ......................................................................................................... ii 3. Panduan Belajar.............................................................................................. iii B. Inti ...................................................................................................................... 1 1. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 1 2. Sub Capaian Pembelajaran.............................................................................. 1 3. Uraian Materi .................................................................................................. 1 a. Zat Aditif...................................................................................................... 2 1) Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Makanan............................................ 2 2) Macam-Macam Zat Aditif Makanan ...................................................... 4 b. Zat Adiktif dan Psikotropika...................................................................... 17 1) Zat Adiktif............................................................................................. 17 2) Psikotropika .......................................................................................... 21 3) Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Pecandu ................... 22 4) Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika ................. 23 5) Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan... 24
  • 4. ii A. Pendahuluan 1. Deskripsi Singkat Modul Hybrid Learning Klasifikasi Materi, Sifat, dan Kegunannya ini merupakan buku modul PPG dalam jabatan yang dirancang sesuai dengan tuntutan kompetensi professional yang harus dimiliki seorang guru yang berorientasi pada Kurikulum Pembelajaran IPA Tahun 2013. Buku ini dirancang untuk mengmbangkan kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh dalam pembelajaran IPA. Materi yang disajikan dalam modul ini dikembangkan secara hybrid menggunakan berbagai media yang terkait dengan konten materi IPA. Pada bagian ini, akan dikembangkan materi yang berkaitan dengan kegiatan belajar 4 yaitu zat aditif dan zat adiktif. Pada Kegiatan Belajar 4 ini, Anda akan mempelajari zat-zat yang sudah tidak asing lagi sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Zat aditif makanan merupakan zat yang setiap hari kita gunakan. Pada penggunaan zat aditif makanan, kita harus mampu mengidentifikasi jenis zat aditif makanan seperti apa yang bisa dikonsumsi. Untuk zat adiktif, ada beberapa zat adiktif yang memang berguna di bidang kesehatan tetapi kebanyakan dari zat adiktif itu menyebabkan kecanduan. Oleh karena itu, pemahaman baik tentang zat aditif makanan maupun zat adiktif perlu anda pahami. Melalui Kegiatan Belajar 4 ini, akan diuraikan secara detail penjelasan tentang zat aditif dan zat adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Silakan anda mempelajari uraian materi berikut. 2. Relevansi Pada kegiatan belajar ini, pembahasan mengenai zat aditif dan zat adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan dibuat berdasarkan bidang ilmu IPA yang terintegrasi terutama Kimia dan Biologi. Makhluk hidup terutama manusia yang sering menggunakan zat aditif makanan maupun zat adiktif akan mendapatkan mendapatkan dampak yang berbeda-beda tergantung jenis zat yang digunakan dan tujuan penggunaannya. Pembahasan zat aditif makanan dan zat adiktif dilakukan secara komprehensif serta ditambah analisis pengaruh penggunaan zat tersebut terhadap kesehatan. Hal ini dilakukan dengan harapan agar Anda yang
  • 5. iii mempelajari kegiatan belajar 4 ini dapat memahami materi dengan baik sehingga dapat dikuasai oleh guru IPA SMP/MTs untuk diajarkan kepada para siswanya. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA. Untuk memfasilitasi Anda dalam pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal, maka dalam kegiatan belajar ini selain diberikan uraian materi yang diperlukan untuk pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi Anda, juga dilengkapi dengan pemberian tugas terstruktur serta penilaian ketercapaian penguasaan materi Anda melalui pemberian tes formatif dan pada bagian akhir kegiatan belajar. 3. Panduan Belajar . Agar dapat mencapai penguasaaan yang optimal tentu diperlukan peran aktif Anda dalam mempelajari kegiatan belajar ini diantaranya dengan membaca uraian dan contoh, mengerjakan tugas-tugas dan latihan yang diberikan pada modul, membaca rangkuman, mengerjakan tes formatif yang diberikan pada kegiatan belajar ini. Jika Anda berhasil menjawab seluruh pertanyaan dengan benar, maka Anda telah cukup menguasai bahan ini. Jika masih ada beberapa jawaban yang salah, maka pelajari kembali kegiatan belajar yang diberikan pada modul ini. Ketekunan dalam mempelajari dan mengerjakan semua tugas, latihan, dan tes formatif yang diberikan akan sangat membantu Anda dalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Secara rinci kajian dalam modul ini memuat: a. Capaian dan sub capaian pembelajaran agar Anda mengetahui target yang harus dicapai setelah mempelajari modul ini. b. Uraian materi yang mendeskripsikan pokok-pokok materi minimal yang harus dikuasai oleh Anda. c. Forum diskusi agar Anda memahami seluruh konsep-konsep yang dipelajari melalui forum diskusi di luar jam pelajaran serta mampu membuat keterkaitan konsep dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. d. Rangkuman yang disajikan agar Anda mampu memahami garis besar materi yang dipelajari.
  • 6. iv e. Tes formatif yang diberikan sebagai sarana latihan untuk mengukur penguasaan konsep Anda setelah mempelajari materi pada setiap kegiatan yang diberikan. f. Daftar Pustaka disajikan untuk memberi informasi sumber belajar yang dapat digunakan oleh Anda sebagai bahan pendalaman materi. Selamat belajar, semoga Anda memahami keseluruah materi yang disajikan pada kegiatan belajar 4 untuk bekal dalam mengaplikasikan konsep-konsep sains kimia dalam menjelaskan maupun menyelesaikan berbagai persoalan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
  • 7. 1 B. Inti 1. Capaian Pembelajaran Menganalisis penggunaan zat aditif atau adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan 2. Sub Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 4 pada modul 6 ini, Anda diharapkan mampu: a. Menganalisis zat aditif makanan. b. Menganalisis kelompok zat aditif makanan berdasarkan fungsinya c. Menganalisis pengaruh penggunaan zat aditif terhadap kesehatan d. Menganalisis zat adiktif dan psikotropika e. Menganalisis pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika terhadap kesehatan. f. Menganalisis upaya pencegahan penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika. g. Menganalisis penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan. 3. Uraian Materi Pada Kegiatan Belajar 4 ini, Anda akan mempelajari zat-zat yang sudah tidak asing lagi sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Zat aditif makanan merupakan zat yang setiap hari kita gunakan. Pada penggunaan zat aditif makanan, kita harus mampu mengidentifikasi jenis zat aditif makanan seperti apa yang bisa dikonsumsi. Untuk zat adiktif, ada beberapa zat adiktif yang memang berguna di bidang kesehatan tetapi kebanyakan dari zat adiktif itu menyebabkan kecanduan. Oleh karena itu, pemahaman baik tentang zat aditif makanan maupun zat adiktif perlu anda pahami. Melalui Kegiatan Belajar 4 ini, akan diuraikan secara detail penjelasan tentang zat aditif dan zat adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Silakan anda mempelajari uraian materi berikut.
  • 8. 2 a. Zat Aditif 1) Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Makanan Pada dasarnya, manusia memerlukan makanan dalam melangsungkan hidupnya. Makanan tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi (karbohidrat dan lemak), bahan untuk pertumbuhan sel-sel yang baru atau mengganti sel-sel yang rusak (protein), serta sumber zat untuk penunjang dan pengatur proses dalam tubuh (vitamin, mineral, dan air). Kandungan zat yang ada di dalam makanan dapat mempengaruhi kesehatan kita. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gambar 4.1 Contoh Makanan yang menggunakan Zat Aditif Makanan Sumber : http://mediskus.com Pernahkah kalian menganalisis kandungan zat yang terdapat di dalam makanan? Apakah kalian mengetahui mana yang disebut bahan utama dan mana yang disebut bahan tambahan? Untuk memperjelas hal tersebut, marilah kita isi tabel berikut.
  • 9. 3 Tabel 4.1 Analisis Bahan Utama dan Bahan Tambahan dalam Makanan Bahan Makanan Jenis Makanan Rasa Tampilan Keawetan Bumbu Daging Daging Rendang Daging Opor Daging Dendeng Daging Panggang Daging Kornet Berdasarkan tabel di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 1) Manakah yang disebut sebagai bahan makanan pokok? 2) Manakah yang disebut zat tambahan makanan? 3) Apa nama lain dari zat tambahan makanan? 4) Apa kesimpulan anda? Setelah mengisi tabel di atas apakah anda dapat menyebutkan apa pengertian dari zat aditif makanan? Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk maksud memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk. Dari pengertian tersebut, maka kita dapat menentukan fungsi zat aditif makanan. Pilihlah fungsi zat aditif makanan sesuai yang anda ketahui dengan memberi tanda ceklis. 1) Untuk memperbaiki kualitas/gizi makanan 2) Tampilan makanan menjadi lebih baik 3) Meningkatkan cita rasa makanan 4) Makanan menjadi lebih tahan lama
  • 10. 4 2) Macam-Macam Zat Aditif Makanan Selamat anda sudah memahami pengertian dan fungsi zat aditif makanan. Langkah selanjutnya adalah menentukan macam-macam zat aditif makanan. Untuk mempelajari macam-macam zat aditif makanan, marilah kita lakukan permainan kartu kuartet. Melalui cara ini, anda diharapkan dapat lebih mudah dalam mengelompokkan dan menghapal macam-macam zat aditif makanan beserta contoh-contohnya. Berikut ini adalah contoh kartu kuartet yang digunakan dalam permainan kuartet. Isilah bagian yang kosong sesuai dengan pemahaman anda. Gambar 4.2 Kartu Kuartet Permainan Macam-Macam Zat Aditif Makanan Berdasarkan permainan kuartet tersebut, ada berapakah macam-macam zat aditif makanan? Ya, benar ada 5. Sekarang coba sebutkan macam-macam zat aditif makanan tersebut. Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi zat pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan pemberi aroma. Sebenarnya ....................... .................. Anato Tartrazine Brilliant blue .................... ............... Aspartam Siklamat Sorbitol ................. ................ Na- propionate K-nitrate Na-benzoate
  • 11. 5 pengelompokkan macam-macam zat aditif ini tidak baku harus dikategorikan menjadi 5 kelompok, ada beberapa senyawa yang tidak bisa dimasukkan ke dalam lima kelompok tersebut seperti golongan antioksidan (BHA, BHT, asam askorbat, tokoferol, dan lesitin), pengemulsi, penstabil dan sebagainya. a) Zat Pewarna Apakah anda pernah membeli kue ulang tahun? Bagaimana dengan tampilan kue tersebut? Sebutkan warna-warna yang ada dalam kue yang anda beli? Apakah fungsi penambahan pada kue tersebut? Menurut anda, apakah zat pewarna dalam kue tersebut aman dikonsumsi? Tahukah anda bahwa tujuan pemberian warna pada makanan umumnya agar makanan terlihat segar dan lebih menarik sehingga orang yang melihatnya akan tertarik untuk memakannya. Bila ditinjau dari asalnya, zat pewarna makanan tersebut digolongkan menjadi zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik. (1) Zat pewarna alami Zat Pewarna alami merupakan zat pewarna yang diperoleh dari ekstrak bahan alam. Berikut contoh bahan alam dan warna yang dihasilkannya. Coba prediksi warna apa yang dihasilkan dari bahan alam tersebut. Tabel 4.2 Bahan Alam dengan Warna yang Dihasilkan No Bahan Alam Warna yang dihasilkan 1 Daun Pandan atau Daun Suji 2 Kunyit 3 Wortel 4 Bit atau Daun Jati 5 Buah Coklat atau Gula Merah Macam warna dari zat pewarna alami jumlahnya terbatas, oleh karena itu orang berusaha untuk membuat zat pewarna makanan dari bahan-bahan kimia. Zat pewarna alami ini lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan
  • 12. 6 pewarna sintetik. Pengginaan pewarna alami relatif terbatas, karena adanya beberapa kekurangan antara lain: 1) Sering terkesan memberikan rasa khas yang tidak diinginkan, misalnya kunyit. 2) Konsentrasi pigmen rendah, sehingga memerlukan bahan baku relatif banyak. 3) Stabilitas pigmen rendah (umumnya hanya stabil pada tingkat keasaman/pH tertentu). 4) Keseragaman warna kurang baik. (2) Zat pewarna sintetik Zat pewarna sintetik dibuat dari bahan-bahan kimia. Kelebihan dari zat pewarna sintetik dibandingkan dengan zat pewarna alami adalah tersedianya warna pilihan yang lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama. Apakah semua zat warna yang dijual di pasaran boleh dipergunakan sebagai zat pewarna makanan? Apa efek dari penggunaan zat pewarna yang bukan untuk makanan atau minumam? Untuk memudahkan konsumen, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk mengelompokkan zat warna. Salah satu kelompok zat warna selalu mendapat simbol FD&C di depan nomor indeks yang menunjukkan jenis dan macam warnanya. Apakah kalian tahu mengapa zat pewarna makanan/minuman diberi simbol F, D, atau C? F merupakan singkatan dari Food, D merupakan singkatan dari Drugs, dan C merupakan singkatan dari Cosmetics. Rhodamin B (merah) dan Methanil yellow (kuning) merupakan contoh pewarna yang penggunaannya dilarang oleh pemerintah. Harga pewarna tekstil ini memang jauh lebih murah daripada harga pewarna makanan sintetik yang diizinkan. Oleh karena itu, banyak sekali orang-orang yang menyalahgunakan dan tidak bertanggung jawab mengganti pewarna makanan dengan pewarna tekstil. Bahan pewarna tersebut dapat memicu terjadinya kanker.
  • 13. 7 Gambar 4.3 Rhodamin-B Sumber : https://newdragondyes.en.made-in china.com/product/VbGxiQqPRUHT/China- Rhodamine-B-Basic-Violet-10.html Gambar 4.4 Methanil Yellow Sumber : http://indiamart.com Berikut ini daftar zat pewarna, baik yang alami maupun yang sintetik yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia yang digunakan sebagai zat pewarna makanan. Tabel 4.3 Daftar zat pewarna yang diizinkan oleh pemerintah No Warna Nama Nomor Indeks Warna 1 Zat Warna Alam Merah Merah Kuning Kuning Kuning Kuning Hijau Biru Cokelat Hitam Hitam Putih Alkanat Cochineal Annato Carotene Curcumin Saffron Chlorophyll Ultramarine Caramel Carbon Black Iron Oxide Titanium dioxide 75520 75470 75120 75130 75300 75100 75810 77007 - 77266 77499 77891 2 Zat Warna Sintetis Merah Merah Merah Kuning Kuning Hijau Biru Biru Ungu Carmoisine Amaranth Erytrosin Sunset yellow FCF Quineline Yellow Fast green FCF Briliant Blue FCF Indigo Carmine Violet GB 14720 16185 45430 15985 47005 42053 42053 42090 422640 Sumber : Surat Keputusan Menkes RI No. 11332/A/SK/73
  • 14. 8 Bagaimana cara menganalisis bahan makanan yang mengandung zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik? Untuk menganalisis zat tersebut, anda dapat melakukan tugas berikut, lalu buatlah hasil pengamatan anda dalam bentuk tabel yang dibuat dengan program Excel. Tujuan Untuk mengidentifikasi jenis pewarna (alami atau sintetik) pada bahan makanan. Alat dan Bahan Alat Bahan Pisau, pipet tetes, corong, kertas saring, tabung reaksi, plat tetes, spatula, mortal dan alu, gelas kimia, gelas ukur. Kunyit, daun suji, air kapur, etanol, nasi kuning, tahu kuning, roti kukus, kue lapis, NaOH, dan HCl Prosedur 1. Pembuatan indikator alami kunyit dan daun suji sebagai larutan pembanding a. Timbang masing-masing indikator alami sebanyak 10 gram b. Tumbuk sampai halus, kemudian pindahkan ke dalam gelas kimia c. Tambahkan 5 mL larutan etanol, kemudian aduk sampai homogen d. Saring menggunakan kertas saring dan masukkan kedalam tabung reaksi e. Simpan sebagai pembanding f. Ambil 3 tetes ekstraksi untuk masing-masing plat (plat tetes A dan B) g. Tambah 1 tetes larutan HCl 1 M ke plat A dan 1 tetes larutan NaOH 1 M pada plat B. h. Amati apa yang terjadi dan Isi tabel pengamatan 2. Uji pewarna kunyit dan daun suji pada bahan makanan. a. Ambil bahan makanan dan masukkan ke dalam tabung reaksi b. Tambah masing-masing 3 mL HCl 1M c. Amati apa yang terjadi d. Bandingkan dengan larutan pembanding e. Ulangi langkah bagian a-d dengan penambahan 3 mL NaOH 1M Tabel Pengamatan No Indikator Alam (Pembanding) Warna dalam keadaan asam Warna dalam keadaan basa 1 Kunyit 2 Daun suji No Bahan Warna dalam keadaan asam Warna dalam keadaan basa Identifikasi pewarna (alami/buatan) 1 Nasi Kuning 2 Tahu Kuning 3 Roti Kukus 4 Kue Lapis Silakan diskusikan hasil pengamatan anda dan cobalah untuk membuat kesimpulan.
  • 15. 9 Selain analisis zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik dengan percobaan seperti di atas, analisis zat tersebut secara sederhana juga dapat dilakukan dengan menggunakan benang wool. Jika benang wool dicelupkan ke dalam sampel makanan atau minuman maka warna benang wool akan mengikuti warna sampel. Contoh apabila sampel berwarna merah maka benang wool juga berwarna merah. Kemudian untuk mendeteksi jenis zat pewarna alami dan buatan, maka gunakan air sabun untuk mencuci benang wool tersebut. Jika warna benang wool kembali ke warna semula (putih) maka zat pewarna tersebut merupakan zat pewarna alami. Jika warna benang wool tidak bisa kembali ke warna semula (sama dengan warna sampel) maka dapat disimpulkan pewarna tersebut merupakan zat pewarna sintetis. Secara lengkap Anda bisa melihat pada channel youtube berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=4R4r4wpAMo8 . b) Zat Pemanis Zat pemanis adalah zat kimia yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis. Zat pemanis yang sering digunakan pada bahan makanan, yaitu: (1) Zat pemanis alami Zat pemanis alami diperoleh dari tumbuhan, misalnya glukosa dalam buah-buahan, fruktosa dalam madu, sukrosa dalam batang tebu. Apa fungsi zat-zat tersebut bagi tubuh manusia? Mengapa zat-zat tersebut dapat menghasilkan energi? Apa dampaknya apabila kita makan makanan yang manis dalam jumlah yang berlebihan? Penggunaan pemanis alami aman bagi kesehatan. Namun, bagi penderita diabetes (kencing manis) dan obesitas (kegemukan) tidak dianjurkan menggunakan gula alami karena dapat meningkatkan kadar gula dan menambah berat badan. Berikut adalah gambar beberapa struktur senyawa yang termasuk zat pemanis.
  • 16. 10 Gambar 4.5 Struktur Senyawa Glukosa dan Fruktosa Sumber : https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id (2) Zat pemanis sintetik Zat pemanis sintetik adalah zat pemanis yang sengaja dibuat yang tidak dapat menghasilkan energi jika zat tersebut masuk ke dalam tubuh manusia. Mengapa hal ini terjadi? Karakteristik zat pemanis sintetik yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh manusia dimanfaatkan oleh para penderita kencing manis (diabetes melitus) sebagai pengganti pemanis buatan. Pemanis buatan mempunyai nilai kalori yang rendah atau tidak mengandung kalori sama sekali. Pemanis ini digunakan pada berbagai produk makanan dan juga dalam diet penderita diabetes. Pemanis buatan yang biasa digunakan antara lain. (a) Prosedur Analisis Sakarin Analisis kualitatif sakarin dapat dilakukan dengan uji resorsinol yaitu dengan penambahan beberapa tetes HCl 10% kemudian diekstraksi menggunakan eter sebanyak 3 kali. Ekstrak eter yang terkumpul kemudian siuapkan sampai kering lalu tambahkan beberapa tetes H2SO4 dan resorsinol lalu dipanaskan hingga berwarna hijau kotor. Kemudian ditambahkann beberapa mL air suling
  • 17. 11 dan NaOH 10% berlebih. Bila terjadi warna hijau berflourenseni berarti sampel tersebut positif mengandung sakarin. (b) Prosedur Analisis Siklamat Analisis lain untuk pemanis buatan lainnya yaitu analisis siklamat menggunakan reaksi pengendapan. Analisa ini dimulai dengan sampel ditambahkan 10 ml larutan HCl 10% kemudian ditambahkan 10 ml larutan BaCl 10%. Biarkan 30 menit lalu saring lagi dengan kertas saring Whatman, kemudian ditambahkan 10 ml NaNO2 10% dan dipanaskan di atas penangas air selama 30 menit. Bila timbul endapan putih berarti sampel tersebut mengandung siklamat. Berikut ini adalah deskripsi beberapa jenis pemanis sintetik Tabel 4.4 Deskripsi Pemanis Sintetik No Pemanis Sintetik Deskripsi Pemanis Sintetik 1 Sakarin Tingkat kemanisannya kira-kira 300-500 kali lebih manis dibandingkan gula tebu. Penambahan rasa sakit yang berlebihan menyebabkan timbulnya rasa pahit. 2 Siklamat Tingkat kemanisannya kira-kira 30 kali lebih manis dibandingkan gula. Penggunaannya sudah dilarang sejak tahun 1970 di Amerika karena menyebabkan kanker pada hewan percobaan. 3 Sukralosa Tingkat kemanisannya kurang lebih 600 kali gula tebu. Sejauh ini sukralosa masih dinyatakan aman. Salah satu keunggulan sukralosa adalah tahan panas sehingga tingkat kemanisannya yang diperoleh tidak menurun. 4 Aspartam Tingkat kemanisannya kira-kira 160-200 kali lebih manis dibandingkan gula tebu. Aspartam disebut gula tebu. Aspartam merupakan pemanis sintetis yang dinilai lebih aman. 5 Asesulfam K Tingkat kemanisannya 200 kali lebih manis dibandingkan gula tebu. Asesulfam K dapat meningkatkan derajat kemanisan makanan bila dicampur dengan pemanis lainnya 6 Sorbitol Tingkat kemanisannya 0,6 kali lebih manis dibandingkan gula tebu. Sorbitol aman
  • 18. 12 No Pemanis Sintetik Deskripsi Pemanis Sintetik digunakan bagi gigi sehingga sering digunakan sebagai bahan pasta gigi. Konsumsi sorbitol yang berlebih dapat menyebabkan diare. Penggunaan bahan pemanis sintetik pada makanan dan minuman secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada tubuh misalnya kanker kantung kemih disebabkan oleh siklamat, sedang sakarin dapat menyebabkan tumor kantong kemih. Berikut beberapa contoh struktur senyawa yang termasuk zat pemanis sintetik. Gambar 4.6 Struktur Senyawa Sakarin dan natrium aspartam Sumber : Nafiun.com Pemanis sintetik lainnya adalah P-4000 dan dulsin. Namun, P-4000 tidak digunakan lagi karena mempunyai efek toksik (racun). Adapun dulsin sudah dilarang penggunaannya oleh pemerintah. c) Zat Pengawet Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau minuman agar makanan atau minuman tersebut lebih awet atau tahan lama. Awet disini artinya makanan atau minuman tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, dan terlindungi dari bakteri/jamur. Berdasarkan asal usulnya zat pengawet dibagi menjadi dua yaitu:
  • 19. 13 (1) Zat pengawet alami Zat pengawet dari alam, contohnya garam dapur dan gula (sukrosa). Garam dapur biasanya digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan agar tidak mudah busuk. Garam dapur berfungsi untuk menghambat pembiakan bakteri seperti mikroorganisme Clostridium botulinum. Jika bakteri ini berkembang biak pada makanan akan menghasilkan racun yang dapat meracuni daging. Gula merah atau gula pasir bisa digunakan untuk mengawetkan buah- buahan. Bahan yang akan diawetkan direndam dalam larutan gula, keadaan ini menyebabkan mikroorganisme sukar hidup. (2) Zat pengawet buatan Zat pengawet buatan biasanya dibuat dalam industri, contohnya asam cuka digunakan untuk pembuatan acar, natrium dan kalsium propionat digunakan untuk pengawet roti dan kue kering. Pengawet lain untuk makanan yang juga banyak digunakan adalah garam benzoat, asam sitrat, dan asam tartrat. Pengawet buatan tidak akan mengubah rasa suatu bahan makanan. Meskipun demikian, penggunaan pengawet buatan ini harus dikontrol penggunaannya karena penggunaan pengawet yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker, gangguan saraf, dan alergi. Dalam penggunaan zat pengawet buatan, ternyata banyak oknum yang melakukan penyelewengan dengan menggunakan zat pengawet buatan yang bukan digunakan untuk makanan atau minuman contohnya formalin dan boraks. Tahukah anda mengapa penggunaan formalin dan boraks itu dilarang. Simak dan analisislah berita tentang penyelewengan penggunaan formalin dan boraks berikut ini. Berikut ini adalah struktur senyawa formalin dan boraks. (1) (2) Gambar 4.7 (1) Struktur Formalin (Sumber : id.kisspng.com) (2) Struktur Boraks (Sumber : urip.wordpress.com)
  • 20. 14 Bagaimana cara menentukan bahwa suatu makanan mengandung formalin atau boraks? Untuk menentukan ada tidaknya kandungan boraks dalam suatu makanan, bisa menggunakan kunyit dengan membuat kertas turmeric. Jika hasil uji coba makanan ditambah kunyit menghasilkan warna merah berarti makanan tersebut mengandung boraks. Bagaimana dengan uji ada tidaknya kandungan formalin dalam suatu makanan? Anda bisa menggunakan larutan fehling. Uji positif akan dihasilkan endapan merah bata jika zat makanan tersebut mengandung formalin. Berdasarkan berita di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. a. Zat berbahaya apa yang masih banyak terdapat di dalam makanan? 26,8 Persen Makanan di DKI Mengandung Formalin dan Boraks Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, memperkirakan, masih banyak makanan yang beredar di tengah-tengah masyarakat mengandung formalin dan boraks. Diperkirakan, sebanyak 26,8 persen makanan di Ibu Kota mengandung kedua bahan tersebut. "Ya masih ada sekira 26,8 persen lah mengandung formalin dan boraks," kata Koesmedi dalam acara pemusnahan pangan dan kosmetik ilegal di kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (25/8). Makanan yang mengandung formalin dan boraks, lanjut dia, sering kali ditemukan pada sajian yang terhidang dalam pesta-pesta pernikahan atau kenduri yang digelar warga di kampung- kampung. Akibatnya, kata Koesmedi, selain membahayakan kesehatan juga kerap kali ditemukan kasus tamu kenduri atau pesta perkawinan yang keracunan makanan. "Nah kita perlu mengadakan pengawasan kepada kenduri dan pesta-pesta perkawinan di kampung-kampung agar tidak mengandung formalin dan boraks. Karena makanan itu berbahaya, maka tidak boleh dihidangkan," ujarnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK untuk bisa mendeteksi dini dengan membedakan mana makanan yang mengandung formalin dan boraks atau tidak. "Selain itu, jajanan sekolah. Anak-anak sekolah juga kita ajari sendiri memeriksa jajanan makanan yang ada disekitar sekolah. Pada prinsipnya, yang penting kita lakukan penyadaran pada masyarakat,” terangnya. Bagi warga yang menemukan makanan mengandung formalin dan boraks, atau obat, makanan, dan kosmetika ilegal, dapat melaporkannya ke puskesmas yang ada di kelurahan dan kecamatan serta RSUD DKI. "Kalau ada kecurigaan segera laporkan ke puskesmas. Kan kita ada 44 puskesmas kecamatan dan sekitar 300 puskesmas kelurahan serta RSUD," tambah Koesmedi. Sumber : http://beritasatu.com
  • 21. 15 b. Mengapa zat tersebut berbahaya? c. Bagaimana upaya untuk menghindari penggunaan zat berbahaya tersebut? d. Coba rancang bagaimana percobaan untuk menguji ada tidaknya zat berbahaya tersebut? d) Zat Penyedap Rasa Zat penyedap rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan. Zat penyedap rasa digolongakan menjadi dua kelompok yaitu. (1) Zat penyedap rasa alami Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini ada yang diperoleh dari alam berupa rempah-rempah (misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan daun pandan). (2) Zat penyedap rasa sintetik Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin atau MSG (mononatrium glutamat). Di pasaran, senyawa tersebut dikenal dengan beragam merek dagang, misalnya Ajinomoto, Miwon, Sasa, Royco, Maggi, dan lain sebagainya. MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat yang secara alami terdapat dalam protein nabati maupun hewani. Penggunaan MSG yang berlebihan telah menyebabkan “Chinese restaurant syndrome” suatu gangguan kesehatan dimana kepala terasa pusing berdenyut. Contoh penyedap rasa sintetik lainnya adalah Hydrolized Vegetable Protein (HVP), disodium guanilat, dan disodium inosinat.
  • 22. 16 e) Zat pemberi aroma Zat pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma yang khas pada makanan atau minuman. Zat ini terdiri dari 2 kelompok yaitu. (1) Zat pemberi aroma alami Zat ini berasal dari ekstrak bahan alami misalnya minyak atsiri dan vanilin. Salah satu bagian tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri adalah dari bunga contohnya bunga cengkeh. Minyak atsiri dari bunga cengkeh dapat diisolasi menggunakan pelarut n-heksana dan benzena. (2) Zat pemberi aroma sintetik Zat ini dibuat untuk menghasilkan aroma tertentu, biasanya merupakan senyawa golongan ester misalnya amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur). f) Zat Aditif Lainnya Antioksidan : Fungsi dari antioksidan adalah untuk mencegah ketengikan pada makanan yang mengandung lemak atau minyak. Antioksidan alami antara lain lesitin, vitamin E (tokoferol), dan vitamin C (asam askorbat) sedangkan antioksidan buatan antara lain BHA (Butil Hidroksi Anisol), BHT(Butil Hidroksi Toluen), PG (Propil Galat), dan TBHQ(Tert-Butil Hidroksi Quinon) Pengemulsi : Fungsi pengemulsi dapat membantu sistem dispersi (adonan) makanan agar lebih homogen dan stabil. Contohnya agar-agar dan gelatin. Pengembang : Fungsi pengembang adalah untuk mengembangkan adonan kue contohnya fermipan (ragi) dan soda kue (natrium bikarbonat). Pengental : Fungsi pengental adalah untuk mengentalkan makanan, contohnya karagenan dan gelatin.
  • 23. 17 Pengeras : Fungsi pengeras adalah untuk mencegah melunaknya makanan contohnya aluminium amonium sulfat (ditambahkan acar) dan kalsium glukonat (ditambahkan pada buah kalengan). Pengatur Keasaman : Fungsi zat ini adalah untuk mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contohnya aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam asetat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam laktat, asam tentral, dan natrium bikarbonat. b. Zat Adiktif dan Psikotropika Zat Adiktif dan Psikotropika yang dalam istilah sehari-hari dikenal dengan nama Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang apabila dimakan, diminum, dihisap/dihirup, atau dimasukkan (disuntikkan) ke dalam tubuh manusia dapat menurunkan kesadaran atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan dalam berbagai golongan dan tingkatan. 1) Zat Adiktif Zat adiktif adalah istilah yang diberikan untuk zat-zat yang dalam pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Zat adiktif biasanya digunakan dalam bidang kesehatan (sebagai obat) dan ilmu pengetahuan (untuk penelitian). Penggunaan obat yang mengandung zat adiktif harus mengikuti petunjuk dokter. Penggunaan obat yang tidak mengikuti petunjuk dokter atau praktik dokter disebut penyalahgunaan obat.
  • 24. 18 a) Penggolongan Zat Adiktif Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, zat adiktif digolongkan ke dalam stimulan, depresan, dan halusinogen. (1) Stimulan Zat ini merangsang sistem saraf pusat, contohnya kafein, nikotin, kokain dan amfetamin. Gejala yang muncul akibat penggnaan zat jenis stimulan adalah denyut jantung, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah yang meningkat. Pengguna akan merasa lebih bertenaga dan riang gembira setelah mengkonsumsi zat jenis stimulan. (2) Depresan Zat adiktif ini bersifat menurunkan kesadaran, contoh yang termasuk depresan adalah alkohol dan obat penenang seperti barbiturat. Gejala yang muncul setelah mengkonsumsi depresan adalah menurunkan denyut jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, dan kontraksi otot. Dalam dunia kedokteran, depresan digunakan untuk terapi insomnia. (3) Halusinogen Zat adiktif ini akan mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga menyebabkan efek halusinasi dimana melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata atau khayal. Contoh zat yang menyebabkan halusinasi adalah LSA (lysergic acid amide) dan LSD (lysergic acid dietyl amide) Salah satu kelompok zat adiktif adalah narkotika. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan : 1) Gol. I Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon, MDMDA, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya. 2) Gol. II
  • 25. 19 Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll. 3) Gol. III Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian. Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya. Beberapa zat adiktif beserta deskripsinya dapat dilihat di tabel berikut. Tabel 4.5 Beberapa Zat Adiktif beserta Deskripsinya No Zat Adiktif Deskripsi 1 Ganja Nama lain mariyuana yang mengandung zat aktif THC (tetrahydrocanna). Tanda-tanda penyalahgunaan ganja adalah gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara tetapi melantur, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk tetapi susah tidur dan mata merah tidak tahan terhadap cahaya. 2 Opium Opium mengandung lebih dari dua puluhan senyawa alkaloid diantaranya morfin, heroin, kodein. Opium diambil dari getah buah Pavaper sommiferum 3 Kokain Berasal dari tanaman koka (Erythroxylon coca). Kokain sering digunakan sebagai anastetik (pembius). Kokain mempunyai efek stimulasi pada jaringan otak bagian sentral. 4 Sedative-Hipnotika Dikenal dengan sebutan pil BK dan magadon. Pada dosis kecil jenis adiktif ini dapat menenangkan sedangkan dalam dosis besar akan menidurkan. 5 Nikotin Dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau yang merupakan senyawa aktif yang ada di dalam rokok. Senyawa ini dapat meningkatkan denyut jantung, bersifat karsinogenik, katarak, kaki rapuh, penyebab jantung koroner, mandul, dan gangguan kehamilan.
  • 26. 20 No Zat Adiktif Deskripsi 6 Alkohol dan Minuman Keras Diperoleh melalui proses fermentasi dari berbagai makanan dan tumbuhan, contohnya bir, minuman anggur, wisky, vodka dan sebagainya. b) Bahaya Rokok Selain nikotin, zat yang sangat berbahaya pada rokok adalah tar. Kandungan nikotin dan tar pada tembakau bisa menempel pada email gigi dan menyebabkan gigi kuning dalam waktu yang singkat. Tar adalah bentukan dari senyawa kimia berbahaya yang ada pada asap rokok. Zat ini akan mengendap didalam paru paru dan mengganggu fungsi rambut rambut kecil yang melapisi permukaan paru-paru. Rambut rambut kecil ini sangat berperan dalam menyaring bakteri dan kuman serta menghambat berbagai racun yang berusaha masuk kejaringan paru paru agar segera dilepaskan keluar tubuh. Selain menyerang paru-paru, ternyata rokok dapat menyerang semua organ tubuh manusia sehingga menimbulkan penyakit. Berikut bahaya asap rokok bagi tubuh manusia. Gambar 4.8 Bahaya Asap Rokok bagi Tubuh Manusia Sumber : http://nature.com
  • 27. 21 2) Psikotropika Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, contohnya LSD (lysergic Acid Diethylamide) dan Amfetamin (esktasi dan shabu). Psikotropika dibagi ke dalam 4 golongan : 1. Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi (MDMA = 3,4-Methylene-Dioxy Methil Amphetamine), LSD (Lysergic Acid Diethylamide), dan DOM. 2. Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin. 3. Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital, brupronorfina, dan mogadon. 4. Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang (sedativa), dan obat tidur (hipnotika). Hampir semua zat adiktif termasuk ke dalam zat psikotriopika, tapi tidak semua psiktotropika menimbulkan ketergantungan, Dari golongan psikotropika, ada dua zat yang akan dibahas selanjutnya yaitu LSD (lysergic acid dietylamide) dan amfetamin. a) LSD (Lysergic Acid Diethylamide) LSD merupakan zat psikotropika dari golongan psikodelik yang dapat menimbulkan halusinasi. Zat ini biasanya digunakan untuk membantu pengobatan gangguan jiwa orang-orang yang sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks tetapi dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai suatu benda yang sebenarnya tidak ada).
  • 28. 22 b) Amfetamin Amfetamin adalah bahan dasar dalam pembuatan ekstasi, shabu, dan lainnya. Jenis psikotropika ini tidak ditanam tetapi meruapakan bahan kimia hasil sintetis dengan bahan dasar amfetamin. Peredarannya hampir di semua kota besar di Indonesia. Indonesia bukan hanya menjadi salah satu tempat peredaran ekstasi tetapi juga sekaligus menjadi ditemukan pabrik ekstasi. Menyadari begitu maraknya peredaran obat haram ini, maka sudah sewajarnya bila kita waspada jangan sampai diri kita sendiri, keluarga, teman dan anggota lingkungan masyarakat tempat tinggal menjadi pengedar ataupun korban penyalahgunaannya. 3) Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Pecandu Orang yang telah kecanduan dengan zat adiktif dan psikotropika pada awalnya akan merasa tenang, nyaman, dan damai. Namun, lama-kelamaaan orang tersebut akan kecanduan dan mendapatkan efek negatif akibat kecanduannya bahkan ada yang sampai mengalami kematian. Ciri-ciri fisik ketergantungan zat adiktif dan psikotropika secara umum, yaitu:  Kehilangan nafsu makan  Jalannya lambat, terhuyung-huyung, dan sering menabrak sesuatu.  Koordinasi gerakan kacau (sering menjatuhkan benda yang dipegang)  Tangan gemetar, selalu basah dan berkeringat.  Ada bekas tusukan jarum di tangan atau kaki.  Sering mual, muntah, atau berkeringat secara berlebihan.  Kepribadian atau sikap berubah secara drastis.  Gelisah dan ketakutan berlebihan. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya baik bagi diri sendiri maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika dapat dilihat pada tabel berikut.
  • 29. 23 Tabel 4.6 Pengaruh Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika Diri Sendiri Kehidupan Sosial  Rusaknya sel saraf  Menimbulkan ketergantungan  Perubahan tingkah laku  Menimbulkan penyakit (jantung, radang lambung, dan hati serta beresiko mengidap HIV)  Pada dosis tidak tepat menyebabkan kematian.  Adanya perkelahian  Memicu untuk melakukan kejahatan (pencurian, pemerkosaan)  Resiko kecelakaan  Timbulnya masalah keluarga yang menganggu ketertiban umum 4) Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Adanya dampak negatif yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika, mendorong pula adanya upaya pencegahannya. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika dapat dilakukan secara bersama melalui kerjasama antara pihak keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Bagaimana peran keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika? Tabel 4.7 Peran berbagai pihak dalam pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika No Peran Upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika 1 Keluarga  Saling menjaga antar sesama anggota keluarga  Setiap orang tua bertanggung jawab dalam membimbing anaknya supaya menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan. Ketakwaan ini merupakan benteng pertahanan dari pengaruh buruk yang ada di lingkungan. 2 Masyarakat  Mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat mengenai bahaya penggunaan zat adiktif dan psikotropika  Memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.
  • 30. 24 No Peran Upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika 3 Sekolah  Memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain.  Mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah  Memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba. 4 Pemerintah  Mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas.  Memberi sanksi atau hukuman yang tegas bagi pelaku yang menyalahgunakan penggunaan zat adiktif dan psikotropika. 5) Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan dilakukan dengan jenis dan dosis yang terkontrol oleh pihak yang berwenang seperti dokter, bidan, psikiater, dan petugas kesehatan lainnya. Suatu keadaan yang mendesaklah yang menyebabkan obat jenis ini digunakan dalam bidang kesehatan. Berikut ini adalah beberapa zat adiktif dan psikotropika yang sering digunakan dalam bidang kesehatan. a) Morfin Zat ini digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Dosis yang diberikan tergantung dari tingkatan nyeri yang dirasakan. Zat ini juga sering digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi. b) Heroin Zat ini merupakan turunan morfin yang berfungsi sebagai depresant, misalnya meredakan batuk. c) Barbiturat Zat ini sering digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi contohnya pentobarbital dan secobarbital. d) Amfetamin (dan turunannya) Zat ini digunakan untuk mengurangi depresi, menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentrasi, serta euforia. e) Metadon Zat ini digunakan sebagai zat analgesik dan terapi pecandu narkotika.