Makalah ini membahas tentang manajemen stratejik yang meliputi proses formulasi strategi dengan menganalisis situasi internal dan eksternal perusahaan. Proses ini dimulai dari pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman, analisis kekuatan dan kelemahan, hingga pengembangan alternatif strategi dan penetapan strategi yang akan diimplementasikan.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Manajemen Strategi Universitas
1. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 1
MAKALAH
MANAJEMEN STRATEJIK
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah manajemen stratejik
dosen : Ade Fauji, SE, MM
Disusun oleh :
MAHPUDIN ( 11150188 )
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2017
2. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Stratejik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam
penyusunan maupun penggunaan kata-kata. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Serang, 08 Januari 2018
( penyusun )
3. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB 1 Pendahuluan ................................................................................................4
BAB 2 Formulasi Strategi Analisis Situasi dan Alternatif Strategik .................6
BAB 3 Analisis Situasi Kekuatan, Kelemahan Perusahaan dan Hubungannya
Dengan Strategi ...........................................................................................19
BAB 4 Implementasi dan Pengawasan Strategi ...................................................25
BAB 5 Etika Bisnis dan Social Responsibility/ Environmental Sustainability....28
BAB 6 Rasional dan proses pengendalian serta evaluasi dan pengendalian
Strategi............................................................................................................39
BAB 7 Pengendalian dan Evaluasi Strategi Suatu Perusahaan...........................42
BAB 8 PENUTUP ....................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................60
4. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
manajemen stratejik adalah suatu seni dan ilmu tentang pembuatan (formulating),
penerapan (implementing) dan evaluasi (valuating) keputusan-keputusan strategis
antar fungsi-fungsi yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya di
masa datang. Menurut David (1999: 1) dalam proses manajemen strategi ada tiga
tahap, yakni:(1) Formulasi Strategi ,(2) Implementasi Strategi , dan (3) Evaluasi
Strategi.
Suatu strategi di pilih dari semakain banyak alternative yang telah di analisis
dan di pertimbangkan dengan teliti dan matang serta di laksanakan dalam satu kurun
waktu tertentu. Maksudnya adalah agar satu organisasi berada pada kondisi dan posisi
yang efektif dalam upaya menciptakan tujuan dan berbagai sasaran dalam lingkungan
eksternal yang sring berubah pada tingkat dan intensitasnya yang pada kalanya tidak
mungkin di perhitungkan sepenuhnya sebelumnya. Suatu strategi per definisi
berorientasi pada masa depan. Karena orientasi demikian pemilihan strategi tertentu
pada umumnya di dasarkan pada berbagai asumsi yang berdasarkan asumsi yang di
gunakan oleh para perusmus dan penentu strategi itu dengan sepenuhnya menyadari
bahwa semua peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada implementasi strategi
dapat di pertimbangkan dan di pehitungkan dengan tepat
1.2. Perumusan Masalah
Dalam rangka untuk mempertajam makalah ini, penyusun mengambil suatu
permasalahan mendasar, yaitu : bagaimana manajemen strategi dapat diterapkan serta
dapat dianalisis situasi dalam suatu lingkungan perusahaan.
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
5. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 5
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran singkat tentang proses
perencanaan manajemen strategi dilingkungan organisasi dan perusahaan serta,
memberikan gambaran dikalangan mahasiswa tentang Manajemen Strategi yang
merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada analisis
situasi suatu strategi yang akan diterapkan pada perusahaan.
6. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 6
BAB 2
Formulasi Strategi Analisis situasi dan Alternatif Strategik
Yaitu suatu tahap merumuskan, menyusun atau memformat strategi yang
dimulai dengan pengembangan suatu Visi, misi organisasi, mengidentifkasi peluang
dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal,
penentuan tujuan jangka panjang, untuk menghasilkan strategi alternatif dan strategi
terpilih yang berkelanjutan.
Seperti telah dikemukakan, bahwa dalam pembuatan srategi ((strategy Formulation),
ada beberapa kegiatan:
1. Pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang,
2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar, serta kekuatan dan kelemahan
dari dalam organisasi,
3. Mengembangkan alternatif strategi,
4. Penentuan strategi yang paling sesuai untuk diadopsi.
* Visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok. Visi yang benar memiliki
daya penggerak yang kuat. Visi yang benar dan wajar dipercayai bersama-sama oleh
semua anggota organisasi, karena:
a. Mungkin dicapai
b. Mempunyai keunggulan dalam jangka panjang.
Proses Pengembangan Visi:
Pengembangan visi dilakukan melalui 4 (empat) fase, yakni:
1. Audit Visi
Pada fase ini diperbincangkan berbagai pertanyaan mengenai sifat dasar organisasi,
metode kerja dan arah yang sedang dituju pada saat ini.
2. Lingkup Visi
Pada fase ini dipelajari masyarakat pendukung atau masyarakat yang dilayani untuk
digunakan sebagai acuan dan arahan dalam mengukur keberhasilan pengamalan visi.
7. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 7
3. Konteks Visi
Inilah fase dimana kita diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan
perkembangan di masa depan dari segi-segi : ekonomi, teknologi, kemasyarakatan,
dan lain sebagainya yang akan mempengaruhi arah dan pencapaian tujuan yang
dinginkan oleh organisasi.
4. Pemilihan Visi
Pada fase terakhir ini berbagai alternatif visi dirancang dan diperbandingkan satu
dengan yang lain untuk pada akhirnya dibuat formulasi pernyataan visi yang baru
disetujui bersama.
5. Dari Visi ke Misi
Visi dan misi adalah acuan untuk mengadakan perubahan.
Organization Mission and Goal
Menurut Drucker, Mission statetement” merupakan pernyataan (declaration) suatu
organisasi untuk bisa hidup (reason for being), yang sangat penting untuk mencapai
tujuan sefektif mungkin.
Pentingnya Misi
a. Untuk menjamin kebulatan maksud suatu organisasi.
b. Sebagai dasar atau standar dalam mengalokasikan sumberdaya organisai.
c. Memelihara iklim organisassi
d. Memberikan kesempatan bagi individu untuk mengidentifikasi maksud,tujuan dan
arah petunjuk organisasi.
e. Memfasilitas penjabaran tujuan ke dalam struktur pekerjaan terutama yang
berkaitan dengan tanggung jawab, tugas dan wewenang dalam organisasi.
f. Untuk mengarahkan maksud organisasi dan menjabarkannya ke dalam bentuk
tujuan khusus seperti biaya, waktu dan ukuran kinerja yang ingin dicapai yang dapat
diperiksa dan dikontrol.
Komponen-Komponen Misi:
a. Pelanggan/Masyarakat: Siapa pelangan kita?
8. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 8
b. Produk atau jasa: Bidang apa yang paling utama: produk atau pelayanan?
c. Pasar: Secara geografis siapa pesaing kita?
d. Technologi: Apakah organisasi kita menggunakan teknologi masa kini?
Teknologi dasar apa yang dignakan?
e. Konsen terhadap kelangsungan, pertumbuhan, dan keuntungan: Kinerja apa saja
yang ingin dicapai dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang?
f. Philosofi: Kepercayaan, nilai-nilai, aspirasi dan etika apa saja yang menjadi
prioritas organisasi kita?
2. Analisis Lingkungan Corporate
2.1 pengamatan dan Analisis Lingkungan Internal
Para manajer seharusnya mengenali variabel – variabel dalam perusahaan
mereka yang mungkin merupakan kekuatan atau kelemahan yang penting .dalam
mengevaluasi pentingnya variabel – variabel tersebut manajemen harus mengetahui
apakah variabel – variabel tersebut merupakan faktor strategik internal yaitu kekuatan
dan kelemahan khusus perusahaan yang akan membantu menentukan masa depan.
Salah satunya dengan cara (1) kinerja masa lalu perusahaan (2) pesaing kunci
perusahaan (3) industri sebagai satu kesatuan ,Apabila suatu variable ( missal
keadaan keuangan ) secara signifikan berbeda dengan kinerja masa lalu ,pesaing
kunci perusahaan atau rata – rata industry maka variable tersebut kemungkinan besar
merupakan factor strategis dan harus dilibatkan dalam keputusan – keputusan
strataegis.manajer strategis dapat mengamati dan menganalisi variable internal
dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari tiga pendekatan ini analisi
pims,analisis rantai nilai (value chan analysis ) dan analisis fungsional
`Analisis PIMS
Institute perencanaan strategis melakukan penelitian untuk membantu
menemukan factor strategis internal yang relevan bagi badan – badan usaha program
PIMS ( profit impact of market strategy )dimana penelitian ini bertujuan untuk
menemukan perinsip – perinsip empiris yang menetukan strategi yang mana dan
dalam kondisi apa ,yang menghasilkan ROI (return on investment ) dan arus kas
tanpa mempedulikan jenis produk atau jasa tertentu .berdasarkan analisi PIMS
perusahaan dengan pengembalian yang tinggi memeiliki karakteristik berikut :
· Intensitas investasi rendah ( jumlah modal tetap dan modal kerja yang dibutuhkan
untuk menghasilkan 1 dollar penjualan )
9. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa 9
· Pangsa pasar tinggi
· Kualitas produk relative tinggi
· Pemanfaatan kapasitas tinggi
· Efektifitas operasi tinggi ( rasio anatara produktifitas karyawan yang sebenarnya
dengan yang diharapkan )
· Biaya langsung per unit relative terhadap persaingan
para peneliti PIMS menyatakan bahwa factor terpenting yang mempengaruhi kinerja
unit bisnis secara relative terhadap pesaingnya adalah kualitas produk atau jasanya
Analisis Rantai nilai
Analisi rantai nilai ,sebagaimana dikemukakan ole porter adalah satu cara
untuk menguji sifat dan tingkat sinergi apabila ada diantara kegiatan – kegiatan
internal perusahaan ,menurut porter setiap perusahaan adalah sekumpulan kegiatan
yang dilaksanakan untuk merancang membuat,memasarkan,mengantarkan,dan
mendukung produknya. perbedaan – perbedaan di antara rantai nilai para pesaing
adalah sumber kunci keunggulan kompetetif
Dalam analisinya porter membagi ke dalam 2 kegiatan yaitu
1. Kegiatan utama terdiri dari :
· Inbound logistics bahan mentah
· Operasi
· Outbon logistics barang jadi
· Pemasaran dan penjualan
· Layanan konsumen
2. Kegiatan pendukung terdiri dari :
· Proses mendapatkan (procurement proses )
· Perkembangan teknologi
· Manajemen sumber daya manusia
10. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
10
· Infrastruktur perencanaan akuntansi,keuangan hokum,hubungan pemerintah dan
manajemen kualitas
Analisis fungsional
Cara paling sederhana untuk mengamati dan menganalisi lingkungan internal
organisasi adalah melalui analisis fungsional H.I ansoff seorang pejabat manajemen
strategis ,mengemukakan bahwa keahlian sumber daya perusahaan dapat di atur ke
dalam profit kompetensi sesuai fungsi bisnis seperti pemasaran ,keuangan ,penelitian
pengembangan dan operasi.Sumber daya fungsional tidak hanya melibatkan financial
fisik dan SDM di setiap bidang perusahaan tetapi juga kesanggupan para personil di
tiap bidang untuk merumuskan dan mengimplemntasi di bawah bimbingan
perusahaan tentunya tujuan – tujuan ,strategi dan kebijakan fungsional dengan
demikian sumber daya tersebut terdiri dari pengetahuan konsep analisitis dan teknik
procedural umum terhadap setiap bidang ,serta kesanggupan personil.
2. Analisis lingkungan Internal Kekuatan Dan Kelemahan (SWOT)
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu
diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
1. Strategi fungsional memaksimalkan produktivitas sumber daya mengarahkan
pada kompetensi tersendiri yang memberikan perusahaan atau unit bisnis keunggulan
kompetetif
A. Struktur perusahaan
Struktur adalah bagaimana perusahaan tertentu tersusun sangat berguna dalam
perumusan strategi.apabila struktur perusahaan cocok dengan perubahan strategi yang
diusulkan maka struktur tersebut merupakan kekuatan perusahaan apabila tidak maka
sebaliknya
Jenis – jenis struktur yaitu :
1. Struktur sederhana adalah tidak ada kategori fungsional maupun produk
2. Struktur fungsional tepat untuk perusahaan ukuran sedang dengan beberapa lini
produk dalam satu industri
3. Struktur divisional : tepat untuk perusahaan besar dengan banyak lini produk
dalam beberapa industri yang berhubungan
11. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
11
4. Struktur konglomerat : tepat untuk perusahaan besar dengan banyak lini produk
dalam beberapa industri yang berhubungan
B. Budaya perusahaan
adalah sekumpulan keyakinan,harapan,dan nilai yang dipelajari dan dibagikan
oleh angota organisasi dan disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Fungsi penting budaya perusahaan :
· Buaday memberikan nuansa identitas bagi karyawan
· Budaya membantu menimbulkan komitmen
· Budaya menambah stabilitas perusahaan
· Budaya adalah kerang refrensi bagi karyawan
C. Pemerolehan Sumber daya perusahaan
Keputusan penting berkaitan dengan dimana fungsi harus dilakukan
pemerolehan adalah bagian yang penting dari pengambilan keputusan strategis
1). Strategi pemasaran
Dengan memanfaatkan strategi pengembangan pasar ,perusahaan atau unit bisnis
dapat
· menangkap pangsa pasar yang lebih besar dari pasar yang ada untuk produk saat
ini memlalui kejenuhan dan penetrasi pasar
· Mengembangkan pasar baru bagi produk yang ada
Beberapa strategi pemasaran lain ada dalam kategori pasar lini produk
,distribusi,penetapan harga dan kredit dan iklan serta promosi sedangkan strategi
pemasaran lai berkaitan dengan masalah distribusi dan penetapan harga,ketika
penetapan harga untuk sebuah produkbaru perusahaan atau unit dapat mengikuti salah
satu dari dua strategi yaitu :
1. Skim pricing memberikan peluang untuk menyaring kurva permintaan dari
puncak ketika produk masih terbilang baru dan pesaing sedikit
2. Penetration pricing mencoba mempercepat perkembangan pasar dan
menawarkan pada pionir suatu peluang untuk memanfaatkan pengalaman untuk
mendapatkan pangsa pasar dan mendominasi industry
12. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
12
2). Strategi financial
Tujuan strategi financial adalah untuk menyediakan perusahaan struktur dan dana
yang cukup untuk mencapai tujuan umumnya sebagai tambahan strategi financial
menguji pengaruh keuangan terhadap pilihan – pilihan strategis perusahaan atau unit
bisnis dan mengidentifikasi tindakan financial yang terbaik.
a. Strategi financial laveraged buy out (LBO)
Strategi financial laveraged buy out (LBO) dalam lLBO perusahaan dibeli dalam
sebuah transaksi yang didanail sebagian besar oleh hutang – biasanya diperoleh dari
pihak ketiga,seperti perusahaan asuransi pada akhirnya hutang di bayara dengan uang
yang diperoleh dari hasil operasi perusahan.
b. Financial laverage
Konsep financial laverage (rasio total hutang terhadap total aktiva) sangat berguna
dalam menguranikan penggunaan hutang untuk meningkatkan laba yang tersedia bagi
pemegang saham.kegiatan pendanaan dengan menjual obligasi atau surat hutang dari
pada menerbitkan saham justru mendorong atau menambah pendapatan perlembar
saham,bunga utang yang dibayarkan mengurangi pendapatan yang dikenai
pajak,tetapi para pemegang sahamanya menerima labar dai dari lembar saham atau
deviden yang lebih tinggi
c. Capital budgeting
Pegetahuan dan kegunaan teknik capital budgeting ()penganggran modal merupakan
sumber daya keuangan yang penting ,bagian keuangan harus menganalisis dan
membuat peringkat investasi sepeti tanah,bangunan dan peralatansetlah itu barulah
disusun suatu peringkat proposal investasi dengan beberapa criteria yang termasuk
didalamnya terdapat payback period,rate of return,breakeven point,untuk memilih
proyek investasi analisis keuangan harus mampu menggunakan teknik analitikal
seperti CAPM (capital asset pricing model) dan APM (arbitrage pricing model )
3). Penelitian dan pengembangan R&D
Teknologi perusahaan membantu menentukan posisi pasar dan jenis
persaingan yang di hadapi. Manajern R&D bertanggung jawab mengusulkan dan
melaksanakan strategi teknologis perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan dan
kebijakan perusahaan
13. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
13
Bauran R& D produk terdiri dari :
a. Penelitian & Pengembangan dasar istilah penmgembangan digunakan untuk
menggambarkan beragam kegiatan dalam beberapa perusahaan pera ilmuwan
melakukan penelitian dan pengembangan dasar pada sebuah laboratrium dan
berkonsentrasi pada bidang masalah teoritis indicator terbaik dalam penelitian ini
adalah hak paten dan publikasi penelitian lainnya
b. R&D produk adalah berkonsentrasi pada peningkatan produk atau kemasan
produk
c. R&D proses berkonsentrasi pada peningkatan pengawasan kualitas,spesifikasi
rancangan,dan perlatan produksi
Kompetensi technologies
Unit R&D suatu perusahaan harus dievaluasi kompetensi teknologisnya dalam
pengembangan dan penggunaan teknologi invatif,tidak saja penelitian konsisten yang
harus dilakukan tetapi perusahaan juga harus ahli dalam mengelola tenaga peneliti
dan mengintegrasikan inovasi mereka ke dalam operasi sehari – hari
4). Operasi ( pemanufakturan atau jasa )
Tugas utama manaje rpemanufakturan atau jasa adalah mengembangkan dan
mengoperasikan sebuah system yang akan menghasilkan jumlah produk atau jasa
yang dibutuhkan – dengan kualitas tertentu pada harga yang sudah ditentukan pula
dalam waktu yang sudah dibagikan
Secara umum proses pemanufakturan di bagis menjadi 2 sifat :
a. terputus – putus (intermitten) para pekerja biasanya memproses satu item secara
berurutan tetapi macam pekerjaan dan urutan proses bervariasi sesuai dengan itemnya
b. berkelanjutan proses disusun berurutan sehingga produk – produk dapat dirakit
dan diproses dengan berkelanjutan
konsep dan teknik dalam pemanufakturan :
· operating laverage system berkelanjutan terbilang popular karena system itu
memungkinkan perusahaan mengambil manfaat dari operating laverage
pemanufakturan.menurut Jf Weston dan TE Copeland operating laverage adalah
pengaruh perubahan tertentu dalam volume penjualan pada pendapatan operasional
bersih (net operating income )
14. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
14
· kurva pengalaman kerangka kerja konseptual yang banyak digunakan oleh
perusahaan – perusahaan besar adalah kurva pengalaman ( yang semula – mula
dikenal dengan learning curve ) kurva pengalaman menyatakan bahwa biaya produksi
per unit akan turun dengan jumlah tertentu dalam bentuk persentase ( biasanya 20 –
30 % )setiap kali akumulasi volume produksi total berlipat ganda
· pemanufakturan flexible digunakannya perancangan dan pemanufakturan yang
dibantu computer (computer assisted designed dan computer – assisted
manufacturing atau CAD atau CAM)dan teknologi nrobot memberikan arti bahwa
waktu pembelajaran menjadi lebih singkat dan produk – produk dapat dibuat secara
ekonomis dalam kumpulan – kumpulan yang lebih kecil dan berdasarkan pesanan
5). sumber daya manusia (SDM)
tugas utama manajer SDM adalah meningkatkan kesesuaian antara individu dengan
pekerjaan – pekerjaan yang sudah ada,kesesuaian ini berpengaruh terhadap kinerja
,kepuasan karyawan,dan perputaran tenaga kerja.departemnt SDM juga seharusnya
menggunakan job anlaisis ( analisis jabatan ) adalah alat untuk mendapatkan
informasi deskripsi pekerjaan mengenai apa yang harus dicapai dari segi kualitas
maupun kuantitas .
Tahapan penilaian Sumber daya manusia
1. kegunaan tim
manajer strategis mulai menyadari bahwa perusahaan harus fleksibel dalam
memanfaatkan karyawannya oleh karena ituh manajer sdm perlu benar – benar
memahami pilihan – pilhan seperti kerja paruh – waktu,job sharing,waktu kerja yang
flexible.
2. Hubungan serikat pekerja
Apabila perusahaan memiliki serikat pekerja maka manajer sdm harus mampu
bekerja sama dan memiliki hubungan yang dekat dengan serikat
3. Kualitas kehidupan kerja
Departemen sdm telah mengetahui untuk mengurangi ketidak puasan karyawan
mereka harus mempertimbangkan kualitas kehidupan pekerja dalam perancangan
pekerjaan
15. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
15
6). System informasi
Tugas utama manajer system informasi adalah merancang bagian danm mengelola
aliran informasi dalam organisasi dengan cara – cara dapat meningkatkan
produktivitas dan pengambilan keputusan
Tujuan system informasi
· System informasi dapat memberikan siqnal peringatan masalah – masalah yang
berasal dari luar ataupun dalam
· System informasi dapat mengotomatisasi operas- operasi klerikal
· System informasi dapat membantu manjer dari berbagai hirarki untuk membuat
keputsan – keputusan rutin
· System informasi dapat menyediakan informasi yang perlu bagi manajemen
untuk mebuat suatu keputsan strategis
2. Pengamatan dan Analisis Lingkungan External
Lingkungan Eksternal ialah lingkungan diluar organisasi/ perusahan yang
berpengaruh terhadap perusahaan.
Analisis industri
Industri adalah kelompok perusahaan yang memproduksi produk barang atau
jasa yang serupa seperti jasa keuangan atau minuman ringan pemeriksaan tentang
pentingnya kelompok pemegang saham dalam lingkungan kerja perusahaan sering
disebut analisis industri Dalam melakukan pengamatan industri perusahaan harus
menilai penting –nya enam kekuatan untuk sukses yaitu
1. ancaman pendatang baru : pendatang baru dalam industri biasanya membawa
kapasitas baru untuk mendapatkan keuntungan dari pasar saham dan sumber daya
penting.
2. persaingan diantara perusahaan yang telah ada : dalam sebagian besar industri
perusahaan saling tergantung persaingan yang digerakan oleh satu perusahaan dapat
dipastikan mempengaruhi para pesaing nya dan mungkin menyebabkan pembalasan
atau usaha – usaha perlawanan menurut porter intensitas persaingan berhubungan
dengan beberapa faktor :
3. ancaman produk pengganti, produk pengganti muncul dalm bentuk berbeda tetapi
dapat mmemuaskan kebutuhan yang sama dari produk lain.
16. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
16
4. bergaining power pemasok, pemasok dapat mempengaruhi industri dengan
kemampuan mereka untuk menaikan harga atau menurunkan kualitas barang ata jasa
yang dibeli
5. kekuatan penawaran pembeli, pembeli mempengaruhi industri melalui
kemampuan mereka untuk menekan turunnya harga ,permintaan terhadap kualitas
atau jasa yang lebih baik untuk melawan satu pesaing dengan pesaing lainnya
Analisis kompetitif
Kekuatan dengan intensitas kuat akan menjadi ancaman karena mungkin akan
mengurangi laba ,sebaliknya lemahnya kekuatan akan memberikan kesempatan
karena mungkin perusahaan akan mendapatkan laba yang lebih besar.dalam jangka
pendek kekuatan yang kuat akan menjadi penghalang dan dalam jangka panjang
dengan menggunakan strategi prusahaan mungkin dapat mengubah intensitas yang
tinggi untuk keunggulan perusahaan.
Freman menambahkan kekuatan yang keenam adalam daftar porter yaitu berbagai
kelompok stakeholder dari lingkungan kerja
6. kekuatan relatif dari stake holder lain.
Analisis portofolio
Salah satu alat bantu yang penting dalam mengembangkan strategi perusahaan pada
perusahaan multi bisnis adalah analisi protofolio,pendekatan ini menempatkan kantor
pusat perusahaan pada peran sebagai banker internal . manajemen puncak
memandang unit bisnis mereka sebagai serangkaian investasi yang harus disulap
manajemen puncak untuk menjamin hasil terbaik dari investasi – investasi
perusahaan pendekatan ini mencerminkan pandangan bahwa esensi dari pengambilan
keputusan strategis adalah teralokasinya sumber daya pada suatu proyek dan
mengabaikan yang lain.
Keunggulan dan keterbatasan analisis protofolio para manajer strategis biasanya
menggunakan analisi protofolio dalam perumusan strateginya karena adanya
beberapa keunggulan .
· Analisis protofolio mendorong manajemen puncak untuk mengevaluasi tiap bisnis
secara individu dan mentapkan tujuan serta mengalokasi sumber daya untuknya.
· Analisis portofolio merangsang penggunaan data external untuk melengkapi
penilaian manajemen
17. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
17
· Analisis portofolio memunculkan hal mengenai ketersediaan aliran kas untuk
expansi dan pertumbuhan
· Representasi grafisnya mempermudah interprestasi dan komunikasi.
Walaupun demikian beberapa perusahaan telah mengurangi penggunaan analisis
portofolio karena adanya beberapa keterbatasan .
· Menentukan segmen – segmen produk atau pasar tidaklah mudah
· Menggunakan strategi standart dapat mengakibatkan terlewatnya peluang –
peluang atau menjadi tidak praktis
· Adanya ilusi kekuatan imiah menutupi kenyataan bahwa posisi – posisi biasanya
didasarkan pada penelitian subyektif
· Penggunaan istilah – istilah “ cash cows “ dan dog dapat mengarah kepada
prediksi – prediksi yang sangat bergantung pada individu masing – masing.
· Tidak selalu mungkin untuk menentukan apa yang membuat suatu industry
dinilai atraktif atau menentukan pada tahap apa sebuah produk dalam daur hidupnya .
Analisis Matriks Portofolio
Sel matriks pertumbuhan pangsa BCG
Seorang analis meletakan unit bisnis atau lini produk perusahaan pada matriks sesuai
dengan tingkat pertumbuhan industrinya dan pangsa pasar relatifnya.posisi
kompetietif relative sebuah unit adalah pangsa pasar unit tersebut dalam industry
dibagi dengan pesaing besar lainnya . matriks paling sederhana adalah matrik yang
dibuat oleh boston consulting group.
Matriks BCG adalah teknik popular karena mudah dikuantifikasi dan mudah
digunakan.msekipun begitu matriks tersebut dikritik untuk beberapa alasan.
· Penggunaan tinggi rendah untuk empat kategori saja terbilang sangat sederhana
· Kaitan antara pangsa pasar dan profitabilitas tidak selalu kuat,bisnis dengan
pangsa pasar yg rendah bias saja menguntungkan
· Tingkat pertumbuhan adalah salah – satunya aspek daya tarik industry. Pasar
dengan pertumbuhan yang tinggi tidak selalu yang terbaik bagi setiap unit bisnis
18. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
18
· Matriks ini mempertimbangkan hanya lini produk atau unit bisnis dalam
hubungannya dengan pesaing : pemimpin pasar matriks ini melewatkan adanya
pesaing – pesaing kecil dengan pangsa pasar yg tumbuh dan cepat.
19. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
19
BAB 3
Analisis Situasi Kekuatan, Kelemahan Perusahaan dan
Hubungannya Dengan Strategi
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah cara sistematis untuk mengindentifikasi faktor-faktor dan
strategi yang paling cocok.
Pembuatan Matriks SWOT (TOWS)
Sejauh ini, kita telah membahas bagaimana perusahaan menilai situasinyadan
juga telah meninjau strategi–strategi perusahaan yang tersedia. Tugas selanjutnya
adalah mengidentifikasi cara-cara alternatif sehingga organisasi dapat menggunakan
kekuatan-kekuatan khusus untuk menggunakan kesempatan atas peluang-peluang
atau untuk menghindari ancaman-ancaman, dan mengatasi kelemahan-kelemahannya
.Matriks SWOT (dikenal juga dengan TOWS) menggambarkan bagaimana
manajemen dapat mencocokan peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal
yang dihadapi suatu perusahaan tertentu dengan kekuatan dan kelemahan internalnya,
untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif strategis
Peluang (Opportunities)
Adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
organisasi/perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan peluang.
Beberapa contoh peluang: Keluarnya kebijakan pemerintah untuk menyalurkan kredit
kecil, masyarakat mulai supermarket minded, tingkat pertumbuhan ekonomi yang
relatif tinggi, keluarnya deregulasi dibidang investasi, adanya kecenderungan untuk
memiliki ATM, masyarakat lebih menyukai kartu kredit, segmen pasar yang tadinya
terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi,
serta membaiknya hubngan dengan pembeli atau pemasok.
Ancaman (Threats)
Adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
Ancaman merupakan pengganggu, misalnya masuknya pesaing baru, lambatnya
pertumbuhan, meningkatnya kebutuhaan masayarakat, perubahan teknologi atau
adanya peraturan baru, hampir semua perusahaan menggunakan promosi besar-
besaran. dll.
20. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
20
Kekuatan (Strength)
Adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang relatif
tidak dimiliki oleh yang lain/pesaing dan kebutuhan pasar yang semakin meningkat
ingin dilayani oleh perusahaan/organisasi.
Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan
keunggulan komparative bagi perusahaan di pasar. Misalnya, kekuatan yang
terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan
pembeli-pemasok, memiliki teknologi canggih misalnya on-line system, memiliki
cabang di setiap propinsi, divisi R&D yang selalu inovatif, hubungan baik dengan
lembaga-lembaga keuangan, adanya budaya kerja yang telah dihayati oleh karyawan.
Kelemahan (Weakness)
Adalah keterbatasan atau kekuarangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan
kapabilitas yang menghambat kinerja. Misalnya, fasilitas, sumber daya keuaangan,
kapabilitas manajemen, keterampilan karyawan rendah, belum adanya divisi
pendidan bagi karyawan, jumlah karyawan yang terlalu besar dan citra merupakan
sumber kelemahan.
Diagram Analisis SWOT
metode ini mengarah pada brainstorming untuk menciptakan strategi–strategi
alternatif yang mungkin tidak tepikirkan oleh manajemen. Hal ini mendorong manajr
strategi untuk menciptakan baik strategi-strategi pembunuhan maupun pengurangan.
Matriks SWOT dapat di aplikasikan baik pada perusahaan bisnis tunggal maupun
multibisnis, dan bahkan unit bisnis.
Mencari pembanding dengan kondisi faktor lain, apakah kondisi suatu faktor strategis
merupakan kelemahan atau kekuatan.
Untuk menentukan apakah faktor stategik merupakan kekuatan atau kelemahan
manajer menggunakan tiga perspektif, yaitu:
Persyaratan kunci sukses pada berbagai tahap perubahan.
Kapabilitas kunci para pesaing
Persyaratan sukses
21. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
21
Bentuk-Bentuk Analisis:
1). Analisis Produk
a. Lokasi operasi
b. Volume Operasi
c. Mesin dan Peralatan
d. Bahan Baku dan Bahan penolong
e. Tenaga Kerja
f. Layout
2). Analisis Pasar
a. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen
b. Segmentasi pasar danTarget pasar
c. Nilai Tambah
d. Masa Hidup Produk
e. Struktur pasar
f. Pesaing dan Strategi Pesaing
g. Ukuran Pasar
h. Pertumbuhan Pasar
i. Laba kotor
j. Pangsa pasar
3). Analisis Pelanggan, yaitu
a. pelanggan potensial
b. pelanggan riil
4). Analisis Keuangan
a. Kebutuhan Dana
22. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
22
b. Sumber dana
c. Proyeksi Neraca
d. Proyeksi Rugi & Laba
e. Proyeksi Aliran kas (Cash-flow)
5). Analisis Persaingan:
Ada lima kekuatan (Five Competitive Force):
a. Ancaman pendatang baru (threats of new entrancs)
b. Ancaman barang pengganti (threats of substitutes products)
c. Kekuatan tawar Menawar dari pemasok (the barganing power of suppliers)
d. Kekuatan tawar menawar dari pembeli ( the bargaining power of customer)
e. Pesaing peruashaan sejenis dalam industri (rivalry among existing firm).
6). Analisis Sumber daya dan Kemampuan (Resources and Capabilities
Analysis)
Identifikasi kelemahan dan kekuatan sebuah organisasi pada dasarnya adalah
mencoba menggali suatu” Keunggulan Bersaing (Competitive Advantages)” dari
suatu organissai untuk menampilkan kekutan yang dimiliki dalam rangka
memanfaatkan kelemahan pesaing.
Dalam alternatif strategi di bagi menjadi beberapa kategori yaitu
1. Strategi –strategi stabilitas
Kategori stabilitas pada strategi perusahaan mungkin yang paling cocok untuk
perusahaan yang cukup sukses beroperasi pada industri dengan daya tarik yang
sedang – sedang saja .daya tarik tersebut dinilai sedang karena (1) industri tersebut
menghadapi pertumbuhan yang biasa atau bahakan tidaK ada pertumbuhan (2)
kekuatan – kekuatan utama dalam lingkungan tersebut berubah dan masa depannya
tidak pasti.strategi stabilitas sangat berguna dalam jangka pendek tetapi berbahaya
jika diikuti terlalu lama ,beberapa strategi stabilitas yang populer adalah berhenti
sejenak dilanjut dengan waspada ,tidak berubah dan laba.
2. Strategi tak berubah atau laba
23. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
23
Perusahaan dapat mengejar strategi tidak berubah atau stabilitas laba apabila ia
beroperasi dalam industri dengan daya tarik sedang dan hanya memiliki posisi
kompetetif rata – rata .stabilitas industri yang menghadapi pertumbuhan kecil atau
bahkan tidak ada mendorong penyesuain kecil bagi inflasi dalam tujuan dan labanya
.perusahaan tersebut tidak memiliki peluang atau ancaman yang jelasdan tidak
memiliki kelemahan signifikan,beberapa pesaing baru kemungkinan akan memasuki
industri tersebut para pemimpin industri tersebut menunda investasi signifikan
sampai industri itu menjadi menarik pesaing yang lemah kemungkinan melakukan
penghematan dengan memotong biaya agar tetap menghasilkan laba atau menjual
habis semuanya.
3. Strategi pengurangan (retrenchment )
Strategi pengurangan dapat dilakukan ketika sebuah perusahaan memiliki posisi
kompetetif yang lemah tanpa memandang daya tarik industrinya . posisi kompetetif
yang lemah biasanya mengakibatkan kinerja yang buruk – penjulan menurun dan laba
berubah menjadi kerugian dengan tekanan tersebut untuk meningkatkan kinerja
sangat besar.
4. Strategi berputar
Adalah yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada industri yang sangat
menarik dan maslah – masalah perusahaan merembes tapi tidaklah kritis ,strategi ini
menekankan peningkatan efisiensi operasional . dua fase dasar strategi ini adalah
kontraksi dan konsolidasi Kontraksi adalah upaya awal untuk menghentikan
pendarahan dengan cepat dengan penurunan keseluruhan terhadap ukuran dan biaya.
Konsolidasi adalah pelaksanaan sebuah program untuk menstabilkan perusahaan
lebih ramping/ menstabilkan perusahaan dengan mengurangi biaya – biaya yang tidak
perlu.
Strategi yang harus dihindari :
Beberapa jenis strategi perusahaan bisnis atau fungsional cukup beresiko,para
manajer yang telah membuat analisis yang buruk atau kurang kreatif dapat
terperangkap untuk ikut mempertimbangkannya.dalam menciptakan strategi adapun
beberapa strategi yang harus dihindari yaitu :
· Mengikuti pemimpin meniru strategi pemimpin tampaknya ide yang bagus tetapi
hal itu mengabaikan kekuatan dan kelemahan tertentu perusahaan dan kemungkinan
pemimpin salah
24. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
24
· Pukul yang lain dan lari apabila perusahaan berhasil karena ia menjadi pionir
sebuah produk yang benar – benar sukses maka perusahaan tersebut memiliki
kecenderungan untuk mecari produk superior yang memastikan terjadinya
pertumbuhan dan kemakmuran
· Bertempur memasuki suatu pertempuran bersemangat dengan perusahaan lain
untuk peningkatan pangsa pasar dan menaikan pendapatan penjualan tetapi biaya
iklan,promosi,R&D dan pemanufakturan justru lebih tinggi dari apa yang diperoleh
· Lakukan apa saja ketika dihadang dengan beberapa peluang menarik manajemen
cenderung mengambil semuanya
· Kehilangan tangan perusahaan dapat saja menanam investasi yang begitu banyak
tetapi manajemen puncak tidak bersedia menerima kenyataan bahwa strategi tersebut
tidak berhasil diterapkan.
Pemilihan strategi terbaik
Setelah manajemn mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternative strategis
selanjutnya manajemen harus memilih slah satu untuk diimplemntasi .karena banyak
alternative yang mungkin dipandang layak ,bagaimanakah para manajer menentukan
strategi yang terbaik ?
George steiner dan john miner menyarankan para manajer menjawab pertanyaan
sebelum memilih slah satu strategi yaitu :
1. Apakah strategi tersebut sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan ? jika tidak
karena pesaing baru yang dikenal manajemen akan dimasuki
2. Apakah strategi external dengan lingkungan external perusahaan ?
3. Apakah strategi konsisten dengan kekuatan internal,tujuan ,kebijakan,sumber
daya dan nilai personal dari para manajer dan karyawan ? sebuah strategi mungkin
tidak perlu sesuai dengan hal tersebut,tetapi gangguan utama harus dihindarkan.
4. Apakah strategi mencerminkan resiko potensial minimal,mengimbanginya
terhadap laba potensdial maksimal yang konsisten dengan sumber daya dan prospek
perusahaan ?
5. Apakah strategi cocok dengan ceruk dalam pasar perusahaan yang belum di isi
oleh pesaing ? apakah ceruk itu akan terbuka cukupm loama bagi perusahaan untuk
mendapatkan ROI ditambah dengan tingkat laba yang disyaratkan ?
25. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
25
BAB 4
Implementasi dan Pengawasan Strategi
Pengertian Implementasi Strategi
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa
manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara
serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi
dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi.
Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya
adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran,
kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan
evaluasi serta umpan balik. Model proses manajemen strategi :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam
tindakan-tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat
mencapai tujuan.
Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan strategi . artinya apa yang kita
rumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbegai program kerja,
anggaran, dan prosedur-prosedur. Rumusan strategi yang baik, tidak ada artinya bila
tidak diterapkan dalam implementasi. Begitu pula implementasi tidak akan
berkontribusi baik pada perusahaan ,jika rumusan strateginya tidak baik.
Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis
sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang
dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari
langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas
26. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
26
dikerjakan Standar Kinerja, ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari
program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.
Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi
dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte
tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia.
ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam
manajemenstrategi:
1. Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai
seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa
strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara
penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata
yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dalam pengawasannya.
2.Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi
tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus
dapat mencapai tujuannya.
3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi Tahap implementasi strategi memerlukan
pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur
dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi
strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang.
Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan
organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur
fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur
organisasi horizontal.
4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh
karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam
suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan
diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai
pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi
27. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
27
tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi
dengan organisasi lainnya yang ada dan sejenis maupun tidak sejenis.
Untuk memulai proses implementasi para perencana strategi perlu mempertanyakan
hal berikut :
1. SIAPA yang akan menjalankan perencanaan strategi (mengimplementasikannya)
2. APA yang harus dilakukan untuk mencapai arah yang telah ditentukan, dan .
3. BAGAIMANA orang-orang yang terlibat bisa bekerja dengan sukses.
28. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
28
BAB 5
Etika Bisnis dan Social Responsibility/ Environmental Sustainability
1. Pengertian Etika bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-
nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam
menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis.Secara sederhana yang dimaksud
dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh
hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal
ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-
abu yang tidak diatur oleh ketentuan hokum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen
Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku
etika bisnis, yaitu :
Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang
dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku
tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan
dengan hak orang lain.
29. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
29
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang
sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan istilah Tanggung Jawab Social Perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep
yang dilakukan oleh perusahaan(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai
bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan
itu berada.Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari
melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana
untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang
bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang
berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi
perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR
timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang
adalah lebih penting daripada sekedar profitability. CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. CSR berhubungan erat
denganpembangunan berkelanjutan, di mana suatu organisasi dalam melaksanakan
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan hasil dan
keuntungan yang akan diperoleh, melainkan juga harus melihat dampak sosial dan
lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun
untuk jangka yang lebih panjang.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat
tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama
pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah
30. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
30
yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar,
keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif
dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan,
pelaksanaan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminanketertiban
sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harusmelakukan regulasi di
tengah situasi hukum dan politik saat ini. Ditengah persoalan kemiskinan dan
keterbelakangan yang dialami Indonesia,pemerintah harus berperan sebagai
koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social
Responsibilty).Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi
fokus,dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintahmemfasilitasi,
mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnisyang mau terlibat dalam
upaya besar ini. Pemerintah juga dapatmengawasi proses interaksi antara pelaku
bisnis dan kelompok-kelompoklain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan
menghindarkanproses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
2. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,
diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis diantaranya:
a. Para pengusaha dan mitra usaha
b. Perusahaan pemasok bahan baku
c. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
d. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
e. Bank penyandang dana perusahaan
f. Investor penanam modal
31. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
31
g. Masyarakat umum yanag dilayani
h. Pelanggan yang membeli produk
3. Prinsip dalam Etika Bisnis
Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para
pelaku bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh
perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki
standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral
sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan
prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran
tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas
keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena
kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam
pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja
dan lain-lain).
3. Prinsip Keadilan
Bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai
dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
32. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
32
Agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula
untuk berbisnis yang kompetitif.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam
menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap
dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.
Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal
yang juga perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan
Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan.
33. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
33
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah
bisnis. Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif baik lingkup
makro ataupun mikro.
1. Perspektif Makro
Pertumbuhan suatu negara tergantung pada efektivitas dan efisiensi sistem
pasar dalam mengalokasikan barang dan jasa. Beberapa kondisi yang diperlukan
supaya sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien adalah:
a. Adanya hak memiliki dan mengelola properti swasta
b. Adanya kebebasan memilih dalam perdagangan barang dan jasa
c. Adanya ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa
Jika salah satu subsistem dalam sistem pasar ini melakukan perilaku yang
tidak etis, maka hal ini akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan mengambat
pertumbuhan sistem secara makro.
2. Perspektif Mikro
Dalam lingkup mikro perilaku etis identik dengan kepercayaan atau trust.
Dalam lingkup mikro terdapat rantai relasi dimana pemasok (supplier), perusahaan,
konsumen, karyawan saling berhubungan dalam kegiatan bisnis yang saling
mempengaruhi. Tiap mata rantai di dalam relasi harus selalu menjaga etika sehingga
kepercayaan yang mendasari hubungan bisnis dapat terjaga dengan baik.
4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penggunaan istilah Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate
Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin
meningkatnya praktek tanggung jawab sosial perusahaan, dan diskusi-diskusi global,
regional dan nasional tentang CSR .
Istilah CSR yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an, saat ini menjadi salah satu
34. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
34
bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan masyarakat dan konsumen. CSR
kini banyak diterapkan baik oleh perusahaan multi-nasional maupun perusahaan
nasional atau lokal. CSR adalah tentang nilai dan standar yang berkaitan dengan
beroperasinya sebuah perusahaan dalam suatu masyarakat. CSR diartikan sebagai
komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada
peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan
masyarakat luas dalam kerangka mmewujudkan pembangunan berkelanjutan.
CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan dan
dimasyarakat. Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya (corporate culture);
dan etika yang dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakata.
Prisnsip-prinsip atau azas yang berlaku di masyarakat juga termasuk berbagai
peraturan dan regulasi pemerintah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan.
Menurut Jones (2001) seseorang atau lembaga dapat dinilai membuat keputusan atau
bertindak etis bila:
Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai atau standar yang diterima
dan berlaku pada lingkungan organisasi yang bersangkutan.
Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada seluruh pihak yang
terkait.
Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan tersebut atau keputusan tersebut
mungkin diterima dengan alasan etis.
Suatu perusahaan seharusnya tidak hanya mengeruk keuntungan sebanyak
mungkin, tetapi juga mempunyai etika dalam bertindak menggunakan sumberdaya
manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Pengukuran kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan dan keuntungan
(finance) tidak akan mampu membesarkan dan melestarikan , karena seringkali
berhadapan dengan konflik pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar dan semakin
jauh dari prinsip pengelolaan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
35. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
35
5. Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menurut zimmerer ada beberapa pertanggungjwaban perusahaan, yaitu:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan.
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus
memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang
limbah yang mencemari lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Menurut zimmerer Tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan
dengan cara:
1. Menghormati dan mendengarkan pendapat karyawan
2. Meminta Masukan kepada karyawan
3. Memberi kepercayaan kepada karyawan
4. Memberi imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan biak
5. Selalu menekankan kepercayaan kepada karyawan
6. Tanggung jawab terhadap pelanggan.
Tanggung jawab terhadap pelanggan ada dua kategori:
Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
Memberikan harga barang dan jasa yang adil dan wajar
3. Tanggung Jawab terhadap investor
Tanggung Jawab terhadap investor adalah menyediakan pengembalian
investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba
36. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
36
4. Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Perusahaan harus ber Tanggung jawab terhadap Masyarakat sekitarnya,
misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi
terhadap mayararakat sekitarnya
6. Dinamika dalam Tanggung Jawab Social Perusahaan (CSR)
Menurut George Pohle dan Jeff Hittner dari IBM, terdapat tiga dinamika yang
harus dipahami oleh perusahaan dalam keterlibatannya dengan CSR:
1. Information – From Visibility to Transparency
Supaya terjalin hubungan yang lebih baik dengan konsumen maupun
stakeholder, maka perusahaan harus mengadopsi teknologi maupun praktek bisnis
yang memungkinkan para stakeholder untuk memperoleh informasi kapanpun dan
dimanapun mereka berada, Misalnya, perusahaan perusahaan infrastruktur
memungkinkan pelanggan untuk berpindah sumber energi berdasarkan ketersediaan
sumber yang paling ramah lingkungan secara real time. Atau telepon seluler yang
dapat men-scan bar code produk supaya memunculkan informasi yang diinginkan
pengguna, mulai dari bahan-bahan hingga energi yang digunakan untuk membuatnya.
Jika sebelumnya transparansi dan akuntabilitas memang jarang
diimplementasikan di masa lalu, namun kini menjadi sebuah tantangan bagi
perusahaan yang terlibat dengan banyak pihak. Ini bukan hanya masalah
menyediakan informasi lebih banyak, melainkan informasi yang bernar. Perusahaan
yang memberikan informasi relevan akan memenangkan kepercayaan dari konsumen,
sehingga tercipta platform pertumbuhan yang kuat.
2. Impact on Business – From Cost t Growth
Perusahaan memandang CSR sebagai biaya izin untuk berbisnis di pasaran.
Karena jika mereka gagal memenuhi regulasi lokal maupun global, maka reputasi
merek ataupun perusahaan jadi taruhannya.
37. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
37
CEMEX misalnya, menyediakan diskon bagi pelanggan dengan pendapatan
rendah dan membolehkan mereka untuk membayar material secara mingguan. Ini
memungkinkan pelanggan untuk mengakses material berkualitas tinggi dengan harga
sekitar 2/3nya saja. Nyatanya, in i justru memperluas pasar dan mendorong penjualan
CEMEX. Segmen ini tumbuh 250% per tahunnya.
Perusahaan juga memandang bahwa inisiatif CSR dapat mengurangi struktur
biaya secara keseluruhan ataupun meningkatkan produktivitas. Canadian pulp and
paper, misalnya, berhasil mengurangi emisinya sebanyak 70% dan energi sebanyak
21% sejak 1990. Pada 2005 dan 2006, perusahaan berhasil menghemat sebanyak $4.4
juta untuk pengurangan konsumsi bahan bakar sebesar 2%.
3. Relationships – From Containment To Engagement
Salah satu cara untuk memenuhi ekspektasi stakeholder adalah dengan
menjalin hubungan secara kontinu. Misalnya, sebuah bisnis global yang berusaha
untuk memonitor kondisi kerja dan standar lingkungan melalui supply chain di Asia
Tenggara. Kemudian pada saat yang sama, NGO juga berfokus pada meningkatkan
HAM dan memastikan bahwa bisnis mematuhi standar lingkungan masyarakat.
Meskipun perusahaan dan NGO kadang menjadi oposisi, namun sesungguhnya
melalui kolaborasi mereka sama-sama bisa mencapai tujuannya. Bisnis dapat
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki NGO untuk memonitor, mengedukasi,
serta meningkatkan operasi dari supplier. Sehingga perusahaan dapat menekan biaya
yang seharusnya terjadi. Sementara itu, NGO juga mengambil manfaat karena mereka
memperoleh akses serta memperoleh hasil lebih mudah.
Misalnya, Marks & Spencer, setelah serangkaian skandal makanan di Inggris
yang membuat konsumen skeptis, mereka meluncurkan kampanye “Behind The
Label” yang memberikan edukasi kepada 16 juta pelanggan mengenai semua yang
dilakukan perusahaan berkaitan dengan isu lingkungan dan sosial. M&S juga
bekerjasama dengan NGO Oxfam untuk mengembangkan program dimana pelanggan
bisa mendonasikan pakaiannya ke toko amal Oxfam serta memperoleh diskon untuk
38. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
38
membeli pakaian baru di M&S. Mereka juga bekerjasama dengan para supplier untuk
meningkatkan transparansi, dimana daging yang digunakan bisa dilacak langsung
kepada sapi mana yang digunakan. Begitu pula dengan pakaian. Hasilnya, M&S
berhasil memperbarui mereknya lagi, dengan pendapatan menguat 10% dan laba naik
22% pada 2006 hingga 2007.
7. Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab
sosial adalah:
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa
hormat dari steakholder
2. Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung jawab
social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat sekitar.
3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan
membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5. Tanggung jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi
perusahaan
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari
maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
1. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
2. Memperkuat sistem pengawasan
3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus
39. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
39
BAB 6
Rasional dan proses pengendalian serta evaluasi dan pengendalian
strategi
Pengertian
Pengendalian pada dasarnya bertujuan untuk mengarahkan seperangkat alat
atau variabel untuk mencapai tujuan.
Evaluasi adalah tahap akhir dalam manajemen stratejik. Para manajer perlu
mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi
berarti usaha untuk memperoleh imformasi ini.
Proses pengendalian dan evaluasi
1. Tentukan apa yang akan diukur.
Manajer puncak dan manajer operasional perlu menetapkan apa proses dan
hasil implementasi yang akn dimonitor dan dievaluasi.
2. Tetapkan standar kinerja.
Standar digunakan untuk mengukur kinerja yang merupakan rincian tujuan-
tujuan strategis.
3. Menetapkan asumsi lingkungan yang mendasar terhadap strategi dan rencana.
4. Ukur kinnerja aktual. Pengukuran harus dibuat pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
5. Bandingkan kinerja aktual dan standar.
Jika kinerja aktual berada dalam toleransi yang telah diinginkan, proses
pengukuran dihentikan.
6. Memantau faktor lingkungan untuk mendeteksi penyimpangan yang penting.
7. Jika terjadi penyimpangan yang luar biasa, lakukan penilaian kembali
terhadap tujuan, strategi, dan rencana.
8. Ambil tindakan korektif.
40. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
40
Jika hasil aktual berada diluar toleransi yang diinginkan, tindakan harus
diambil untuk mengoreksi deviasa.
9. Melaksanakn formulasi strategi baru dan proses pelaksanaan sebagaiman
diperlukan.
JENIS jenis dan tipe pengendalian
1. Pengendalian asumsi
Didasarkan pada landasan pemikiran perencanaan tertentu. Pengendalian asumsi
dirancang untuk memeriksa secara sistematis dan berkesinambunang apakah asumsi
yang mendasari strategi yang dilaksanakan masih berlaku.
Asumsi yang perlu diperhatikan
Faktor lingkungan : lingkungan internal dan ekternal
Faktor industri : konsumen, pemasok, ancaman barang substitusi, ancamn
pendatang yang baru.
2. Pengendalian implementasi
Pengendalian implementasi dirancang untuk menilai apakah strategi keseluruhan
perlu dirubah dengan melihat hasil-hasil dari sebagai tindakan dalam
mengimplementasikan total.
3. Pengawasan strategi
Pengawasan strategi ini dirancang untuk memantau bermacam-macam peristiwa
didalam dan di luar perusahaan yang mungkin sekali mempengaruhi jalannya strategi
perusahaan.
4. Pengendalian peringatan khusus
Adalah pemikiran kembali terhadap strategi perusahaan yang biasanya terjadi
secara cepat, akibat adanya kejadian tak terduga dan mendadak.
41. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
41
Kriteria evaluasi strategi
a. Kriteria kuantitatif
Laba bersih
Harga saham
Tingkat deviden
Laba per lemar saham
ROI
Market share
Pertumbuhan penjualan
Rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas
b. Kriteria kualitatif
1. Konsistensi
Apakah rencana yang terpadu korprehensif sudah konsisten dengan tujuan asumsi
lingkungan dan kondisi internal?
Tujuan
Asumsi lingkungan
Kondisi inntternal
2. Ketepatgunaan
Apakah rencan terpadu dan komprehensif sudah memperoleh sumber daya
yang diperlukan, preferensi risiko, dan wawasan waktu.
Kelayakan sumber daya
Preferensi risiko
Wawasan waktu
3. Dapat dilaksanakan
Apakah rencan terpadu dan komprehensif layak dan merangsang?
Kelayakan (feasibility)
Simulasi
42. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
42
BAB 7
Pengendalian dan Evaluasi Strategi Suatu Perusahaan
A. Evaluasi strategi
Strategi yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi. Evaluasi diperlukan untuk
mempelajari strategi tersebut berhasil atau gagal. Proses evaluasi juga bisa dijadikan
pembelajaran untuk proses perumusan strategi selanjutnya. Perusahaan biasanya
melihat keberhasilan strategi dari beberapa faktor seperti peningkatan
penjualan,pendapatan perusahaan atau posisi perusahaan setelah strategi dilaksankan.
Richard Rumelt memberikan 4 (empat) kriteria dalam mengevaluasi strategi.
Keempat kriteria tersebut diantaranya :
1. Konsistensi
Sebuah strategi harusnya konsisten pada kebijakan dan juga tujuan strategi itu
sendiri. Permasalahan dalam organisasi kadang dapat menyebabkan terjadinya
inkonsistesi. Ada 3 tanda permasalahan organisasi dapat menyebabkan strategi yang
tidak konsisten. Ketiga tanda tersebut yaitu :
a. Jika permasalahn manajerial berlanjutkan dengan berubahnya personil dan jika
mereka bergantung pada dasar isu yang ada bukan pada orangnya.
b. Jika sukses dari satu organisasi berarti kegagalan dari organisasi lainnya.
c. Jika permasalahan kebijakan dan isu berlanjut pada resolusi tingkat atas.
2. Kecocokan
Faktor internal dan eksternal perushaan harus dicocokkan. Sebuah strategi
harus dapat merepresentasikan respon adaptif pada lingkungan eksternal serta
perubahan yang terjadi.
43. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
43
3. Kemungkinan
Sebuah strategi jangan sampai membuat permasalahan baru yang sulit untuk
diselesaikan. Pada evaluasi strategi, penting untuk mengetahui apakah organisasi
mempunyai kemampuan,kompetensi,keterampilan,dan bakat yang diperlukan untuk
strategi yang diberikan.
4. Keuntungan
Sebuah strategi harus dapat menyediakan pembuatan atau pengaturan dari
keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif normalnya merupakan hasil dari 3 hal
yaitu sumber daya, skill,dan posisi.
Serupa dengan keempat criteria tersebut, ada pula 4 (empat) tes yang bisa
dilakukan untuk mengetahui apakah yang ada dapat diterima. Keempat tes tersebut di
antaranya :
1) Tes Konsistensi Tujuan
2) Tes Kerangka
3) Tes Kompetensi
4) Tes Kemungkinan Dilaksanakan
Evaluasi strategi juga dapat dilaksanakan dengan memperhatikan matrik IFE
dan EFE. Faktor internal dan eksternal perusahaan dapat dianalisis kembali setelah
proses pelaksanaan strategi. Misalnya jika posisi internal perusahaan tidak eksternal
perusahaan sama sekali tidak berubah lebih baik dan tujuan juga tidak tercapai, maka
perlu adanya perbaikan strategi. Namun jika posisi perusahaan tidak berubah dan
tujuan tercapai maka strategi dapat dilanjutkan.
44. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
44
Ø Ada dua teknik evaluasi, yaitu:
1. Audit Menejemen
Audit menejemen didefinisikan sebagai penilaian sistem menejemen
perusahaan (audite) untuk menentukan apakah sistem tersebut beroperasi secara
efektif, dan untuk memperkirakan resiko apa yang mungkin timbul apabila sistem
tersebut tidak beoperesi secara efesien. Dengan demikian, untuk unit organisasi
tertentu, seperti departemen penjualan, penilaian atau pemeriksaan menejemen akan
terfokus pada bagamana unit tersebut dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah
perbaikan strategi yang akan mengarah pada peningkatan kinerja bisnis dimasa
depan.
Pendekatan unit menejemen adalah pada proses menejemennya, khususnya
pada prosedur perencanaan, organisasi dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk
diaudit.
Tahapan Audit Manajemen
Penyelidikan yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan
dterapkan akan bervariasi tergantung organisasinya. Tahapan-tahapan kerja dalam
mengaudit pada umumnya meliputi hal-hal berikut:
a. Usulan dan pengenalan Sebelum fase audit dilakukan, auditor dan menejemen
perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan hubungan baik. Dalam
kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan secara keseluruhan
untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam organisasi perusahaan.
b. Survei Pendahuluan
Pada fase ini, auditor melakukan penilaian pendahuluan atas efektivitas yang akan
dinilai. Hasilnya adalah berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk
memonitor kinerja perusahaan. Jadi tujuan fase ini adalah untuk memperoleh
pandangan umum mengenai fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa
45. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
45
petunjukan dari aktivitas khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang
detail selama fase audit.
c. Penelaahan yang lebih rinci
Setelah aktivitas fungsional yang akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan
criteria kinerjanya. Puncak fase ini adalah merumuskan dan mendasain progam kerja
yang rinci untuk audit yang lebih mendalam. Progam kerja tersebut termasuk
menentukan teknik audit khusus yang akan dipakai.
d. Pengujian detail
Pada fase ini, akan ditentukan kemuktakhiran, kelengkapan , dan akurasi data. Tujuan
secara keseluruhan adalah mengidentifisikan area yang akan menjamin perhatian
manajemen.
e. Pengembangan dan penelaahan temuan audit
Dalam menilai kinerja operasional, pertama-tama yang perlu dilakukan adalah
mendefinisikan standar operasional atau criteria penilaian.
f. Pelaporan
Keberhasilan pemeriksaan manajemen tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan.
Laporan pemeriksaan manajemen adalah alat formal untuk memberitahukan
menejemen puncak tentang temuan auditor yang signifikan serta rekomendasinya.
g. Tindak Lanjut Setelah Audit
Tujuan penelaahan tindak lanjut adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang
dimasukan dalam laporan audit benar-benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen
tidak melakukan tindakan korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa
manajemen gagal melakukan hal itu.
2. Teknik Balanceed schorechard
46. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
46
Teknik Balanceed schorechard kini mulai banyak perhatian dari para praktisi bisnis
dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penekanan pada teknik ini adalah
pada perbaikan yang berkesinambungan, bukan hanya sekedar pencapaian suatu
tujuan yang sempit. Perbaikan yang berkesinambungan ini sangat oenting agar
perusahaan dapat bersaing. Didalam teknik ini terdapat beberapa tahapan diantaranya
tahapan desain dan implementasi. Yang didalamnya terkandung beberapa tahapan:
a. Tahap penentuan tujuan
Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan apa yang akan diubah,
diperhatikan, atau diperbaiki dalam rangka mencapai apa yang telah ditentukan.
b. Tahap menentukan ukuran strategi
Pada tahap ini manajemen perlu menentuka suatu ukuran yang bersifat strategis.
Ukuran ini memberikan sinyal lebih awal kepada manajemen dalam menentukan
strategi berikutnya.
c. Tahap mengidentifikasi ukuran-ukuran
Setelah menentukan prioritas, manjemen perlu menentukan ukuran-ukura yang tepat.
d. Tahapa memprediksi hasil
Dalam teknik ini tidak hanya mendatangkan perubahan dalam proses bisnis, tetapi
juga pada struktur organisasi. Manajemen perlu mempertimbangkan konsekuensi
potensial dari setiap ukuran yang diaplikasikan.
e. Tahap membangun komitmen
Kesuksesan dalam teknik ini membutuhkan komitmen dan dukungan dari manajemen
puncak. Mereka perlu melihat, mendiskusikan dan menggunakannya. Manajemen
perlu terinspirasi, bertindak, dan melakukan perubahan.
f. Tahap perencanaan tahapan berikutnya
47. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
47
Tahap ini menekankan pada penyiapan tahap berikunya. Secara umum, tahap
berikutnya adalah menentukan target ukuran dan mendesain kembali system ini. Hal
ini dapat berarti perluasan system atau pengintegrasian ke dalam system insentif
formal yang lain.
B. Menggukur Performa Perusahaan
Pada saat evaluasi strategi perlu dilakukan pengukuran performa perusahaan.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengukur performa tersebut antara lain :
1) Menentukan apa yang akan diukur
Hal yang diukur tentunya berkaitan dengan strategi yang telah dilaksankan.
Proses pelaksanaan strategi dan hasilnya harus dapat diukur. Elemen yang penting
dalam proses tersebut yang juga harus lebih diperhatikan.
2) Mengembangkan Standar dari Performa
Standart ditetapkan sendiri oleh perusahaan. Biasanya berupa batasan-batasan
tertentu yang dapat diterima.
3) Mengukur Performa Sebenarnya
Setelah menentukan standar, selanjutnya mengukur performa perusahaan
sebenarnya.
4) Menilai apakah performa sudah sesuai dengan standar
Jika ternyata performa perusahaan sudah sesuai dengan standar, perusahaan
dapat berhenti pada proses ini.
5) Melakukan Langkah Koreksi
Langkah koreksi dilakukan jjika ternyata hasil yang didapat atau performa
perusahaan ternyata masih dibawah standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.
48. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
48
Proses pengukuran performa
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan dalam mengukur performa
perusahaan. Dahulu performa perusahaan cukup diukur melalui keuangannya berupa
hasil dari ROI atau EPS. Saat ini analisis menyeluruh lebih dianjurkan sehingga
performa perushaan yang dinilai tidak hanya masalah keuangan saja.
Metode yang bisa digunakan antara lain :
- Steakholde measures
- Shareholder values
- Balance Score card
Balance Score Card mengevaluasi strategi berdasarkan 4 perspektif, yaitu ;
- Performa keuangan
- Pengetahuan pelanggan
- Perspektif internal
- Pembelajaran dan inovasi
C. Strategic Audit
Strategi adalah cara pemimpin bisnis perusahaan merealisasikan filosofinya.
Dengan audit strategi, perusahaan menguji asumsi-asumsi yang dibutuhkan untuk
bersaing didalam pasar. Kemampuan daya saing dan sumberdaya merupakan unsure
yang pokok dalam eveluasi tersebut.
Proses audit dilakukan untuk mengembangkan benchmarks perusahaan.
Proses tersebut melibatkan langkah-langkah berikut :
1) Identifikasi fungsi atau proses, biasanya aktivitas yang dapat memberikan unit
bisnis sebuah keunggulan kompetitif maka itu yang harus diaudit.
49. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
49
2) Menentukan pengukuran performa dari fungsi atau proses.
3) Mengevaluasi performa akhir
4) Me-review perusahaan pemerintahan
5) Amati lingkungan eksternal
6) Amati lingkungan internal
7) Analisis strategi menggunakan SWOT
8) Mengevaluasi strategi alternative
9) Mengimplementasikan strategi
10) Evaluasi dan kontrol.
Selain metode-metode tersebut ada juga metodelogi lain yang dapat mengukur
performa menggunakan multiple variable. Beberapa metode tersebut anatara lain :
a) Zero Based Budgeting (ZBB)
ZBB merupakan sebuah sistem yang me-review proses strategi dan budget
organisasi dari pertma kali mereka melakukannya, atau zero “zero base”. ZBB
menggukur beberapa hal di antaranya ;
a. Biaya opportunity
b. Prioritas
b) Business Process Re-Engineering (BPRE)
BPRE pertama kali dipublikasikan secara luas oleh Hammer dan Champy pada tahun
1993. Tiga tipe dari BPRE yaitu :
a. BPRE focus pada perbaikan performa fungsi individual bisnis
50. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
50
b. BPRE bertujuan untuk mencapai perbandingan dan persaingan secara
bersamaan.
c. BPRE digunakan untuk mencapai “breakpoint” dalam performa.
c) Six Sigma
Hasil dari pengukuran Six sigma mencakup :
a. Pengurangan biaya
b. Pertumbuhan pendapatan
c. Optimaliasasi sumber daya
d. Perbaikan kepuasan pelanggan
e. Perbaikan kepuasaan pelanggan
f. Perbaikan produktivitas dan kepuasan karyawan
g. Perbaikan penggunaan waktu
h. Pengukuran risiko
i. Perbaikan kompetitif dan performa pasar
D. Pengendalian Strategi
1. Pengertian pengendalian strategi
Pengendalian (control) adalah pengaturan aktivitas-aktivitas organisasi agar
elemen-elemen kinerja yang menjadi target tetap berada pada batas-batas yang dapat
diterima. Tanpa pengaturan ini, organisasi tidak memiliki petunjuk tentang seberapa
baik kinerja mereka dalam kaitanya dengan tujuan-tujuan yang telah ditetepkan.
Kontrol dapat dikembangkan dengan memfokuskan diri pada
output,behavior,atau input. Hasil atau output adalah performa perusahaan pada saat
51. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
51
strategi telah dilaksanakan. Behavior merupakan aktivitas yang menghasilkan
performa. Sedangkan input merupakan sumber daya yang digunakan dalam
perushaan.
Ada beberapa panduan yang bisa diikuti untuk mengembangkan pengendalian
dalam sebuah organisasi. Panduan tersebut diantaranya ;
1) Pengendalian sebaiknya melibatkansedikit informasi yang diperlukan untuk
memberikan gambaran yang dipercaya.
2) Pengendalian sebaiknya mengawasi hanya aktivitas dan hasil yang berarti.
3) Pengendalian sebaiknya tepat pada waktunya.
4) Pengendalian sebaiknya dapat digunakan dalam jangka waktu lama dan
jangka pendek.
5) Pengendalian sebaiknya menunjukkan sesuatu dengan tepat tanpa kecuali.
6) Pengendalian sebaiknya menggunakan penghargaan daripada hukuman.
2. Tujuan Pengendalian
Tujuan dari pengendalian adalah menyediakan berbagai cara bagi organisasi
bagi organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan lingkungan, untuk
membatasi akumulasi kesalahan, untuk mengatasi kompleksitas organisasi, dan untuk
meminimalisi biaya. Keempat fungsi pengendalian ini penting untuk dibahas secara
lebih mendetail.
a. Beradaptasi dengan perubahan lingkungan
Dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan bergejolak dewasa ini, organisasi harus
berhadapan dengan perubahan . seandainya manajer dapat menetapkan tujuan dan
meraihnya secara instan, pengendalian tidak akan diperlukan. Tetapi antara saat
tujuan dibentuk dengan saat tujuan diraih, banyak kejadiian dalam organisasi dan
lingkungannya yang dapat menyimpangkan pergerakan kearah tujuan atau bahkan
52. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
52
mengubah tujuan itu sendiri. System pengendalian yang terancang baik dapat
membantu manajer mengantisipasi, memantau, dan merespon perubahan.
b. Membatasi akumulasi kesalahan
Kesalahan dan kecerobohan kecil biasanya tidak menimbulkan kerusakan
serius terhadap kerusakan serius terhadap kesehatan keuangan sebuah organisasi.
Namun dari waktu kewaktu kesalahan-kesalahan bisa terakumulasi dan menjadi
sangat serius.
c. Mengatasi kompleksitas organisasi
Jika perusahaan hanya membeli satu bahan baku, membuat satu produk,
memiliki desain organisasi yang sederhana, dan menikmati permintaan yang konstan
atas produk-produknya, para manajernya dapat menegakkan pengendalian dengan
system yang minim dan sederhana. Tetapi sebuah perusahaan yang memproduksi
banyak produk dengan memakai banyak bahan baku dan memiliki area pasar yang
luas, desai organisasi yang rumit, serta memiliki banyak pesaing memerlukan system
yang canggih untuk menegakkan pengendalian yang memadai.
d. Meminimasi biaya
Jika dipraktekan secara efektif, pengendalian juga bisa membantu
pengendalian biaya dan meningkatkan output.
3. Tipe-tipe pengandalian
Sedangkan tipe pengendalian sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
area-area pengendalian, level-level pengendalian. Penjelasan lebih lanjut akan
dibahas pada bahasan berikut :
a. Area-area pengandalian
Pengendalian dapat berfokus pada area manapun dalam organisasi. Sebagian
besar organisasi mendefinisikan area-area pengendalian berbasis empat tipe
53. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
53
sumberdaya dasar yang mereka gunakan, yaitu: sumberdaya fisik, sumberdaya
manusia, sumberdaya informasi, dan sumberdaya keuangan( modal ).
· Pengendalian atas sumberdaya fisik meliputi manajemen persediaan
(menciptakan level persediaan yang optimal tidak terlalu rendah dan tidak terlalu
besar),
· pengendalian kualitas(menjaga kualitas output pada level tertentu), dan
pengendalian peralatan (menyediakan fasilitas-fasilitas dan mesin-mesin yang
dibutuhkan). Kualitas dalam perusahaan harus dapat diperbaiki secara terus menerus.
Persaingan yang ada akan mendorong perushaan dalam melakukan pengendalian
kualitas. Pengendalian kualitas berfokus pada kepuasan pelanggan,perbaikan terus-
menerus terhadap produk dan jasa,dan lain-lain.
Didalam manajemen kualitas dikenal istilah TQM atau tool Quality
management. Di dalam TQM terdapat 10 elemen yang harus diperhatikan dalam
pengendalian mutu. Elemen tersebut di antaranya :
1) Mendefinisikan kualitas berdasarkan pelanggan atas produk atau jasa.
2) Mengembangkan orintasi pelanggan
3) Fokus pada proses bisnis perusahaan
4) Mengembangakan kerja sama dengan pemasok dan pelanggan.
5) Mengambil tindakan preventif.
6) Mengambil sikap bebas dari kesalahan.
7) Melihat fakta bukan opini
8) Mendorong pimpinan dan bawahan untuk berpartisipasi
9) Menciptakan keterlibatan semua pihak dalam organisasi untuk memuaskan
konsumen
54. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
54
10) Perbaikan kualitas secara berkelanjutan.
· Pengendalian sumberdaya manusia diantaranya adalah seleksi dan penempatan,
pelatihan dan pengembangan, evaluasi kerja, serta kompensasi.
· Pengendalian atas sumberdaya informasi mencakup peramalan penjualan dan
pemasaran, analisis lingkungan, relasi public, prnjadwalan produksi, serta peramalan
ekonomi.
· Pengendalian keuangan melibatkan pengelolaan hutang organisasi agar tidak
berlebihan, memastikan bahwa organisasi selalu memiliki cukup kas ditangan untuk
membayar kewajiban-kewajibannya dan pada saas yang sama tidak menempatkan
terlalu banyak kas dalam rekening tak berbunga, serta memastikan bahwa piutang
ditagih dan dibayar sesuai tepat waktu.
b. Level-level pengendalian
Selain dapat dipisahkan menurut area, pengendalian juga dapat dipisah-
pisahkan menurut level dalam organisasi.
1) Pengendalian operasional
Berfokus pada proses-proses yang digunakan organisasi untuk merubah
sumberdaya menjadi produk atau jasa (pengontrolan kualiatas adalah salah satu tipe
pengontrolan operasi).
Operasional merupakan aktivitas yang terjadi dalam memproduksi barang
atau jasa dalam perusahaan. Pengendalian operasionalkan sendiri merupakan Janis
pengendalian jangka pendek. Pengendalian operasional sendiri terdiri dari 3 hal yaitu
a) Anggaran
Anggaran berkaitan dengan keuangan perusahaan. Anggaran digunakan untuk
kebutuhan proses opersional. Penggunaan anggaran harus diawasi karena rawan akan
terjadinya pelanggaran atau penyimpangan.
55. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
55
b) Jadwal
Jadwal juga penting dalam sebuah proses operasional perusahaan. Menurut
edy (2008 :307) , penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan
operasi,yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas,peralatan maupun tenaga.
Kriteria penjadwalan antara lain :
1. Minimasi waktu penyelesaikan
2. Maksimasi utilasi
3. Minimal persediaan barang setengah jadi
4. Minimasi waktu tunggu pelanggan
Sistem penjadwalan yang tepat dapat mengoptimalkan waktu yang tersedia
untuk memperoduksi barang dan jasa.
c) Faktor Penentuan Keberhasilan
Faktor penentu keberhasilan yaitu ;
1. Kualitas produk,indikatornya :
a. Data kinerja vs spesifikasi
b. Persentase pengembalian produk
c. Jumlah keluhan pelanggan
2. Servis pelanggan, indikatornya ;
a. Siklus pengiriman
b. Persantase penyelesaian pengiriman
c. Keterlambatan pengiriman/layanan
3. Moral Karyawan, indikatornya :
56. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
56
a. Survei kecendrungan perilaku karyawan
b. Tingkat absensi
c. Trend perputaran tenaga kerja
4. Persaingan ,indikatornya ;
a. Jumlah perusahaan yang bersaing langsung
b. Jumlah produk baru yang diperkenalkan
2) Pengendalian keuangan
Berfokus pada sumberdaya keuangan organisasi. Pemantauan piutang untuk
memastikan konsumen membayar hutang mereka adalah salah satu contoh
pengendalian keuangan.
3) Pengendalian sruktural
Berupaya memastikan agar elemen-elemen dari struktur organisasi berfungsi
sebagaimana semestinya. Pemantauan rasio administrative untuk memastikan biaya
staf tidak berlebihan adalah sebuah contoh pengendalian structural.
4) Pengendalian strategic
Berfokus pada seberapa efektif strategi-strategi korporasi, strategi-strategi
bisnis, dan strategi-strategi fungsioanal membantu organisasi meraih tujuannya.
Sebagai contoh jika sebuah korporasi tidak sukses dalam mengimplementasi strategi
diversifikasi, menejer-manajernya perlu mengidentifikasi penyebab kegagalan dan
kemudian mengubah strateginya atau memperbaharui upaya implementasi mereka.
Menurut Pierce dan Robinson, pengendalian strategi merupakan pengendalian
yang mengikuti strategi yang sedang diimplementasikan, mendeteksi masalah atau
perubahan yang terjadi pada landasan pemikirannya dan melakukan penyesuaian
yang diperlukan. Pengendalian strategi sendiri terdiri dari empat jenis yaitu :
57. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
57
a) Pengendalian Premis
Strategi biasanya didasari akan premis atau alasan tertentu berupa asumsi atau
prediksi.
b) Pengamatan Strategi
Strategi yang terlaksana perlu dipantau secara luas. Perubahan lingkungan dapat
mengubah strategi di masa yang akan datang.
c) Pengendalian Berupa Pringatan Khusus
Kadang terjadi peristiwa-peristiwa yang mendadak dan tidak diharapkan. Kejadian
tersebut memerlukan peringatan khusus.
d) Pengendalian Atas Implementasi
Manajemen menilai tentang apakah sebuah strategi harus diubah berdasarkan hasil
yang telah dicapai.
4. Langkah-langkah dalam proses pengendalian
1. Menetapkan standar
Langkah pertama dalam proses pengendalian adalah penetapan standar.
Standar pengendalian(control standard) adalah target yang akan menjadi acuan
perbandingan untuk kinerja dikemudian hari.
2. Mengukur kinerja
Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah mengukur kinerja.
Pengukuran kinerja adalah aktivitas konstan dan kontinu bagi sebagian besar
organisasi. Agar pengendalian efektif, ukuran-ukuran kinerja harus valid. Angka-
angka penjualan harian, mingguan, bulanan mengukur kinerja penjualan, dan kinerja
produksi dapat diekspresikan dari segia biaya perunit, kualitas produk, atau volume
58. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
58
produksi, kinerja karyawan biasanya diukur beerbasis kuantitas dan kualitas output
tetapi bagi banyak pekerjaan, mengukur kinerja tidak sesederhana itu.
3. Membandingkan kinerja dengan standar
Langkah ketiga dalam proses pengendalian adalah membandingkan kinerja
actual dengan standar. Kinerja bisa lebih dari, kurang dari atau sama dengan standar.
Dalam sejumlah kasus, perbandingan dapat dilakukan dengan mudah. Tujuan dari
setiap manajer produksi adalah membuat produk mereka menjadi nomor satu atau
nomor dua (berbasis penjualan total) dipasarnya. Karena standar ini jelas dan
penjualan total dapat dihitung, relative mudah untuk menentukan apakah standar ini
telah tercapai atau belum.
4. Menentukan kebutuhan akan tindakan korektif
Langkah terakhir dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhan
akan tindakan korektif. Berbagai keputusan yang menyangkut tindakan korektif
sangat bergantung pada keahlian-keahlian analitis dan diagnotis manajer. Setelah
membandingkan kinerja actual dengan standar-standar pengendalian, manajer dapat
memilih salah satu dari tindakan mempertahankan (tidak melakukan apa-apa),
mengoreksi penyimpangan, atau mengubah standar. Memperthankan tepat saat
kinerja actual sesuai dengan standar, tapi seringnya suatu tindakan harus diambil
untuk mengoreksi penyimpangan dari standar.
59. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
59
BAB 8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria
yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan-pilihan yang dimiliki dalam
mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan manajemen strategi ini akan
bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan
tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak mudah diubah dan
mencakupsituasiyangsangatterstruktu.
Tujuan manajemen strategi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang
ingin dicapai dalam jangka panjang; seperti bertahan hidup, keamanan dan
memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting
untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan.
Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya mencakup
kerangka target dan waktu.
Supaya manajemen strategi dapat menghasilkan kinerja yang jangka panjang,
maka dilakukannya langkah-langkah atau proses analisa dan pengendalian serta
evaluasi yang diterapkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
B. Saran
Demi terciptanya makalah yang lebih baik dikemudian hari,maka kami selaku
penulis sekaligus penyusun, mengharapakan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak.
60. Manajemen Stratejik universitas bina bangsa
60
DAFTAR PUSTAKA
Amir Taufiq. 2011. Manajemen Strategik ” Konsep dan Aplikasi”. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada
Bateman T.S., Snell S.A. (2008). Manajemen, Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam
Dunia yang Kompetitif. Edisi 7. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Griffin, 2002, Manajemen, Boston America : Houghton Mifflin Company
(diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 2003, Jakarta: Erlangga).
Hasibuan, Malayu S.P,1996, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta:
PT Toko Gunung Agung.
Kuncoro, Mudrajat ,2006, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
Jakarta: Erlangga.
Sule Erni Tisnawati & Saefullah Kurniawan. 2008. “Pengantar Manajemen”.
Jakarta. Prenada Media Group
Solihin, Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga.
Umar , Husein, 2001, Strategic Management in Action, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
http://riniarmin.blogspot.com/2012/12/tugas-makalah-etika-bisnis.html
http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html