Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
STRATEGI MANAJEMEN
1. MAKALAH
MANAJEMEN STARTEGIK
DOSEN PENGAMPUH : ADE FAUJI, SE,MM.
DI SUSUN OLEH :
NAMA : OVI ANA PUSPITASARI
NIM : 11150735
KELAS : 5X MA
UNIVERSITAS BINA BANGSA JL.RAYA SERANG-JAKARTA KM 03 NO 1
(PAKUPATAN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat nyalah yang telah
memberkahi kami sehingga dapat menyelesaikan makalah manajemen strategik tepat
pada waktunya, kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah memberikan tugas makalah ini, sehingga kami dapat belajar dan memahami
manajemen strategik, adapun dalam pembuatan makalah ini berbagai sumber yang
telah kami pakai.
Dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan ataupun kekurangan
dalam segi materi kami mohon maaf, akan tetapi dengan pembuatan makalah
manajemen strategik ini juga dapat memberikan dan menambah manfaat untuk
mahasiswa dan mahasiswi khususnya untuk saya sendiri, gimana kita di memahami
tentang formulasi strategik : analisis situasi dan alternatif strategik, analisis situasi
kekuatan-kelemahan perusahaan dan hubungannya dengan strategi, implementasi dan
pengawasan startegik, etika bisnis dan social responsibility/invironmental
sustainnabillity, rasional dan proses pengendalian serta evaluasi dan pengendalian
strategik, pengendalian dan evaluasi strategi suatu perusahaan.
Demikian atas kekurangan dari makalah kami ini, kami mohon maaf dan
terbuka kami menerima kritik dan saran yang membangun, supaya isi dari makalah
kami ini dapat bermutu.
Sekian, terima kasih.
Serang, 15 november 2017
Ovi ana puspitasari
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………
A. Latar belakang………………………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….
A. Formulasi strategi : analisis situasi dan alternatif strategi
1. Pengertian strategi………………………………………………………………….
2. Proses pengembangan visi…………………………………………………………
3. Organization mission and goal…………………………………………………….
4. Analisis lingkungan corporate……………………………………………………..
B. Analisis situasi kekuatan – kelemahan perusahaan dan hubungannya dengan strategi
1. Pengertian analisis swot……………………………………………………………
2. Faktor-faktor analisis swot…………………………………………………………
3. Kegunaan analisis swot…………………………………………………………….
4. Hbungan antara strenght, weakness, opportunity,treaths swot…………………….
C. Implementasi dan pengawasan strategik
1. Pengertian implementasi strategi…………………………………………………
2. Isu strategi dalam implemtasi strategik……………………………………………
3. Tantangan mengimplementasikan strategi………………………………………..
4. Proses utama evaluasi strategi…………………………………………………….
4. 5. Karakteristik dari evaluasi strategi yang efektif………………………………….
6. Peran teknologi dalam penerapan evaluasi strategi………………………………
D. Etika bisnis dan social responsibility / environmental sustainability
1. Definisi etika……………………………………………………………………..
2. Indikator etika bisnis……………………………………………………………..
3. Prinsip etika bisnis……………………………………………………………….
4. Tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility (CSR)………
E. Rasional dan proses pengendalian serta evaluasi dan pengendalian strategi
1. Proses manajemne strategi………………………………………………………..
2. Fungsi sumber daya manusia……………………………………………………..
3. Kepemimpinan dalam implementasi strategi……………………………………..
4. Perananan sistem informasi dalam menciptakan keunggulan kompetitif………...
5. Faktor sistem informasi…………………………………………………………..
F. Pengendalian dan evaluasi strategi suatu perusahaan
1. Evaluasi strategi……………………………………………………………………
2. Jenis pengendalian strategi…………………………………………………………
3. Kerangka kerja evaluasi strategi…………………………………………………..
4. Mengukur kinerja organisasi………………………………………………………
5. Mengambil tindakan korektif……………………………………………………..
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen strategik merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, di sertai penetapan cara
melaksanakannya, yang di buat oleh pimpinan dan implementasikan oleh seluruh
jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Dalam manajemen strategik
ini membahas tentang bagaimana kita memahami suatu sisitem strategi dalam sebuah
perusahaan, dalam komponen perencanaan suatu perusahaan menganalisa suatu visi
dan misi serta tujuan dari perusahaan, bagaimana menentukan dan menganalisa
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus di perhatikan dan mengevaluasi
suatu prusahaan dengan cara sistem audit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menentukan Formulasi strategi : analisis situasi dan alternatif
strategi.?
2. Bagaimana cara menentukan analisis situasi kekuatan – kelemahan perusahaan dan
hubungannya dengan strategi
3. Apa yang di maksud dengan implementasi dan pengawasan strategik.?
4. Bagaimana cara menentukan etika bisnis dan social CSR.?
5. Bagaimana peranan rasional dan proses pengendalian serta evaluasi dan
pengendalian strategik.?
6. 6. Bagaimana mengukur kinerja dalam pengendalian dan evaluasi strategi suatu
perusahaan.?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Formulasi strategi : analisis situasi dan alternatif strategi
2. Untuk mengetahui cara Analisis situasi kekuatan – kelemahan perusahaan dan
hubungannya dengan strategi
3. Untuk mengetahui Implementasi dan pengawasan strategik
4. Untuk mengetahui cara Etika bisnis dan social responsibility / environmental
sustainability
5. Untuk mengetahui Rasional dan proses pengendalian serta evaluasi dan
pengendalian strategi
6. Untuk mengetahui cara menentukan Pengendalian dan evaluasi strategi suatu
perusahaan
7. BAB II
PEMBAHASAN
A. FORMULASI STRATEGI: ANALISIS SITUASI DAN ALTERNATIF STRATEGIK
1. Pengertian formulasi strategi
Yaitu suatu tahap merumuskan, menyusun atau memformat strategi yang dimulai
dengan pengembangan suatu Visi, misi organisasi, mengidentifkasi peluang dan
ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal,
penentuan tujuan jangka panjang, untuk menghasilkan strategi alternatif dan
strategi terpilih yang berkelanjutan.
Seperti telah dikemukakan, bahwa dalam pembuatan srategi ((strategy
Formulation), ada beberapa kegiatan:
1. Pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang,
2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar, serta kekuatan dan
kelemahan dari dalam organisasi,
3. Mengembangkan alternatif strategi,
4. Penentuan strategi yang paling sesuai untuk diadopsi.
2. Proses Pengembangan Visi:
Pengembangan visi dilakukan melalui 4 (empat) fase, yakni:
a. Visi audit
Pada fase ini diperbincangkan berbagai pertanyaan mengenai sifat dasar
organisasi, metode kerja dan arah yang sedang dituju pada saat ini.
b. Lingkup audit
8. Pada fase ini dipelajari masyarakat pendukung atau masyarakat yang
dilayani untuk digunakan sebagai acuan dan arahan dalam mengukur
keberhasilan pengamalan visi.
c. Konsep audit
Inilah fase dimana kita diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai
kemungkinan perkembangan di masa depan dari segi-segi : ekonomi,
teknologi, kemasyarakatan, dan lain sebagainya yang akan mempengaruhi
arah dan pencapaian tujuan yang dinginkan oleh organisasi.
d. Pemilihan visi
Pada fase terakhir ini berbagai alternatif visi dirancang dan diperbandingkan
satu dengan yang lain untuk pada akhirnya dibuat formulasi pernyataan visi
yang baru disetujui bersama.
e. Dari vuisi ke misi
Visi dan misi adalah acuan untuk mengadakan perubahan.
3. Organization Mission and Goal
Menurut Drucker, Mission statetement” merupakan pernyataan (declaration)
suatu organisasi untuk bisa hidup (reason for being), yang sangat penting untuk
mencapai tujuan sefektif mungkin.
Misi suatu organisasi adalah dasar :
a. Untuk menentukan prioritas
b. Untuk menentukan strategi
c. Untuk menentukan perencanaan
d. Untuk membuat penilaian
Misi yang baik menggambarkan:
- Maksud organisasi,
9. - Pelanggan,
- Produk atau jasa
- Pasar,
- Philosofi dan Basis teknologi
Misi yang baik, menurut Vern McGinnis memuat tentang:
a. Definisi organisasi yang jelas dan apa yang menjadi aspirasi organisasi
b. Batasi berspekulasi dan cukup longgar untuk berkreativitas.
c. Untuk membedakan dengan organisasi lainnya.
d. Menyajikan kerangka dasar bagi evaluasi terhadap kegiatan masa kini
e. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang cukup jelas yang mudah dipahami.
Pentingnya Misi yaitu :
a. Untuk menjamin kebulatan maksud suatu organisasi.
b. Sebagai dasar atau standar dalam mengalokasikan sumberdaya organisai.
c. Memelihara iklim organisassi
d. Memberikan kesempatan bagi individu untuk mengidentifikasi maksud,tujuan dan
arah petunjuk organisasi.
e. Memfasilitas penjabaran tujuan ke dalam struktur pekerjaan terutama yang
berkaitan dengan tanggung jawab, tugas dan wewenang dalam organisasi.
f. Untuk mengarahkan maksud organisasi dan menjabarkannya ke dalam bentuk
tujuan khusus seperti biaya, waktu dan ukuran kinerja yang ingin dicapai yang dapat
diperiksa dan dikontrol.
4. Pernyataan-pernyataan yang bermanfaat dalam pengembangan misi ( Hitt:
1999:88):
1. Offer me attractive looks:
*Sajikan apa yang paling menarik untuk dilihat.
10. 2. Offer me comfort and pleasure:
*Sajikan apa-apa saja yang nyaman dan menyenangkan.
3. Offer me security, comfort, clean and happy
Sajikan apa yang dapat menjaminan kemanan, kenyamanan, kebersihan dan
kegembiraan.
4. Offer me pleasure and benefit:
Sajikan apa yang dapat menyengangkan hati dan memberi manfaat.
5. Offer me leisure and sound:
Sajikan waktu luang dan hal-hal yang masuk akal
6. Offer me benefit and pleasure of making beautiful things:
Sajikan sesuatu yang bermanfaat, menyengakan, membuat segala sesuatunya
indah.
7. Offer me ideas, emotions, ambience, feelings and benefit:
Sajikan ide-ide apa yang menarik, yang memberikan emosional, memberikan
daya tarik, dan manfaat.
5. Analisis Lingkungan Corporate
a. pengamatan dan Analisis Lingkungan Internal
Para manajer seharusnya mengenali variabel – variabel dalam perusahaan
mereka yang mungkin merupakan kekuatan atau kelemahan yang penting.
Dalam mengevaluasi pentingnya variabel – variabel tersebut manajemen harus
mengetahui apakah variabel – variabel tersebut merupakan faktor strategik
internal yaitu kekuatan dan kelemahan khusus perusahaan yang akan
membantu menentukan masa depan. Salah satunya dengan cara :
(1) kinerja masa lalu perusahaan
(2) pesaing kunci perusahaan
11. (3) industri sebagai satu kesatuan
Apabila suatu variable ( missal keadaan keuangan ) secara signifikan berbeda
dengan kinerja masa lalu ,pesaing kunci perusahaan atau rata – rata industry
maka variable tersebut kemungkinan besar merupakan factor strategis dan harus
dilibatkan dalam keputusan – keputusan strataegis.manajer strategis dapat
mengamati dan menganalisi variable internal dengan menggunakan salah satu
atau kombinasi dari tiga pendekatan ini analisi pims,analisis rantai nilai (value
chan analysis ) dan analisis fungsional
Analisis PIMS
Institute perencanaan strategis melakukan penelitian untuk membantu
menemukan factor strategis internal yang relevan bagi badan – badan usaha
program PIMS ( profit impact of market strategy )dimana penelitian ini
bertujuan untuk menemukan perinsip – perinsip empiris yang menetukan
strategi yang mana dan dalam kondisi apa ,yang menghasilkan ROI (return on
investment ) dan arus kas tanpa mempedulikan jenis produk atau jasa tertentu.
Berdasarkan analisi PIMS perusahaan dengan pengembalian yang tinggi
memeiliki karakteristik berikut :
- Intensitas investasi rendah ( jumlah modal tetap dan modal kerja yang
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 dollar penjualan )
- Pangsa pasar tinggi
- Kualitas produk relative tinggi
- Pemanfaatan kapasitas tinggi
- Efektifitas operasi tinggi ( rasio anatara produktifitas karyawan yang
sebenarnya dengan yang diharapkan )
- Biaya langsung per unit relative terhadap persaingan.
12. B. ANALISIS SITUASI KEKUATAN – KELEMAHAN PERUSAHAAN DAN
HUBUNGANNYA DENGAN STRATEGI
1. Pengertian analisis SWOT
Analisis swot adalah metode perencanaan strategis yang di gunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity).
Ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik
dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.[3] Menurut
Daniel Start analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik
dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan serta kesempatan
ekternal dan ancaman.
2. Faktor-faktor Analisis SWOT
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
a. Strengths (kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus
atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau
keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut.
b. Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang terpenting
adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa
meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan
13. tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain.
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh
para pengelola pendidikan, antara lain yaitu:
a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa menangkap
peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang
ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
c. Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan
bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Situasi lingkungan
tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
d. Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan.
14. 3. Kegunaan Analisis SWOT
Secara umum, analisis SWOT dipakai untuk:
1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi
2. Menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga
3. Menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal
Perusahaan
4. Mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita
5. Mengetahui posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain
6. Mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
dihadapkan dengan para pesaingnya.
4. Hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Treaths dalam
Analisis SWOT
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan
jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
15. Bebrapa strategi pemasaran lain ada dalam kategori pasar lini produk
,distribusi,penetapan harga dan kredit dan iklan serta promosi sedangkan
strategi pemasaran lai berkaitan dengan masalah distribusi dan penetapan
harga,ketika penetapan harga untuk sebuah produkbaru perusahaan atau unit
dapat mengikuti salah satu dari dua strategi yaitu :
1. Skim pricing memberikan peluang untuk menyaring kurva permintaan dari
puncak ketika produk masih terbilang baru dan pesaing sedikit
2. Penetration pricing mencoba mempercepat perkembangan pasar dan
menawarkan pada pionir suatu peluang untuk memanfaatkan pengalaman untuk
mendapatkan pangsa pasar dan mendominasi industry
3. Strategi financial
Tujuan strategi financial adalah untuk menyediakan perusahaan struktur dan
dana yang cukup untuk mencapai tujuan umumnya sebagai tambahan strategi
financial menguji pengaruh keuangan terhadap pilihan – pilihan strategis
perusahaan atau unit bisnis dan mengidentifikasi tindakan financial yang
terbaik.
a. Strategi financial laveraged buy out (LBO)
b. Financial laverage
c. Capital budgeting
4. Penelitian dan pengembangan R&D
Teknologi perusahaan membantu menentukan posisi pasar dan jenis persaingan
yang di hadapi. Manajern R&D bertanggung jawab mengusulkan dan
melaksanakan strategi teknologis perusahaan dengan mempertimbangkan
tujuan dan kebijakan perusahaan
16. C. IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGIK
1. Pengertian Implementasi Strategi
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa
manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara
serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi
dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi.
Model proses manajemen strategi :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-
tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat
mencapai tujuan.
Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk
mengeksekusi perencanaan strategi
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam
manajemenstrategi:
1. Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai
dengan apa yang di harapkan produsen sesuai dengan target yang telah di tetapkan.
2.Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi
tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial.
Aturan dalam manajemen strategi persaingan :
Proses berfikir yang mendahului tindakan
17. Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi
yang lambat.
Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan
Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan
Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
3. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan
yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal.
4.Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh
karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu
organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan
kepada setiap anggota baru.
Untuk memulai proses implementasi para perencana strategi perlu mempertanyakan hal
berikut :
1. SIAPA yang akan menjalankan perencanaan strategi (yang
mengimplementasikannya)
2. APA yang harus dilakukan untuk mencapai arah yang telah ditentukan, dan .
3. BAGAIMANA orang-orang yang terlibat bisa bekerja dengan sukses.
2. Isu Strategi dalam Implementasi Strategi
Dalam aspek implementasi, pembahasan sinergi menjadi relevan kembali.apapun
yan kita terapkan berkaitan dengan manfaat sinergi yang berpotensi terjadi, baik
18. antar bagian fungsional yang ada dalam unit bisnis, maupun antar divisi dalam
bisnis yang ada. Sinergi dapat diraih dengan langkah-langkah berikut :
1. Saling berbagi pengetahuan dan cara bekerja hal ini dapat meningkatkan
keterampilan atau core competence.
2. Saling berkoordinasi dalam strategi, sehingga tidak ada tumpang tindih ,
persaingan yang tidak perlu dan lain-lain.
3. Saling berbagi sumber daya berwujud, mengombinasikan berbagai bagian
terkait dapat menghemat uang, misalnya merangkap penggunaan sumber daya,
fasilitas, dan lain-lain.
3. Tantangan Mengimplementasikan Strategi
Berbagai tantangan dari pelaksanaan eksekusi atau implementasi adalah sebagai
berikut (Hrebeniak,2006) :
1. Ketidakmampuan mengelola perubahan untuk mengatasi resistensi internal
untuk berubah.
2. Mencoba mengeksekusi strategi yang bertentangan dengan struktur
kekuasaan.
3. Ketidakjelasan komunikasi dengan tanggung jawab.
4. Strategi yang buruk atau tidak jelas.
5. Kurangnya ownership dari rencana eksekusi
6. Kurangnya sumber daya keuangan dalam mendukung pengimplementasian
strategi.
7. Kurangnya dukungan dari manajemen puncak untuk pengeksekusian strategi.
4. Proses utama Evaluasi Strategi
Seperti juga pengawasan pada umumnya, menyebabkan proses evaluasi dan
control strategi dimulai dari menentukan apa yang harus diukur, menetapakan
19. standart kinerja, melakukan pengukurn , dan bila tidak sesauai dengan harapan,
kita melakukan tindakan koreksi.
1. Menentukan apa yang harus diukur
2. Melakukan Pengukuran Atas Kinerja Aktual
3. Membandingkan Kinerja Aktual Dengan Standart Yang dibuat
5. Karakter Dari Evaluasi Strategi yang Efektif
Ada beberapa karakter yang membuat evaluasi strategi kita menjadi efektif. Bagian
berikut membahas tiga karakter utma agar aktifitas evaluasi tidak berlangsung dengn
siasia, yaitu :
1. Ekonomikal, dalam evaluasi, aspek yang kita perlukan adalah informasi atas kinerja
2. Aspek yang bermakna. Karakter ke dua ini masih berubungan dengan karakter yang
pertama.
3. Tepat waktu, evaluasi yang di lakukan selayaknya tepat waktunya karena itu
perusahaan dalam situasi persaingan bisnis sekarang harus memanfaatkan hubungan
teknologi informasi.
6. Peran Teknologi dalam penerapan evaluasi strategi
Pemanfaatan teknologi bukan hal yang baru dalam pengukuran kinerja perusahaan. Apa
lagi perusahaan banyak mengunakan aplikasi teknologi analisis kinerjanya sebagai
sebuah keunggulan, karena sistem analisis yang digunakan memungkinkan perusahaan
melakukan pengembangan pada perusahaan. Thomas Davenport dan Jeane Harris
(Competing On Analytic,2007), menjelaskan keunggulan berdasarkan analisis,
terutama analisis kinerja. Kedua penuis ini menbeberkan bukti-bukti yang berkaitan
dengan kinerja rganisasi. Banyak perusahaan dari berbagai industry yang
memanfaatkannya terutama perusahaan yang berbasis online.
20. D. ETIKA BISNIS DAN SOCIAL RESPONSIBILITY/ENVIRONMEN TAL
SUSTAINABILITY
1. Definisi Etika
Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan
kegiatan perusahaaan atau bisnis. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh
hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal
ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-
abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Management
Journal(1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku
etika bisnis, yaitu :
- Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
21. - Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku
tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan
dengan hak orang lain.
- Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama,
dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
2. Indikator Etika Bisnis
a. Dari berbagai pandangan tentang etika bisnis, beberapa indikator yang dapat
dipakai untuk menyatakan apakah seseorang dan suatu perusahaan telah
melaksanakan etika bisnis dalam kegiatan usahanya antara lain adalah:
Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku; indikator hukum;
indikator ajaran agama; indikator budaya dan indikator etik dari masing-masing
pelaku bisnis.
b. - Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan
ataupelaku bisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan
sumberdaya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
c. - Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku.
Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika
dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-
aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
d. - Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hokum
seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan
etikabisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan
22. telahmematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya.
e. - Indikator etika berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis diangga
pberetika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujukkepad
a nilai- nilai ajaran agama yang dianutnya.
f. - Indikator etika berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis
baiksecara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan
bisnisnyadengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada
disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
g. - Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila
masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak
mengorbankanintegritas pribadinya.
3.Prinsip Etika Bisnis
Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik
sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia. Sonny
Keraf menyebutkan secara umum terdapat lima prinsip etika bisnis, yaitu :
(i) Prinsip Otonomi
Dalam kaitan ini salahsatu contohnya perusahaan memiliki kewajiban terhadap
para pelanggan,diantaranya adalah :
- Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan
sesuaidengan tuntutan manusia.
- Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi,
termasukpelayanan yang tinggi dan memperbaiki ketidakpuasan mereka.
23. - Membuat setiap usaha menjamin mengenai kesehatan dan
keselamatanpelanggan, demikian juga kualitas Iingkungan mereka,
akan dijagakelangsungannyadan ditingkatkan terhadap
produk dan jasa perusahaan.
- perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam
menawarkan,memasarkan dan mengiklankan produk.
- Untuk bertindak otonom, diandaikan ada kebebasan untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya
terbaik.karena kebebasan adalah unsur hakiki dari prinsip otonomi ini.
(ii) Prinsip Kejujuran
- Bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena kejujuran
merupakan modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-
nya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun moril. Kejujuran
menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Terdapat tiga lingkup
kegiatanbisnis yang berkaitan dengan kejujuran
(iii) Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuaidengan aturan yang adil dan kriteria yang rasional objektif
dan dapatdipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada pihak yang
dirugikan hakdan kepentingannya.
(iv) Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Be. nefit Principle)
24. Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling mengun-
tungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut
persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatu win-win situation.
(v) Prinsip Integritas Moral (Moral Integrity Principle)
Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisns agar ia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya dan
nama baik perusahaannya.
5. Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi
perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya.
Peranan Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau CSR
Untuk tetap menjadi perusahaan yang kompetitif dan selalu diterima, maka
hendaknya suatu perusahaan hendaknya bertanggung jawab kepada :
a. Tanggung jawab terhadap Pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya
menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika
memproduksi dan menjual produknya, yang akan didiskusikan kemudian.
25. - Praktik tanggung jawab produksi dan penjualan.
E. RASIONAL DAN PROSES PENGENDALIAN SERTA EVALUASI DAN
PENGENDALIAN STRATEGI
1. Proses Manajemen Strategik
Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-
nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam
menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis. Proses ini berusaha untuk
mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang
memungkinkan keputusan efektif di ambil dalam kondisi yang tidak menentu. Proses
manajemen strategik di dasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus
menerus memonitor pristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga
melampaukan perubahan tepat waktu.
2. Fungsi sumber daya manusia
- Perubahan ukuran dan organisasi perusahaan memerlukan perubahan dari
manajemen SDM
- Tanggung jawab utama manajer sumber daya manusia selama proses
implementasi strategi yaitu :
a. Menilai kebutuhan dan biaya penempatan karyawan
b. Mengembangkan insentif kinerja
c. Menentukan SOP
d. Kebijakan perawatan anak
e. Isu-isu keseimbangan dalam kehidupan dan pekerjaan
- Aspek motivasi karyawan menjadi isu penting terutama selama masa
pemecatan sedang terjadi dan saat beban kerja sedang meninggi
26. - Pemberdayaan dan ketertiban manajer dan karyawan dalam aktivitas
manajemen strategik memberi manfaat yang sangat signifikan.
3. Kepemimpinan dalam implementasi strategi
a. Kepemimpinan adalah tindakan untuk mempengaruhi bawahan dengan kekuasaan
yang di milikinya untuk mencapai tujuan tertentu
Karakteristik pemimpin yang baik yang harus di miliki untuk
mengimplementasikan strategi adalah :
- Kemampuan
- Pengalaman
- Sifat
- Kepribadian yang sesuai dengan strategi perusahaan
b. Pelaksanaan gaya pemimpin (manajer)
4. Peranan system informasi dalam penciptaan keungggulan kompetitif yaitu :
- Melakukan penjualan lintas konsumen
- Memonitor pemasok
- Membuat manajer dan karyawan terus dapat memperoleh informasi yang
cukup
- Mengkoordinasikan aktivitas antar divisi
- Menurunkan biaya (biaya persediaan, biaya komunikasi)
- Peningkatan kualiats dan layanan
- Komunikasi langsung antar pemasok , produsen, pemasar, dan konsumen
- Membedakan perusahaan yang sukses dengan yang tidak sukses.
27. Pengukuran yang paling umum digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan
dalam hal laba yang diperoleh adalah ROI.
Keunggulan ROI :
1. ROI merupakan gambaran tunggal keseluruhan yang dipengaruhi oleh segala
sesuatu yang telah terjadi.
2. ROI mengukur seberapa baik seorang manajer divisi menggunakan aktiva
perusahaan untuk menghasilkan laba.
3. ROI merupakan satuan umum yang dapat diperbandingkan dengan banyak
entitas bisnis lainnya.
Keterbatasan ROI :
1. ROI sangat sensitif terhadap kebijakan penyusutan yang digunakan.
2.ROI sensitif terhadap nilai buku.
3. Dibanyak perusahaan yang menggunakan ROI, satu divisi menjual kepada
divisi lainnya sebagai hasilnya harga perpindahaan pasti terjadi. Sehingga biaya
yang timbul mempengaruhi laba.
Pusat-Pusat Pertanggungjawanan
Pusat pertanggungjawaban adalah unit yang dapat dievalusi terpisah dari unit
perusahaan lainnya. Ada 5 jenis pertanggungjawaban
1. Pusat biaya standar.
28. Untuk mengevaluasi kinerja pusat pertanggungjawaban, total biaya standar
pusat pertangganggungjawaban dikalikan unit produksi yang dihasilkan:
hasilnya adalah perkiraan biaya produksi yang kemudian dibandingkan dengan
biaya produksi aktual.
2. Pusat Pendapatan
Produksi biasanya dalam bentuk unit produksi atau penjualan dalam dolar,
diukur tanpa memperhatikan biaya sumberdaya misalnya (gaji). Pusat
pertanggungjawaban dinilai dalam hal efektifitas daripada efisien.
3. Pusat Pengeluaran
Sumber-sumber daya diukur dalam dolar tanpa memperhatikan biaya produksi
atau jasa layanan yang dihasilkan. Pusat pengeluaran ini biasanya berasal dari
departemen-departemen yang bersifat administratif pelayanan dan penelitian.
Pusat pertanggungjawaban jenis ini membebani pendapatan organisasi namun
memberikan kontribusi terhadap pendapatan yang diterima secara tidak
langsung.
4. Pusat Laba
Pusat pertanggungjawaban kinerja diukur berdasarkan selisih antara pendapatan
(yang diukur dalam produksi) dan pengeluaran (yang diukur dalam pemakaian
sumber daya).
5. Pusat Investasi
Kinerja pusat investasi diukur berdasarkan selisih antara pengguanaan sumber
daya atau produk dan jasa.
29. 5. Faktor sistem informasi
Informasi sangat berpengaruh terhadap kesuksesan dalam perusahaan.
Faktor-faktor penting kesuksesan (critical success factor CSF) yaitu
1. Faktor penting untuk mencapai keseluruhan sasaran dan tujuan perusahaan.
2. Faktor dapat diukur dapat dikendalikan oleh organisasi ketika diaplikasi.
3. Relatif sedikit jumlahnya karena semua faktor dapat menjadi faktor yang
penting.
4. Mengekspresikan berbagai hal yang harus dilaksanakan.
5. Dapat diaplikasikan pada seluruh perusahaan dalam industri yang memiliki
kesamaan sasaran dan strategi.
Beberapa pedoman berikut ini direkomendasikan untuk melakukan pengendalian yang
tepat yaitu:
1. Pengendalian yang dilakukan hanya melibatkan sejumlah kecil informasi yang
diperlukan untuk memberikan yang dapat dipercaya mengenai suatu kejadian.
2. Pengendalian hanya memantau aktifitas dan hasil yang memiliki arti cukup penting,
dengan mengesampingkan kesulitan-kesulitan pengukuran yang mungkin muncul.
3. Pengendalian harus tepat pada waktunya.
4. Pengendalian jangka panjang harus dilakukan seperti halnya pengendalian jangka
pendek karena penekanan yang hanya pada pengukuran-pengukuran jangka pendek
hampir dapat dipastikan akan mengarah kepada orientasi manjerial jangka pendek.
5. Pengendalian harus menunjukan kekecualian yang tepat,
6. Pengendalian harus digunakan untuk memenuhi pengharagaan yang akan diberikan
atau melebihi standar yang telah ditetapkan.
30. Studi yang dilakukan rencana-rencana konpensasi dalam berbagai jenis perusahaan-
perusahaan kemanufakturan dan perusahaan jasa, besar dan kecil.
sedang bertumbuh atau menurun, dalam pasar yang stabil atau bergejolak menunjukan
bahwa semakin tinggi persentase kompensasi manajemen yang terkait pada kinerja,
semakin besar pula profitabilitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, banyak perusahaan
mengembangkan berbagai jenis insentif bagi para eksekutifnya, mulai dari pemeberian
saham, sampai pada bonus uang tunai.
Akan tetapi terdapat sebuah kecenderungan dalam pembayaran kompensasi pada eksekutif
di Amerika pada evaluasi dan penghargaan jangka panjang.
Tiga pendekatan berikut ini didesain untuk membantu medapatkan sesuaian antara
pengukuran penghargaan yang diberikan, dengan sasaran strategi yang jelas dan kerangka
waktu yang tepat sebagai berikut.
1. Metode Faktor Tertimbang: Metode ini sangat sesuai khususnya pada pengukuran dan
pemberian pengharagaan terhadap kinerja menerjer puncak SBU dan eksekutif tingkat
kelompok unit bisnis ketika faktor-faktor kinerja yang diukur dan kepentingan tiap faktor
berbeda dari satu SBU dengan SBU lainnya.
2. Metode Evaluasi Jangka Panjang : Metode ini memberikan kompensasi pada para
manajer untuk upaya mereka mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan untuk
sebuah periode beberapa tahun kedepan.
3. Metode Dana Stragis : metode ini mendorong para eksekutif untuk memperhatikan
biaya pengembangan yang berbeda dengan biaya operasi saat ini.
31. F. PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEGI SUATU PERUSAHAAN
1. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi meliputi tiga aktivitas dasar antara lain memeriksa dasar strategi
perusahaan, membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil actual, dan
mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sejalan dengan
rencana. Umpan balik yang memadai dan tepat waktu adalah dasar bagi evaluasi
strategi yang efektif.
Evaluasi strategi sama pentingnya dengan informasi yang mendasari
operasinya. Tekanan yang terlalu kuat dari manajer puncak bisa menyebabkan manajer
lebih rendah memanipulasi informasi (terutama yang berupa angka) untuk memuaskan
manajer puncak (Fred R. David, 2006 : 436).
2. Jenis Pengendalian Strategi
Pengendalian organisasi terdiri dari tiga jenis, yaitu pengendalian strategis,
pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Pengendalian strategis
merupakan proses dari evaluasi strategi, yang dilakukan baik strategi tersebut
dirumuskan dan setelah diimplementasikan. Pengendalian manajemen berfokus pada
pencapaian sasaran dari berbagai substrategi bersesuaian dengan strategi utama dan
pencapaian sasaran dari rencana jangka menengah. Sedangkan pengendalian
operasional berpusat pada kinerja individu dan kelompok yang dibandingkan dengan
peran individu dan kelompok yang telah ditentukan oleh rencana organisasi
Ada empat jenis dasar pengendalian strategi :
a. Pengendalian premis
Proses manajemen dari pemeriksaan secara sistematis dan terus-menerus untuk
menentukan apakah pemikiran yang menjadi dasar strategi masih berlaku atau
32. tidak. Perencanaan pemikiran terutama berkaitan dengan faktor lingkungan dan
industri.
b. Pengamatan strategi
Usaha manajemen untuk memantau secara luas berbagai peristiwa di dalam dan
lebih sering diluar perusahaan, yang mungkin sekali memengaruhi pelaksanaan
strategi di masa depan.
3. Kerangka Kerja Evaluasi strategi
Menelaah prinsip dasar strategi organisasi dapat dilakukan dengan melakukan revisi
terhadap matriks EFE dan matriks IFE. Matriks IFE harus berfokus pada perubahan
yang terjadi dalam manajemen organisasi, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, litbang, serta kekuatan dan kelemahan sistem informasi manajemen.
4. Mengukur Kinerja Organisasi
Mengukur kinerja organisasi berguna untuk membandingkan antara hasil yang
diharapkan dengan hasil sesungguhnya, menyelidiki deviasi dalam rencana,
mengevaluasi kinerja individu, dan menilai perkembangan yang terjadi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kriteria kuantitatif yang umum digunakan
dalam evaluasi strategi adalah rasio keuangan, yang digunakan oleh para penyusun
strategi untuk melakukan tiga perbandingan antara lain membandingkan kinerja
perusahaan dalam periode waktu yang berbeda, membandingkan kinerja perusahaan
dengan pesaing, membandingkan kinerja perusahaan dengan rata-rata industri (Fred
R. David, 2006 : 445 – 446).
33. Beberapa potensi masalah yang berkaitan dengan penggunaan kriteria kuantitatif
untuk mengevaluasi strategi antara lain :
a. Sebagian besar kriteria kuantitatif lebih mengacu pada tujuan tahunan daripada
tujuan jangka panjang.
b. Metode akuntansi yang berbeda bisa menghasilkan hasil yang berbeda dalam
berbagai kriteria kuantitatif.
c. Penilaian secara intuitif hampir selalu dilakukan dalam penjabaran kriteria
kuantitatif (Fred R. David, 2006 : 446).
Dengan adanya beberapa alasan-alasan tersebut dan alasan lainnya, kriteria
kualitatif juga dibutuhkan dalam mengevaluasi strategi. Faktor manusia seperti
tingkat ketidakhadiran dan rasio turnover yang tinggi, kualitas dan kuantitas
produksi yang rendah, atau tingkat kepuasan karyawan yang rendah, merupakan
penyebab menurunnya kinerja. Faktor-faktor dalam pemasaran, keuangan /
akuntansi, litbang, atau sistem informasi manajemen juga dapat menimbulkan
masalah keuangan (Fred R. David, 2006 : 446).
5. Mengambil Tindakan Korektif
Mengambil tindakan korektif adalah melakukan perubahan untuk memosisikan
kembali perusahaan ke tempat yang lebih kompetitif bagi masa depan. Contoh
perubahan yang mungkin dibutuhkan adalah memperbaiki struktur organisasi,
mengganti satu atau dua individu yang penting, menjual sebuah divisi, atau
merevisif misi perusahaan. Perubahan lain termasuk membuat atau merevisi tujuan,
membuat kebijakan baru, mengeluarkan saham untuk mendapatkan modal,
menambah tenaga penjual, mengalokasikan sumber daya secara berbeda, atau
34. membuat insentif kinerja yang baru. Mengambil tindakan korektif tidak berarti
bahwa strategi terdahulu akan ditinggalkan sama sekali atau bahkan membuat suatu
strategi baru (Fred R. David, 2006 : 447).
35. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. formulasi strategi yaitu suatu tahap merumuskan, menyusun atau memformat
strategi yang dimulai dengan pengembangan suatu Visi, misi organisasi,
mengidentifkasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan
dan kelemahan internal, penentuan tujuan jangka panjang, untuk menghasilkan
strategi alternatif dan strategi terpilih yang berkelanjutan.
2. Dan untuk analisis swot mencakup tentang kekuatan suatu startegi, kelemahan,
peluang dan ancaman
3. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang
terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi.
4. Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam
menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis.
5. Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam
menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis.
6. Evaluasi strategi meliputi tiga aktivitas dasar antara lain memeriksa dasar strategi
perusahaan, membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil actual, dan
mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sejalan dengan
rencana. Umpan balik yang memadai dan tepat waktu adalah dasar bagi evaluasi
strategi yang efektif.
36. DAFTAR PUSTAKA
1. https://djaja.wordpress.com/2012/04/06//formulasi –strategi-jaminan-menuju-
kemenangan-manajemen
2. http://helmyluthfi.wordpress.com/analisis_situasi_kekuatan_kelemahan_perusahaan
3. https://www.google.co.id/implementasi-strategi
4. http://indonesiana.read/etikabisnis-sosial-dan-tanggungjwabcsr
5. Repository.binus.ac.id/2006-2/maincore_evaluasi_dan_pengendalian_strategi
6. Googleweblight.com/http://imam-syarifudi-evaluasi-da-pengendalian-strategi-
perusahaan
7. Pearce / Robinson, 2008, Manajemen Strategis-Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian, Edisi sepuluh, Jakarta : Salemba Empat.