SlideShare a Scribd company logo
BAB 1. PERPANGKATAN DAN BENTUK 
AKAR 
A. PANGKAT BULAT POSITIF 
a. Pengertian Pangkat Bulat Positif 
Pengertian berganda dengan faktor-faktor yang sama. Operasinya disebut perpangkatan, 
notasinya disebut notasi eksponen. Bilangan 75 merupakan bilangan berpangkat, dengan 
7 merupakan bilangan pokok dan 5 merupakan pangkat. 
Jika a adalah bilangan riil dan n bilangan bulat positif maka an (dibaca "a pangkat n") 
adalah hasil kali n buah faktor yang masing-masing faktornya adalah a. Jadi, pangkat 
bulat positif secara umum dinyatakan dalam bentuk 
dengan: a = bilangan pokok (basis); 
n = pangkat atau eksponen; 
an = bilangan berpangkat.
b. Sifat-sifat bilangan dengan Pangkat Bulat Positif 
Jika m,n ∈ R dan a,b ∈ R, maka berlaku sifat-sifat berikut : 
 Sifat Perkalian am.an = am+n 
 Sifat Pembagian 
am 
an= am-n 
 Sifat Pemangkatan (am)n = am.n 
 Sifat Perkalian dan pemangkatan (a.b)m = am.bm 
 Sifat Pembagian dan pemangkatan (a 
b 
) 
m 
= 
am 
bm , dengan b≠0
B. PANGKAT BULAT NEGATIF DAN NOL 
a. Pengertian Pangkat Bulat Negatif 
Untuk memahami dan mengerti apa definisi pangkat bulat negative, perhatikan contoh 
dibawah ini : 
a. Perhatikan bahwa a4 : a6 = a4-6 = a-2 atau 
a4 
a6= a×a×a×a 
a×a×a×a×a×a 
= 1 
a×a 
= 1 
a2. 
Jadi, a-2= 1 
a2. 
Dari contoh diatas, dapat didefinisikan bilangan berpangkat bulat negative sebagai 
berikut : 
Contoh Soal :
b. Pengertian Pangkat Nol 
Jika m,n bilangan bulat positif dan m=n, maka am-n = a0. Untuk menentukan nilai dari 
bilangan pangkat nol, perhatikan uraian berikut : 
Sehingga dapat kita definisikan sebagai berikut :
C. BILANGAN RASIONAL, IRASIONAL, DAN BENTUK AKAR 
a. Bilangan Rasional 
Bilangan rasional dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan decimal, baik berupa 
bilangan decimal berulang atau bilangan decimal tidak berulang. Sebagai contoh : 
3 = 3,0000… → bilangan bulat atau berulang 0 
1 
= 0,25 → tidak berulang tapi terbatas 
4 
1 
6 
= 0,1666… → berulang 6 
3 
11 
= 0,2727 → berulang 27 
Penulisan bilangan desimal berulang dapat disingkat dengan membubuhkan tanda 
garis diatas angka yang berulang tersebut. Sebagai contoh 0,2727 = ̅0̅̅,2̅̅7̅. 
Dapat disimpulakan bahwa bilangan rasional meliputi bilangan bulat dan bilangan 
pecahan. 
b. Bilangan Irasional 
Bilangan irasional dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal tak berulang tak 
terbatas. Perhatikan bilangan berikut ini! 
√2 = 1,414213… 
−√5 = -2,236067… 
휋 = 3,1415… 
푒 = 2,1782…
Bilangan-bilangan diatas merupakan bilangan irasional karena bila dinyatakan dalam 
bilangan desimal, bentuknya bilangan desimal tak berulang tak terbatas. Dengan kata 
lain, bilangan-bilangan tersebut tidak dapat dinyatakan dalam bentuk 
푎 
푏 
dengan a,b 
bilangan bulat dan b≠0. Dan tidak selamanya bilangan berakar termasuk bilangan 
irasional, yang dinyatakan sebagai bilangan irasional adalah hasil akar yang tidak 
bilangan bulat. 
c. Bentuk Akar 
Bentuk akar adalah akar bilangan rasional yag hasilnya merupakan bilangan irasional. 
Jika a dan b bilangan real serta n bilangan bulat positif, maka : 
an = ↔ √푏 푛 = a 
Dari definisi diatas, apabila 푛 bilangan genap, maka berlaku : 
an = ↔ √푏 푛 = a, dengan a,b ≥ 0. 
√푏 푛 disebut akar (radikal) 
푏 disebut radikan (bilangan pokok yang ditarik akarnya) 
푛 disebut indeks (pangkat akar) 
d. Menyederhanakan Bentuk Akar 
Bentuk-bentuk akar dapat disederhanakan dengan menggunakan sifat-sifat akar berikut 
ini : 
Jika a dan b bilangan real,serta n bilangan bulat positif, maka : 
1. √푎ⁿ 푛 = ( √푎ⁿ 푛 
) = a 
2. √푎 푛 . √푏 푛 = √푎푏 푛 
3. √푎ᵐ ᵐⁿ = √푎 푛 
e. Operasi Aljabar Pada Bentuk Akar 
1. Penjumlahan dan pengurangan 
Penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan apabila bentuk 
akar pada bilangan-bilangan yang dijumlahkan atau dikurangkan itu sama.dengan 
demikian, jika a, c ∈ R dan b ≥ 0, berlaku : 
 풂√풃 + 풄√풅 = (풂 + 풃)√풃
 풂√풃 − 풄√풅 = (풂 − 풃)√풃 
Conto Soal : 
1. Hitung dan sederhanakan bentuk akar berikut ini: 
a. √2 + 3√2 + 5√2 
b. 8√3 + 6 √2 + 12√3 − 4√2 
Pembahasan 
a. √2 + 3√2 + 5√2 = (1 + 3 + 5)√2= 
= 9√2 
b. 8√3 + 6 √2 + 12√3 − 4√2 = 8√3 + 12√3 + 6√2 − 4√2 
= (8 + 12)√3 + (4 − 2)√2 
= 20√3 + 2√2 
2. Perkalian Bentuk Akar 
Bentuk-bentuk akar yang pangkat akarnya (indeksnya) sama, dapat langsung 
dikalikan dengan menggunakan rumus berikut : 
a푛√푥 . b 푛√푦 = ab 푛√푥푦 
Jika didalam tanda akar terdapat bentuk akar, maka cara menyederhanakannya 
dapat berupa rumus berikut : 
 √(푎 + 푏) + 2√푎√푏 = √푎 + √푏 
 √(푎 + 푏) − 2√푎√푏 = √푎 - √푏, a > b 
Contoh Soal : 
Sederhanakan bentuk-bentuk berikut. 
a. √3 × √2 
b. 2√19 × 10√5 
Penyelesaian: 
a. √3 × √2 = √(3 × 2) 
= √6 
b. 2√19 × 10√5 = (2 × 10)√(19 × 5) 
= 20√95 
3. Pembagian Bentuk Akar 
Bentuk-bentuk akar yang indeksnya sama dapat dibagi secara langsung dengan 
menggunakan rumus berikut :
푎 √ 푛 푥 
푏푛√푦 = 
푎 
푏 
Contoh soal : 
푥 
푦 
푛 
√ 
Sederhanakan bentuk-bentuk berikut. 
a. 
√6 
√2 
6√10 
3√5 
Penyelesaian: 
b. 
a. 
√6 
√2 
= √(6 
2 
) = √3 
b. 
6√10 
3√5 
= (6 
3 
) √(10 
5 
) = 2√2 
4. Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar 
Merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar artinya mengubah penyebut pecahan 
yang berbentuk akar menjadi bilangan rasional. 
Cara merasionalkan setiap penyebut berlainan. Akan tetapi, prinsip dasarnya sama, 
yaitu mengalikan penyebut-penyebut tersebut dengan pasangan bentuk akar 
sekawannya sehingga diperoleh penyebut bilangan rasional. 
Untuk lebih jelasnya, pelajari uraian berikut. 
a. Merasionalkan Bentuk 
풂 
√풃 
Cara merasionalkan bentuk 
풂 
√풃 
adalah dengan mengalikan pembilang dan 
penyebut pecahan tersebut dengan bentuk sekawan dari penyebutnya, yaitu:
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara merasionalkan bentuk 
풂 
√풃 
, 
silahkan simak contoh soal 1 di bawah ini. 
Contoh Soal 1 
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut, kemudian sederhanakanlah 
a. 
6 
√2 
21 
b. 
√3 
Penyelesaian: 
a. 
6 
√2 
= ( 6 
√2 
) . √2 
√2 
6√2 
= 
√2.√2 
= 
6√2 
2 
= 3√2 
b. 
21 
√3 
= (21 
√3 
) . √3 
√3 
21 √3 
= 
√3.√3 
= 
21√3 
3 
= 7√3 
b. Merasionalkan Bentuk 
풂 
(풃±√풄) 
Cara merasionalkan bentuk 
풂 
(풃±√풄) 
adalah dengan mengalikan pembilang dan 
penyebut pecahan tersebut dengan bentuk sekawan dari penyebut b±√c. Bentuk 
sekawan dari b + √c adalah b – √c , sedangkan bentuk sekawan dari b – √c adalah 
√퐚 
b + c. Berikut penjelasanya masing-masing. Untuk merasionalkan bentuk 
(퐛±√퐜) 
, 
yakni:
Untuk merasionalkan bentuk 
퐚 
(퐛±√퐜) 
yakni: 
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara merasionalkan bentuk 
퐚 
(퐛±√퐜) 
, silahkan simak contoh soal 2 di bawah ini. 
Contoh Soal 2 
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut, kemudian sederhanakanlah 
4 
a. 
2+√2 
b. 
4 
4+√3 
Penyelesaian: 
a. 
4 
2+√2 
4 
2+√2 
= {( 
2−√2 
2−√2 
)} . {( 
)} 
= {( 4(2−√2) 
(2+√2)(2−√2) 
)}
(8−4√2) 
= 
(4−2) 
(8−4√2) 
= 
2 
= 4 – 2√2 
b. 
4 
2+√5 
4 
2+√5 
= {( 
2−√5 
2−√5 
)} . {( 
)} 
= {( 4(2−√5) 
(2+√5)(2−√5) 
)} 
(8−4√5) 
= 
(4−5) 
= 
(8−4√5) 
(−1) 
= 4√5-8 
c. Merasionalkan Bentuk 
퐚 
(√퐛±√퐜) 
Cara merasionalkan bentuk 
퐚 
(√퐛±√퐜) 
adalah dengan mengalikan pembilang dan 
penyebut pecahan tersebut dengan bentuk sekawan dari penyebut √퐛 ± √퐜. 
Bentuk sekawan dari √퐛 + √퐜 adalah √퐛 − √퐜, sedangkan bentuk sekawan dari 
√퐛 − √퐜 adalah √퐛 + √퐜. Berikut penjelasanya masing-masing. Untuk 
퐚 
merasionalkan bentuk 
(√퐛±√퐜) 
yakni:
Untuk merasionalkan bentuk 
퐚 
(√퐛±√퐜) 
, yakni: 
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara merasionalkan bentuk 
a 
, silahkan simak contoh soal 3 di bawah ini. 
(√b±√c) 
Contoh Soal 3 
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut, kemudian sederhanakanlah 
2 
a. 
(√3+√2) 
b. 
3 
(√6−√5) 
Penyelesaian: 
2 
a. 
(√3+√2) 
= { 2 
√3+√2 
}. {√3−√2 
√3−√2 
} 
= { 2(√3−√2) 
(√3+√2)(√3−√2) 
} 
= (2√3−2√3 
3−2 
) 
= 2(√6 − √5) 
b. 
3 
(√6−√5) 
= { 3 
(√6−√5) 
}. {√6+ √5 
√6+ √5 
} 
= { 3(√6+√5) 
(√6−√5)(√6+√5) 
} 
= (3√6+√5 
6−5 
) 
= 3(√6 + √5) 
5. Pangkat Pecahan 
Bilangan pangkat pecahan dapat dinotasikan sebagai berikut :
contoh : 
1. 
2. dibaca : akar pangkat 5 dari 7 
3. √4 3 = 3√22 
=2 
2 
3 
untuk sifat-sifatnya operasinya sama dengan bentuk pangkat biasa dapat dilihat 
kembali di materi Bilangan Pangkat tinggal kita operasikan bentuk pangkatnya dalam 
operasi bentuk pecahan. 
Seperti : 
1. 
sehingga : 
2. 
sehingga : 
contoh : 
1. sederhanakan ! 
jawab : 
2. nyatakan dalam bentuk pangkat ! 
jawab :
3. nyatakan dalam bentuk akar ! 
jawab : 
6. Persamaan Pangkat 
Persamaan pangkat atau disebut juga persamaan eksponen adalah persamaan yang 
pangkatnya memuat variable (peubah). Suatu persamaan pangkat akan dapat 
diselesaikan apabila persamaan pangkat tersebut memiliki bilangan pokok yang 
sama, dan dapat menggunakan Sifat berikut : 
Jika ɑ bilangan real tak nol, maka berlaku : 
1. 푎푓 (푥) = 푎푝 jika dan hanya jika f(x) = p 
2. 푎푓 (푥) = 푎푔 (푥) jika dan hanya jika f(x) = g(x)

More Related Content

What's hot

Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
BAIDILAH Baidilah
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Dyas Arientiyya
 
Rotasi Transformasi Geometri
Rotasi Transformasi GeometriRotasi Transformasi Geometri
Rotasi Transformasi Geometri
Kristalina Dewi
 

What's hot (20)

Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Penalaran matematis
Penalaran matematisPenalaran matematis
Penalaran matematis
 
Aljabar Boolean - Matematika Diskrit
Aljabar Boolean - Matematika DiskritAljabar Boolean - Matematika Diskrit
Aljabar Boolean - Matematika Diskrit
 
Power Point Induksi Matematika
Power Point Induksi MatematikaPower Point Induksi Matematika
Power Point Induksi Matematika
 
powerpoint
powerpoint powerpoint
powerpoint
 
Soal latihan kalkulus fungsi
Soal latihan kalkulus fungsiSoal latihan kalkulus fungsi
Soal latihan kalkulus fungsi
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Translasi
TranslasiTranslasi
Translasi
 
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxPPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
 
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLEANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
 
Logaritma kelas X semester 1
Logaritma kelas X semester 1 Logaritma kelas X semester 1
Logaritma kelas X semester 1
 
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
 
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemukPerbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
 
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaModul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannya
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Rotasi Transformasi Geometri
Rotasi Transformasi GeometriRotasi Transformasi Geometri
Rotasi Transformasi Geometri
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 

Viewers also liked (19)

Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab3 laju
Bab3 lajuBab3 laju
Bab3 laju
 
Bab6 laru
Bab6 laruBab6 laru
Bab6 laru
 
Bab5 laru
Bab5 laruBab5 laru
Bab5 laru
 
Bab2 stru
Bab2 struBab2 stru
Bab2 stru
 
Bab1 pend
Bab1 pendBab1 pend
Bab1 pend
 
Bab7 laru
Bab7 laruBab7 laru
Bab7 laru
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Bab2 reak
Bab2 reakBab2 reak
Bab2 reak
 
Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7
 
Bab7 biom
Bab7 biomBab7 biom
Bab7 biom
 
Bab5 stoi
Bab5 stoiBab5 stoi
Bab5 stoi
 
Bab6 stoi
Bab6 stoiBab6 stoi
Bab6 stoi
 
Bab8 hidr
Bab8 hidrBab8 hidr
Bab8 hidr
 
Kelas x bab 1 SMA
Kelas x bab 1 SMAKelas x bab 1 SMA
Kelas x bab 1 SMA
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 

Similar to Kelas x bab 1

Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
cmem
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smp
Teguh Nugraha
 
Kelas 8 mpemfaktorkan
Kelas  8 mpemfaktorkanKelas  8 mpemfaktorkan
Kelas 8 mpemfaktorkan
Sudidjarti
 

Similar to Kelas x bab 1 (20)

Siap print
Siap printSiap print
Siap print
 
Perkalian bentuk akar
Perkalian bentuk akarPerkalian bentuk akar
Perkalian bentuk akar
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Modul bentuk pangkat
Modul bentuk pangkatModul bentuk pangkat
Modul bentuk pangkat
 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
 
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptxSTD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
STD BAB 1 EKSPONEN DAN LOGARITMA.pptx
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxPertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smp
 
Modul bab 1
Modul bab 1Modul bab 1
Modul bab 1
 
Bentuk pangkat
Bentuk pangkatBentuk pangkat
Bentuk pangkat
 
kumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smpkumpulan rumus mtk smp
kumpulan rumus mtk smp
 
Kelas 8 mpemfaktorkan
Kelas  8 mpemfaktorkanKelas  8 mpemfaktorkan
Kelas 8 mpemfaktorkan
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VII
 
INISIASI 4 - PDGK 4108.pptx
INISIASI 4 - PDGK 4108.pptxINISIASI 4 - PDGK 4108.pptx
INISIASI 4 - PDGK 4108.pptx
 
Bilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahanBilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahan
 

More from Hidayati Rusnedy (17)

Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab4 ikat
Bab4 ikatBab4 ikat
Bab4 ikat
 
Bab3 sist
Bab3 sistBab3 sist
Bab3 sist
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
Bab9 kela
Bab9 kelaBab9 kela
Bab9 kela
 
Bab4 kese
Bab4 keseBab4 kese
Bab4 kese
 
Bab2 term
Bab2 termBab2 term
Bab2 term
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab6 makr
Bab6 makrBab6 makr
Bab6 makr
 
Bab5 benz
Bab5 benzBab5 benz
Bab5 benz
 
Bab4 seny
Bab4 senyBab4 seny
Bab4 seny
 
Bab3 kimi
Bab3 kimiBab3 kimi
Bab3 kimi
 
Bab1 sifa
Bab1 sifaBab1 sifa
Bab1 sifa
 
Schmidhuber curiositysab-1
Schmidhuber curiositysab-1Schmidhuber curiositysab-1
Schmidhuber curiositysab-1
 
Expressions
ExpressionsExpressions
Expressions
 
Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7
 

Kelas x bab 1

  • 1. BAB 1. PERPANGKATAN DAN BENTUK AKAR A. PANGKAT BULAT POSITIF a. Pengertian Pangkat Bulat Positif Pengertian berganda dengan faktor-faktor yang sama. Operasinya disebut perpangkatan, notasinya disebut notasi eksponen. Bilangan 75 merupakan bilangan berpangkat, dengan 7 merupakan bilangan pokok dan 5 merupakan pangkat. Jika a adalah bilangan riil dan n bilangan bulat positif maka an (dibaca "a pangkat n") adalah hasil kali n buah faktor yang masing-masing faktornya adalah a. Jadi, pangkat bulat positif secara umum dinyatakan dalam bentuk dengan: a = bilangan pokok (basis); n = pangkat atau eksponen; an = bilangan berpangkat.
  • 2. b. Sifat-sifat bilangan dengan Pangkat Bulat Positif Jika m,n ∈ R dan a,b ∈ R, maka berlaku sifat-sifat berikut :  Sifat Perkalian am.an = am+n  Sifat Pembagian am an= am-n  Sifat Pemangkatan (am)n = am.n  Sifat Perkalian dan pemangkatan (a.b)m = am.bm  Sifat Pembagian dan pemangkatan (a b ) m = am bm , dengan b≠0
  • 3. B. PANGKAT BULAT NEGATIF DAN NOL a. Pengertian Pangkat Bulat Negatif Untuk memahami dan mengerti apa definisi pangkat bulat negative, perhatikan contoh dibawah ini : a. Perhatikan bahwa a4 : a6 = a4-6 = a-2 atau a4 a6= a×a×a×a a×a×a×a×a×a = 1 a×a = 1 a2. Jadi, a-2= 1 a2. Dari contoh diatas, dapat didefinisikan bilangan berpangkat bulat negative sebagai berikut : Contoh Soal :
  • 4. b. Pengertian Pangkat Nol Jika m,n bilangan bulat positif dan m=n, maka am-n = a0. Untuk menentukan nilai dari bilangan pangkat nol, perhatikan uraian berikut : Sehingga dapat kita definisikan sebagai berikut :
  • 5. C. BILANGAN RASIONAL, IRASIONAL, DAN BENTUK AKAR a. Bilangan Rasional Bilangan rasional dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan decimal, baik berupa bilangan decimal berulang atau bilangan decimal tidak berulang. Sebagai contoh : 3 = 3,0000… → bilangan bulat atau berulang 0 1 = 0,25 → tidak berulang tapi terbatas 4 1 6 = 0,1666… → berulang 6 3 11 = 0,2727 → berulang 27 Penulisan bilangan desimal berulang dapat disingkat dengan membubuhkan tanda garis diatas angka yang berulang tersebut. Sebagai contoh 0,2727 = ̅0̅̅,2̅̅7̅. Dapat disimpulakan bahwa bilangan rasional meliputi bilangan bulat dan bilangan pecahan. b. Bilangan Irasional Bilangan irasional dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal tak berulang tak terbatas. Perhatikan bilangan berikut ini! √2 = 1,414213… −√5 = -2,236067… 휋 = 3,1415… 푒 = 2,1782…
  • 6. Bilangan-bilangan diatas merupakan bilangan irasional karena bila dinyatakan dalam bilangan desimal, bentuknya bilangan desimal tak berulang tak terbatas. Dengan kata lain, bilangan-bilangan tersebut tidak dapat dinyatakan dalam bentuk 푎 푏 dengan a,b bilangan bulat dan b≠0. Dan tidak selamanya bilangan berakar termasuk bilangan irasional, yang dinyatakan sebagai bilangan irasional adalah hasil akar yang tidak bilangan bulat. c. Bentuk Akar Bentuk akar adalah akar bilangan rasional yag hasilnya merupakan bilangan irasional. Jika a dan b bilangan real serta n bilangan bulat positif, maka : an = ↔ √푏 푛 = a Dari definisi diatas, apabila 푛 bilangan genap, maka berlaku : an = ↔ √푏 푛 = a, dengan a,b ≥ 0. √푏 푛 disebut akar (radikal) 푏 disebut radikan (bilangan pokok yang ditarik akarnya) 푛 disebut indeks (pangkat akar) d. Menyederhanakan Bentuk Akar Bentuk-bentuk akar dapat disederhanakan dengan menggunakan sifat-sifat akar berikut ini : Jika a dan b bilangan real,serta n bilangan bulat positif, maka : 1. √푎ⁿ 푛 = ( √푎ⁿ 푛 ) = a 2. √푎 푛 . √푏 푛 = √푎푏 푛 3. √푎ᵐ ᵐⁿ = √푎 푛 e. Operasi Aljabar Pada Bentuk Akar 1. Penjumlahan dan pengurangan Penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan apabila bentuk akar pada bilangan-bilangan yang dijumlahkan atau dikurangkan itu sama.dengan demikian, jika a, c ∈ R dan b ≥ 0, berlaku :  풂√풃 + 풄√풅 = (풂 + 풃)√풃
  • 7.  풂√풃 − 풄√풅 = (풂 − 풃)√풃 Conto Soal : 1. Hitung dan sederhanakan bentuk akar berikut ini: a. √2 + 3√2 + 5√2 b. 8√3 + 6 √2 + 12√3 − 4√2 Pembahasan a. √2 + 3√2 + 5√2 = (1 + 3 + 5)√2= = 9√2 b. 8√3 + 6 √2 + 12√3 − 4√2 = 8√3 + 12√3 + 6√2 − 4√2 = (8 + 12)√3 + (4 − 2)√2 = 20√3 + 2√2 2. Perkalian Bentuk Akar Bentuk-bentuk akar yang pangkat akarnya (indeksnya) sama, dapat langsung dikalikan dengan menggunakan rumus berikut : a푛√푥 . b 푛√푦 = ab 푛√푥푦 Jika didalam tanda akar terdapat bentuk akar, maka cara menyederhanakannya dapat berupa rumus berikut :  √(푎 + 푏) + 2√푎√푏 = √푎 + √푏  √(푎 + 푏) − 2√푎√푏 = √푎 - √푏, a > b Contoh Soal : Sederhanakan bentuk-bentuk berikut. a. √3 × √2 b. 2√19 × 10√5 Penyelesaian: a. √3 × √2 = √(3 × 2) = √6 b. 2√19 × 10√5 = (2 × 10)√(19 × 5) = 20√95 3. Pembagian Bentuk Akar Bentuk-bentuk akar yang indeksnya sama dapat dibagi secara langsung dengan menggunakan rumus berikut :
  • 8. 푎 √ 푛 푥 푏푛√푦 = 푎 푏 Contoh soal : 푥 푦 푛 √ Sederhanakan bentuk-bentuk berikut. a. √6 √2 6√10 3√5 Penyelesaian: b. a. √6 √2 = √(6 2 ) = √3 b. 6√10 3√5 = (6 3 ) √(10 5 ) = 2√2 4. Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar Merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar artinya mengubah penyebut pecahan yang berbentuk akar menjadi bilangan rasional. Cara merasionalkan setiap penyebut berlainan. Akan tetapi, prinsip dasarnya sama, yaitu mengalikan penyebut-penyebut tersebut dengan pasangan bentuk akar sekawannya sehingga diperoleh penyebut bilangan rasional. Untuk lebih jelasnya, pelajari uraian berikut. a. Merasionalkan Bentuk 풂 √풃 Cara merasionalkan bentuk 풂 √풃 adalah dengan mengalikan pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan bentuk sekawan dari penyebutnya, yaitu:
  • 9. Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara merasionalkan bentuk 풂 √풃 , silahkan simak contoh soal 1 di bawah ini. Contoh Soal 1 Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut, kemudian sederhanakanlah a. 6 √2 21 b. √3 Penyelesaian: a. 6 √2 = ( 6 √2 ) . √2 √2 6√2 = √2.√2 = 6√2 2 = 3√2 b. 21 √3 = (21 √3 ) . √3 √3 21 √3 = √3.√3 = 21√3 3 = 7√3 b. Merasionalkan Bentuk 풂 (풃±√풄) Cara merasionalkan bentuk 풂 (풃±√풄) adalah dengan mengalikan pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan bentuk sekawan dari penyebut b±√c. Bentuk sekawan dari b + √c adalah b – √c , sedangkan bentuk sekawan dari b – √c adalah √퐚 b + c. Berikut penjelasanya masing-masing. Untuk merasionalkan bentuk (퐛±√퐜) , yakni:
  • 10. Untuk merasionalkan bentuk 퐚 (퐛±√퐜) yakni: Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara merasionalkan bentuk 퐚 (퐛±√퐜) , silahkan simak contoh soal 2 di bawah ini. Contoh Soal 2 Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut, kemudian sederhanakanlah 4 a. 2+√2 b. 4 4+√3 Penyelesaian: a. 4 2+√2 4 2+√2 = {( 2−√2 2−√2 )} . {( )} = {( 4(2−√2) (2+√2)(2−√2) )}
  • 11. (8−4√2) = (4−2) (8−4√2) = 2 = 4 – 2√2 b. 4 2+√5 4 2+√5 = {( 2−√5 2−√5 )} . {( )} = {( 4(2−√5) (2+√5)(2−√5) )} (8−4√5) = (4−5) = (8−4√5) (−1) = 4√5-8 c. Merasionalkan Bentuk 퐚 (√퐛±√퐜) Cara merasionalkan bentuk 퐚 (√퐛±√퐜) adalah dengan mengalikan pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan bentuk sekawan dari penyebut √퐛 ± √퐜. Bentuk sekawan dari √퐛 + √퐜 adalah √퐛 − √퐜, sedangkan bentuk sekawan dari √퐛 − √퐜 adalah √퐛 + √퐜. Berikut penjelasanya masing-masing. Untuk 퐚 merasionalkan bentuk (√퐛±√퐜) yakni:
  • 12. Untuk merasionalkan bentuk 퐚 (√퐛±√퐜) , yakni: Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara merasionalkan bentuk a , silahkan simak contoh soal 3 di bawah ini. (√b±√c) Contoh Soal 3 Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut, kemudian sederhanakanlah 2 a. (√3+√2) b. 3 (√6−√5) Penyelesaian: 2 a. (√3+√2) = { 2 √3+√2 }. {√3−√2 √3−√2 } = { 2(√3−√2) (√3+√2)(√3−√2) } = (2√3−2√3 3−2 ) = 2(√6 − √5) b. 3 (√6−√5) = { 3 (√6−√5) }. {√6+ √5 √6+ √5 } = { 3(√6+√5) (√6−√5)(√6+√5) } = (3√6+√5 6−5 ) = 3(√6 + √5) 5. Pangkat Pecahan Bilangan pangkat pecahan dapat dinotasikan sebagai berikut :
  • 13. contoh : 1. 2. dibaca : akar pangkat 5 dari 7 3. √4 3 = 3√22 =2 2 3 untuk sifat-sifatnya operasinya sama dengan bentuk pangkat biasa dapat dilihat kembali di materi Bilangan Pangkat tinggal kita operasikan bentuk pangkatnya dalam operasi bentuk pecahan. Seperti : 1. sehingga : 2. sehingga : contoh : 1. sederhanakan ! jawab : 2. nyatakan dalam bentuk pangkat ! jawab :
  • 14. 3. nyatakan dalam bentuk akar ! jawab : 6. Persamaan Pangkat Persamaan pangkat atau disebut juga persamaan eksponen adalah persamaan yang pangkatnya memuat variable (peubah). Suatu persamaan pangkat akan dapat diselesaikan apabila persamaan pangkat tersebut memiliki bilangan pokok yang sama, dan dapat menggunakan Sifat berikut : Jika ɑ bilangan real tak nol, maka berlaku : 1. 푎푓 (푥) = 푎푝 jika dan hanya jika f(x) = p 2. 푎푓 (푥) = 푎푔 (푥) jika dan hanya jika f(x) = g(x)