SlideShare a Scribd company logo
BAB 5 
STOIKIOMETRI 
5.1Tata Nama Senyawa Sederhana 
5.2 Hukum-hukum Dasar Kimia 
5.3 Persamaan Reaksi 
5.4 Hukum Gay Lussac dan Hipotesis 
Avogadro 
5.5Konsep Mol 
5.6Soikiometri Senyawa 
5.7Stoikiometri Reaksi
Tata Nama Senyawa Anorganik 
a. Senyawa Molekul (Senyawa Kovalen) Biner 
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua 
jenis unsur, misalnya air (H2O), amonia (NH3), dan karbon 
dioksida (CO2). 
1. Rumus Senyawa: unsur yang terdapat lebih dahulu 
dalam urutan berikut ditulis di depan. 
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O 
– F 
Contoh: 
Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan 
H3N.
2. Nama Senyawa: nama senyawa kovalen biner 
adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan 
akhiran ida pada nama unsur yang kedua. 
Contoh: HCl : hidrogen klorida 
H2S : hidrogen sulfida 
Jika pasangan unsur membentuk lebih dari 
sejenis senyawa, maka dibedakan dengan 
menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani. 
Contoh: CO : karbon monokdisa 
CO2 : karbon dioksida 
3. Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu 
mengikuti aturan di atas. 
Contoh: H2O : air 
CH4 : metana
b. Tata Nama Senyawa Ion 
Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. 
1. Rumus senyawa: kation ditulis di depan. 
Contoh: 
Rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl, bukan 
ClNa. 
3. Nama senyawa: nama senyawa ion adalah 
rangkaian nama kation (di depan), nama anioinnya, 
angka indeks tidak disebut.
Contoh: 
CaCl2 (kalsium klorida) 
Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis 
bilangan oksidasi, senyawa-senyawanya 
dibedakan dengan menuliskan bilangan 
oksidasinya. 
Contoh: 
FeCl2 : besi (II) klorida 
FeCl3 : besi (III) klorida
c. Tata Nama Asam 
Asam adalah senyawa hidrogen yang di dalam air 
mempunyai rasa masam. 
Rumus kimia asam umumnya terdiri dari atom 
hidrogen dan suatu anion yang disebut sisa 
masam. 
Contoh: 
H3PO4 Nama asam: asam fosfat 
Rumus sisa asam: PO4 
3–
d. Tata Nama Basa 
Basa adalah senyawa ion dari suatu logam dengan ion 
hidroksida (OH). 
Tata nama basa sama dengan tata nama senyawa ion. 
Contoh: 
NaOH : natrium hidroksida (soda kaustik) 
Ca(OH)2: kalsium hidroksida (kapur sirih) 
Al(OH)3: alumunium hidroksida (dlm obat maag) 
Fe(OH)2: besi(II) hidroksida
Tata Nama Senyawa Organik 
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon 
dengan sifat-sifat tertentu. 
Berikut ini adalah nama lazim dari beberapa senyawa 
organik 
1. CH4 : metana (gas rawa, gas alam, atau gas 
tambang) 
2. CO(NH2)2 : urea (ureum) 
3. CH3COOH : asam cuka (asam asetat) 
4. C6H12O6 : glukosa (gula darah, gula anggur) 
5. HCHO : formaldehida (bahan formalin) 
6. CHCI : iodoform (suatu antiseptik) 
7. CH3CH2OH : etanol (alkohol)
Hukum-Hukum Dasar Kimia 
Hukum Lavoiser (Hukum Kekekalan Massa) 
• “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelumnya dan sesudah 
reaksi adalah sama” 
Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) 
• “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa 
adalah tertentu dan tetap” 
Hukum Dalton (Hukum Kelipatan Berganda) 
• “Hukum kelipatan berganda berkaitan dengan pasangan 
unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa”
Persamaan Reaksi 
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) 
 Tanda panah menunjukkan arah reaksi. 
 Huruf kecil miring dalam tanda kurung menyatakan wujud 
atau keadaan zat. 
 Huruf g berarti gas,l berarti cairan atau (liquid), s berarti padat 
(solid), dan aq berarti larutan dalam air (aqueous) 
 Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan 
reaksi disebut koefisien reaksi. 
 Persamaan reaksi yang sudah diberi koefisien yang sesuai 
disebut persamaan setara.
Menuliskan Persamaan Reaksi 
Contoh: 
Alumunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk 
alumunium sulfat dan gas hidrogen. 
Langkah 1: menuliskan persamaan kata-kata 
Alumunium + larutan asam sulfat larutan alumunium sulfat 
+ gas hidrogen 
Langkah 2: menuliskan persamaan rumus 
Al(s) + H2SO4 (aq) Al2(SO4)3(aq) + H2(g) (belum setara) 
Langkah 3: penyetaraan 
2Al(s) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g) (setara)
Menyetarakan Persamaan Reaksi 
Contoh: 
Al(s) + HCl (aq) AlCl3(g) (belum setara) 
1. Tetapkan koefisien AlCl3 = 1, sedangkan zat lainnya dengan 
koefisien sementara . 
aAl(s) + bHCl(aq) 1AlCl3(g) + cH2(g) 
3. Setarakan atom Al dan Cl 
Penyetaraan atom Al: Jumlah atom Al di ruas kiri = a, 
sedangkan di ruas kanan = 1, berarti a = 1. 
Penyetaraan atom Cl: Jumlah atom Cl di ruas kiri = b, 
sedangkan di ruas kanan = 3 berarti b = 3. 
1Al(s) + 3HCl(aq) 1AlCl3(g) + cH2(g)
3. Setarakan H: Jumlah atom H di ruas kiri = 3, di 
ruas kanan = 2c, berarti 2c = 3, atau c = 1,5 
1Al(s) + 3HCl(aq) 1AlCl3(g) + 1,5H2(g) 
Akhirnya, untuk membulatkan pecahan 
setengah, semua koefisien dikalikan 2: 
2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(g) + 3H2(g) (setara)
Hukum Gay Lussac 
Contoh: 
Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen 
membentuk amonia, perbandingan volumnya adalah 1 : 3 : 2. 
Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam suatu 
perbandingan volum, yaitu: 
“Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas 
yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai 
bilangan bulat dan sederhana”
Hipotesis Avogadro 
Hukum Perbandingan Volum Avogadro: 
“Pada suhu dan tekanan sama, semua gas 
bervolum sama mengandung jumlah molekul 
yang sama pula.” 
Jadi, perbandingan volum gas-gas itu juga merupakan 
perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi atau 
perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama dengan 
koefisien reaksinya.
Contoh: 
Reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin membentuk 
gas hidrogen klorida. 
1Hx(g) + 1Cly(g) 2HaClb(g) 
Nilai paling sederhana untuk x dan y yang membuat 
persamaan di atas setara adalah x = 2 dan y = 2. 
Dengan x = , maka nilai a = 1. 
Dengan y = 2, maka nilai b = 1. 
Jadi, persamaan di atas menjadi: 
H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)
Konsep Mol 
1 mol = 6,02 x 10 (= 602 miliar triliun) 23 
Bilangan 6,02 x 10 ini disebut tetapan Avogadro dan 
dinyatakan dengan lambang L. 
L = 6,02 x 10 
23 
23 
Hubungan jumlah mol (n) dengan jumlah partikel (χ) 
χ = n x 6,02 x 1023
Massa Molar (mm) 
Untuk unsur yang partikelnya berupa atom: mm = Ar gram mol 
Untuk zat lainnya : mm = Mr gram mol 
Contoh: 
Diketahui Ar Ca = 40 dan Mr CO2 = 44, maka 
- massa 1 mol Ca (= 6,02 x 10 23 
atom Ca) = 40 gram. 
- massa 1 mol CO2 (= 6,02 x 10 23 molekul CO2 ) = 44 gram. 
m = n x mm 
-1 
-1 
dengan m = massa 
n = jumlah mol 
mm = massa molar
Volum Molar Gas (Vm) 
Pada keadaan STP : Vm = 22,4 liter mol 
Pada keadaan RTP : Vm = 24 liter mol 
Contoh: 
Diketahui Ar Ca = 40 dan Mr CO2 = 44, maka 
- massa 1 mol Ca (= 6,02 x 10 23 
atom Ca) = 40 gram. 
- massa 1 mol CO2 (= 6,02 x 10 23 molekul CO2 ) = 44 gram. 
V = n x Vm 
-1 
-1 
Keterangan: V = volum 
n = jumlah mol 
Vm = volum molar
Persamaan Gas Ideal 
Persamaan gas ideal: PV = nRT 
V = nRT 
P 
Keterangan: P = tekanan gas (dalam atm) 
V = volum gas (dalam liter) 
n = jumlah mol gas 
R = tetapan gas (0,082 L atm mol K ) 
T = suhu mutlak gas 
(dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius) 
-1 -1
Kemolaran Larutan 
M = 
Keterangan: M = kemolaran larutan 
n = jumlah mol zat terlarut 
V = volum larutan 
Satuan kemolaran adalah 
mol L- 1 atau mmol mL- 1. 
Konsentrasi 
(kemolaran) larutan 
biasanya ditunjukkan 
dengan label yang 
tertempel ada botol. 
n 
V
Menentukan Rumus Empiris 
Rumus empiris atau rumus perbandingan suatu 
senyawa menyatakan perbandingan paling sederhana 
dari atom-atom unsur penyusun senyawa. 
Data yang diperlukan untuk 
penentuan rumus empiris adalah: 
1) Jenis unsur penyusun senyawa 
2) Perbandingan massa 
antarunsur dalam senyawa
Contoh 
Suatu senyawa mengandung unsur karbon, hidrogen, dan 
oksigen. Dari analisis dikerahui bahwa dalam 3gram senyawa 
itu terdapat 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen, dan sisanya 
adalah oksigen. 
(Ar H= 1; C = 12; dan O = 16) 
Jumlah mol C = 1,2 g = 0,1 mol 
-1 
12 g mol 
Jumlah mol H = 0,2 g = 0,2 mol 
1 g mol 
-1 
Massa O = 3 – (1,2 + 0,2) gram = 1,6 gram. 
Jumlah mol O = 1,6 g = 0,1 mol 
16 g mol 
-1 
Perbandingan mol C : H : O = 0,1 : 0,2 : 0,1 = 1 : 2 : 1. 
Rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2O.
Menentukan Rumus Molekul 
Secara umum, jika rumus empiris senyawa adalah RE, maka 
rumus molekulnya dapat dinyatakan sebagai (RE)n; harga n 
bergantung pada massa molekul relatif (Mr) dari senyawa yang 
bersangkutan. 
Contoh: 
Senyawa X mempunyai rumus empiris CH2O dan massa 
molekul relatif (Mr) = 60. 
Diketahui rumus empiris senyawa adalah CH2O. 
Misalkan rumus molekul senyawa itu (CH2O)χ. 
Mr (CH2O)χ = 60 (12 + 2 + 16)χ = 60 
30χ = 60 
χ = 2 
Jadi, rumus molekul senyawa itu adalah (CH2O)2 atau C2H4O2.
Kadar Unsur dalam Senyawa 
χ adalah jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa = indeks 
dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa. 
Contoh: 
Kadar C dan N dalam urea, CO(NH2)2? (Ar H = 1; C = 12; dan 
O = 16) 
Kadar unsur X = χ x Ar unsur X x 100% 
Mr senyawa 
Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60 
Kadar C = (1 x 12) x 100% = 20% 
60 
Kadar N = (2 x 14) x 100% = 46,67% 
60
Pereaksi Pembatas 
Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu. 
Contoh: 
4Al(s) = 3O2(g) 2Al2O3(s) 
Persamaan reaksi menunjukkan bahwa perbandingan mol 
alumunium dengan oksigen adalah 4 : 3. 
 Jika jumlah mol yang direaksikan sesuai dengan 
perbandingan itu, maka kedua pereaksi itu akan habis. 
 Jika jumlah mol yang direaksikan tidak 4 : 3, maka salah 
satu pereaksi akan habis lebih dulu.
Pereaksi Pembatas 
Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu. 
Contoh: 
4Al(s) = 3O2(g) 2Al2O3(s) 
Persamaan reaksi menunjukkan bahwa perbandingan mol 
alumunium dengan oksigen adalah 4 : 3. 
 Jika jumlah mol yang direaksikan sesuai dengan 
perbandingan itu, maka kedua pereaksi itu akan habis. 
 Jika jumlah mol yang direaksikan tidak 4 : 3, maka salah 
satu pereaksi akan habis lebih dulu.
Beberapa contoh diberikan dalam tabel berikut. 
No. Jumlah Mol Ekivalen 
(Ya/Tidak) 
Pereaksi 
Pembatas 
Jumlah 
Mol Al2O3 
Jumlah 
Pereaksi 
yang Sisa 
Pereaksi 
1 4 3 ya - 2 - 
2 8 6 ya - 4 - 
3 2 1,5 ya - 1 - 
4 4 4 tidak Al 2 1 mol O2 
5 5 3 tidak O2 2 1 mol O2 
6 7 5 tidak O2 3,33 0,33 mol Al
Menentukan Rumus Kimia Hidrat 
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul 
air sebagai bagian dari struktur kristalnya. 
Contoh: 
1. Terusi, CuSO4.5H2O : tembaga(II) sulfat 
pentahidrat 
2. Gipsum, CaSO4.2H2O : kalsium sulfat 
dihidrat 
3. Garam inggris, MgSO4.7H2O : magnesium sulfat 
heptahidrat 
4. Soda hablur, Na2CO3.10H2O : natrium karbonat 
dekahidrat
Menentukan Rumus Kimia Hidrat 
Jika suatu hidrat dipanaskan, sebagian atau seluruh air 
kristalnya dapat lepas (menguap). 
Ketika dipanaskan, kristal biru tembaga(II) sulfat pentahidrat berubah 
menjadi tembaga(II) sulfat anhidrat Gambar 1 yang berwarna putih.

More Related Content

What's hot

Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
ujangsupiandi
 
4 stoikiometri
4 stoikiometri4 stoikiometri
4 stoikiometri
Mario Yuven
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
Dian Putri
 
Konsep mol
Konsep molKonsep mol
Konsep mol
Nafika E.R.C
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
Hukum dasar kimia dan stoikiometri
Hukum dasar kimia dan stoikiometri Hukum dasar kimia dan stoikiometri
Hukum dasar kimia dan stoikiometri
pierse
 
Kimia Dasar
Kimia DasarKimia Dasar
Kimia Dasar
ridha
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Pujiati Puu
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Muhammad Luthfan
 
Materi Kimia Sekolah
Materi Kimia SekolahMateri Kimia Sekolah
Materi Kimia Sekolahriskafatimala
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaedo_swimcts
 
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiSil Si Tanjung
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometriyuna79
 

What's hot (17)

Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
Hukum Dasar dan Perhitungan KimiaHukum Dasar dan Perhitungan Kimia
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
 
Stoikiometri 1
Stoikiometri 1Stoikiometri 1
Stoikiometri 1
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
4 stoikiometri
4 stoikiometri4 stoikiometri
4 stoikiometri
 
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri5 konsep-mol-dan-stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
 
Konsep mol
Konsep molKonsep mol
Konsep mol
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
Hukum dasar kimia dan stoikiometri
Hukum dasar kimia dan stoikiometri Hukum dasar kimia dan stoikiometri
Hukum dasar kimia dan stoikiometri
 
Kimia Dasar
Kimia DasarKimia Dasar
Kimia Dasar
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
Materi Kimia Sekolah
Materi Kimia SekolahMateri Kimia Sekolah
Materi Kimia Sekolah
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 

Similar to Bab5 stoi

STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
deboraperdya
 
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
AuliaRizkiRamadhanti
 
Tata nama senyawa kimia.pptx
Tata nama senyawa kimia.pptxTata nama senyawa kimia.pptx
Tata nama senyawa kimia.pptx
Jas Hujan Axio
 
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdfKONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
MYUSRILMAHENRA16
 
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim) Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Resma Puspitasari
 
Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1
Mubarak Muhammad
 
Persamaan reaksi
Persamaan reaksiPersamaan reaksi
Persamaan reaksiedelchems
 
konsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.pptkonsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.ppt
AbuBajing
 
Persamaan reaksi kimia
Persamaan reaksi kimiaPersamaan reaksi kimia
Persamaan reaksi kimia
adi setyo pranoto
 
hukm hukum dasar kimia.pptx
hukm hukum dasar kimia.pptxhukm hukum dasar kimia.pptx
hukm hukum dasar kimia.pptx
sumastikadharma
 
stokiometri .pptx
stokiometri .pptxstokiometri .pptx
stokiometri .pptx
160204019
 
Stoikiometri.ppt
Stoikiometri.pptStoikiometri.ppt
Stoikiometri.ppt
Diyas16
 
Materi kimia dasar
Materi kimia dasarMateri kimia dasar
Materi kimia dasar
Rekayasa Teknologi
 
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
YuukiArata
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
Ahmad Nurjaman
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Resma Puspitasari
 
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.pptPerhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
VeraNdurung
 

Similar to Bab5 stoi (20)

STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
 
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
 
Tata nama senyawa kimia.pptx
Tata nama senyawa kimia.pptxTata nama senyawa kimia.pptx
Tata nama senyawa kimia.pptx
 
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdfKONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
 
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim) Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1Perhitungan kimia 1
Perhitungan kimia 1
 
Persamaan reaksi
Persamaan reaksiPersamaan reaksi
Persamaan reaksi
 
konsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.pptkonsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.ppt
 
Persamaan reaksi kimia
Persamaan reaksi kimiaPersamaan reaksi kimia
Persamaan reaksi kimia
 
hukm hukum dasar kimia.pptx
hukm hukum dasar kimia.pptxhukm hukum dasar kimia.pptx
hukm hukum dasar kimia.pptx
 
stokiometri .pptx
stokiometri .pptxstokiometri .pptx
stokiometri .pptx
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Stoikiometri.ppt
Stoikiometri.pptStoikiometri.ppt
Stoikiometri.ppt
 
Materi kimia dasar
Materi kimia dasarMateri kimia dasar
Materi kimia dasar
 
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
 
Soal dan pembhsan olimpiade kimia
Soal dan pembhsan olimpiade kimiaSoal dan pembhsan olimpiade kimia
Soal dan pembhsan olimpiade kimia
 
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.pptPerhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
 

More from Hidayati Rusnedy (20)

Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab6 laru
Bab6 laruBab6 laru
Bab6 laru
 
Bab4 ikat
Bab4 ikatBab4 ikat
Bab4 ikat
 
Bab3 sist
Bab3 sistBab3 sist
Bab3 sist
 
Bab2 stru
Bab2 struBab2 stru
Bab2 stru
 
Bab1 pend
Bab1 pendBab1 pend
Bab1 pend
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
Bab9 kela
Bab9 kelaBab9 kela
Bab9 kela
 
Bab8 hidr
Bab8 hidrBab8 hidr
Bab8 hidr
 
Bab7 laru
Bab7 laruBab7 laru
Bab7 laru
 
Bab6 stoi
Bab6 stoiBab6 stoi
Bab6 stoi
 
Bab5 laru
Bab5 laruBab5 laru
Bab5 laru
 
Bab4 kese
Bab4 keseBab4 kese
Bab4 kese
 
Bab3 laju
Bab3 lajuBab3 laju
Bab3 laju
 
Bab2 term
Bab2 termBab2 term
Bab2 term
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab7 biom
Bab7 biomBab7 biom
Bab7 biom
 
Bab6 makr
Bab6 makrBab6 makr
Bab6 makr
 
Bab5 benz
Bab5 benzBab5 benz
Bab5 benz
 

Bab5 stoi

  • 1. BAB 5 STOIKIOMETRI 5.1Tata Nama Senyawa Sederhana 5.2 Hukum-hukum Dasar Kimia 5.3 Persamaan Reaksi 5.4 Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro 5.5Konsep Mol 5.6Soikiometri Senyawa 5.7Stoikiometri Reaksi
  • 2. Tata Nama Senyawa Anorganik a. Senyawa Molekul (Senyawa Kovalen) Biner Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur, misalnya air (H2O), amonia (NH3), dan karbon dioksida (CO2). 1. Rumus Senyawa: unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan. B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F Contoh: Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N.
  • 3. 2. Nama Senyawa: nama senyawa kovalen biner adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua. Contoh: HCl : hidrogen klorida H2S : hidrogen sulfida Jika pasangan unsur membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani. Contoh: CO : karbon monokdisa CO2 : karbon dioksida 3. Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan di atas. Contoh: H2O : air CH4 : metana
  • 4. b. Tata Nama Senyawa Ion Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. 1. Rumus senyawa: kation ditulis di depan. Contoh: Rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl, bukan ClNa. 3. Nama senyawa: nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan), nama anioinnya, angka indeks tidak disebut.
  • 5. Contoh: CaCl2 (kalsium klorida) Jika unsur logam mempunyai lebih dari sejenis bilangan oksidasi, senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya. Contoh: FeCl2 : besi (II) klorida FeCl3 : besi (III) klorida
  • 6. c. Tata Nama Asam Asam adalah senyawa hidrogen yang di dalam air mempunyai rasa masam. Rumus kimia asam umumnya terdiri dari atom hidrogen dan suatu anion yang disebut sisa masam. Contoh: H3PO4 Nama asam: asam fosfat Rumus sisa asam: PO4 3–
  • 7. d. Tata Nama Basa Basa adalah senyawa ion dari suatu logam dengan ion hidroksida (OH). Tata nama basa sama dengan tata nama senyawa ion. Contoh: NaOH : natrium hidroksida (soda kaustik) Ca(OH)2: kalsium hidroksida (kapur sirih) Al(OH)3: alumunium hidroksida (dlm obat maag) Fe(OH)2: besi(II) hidroksida
  • 8. Tata Nama Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Berikut ini adalah nama lazim dari beberapa senyawa organik 1. CH4 : metana (gas rawa, gas alam, atau gas tambang) 2. CO(NH2)2 : urea (ureum) 3. CH3COOH : asam cuka (asam asetat) 4. C6H12O6 : glukosa (gula darah, gula anggur) 5. HCHO : formaldehida (bahan formalin) 6. CHCI : iodoform (suatu antiseptik) 7. CH3CH2OH : etanol (alkohol)
  • 9. Hukum-Hukum Dasar Kimia Hukum Lavoiser (Hukum Kekekalan Massa) • “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelumnya dan sesudah reaksi adalah sama” Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap) • “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap” Hukum Dalton (Hukum Kelipatan Berganda) • “Hukum kelipatan berganda berkaitan dengan pasangan unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa”
  • 10. Persamaan Reaksi 2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)  Tanda panah menunjukkan arah reaksi.  Huruf kecil miring dalam tanda kurung menyatakan wujud atau keadaan zat.  Huruf g berarti gas,l berarti cairan atau (liquid), s berarti padat (solid), dan aq berarti larutan dalam air (aqueous)  Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi.  Persamaan reaksi yang sudah diberi koefisien yang sesuai disebut persamaan setara.
  • 11. Menuliskan Persamaan Reaksi Contoh: Alumunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk alumunium sulfat dan gas hidrogen. Langkah 1: menuliskan persamaan kata-kata Alumunium + larutan asam sulfat larutan alumunium sulfat + gas hidrogen Langkah 2: menuliskan persamaan rumus Al(s) + H2SO4 (aq) Al2(SO4)3(aq) + H2(g) (belum setara) Langkah 3: penyetaraan 2Al(s) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g) (setara)
  • 12. Menyetarakan Persamaan Reaksi Contoh: Al(s) + HCl (aq) AlCl3(g) (belum setara) 1. Tetapkan koefisien AlCl3 = 1, sedangkan zat lainnya dengan koefisien sementara . aAl(s) + bHCl(aq) 1AlCl3(g) + cH2(g) 3. Setarakan atom Al dan Cl Penyetaraan atom Al: Jumlah atom Al di ruas kiri = a, sedangkan di ruas kanan = 1, berarti a = 1. Penyetaraan atom Cl: Jumlah atom Cl di ruas kiri = b, sedangkan di ruas kanan = 3 berarti b = 3. 1Al(s) + 3HCl(aq) 1AlCl3(g) + cH2(g)
  • 13. 3. Setarakan H: Jumlah atom H di ruas kiri = 3, di ruas kanan = 2c, berarti 2c = 3, atau c = 1,5 1Al(s) + 3HCl(aq) 1AlCl3(g) + 1,5H2(g) Akhirnya, untuk membulatkan pecahan setengah, semua koefisien dikalikan 2: 2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(g) + 3H2(g) (setara)
  • 14. Hukum Gay Lussac Contoh: Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen membentuk amonia, perbandingan volumnya adalah 1 : 3 : 2. Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam suatu perbandingan volum, yaitu: “Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”
  • 15. Hipotesis Avogadro Hukum Perbandingan Volum Avogadro: “Pada suhu dan tekanan sama, semua gas bervolum sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.” Jadi, perbandingan volum gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi atau perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya.
  • 16. Contoh: Reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin membentuk gas hidrogen klorida. 1Hx(g) + 1Cly(g) 2HaClb(g) Nilai paling sederhana untuk x dan y yang membuat persamaan di atas setara adalah x = 2 dan y = 2. Dengan x = , maka nilai a = 1. Dengan y = 2, maka nilai b = 1. Jadi, persamaan di atas menjadi: H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)
  • 17. Konsep Mol 1 mol = 6,02 x 10 (= 602 miliar triliun) 23 Bilangan 6,02 x 10 ini disebut tetapan Avogadro dan dinyatakan dengan lambang L. L = 6,02 x 10 23 23 Hubungan jumlah mol (n) dengan jumlah partikel (χ) χ = n x 6,02 x 1023
  • 18. Massa Molar (mm) Untuk unsur yang partikelnya berupa atom: mm = Ar gram mol Untuk zat lainnya : mm = Mr gram mol Contoh: Diketahui Ar Ca = 40 dan Mr CO2 = 44, maka - massa 1 mol Ca (= 6,02 x 10 23 atom Ca) = 40 gram. - massa 1 mol CO2 (= 6,02 x 10 23 molekul CO2 ) = 44 gram. m = n x mm -1 -1 dengan m = massa n = jumlah mol mm = massa molar
  • 19. Volum Molar Gas (Vm) Pada keadaan STP : Vm = 22,4 liter mol Pada keadaan RTP : Vm = 24 liter mol Contoh: Diketahui Ar Ca = 40 dan Mr CO2 = 44, maka - massa 1 mol Ca (= 6,02 x 10 23 atom Ca) = 40 gram. - massa 1 mol CO2 (= 6,02 x 10 23 molekul CO2 ) = 44 gram. V = n x Vm -1 -1 Keterangan: V = volum n = jumlah mol Vm = volum molar
  • 20. Persamaan Gas Ideal Persamaan gas ideal: PV = nRT V = nRT P Keterangan: P = tekanan gas (dalam atm) V = volum gas (dalam liter) n = jumlah mol gas R = tetapan gas (0,082 L atm mol K ) T = suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius) -1 -1
  • 21. Kemolaran Larutan M = Keterangan: M = kemolaran larutan n = jumlah mol zat terlarut V = volum larutan Satuan kemolaran adalah mol L- 1 atau mmol mL- 1. Konsentrasi (kemolaran) larutan biasanya ditunjukkan dengan label yang tertempel ada botol. n V
  • 22. Menentukan Rumus Empiris Rumus empiris atau rumus perbandingan suatu senyawa menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur penyusun senyawa. Data yang diperlukan untuk penentuan rumus empiris adalah: 1) Jenis unsur penyusun senyawa 2) Perbandingan massa antarunsur dalam senyawa
  • 23. Contoh Suatu senyawa mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Dari analisis dikerahui bahwa dalam 3gram senyawa itu terdapat 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen, dan sisanya adalah oksigen. (Ar H= 1; C = 12; dan O = 16) Jumlah mol C = 1,2 g = 0,1 mol -1 12 g mol Jumlah mol H = 0,2 g = 0,2 mol 1 g mol -1 Massa O = 3 – (1,2 + 0,2) gram = 1,6 gram. Jumlah mol O = 1,6 g = 0,1 mol 16 g mol -1 Perbandingan mol C : H : O = 0,1 : 0,2 : 0,1 = 1 : 2 : 1. Rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2O.
  • 24. Menentukan Rumus Molekul Secara umum, jika rumus empiris senyawa adalah RE, maka rumus molekulnya dapat dinyatakan sebagai (RE)n; harga n bergantung pada massa molekul relatif (Mr) dari senyawa yang bersangkutan. Contoh: Senyawa X mempunyai rumus empiris CH2O dan massa molekul relatif (Mr) = 60. Diketahui rumus empiris senyawa adalah CH2O. Misalkan rumus molekul senyawa itu (CH2O)χ. Mr (CH2O)χ = 60 (12 + 2 + 16)χ = 60 30χ = 60 χ = 2 Jadi, rumus molekul senyawa itu adalah (CH2O)2 atau C2H4O2.
  • 25. Kadar Unsur dalam Senyawa χ adalah jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa = indeks dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa. Contoh: Kadar C dan N dalam urea, CO(NH2)2? (Ar H = 1; C = 12; dan O = 16) Kadar unsur X = χ x Ar unsur X x 100% Mr senyawa Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60 Kadar C = (1 x 12) x 100% = 20% 60 Kadar N = (2 x 14) x 100% = 46,67% 60
  • 26. Pereaksi Pembatas Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu. Contoh: 4Al(s) = 3O2(g) 2Al2O3(s) Persamaan reaksi menunjukkan bahwa perbandingan mol alumunium dengan oksigen adalah 4 : 3.  Jika jumlah mol yang direaksikan sesuai dengan perbandingan itu, maka kedua pereaksi itu akan habis.  Jika jumlah mol yang direaksikan tidak 4 : 3, maka salah satu pereaksi akan habis lebih dulu.
  • 27. Pereaksi Pembatas Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dahulu. Contoh: 4Al(s) = 3O2(g) 2Al2O3(s) Persamaan reaksi menunjukkan bahwa perbandingan mol alumunium dengan oksigen adalah 4 : 3.  Jika jumlah mol yang direaksikan sesuai dengan perbandingan itu, maka kedua pereaksi itu akan habis.  Jika jumlah mol yang direaksikan tidak 4 : 3, maka salah satu pereaksi akan habis lebih dulu.
  • 28. Beberapa contoh diberikan dalam tabel berikut. No. Jumlah Mol Ekivalen (Ya/Tidak) Pereaksi Pembatas Jumlah Mol Al2O3 Jumlah Pereaksi yang Sisa Pereaksi 1 4 3 ya - 2 - 2 8 6 ya - 4 - 3 2 1,5 ya - 1 - 4 4 4 tidak Al 2 1 mol O2 5 5 3 tidak O2 2 1 mol O2 6 7 5 tidak O2 3,33 0,33 mol Al
  • 29. Menentukan Rumus Kimia Hidrat Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya. Contoh: 1. Terusi, CuSO4.5H2O : tembaga(II) sulfat pentahidrat 2. Gipsum, CaSO4.2H2O : kalsium sulfat dihidrat 3. Garam inggris, MgSO4.7H2O : magnesium sulfat heptahidrat 4. Soda hablur, Na2CO3.10H2O : natrium karbonat dekahidrat
  • 30. Menentukan Rumus Kimia Hidrat Jika suatu hidrat dipanaskan, sebagian atau seluruh air kristalnya dapat lepas (menguap). Ketika dipanaskan, kristal biru tembaga(II) sulfat pentahidrat berubah menjadi tembaga(II) sulfat anhidrat Gambar 1 yang berwarna putih.