SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
INFLASI
PENGANGGURAN
DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
INFLASI
• Inflasi dapat di definisikan sebagai
suatu proses kenaikan harga-harga
yang berlaku dalam suatu
perekonomian.
• Secara sederhana inflasi diartikan
kenaikan harga-harga.
Tiga Komponen
Menurut Prathama Raharja dan Mandala
Manurung (2008), ada tiga komponen
yang harus dipenuhi agar dapat
dikatakan infelasi :
• Kenaikan harga
• Bersifat Umum
• Berlangsung Terus Menerus
Indikator Inflasi
Beberapa indicator ekonomi makro yang
digunakan untuk mengetahui laju inflasi
selama satu periode tertentu.
1) Indeks Harga Konsumsn (Consumer
Price Index )/IHK
2) Indeks Harga Perdagangan Besar
(Wholesale Price Index)
3) Indeks Harga Impilisit ( GDP Deflator )
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INFLASI
1.Jumlah uang beredar
(faktor moneter)
2.Administered prices
3.Supply shock
JENIS-JENIS INFLASI
1. Inflasi Tarikan Permintaan
(Demand pull inflation)
2. Inflasi Desakan Biaya ( Cost push
Inflation)
3. Inflasi Diimport ( Imported
Inflation)
Inflasi Merayap dan Hiperinflasi
• Inflasi merayap: proses kenaikan harga-
harga yang lambat jalannya yaitu tingkat
inflasi yang kenaikan hargna tidak
melebihi dua atau tiga persen setahun.
• Hiperinflasi : proses kenaikan harga-harga
yang sangat cepat, yang menyebabkan
harga menjadi dua kali lipat atau lebih
dalam watu yang singkat. Inflasi
sederhana atau moderate inflation: Inflasi
yang terjadi pada tingkat rendah 5% - 10%
setahun
EFEK BURUK INFLASI
• Inflasi yang tinggi menyebabkan kegiatan
produksi tidak mnguntungkan sehingga pemilik
modal lebih suka menggunakan untuk spekulasi
sehingga pengangguran akan semakin meningkat.
• Kenaikan harga juga akan berdampak buruk pada
kegiatan perdagangan.
• Kenaikan harga akan menyebabkan barang tidak
akan dapat bersaing di pasar internasional.
Sehingga ekspor berkurang dan impor meningkat
karena harga barang impo relatif lebih murah.
INFLASI DAN KEMAKMURAN
MASYARAKAT
1. Inflasi akan menurunkan pendapatan
riil orang- orang yang berpendapatan
tetap
2. Inflasi akan mengurangi nilai
kekayaan yang berbentuk uang
3. Memperburuk pembagian kekayaan
MASALAH PENGANGGURAN DAN
KEBIJAKAN FISKAL
• EFEK KEBIJAKAN FISKAL : PENDEKATAN Y = AE
• Perubahan keseimbangan yang berlaku grafik
EFEK KEBIJAKAN FISKAL : ANALISIS
PENDEKATAN AD – AS
PENGANGGURAN
Menganggur tidak sama dengan tidak
bekerja atau tidak mau bekerja. Orang
yang tidak mau bekerja, tidak dapat
dikatakan sebagai pengangguran.
Orang tidak mau bekerja karena mungkin
sudah kaya, uang nya banyak, hasil bagi
dari depositonya mencapai 20 juta
perbulan.
PENGANGGURAN
Alasan lain orang tidak mau
bekerja karena mengurus anak
bagi ibu-ibu rumah tangga,
kawula muda yang masih harus
sekolah atau kuliah.
Struktur Penduduk Berdasarkan Usia
MASALAH PENGANGGURAN
Jenis Pengangguran Berdasarkan
Penggolongan :
i. Berdasarkan kepada
sumber/penyebab yang mewujudkan
pengangguran
ii. Berdasarkan kepada ciri
pengangguran yang wujud.
Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
• Penganguran Normal atau Friksional :
Pengangguran yang dalam proses mencari
kerja, bukan disebabkan tidak dapat
memperoleh pekerjaaan.
• Pengangguran Siklikal : Pengangguran yang
penyebabnya adalah kemerosotan
permintaan agregat, sehingga banyak
perusahaan yang mengurangi tenaga kerja
atau menutup usahanya, sehingga
pengangguran bertambah
•
Pengangguran Berdasarkan pendekatan
Pemanfaatan Tenaga Kerja
a. Menganggur, yaitu mereka yang sama
sekali tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan.
b. Setengah menganggur, yaitu mereka
yang bekerja, tetapi belum
dimanfaatkan secara penuh.
c. Bekerja penuh, yaitu orang-orang
yang bekerja penuh atau jam kerjanya
mencapai 35jam per minggu.
Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
• Pengangguran Struktural :
Pengangguran yang disebabkan
perubahan struktur kegiatan ekonomi
• Pengangguran Teknologi :
Penggangguran yang disebabkan oleh
penggunaan mesin dan kemajuan
teknologi lainnya
Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya
 Pengangguran Terbuka
pengangguran yang disebabkan oleh
pertambahan lowongan pekerjaan
yang lebih rendah dari pertambahan
tenaga kerja
 Pengangguran Tersembunyi
Penggangguran yang disebabkan oleh
kelebihan tenaga kerja yang digunakan
daripada yang diperlukan
Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya
 Pengangguran Bermusim
Pengangguran yang disebabkan oleh
adanya bebeapa pekerjaan yang hanya
ada pada musim- musim tertentu saja
 Setengah Menganggur Pengangguran
yang tidak bekerja sepanjang waktu
atau tidak ada jam tetap untuk
bekerja.
BEBERAPA TUJUAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
Tujuan bersifat ekonomi
• Menyediakan lowongan pekerjaan
• Meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat
• Memperbaiki pendapatan
BEBERAPA TUJUAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
Tujuan bersifat sosial dan politik
• Meningkatkan kemakmuran
keluarga dan kestabilan keluarga
• Menghindari masalah kejahatan
• Mewujudkan kestabilan politik
MASALAH INFLASI DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
Zero-inflation sulit untuk diwujudkan dalam
perekonomian. Oleh karena itu dalam
jangka panjang, yang perlu dilakukan adalh
bagaimana agar tingkat inflasi berada pada
tingkat yang sangat rendah. Peran bank
sentral sangat penting untuk tujuan
tersebut. Langkah- langkah pemerintah yang
dapat digolongkan sebagai kebijakan
Diskresioner baru akan dilaksanakan apabila
inflasi yang terjadi lebih serius daripada
inflasi merayap.
Kebijakan Fiskal Atau Kebijakan Moneter
Kebijakan fiskal dan moneter dijalankan oleh dua
pihak yang berbeda. Kebijakan fiskal dilaksanakan
oleh Kementerian Keuangan sedangkan kebijakan
moneter dilaksanakan oleh bank sentral. Apabila
tidak demikian, yaiu apabila langkah mereka
menimbulkan efek yang bertentangan yaitu salah
satu pihajk menjalankan langkah- langkahnya untuk
mengatasi inflasi dan pihak lainnya menjalankan
kebijakan mengatasi pengangguran, kebijakan yang
bertentangan itu tidak akan bisa mencapai
tujuannya. Untuk meningkatkan keefektifan
kebijakan pemerintah masing- masing institusi di
atas perlu menjalankan hal berikut:
Kebijakan Fiskal Atau Kebijakan Moneter
Untuk mengatasi pengangguran. Bank
sentral menurunkan suku bunga dan
Kementerian Keuangan menambah
pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti
pula dengan pengurangan pajak. Langkah
tersebut menyebabkan kenaikan dalam
pengeluaran agregat sebagai akibatnya,
maka terjadi peningkatan investasi, kenaikan
pengeluaran pemerintah, dan kenaikan
pengeluaran rumah tangga.
Kebijakan Fiskal Atau Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter ini akan mengurangi
investasi dan pengeluaran rumah tangga
(konsumsi). Seterusnya Kementerian
perlu pula mengurangi pengeluaran dan
menaikkan pajak individu. Langkah
tersebut dapat mengurangi pengeluaran
pemerintah, mengurangi investasi, dan
mengurangi pengeluaran rumah tangga.

More Related Content

What's hot

Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan RatnaVidyawati
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoyaserli putra
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikmas karebet
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalSiti Sahati
 
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptEkonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptAndrea Burhana
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Yasri Purwani II
 
Perhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupPerhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupAjeng Faiza
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRetna Rindayani
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalagusmulyana41
 

What's hot (20)

Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
Pertemuan ke vii teori produksi new
Pertemuan ke  vii teori produksi newPertemuan ke  vii teori produksi new
Pertemuan ke vii teori produksi new
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirno
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Harga barang publik
Harga barang publikHarga barang publik
Harga barang publik
 
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptEkonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
Perhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupPerhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidup
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
Prinsip ekonomi
Prinsip ekonomiPrinsip ekonomi
Prinsip ekonomi
 
Inflasi ekonomi
Inflasi ekonomiInflasi ekonomi
Inflasi ekonomi
 

Similar to MENGURANGI INFLASI DAN PENGANGGURAN

Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiahasril ariel
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxDimasMegarianto
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNormaSelestia
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Heiha Tambun
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfHeruSuharyadi1
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makroArul Jhaya
 
Microteching 1
Microteching 1Microteching 1
Microteching 1Roma Imoet
 
Moneter, pengganguran, inflasi
Moneter, pengganguran, inflasiMoneter, pengganguran, inflasi
Moneter, pengganguran, inflasiFirman Bachtiar
 
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 Ungaran
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 UngaranInflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 Ungaran
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 UngaranAlzena Vashti
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.docRezky Ramadhani
 

Similar to MENGURANGI INFLASI DAN PENGANGGURAN (20)

Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
 
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
 
Mega shafira 030
Mega shafira 030Mega shafira 030
Mega shafira 030
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
 
PPT MAKRO.pptx
PPT MAKRO.pptxPPT MAKRO.pptx
PPT MAKRO.pptx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
 
Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Microteching 1
Microteching 1Microteching 1
Microteching 1
 
Moneter, pengganguran, inflasi
Moneter, pengganguran, inflasiMoneter, pengganguran, inflasi
Moneter, pengganguran, inflasi
 
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 Ungaran
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 UngaranInflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 Ungaran
Inflasi oleh kel 6 kelas X-11 SMA N 2 Ungaran
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Recently uploaded

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 

Recently uploaded (20)

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 

MENGURANGI INFLASI DAN PENGANGGURAN

  • 2. INFLASI • Inflasi dapat di definisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. • Secara sederhana inflasi diartikan kenaikan harga-harga.
  • 3. Tiga Komponen Menurut Prathama Raharja dan Mandala Manurung (2008), ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan infelasi : • Kenaikan harga • Bersifat Umum • Berlangsung Terus Menerus
  • 4. Indikator Inflasi Beberapa indicator ekonomi makro yang digunakan untuk mengetahui laju inflasi selama satu periode tertentu. 1) Indeks Harga Konsumsn (Consumer Price Index )/IHK 2) Indeks Harga Perdagangan Besar (Wholesale Price Index) 3) Indeks Harga Impilisit ( GDP Deflator )
  • 5. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INFLASI 1.Jumlah uang beredar (faktor moneter) 2.Administered prices 3.Supply shock
  • 6. JENIS-JENIS INFLASI 1. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand pull inflation) 2. Inflasi Desakan Biaya ( Cost push Inflation) 3. Inflasi Diimport ( Imported Inflation)
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Inflasi Merayap dan Hiperinflasi • Inflasi merayap: proses kenaikan harga- harga yang lambat jalannya yaitu tingkat inflasi yang kenaikan hargna tidak melebihi dua atau tiga persen setahun. • Hiperinflasi : proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan harga menjadi dua kali lipat atau lebih dalam watu yang singkat. Inflasi sederhana atau moderate inflation: Inflasi yang terjadi pada tingkat rendah 5% - 10% setahun
  • 11. EFEK BURUK INFLASI • Inflasi yang tinggi menyebabkan kegiatan produksi tidak mnguntungkan sehingga pemilik modal lebih suka menggunakan untuk spekulasi sehingga pengangguran akan semakin meningkat. • Kenaikan harga juga akan berdampak buruk pada kegiatan perdagangan. • Kenaikan harga akan menyebabkan barang tidak akan dapat bersaing di pasar internasional. Sehingga ekspor berkurang dan impor meningkat karena harga barang impo relatif lebih murah.
  • 12. INFLASI DAN KEMAKMURAN MASYARAKAT 1. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang- orang yang berpendapatan tetap 2. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang 3. Memperburuk pembagian kekayaan
  • 13. MASALAH PENGANGGURAN DAN KEBIJAKAN FISKAL • EFEK KEBIJAKAN FISKAL : PENDEKATAN Y = AE • Perubahan keseimbangan yang berlaku grafik
  • 14. EFEK KEBIJAKAN FISKAL : ANALISIS PENDEKATAN AD – AS
  • 15. PENGANGGURAN Menganggur tidak sama dengan tidak bekerja atau tidak mau bekerja. Orang yang tidak mau bekerja, tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran. Orang tidak mau bekerja karena mungkin sudah kaya, uang nya banyak, hasil bagi dari depositonya mencapai 20 juta perbulan.
  • 16. PENGANGGURAN Alasan lain orang tidak mau bekerja karena mengurus anak bagi ibu-ibu rumah tangga, kawula muda yang masih harus sekolah atau kuliah.
  • 18. MASALAH PENGANGGURAN Jenis Pengangguran Berdasarkan Penggolongan : i. Berdasarkan kepada sumber/penyebab yang mewujudkan pengangguran ii. Berdasarkan kepada ciri pengangguran yang wujud.
  • 19. Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya • Penganguran Normal atau Friksional : Pengangguran yang dalam proses mencari kerja, bukan disebabkan tidak dapat memperoleh pekerjaaan. • Pengangguran Siklikal : Pengangguran yang penyebabnya adalah kemerosotan permintaan agregat, sehingga banyak perusahaan yang mengurangi tenaga kerja atau menutup usahanya, sehingga pengangguran bertambah •
  • 20. Pengangguran Berdasarkan pendekatan Pemanfaatan Tenaga Kerja a. Menganggur, yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. b. Setengah menganggur, yaitu mereka yang bekerja, tetapi belum dimanfaatkan secara penuh. c. Bekerja penuh, yaitu orang-orang yang bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35jam per minggu.
  • 21.
  • 22. Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya • Pengangguran Struktural : Pengangguran yang disebabkan perubahan struktur kegiatan ekonomi • Pengangguran Teknologi : Penggangguran yang disebabkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi lainnya
  • 23. Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya  Pengangguran Terbuka pengangguran yang disebabkan oleh pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja  Pengangguran Tersembunyi Penggangguran yang disebabkan oleh kelebihan tenaga kerja yang digunakan daripada yang diperlukan
  • 24. Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya  Pengangguran Bermusim Pengangguran yang disebabkan oleh adanya bebeapa pekerjaan yang hanya ada pada musim- musim tertentu saja  Setengah Menganggur Pengangguran yang tidak bekerja sepanjang waktu atau tidak ada jam tetap untuk bekerja.
  • 25. BEBERAPA TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Tujuan bersifat ekonomi • Menyediakan lowongan pekerjaan • Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat • Memperbaiki pendapatan
  • 26. BEBERAPA TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Tujuan bersifat sosial dan politik • Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga • Menghindari masalah kejahatan • Mewujudkan kestabilan politik
  • 27. MASALAH INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Zero-inflation sulit untuk diwujudkan dalam perekonomian. Oleh karena itu dalam jangka panjang, yang perlu dilakukan adalh bagaimana agar tingkat inflasi berada pada tingkat yang sangat rendah. Peran bank sentral sangat penting untuk tujuan tersebut. Langkah- langkah pemerintah yang dapat digolongkan sebagai kebijakan Diskresioner baru akan dilaksanakan apabila inflasi yang terjadi lebih serius daripada inflasi merayap.
  • 28. Kebijakan Fiskal Atau Kebijakan Moneter Kebijakan fiskal dan moneter dijalankan oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan fiskal dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan sedangkan kebijakan moneter dilaksanakan oleh bank sentral. Apabila tidak demikian, yaiu apabila langkah mereka menimbulkan efek yang bertentangan yaitu salah satu pihajk menjalankan langkah- langkahnya untuk mengatasi inflasi dan pihak lainnya menjalankan kebijakan mengatasi pengangguran, kebijakan yang bertentangan itu tidak akan bisa mencapai tujuannya. Untuk meningkatkan keefektifan kebijakan pemerintah masing- masing institusi di atas perlu menjalankan hal berikut:
  • 29. Kebijakan Fiskal Atau Kebijakan Moneter Untuk mengatasi pengangguran. Bank sentral menurunkan suku bunga dan Kementerian Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan pengurangan pajak. Langkah tersebut menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran agregat sebagai akibatnya, maka terjadi peningkatan investasi, kenaikan pengeluaran pemerintah, dan kenaikan pengeluaran rumah tangga.
  • 30. Kebijakan Fiskal Atau Kebijakan Moneter Kebijakan moneter ini akan mengurangi investasi dan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Seterusnya Kementerian perlu pula mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak individu. Langkah tersebut dapat mengurangi pengeluaran pemerintah, mengurangi investasi, dan mengurangi pengeluaran rumah tangga.