Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan moneter, pengangguran, dan inflasi. Kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan pasokan uang untuk mencapai tujuan seperti menahan inflasi atau mencapai pengangguran nol. Pengangguran terjadi ketika jumlah pencari kerja melebihi jumlah lapangan kerja yang tersedia. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan yang dapat
2. Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur
persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu; seperti menahan
inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih
sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan
mengeset standar bunga pinjaman dan usaha
usaha lain nya yang lazim sesuai dengan aturan.
3. Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur
dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua:
• Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang
beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan
meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada
saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini
disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy)
• Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami
inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
4. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan
menjalankan instrumen kebijakan moneter:
• Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan
uang yang beredar dengan menjual atau membeli
surat berharga pemerintah (goverment securities).
Jika ingin menambah jumlah uang
beredar, pemerintah akan membeli surat berharga
pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang
beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual
surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat
berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah
SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan
SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
5. • Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah
uang yang beredar dengan memainkan tingkat
bunga bank sentral pada bank umum. Bank
umum kadang-kadang mengalami kekurangan
uang sehingga harus meminjam ke bank
sentral. Untuk membuat jumlah uang
bertambah, pemerintah menurunkan tingkat
bunga bank sentral, serta sebaliknya
menaikkan tingkat bunga demi membuat uang
yang beredar berkurang.
6. • Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang
beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan
perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk
menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio
cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang
beredar, pemerintah menaikkan rasio.
• Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi
imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti
menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhatihati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi
jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank
meminjam uang lebih ke bank sentral untuk
memperbanyak jumlah uang beredar pada
perekonomian.
7.
8. • Pengangguran atau tuna karya adalah istilah
untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada
yang mampu menyerapnya.
9.
10. • DAMPAK EKONOMI
Pengangguran akan berakibat:
Menurunnya hasil produksi
Menghilangkan peluang untuk menambah
pendapatan.
Pengangguran juga akan menurunkan nilai Gross
National Product (pendapatan nasional) hingga
akhirnya standar hidup tidak terpenuhi.
11. DAMPAK SOSIAL
Pengangguran berpengaruh terhadap
Tingkat kejahatan
(pencurian, perampokan, dan lain-lain).
Lemahnya mental (naiknya angka bunuh diri
dan meningkatnya perbuatan asusila).
Secara keseluruhan tingkat keamanan dalam
masyarakat menjadi terganggu,
Ketertiban umum mulai terusik sehingga
kehidupan menjadi tidak nyaman.
12. Jenis dan macam
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
• Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan
tertentu.
• Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini
merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
• Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja
yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran
jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal.
13. Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran
dikelompokkan menjadi 7 macam:
• Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran karena
pekerja menunggu pekerjaan yang lebih baik.
• Pengangguran Struktural (Structural unemployment)
Pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
• Pengangguran Teknologi (Technology unemployment)
Pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian
teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus
diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
14. • Pengangguran Siklikal
Pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi
yang menyebabkan perusahaan tidak mampu
menampung semua pekerja yang ada.
• Pengangguran Musiman
Pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi
karena pergantian musim. Umumnya pada bidang
pertanian.
• Setengah Menganggur
Pengangguran dimana pekerja yang hanya bekerja
dibawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari)
• Pengangguran Tidak Kentara
15. Inflasi
• inflasi adalah suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar
yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar
yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.
16.
17.
18. • Inflasi dapat digolongkan menjadi empat
golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat,
dan hiperinflasi.
• Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga
berada di bawah angka 10% setahun;
• inflasi sedang antara 10%—30% setahun;
berat antara 30%—100% setahun;
• hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi
apabila kenaikan harga berada di atas 100%
setahun.
19. Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal:
• tarikan permintaan (kelebihan uang) dan yang kedua
adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi
(kurangnya produksi/jasa) juga termasuk kurangnya
distribusi).Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari
peran negara dalam kebijakan moneter,
• sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari
peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal
ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti
fiskal
(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan
pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.
20. Harga toyota kijang baru pada masanya,,,
• Tahun 1988 harga toyota kijang Rp 13 jt an
• Tahun 1995 harga toyota kijang 60 jt an
• Tahun 2000 harga toyota kitang 120 jt an
• Tahun 2013 harga toyota kitang 300 jt an
22. tugas
• Data inflasi di Indonesia dari 1995 sampai
2005, kalau bisa dengan grafik lebih baik
• Data inflasi di negara lain,,,(bebas pilih)
dengan rentang tahun yang sama, kalau bisa
dengan grafik,, better
• File excel
• E-mail ke firman@polsa.ac.id
23. Slide dapat di download pada;
http://www.slideshare.net/firmanbach/