SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PADA PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
KEBIJAKAN HARGA
 Penerapan kebijakan disebabkan oleh:
 Aturan bunga maupun sewa
 Upah minimum
 Melindungi pasar
 Adanya diskriminasi harga
 Kebijakan harga digunakan ketika pemerintah
melihat bahwa harga pasar tidak adil bagi
konsumen ataupun produsen (unfair trade)
 Tingkat kesejahteraan masyarakat
 Adanya kesenjangan pendapatan
 Penetapan harga minimum/maksimum
KONTROL HARGA
 Disekuilibrium sering terjadi pada pasar karena
produsen selalu ingin meningkatkan harga, dan
konsumen selalu ingin menurunkan harga.
 Kebijakan penetapan harga:
 Price ceiling: harga jual maksimum yang ditetapkan
secara legal pada suatu barang
 Price floor: harga jual minimum yang ditetapkan
secara legal pada suatu barang
KONTROL HARGA – PRICE CEILING
Q
P
Pc
Po
Qo
Price
ceiling
Supply
Demand
Un-Binding Price Ceiling
Pc > Po; harga
maksimum yang
ditetapkan tidak
memiliki efek pada
pasar.
Keseimbangan harga
dan kuantitas tetap
pada ekuilibrium yang
terjadi (Qo, Po)
Digunakan untuk
mengantisipasi
fluktuasi jangka pendek
yg menyebabkan
kenaikan harga secara
drastis
KONTROL HARGA – PRICE CEILING
Pc < Po; Harga
keseimbangan berada di
atas ketentuan harga
maksimum. Akibatnya
produsen berproduksi
sebesar Qa < Qo dan
permintaan konsumen
sebesar Qb > Qo.
Terjadi shortage supply
sehingga perekonomian
perlu mendatangkan
barang utk memenuhi
kebutuhan konsumen
Contoh: Penentuan
harga BBM
Q
P
Pc
Po
Qo
Price
ceiling
Supply
Demand
Binding Price Ceiling
Qa Qb
Shortage
DWL
KONTROL HARGA – PRICE FLOOR
Pf < Po; Harga minimum
tidak memiliki efek pada
perekonomian
Keseimbangan tetap
terjadi pada ekuilibrium
(Po, Qo)
Kebijakan ini digunakan
utk melindungi produsen
jika terjadi peningkatan
produksi (Contoh: HET
beras)
Q
P
Pf
Po
Qo
Price floor
Supply
Demand
Un-Binding Price Floor
KONTROL HARGA – PRICE FLOOR
Pf > Po; Penetapan
harga minimum berada
di atas harga pasar,
sehingga suplai
bertambah (Qo  Qb)
dan permintaan turun
(Qo  Qa).
Terjadi kelebihan
produksi yang
mengakibatkan suplai
sebanyak (Qa – Qb)
menganggur.
Contoh kebijakan: UMR
Binding Price Ceiling
Q
P
Pf
Po
Qo
Price floor
Supply
Demand
Qa Qb
Surplus
DWL
KONTROL HARGA – PAJAK
 Pajak digunakan utk pembiayaan pemerintah
 Pajak konsumen:
 Pendapatan menurun
 Menurunkan daya beli dan permintaan masyarakat
 Menggeser kurva permintaan dan ekuilibrium
 Pajak produsen:
 Menurunkan kapasitas produksi
 Meningkatkan harga input  Biaya naik
 Mengggeser ekuilibrium
KONTROL HARGA – PAJAK PRODUSEN
Ketika pemerintah
menerapkan pajak
produsen: S  S’
(menurunkan tingkat
produksi); Po  Pa (harga
pasar naik); Qo  Qa
(menurunkan kuantitas
ekuilibrium)
Pendapatan pemerintah
dari pajak: Pb (harga yang
diterima produsen) – Pa
(harga beli konsumen
Muncul DWL: nilai yg
hilang karena adanya
pajak (tidak diterima
produsen, konsumen, dan
pemerintah)
Q
P
Pa
Po
Qo
S
D
Qa
S’
DWL
Pb
Tax
KONTROL HARGA – PAJAK PRODUSEN
 Implikasi:
 Pajak akan diterima pemerintah utk pembiayaan
negara
 Produsen dan konsumen membagi beban pajak
(konsumen membayar lebih, produsen menerima
harga yg lebih rendah)
 Menurunkan aktivitas pasar (kuantitas menurun)
 Konsumen akan worse-off (harga yg diterima
produsen dan konsumen adalah Pa), tetapi harga
efektif yg diterima produsen sebesar Pb
 Consumer surplus dan producer surplus akan turun
KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN
 Pajak yang dikenakan langsung terhadap
konsumen:
 PPh, PBB, PKB
 Dalam pendekatan pengeluaran:
Yd = Y – Tx + Tr
ΔTx = ΔG
 Produsen dan konsumen akan membagi beban
pajak
KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN
Pajak langsung bagi
konsumen menurunkan
permintaan (D  D’) dan
menggeser ekuilibrium (Qo
 Qa dan Po  Pa)
Pajak diterima pemerintah
adalah sebesar Pb – Pa
dan DWL muncul karena
adanya bagian yang tidak
diterima produsen,
konsumen, dan pemerintah
dengan pengenaan pajak
Q
P
Pa
Po
Qo
S
D
Qa
D’
DWL
Pb
Tax
KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN
 Implikasi:
 Pajak akan diterima pemerintah utk pembiayaan
negara
 Produsen dan konsumen membagi beban pajak
(konsumen membayar lebih, produsen menerima
harga yg lebih rendah)
 Menurunkan aktivitas pasar (kuantitas menurun)
 Produsen akan worse-off (harga bagi produsen dan
konsumen adalah Pb), tetapi harga efektif konsumen
adalah Pa
 Consumer surplus dan producer surplus akan turun
KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN
 Subsidi untuk meningkatkan kapasitas produksi
 Harga riil input akan turun  Kurva suplai
bergeser ke kanan bawah
 Pendekatan produksi:
 (Pa x Q)/Po = Y  Jika P ↓, maka:
 (Pa’ x Q)/Po’ = Y↑
KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN
Subsidi bagi produsen
akan meningkatkan
kapasitas produksi (S 
S’) dan menggeser
ekuilibrium (P’  P” dan
Q’  Q”)
Subsidi yang dibayarkan
pemerintah adalah sebesar
P” – F) dan DWL dalam
perekonomian akan tetap
muncul
Price
Quantity
S
S’
D
Q”Q’
P’
P”
F
Producers’ Surplus
Consumers’ Surplus
DWL / Loss Subsidy
KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN
 Implikasi:
 Menurunkan harga input
 Meningkatkan kapasitas produksi
 Menjaga pendapatan produsen
 Consumer surplus dan producer surplus akan naik
 Contoh:
 Subsidi BBM
 Subsidi pertanian
 Subsidi listrik
KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN
 Subsidi untuk meningkatkan daya beli
masyarakat
 Harga riil barang akan turun  Kurva
permintaan bergeser ke kanan atas
 Pendekatan pengeluaran:
 C = a + bY(Y – Tx + Tr) jika subsidi ↑, maka
 ∆C = a + bY(Y – Tx + ∆Tr)  konsumsi meningkat
KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN
Subsidi bagi konsumen
akan meningkatkan daya
beli (D  D’) dan
menggeser ekuilibrium (Po
 Pa dan Qo  Qa)
Subsidi yang dibayarkan
pemerintah adalah sebesar
Pa – Pb) dan DWL dalam
perekonomian akan tetap
muncul
Q
P
Pa
Po
Qo
S
D
Qa
D’
DWL
Pb
Sub
KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN
 Implikasi:
 Menurunkan harga barang
 Tujuan distribusi pendapatan
 Consumer surplus dan producer surplus akan naik
 Contoh:
 Bantuan finansial
 Asuransi sosial
 Jaring Pengaman Sosial
POP-QUIZZ
Dalam perekonomian 3 sektor diketahui:
C = f(Yd) = 4000 + 0,8Yd
I = 3000 ; G = 3600; Tx = 800 + 0,15Y; Tr = 500
Hitunglah:
 Pendapatan nasional ekuilibrium?
 Pendapatan disposible (Yd), Konsumsi (C) Tabungan
(S) dan Pajak (Tx) pada saat Yeq?
 Jika ada tambahan investasi sebesar 400, berapa Y
yang baru?
 Jika kapasitas produksi nasional sebesar 15000, apa
yang terjadi inflationary gap atau deflationary gap
dan berapa besarnya?
 Jika pemerintah menargetkan pertumbuhan
pendapatan nasional 20 %, berapa I harus ditambah?

More Related Content

What's hot

(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
manajemenmagister
 
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barangMikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Marya Fitria
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Aditya Panim
 
Tm5&amp;6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp; tugas
Tm5&amp;6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp;  tugasTm5&amp;6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp;  tugas
Tm5&amp;6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp; tugas
Risyad Derajat
 

What's hot (20)

Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barangMikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitas
 
Uang dan Inflasi
Uang dan InflasiUang dan Inflasi
Uang dan Inflasi
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKROKonsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Tm5&amp;6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp; tugas
Tm5&amp;6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp;  tugasTm5&amp;6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp;  tugas
Tm5&amp;6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp; tugas
 

Similar to Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

Aplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnisAplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Wahono Diphayana
 
Pengantar ekonomi-pengantar-ekonomi-makro
Pengantar ekonomi-pengantar-ekonomi-makroPengantar ekonomi-pengantar-ekonomi-makro
Pengantar ekonomi-pengantar-ekonomi-makro
Haidar Bashofi
 

Similar to Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan (20)

Aplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnisAplikasi ekuilibrium dalam bisnis
Aplikasi ekuilibrium dalam bisnis
 
Harga keseimbangan
Harga keseimbanganHarga keseimbangan
Harga keseimbangan
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
pertemuan-05-permintaan-penawaran-agregat.pptx
pertemuan-05-permintaan-penawaran-agregat.pptxpertemuan-05-permintaan-penawaran-agregat.pptx
pertemuan-05-permintaan-penawaran-agregat.pptx
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
pert_4.pptx
pert_4.pptxpert_4.pptx
pert_4.pptx
 
Bab 7 permintaan agregate dan penawaran agregate
Bab 7 permintaan agregate dan penawaran agregateBab 7 permintaan agregate dan penawaran agregate
Bab 7 permintaan agregate dan penawaran agregate
 
Biaya biaya pajak
Biaya biaya pajakBiaya biaya pajak
Biaya biaya pajak
 
Bab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjangBab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjang
 
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
 
campur tangan atau intervensi pemerintah terhadap pasar
campur tangan atau intervensi pemerintah terhadap pasarcampur tangan atau intervensi pemerintah terhadap pasar
campur tangan atau intervensi pemerintah terhadap pasar
 
Aplikasi teori permintaan dan penawaran
Aplikasi teori permintaan dan penawaranAplikasi teori permintaan dan penawaran
Aplikasi teori permintaan dan penawaran
 
Pertemuan 10 baru
Pertemuan 10 baruPertemuan 10 baru
Pertemuan 10 baru
 
Tugas Akhir Mikro (Kelas V - Kelompok 5).pptx
Tugas Akhir Mikro (Kelas V - Kelompok 5).pptxTugas Akhir Mikro (Kelas V - Kelompok 5).pptx
Tugas Akhir Mikro (Kelas V - Kelompok 5).pptx
 
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptbagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
 
Pengantar ekonomi-pengantar-ekonomi-makro
Pengantar ekonomi-pengantar-ekonomi-makroPengantar ekonomi-pengantar-ekonomi-makro
Pengantar ekonomi-pengantar-ekonomi-makro
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
 

More from RatnaVidyawati (9)

Panduan Pembelajaran Geografi Kelas XI
Panduan Pembelajaran Geografi Kelas XIPanduan Pembelajaran Geografi Kelas XI
Panduan Pembelajaran Geografi Kelas XI
 
Geografi Kelas XII
Geografi Kelas XIIGeografi Kelas XII
Geografi Kelas XII
 
Analisa Pendapatan Nasional dan Open Economy
Analisa Pendapatan Nasional dan Open EconomyAnalisa Pendapatan Nasional dan Open Economy
Analisa Pendapatan Nasional dan Open Economy
 
Report Text
Report TextReport Text
Report Text
 
Jelajah Bumi dan Alam Semesta Kelas X
Jelajah Bumi dan Alam Semesta Kelas XJelajah Bumi dan Alam Semesta Kelas X
Jelajah Bumi dan Alam Semesta Kelas X
 
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
Alat Ekskresi Manusia
Alat Ekskresi Manusia Alat Ekskresi Manusia
Alat Ekskresi Manusia
 
Report Text
Report Text Report Text
Report Text
 
Kronologi Suksesi Politik Orde Baru
Kronologi Suksesi Politik Orde Baru Kronologi Suksesi Politik Orde Baru
Kronologi Suksesi Politik Orde Baru
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 

Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan

  • 2. KEBIJAKAN HARGA  Penerapan kebijakan disebabkan oleh:  Aturan bunga maupun sewa  Upah minimum  Melindungi pasar  Adanya diskriminasi harga  Kebijakan harga digunakan ketika pemerintah melihat bahwa harga pasar tidak adil bagi konsumen ataupun produsen (unfair trade)  Tingkat kesejahteraan masyarakat  Adanya kesenjangan pendapatan  Penetapan harga minimum/maksimum
  • 3. KONTROL HARGA  Disekuilibrium sering terjadi pada pasar karena produsen selalu ingin meningkatkan harga, dan konsumen selalu ingin menurunkan harga.  Kebijakan penetapan harga:  Price ceiling: harga jual maksimum yang ditetapkan secara legal pada suatu barang  Price floor: harga jual minimum yang ditetapkan secara legal pada suatu barang
  • 4. KONTROL HARGA – PRICE CEILING Q P Pc Po Qo Price ceiling Supply Demand Un-Binding Price Ceiling Pc > Po; harga maksimum yang ditetapkan tidak memiliki efek pada pasar. Keseimbangan harga dan kuantitas tetap pada ekuilibrium yang terjadi (Qo, Po) Digunakan untuk mengantisipasi fluktuasi jangka pendek yg menyebabkan kenaikan harga secara drastis
  • 5. KONTROL HARGA – PRICE CEILING Pc < Po; Harga keseimbangan berada di atas ketentuan harga maksimum. Akibatnya produsen berproduksi sebesar Qa < Qo dan permintaan konsumen sebesar Qb > Qo. Terjadi shortage supply sehingga perekonomian perlu mendatangkan barang utk memenuhi kebutuhan konsumen Contoh: Penentuan harga BBM Q P Pc Po Qo Price ceiling Supply Demand Binding Price Ceiling Qa Qb Shortage DWL
  • 6. KONTROL HARGA – PRICE FLOOR Pf < Po; Harga minimum tidak memiliki efek pada perekonomian Keseimbangan tetap terjadi pada ekuilibrium (Po, Qo) Kebijakan ini digunakan utk melindungi produsen jika terjadi peningkatan produksi (Contoh: HET beras) Q P Pf Po Qo Price floor Supply Demand Un-Binding Price Floor
  • 7. KONTROL HARGA – PRICE FLOOR Pf > Po; Penetapan harga minimum berada di atas harga pasar, sehingga suplai bertambah (Qo  Qb) dan permintaan turun (Qo  Qa). Terjadi kelebihan produksi yang mengakibatkan suplai sebanyak (Qa – Qb) menganggur. Contoh kebijakan: UMR Binding Price Ceiling Q P Pf Po Qo Price floor Supply Demand Qa Qb Surplus DWL
  • 8. KONTROL HARGA – PAJAK  Pajak digunakan utk pembiayaan pemerintah  Pajak konsumen:  Pendapatan menurun  Menurunkan daya beli dan permintaan masyarakat  Menggeser kurva permintaan dan ekuilibrium  Pajak produsen:  Menurunkan kapasitas produksi  Meningkatkan harga input  Biaya naik  Mengggeser ekuilibrium
  • 9. KONTROL HARGA – PAJAK PRODUSEN Ketika pemerintah menerapkan pajak produsen: S  S’ (menurunkan tingkat produksi); Po  Pa (harga pasar naik); Qo  Qa (menurunkan kuantitas ekuilibrium) Pendapatan pemerintah dari pajak: Pb (harga yang diterima produsen) – Pa (harga beli konsumen Muncul DWL: nilai yg hilang karena adanya pajak (tidak diterima produsen, konsumen, dan pemerintah) Q P Pa Po Qo S D Qa S’ DWL Pb Tax
  • 10. KONTROL HARGA – PAJAK PRODUSEN  Implikasi:  Pajak akan diterima pemerintah utk pembiayaan negara  Produsen dan konsumen membagi beban pajak (konsumen membayar lebih, produsen menerima harga yg lebih rendah)  Menurunkan aktivitas pasar (kuantitas menurun)  Konsumen akan worse-off (harga yg diterima produsen dan konsumen adalah Pa), tetapi harga efektif yg diterima produsen sebesar Pb  Consumer surplus dan producer surplus akan turun
  • 11. KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN  Pajak yang dikenakan langsung terhadap konsumen:  PPh, PBB, PKB  Dalam pendekatan pengeluaran: Yd = Y – Tx + Tr ΔTx = ΔG  Produsen dan konsumen akan membagi beban pajak
  • 12. KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN Pajak langsung bagi konsumen menurunkan permintaan (D  D’) dan menggeser ekuilibrium (Qo  Qa dan Po  Pa) Pajak diterima pemerintah adalah sebesar Pb – Pa dan DWL muncul karena adanya bagian yang tidak diterima produsen, konsumen, dan pemerintah dengan pengenaan pajak Q P Pa Po Qo S D Qa D’ DWL Pb Tax
  • 13. KONTROL HARGA – PAJAK KONSUMEN  Implikasi:  Pajak akan diterima pemerintah utk pembiayaan negara  Produsen dan konsumen membagi beban pajak (konsumen membayar lebih, produsen menerima harga yg lebih rendah)  Menurunkan aktivitas pasar (kuantitas menurun)  Produsen akan worse-off (harga bagi produsen dan konsumen adalah Pb), tetapi harga efektif konsumen adalah Pa  Consumer surplus dan producer surplus akan turun
  • 14. KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN  Subsidi untuk meningkatkan kapasitas produksi  Harga riil input akan turun  Kurva suplai bergeser ke kanan bawah  Pendekatan produksi:  (Pa x Q)/Po = Y  Jika P ↓, maka:  (Pa’ x Q)/Po’ = Y↑
  • 15. KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN Subsidi bagi produsen akan meningkatkan kapasitas produksi (S  S’) dan menggeser ekuilibrium (P’  P” dan Q’  Q”) Subsidi yang dibayarkan pemerintah adalah sebesar P” – F) dan DWL dalam perekonomian akan tetap muncul Price Quantity S S’ D Q”Q’ P’ P” F Producers’ Surplus Consumers’ Surplus DWL / Loss Subsidy
  • 16. KONTROL HARGA – SUBSIDI PRODUSEN  Implikasi:  Menurunkan harga input  Meningkatkan kapasitas produksi  Menjaga pendapatan produsen  Consumer surplus dan producer surplus akan naik  Contoh:  Subsidi BBM  Subsidi pertanian  Subsidi listrik
  • 17. KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN  Subsidi untuk meningkatkan daya beli masyarakat  Harga riil barang akan turun  Kurva permintaan bergeser ke kanan atas  Pendekatan pengeluaran:  C = a + bY(Y – Tx + Tr) jika subsidi ↑, maka  ∆C = a + bY(Y – Tx + ∆Tr)  konsumsi meningkat
  • 18. KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN Subsidi bagi konsumen akan meningkatkan daya beli (D  D’) dan menggeser ekuilibrium (Po  Pa dan Qo  Qa) Subsidi yang dibayarkan pemerintah adalah sebesar Pa – Pb) dan DWL dalam perekonomian akan tetap muncul Q P Pa Po Qo S D Qa D’ DWL Pb Sub
  • 19. KONTROL HARGA – SUBSIDI KONSUMEN  Implikasi:  Menurunkan harga barang  Tujuan distribusi pendapatan  Consumer surplus dan producer surplus akan naik  Contoh:  Bantuan finansial  Asuransi sosial  Jaring Pengaman Sosial
  • 20. POP-QUIZZ Dalam perekonomian 3 sektor diketahui: C = f(Yd) = 4000 + 0,8Yd I = 3000 ; G = 3600; Tx = 800 + 0,15Y; Tr = 500 Hitunglah:  Pendapatan nasional ekuilibrium?  Pendapatan disposible (Yd), Konsumsi (C) Tabungan (S) dan Pajak (Tx) pada saat Yeq?  Jika ada tambahan investasi sebesar 400, berapa Y yang baru?  Jika kapasitas produksi nasional sebesar 15000, apa yang terjadi inflationary gap atau deflationary gap dan berapa besarnya?  Jika pemerintah menargetkan pertumbuhan pendapatan nasional 20 %, berapa I harus ditambah?