SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB VIII
INFLASI DAN PENGANGGURAN
Pendahuluan
Inflasi (inflation) dan pengagguran (unemployment) merupakan masalah serius
dalam perekonomian. Bahkan kedua masalah tersebut melanda tidak hanya pada
negara-negara berkembang, tapi juga negara-negara maju. Inflasi dan
pengangguran merupakan fenomena yang sangat serius yang dihadapi oleh setiap
negara. Kedua fenomena ini selalu dikaitkan dengan kegiatan bisnis karena
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bisnis.
Setelah mempelajari materi ini, Mahasiswa mampu menggunakan indikator
inflasi dan pengangguran sebagai fenomena dalam menganalisis suatu bisnis.
8.1 Inflasi
Inflasi (inflation) merupakan suatu gejala dimana tingkat harga secara umum
mengalami kenaikan secara terus menerus sepanjang waktu. Lawan dari inflasi
adalah deflasi. Dari definisi tersebut, setidaknya ada tiga hal penting yang
ditekankan, yaitu:
1. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, artinya bisa saja tingkat
harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan
sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan adanya kecenderungan meningkat.
2. Kenaikan harga tersebut berlangsung secara terus menerus (sustained), artinya
bukan terjadi pada suatu waktu saja, tetapi bisa beberapa waktu lamanya.
3. Bahwa tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat harga umum, artinya
kenaikan harga tersebut berlaku secara umum pada semua produk/jasa.
8.1.1 Jenis Inflasi
Berdasarkan faktor-faktor penyebabnya, inflasi dapat dibedakan ke dalam tiga
macam, yaitu:
1. Inflasi tarikan permintaan (demand-full inflation). Inflasi ini disebut juga
inflasi sisi permintaan (demand-side inflation) adalah inflasi yang terjadi
Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 1
karena adanya kenaikan permintaan agregat (aggregate demand) yang terlalu
besar dibandingkan dengan penawaran agregat (aggregate supply).
2. Inflasi karena dorongan biaya (cost-push inflation) atau inflasi sisi penawaran
(supply-side inflation) adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan
biaya produksi yang tinggi dibandingkan produktivitas dan efisiensi, sehingga
perusahaan mengurangi suplai produk ke pasar.
3. Inflasi struktural (structural inflation) yaitu inflasi yang terjadi karena adanya
kendala (structural rigidities) yang menyebabkan penawaran di dalam
perekonomian menjadi kurang atau tidak responsif terhadap permintaan
meningkat.
Dilihat dari tingkat keparahannya, inflasi dapat dibagi ke dalam tiga macam
yaitu:
1. Inflasi sedang (moderate inflation) yaitu inflasi yang ditandai dengan
peningkatan harga-harga yang lambat, dan tidak menimbulkan distorsi pada
pendapatan dan harga relatif.
2. Inflasi ganas (galloping inflation) adalah inflasi yang mencapai dua atau tiga
digit, misalnya 20, 100 persen per tahun. Inflasi ini akan memberikan dampak
yang serius dalam perekonomian.
3. Hiperinflasi (hyperinflation) adalah tingkat inflasi yang sangat parah, dapat
mencapai ribuan persen per tahun dan merupakan jenis inflasi yang
mematikan.
8.1.2 Implikasi Inflasi terhadap Kegiatan Bisnis
Inflasi sebagai masalah dalam perekonomian memberikan dampak dalam
perekonomian, termasuk kegiatan bisnis. Dampak yang ditimbulkan oleh inflasi
terhadap perekonomian, yaitu:
1. Inflasi dapat mendorong terjadinya redistribusi pendapatan di antara anggota
masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat
sebab redistribusi pendapatan yang terjadi menyebabkan pendapatan riil satu
orang meningkat, sebaliknya pendapatan orang lain menurun.
Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 2
2. Inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi (economic
efficiency). Hal tersebut terjadi karena inflasi dapat mengalihkan dari sumber
daya yang produktif ke sumber daya yang tidak produktif.
3. Inflasi dapat menyebabkan perubahan-perubahan di dalam output dan
kesempatan kerja (employment) dengan cara memotivasi perusahaan untuk
memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan. Hal tersebut
menyebabkan pendapatan masyarakat berkurang, sehingga daya beli mereka
pada suatu produk/jasa akan berkurang.
4. Inflasi dapat mencipatkan suatu lingkungan yang tidak stabil (unstable
environment) bagi keputusan ekonomi. Jika diperkirakan inflasi akan naik
dimasa datang, masyarakat memiliki kecenderungan untuk membeli produk
dalam jumlah banyak saat ini. Demikian juga halnya pihak perbankan atau
lembaga pembiayaan, jika diperkirakan inflasi akan naik dimasa datang, bank
akan memberlakukan kenaikan tingkat bunga atas pinjaman yang diberikan
untuk memproteksi pendapatan riil masyarakat yang menurun. Bunga
pinjaman yang tinggi menyebabkan investasi melambat karena pelaku bisnis
memperoleh kendala dalam pembiayaan akibat tingginya bunga pinjaman.
8.2 Pengangguran
Pengangguran (unemployment) merupakan kenyataan yang dihadapi hampir
semua negara, baik negara sedang berkembang (developing countries), maupun
negara-negara yang sudah maju (developed countries). Secara umum,
pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang
tergolong dalam kategori angkatan kerja (labor force) tidak memiliki pekerjaan
dan secara aktif mencari pekerjaan.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 3
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per
kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal
istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Pengagguran pada prinsipnya berarti hilangnya output (loss of output) dan
kesengsaraan bagi orang yang tidak bekerja dan merupakan suatu bentuk
pemborosan sumber daya ekonomi.
8.2.1 Jenis-jenis Pengangguran
Pengangguran sebagai suatu masalah yang dihadapi oleh perekonomian dapat
dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara
pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari
lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah
akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran musiman (seasonal unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi
kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
menganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukang
jualan durian yang menanti musim durian.
4. Pengangguran siklikal (cyclical unemployment)
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas
naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari
Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 4
pada penawaran kerja.Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti
Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
8.2.2 Implikasi Pengangguran terhadap Kegiatan Bisnis
Pengangguran juga salah satu masalah dalam perekonomian yang memiliki
dampak, baik terhadap perekonomian atau bisns maupun terhadap individu dan
masyarakat. Adapun akibat buruk pengangguran terhadap perekonomian sebagai
berikut:
1. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimukan
kesejahteraannya. Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang
sebenarnya (actual output) lebih rendah dari pendapatan nasional potensial
(potential output).
2. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak (tax revenue) pemerintah
berkurang. Pengangguran yang diakibatkan oleh tingkat kegiatan ekonomi
Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 5
yang rendah menyebabkan pendapatan yang diperoleh pemerintah menjadi
rendah.
3. Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran
menimbulkan dua akibat buruk bagi sektor swasta, yaitu: pertama,
pengangguran menyebabkan turunnya investasi sehingga penggunaan
kapasitas mesin-mesin atau faktor produksi lainnya menurun. Hal ini tidak
mendorong perusahaan untuk menambah investasi di masa depan. Kedua,
pengangguran yang diakibatkan kelesuhan kegiatan perusahaan menyebabkan
keuntungan berkurang. Keuntungan yang rendah membatasi perusahaan untuk
melakukan investasi di masa depan.
4. Pengagguran menyebabkan kehilangan pekerjaan dan pendapatan, sehingga
daya beli masyarakat menurun. Daya beli akan mempengaruhi permintaan
akan barang/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan berkurangya
permintaan masyarakat maka mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan.
Di negara-negara maju para penganggur memperoleh tunjangan dari
pemerintah, sedangkan di negara-negara berkembang tidak memperoleh
tunjangan dari pemerintah. Oleh karena itu, kehidupan penganggur harus
dibiayai oleh tabungan masa lalu atau pinjaman/bantuan keluarga dan teman-
teman. Keadaan ini potensial bisa mengakibatkan pertengkaran dan kehidupan
keluarga yang tidak harmonis.
8.3 Penutup
8.3.1 Kesimpulan
Inflasi dan pengangguran merupakan masalah yang dihadapi oleh suatu
perekonomian. Kedua masalah ini dapat saling mempengaruhi perekonomian.
Inflasi merupakan suatu gejala meningkatnya harga barang dan jasa yang berlaku
secara umum dan dalam waktu yang relatif lama. Inflasi dapat mempengaruhi
daya beli (purchasing power) masyarakat. Apabila terjadi inflasi maka daya beli
masyarakat yang berpendapatan tetap. Turunnya daya beli masyarakat akan
menyebabkan keuntungan perusahaan juga menurun.
Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 6
Pengangguran merupakan suatu kondisi dimana seseorang yang masuk
kategori angkatan kerja tetapi pada saat itu tidak bekerja. Pengangguran dapat
mengurangi daya beli masyarakat karena terjadinya pengangguran berarti
masyarakat kehilangan pendapatan. Turunnya daya beli masyarakat akan
menyebabkan keuntungan perusahaan juga menurun.
8.3.2 Tes Umpan Balik
1. Jelaskan dampak negatif yang ditimbulkan oleh inflasi dan pengangguran.
2. Jelaskan hubungan antara inflasi dan pengangguran.
3. Jelaskan pengaruh inflasi dan pengangguran terhadap aktivitas bisnis yang
dijalankan oleh suatu perusahaan.
Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 7

More Related Content

What's hot

HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANHUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANVisky Thesophomore
 
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroBayu Setiarbi
 
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023 5 v
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023   5 vWeek 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023   5 v
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023 5 vYusinadia Sekar Sari
 
Tugas problem solving
Tugas problem solvingTugas problem solving
Tugas problem solvingantony veru
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Riska Yuliatiningsih
 
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomiTugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomisiti aisah
 
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIRifatin Aprilia
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmAzzamKhalidy
 
Pertumbuhan ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesiaPertumbuhan ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesiarosita puspa
 
Analisis Struktur APBN-APBD
Analisis Struktur APBN-APBDAnalisis Struktur APBN-APBD
Analisis Struktur APBN-APBDSiti Sahati
 
Inflasi di indonesia, Sumber Penyebab dan Pengendaliannya - Adwin S.
Inflasi di indonesia, Sumber Penyebab dan Pengendaliannya - Adwin S.Inflasi di indonesia, Sumber Penyebab dan Pengendaliannya - Adwin S.
Inflasi di indonesia, Sumber Penyebab dan Pengendaliannya - Adwin S.Perpus Maya
 

What's hot (20)

Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
 
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
 
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANHUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
 
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
 
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023 5 v
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023   5 vWeek 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023   5 v
Week 5 pertumbuhan ekonomi yusinadia sekar sari 11140023 5 v
 
Bab VI pengangguran dan inflasi
Bab VI pengangguran dan inflasiBab VI pengangguran dan inflasi
Bab VI pengangguran dan inflasi
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi
 
Tugas problem solving
Tugas problem solvingTugas problem solving
Tugas problem solving
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASIKONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
 
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomiTugas 4. pertumbuhan ekonomi
Tugas 4. pertumbuhan ekonomi
 
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
 
Pertumbuhan ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesiaPertumbuhan ekonomi indonesia
Pertumbuhan ekonomi indonesia
 
Analisis Struktur APBN-APBD
Analisis Struktur APBN-APBDAnalisis Struktur APBN-APBD
Analisis Struktur APBN-APBD
 
Inflasi di indonesia, Sumber Penyebab dan Pengendaliannya - Adwin S.
Inflasi di indonesia, Sumber Penyebab dan Pengendaliannya - Adwin S.Inflasi di indonesia, Sumber Penyebab dan Pengendaliannya - Adwin S.
Inflasi di indonesia, Sumber Penyebab dan Pengendaliannya - Adwin S.
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 

Similar to 22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc

Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiahasril ariel
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxDimasMegarianto
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguranWarnet Raha
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Heiha Tambun
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalSthefanie Parera
 
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdfniputuderayanthi
 
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Tri Yani
 
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisSistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisMuhammad Hermawansyah
 

Similar to 22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc (20)

Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesiaParadigma pembangunan perekonomian indonesia
Paradigma pembangunan perekonomian indonesia
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
 
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
 
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)
 
Mega shafira 030
Mega shafira 030Mega shafira 030
Mega shafira 030
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisSistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
 
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
 
PP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptxPP INFLASI.pptx
PP INFLASI.pptx
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc

  • 1. BAB VIII INFLASI DAN PENGANGGURAN Pendahuluan Inflasi (inflation) dan pengagguran (unemployment) merupakan masalah serius dalam perekonomian. Bahkan kedua masalah tersebut melanda tidak hanya pada negara-negara berkembang, tapi juga negara-negara maju. Inflasi dan pengangguran merupakan fenomena yang sangat serius yang dihadapi oleh setiap negara. Kedua fenomena ini selalu dikaitkan dengan kegiatan bisnis karena mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bisnis. Setelah mempelajari materi ini, Mahasiswa mampu menggunakan indikator inflasi dan pengangguran sebagai fenomena dalam menganalisis suatu bisnis. 8.1 Inflasi Inflasi (inflation) merupakan suatu gejala dimana tingkat harga secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus sepanjang waktu. Lawan dari inflasi adalah deflasi. Dari definisi tersebut, setidaknya ada tiga hal penting yang ditekankan, yaitu: 1. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, artinya bisa saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan adanya kecenderungan meningkat. 2. Kenaikan harga tersebut berlangsung secara terus menerus (sustained), artinya bukan terjadi pada suatu waktu saja, tetapi bisa beberapa waktu lamanya. 3. Bahwa tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat harga umum, artinya kenaikan harga tersebut berlaku secara umum pada semua produk/jasa. 8.1.1 Jenis Inflasi Berdasarkan faktor-faktor penyebabnya, inflasi dapat dibedakan ke dalam tiga macam, yaitu: 1. Inflasi tarikan permintaan (demand-full inflation). Inflasi ini disebut juga inflasi sisi permintaan (demand-side inflation) adalah inflasi yang terjadi Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 1
  • 2. karena adanya kenaikan permintaan agregat (aggregate demand) yang terlalu besar dibandingkan dengan penawaran agregat (aggregate supply). 2. Inflasi karena dorongan biaya (cost-push inflation) atau inflasi sisi penawaran (supply-side inflation) adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi yang tinggi dibandingkan produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan mengurangi suplai produk ke pasar. 3. Inflasi struktural (structural inflation) yaitu inflasi yang terjadi karena adanya kendala (structural rigidities) yang menyebabkan penawaran di dalam perekonomian menjadi kurang atau tidak responsif terhadap permintaan meningkat. Dilihat dari tingkat keparahannya, inflasi dapat dibagi ke dalam tiga macam yaitu: 1. Inflasi sedang (moderate inflation) yaitu inflasi yang ditandai dengan peningkatan harga-harga yang lambat, dan tidak menimbulkan distorsi pada pendapatan dan harga relatif. 2. Inflasi ganas (galloping inflation) adalah inflasi yang mencapai dua atau tiga digit, misalnya 20, 100 persen per tahun. Inflasi ini akan memberikan dampak yang serius dalam perekonomian. 3. Hiperinflasi (hyperinflation) adalah tingkat inflasi yang sangat parah, dapat mencapai ribuan persen per tahun dan merupakan jenis inflasi yang mematikan. 8.1.2 Implikasi Inflasi terhadap Kegiatan Bisnis Inflasi sebagai masalah dalam perekonomian memberikan dampak dalam perekonomian, termasuk kegiatan bisnis. Dampak yang ditimbulkan oleh inflasi terhadap perekonomian, yaitu: 1. Inflasi dapat mendorong terjadinya redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat sebab redistribusi pendapatan yang terjadi menyebabkan pendapatan riil satu orang meningkat, sebaliknya pendapatan orang lain menurun. Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 2
  • 3. 2. Inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi (economic efficiency). Hal tersebut terjadi karena inflasi dapat mengalihkan dari sumber daya yang produktif ke sumber daya yang tidak produktif. 3. Inflasi dapat menyebabkan perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja (employment) dengan cara memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan. Hal tersebut menyebabkan pendapatan masyarakat berkurang, sehingga daya beli mereka pada suatu produk/jasa akan berkurang. 4. Inflasi dapat mencipatkan suatu lingkungan yang tidak stabil (unstable environment) bagi keputusan ekonomi. Jika diperkirakan inflasi akan naik dimasa datang, masyarakat memiliki kecenderungan untuk membeli produk dalam jumlah banyak saat ini. Demikian juga halnya pihak perbankan atau lembaga pembiayaan, jika diperkirakan inflasi akan naik dimasa datang, bank akan memberlakukan kenaikan tingkat bunga atas pinjaman yang diberikan untuk memproteksi pendapatan riil masyarakat yang menurun. Bunga pinjaman yang tinggi menyebabkan investasi melambat karena pelaku bisnis memperoleh kendala dalam pembiayaan akibat tingginya bunga pinjaman. 8.2 Pengangguran Pengangguran (unemployment) merupakan kenyataan yang dihadapi hampir semua negara, baik negara sedang berkembang (developing countries), maupun negara-negara yang sudah maju (developed countries). Secara umum, pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja (labor force) tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 3
  • 4. pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang. Pengagguran pada prinsipnya berarti hilangnya output (loss of output) dan kesengsaraan bagi orang yang tidak bekerja dan merupakan suatu bentuk pemborosan sumber daya ekonomi. 8.2.1 Jenis-jenis Pengangguran Pengangguran sebagai suatu masalah yang dihadapi oleh perekonomian dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: 1. Pengangguran friksional (frictional unemployment) Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan. 2. Pengangguran struktural (structural unemployment) Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. 3. Pengangguran musiman (seasonal unemployment) Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukang jualan durian yang menanti musim durian. 4. Pengangguran siklikal (cyclical unemployment) Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 4
  • 5. pada penawaran kerja.Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang. 8.2.2 Implikasi Pengangguran terhadap Kegiatan Bisnis Pengangguran juga salah satu masalah dalam perekonomian yang memiliki dampak, baik terhadap perekonomian atau bisns maupun terhadap individu dan masyarakat. Adapun akibat buruk pengangguran terhadap perekonomian sebagai berikut: 1. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimukan kesejahteraannya. Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang sebenarnya (actual output) lebih rendah dari pendapatan nasional potensial (potential output). 2. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak (tax revenue) pemerintah berkurang. Pengangguran yang diakibatkan oleh tingkat kegiatan ekonomi Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 5
  • 6. yang rendah menyebabkan pendapatan yang diperoleh pemerintah menjadi rendah. 3. Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran menimbulkan dua akibat buruk bagi sektor swasta, yaitu: pertama, pengangguran menyebabkan turunnya investasi sehingga penggunaan kapasitas mesin-mesin atau faktor produksi lainnya menurun. Hal ini tidak mendorong perusahaan untuk menambah investasi di masa depan. Kedua, pengangguran yang diakibatkan kelesuhan kegiatan perusahaan menyebabkan keuntungan berkurang. Keuntungan yang rendah membatasi perusahaan untuk melakukan investasi di masa depan. 4. Pengagguran menyebabkan kehilangan pekerjaan dan pendapatan, sehingga daya beli masyarakat menurun. Daya beli akan mempengaruhi permintaan akan barang/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan berkurangya permintaan masyarakat maka mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan. Di negara-negara maju para penganggur memperoleh tunjangan dari pemerintah, sedangkan di negara-negara berkembang tidak memperoleh tunjangan dari pemerintah. Oleh karena itu, kehidupan penganggur harus dibiayai oleh tabungan masa lalu atau pinjaman/bantuan keluarga dan teman- teman. Keadaan ini potensial bisa mengakibatkan pertengkaran dan kehidupan keluarga yang tidak harmonis. 8.3 Penutup 8.3.1 Kesimpulan Inflasi dan pengangguran merupakan masalah yang dihadapi oleh suatu perekonomian. Kedua masalah ini dapat saling mempengaruhi perekonomian. Inflasi merupakan suatu gejala meningkatnya harga barang dan jasa yang berlaku secara umum dan dalam waktu yang relatif lama. Inflasi dapat mempengaruhi daya beli (purchasing power) masyarakat. Apabila terjadi inflasi maka daya beli masyarakat yang berpendapatan tetap. Turunnya daya beli masyarakat akan menyebabkan keuntungan perusahaan juga menurun. Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 6
  • 7. Pengangguran merupakan suatu kondisi dimana seseorang yang masuk kategori angkatan kerja tetapi pada saat itu tidak bekerja. Pengangguran dapat mengurangi daya beli masyarakat karena terjadinya pengangguran berarti masyarakat kehilangan pendapatan. Turunnya daya beli masyarakat akan menyebabkan keuntungan perusahaan juga menurun. 8.3.2 Tes Umpan Balik 1. Jelaskan dampak negatif yang ditimbulkan oleh inflasi dan pengangguran. 2. Jelaskan hubungan antara inflasi dan pengangguran. 3. Jelaskan pengaruh inflasi dan pengangguran terhadap aktivitas bisnis yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Bab 8. Inflasi dan Pengangguran 7