Dokumen tersebut membahas perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa, yang dipengaruhi oleh faktor pendapatan, selera, dan harga barang. Konsumen akan membeli berbagai barang untuk mencapai kepuasan tertentu dengan anggaran yang tersedia, sesuai dengan pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen.
3. Perilaku permintaan konsumen terhadap
barang dan jasa
Menjelaskan bagaimana seseorang dengan
pendapatan yang diperolehnya, dapat
membeli berbagai barang dan jasa tercapai
kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang
diharapkannya
Dipengaruhi faktor pendapatan, selera
konsumen, dan harga barang, disaat kondisi
yang lain tidak berubah (ceteris paribus)
4.
5. 1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal
Asumsi: Konsumen bersikap rasional
dengan anggaran yang tersedia, konsumen
memaksimalkan kepuasan totalnya dari
barang yang dikonsumsinya.
6.
7. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan
satuan ukur
Konsumen berusaha memaksimumkan
kepuasan total
Makin banyak barang dikonsumsi makin
besar kepuasan
Kepuasan konsumen dibatasi garis
anggaran
8. Terjadi hukum The law of deminishing
Marginal Utility pada tambahan kepuasan
setiap satu satuan Setiap tambahan
kepuasan yang diperoleh dari setiap unit
tambahan konsumsi semakin kecil. (Mula–
mula kepuasan akan naik sampai dengan titik
tertentu tambahan kepuasan akan semakin
turun) Hukum Gossen
9. Tambahan kepuasan untuk tambahan
konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan
uang, sehingga makin besar kepuasan makin
mahal harganya.
Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan
yang besar maka dia akan mau membayar
mahal, sebaliknya jika kepuasan yang
dirasakan konsumen redah maka dia hanya
akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal disebut daya guna
marginal.
16. Kelemahan pendekatan kardinal : kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang
dapat diukur dengan satuan kepuasan
pengukuran semacam ini sulit dilakukan.
Pendekatan ordinal mengukur kepuasan
konsumen dengan angka ordinal (relatif).
Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi
garis anggaran (budget line)
17. Tingkat kepuasan konsumen diukur dengan
kurva indiferens (kurva yang menunjukkan
tingkat kombinasi jumlah barang yang
dikonsumsi yang menghasilkan tingkat
kepuasan yang sama).
18.
19. 1. Mempunyai kemiringan yang negatif
(konsumen akan mengurangi konsumsi
suatu barang bila ia menambah jumlah
barang lain yang di konsumsi)
2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan
adanya perbedaan proporsi jumlah yang
harus ia korbankan untuk mengubah
kombinasi jumlah masing-masing barang
yang dikonsumsi (marginal rate of
substitution)
3. Tidak saling berpotongan, untuk memenuhi
asumsi transitivitas (konsistensi preferensi)
20.
21. (a) Kurva IC1 dan IC2 berpotongan di titik B,
berarti IC1 = IC2 melanggar konsistensi
preferensi (transitivitas)
(b) Asumsi transitivitas terpenuhi
22.
23. Menunjukkan jumlah barang Y yang rela
dikurangi disebabkan konsumen
menambah jumlah barang X.
24. Merupakan batasan
(constrain) kemampuan
konsumen, secara
umum satuan uang (M)
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
jika konsumen ingin
menggunakan semua
anggaran yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = M
25. Pergeseran garis anggaran
(A1 ke A2), naiknya jumlah
Y dan Jumlah X,
disebabkan oleh Naiknya
Anggaran Konsumen
Pergeseran garis anggaran
(A1 ke A2), naiknya jumlah
X, Y tetap, disebabkan
oleh Turunnya harga
barang X
26. IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan
Konsumen belum optimal,
IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum
IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan barang X &
Y.
27. Kondisi di mana konsumen
telahmengalokasikan seluruh
pendapatannya untuk konsumsi
Pada titik singgung antara kurva indiferens
konsumen dengan garis anggaran.
Secara matematis; slope kurva kurva
indiferens sama dengan slope kurva garis
anggaran, (-Px/Py)
28. Income Consumption
Curve (ICC), kombinasi
produk yang
dikonsumsi untuk
memberikan kepuasan
(utilitas) maksimum
kepada konsumen
pada berbagai tingkat
pendapatan.
29. Price Consumption Curve
(PCC), kombinasi barang
atau jasa yang dikonsumsi
oleh konsumen yang
memberikan kepuasan
(utilitas) maksimum
kepada konsumen pada
berbagai tingkat harga.
30. Efek Total
Turunnya harga X
keseimbangan bergeser dari A
ke C
Kemampuan meningkat dari
BL1 ke BL3 jumlah X dari
0X1 ke 0X3 perubahan
jumlah yang diminta sebesar
X1X3 unit
Efek Substitusi
Turunnya harga X slope BL3
lebih datar dari BL1
Konsumen melakukan
penyesuaian keseimbangan pd
tingkat kepuasan yang sama
(IC1) (asumsi pendapatan
tetap) titik keseimbangan di
B
BL2 : garis anggaran yang
sama nilainya dengan BL1
Jumlah X yang diminta menjadi
0X1
Efek Pendapatan
Perubahan jumlah X yang
diminta sebesar X2X3
efek pendapatan
Efek total = Efek substitusi +
Efek pendapatan
X1X3 = X1X2 + X2X3
31. Barang Inferior, Kenaikan pendapatan
konsumen akan menurunkan jumlah barang
X yang diminta.
32. Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang
inferior, sifat khususnya adalah jika harga
barang inferior turun jumlah permintaan juga
akan turun.
33.
34. Pendekatan Kardinal Pendekatan Ordinal
Kepuasan konsumsi
diukur dengan satuan
ukur
Kepuasan konsumen
diukur dengan angka
ordinal (relatif).
Mengunakan alat analisis
Marginal Utiliy
(Pendekatan Marginal)
Menggunakan analisis
Indifferent Curve
35. Materi menggunakan presentasi pengajaran
Wifqi Azlia, ST., MT.
SUMBER LAIN :
◦ Case, K., Fair, R., & Oster, Sharon M.
(2010). Principles of Economics, 10th Editions,
Prentice Hall Business Publishing