Teori produksi membahas hubungan antara input faktor produksi dengan output yang dihasilkan. Fungsi produksi menunjukkan kombinasi input yang efisien untuk mencapai tingkat produksi tertentu. Perkembangan teknologi dapat meningkatkan produktivitas meski mengalami penurunan akibat hukum hasil berkurang.
2. PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi adalah usaha menciptakan dan
meningkatkan kegunaan suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan.
Produksi adalah rangkaian proses yang
meliputi semua kegiatan yang dapat
menambah atau menciptakan nilai guna dari
barang dan jasa.
4. PENGERTIAN TEORI PRODUKSI
Teori produksi adalah teori yang
menerangkan sifat hubungan antara tingkat
produksi yang akan dicapai dengan jumlah
faktor-faktor produksi yang digunakan.
Konsep utama yang dikenal dalam teori ini
adalah memproduksi output semakismal
mungkin dengan input tertentu, serta
memproduksi sejumlah output tertentu
dengan biaya produksi seminimal mungkin.
6. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah hubungan antara
output dengan input.
Fungsi produksi untuk setiap komoditi
adalah suatu persamaan, tabel atau grafik
yang menunjukkan jumlah (maksimum)
komoditi yang dapat diproduksi per unit
waktu untuk setiap kombinasi input
alternatif, bila menggunakan teknik produksi
terbaik yang tersedia.
7. FUNGSI PRODUKSI
Secara matematis dapat ditulis
Q = f(π1,π2, π3, β¦β¦., π π)
Dimana :
Q = output
π1,π2, π3, β¦β¦., π π = input produksi
8. Produksi Total, Produksi Rata-Rata, dan
Produksi Marjinal
a. Produksi Total
Dirumuskan TP = f(K, L)
dimana TP = Total Produksi
K = Modal
L = Tenaga Kerja
9. Produksi Total, Produksi Rata-Rata, dan
Produksi Marjinal
a. Produksi Rata-Rata
Dirumuskan AP =
ππ
πΏ
Secara matematis, produksi rata-rata akan
maksimal apabila turunan pertama dari
AP sama dengan nol (ππ = 0). Dengan
penjelasan matematis AP akan maksimal
pada saat AP=MP, dan MP akan
memotong AP pada saat nilai AP
maksimal.
10. b. Produksi Marjinal
Produksi marjinal ( Marginal
Product/MP) adalah tambahan output
yang dapat dihasilkan dengan
menggunakan satu tambahan input,
dengan tetap mempertahankan factor
lain tetap, secara matematis
dirumuskan :
Produksi fisik marjinal dari T.Kerja
(πππΏ) =
πππ
ππΏ
11. Selama πππ lebih besar dari nol (πππ ),
perusahaan terus dapat menambah
tenaga kerja. Namun apabila MP<0
maka penambahan tenaga kerja akan
mengurangi produksi total.
Penambahan tenaga yang secara terus
menerus dengan mempertahankan luas
tanah, pupuk dan peralatan lainnya
tetap, pada akhirnya akan menurunkan
produktivitas. Kondisi semcama ini oleh
para ekonom disebut dengan Law Of
Deminishing Return.
12. Hukum hasil yang semakin berkurang
menyatakan bahwa apabila factor produksi
yang dapat diubah jumlahnya (Tenaga kerja
misalnya) terus menerus ditambah satu unit,
pada awalnya produksi akan semakin banyak
pertambahannya, akan tetapi setelah mencapai
tingkat tertentu produksi tambahan akan
semakin berkurang dan akhirnya akan
mencapai titik negatif. Sifat penambahan
produksi semacam ini menyebabkan
pertamabahan produksi total semakin lambat
dan pada akhirnya akan mencapai tingkat
maksimum dan selanjutnya mengalamai
penurunan.
14. TP
3
Tahap I
Tahap II
Tahap III
APL
MPL
4
Q
1520
410
270
0
Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata
8 Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah
Produksi
15. Contoh Soal
Y = 30πΏ2- 0,25πΏ3
Dimana :
Y = output yang dihasilkan dan L= factor
produksi tenaga kerja.
Ditanyakan :
1. Tentukan fungsi π΄ππΏdan πππΏ.
2. Hitung πππΏ dan TP maksimal.
3. Buktikan bahwa kurva πππΏ akan memotong
kurva π΄ππΏ saat, π΄ππΏ minimal.
16. Penyelesaian
a. Fungsi π΄ππΏdan πππΏ.
π΄ππΏ=
π
πΏ
= 30L- 0,25πΏ2
πππΏ=
ππ
ππΏ
= 60πΏ - 0,75πΏ2
b. πππΏ dan TP maksimual
TP maksimum diperoleh apabila πππΏ= 0
60πΏ - 0,75πΏ2
= 0
L(60 β 0,75L) = 0
L = 0
60-0,75L = 0
L = 80
18. Penyelesaian (lanjutan..)
MP maksimal = 60L - 0,75π³ π
= 60(40) - 0,75(ππ) π
= 2.400 β 1.200
= 1.200 unit.
3. Kurva, π΄π· π³ akan memotong kurva π¨π· π³, saat ππ· π³ maksimum
ππ· π³ maksimum dicapai pada saat ππ· π³ = 0, sehingga diperoleh:
ππ· π³ = 30 L β 0,25LΒ²
ππ· π³β = 30 β 0,5L
30 β 0,5L = 0
L = 60
19. Penyelesaian (lanjutan..)
AP maksimal = 30L - 0,25π³ π
= 30(60) - 0,25(ππ) π
= 1.800 β 900
= 900 unit.
3. π΄π· π³ pada saat L = 60 adalah
60 L β 0,75LΒ²
60(60) β 0,75(60)Β²
3.600 β 2.700 = 900
20. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Dengan perkembangan teknologi
produkstivitas tenaga kerja semakin
meningkat, karena itu tenaga kerja tidak
dapat dipisahkan dengan perkembangan
teknologi. Tenaga kerja harus dapat
menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi.
22. Penjelasan Gambar 2.
Gambar 2. diatas menunjukan dampak perbaikan
teknologi terhadap peningkatan produktivitas tenaga
kerja. Meskipun hukum Law of Deminishing Return
tetap berlaku, tetapi dengan adanya perbaikan
teknologi dapat menghambat penurunan produktivitas.
Penggunaan tenaga kerja pada πΏ1 produktivitas mulai
menurun, dan apabila tidak ada perbaikan teknologi
penambahan tenaga kerja pada πΏ2 produktivitas akan
lebih kecil dari π1 namun karena adanya perbaikan
teknologi maka penambahan tenaga kerja menjadi πΏ2
produksi naik manjadi π2, πΏ1
24. PNEDAHULUAN
Dalam pembahasan fungsi produksi dengan
satu factor peruban dalam hal ini adalah
tenaga kerja, sementara factor produksi
lainnya (Misalnya modal) dianggap tetap.
Dalam pembahasn berikut factor produksi
tenaga kerja dan modal adalah berubah.
Produsen akan menentukan pilihan
kombinasi factor-factor produksi yang
digunakan.
25. ISOKUAN (ISOQUANT)
Isokuan adalah kurva yang
menggambarkan berbagai kombinasi
penggunaan dua macam input variable
secara efisien dengan tingkat teknologi
tertentu sehingga menghasilkan tingkat
produksi yang sama. Isoquant disebut
juga dengan Isoproduct.
26. Gambaran Isoquant dapat dilihat pada
table berikut.
Output Tenaga Kerja (X) Mesin (Y) Isoquant
500 10 8 A
500 14 6 B
500 28 3 C
500 52 2 D
Tabel 2. Output dan Kombinasi Input (Tenaga Kerja dengan Mesin
27. Gambar 3. Kurva Isoquant
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10 14 28 52
T.Kerja
Mesin
A = 500
B = 500
C = 500
D = 500
Isoquant Curve
0
28. Penjelasan Gambar
Aapabila diinginkan jumlah produksi
sebanayk 500 unit dengan menggunakan
kombinasi tenaga kerja dan mesin. Pada
titik A untuk menghasilkan produk
sebanyak 500 tenaga kerja yang
digunakan sebanayk 10 unit dan mesin 8
unit, demikian juga titik B tenaga kerja
yang digunakan 14 dan mesin 6 dst.
29. Sifat βSifat Isoquant
a. Cembung ke arah titik origin
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
c. Kurva isokuan yang terletak di kanan atas
menunjukkan jumlah produksi yang lebih
banyak
d. Antara kurva yang satu dengan kurva yang
lain tidak saling berpotongan atau saling
bersunggungan
e. Slope/kemiringan isokuan negatif.
30. Gambar 4. Kurva Isoquant
.
T.Kerja
Mesin
Q3 = 1. 500
Q2 =1000
Q1 = 500
MA
MB
A
B
31. Penjelasan Gambar 4.
Terdapat isokuan dengan output 500 unit,
output 1.000 unit dan output 1.500 unit.
Koefisien arah isokuan bertanda negatif
yang mencerminkan bahwa setiap
penambahan satu input tertentu akan
mengurangi penggunaan input lainnya agar
tetap berada pada output yang sama.
32. Marginal Rate Of Technical Substitution
= MRTS
MRTS adalah suatu kondisi dimana suatu
perusahaan dapat mengganti satu unit tenaga
kerja dengan sejumlah unit lainnya untuk
mendapatkan tingkat output yang sama.
MRTS (L terhadap K) =
ππππ’ππβππ ππππ‘ ππππ‘ππ
ππππ’ππβππ ππππ’π‘ π‘πππππ πππππ
ππ ππ πΏπΎ =
ββπΎ
βπΏ
33. ISOCOST
β’ Berasal dari kata iso = sama, dan cost = biaya.
β’ Isocost adalah suatu kurva yang menghu ungkan
titik-titik kombinasi penggunaan input yang satu (
misalnya labor=X) dan input yang lain (misalnya
mesin + Y) yang didasarkan pada ketersediaan
biaya yang sama.
β’ Isocost menunjukkan kemungkinan kombinasi
penggunaan beberapa input dengan
menggunakan, sejumlah ongkos tertentu yang
sama jumlahnya
34. Contoh Isocost
Misalnya PT. ABC memiliki anggaran
produksi sebesar Rp. 2.000 juta, biaya
tenaga kerja (X) per unit Rp. 2 juta, dan
biaya mesin (Y) per unit Rp. 5 juta.
Berdasarkan data tersebut garis anggaran
PT.ABC dapat dibuat, sebagai berikut
35. Gambar 5. Garis Anggaran
. Y
X
1000
750
500
1000 1500 2000500
0
250
ππΆ1
ππΆ2
ππΆ3
36. Tabel Isocost
Jumlah Dana Tenaga Kerja
(X)
Mesin (Y)
2000 juta, 1.000 0
2000 juta, 500 250
2000 juta, 400 300
2000 juta 300 350
2000 juta, 0 500
37. Rumus Garis Anggaran
Secara matematis garis anggaran dapat
dirumuskan sebagai berikut :
B = ππ₯X + ππ¦Y dimana :
B = Anggaran perusahaan
ππ₯= Harga input tenaga kerja
X = Tenaga Kerja
ππ¦= Harga input Mesin
Y = Mesin
38. Dari rumus tersebut diatas dapat
diturunkan secara sederhana sbb:
Ξ£π =
π΅ β π π¦ π
ππ₯
,
Ξ£π =
π΅ β ππ₯ π
ππ¦
Dimana :
B = Anggaran Perusahaan
X = Jumlah barang pertama
Y = Jumlah barang kedua
ππ₯= Harga per satauan barang X
ππ¦= Harga per satauan barang Y
39. Dari contoh terdahulu, maka garis
anggaran adalah :
2.000 = 4Y + 2X
2X = 2000 β 4Y
X = 1000 β 2Y
40. Maksimalisasi Output
Setelah kita memahami isokuan dan isocost, maka
selanjutnya dapat ditentukan kombinasi input-input
yang dapat memaksimalkan output.
Syarat memaksimalisasi output,
1. Output berada pada garis anggaran (isocost),
dengan asumsi bahwa seluruh anggaran habis
dibelanjakan.
2. Harus memenuhi kombinasi input-input yang
digunakan oleh produsen dalam menghasilkan
outpt.
41. Misalnya produsen mempunyai uang
sejumlah Rp. 10 juta dan ingin
menentukan berapa jumlah kombinasi
penggunaan kedua input misalnya tenaga
kerja dan mesin, untuk menghasilan
sejumlah output tertentu agar mampu
memperoleh keuntungan maksimum.
43. Penjelasan Gambar
Dari gambar isokuan dan isocost tersebuat,
produsen dapat memilih isokuan pertama (300
unit), isokuan kedua (400 unit) dan isokuan
ketiga (500 unit), Namun demikian produsen
tidak dapat bebas menentukan isokuan mana
yang akan dipilih. Karena dalam pemilihan
tersebut ada batasan, kendala (constrain) yaitu
dana yang tersedia dan harga input, misalnya
dana yang tersedia Rp. 10 juta.