Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan moneter dan fiskal yang dapat diambil pemerintah dalam menangani kondisi ekonomi ketika pertumbuhan rendah dan tinggi. Ketika pertumbuhan rendah, kebijakan moneter yang dianjurkan adalah meningkatkan uang beredar sementara kebijakan fiskalnya menurunkan pajak dan meningkatkan belanja negara. Untuk inflasi, kebijakan moneter yang dianjurkan adalah meng
1. PENGANTAR TEORI
EKONOMI MAKRO
Diskusi Kelompok :
Sri Harnani ( 14120240 )
Nurul Fitriah ( 14110373 )
Miftahul Munir ( 14110344 )
Yuni Yohana ( 14110004 )
Kiki Maylani ( 14110261 )
2. BAHAN DISKUSI
Melakukan analisa terhadap kebijakan yang bisa diterapkan oleh pemerintah
untuk kondisi ketika :
1. Pertumbuhan Ekonomi rendah dan perlu dilakukan rangsangan melalui
kebijakan Moneter dan Fiskal, apa yang sebaiknya dilakukan
2. Perekonomian mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga
menyebabkan “Over Heated Economy”. Lakukan analisa kebijakan
yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut
Hasil Diskusi
1. Pertumbuhan Ekonomi rendah dan perlu dilakukan rangsangan melalui
kebijakan Moneter dan Fiskal, apa yang sebaiknya dilakukan ?
Faktor penyebab pertumbuhan ekonomi rendah di antaranya yaitu
disebabkan oleh :
• Pengangguran
• Inflasi
Kebijakan Moneter
Untuk mengurangi angka pengangguran, sebaiknya pemerintah
melakukan Kebijakan Moneter instrumen “Operasi Pasar Terbuka Ketika
Perekonomian Dalam Kondisi Resesi (Under Employment)”
Kondisi resesi / Under Employment / Kerusuhan Ekonomi adalah
keadaan perekonomian dimana banyak pengangguran faktor produksi
dan menurunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
sebagai pendapatan nasional yang sebenarnya terjadi (aktual) dari
pendapatan nasional full employment.
Agar perekonomian meningkat, maka Bank Sentral perlu menaikkan
jumlah uang beredar melalui pembelian surat – surat berharga dari bank
– bank dan masyarakat.
3. Jika Jumlah Uang beredar banyak, maka permintaan masyarakat
terhadap barang dan jasa ikut naik dan selanjutnya akan mendorong
kegiatan produksi dalam perekonomian sehingga terjadi kenaikan
penyerapan tenaga kerja dan kenaikan produksi sehingga
kemungkinan resesi akan berkurang atau hilang.
Kebijakan Fiskal
Dari segi kebijakan fiskal, untuk mengatasi masalah pengangguran
prosesnya adalah :
- Pengurangan pajak penghasilan, dari situ akan menambah
pendapatan disposebel rumah tangga dan daya beli masyarakat.
Hal tersebut akan meningkatkan pengeluaran agregat. Peningkatan
pengeluaran agregat tersebut berarti akan menyebabkan
pendapatan nasional meningkat dan perubahan ini akan
menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran.
- Untuk mengatasi pengangguran pemerintah juga menambah
pengeluarannya dan pertambahan ini meningkatkan pengeluaran
agregat. Peningkatan pengeluaran agregat dengan cara
menaikkan pengeluaran pemerintah melalui pembelian barang dan
jasa maupun untuk menambah investasi. Perubahan tersebut berarti
akan menyebabkan pendapatan nasional meningkat dan akan
menambah kesempatan kerja serta mengurangi pengangguran
Kebijakan Moneter
Dalam keadaan Inflasi, pemerintah dapat menerapkan kebijakan
“Operasi Pasar Terbuka Over Empolyment”.
Kondisi Inflasi yaitu naiknya harga-harga secara umum, dapat terjadi
apabila kapasitas produksi perusahaan telah digunakan secara penuh
tetapi permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa terus
meningkat sehingga pendapatan aktual > pendapatan nasional full
employment.
Untuk mengatasinya dilakukan dengan menurunkan atau mengurangi
jumlah uang beredar yang ada di masyarakat melalui penjualan surat-
surat berharga oleh Bank Sentral kepada pihak bank umum.
Selain itu pemerintah perlu melalukan Devaluasi dan Revaluasi. Dimana
Devaluasi adalah kebijakan Bank Sentral untuk menurunkan nilai rupiah
terhadap mata uang asing hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah
4. ekspor ke luar negeri dan membatasi jumlah impor serta menambah
devisa Negara.
Dan Revaluasi adalah kebijakan Bank Sentral untuk menaikkan nilai
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Hal ini perlu di
lakukan agar nilai rupiah tidak jatuh terhadap nilai tukar dengan mata
uang asing.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah dan
perpajakan yang secara langsung mempengaruhi permintaan total dan
mempengaruhi harga.
Dari kebijakan ini inflasi dapat ditempuh melalui 3 cara, yaitu :
- Meningkatkan penerimaan pajak yang tinggi bagi unit usaha yang
tidak memproduksi kebutuhan pokok masyarakat atau dengan
memberikan pajak-pajak baru.
- Mengurangi pengeluaran pemerintah dengan jalan menunda atau
menghapuskan pengeluaran yang bukan prioritas.
- Mengadakan pinjaman pemerintah, yaitu mengurangi pembayaran
yang di lakukan pada masyarakat dan mengembalikannya di
kemudian hari. Misalnya dalam bentuk pensiun.
2. Perekonomian mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga
menyebabkan “Over Heated Economy”. Lakukan analisa kebijakan
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut
Dalam terminologi ilmu ekonomi, sebuah perekonomian dikatakan
mengalami overheating manakala kapasitas produksi negara itu
tidak dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat, sehingga
mendorong meningkatnya inflasi.
Gejala overheating biasanya ditandai oleh pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi selama beberapa periode yang menyebabkan
daya beli masyarakat meningkat. Peningkatan daya beli itu
selanjutnya menyebabkan permintaan meningkat yang tidak bisa
dipenuhi oleh pasok, sehubungan dengan lambatnya peningkatan
kapasitas produksi.
5. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah perlu turun tangan untuk
mengeremaktifitas ekonomi agar tidak terjerumus pada ekonomi
kepanasan (overheating) yang akan berdampak pada naiknya laju
inflasi. Hal ini bisa dilakukan melalui kebijakan moneter, kebijakan
fiskal ataupun kombinasi dari keduanya.
Melalui kebijakan moneter, overheating economybisa diatasi
dengan cara memperketat jumlah uang beredar melaui misalnya
kenaikan suku bunga. Pemerintah, pada sisi lain juga bisa
menggunakan instrumen kebijakan fiskal dimana dampaknya bisa
lebih bersifat langsung dengan cara menurunkan belanja negara
atau menaikkan pajak.