SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Pemilihan Harga Barang Publik NENGAH KARTIKA Program Ilmu Ekonomi
[object Object],Pada industri dengan biaya menurun dengan mekanisme pasar dalam menentukan harga  akan menyebabkan harga barang menjadi sangat tinggi dan jumlah barang yang diproduksi sangat sedikit sehingga terjadi persaingan yang sangat tajam  Persaingan tajam menyebabkan banyak perusahan tidak dapat berusaha secara efesien sehingga menyebabkan banyak perusahaan keluar dari pasar yang akhirnya menyisakan hanya satu perusahan yang bertahan
[object Object],Pada diagram 1 merupakan contoh kasus industri dengan biaya menurun. Dimana MC=MR merpakan keadaam perusahaan saat mengalami keuntungan pada tingkat ouput X1 dengan harga H1.  Selengkapnya dapat dilihat pada Diagram.1 Namun sebenarnya tingkat produksi efesien terjadi pada X2 pada saat AR = MC, dimana jumlah barang X2 lebih banyak dari x1 dan harga pada x2 jauh lebih rendah dari x1. Harga barang pada x2 adalah H2.  Sehingga jika hal ini terjadi pada barang publik maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam meproduksi barang publik, maka pemerintah yang menjadi monopoli alamiah dalam industri barang publik.  Selengkapnya dapat dilihat pada Diagram.1
[object Object],[object Object],[object Object]
Diagram 1 H3 AE A B D E AC MC x3 X2 AR MR X1 H2 H1 Jumlah Barang Harga
Cara Menutup kerugian dari pemerintah  ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Pengenaan pajak untuk menutup defisit pemerintah ,[object Object],Selanjutnya apabila dilakukan dengan pengenaan pajak pendapatan maka akan menyebabkan terjadinya efek subtitusi dan pendapatan  sehingga merubah perilaku konsumen ini menyebabkan pajak pendapatan dikatakan tidak efesien.  Selain itu pajak pendapatan juga menyebabkan ketidak adilan, karena orang yang biasanya tidak menggunakan jasa publik akan terkena pajak yang sama dengan orang yang menggunakan jasa publik.
Pengenaan pungutan untuk menutup defisit pemerintah ,[object Object],Pada dua sistem harga, konsumen membayar pungutan atas setiap unit barang yang dikonsumsi. Selain itu, setiap konsumen juga akan membayar tambahan pungutan dalam jumlah yang sama untuk yang setiap konsumen. Tambahan Pungutan akan menyebabkan terjadinya efek subtitusi antara menjadi langganan perusahaan atau tidak, namun tidak akan menyebabkan efek subtitusi dalam penggunaan barang dan jasa publik dari pemerintah.
Diskriminasi harga untuk menutupi defisit pemerintah ,[object Object]
Sistem  diskriminasi harga adalah penegnaan harga yang berbeda anatara jumlah barang yang berbeda, seorang konsumen diharuskan membayar harga sebesar OH 2  untuk unit terakhir barang yang dibeli sedangkan untuk jumlah barang sebelumnya ia harus membayar jumlah yang lebih besar sehingga perusahan tersebut dapat mengambil surplus konsumen.
Diskriminasi Harga Gambar 2 G MC F AC AR Jumlah Barang B X1 X2 MR X3 H1 I E A C Harga D
Bila perusahan Negara bertujuan mencapai efisiensi maksimum pada saat harga setinggi OH1 dan output sebesar OX 1 . Pada saat output sebesar X 3  konsumen bersedia membeli barang sebesar AX 3  per unit. Pereusahan menetapkan  harga sebesar biaya rata-rata maka harga sebesar CX3 dan surplus konsumen AC Untuk  produksi sebesar OX3 surplus konsumen pada area DAI. Bila perusahan dapat melakukan diskriminasi maka keuntungan perusahan pada area DBE- BFG.  Pada perusahan yang menghasilkan barang lebih dari satu  untuk menutup defisit dapat mengenakan harga ang lebih tinggi pada permintaan  inelastis
Diskriminasi Harga Gambar 3 Harga Harga MC MR1+MR2 A G E F A H C I DM M1 O B1 Q O Jumlah Barang
Gambar  3 tsb diatas dapat menjelaskan  adanya dua jenis barang  dengan elastisitas yang berbeda , permintaan air minium (DM) sifatnya lebih elastis dari pada industri batik (DB)  apabila  harga air sebesar OC  surplus konsumen batik sebesar ABC dan air minum sebesar ACI sehingga semakin elstis permintaan semakin besar surplus konsumenya.Pada harga  OE surplus batik AEF dan surplus air minumnya sebesar AEG sehingga produsen dapat mengurangi surplus air minum sebesar CDGE dan batik CEFB dan pengurangan surplus  industri batik lebih kecil dari pada air minum sehingga masyarakat lebih diuntungkan
TEORI  SECOND- BEST Efisiensi yang optimal alam bidang produksi dan konsumsi terdapat persaingan sempurna  dan pada bidang produksi menetapkan harga  sesuai dengan penetapan harga marinal.dan kondisi ini juga akan berlaku pada bentuk pasar lainnya  dimana AR=MC dan penetapan harga sama dengan biaya marginal  ini yang disebut first best theory of pricing  Apbila  ada perusahan swasta  yang menetapkan harga menyimpang first best theory  maka perusahan negara harus juga menyimpang dari first best theory untuk melakukan koreksi terhadap penggunaan barang-barang yaang efisien dan ini yang disebut dengan teori second best.
Teori Kedua Terbaik (second Best choice) Output Dy1 Gambar 4 Gambar 4 MCx F E G Dx X1 X2 Harga H1 H2 O Barang X MCy B A D Dy Y1 Y2 Output Harga P1 P2 O Barang Y C
Dalam gambar 4 kurve permintaan X (DX)  dan perintaan barang Y (DY)  dengan asumsi  bahwa a)  struktur produksi barang tsb  biaya konsant b) barang X diproduksi dimana barang X diproduksi oleh Perusahan negara dan barang y diproduksi oleh perusahan swasta dimana pada perusahan swasta terdapat distorsi karena harga ditetapkan tidak berdasarkan harga marginal akan tetapi berdasarkan penetapan harga di bawah biaya marginal ( H < MC) Apabila industri X mengikuti harga marginal harga sebesar OH1 dan output sebesar OX2  misalkan industri y menetapkan harga dibawah biaya marginal  misalnya pada OP 2  jumlah produksinya adalah sebesar OY 1  sehingga harga barang y lebih rendahnya yang seharusnya (=OP 1 )sehingga permintaan barang sangat besar dan sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan barang Y terlalu besar dan ini menyebabkan pemborosan.
Pemerintah harus menurunkan harga barang X menjadi OH 2  sehingga terjadi realokasi antara kedua barang tersebut. Misalnya barang X merupakan substitusi barang Y . Penurunan barang X sehingga barang X meningkat menjadi OX 1  sehingga permintaan barang y bergeser kekiri menjadi  (Dy 2  ) permintaan barang Y menjadi OY 2 .  Kenaikan produksi X sebesar X 2 X 1  meninmbulkan tambahan biaya sebesar X 1 EFX 2  kemakmuran konsumen menjadi X 2 EGX 1  Bertambahnya barang X menyebabkan penurunan kemakmuran konsumen  barang X sebesar segitiga EFG yaitu X 2 EFX 1 - X 2 EGX 1 Penurunan produksi barang Y menyebabkan terjadinya penghematan biaya sebesar Y 2 Y 1 BA menyebabkan penurunan kemakmuran sebesar Y2Y1DCsehinggga secara keseluruhan terjadi penghematan sumber ekonomi sebesar area ABDCdimana penurunan kemakmuran barang Y lebih besar dari penurunan kemakmuran barang X sebesar area EFG.
PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DAN HARGA PEAK –LOAD. Dalam menentukan kapasitas produksi keputusan investasi yang diambil oleh swasta akan berbeda dengan kepusan yang diambil oleh Pemerintah.,dimana pihak swasta lebih menekankan efisiensi saedangkan pemerintah menekankan pada efisiensi sosial.  Kesulitan dalam menentukan kapasitas perusahan meliputi : 1 .  Kapisitas Produksi tidak sepenuhnya variabel akan tetapi  kenaikannya seperti tangga seperti tangga dimana biaya marginal jangka pendek datar sampai output X0 ,setelah tercapai outpu bisa ditingkatkan dengan biaya marginal lebih tinggi dan tinggkat output X0X1,biaya marginalnya kembali lebih tinggi
2.  Kapasitas produksi hanya bisa ditingkatkan  denganb kenaikan biaya marginal jangka pendek atau penurunan biaya marginal 3. Penggunaan kapasitas tidak merata dalam suatu priode dimana pada satu saat kapasitasnya naik sedangkan pada satu saat kapasitasnya turun karena permintaan menurun . Masalah utama adanya perbedaan antara input variabel dengan input tetap ..Suatu perusahan berproduksi dengan menggunakan berbagai input variabel yang jumlahnya tergantung dari tingkat produksi sedangkan input tetapnya tidak berubah. Yang disajikan pada gambar  no 6
Struktur Biaya Menyerupai Tangga Gambar 5 Xo X1 Harga Output SRMC o
Penentuan Kapasitas Otimum SMC1 Gambar 6 LRMCy I H K D X2 X1 Output Harga (B+C) B O X SMC2 SMC3 F G Xo
Tambahan output X dapat dihasilkan dengan biaya input variabel sebesar OB sehingga OB merupakan biaya marginal sampai mencapai kapasitas penuh pada output OX 0  Dari Gambar 6 tsb adanya tiga tingkat kapasitas penuh  yaitu pada OX 0, OX 1 , dan OX 2, . Kapasitas OX0 dapat diubah dengan biaya konstan  sebesar C per unit kapasitas sehingga kurve B+C merupakan biaya marginal jangka panjang, yaitu kurve biaya marginal dalam memproduksikan  setiap unit output variabel dan iput tetap dapat ditambah terus menerus.
Kapasitas optimum sebesar OX 1  unit barang terjadi pada LRMC sama dengan D .Bila mesin hanya berkapasitas X 0  per thn  maka harganya  FX 0 , keuntunganya  totalnya sebesar OEFX 0  dan biaya totalnya  sebesar (B+C)EFG dan keuntungan sosial  sebesar (B+C)EFG. Bila keuntungan sosialnya diperbesar  dimana kapasitas menjadi OX 1  tambahan biaya per unit  sebesar GX0 sedangkan tambahan keuntungan  sebesar FX 0 , .pada tingkat output yang optimum  keuntungan marginal sebesar HX1 sama besarnya dengan biaya marginal  dengan keuntungan sosial sebesar FGH.  Pada tingkat output sebesar OX 2
FEAK LOAD PRICING Perusahan listrik  menghadapi perbedaan permintaan listrik yang berbeda pada malam hari dan siang hari, dan siang hari disebut priode off peak dan malam hari disebut peak .Kebijakan yang diperlukan  dalam menghadapi permintaan di dua waktu tsb.  Dari gambar 7 Waktu malam hari 12 jam dan waktu siang hari 12 jam sehingga  WS +WM  12/24 + 12/24 = 1
Peak Load Pricing Gambar 7 LRMCy F Q X1 Output Harga (B+C) B O SRMC E X2 H1 D C
Asumsi adalah permintaan akan listrik pada setiap priode tidak tergantung pada harga listrik padea priode yang lain. Kurve Dm permintaan listrik siang hari  D s  permintaan listrik siang hari. Harga listrik pada malam hari FX 1  per unit output..Pada harga sebesar OB permintaan listrik disiang hari sebesar OX 2  unit setiap priode. Total keuntungan konsumen pada kapasitas mesin sebesar OX1  adalah Wm ( OCFX 1 ) + Ws (ODEX 2 )

More Related Content

What's hot

Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiAry Efendi
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiYousuf Kurniawan
 
Bab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjangBab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjangrizky putri khalifah
 
Bagian iv-teori-barang-publik
Bagian iv-teori-barang-publikBagian iv-teori-barang-publik
Bagian iv-teori-barang-publikAchmad Ridha
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasimanajemenmagister
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroEnci Funcky
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianPengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianSiti Sahati
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKKAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKAloysius Mandowen
 

What's hot (20)

Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
konsep ekonomi regional
konsep ekonomi regionalkonsep ekonomi regional
konsep ekonomi regional
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan Investasi
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
 
Bab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjangBab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjang
 
Bagian iv-teori-barang-publik
Bagian iv-teori-barang-publikBagian iv-teori-barang-publik
Bagian iv-teori-barang-publik
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianPengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIKKAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
KAJIAN TEORITIS PENGELUARAN PEMERINTAH MELALUI BELANJA PUBLIK
 
2 teori barang swasta
2 teori barang swasta2 teori barang swasta
2 teori barang swasta
 

Similar to OPTIMALISASI HARGA BARANG PUBLIK

Pasar monopoli
Pasar monopoli Pasar monopoli
Pasar monopoli Anas Malik
 
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxTUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxAfifahtusSyaleha
 
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Sifa Siti Mukrimah
 
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementerKeputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementerDonny Indrawan
 
Managing in competitive, monopolistic,
Managing in competitive, monopolistic,Managing in competitive, monopolistic,
Managing in competitive, monopolistic,oki andarista
 
Economies of scale, imperfect competition, and international trade
Economies of scale, imperfect competition, and international tradeEconomies of scale, imperfect competition, and international trade
Economies of scale, imperfect competition, and international trademhanifhidayat
 
Pengantar ilmu ekonomi
Pengantar ilmu ekonomiPengantar ilmu ekonomi
Pengantar ilmu ekonomiMajid Abdullah
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxFaisFaisal4
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarBayu Setiarbi
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarBayu Setiarbi
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdfTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdfAnandaRiniWidya
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)msahuleka
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxIrfanFauzi83
 

Similar to OPTIMALISASI HARGA BARANG PUBLIK (20)

Pasar monopoli
Pasar monopoli Pasar monopoli
Pasar monopoli
 
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptxTUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
TUGAS AKHIR TEORI EKONOMI MIKRO-1.pptx
 
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
Ekonomi Syariah (tugas dari buku)
 
PASAR
PASARPASAR
PASAR
 
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementerKeputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKROTEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKRO
 
Managing in competitive, monopolistic,
Managing in competitive, monopolistic,Managing in competitive, monopolistic,
Managing in competitive, monopolistic,
 
Economies of scale, imperfect competition, and international trade
Economies of scale, imperfect competition, and international tradeEconomies of scale, imperfect competition, and international trade
Economies of scale, imperfect competition, and international trade
 
Pengantar ilmu ekonomi
Pengantar ilmu ekonomiPengantar ilmu ekonomi
Pengantar ilmu ekonomi
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasar
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasar
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdfTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK6.pdf
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 
Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)Teori konsumen (consumer's theory)
Teori konsumen (consumer's theory)
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 

Recently uploaded

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 

Recently uploaded (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 

OPTIMALISASI HARGA BARANG PUBLIK

  • 1. Pemilihan Harga Barang Publik NENGAH KARTIKA Program Ilmu Ekonomi
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Diagram 1 H3 AE A B D E AC MC x3 X2 AR MR X1 H2 H1 Jumlah Barang Harga
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Sistem diskriminasi harga adalah penegnaan harga yang berbeda anatara jumlah barang yang berbeda, seorang konsumen diharuskan membayar harga sebesar OH 2 untuk unit terakhir barang yang dibeli sedangkan untuk jumlah barang sebelumnya ia harus membayar jumlah yang lebih besar sehingga perusahan tersebut dapat mengambil surplus konsumen.
  • 11. Diskriminasi Harga Gambar 2 G MC F AC AR Jumlah Barang B X1 X2 MR X3 H1 I E A C Harga D
  • 12. Bila perusahan Negara bertujuan mencapai efisiensi maksimum pada saat harga setinggi OH1 dan output sebesar OX 1 . Pada saat output sebesar X 3 konsumen bersedia membeli barang sebesar AX 3 per unit. Pereusahan menetapkan harga sebesar biaya rata-rata maka harga sebesar CX3 dan surplus konsumen AC Untuk produksi sebesar OX3 surplus konsumen pada area DAI. Bila perusahan dapat melakukan diskriminasi maka keuntungan perusahan pada area DBE- BFG. Pada perusahan yang menghasilkan barang lebih dari satu untuk menutup defisit dapat mengenakan harga ang lebih tinggi pada permintaan inelastis
  • 13. Diskriminasi Harga Gambar 3 Harga Harga MC MR1+MR2 A G E F A H C I DM M1 O B1 Q O Jumlah Barang
  • 14. Gambar 3 tsb diatas dapat menjelaskan adanya dua jenis barang dengan elastisitas yang berbeda , permintaan air minium (DM) sifatnya lebih elastis dari pada industri batik (DB) apabila harga air sebesar OC surplus konsumen batik sebesar ABC dan air minum sebesar ACI sehingga semakin elstis permintaan semakin besar surplus konsumenya.Pada harga OE surplus batik AEF dan surplus air minumnya sebesar AEG sehingga produsen dapat mengurangi surplus air minum sebesar CDGE dan batik CEFB dan pengurangan surplus industri batik lebih kecil dari pada air minum sehingga masyarakat lebih diuntungkan
  • 15. TEORI SECOND- BEST Efisiensi yang optimal alam bidang produksi dan konsumsi terdapat persaingan sempurna dan pada bidang produksi menetapkan harga sesuai dengan penetapan harga marinal.dan kondisi ini juga akan berlaku pada bentuk pasar lainnya dimana AR=MC dan penetapan harga sama dengan biaya marginal ini yang disebut first best theory of pricing Apbila ada perusahan swasta yang menetapkan harga menyimpang first best theory maka perusahan negara harus juga menyimpang dari first best theory untuk melakukan koreksi terhadap penggunaan barang-barang yaang efisien dan ini yang disebut dengan teori second best.
  • 16. Teori Kedua Terbaik (second Best choice) Output Dy1 Gambar 4 Gambar 4 MCx F E G Dx X1 X2 Harga H1 H2 O Barang X MCy B A D Dy Y1 Y2 Output Harga P1 P2 O Barang Y C
  • 17. Dalam gambar 4 kurve permintaan X (DX) dan perintaan barang Y (DY) dengan asumsi bahwa a) struktur produksi barang tsb biaya konsant b) barang X diproduksi dimana barang X diproduksi oleh Perusahan negara dan barang y diproduksi oleh perusahan swasta dimana pada perusahan swasta terdapat distorsi karena harga ditetapkan tidak berdasarkan harga marginal akan tetapi berdasarkan penetapan harga di bawah biaya marginal ( H < MC) Apabila industri X mengikuti harga marginal harga sebesar OH1 dan output sebesar OX2 misalkan industri y menetapkan harga dibawah biaya marginal misalnya pada OP 2 jumlah produksinya adalah sebesar OY 1 sehingga harga barang y lebih rendahnya yang seharusnya (=OP 1 )sehingga permintaan barang sangat besar dan sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan barang Y terlalu besar dan ini menyebabkan pemborosan.
  • 18. Pemerintah harus menurunkan harga barang X menjadi OH 2 sehingga terjadi realokasi antara kedua barang tersebut. Misalnya barang X merupakan substitusi barang Y . Penurunan barang X sehingga barang X meningkat menjadi OX 1 sehingga permintaan barang y bergeser kekiri menjadi (Dy 2 ) permintaan barang Y menjadi OY 2 . Kenaikan produksi X sebesar X 2 X 1 meninmbulkan tambahan biaya sebesar X 1 EFX 2 kemakmuran konsumen menjadi X 2 EGX 1 Bertambahnya barang X menyebabkan penurunan kemakmuran konsumen barang X sebesar segitiga EFG yaitu X 2 EFX 1 - X 2 EGX 1 Penurunan produksi barang Y menyebabkan terjadinya penghematan biaya sebesar Y 2 Y 1 BA menyebabkan penurunan kemakmuran sebesar Y2Y1DCsehinggga secara keseluruhan terjadi penghematan sumber ekonomi sebesar area ABDCdimana penurunan kemakmuran barang Y lebih besar dari penurunan kemakmuran barang X sebesar area EFG.
  • 19. PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DAN HARGA PEAK –LOAD. Dalam menentukan kapasitas produksi keputusan investasi yang diambil oleh swasta akan berbeda dengan kepusan yang diambil oleh Pemerintah.,dimana pihak swasta lebih menekankan efisiensi saedangkan pemerintah menekankan pada efisiensi sosial. Kesulitan dalam menentukan kapasitas perusahan meliputi : 1 . Kapisitas Produksi tidak sepenuhnya variabel akan tetapi kenaikannya seperti tangga seperti tangga dimana biaya marginal jangka pendek datar sampai output X0 ,setelah tercapai outpu bisa ditingkatkan dengan biaya marginal lebih tinggi dan tinggkat output X0X1,biaya marginalnya kembali lebih tinggi
  • 20. 2. Kapasitas produksi hanya bisa ditingkatkan denganb kenaikan biaya marginal jangka pendek atau penurunan biaya marginal 3. Penggunaan kapasitas tidak merata dalam suatu priode dimana pada satu saat kapasitasnya naik sedangkan pada satu saat kapasitasnya turun karena permintaan menurun . Masalah utama adanya perbedaan antara input variabel dengan input tetap ..Suatu perusahan berproduksi dengan menggunakan berbagai input variabel yang jumlahnya tergantung dari tingkat produksi sedangkan input tetapnya tidak berubah. Yang disajikan pada gambar no 6
  • 21. Struktur Biaya Menyerupai Tangga Gambar 5 Xo X1 Harga Output SRMC o
  • 22. Penentuan Kapasitas Otimum SMC1 Gambar 6 LRMCy I H K D X2 X1 Output Harga (B+C) B O X SMC2 SMC3 F G Xo
  • 23. Tambahan output X dapat dihasilkan dengan biaya input variabel sebesar OB sehingga OB merupakan biaya marginal sampai mencapai kapasitas penuh pada output OX 0 Dari Gambar 6 tsb adanya tiga tingkat kapasitas penuh yaitu pada OX 0, OX 1 , dan OX 2, . Kapasitas OX0 dapat diubah dengan biaya konstan sebesar C per unit kapasitas sehingga kurve B+C merupakan biaya marginal jangka panjang, yaitu kurve biaya marginal dalam memproduksikan setiap unit output variabel dan iput tetap dapat ditambah terus menerus.
  • 24. Kapasitas optimum sebesar OX 1 unit barang terjadi pada LRMC sama dengan D .Bila mesin hanya berkapasitas X 0 per thn maka harganya FX 0 , keuntunganya totalnya sebesar OEFX 0 dan biaya totalnya sebesar (B+C)EFG dan keuntungan sosial sebesar (B+C)EFG. Bila keuntungan sosialnya diperbesar dimana kapasitas menjadi OX 1 tambahan biaya per unit sebesar GX0 sedangkan tambahan keuntungan sebesar FX 0 , .pada tingkat output yang optimum keuntungan marginal sebesar HX1 sama besarnya dengan biaya marginal dengan keuntungan sosial sebesar FGH. Pada tingkat output sebesar OX 2
  • 25. FEAK LOAD PRICING Perusahan listrik menghadapi perbedaan permintaan listrik yang berbeda pada malam hari dan siang hari, dan siang hari disebut priode off peak dan malam hari disebut peak .Kebijakan yang diperlukan dalam menghadapi permintaan di dua waktu tsb. Dari gambar 7 Waktu malam hari 12 jam dan waktu siang hari 12 jam sehingga WS +WM 12/24 + 12/24 = 1
  • 26. Peak Load Pricing Gambar 7 LRMCy F Q X1 Output Harga (B+C) B O SRMC E X2 H1 D C
  • 27. Asumsi adalah permintaan akan listrik pada setiap priode tidak tergantung pada harga listrik padea priode yang lain. Kurve Dm permintaan listrik siang hari D s permintaan listrik siang hari. Harga listrik pada malam hari FX 1 per unit output..Pada harga sebesar OB permintaan listrik disiang hari sebesar OX 2 unit setiap priode. Total keuntungan konsumen pada kapasitas mesin sebesar OX1 adalah Wm ( OCFX 1 ) + Ws (ODEX 2 )