SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
HUKUM ALAM
          PERILAKU
         MANUSIA
         Perilaku Berbahasa




Ghenol
HUKUM ALAM = KOMUNIKASI
PESAN
•   Kaum Atomis dan Newtonian: Perilaku atom
    selalu mencari jalan terpendek dalam
    menempati void (kehampaan).

•   Perilaku berbahasa manusia juga menempuh
    cara sama: penutur pesan mengirim pesan
    kepada pendengar mencari cara
    terpendek/termudah.

        Wants to work less, but to get more
NEWTONS ‘LAW MOTION
•   Realita dibentuk oleh ruang dan waktu (hukum
    Gerak Newton)

‘a body at rest remains at rest and a body in motion
    continues to move at constraint speed along a
     straight line, unless in either case, the body is
           acted upon by an outside force’

Atom yang bergerak mencari dan menempati void
  berusaha mencari jalan lurus dan terpendek (jika
   tidak ada kekuatan yang menghalangi) dan
 peristiwa itu akan berlangsung dalam waktu yang
                   terpendek pula.
KOMUNIKASI PESAN
  Penutur         Pesan     Pendengar
  ENCODER          MESSAGE
  DECODER


                             THE PRINCIPLE OF
THE PRINCIPLE OF
                                MAXIMUM
MAXIMUM EASE OF
                               PERCEPTUAL
 ARTICULATION
                               SEPARATION
REPRESENTASI HUKUM ALAM PADA
BAHASA
 FONOLOGI
 MORFOLOGI
 SINTAKSIS
 WACANA
 TINDAK   TUTUR METAFORIS
REPRESENTASI PADA TATARAN
FONOLOGIS
 Asimilasi Progresif
 Asimilasi Regresif
 Lenisi
 Apocope
 Syncope
Asimilasi
 Proses  pengubahan bunyi menurut sifat-
  sifat alami bunyi-bunyi lain yang ada di
  sekitarnya.
 Proses ini terjadi karena adanya upaya
  penutur untuk menyederhana gerak alat
  tutur yang diperlukan untuk melahirkan
  tindak tutur tertentu.
 Asimilasi ini bersifat universal dan terjadi
  semua bahasa manusia.
Asimilasi Progresif
Terjadi jika fonem pertama sangat dominan
sehingga fonem berikutnya terpengaruh
dan menyesuaikan dengan fonem pertama
Contoh: Bahasa Inggris Nonstandar
‘seven’        seven  sevm     en  m

           Alviolar   bilabial
           +nasal     +nasal
Asimilasi Regresif
Proses pengubahan bunyi pertama karena
terpengaruh dan menyesuaikan dengan
fonem berikutnya.
Contoh:
Penggunaan prefiks meN- dalam bahasa
Indonesia
Lenisi
Terjadi karena adanya proses pelemahan
bunyi
Realisasi dari the priciple of maximum ease
of articulation
Contoh: perubahan dari stop menjadi
fricative
        moder  mother
Voice alviolar stopDental fricative
B. Ind: sebab, abjad, lembab
Apocope
 Proses  pengurangan jumlah suku kata
  sebagai akibat dari adanya vokal akhir
  suatu kata.
 Apocope terjadi karena realisasi ‘work
  less but get more’
Contoh:
Bahasa Inggris Kuno : nama, sonu, mona,
  sticca
B. Inggris sekarang: name, soon, moon, stick
Syncope
 Prosespengurangan jumlah suku kata
  karena hilangnya vokal atau suku kata
  tengah suatu kata.
 Apocope terjadi karena realisasi ‘the
  maximum ease of articulation’
Contoh:
Bahasa Inggris: epscop  uskup (Ind.)
B. Indonesia: matahari  mentari
REPRESENTASI PADA TATARAN
MORFOLOGIS
  Blending                  Clipping
Penggabungan dua kata     Pembentukan kata
yang mengandung dua       dengan cara memotong
makna terpisah            bentuk aslinya, tetapi
Gasolin + alkohol =
                          maknanya tetap
gasohol                   Laboratorium = lab
Paket November =
                          Aeroplane = plane
pakno
Pengawasan melekat =     Cafetaria = cafe
waskat                    Perpusatakaan = perpus
Paket Januari = pakjan
REPRESENTASI PADA TATARAN
SINTAKSIS
 Kalimat performatif
 Kalimat imperatif
 Kalimat elipsis
Kalimat Performatif
Kalimat yang tidak menyatakan fakta,
tetapi mengandung suatu “truth value”
Subjek: O1
Predikat: mengatakan, menuntut,
menyatakan, menasihati, menanyakan,
dsb.
Objek: O2
Berupa kalimat afirmatif dan non-negatif
Kala: ‘present tense’
Contoh:
I name this ship Queen Elizabeth.
BANDINGKAN:
 Prices slumped

(Menurut J.L. Austin: kalimat konstantif
  menyampaikan fakta, menyatakan apa adanya)
 Menurut Haji Robert Ross: kalimat konstantif itu
  sebenarnya juga kalimat performatif 
  mengandung lima kriteria di atas: yang tampak
  hanya struktur dari struktur dalam.
Perhatikan Kasus
 Prices   slumped.
 I tell you that prices slumped.

Subjek (O1): penuturnya sendiri
Objek (O2): pembacanya
 Berdasarkan ‘the principle of maximum
  ease of articulation’ kalimat matrix “I tell
  you ...” tidak perlu diucapkan  yang
  diucapkan: Prices slumped.
Contoh Kalimat Matrix
                   Iwish you a Happy New
 Konstantif            Performatif
                    Year
 Happy New Year   I  wish you a Happy
 Happy Birthday     Birthday
 God Bless You     I tell you God may Bless

 Congratulation     you
                    I say to you
                     congratulation
Kalimat Imperatif
   Dalam kalimat imperatif, subjek kalimat sering
    tidak dimunculkan.
   Dalam tatabahasa tradisional, dijelaskan
    bahwa subjek kalimat imperatif itu adalah
    orang kedua, bukan orang pertama atau
    ketiga
   Namun, secara sintaksis, tatabahasa
    tradisional tidak mampu menjelaskan bahwa
    subjek kalimat imperatif orang kedua.
Cara Uji Kalimat Imperatif
                 Tag Question (I)
Wake up!
Wake up, won’t I? *
                           Kalimat bertanda (*)
Wake up, won’t we?*
                            tidak benar
Wake up, won’t she?*      Yang benar:
Wake up, won’t he?*
                          Wake up, won’t you?
Wake up, won’t it?*      You will wake up,
Wake up, won’t they?*      won’t you?
Wake up, won’t you?
                          Bukti bahwa kalimat
                            imperatif, subjek 
                            O2
Cara Uji Kalimat Imperatif
             Uji Kalimat Performatif (II)
I  ask you, you wake up.      Kalimat  bertanda (*)
 I ask you, I wake up.*         tidak gramatikal
 I ask you, we wake up.*      Yang benar:

 I ask you, he wake up.*     I ask you, you wake up.
 I ask you, she wake up.*
 I ask you, it wake up.*     Bukti bahwa kalimat
 I ask you, they wake up.*     imperatif, subjek  O2
 Jika kita mendapat pertanyaan:
    PROBLEMATIKA FILSAFATI
  “bagaimana subjek kalimat imperatif bisa
  lesap?”
 Jawaban kita: menggunakan mekanisme
  transformasi, yakni deletion.
 Jika kita mendapat pertanyaan: “mengapa
  subjek kalimat imperatif bisa lesap?”
 Jawaban tidak dapat dicari dalam ranah
  sintaksis dan semantik.
 Jawaban kita: secara filsafati, yakni
  kecenderungan manusia menempuh jalan
  terpendek dalam menyampaikan pesan.
Elipsis kalimat
 Pelesapan
          unsur
 Biasanyaterjadi pada kalimat majemuk
 Pelesapan predikat pada klausa kedua, ketiga, dst.

 Minarni  pernah menjadi juara All England dan
  Susi Susanti juga pernah menjadi juara All
  England.
 Minarni pernah menjadi juara All England dan
  Susi Susanti juga.
(Pengubahan kalimat itu menggunakan “equi-
                     deletion”)
REPRESENTASI PADA TATARAN
WACANA
 Wacana   deskriptif
 Penggunaan pengalaman citraan
  inderawi
 Pengalaman Robertson ketika
  menyaksikan penyembelihan ikan paus
  raksasa pada 8 November 1926 di
  Stormness Whaling Station Georgia
  Selatan USA, kemudian ia harus
  menceritakannya kepada audien.
 Ukuran:   panjang (27,18m), tinggi (3,18m),
  keliling tubuh (13,90m),Paus Raksasa
      Deskripsi Ikan panjang tl rahang
  (6,95m), lebar ekor (5,90m), panjang sirip
  (3,00m).
 Berat: lemak (25.651kg), daging (56.444kg),
  tulang (22.280kg), lidah (3.155kg), paru (1.226
  kg), jantung (631kg), ginjal (547kg), lambung
  (416kg), usus (1.600kg), hati (935kg), darah
  (8.000kg), tulang rahang (2.177kg), tengkorak
  (4.508kg), tulang belakang (10.230kg), tulang
  rusuk (3.863kg), ekor (1.253kg), sirip (960kg).
 Minyak: dari lemak (13.604L), dari daging
Deskripsi Robertson
Panjang dan besar tubuh ikan raksasa itu sama panjang
dan besar serangkaian 3 gerbong kereta api
penumpang. Demikian lebar tulang rahang ikan itu
sehingga cukup luas untuk memberi jalan masuk seekor
gajah India yang besar untuk masuk tanpa menyentuh
rahang atas dan bawah. Setiap sirip perut ikan itu selebar
dua meja pingpong digabung menjadi satu. Lebar
ekornya sama dengan lebar rentangan sayap sebuah
pesawat terbang. Lemaknya cukup untuk membuat lilin
bagi gereja di Roma yang tidak akan pernah habis
menyala selama seratus tahun. Daging ikan itu cukup
untuk membuat hamburger yang dapat
mengenyangkan setiap orang Boston selama seminggu.
Untuk mengangkut lidah ikan paus itu diperlukan sebuah
 Tampaknya   paradoks: metafora merupakan
   Metafora
  bentuk tindak bahasa tak langsung, ‘bagaimana
  dapat memperpendek komunikasi pesan’
 Metafora memiliki dua makna: makna leksikon
  yang terdapat pada lambang (signifier) dan
  makna yang dimaksud (signified).
 Dalam menggunakan metafora, penutur tidak
  langsung menyatakan makna yang dimaksud,
  tetapi ‘mampir’ dulu pada makna signifier.
Pembuktian Kasus
 Tampaknya    bertentangan dengan “the
  principle of maximum ease of
  articulation”, tetapi jika tidak digunakan
  jalan yang ditempuh pesan lebih
  panjang.
Contoh:
 Percuma Kau mendekati Pariyem. Dia itu
  gunung es .
Pembuktian Kasus
 Gunung  es itu dingin.
 Gunung es itu memendam kekuatan
  yang luar biasa.
 Gunung es itu tidak mudah goyah.
 Gunung es itu dapat menghancurkan
  benda yang menubruknya.
 Dst.
Pembuktian Kasus
 Pariyem  itu dingin (hatinya).
 Pariyem itu memendam kekuatan
  (pendirian) yang luar biasa.
 Pariyem itu tidak mudah goyah
  (imannya).
 Pariyem itu dapat menghancurkan (hati)
  orang yang mempermainkannya.
 Dst.
Tanpa Metafora
 Percuma  Kau mendekati Pariyem. Dia itu
 dingin (hatinya). Dia itu memendam
 kekuatan mengendalikan diri yang luar
 biasa sehingga tidak mudah goyah
 (imannya). Ia bahkan dapat
 menghancurkan harapan siapa saja
 yang berusaha mempermainkannya.Dst.

More Related Content

What's hot

Makalah verba dalam bahasa arab
Makalah verba dalam bahasa arabMakalah verba dalam bahasa arab
Makalah verba dalam bahasa arabMuna Amatullah
 
multiakronim dalam bahasa arab
multiakronim dalam bahasa arabmultiakronim dalam bahasa arab
multiakronim dalam bahasa arabErfan Gazali
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katadinitsyh
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaDarwis Maulana
 
Makalah teks cerita sejarah n
Makalah teks cerita sejarah nMakalah teks cerita sejarah n
Makalah teks cerita sejarah nUdik Pribadi
 
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan KomunikasiTugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasisilviahamzari
 
Ringkasan teori sastra
Ringkasan teori sastraRingkasan teori sastra
Ringkasan teori sastraKhoirun Nif'an
 
Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumJaf Hussin
 
Tugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliTugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliDelyAngely
 
Bab 1-parts-of-speech
Bab 1-parts-of-speechBab 1-parts-of-speech
Bab 1-parts-of-speechAnja Siregar
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Hildadp
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasakunmartih
 

What's hot (20)

63 macam majas
63 macam majas63 macam majas
63 macam majas
 
Makalah verba dalam bahasa arab
Makalah verba dalam bahasa arabMakalah verba dalam bahasa arab
Makalah verba dalam bahasa arab
 
multiakronim dalam bahasa arab
multiakronim dalam bahasa arabmultiakronim dalam bahasa arab
multiakronim dalam bahasa arab
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 
Makalah teks cerita sejarah n
Makalah teks cerita sejarah nMakalah teks cerita sejarah n
Makalah teks cerita sejarah n
 
Teaching media
Teaching mediaTeaching media
Teaching media
 
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan KomunikasiTugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Tugas Teknologi Informasi Dan Komunikasi
 
Ringkasan teori sastra
Ringkasan teori sastraRingkasan teori sastra
Ringkasan teori sastra
 
Konsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umumKonsep tatabahasa secara umum
Konsep tatabahasa secara umum
 
Tugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deliTugas tik 3 deli
Tugas tik 3 deli
 
Gaya Bahasa Indonesia
Gaya Bahasa IndonesiaGaya Bahasa Indonesia
Gaya Bahasa Indonesia
 
Afiksasi
AfiksasiAfiksasi
Afiksasi
 
Kamus bahasa mun
Kamus bahasa munKamus bahasa mun
Kamus bahasa mun
 
Bab 1-parts-of-speech
Bab 1-parts-of-speechBab 1-parts-of-speech
Bab 1-parts-of-speech
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
3. tatabahasa
3. tatabahasa3. tatabahasa
3. tatabahasa
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
Tatabahasa
TatabahasaTatabahasa
Tatabahasa
 

Similar to Hukum alam  perilaku manusia

Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Norhayati Muhamad
 
ppt KD 3.2.pptx
ppt KD 3.2.pptxppt KD 3.2.pptx
ppt KD 3.2.pptxAgus Fren
 
Concept meaning in trans suhridin
Concept meaning in trans suhridinConcept meaning in trans suhridin
Concept meaning in trans suhridinKhuzain Terate
 
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABEL
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABELRefleksi 1 ;BAB I : TEKS FABEL
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABELPhaphy Wahyudhi
 
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptxJENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptxFerancis
 
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayuAhmad NazRi
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikRicky Subagya
 
Linguistik kognitif
Linguistik kognitifLinguistik kognitif
Linguistik kognitifRyan Alief
 

Similar to Hukum alam  perilaku manusia (20)

Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
 
B.inggris 2
B.inggris 2B.inggris 2
B.inggris 2
 
B.inggris 2
B.inggris 2B.inggris 2
B.inggris 2
 
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
 
ppt KD 3.2.pptx
ppt KD 3.2.pptxppt KD 3.2.pptx
ppt KD 3.2.pptx
 
Matrikulasi
MatrikulasiMatrikulasi
Matrikulasi
 
Pronoun.pdf
Pronoun.pdfPronoun.pdf
Pronoun.pdf
 
Bbm3206 1328088643 semantik
Bbm3206 1328088643 semantikBbm3206 1328088643 semantik
Bbm3206 1328088643 semantik
 
Concept meaning in trans suhridin
Concept meaning in trans suhridinConcept meaning in trans suhridin
Concept meaning in trans suhridin
 
Concept meaning in trans suhridin
Concept meaning in trans suhridinConcept meaning in trans suhridin
Concept meaning in trans suhridin
 
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABEL
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABELRefleksi 1 ;BAB I : TEKS FABEL
Refleksi 1 ;BAB I : TEKS FABEL
 
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptxJENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
JENIS-JENIS PARAGRAF BAHASA INDONESIA.pptx
 
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
 
Materi b ing fisip
Materi b ing fisipMateri b ing fisip
Materi b ing fisip
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
Linguistik kognitif
Linguistik kognitifLinguistik kognitif
Linguistik kognitif
 
B.indonesia kata ulang
B.indonesia   kata ulangB.indonesia   kata ulang
B.indonesia kata ulang
 
Imperative sentence
Imperative sentenceImperative sentence
Imperative sentence
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananriniaandayani
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxMeilianiPuspitaSari
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 

Recently uploaded (20)

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 

Hukum alam  perilaku manusia

  • 1. HUKUM ALAM  PERILAKU MANUSIA Perilaku Berbahasa Ghenol
  • 2. HUKUM ALAM = KOMUNIKASI PESAN • Kaum Atomis dan Newtonian: Perilaku atom selalu mencari jalan terpendek dalam menempati void (kehampaan). • Perilaku berbahasa manusia juga menempuh cara sama: penutur pesan mengirim pesan kepada pendengar mencari cara terpendek/termudah. Wants to work less, but to get more
  • 3. NEWTONS ‘LAW MOTION • Realita dibentuk oleh ruang dan waktu (hukum Gerak Newton) ‘a body at rest remains at rest and a body in motion continues to move at constraint speed along a straight line, unless in either case, the body is acted upon by an outside force’ Atom yang bergerak mencari dan menempati void berusaha mencari jalan lurus dan terpendek (jika tidak ada kekuatan yang menghalangi) dan peristiwa itu akan berlangsung dalam waktu yang terpendek pula.
  • 4. KOMUNIKASI PESAN Penutur  Pesan Pendengar ENCODER MESSAGE DECODER THE PRINCIPLE OF THE PRINCIPLE OF MAXIMUM MAXIMUM EASE OF PERCEPTUAL ARTICULATION SEPARATION
  • 5. REPRESENTASI HUKUM ALAM PADA BAHASA  FONOLOGI  MORFOLOGI  SINTAKSIS  WACANA  TINDAK TUTUR METAFORIS
  • 6. REPRESENTASI PADA TATARAN FONOLOGIS  Asimilasi Progresif  Asimilasi Regresif  Lenisi  Apocope  Syncope
  • 7. Asimilasi  Proses pengubahan bunyi menurut sifat- sifat alami bunyi-bunyi lain yang ada di sekitarnya.  Proses ini terjadi karena adanya upaya penutur untuk menyederhana gerak alat tutur yang diperlukan untuk melahirkan tindak tutur tertentu.  Asimilasi ini bersifat universal dan terjadi semua bahasa manusia.
  • 8. Asimilasi Progresif Terjadi jika fonem pertama sangat dominan sehingga fonem berikutnya terpengaruh dan menyesuaikan dengan fonem pertama Contoh: Bahasa Inggris Nonstandar ‘seven’ seven  sevm en  m Alviolar bilabial +nasal +nasal
  • 9. Asimilasi Regresif Proses pengubahan bunyi pertama karena terpengaruh dan menyesuaikan dengan fonem berikutnya. Contoh: Penggunaan prefiks meN- dalam bahasa Indonesia
  • 10. Lenisi Terjadi karena adanya proses pelemahan bunyi Realisasi dari the priciple of maximum ease of articulation Contoh: perubahan dari stop menjadi fricative moder  mother Voice alviolar stopDental fricative B. Ind: sebab, abjad, lembab
  • 11. Apocope  Proses pengurangan jumlah suku kata sebagai akibat dari adanya vokal akhir suatu kata.  Apocope terjadi karena realisasi ‘work less but get more’ Contoh: Bahasa Inggris Kuno : nama, sonu, mona, sticca B. Inggris sekarang: name, soon, moon, stick
  • 12. Syncope  Prosespengurangan jumlah suku kata karena hilangnya vokal atau suku kata tengah suatu kata.  Apocope terjadi karena realisasi ‘the maximum ease of articulation’ Contoh: Bahasa Inggris: epscop  uskup (Ind.) B. Indonesia: matahari  mentari
  • 13. REPRESENTASI PADA TATARAN MORFOLOGIS Blending Clipping Penggabungan dua kata Pembentukan kata yang mengandung dua dengan cara memotong makna terpisah bentuk aslinya, tetapi Gasolin + alkohol = maknanya tetap gasohol Laboratorium = lab Paket November = Aeroplane = plane pakno Pengawasan melekat = Cafetaria = cafe waskat Perpusatakaan = perpus Paket Januari = pakjan
  • 14. REPRESENTASI PADA TATARAN SINTAKSIS  Kalimat performatif  Kalimat imperatif  Kalimat elipsis
  • 15. Kalimat Performatif Kalimat yang tidak menyatakan fakta, tetapi mengandung suatu “truth value” Subjek: O1 Predikat: mengatakan, menuntut, menyatakan, menasihati, menanyakan, dsb. Objek: O2 Berupa kalimat afirmatif dan non-negatif Kala: ‘present tense’
  • 16. Contoh: I name this ship Queen Elizabeth. BANDINGKAN:  Prices slumped (Menurut J.L. Austin: kalimat konstantif menyampaikan fakta, menyatakan apa adanya)  Menurut Haji Robert Ross: kalimat konstantif itu sebenarnya juga kalimat performatif  mengandung lima kriteria di atas: yang tampak hanya struktur dari struktur dalam.
  • 17. Perhatikan Kasus  Prices slumped.  I tell you that prices slumped. Subjek (O1): penuturnya sendiri Objek (O2): pembacanya  Berdasarkan ‘the principle of maximum ease of articulation’ kalimat matrix “I tell you ...” tidak perlu diucapkan  yang diucapkan: Prices slumped.
  • 18. Contoh Kalimat Matrix Iwish you a Happy New Konstantif Performatif Year  Happy New Year I wish you a Happy  Happy Birthday Birthday  God Bless You  I tell you God may Bless  Congratulation you  I say to you congratulation
  • 19. Kalimat Imperatif  Dalam kalimat imperatif, subjek kalimat sering tidak dimunculkan.  Dalam tatabahasa tradisional, dijelaskan bahwa subjek kalimat imperatif itu adalah orang kedua, bukan orang pertama atau ketiga  Namun, secara sintaksis, tatabahasa tradisional tidak mampu menjelaskan bahwa subjek kalimat imperatif orang kedua.
  • 20. Cara Uji Kalimat Imperatif Tag Question (I) Wake up! Wake up, won’t I? *  Kalimat bertanda (*) Wake up, won’t we?* tidak benar Wake up, won’t she?*  Yang benar: Wake up, won’t he?* Wake up, won’t you? Wake up, won’t it?* You will wake up, Wake up, won’t they?* won’t you? Wake up, won’t you? Bukti bahwa kalimat imperatif, subjek  O2
  • 21. Cara Uji Kalimat Imperatif Uji Kalimat Performatif (II) I ask you, you wake up.  Kalimat bertanda (*)  I ask you, I wake up.* tidak gramatikal  I ask you, we wake up.*  Yang benar:  I ask you, he wake up.* I ask you, you wake up.  I ask you, she wake up.*  I ask you, it wake up.* Bukti bahwa kalimat  I ask you, they wake up.* imperatif, subjek  O2
  • 22.  Jika kita mendapat pertanyaan: PROBLEMATIKA FILSAFATI “bagaimana subjek kalimat imperatif bisa lesap?”  Jawaban kita: menggunakan mekanisme transformasi, yakni deletion.  Jika kita mendapat pertanyaan: “mengapa subjek kalimat imperatif bisa lesap?”  Jawaban tidak dapat dicari dalam ranah sintaksis dan semantik.  Jawaban kita: secara filsafati, yakni kecenderungan manusia menempuh jalan terpendek dalam menyampaikan pesan.
  • 23. Elipsis kalimat  Pelesapan unsur  Biasanyaterjadi pada kalimat majemuk  Pelesapan predikat pada klausa kedua, ketiga, dst.  Minarni pernah menjadi juara All England dan Susi Susanti juga pernah menjadi juara All England.  Minarni pernah menjadi juara All England dan Susi Susanti juga. (Pengubahan kalimat itu menggunakan “equi- deletion”)
  • 24. REPRESENTASI PADA TATARAN WACANA  Wacana deskriptif  Penggunaan pengalaman citraan inderawi  Pengalaman Robertson ketika menyaksikan penyembelihan ikan paus raksasa pada 8 November 1926 di Stormness Whaling Station Georgia Selatan USA, kemudian ia harus menceritakannya kepada audien.
  • 25.  Ukuran: panjang (27,18m), tinggi (3,18m), keliling tubuh (13,90m),Paus Raksasa Deskripsi Ikan panjang tl rahang (6,95m), lebar ekor (5,90m), panjang sirip (3,00m).  Berat: lemak (25.651kg), daging (56.444kg), tulang (22.280kg), lidah (3.155kg), paru (1.226 kg), jantung (631kg), ginjal (547kg), lambung (416kg), usus (1.600kg), hati (935kg), darah (8.000kg), tulang rahang (2.177kg), tengkorak (4.508kg), tulang belakang (10.230kg), tulang rusuk (3.863kg), ekor (1.253kg), sirip (960kg).  Minyak: dari lemak (13.604L), dari daging
  • 26. Deskripsi Robertson Panjang dan besar tubuh ikan raksasa itu sama panjang dan besar serangkaian 3 gerbong kereta api penumpang. Demikian lebar tulang rahang ikan itu sehingga cukup luas untuk memberi jalan masuk seekor gajah India yang besar untuk masuk tanpa menyentuh rahang atas dan bawah. Setiap sirip perut ikan itu selebar dua meja pingpong digabung menjadi satu. Lebar ekornya sama dengan lebar rentangan sayap sebuah pesawat terbang. Lemaknya cukup untuk membuat lilin bagi gereja di Roma yang tidak akan pernah habis menyala selama seratus tahun. Daging ikan itu cukup untuk membuat hamburger yang dapat mengenyangkan setiap orang Boston selama seminggu. Untuk mengangkut lidah ikan paus itu diperlukan sebuah
  • 27.  Tampaknya paradoks: metafora merupakan Metafora bentuk tindak bahasa tak langsung, ‘bagaimana dapat memperpendek komunikasi pesan’  Metafora memiliki dua makna: makna leksikon yang terdapat pada lambang (signifier) dan makna yang dimaksud (signified).  Dalam menggunakan metafora, penutur tidak langsung menyatakan makna yang dimaksud, tetapi ‘mampir’ dulu pada makna signifier.
  • 28. Pembuktian Kasus  Tampaknya bertentangan dengan “the principle of maximum ease of articulation”, tetapi jika tidak digunakan jalan yang ditempuh pesan lebih panjang. Contoh:  Percuma Kau mendekati Pariyem. Dia itu gunung es .
  • 29. Pembuktian Kasus  Gunung es itu dingin.  Gunung es itu memendam kekuatan yang luar biasa.  Gunung es itu tidak mudah goyah.  Gunung es itu dapat menghancurkan benda yang menubruknya.  Dst.
  • 30. Pembuktian Kasus  Pariyem itu dingin (hatinya).  Pariyem itu memendam kekuatan (pendirian) yang luar biasa.  Pariyem itu tidak mudah goyah (imannya).  Pariyem itu dapat menghancurkan (hati) orang yang mempermainkannya.  Dst.
  • 31. Tanpa Metafora  Percuma Kau mendekati Pariyem. Dia itu dingin (hatinya). Dia itu memendam kekuatan mengendalikan diri yang luar biasa sehingga tidak mudah goyah (imannya). Ia bahkan dapat menghancurkan harapan siapa saja yang berusaha mempermainkannya.Dst.