SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Resnita Dewi, S.S., M. Hum.
Tindak tutur (speech act) merupakan unsur pragmatik
yang melibatkan pembicara, pendengar, atau penulis
atau pembaca serta yang dibicarakan.
Chaer dan Agustina (2010: 50) mendefinisikan tindak
tutur sebagai gejala individual yang bersifat psikologis
dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan
bahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu.
Tindak tutur ini lebih menitikberatkan pada makna
atau arti tindak dalam suatu tuturan. Tindak tutur
dapat berwujud suatu pertanyaan, perintah, maupun
pernyataan.
Searle di dalam bukunya Speech Acts: An Essay in the
philosophy of language (1969, 23-24) mengemukakan
bahwa pragmatis setidak-tidaknya ada tiga jenis
tindakan yang dapat diwujudkan seorang penutur,
yakni tindak lokusi (locutionary act), tindak ilokusi
(ilocutionary act) dan tindak perlokusi (perlocutionary
act).
Lokusi, Ilokusi, Perlokusi
• MenyatakanLokusi
• Menyatakan +
• MelakukanIlokusi
• Dampak/Efek pada lawan
tuturPerlokusi
1. Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk
mengatakan sesuatu.
Contoh “Di sini sangat panas!”, makna lokusinya
berhubungan dengan “suhu udara di tempat itu yang
tinggi”.
2. Tindak ilokusi adalah tindak tutur untuk melakukan
sesuatu.
Contohnya “Di sini sangat panas!”, makna ilokusinya
bisa berupa permintaan (request) agar membuka
jendela lebar-lebar, atau bila kalimat tersebut diulang-
ulang, mungkin mengisyaratkan keluhan
(complaint).
3. Tindak perlokusi (perlocutionary act) adalah tindak
tutur yang mengutamakan dampak atau efek pada
lawan tutur.
Contoh “Di sini panas”, berdasarkan konteks tertentu
(udara panas, berada dalam ruangan yang jendela dan
pintu tertutup semua, misalnya), maka hasil yang
akan diperoleh adalah jendela akan dibuka lebar-lebar
atau tidak dihiraukan sama sekali.
• Makna ≠
maksud
• Makna =
maksud
• ≠ modus• = modus
langsung
Tidak
langsung
Tidak
literal
literal
Langsung, Tidak langsung, Literal,
Tidak literal
1. Tindak Tutur langsung
Tindak tutur langsung adalah tindak tutur yang
langsung diutarakan sebagai perintah kepada lawan
tutur jika tuturan itu berfungsi sebagai perintah.
Secara formal berdasarkan modusnya kalimat
dibedakan menjadi kalimat berita (dekaratif), kaimat
tanya (interogatif), dan kalimat perintah (imperatif).
2. Tindak Tutur tidak Langsung
Tindak tutur tidak langsung : diutarakan secara tidak
langsung biasanya tidak dapat dijawab secara
langsung, tetapi harus segera dilaksanakan maksud
yang terimplikasi di dalamnya.
Modus Tindak Tutur
Langsung Tidak langsung
Berita Memberitakan Menyuruh
Tanya Bertanya Menyuruh
Perintah Memerintah -
3. Tindak Tutur Literal
Tindak tutur literal (literal speech act) adalah tindak
tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata
yang menyusunnya.
Contohnya: penyanyi itu suaranya bagus
4. Tindak Tutur tidak Literal
Tindak tutur tidak literal (nonliteral speech act) adalah
tindak tutur yang maksudnya tidak sama atau
berlawanan dengan makna kata-kata yang
menyusunya.
Contoh: suaramu bagus,( tetapi tak usah
nyanyi saja)
5. Tindak Tutur Langsung Literal
Tindak tutur langsung literal (direct litera speeck act)
adalah tindak tutur yang diutarkan dengan modus
tuturan dan makna yang sama dengan maksud
pengutarannya. Maksud memerintah disampaikan
dengan kaliamat perintah, memberi dengan kalimat
berita, menyatakan sesuatu dengan kalimat tanya.
Contoh: Orang itu sangat pandai.
6. Tindak Tutur tidak Langsung Literal
Tindak tutur tidak langsung literal (indirect literal
speech act) adalah tindak tutur yang diungkapkan
dengan modus kalimat yang tidak sesuai dengan
maksud pengutarannya tetapi makna kata-kata yang
menyusunnya sesuai dengan apa yang dimaksudkan
penutur.
Contoh: (A) lantainya kotor.
(B) Baik, saya akan menyapu sekarang,
Bu.
7. Tindak Tutur Langsung tidak Literal
Tindak tutur langsung tidak literal (direct nonliteral
speech act) adalah tindak tutur yang diutarakan
dengan modus kalimat yang sesuai dengan maksud
tuturan, tetapi kata-kata yang menyususnya tidak
memiliki makna yang sama dengan maksud penutur.
Contoh: suaramu bagus.
8. Tindak Tutur tidak Langsung tidak Lateral
Tindak tutur tidak langsung tidak lateral (indirect
nonliteral speech act) adalah tindak tutur yang
diutarakan dengan modus kalimat dan makna kalimat
yang tidak sesuai dengan maksud yang hendak
diutarakan.
Contoh: Lantainya bersih sekali.
Tugas :
Analisislah tidak tutur yang terdapat dalam video
berikut ini! Arahkanlah analisis tindak tutur tersebut
dengan mengaitkannya pada keterampilan-
keterampilan yang diharapkan untuk menghadapi
Revolusi Industri 4.0.
VIDEO

More Related Content

What's hot

Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaRizza Magfira
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanberbagikarya
 
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasaPemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasalinguistikid
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikkholid harras
 
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaPengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaEniphh Abah Muniph
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikMamakFeri
 
Teknik Penerjemahan
Teknik PenerjemahanTeknik Penerjemahan
Teknik PenerjemahanHikmat G.
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasataufiq99
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikRomza Baher
 

What's hot (20)

Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Teori Resepsi Sastra
Teori Resepsi SastraTeori Resepsi Sastra
Teori Resepsi Sastra
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
 
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasaPemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Konteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacanaKonteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacana
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaPengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
 
Kohesi gramatikal 2
Kohesi gramatikal 2Kohesi gramatikal 2
Kohesi gramatikal 2
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Teknik Penerjemahan
Teknik PenerjemahanTeknik Penerjemahan
Teknik Penerjemahan
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 

Similar to TindakTutur4IR

Jenis Tindak Tutur
Jenis Tindak TuturJenis Tindak Tutur
Jenis Tindak TuturSantuso
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikAlfian Akatsuki
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)qxxqfdqqxh
 
Menelaah Struktur Dan Ciri Kebahsaan Teks Pidato Persuasif.pptx
Menelaah Struktur Dan Ciri Kebahsaan Teks Pidato Persuasif.pptxMenelaah Struktur Dan Ciri Kebahsaan Teks Pidato Persuasif.pptx
Menelaah Struktur Dan Ciri Kebahsaan Teks Pidato Persuasif.pptxTheodorusMortaman
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power pointMakarina
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa InggrisKarakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa InggrisKrisna Indah Puspitasari
 
Kaitan komunikasi dengan aspek paralinguistik, linguistik dan
Kaitan komunikasi dengan aspek paralinguistik, linguistik danKaitan komunikasi dengan aspek paralinguistik, linguistik dan
Kaitan komunikasi dengan aspek paralinguistik, linguistik danAkid Suhaimi
 

Similar to TindakTutur4IR (20)

Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
 
Jenis Tindak Tutur
Jenis Tindak TuturJenis Tindak Tutur
Jenis Tindak Tutur
 
Diksi dan arti
Diksi dan artiDiksi dan arti
Diksi dan arti
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
 
Semantik Pragmatis
Semantik PragmatisSemantik Pragmatis
Semantik Pragmatis
 
Menelaah Struktur Dan Ciri Kebahsaan Teks Pidato Persuasif.pptx
Menelaah Struktur Dan Ciri Kebahsaan Teks Pidato Persuasif.pptxMenelaah Struktur Dan Ciri Kebahsaan Teks Pidato Persuasif.pptx
Menelaah Struktur Dan Ciri Kebahsaan Teks Pidato Persuasif.pptx
 
Komunikasi Verbal
Komunikasi VerbalKomunikasi Verbal
Komunikasi Verbal
 
makalah semantik
makalah semantikmakalah semantik
makalah semantik
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa InggrisKarakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
 
Kaitan komunikasi dengan aspek paralinguistik, linguistik dan
Kaitan komunikasi dengan aspek paralinguistik, linguistik danKaitan komunikasi dengan aspek paralinguistik, linguistik dan
Kaitan komunikasi dengan aspek paralinguistik, linguistik dan
 
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIKTINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
 
Forum semantik
Forum semantikForum semantik
Forum semantik
 
Diksi persentation
Diksi persentationDiksi persentation
Diksi persentation
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

TindakTutur4IR

  • 2. Tindak tutur (speech act) merupakan unsur pragmatik yang melibatkan pembicara, pendengar, atau penulis atau pembaca serta yang dibicarakan.
  • 3. Chaer dan Agustina (2010: 50) mendefinisikan tindak tutur sebagai gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur ini lebih menitikberatkan pada makna atau arti tindak dalam suatu tuturan. Tindak tutur dapat berwujud suatu pertanyaan, perintah, maupun pernyataan.
  • 4. Searle di dalam bukunya Speech Acts: An Essay in the philosophy of language (1969, 23-24) mengemukakan bahwa pragmatis setidak-tidaknya ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan seorang penutur, yakni tindak lokusi (locutionary act), tindak ilokusi (ilocutionary act) dan tindak perlokusi (perlocutionary act).
  • 5. Lokusi, Ilokusi, Perlokusi • MenyatakanLokusi • Menyatakan + • MelakukanIlokusi • Dampak/Efek pada lawan tuturPerlokusi
  • 6. 1. Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk mengatakan sesuatu. Contoh “Di sini sangat panas!”, makna lokusinya berhubungan dengan “suhu udara di tempat itu yang tinggi”.
  • 7. 2. Tindak ilokusi adalah tindak tutur untuk melakukan sesuatu. Contohnya “Di sini sangat panas!”, makna ilokusinya bisa berupa permintaan (request) agar membuka jendela lebar-lebar, atau bila kalimat tersebut diulang- ulang, mungkin mengisyaratkan keluhan (complaint).
  • 8. 3. Tindak perlokusi (perlocutionary act) adalah tindak tutur yang mengutamakan dampak atau efek pada lawan tutur. Contoh “Di sini panas”, berdasarkan konteks tertentu (udara panas, berada dalam ruangan yang jendela dan pintu tertutup semua, misalnya), maka hasil yang akan diperoleh adalah jendela akan dibuka lebar-lebar atau tidak dihiraukan sama sekali.
  • 9. • Makna ≠ maksud • Makna = maksud • ≠ modus• = modus langsung Tidak langsung Tidak literal literal Langsung, Tidak langsung, Literal, Tidak literal
  • 10. 1. Tindak Tutur langsung Tindak tutur langsung adalah tindak tutur yang langsung diutarakan sebagai perintah kepada lawan tutur jika tuturan itu berfungsi sebagai perintah. Secara formal berdasarkan modusnya kalimat dibedakan menjadi kalimat berita (dekaratif), kaimat tanya (interogatif), dan kalimat perintah (imperatif).
  • 11. 2. Tindak Tutur tidak Langsung Tindak tutur tidak langsung : diutarakan secara tidak langsung biasanya tidak dapat dijawab secara langsung, tetapi harus segera dilaksanakan maksud yang terimplikasi di dalamnya.
  • 12. Modus Tindak Tutur Langsung Tidak langsung Berita Memberitakan Menyuruh Tanya Bertanya Menyuruh Perintah Memerintah -
  • 13. 3. Tindak Tutur Literal Tindak tutur literal (literal speech act) adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang menyusunnya. Contohnya: penyanyi itu suaranya bagus
  • 14. 4. Tindak Tutur tidak Literal Tindak tutur tidak literal (nonliteral speech act) adalah tindak tutur yang maksudnya tidak sama atau berlawanan dengan makna kata-kata yang menyusunya. Contoh: suaramu bagus,( tetapi tak usah nyanyi saja)
  • 15. 5. Tindak Tutur Langsung Literal Tindak tutur langsung literal (direct litera speeck act) adalah tindak tutur yang diutarkan dengan modus tuturan dan makna yang sama dengan maksud pengutarannya. Maksud memerintah disampaikan dengan kaliamat perintah, memberi dengan kalimat berita, menyatakan sesuatu dengan kalimat tanya. Contoh: Orang itu sangat pandai.
  • 16. 6. Tindak Tutur tidak Langsung Literal Tindak tutur tidak langsung literal (indirect literal speech act) adalah tindak tutur yang diungkapkan dengan modus kalimat yang tidak sesuai dengan maksud pengutarannya tetapi makna kata-kata yang menyusunnya sesuai dengan apa yang dimaksudkan penutur. Contoh: (A) lantainya kotor. (B) Baik, saya akan menyapu sekarang, Bu.
  • 17. 7. Tindak Tutur Langsung tidak Literal Tindak tutur langsung tidak literal (direct nonliteral speech act) adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus kalimat yang sesuai dengan maksud tuturan, tetapi kata-kata yang menyususnya tidak memiliki makna yang sama dengan maksud penutur. Contoh: suaramu bagus.
  • 18. 8. Tindak Tutur tidak Langsung tidak Lateral Tindak tutur tidak langsung tidak lateral (indirect nonliteral speech act) adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus kalimat dan makna kalimat yang tidak sesuai dengan maksud yang hendak diutarakan. Contoh: Lantainya bersih sekali.
  • 19. Tugas : Analisislah tidak tutur yang terdapat dalam video berikut ini! Arahkanlah analisis tindak tutur tersebut dengan mengaitkannya pada keterampilan- keterampilan yang diharapkan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. VIDEO