SlideShare a Scribd company logo
MATA KULIAH PSIKOLINGUISTIK
(Kelompok 2)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
Dosen Pengampu
Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
TEORI-TEORI LINGUISTIK
Haqsir Venny S 2115154372
Dede Lestari 2115152874
Dwiki Darmawan 2115153617
Pamela Irianti 2115153911
Saidah 2115152757
Kelas 3PB2
TEORI-TEORI LINGUISTIK
Lingustik
Tradisional
Linguistik
Modern
Ilmu
Lingustik
LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik
Tradisional
1.
Linguistik
Zaman
Yunani
2. Zaman
Romawi
3. Zaman
Pertenga
han
4. Zaman
Renaisans
5.
Menjelang
Lahirnya
Lingusitik
Modern
1. LINGUSTIK ZAMAN YUNANI (ABAD KE 5SM-2SM)
1.Pertentangan antara
fisis dan nomos
2. Pertentangan
Analogi dan Anomali
Tokoh-tokohnya yaitu:
1. Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
2. Plato (429-347 SM)
3. Aristoteles (384-322 SM)
4. Kaum Stoik (abad ke-4 SM)
5. Kaum Alexandrian
• Fisis: Bahasa mempunyai asal-usul,
sumber dalam prinsip-prinsipnya abadi
• Konvensional : Makna-makna
diperoleh dari kebiasaan/tradisi
• Analogi : Bahasa bersifat teratur
• Anomali : Bahasa bersifat tidak teratur
2. Zaman Romawi
Zaman Romawi merupakan
kelanjutan dari zaman
Yunani. Tokoh Zaman
Romawi yang terkenal
antara lain , Varro (116-27
SM) dengan karyanya, De
Lingua Latina dan Priscia
dengan karyanya
Institutiones Grammaticae
3. Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman
pertengahan mendapat
perhatian penuh terutama
oleh para filsuf skolastik.
Tokoh yang berperan besar
pada zaman itu adalah:
a. Kaum Medistae
b. Petrus Hispanus
4. Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai
zaman pembukaan abad pemikiran
abad modern. Dalam sejarah studi
bahasa ada dua hal pada zaman
renaisans ini yang menonjol yang
perlu dicatat, yaitu:
1) Sarjana-sarjana pada waktu itu
menguasai bahasa latin. Ibrani,
dan Arab.
2) Bahasa Eropa lainnya juga
mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan,
penyusunan tata bahasa dan
perbandingan.
5. Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Diawali dengan pernyataan Sir William tentang adanya
hubungan kekerabatan antara bahasa Sanskerta
dengan bahasa-bahasa Yunani, Latin, dan bahasa
Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik, yakni dengan berkembangnya studi
linguistik bandingan atau linguistik historis komparatif,
serta studi mengenai hakikat bahasa secara linguistik
terlepas dari masalah filsafat Yunani Kuno.
LINGUISTIK MODERN
Ferdinand De
Saussure
Leonard
Bloomfield
John Rupert Firth
Noam Chomsky
Ferdinan De Saussure (1858-1913), seorang
linguistik Swiss yang sering disebut sebagai
“Bapak Strukturalisme” sekaligus “Bapak
Linguitik Modern” karena padangan-
pandagannya yang baru mengenai studi bahas
yang diterbitkan dalam bukunya Course De
Linguistique yang diterbitkan oleh muridnya.
Ferdinand De Saussure mengndung paham
psikologi kognitif, behavioristik, dan pragmatik.
TEORI FERDINAND DE SAUSSURE
PANDANGAN-PANDANGAN FERDINAND DE SAUSSURE
1. Telaah
Sinkronik dan
Diakronik 2. Perbedaan
Langue dan
Parole
3. Perbedaan
Signifiant dan
Signifie’
4. Hubungan
Sintagmatif
dan Hubungan
Asosiatif
1. Telaah Sinkronik dan Diakronik dalam Studi Bahasa
Sinkronik:
mempelajari
bahas pada
waktu
tertentu
Diakronik :
mempelajari
bahasa dari
waktu ke
waktu
De Saussure menjelaskan bahwa prilaku bertutur atau
tindak tutur (Speech Act) sebagai suatu rangkaian hubungan
antara dua orang atau lebih, seperti antara A dan B. Prilaku
bertutur itu terdiri dari dua bagian kegiatan:
1) Bagian Luar
Bagian ini dibatasi oleh mulut dan telinga.
1) Bagian Dalam
Bagian ini di batasi oleh jiwa atau akal yang terdapat dalam
otak pembicara atau pendengar.
De Saussure menjelaskan ada empat proses dalam tindak
tutur/komunikasi bahasa yaitu:
Fenomena
Psikologis
Fenomena
Fisiologis
Proses
Fisik
Proses
Psikologis
2. Perbedaan Parole dan Langue
Parole: bahasa
yang konkret
yang keluar
dari mulut
seseorang
pembicara
Langue:
Bahasa
tertentu,
sebagai sistem
tertentu
Alasan De Saussare Mengkaji Langue Bukan Parole:
Langue Parole
1. Langue bersifat sosial
dalam pengertian sinkronik
dan berada dalam otak.
1. Parole bersifat individual
dalam pengertian idiosinkronik
2. Langue bersifat abstrak dan
tersembunyi dalam otak.
2. Parole bergantung pada
kemauan penutur dan bersifat
intelektual.
3. Langue pasif 3. Parole aktif
3. Perbedaan Signifiant dan Signifie’ sebagai Pembentuk
Signe Linguistique
Ciri dari
signe’
linguistique
1. Tanda
linguistik
bersifat
arbitrer
2. Signifiant
dapat diukur
dalam satu
dimensi
3. Signe’
linguistique
mempunyai
pergandaan
yang tidak
dapat
dihitung
4. Hubungan Sintagmatik dan Hubungan
Asosiatif atau Paradigma
Hubungan sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang
terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berutan
sifatnya linear.
Tataran
Fonologi
Tataran
Morfologi
Tataran
Sintaksis
1. TATARAN FONOLOGI
Urutan fonem-fonem pada suatu kata tidak dapat diubah tanpa
menimbulkan perbedaan makna. Misalnya pada kata (kita)
terdapat hubungan fonem-fonem dengan urutan k-i-t-a, apabila
urutannya diubah maka maknanya akan berubah, atau tidak
bermakna sama sekali. Contoh :
• K-i-t-a s-a-p-u
• K-i-a-t u-s-a-p
• K-a-t-i s-u-p-a
• K-a-i-t a-s-u-p
• I-k-at
2. TATARAN MORFOLOGI
Urutan morfem-morfem pada suatu kata juga tidak dapat
diubah tanpa menyebabkan perbedaan makna, mungkin tidak
bermakna sama sekali. Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa
terkecil yang mengandung arti dan makna. Misalnya:
• Setiga tidak sama dengan tigasegi
• Tertua tidak dapat diubah menjadi tauter
3. TATARAN SINTAKSIS
Urutan kata-kata dalam kalimat kadang-kadang dapat
diubah tanpa mengubah arti.
Misalnya:
 Hari ini barangkali dia sakit.
 Dia sakit barangkali Hari ini.
 Barangkali dia sakit hari ini.
Tetapi kalimat berikut:
 Nita melihat Ika ≠ Ika melihat Nita
 Ini bir baru≠ Ini baru bir
HUBUNGAN ASOSIATIF ATAU PARADIGMATIK
Hubungan asosiatif atau paradigmatik adalah hubungan antara
unsur-unsur yang terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.
Hubungan paradigmatik dapat diperoleh dengan cara subtitusi.
Tataran
Fonologi
Tataran
Morfologi
Tataran
Sintaksis
HUBUNGAN ASOSIATIF ATAU PARADIGMATIK
Tataran
Fonologi
• R ata
• K ata
• B ata
• M ata
Tataran
Morfologi
• Me rawat
• Di rawat
• Pe rawat
• Te rawat
Tataran
Sintaksis
• Ali
membaca koran
• Dia
memakai baju
• Mereka makan
kue
Leonard Bloomfield (1887-1949) seorang
tokoh linguistik Amerika, sebelum
mengikuti aliran behaviorisme dari
Watson dan Weiss, adalah seorang
penganut paham mentalisme yang sejalan
dengan teori psikologi Wundt. Kemudian
beliau menentang mentalisme dan
mengikuti aliran perilaku atau
behaviorisme. Disebut aliran Bloomfield
karena bermula dari gagasan Bloomfield.
Disebut aliran taksonomi karena aliran ini
menganalisis dan mengklasifikasikan
unsur-unsur bahasa berdasarkan
hubungan hierarkinya.
Teori Leonard Bloomfield
Menurut Bloomfield bahasa merupakan sekumpulan ujaran yang
muncul dalam suatu masyarakat tutur (speech community). Ujaran inilah yang
harus dikaji untuk mengetahui bagian-bagiannya. Lalu, bagi Bloomfield bahasa
alah sekumpulan data yang mungkin muncul dalam suatu masyarakat. Data ini
merupakan ujaran-ujaran yang terdiri dari potongan-potongan perilaku (taniat)
yang disusun secara linear.
Keterangan:
1) Jill melihat Apel (S = stimulus)
2) Otak jill bekerja mulai dari melihat apael hingga berkata kepada Jack
3) Perilaku atau kegiatan Jill sewaktu berkata kepada Jack (r = respons)
4) Bunyi – bunyi atau suara yang dikeluarkan Jill aktu berbicara kepada Jack (...)
5) Perilaku atau kegiatan Jack sewaktu mndengarkan bunyi-bunyi atau suara yang
dikeluarkan jill (S = stimulus)
6) Otak Jack bekerja mulai dari mendengar bunyi suara Jill sampai bertindak.
7) Jack bertindak memanjat pohon, memetik apel, dan memberikan kepada Jill.
S R ....................... s R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Menurut Bloomfield bahasa itu terdiri dari sejumlah isyarat atau
tanda berupa unsur-unsur fokal (bunyi) yang dinamai bentuk-bentuk
linguistik. Setiap bentuk adalah sebuah kesatuan isyarat yang
dibentuk oleh fonem-fonem.
Bentuk bebas (free form), yakni
bentuk yang dapat diujarkan
sendirian seperti bentuk Amat,
jalan, dan kaki dalam kalimat
“Amat jalan kaki”.
Bentuk terikat (bound farm),
yakni bentuk linguistik yang
tidak dapat di ujarkan sendirian
seperti bentuk pe- pada kata
pemukul; dan bentuk –an
seperti pada kata pukulan.
Dalam teori linguistik Bloomfield ada beberapa istilah yang perlu dikenal,
yaitu sebagai berikut:
 Fonem adalah satuan bunyi terkecil dan distingtif dalam leksikon suatu
bahasa,
contoh :
[ i ] dari kata /samping/ mempunyai jumlah huruf tujuh (7) dan
mempunyai jumlah fonem lima. Kata samping merupakan bunyi
distingtif dengan kata /simpang/. Dari kata diatas sangat terlihat
perbedaan arti dari kedua kata tersebut [a] dan[ i ].
 Morfem adalah satuan atau unit terkecil yang mempunyai makna dari
bentuk leksikon.
Contoh : Lilis meminjam buku terdapat empat morfem : Erni, me-
pinjam,dan buku.
 Frase adalah unit yang tidak minimum yang terdiri dari dua bentuk bebas
atau lebih
Contoh : Tante saya telah makan di warung.
Kata diatas memiliki tiga frase,yaitu tante saya, telah makan, diwarung.
 Kata adalah bentuk bebas yang minimum yang terdiri dari satu bentuk
bebas dan ditambah bentuk-bentuk yang tidak bebas.
Contoh : Baca, membaca, bacaan, pembaca.
Baca merupa kan satu kata, sadangkan mem-, an-, dan pe-, adalah bukan
kata melainkan imbuhan. Akan tetapi mem-, an-,dan pe-, baca adalah
morfem.
 Kalimat merupakan satu ujaran yang maksimum.
Contoh : Ibu memasak di dapur, Ani membaca buku, mereka menonton TV.
TEORI JOHN RUPERT FIRTH
(17 Juni 1890 di Keighley, Yorkshire - 14
Desember 1960 di Lindfield, West Sussex)
Umumnya dikenal sebagai JR Firth , adalah
seorang ahli bahasa Inggris dan tokoh terkemuka
dalam Linguistik Inggris selama tahun 1950-an.
Ia adalah Profesor Bahasa Inggris di Universitas
Punjab dari tahun 1919 hingga 1928. Dia
kemudian bekerja di Departemen Fonetik di
University College London sebelum pindah
ke School of Oriental and African Studies, di
mana ia menjadi Profesor Linguistik Umum,
posisi yang dipegangnya hingga pensiun pada
tahun 1956.
Pada tahun 1994, mendirikan Sekolah Linguistik Deskriptif.
Kajian Linguistik yang paling penting
adalah konteks.
Konteks Fonologi
Konteks Morfologi
Konteks Leksikon
Konteks Situasi
STRUKTUR
BAHASA
Tingkatan
Fonetik
Tingkatan
Leksikon
Tingkatan
Morfologi
Tingkatan
Sintaksis
Tingkatan
Semantik
Arti atau makna pada tiap kalimat terdiri
dari lima dimensi.
Hubungan tiap fonem dengan kontek fonetiknya
Hubungan kata – kata satu sama lain dalam kalimat.
Hubungan morfem pada satu kata dengan morfem yang
sama pada kata lain, dan hubungannya dengan kata itu.
Jenis kalimat dan bagaimana kalimat itu digolongkan.
Hubungan kalimat dengan konteks situasi.
2 KOLOKASI UNTUK MENERANGKAN ARTI/MAKNA
ARTI GRAMATIKAL
Peranan dari unsur tata
bahasa di dalam konteks
grammatikal dari yang
mendahului dan mengikuti
unsur tersebut.
ARTI FONOLOGI
peranan atau hubungan
dari unsur fonologi di
dalam konteks fonologi
dari struktur suku– suku
kata dan unsur lain yang
bersamaan secara
paradigmatik yang dapat
berperan dalam konteks
yang serupa.
analisis prosodi
atau fonologi
prosodi
Unit-unit fonematik yang terdiri
dari konsonan-konsonan
segmental dan unsur-unsur
vokal yang merupakan maujud
yang dapat saling menggantikan
dalam bermacam-macam posisi
pada suku kata yang berlainan.
Prosodi-prosodi yang terdiri dari
fitur-fitur atau milik-milik
struktur yang lebih panjang dari
suatu segmen, baik berupa
perpanjangan fonetik, maupun
sebagai pembatasan struktur
secara fonologi, seperti kata
atau suku kata.
Jadi yang termasuk ke dalam fitur-fitur prosodi satu kata
adalah :
a. Jumlah suku kata
b. Hakikat suku katanya : terbuka atau tertutup
c. Kualitas suku-suku kata
d. Urutan suku-suku kata
e. Tempat, hakikat, dan kuantitas bunyi-bunyi penting
f. Kualitas “gelap” atau ”terang”dari suku-suku kata
g. Ciri-ciri hakiki lagu suku kata dan juga potongan kalimat tempat
kata itu terdapat
h. Semua sifat yang menyangkut struktur suku kata, urutan suku
kata, dan keharmonisan suku kata dalam kata, potongan kalimat
dan keseluruhan kalimat
Maksud dari percakapan di atas adalah kata tahu dalam
bahasa Indonesia memiliki beberapa arti dan makna. Kata
tahu maksudnya belum jelas, karena tahu bisa diartikan
mengerti, memahami, atau makanan. Setelah kita masukkan
dalam konteksnya kata tahu ternyata memiliki arti makanan
yang menganduk protein. “Ada itu tahu mu goreng di dalam.”
Tetapi kalau kita masukkan dalam konteks yang lain, maka
bisa berarti mengetahui, diketahui.
Jadi makna atau arti belum bisa diteliti kalau belum
dimasukkan dalam konteksnya. Arti itu bisa kita mengerti
karena adanya makna.
Contoh :
Ani : “Ada itu tahu mu goreng di dalam, karena saya tadi makan di luar.”
Nia : “Yang mana Kak?”
Ani : “Itu yang dekat meja, sebelah kanan, di wadah putih.”
Nia : “Oh iya kak.Saya sudah lihat.”
Avram Noam Chomsky
lahir di Philadelphia,
Pennsylvania, Amerika
Serikat, pada tanggal 7
Desember 1928.
Pemerolehan bahasa itu ‘nature’.
Karena anak sudah dibekali dengan
Piranti Pemerolehan Bahasa (Language
Acquisition Device)
Dardjowidjojo, S. (Psikolinguistik; Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia, 2005) 235-236.
Setiap manusia memiliki apa yang
dinamakan ‘faculties of the mind’
Sri Utari Subiakto-Nababan, Psikolinguistik Suatu Pengantar, (Jakarta: Gramedia 1992), hlm. 7.
Sri Utari Subiakto-Nababan, Psikolinguistik Suatu Pengantar, (Jakarta: Gramedia 1992), hlm. 7
Adanya 3 Komponen bahasa generatif :
Lihat Michael Zakariya, al-alsuniyah al-Taulīdīah wa al-Taḥwīlīah wa Qawāid al-lughah al-‘Arab al- Jumlah al-baṣīṭah,(Beirut: al-Muassasah al-
Jamī’ah li al-Dirāsat wa al-Nashr wa al-Tauzi’,1986), hlm. 15-16.
Komponen Sintaksis Komponen SemantikKomponen Fonologis
Kompetensi dan
Performa
Samsunuwiyati Mar’at, Psikolinguistik: Suatu Pengantar,(Bandung : Refika Aditama, 2005), hlm.18.
Hipotesis Natural dan Kaidah Universal Pengetahuan
alami
Abdul Azis, Psikolinguistik., hlm. 80.
bukan prilaku yang
diperoleh dengan cara
belajar, berlatih fisik dan
praktek, tetapi bahasa
adalah fitrah dan bawaan
akal.
Douglas Brown, Prinsip Pembelajaran., hlm. 44.
Abdul Chaer, Psikolinguistik., hlm. 34, 78.
Dilihat dari segi daya kreativitas, tata
bahasa adalah sebuah alat perancang
yang khusus menerangkan dengan jelas
pembentukan kalimat-kalimat
gramatikal (yang jumlahnya tidak
terbatas) dan menjelaskan struktur
setiap kalimat.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ahmadi, Anas dan Jauhar, Mohammad. 2015. Dasar-
Dasar Psikolinguistik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

More Related Content

What's hot

Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikDiana NakEmak
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiNiicha Juwita
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumImam Suwandi
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
kholid harras
 
Morf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan AlomorfMorf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan Alomorf
Pipin Zahara Raeder
 
sosiologi sastra
sosiologi sastrasosiologi sastra
sosiologi sastra
Mut Mu3tiah
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
Hariyatunnisa Ahmad
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
taufiq99
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
Muhammad Idris
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
Hildadp
 
Behaviourisme Bloomfield
Behaviourisme BloomfieldBehaviourisme Bloomfield
Behaviourisme Bloomfield
Cikgu Ib
 
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Ibnu Saefullah
 
Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1
Dedi Husnaeni
 
Psikolinguistik ppt
Psikolinguistik  pptPsikolinguistik  ppt
Psikolinguistik ppt
STAIN Pekalongan
 
Zaman lingustik perbandingan
Zaman lingustik perbandinganZaman lingustik perbandingan
Zaman lingustik perbandinganWatak Bulat
 

What's hot (20)

Pp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistikPp konsep dasar sosiolinguistik
Pp konsep dasar sosiolinguistik
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
 
Morf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan AlomorfMorf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan Alomorf
 
sosiologi sastra
sosiologi sastrasosiologi sastra
sosiologi sastra
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologiAnalisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Behaviourisme Bloomfield
Behaviourisme BloomfieldBehaviourisme Bloomfield
Behaviourisme Bloomfield
 
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
 
Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1Kohesi leksikal 1
Kohesi leksikal 1
 
Psikolinguistik ppt
Psikolinguistik  pptPsikolinguistik  ppt
Psikolinguistik ppt
 
Zaman lingustik perbandingan
Zaman lingustik perbandinganZaman lingustik perbandingan
Zaman lingustik perbandingan
 

Similar to Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik

Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
Yuri Indah Marminingtias
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
Wahyu Rika Indahwati
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
penipenny
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
penipenny
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologypenipenny
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
Rezqan Farid
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
Ninuk Krismanti
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologyTina Lestary
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typologyTina Lestary
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
hendra prastyadi
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentFajar Pambudi
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
NUR DIANA
 
Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
INDAHWATIHUTABARAT17
 
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Norhayati Muhamad
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
Elyn Eveline
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Imam Suwandi
 
Bahasa
BahasaBahasa
BahasaJ-M
 

Similar to Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik (20)

Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
Pengertian bahasa
Pengertian bahasaPengertian bahasa
Pengertian bahasa
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Morphological typology
Morphological typologyMorphological typology
Morphological typology
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Linguistik
LinguistikLinguistik
Linguistik
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
 
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
Isi pelajaran-semantik-dan-peristilhan-bahasa-melayu-psgr-bmm3111-1
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Bahasa
BahasaBahasa
Bahasa
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik

  • 1. MATA KULIAH PSIKOLINGUISTIK (Kelompok 2) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018 Dosen Pengampu Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
  • 2. TEORI-TEORI LINGUISTIK Haqsir Venny S 2115154372 Dede Lestari 2115152874 Dwiki Darmawan 2115153617 Pamela Irianti 2115153911 Saidah 2115152757 Kelas 3PB2
  • 4. LINGUISTIK TRADISIONAL Linguistik Tradisional 1. Linguistik Zaman Yunani 2. Zaman Romawi 3. Zaman Pertenga han 4. Zaman Renaisans 5. Menjelang Lahirnya Lingusitik Modern
  • 5. 1. LINGUSTIK ZAMAN YUNANI (ABAD KE 5SM-2SM) 1.Pertentangan antara fisis dan nomos 2. Pertentangan Analogi dan Anomali Tokoh-tokohnya yaitu: 1. Kaum Sophis (abad ke 5 SM) 2. Plato (429-347 SM) 3. Aristoteles (384-322 SM) 4. Kaum Stoik (abad ke-4 SM) 5. Kaum Alexandrian • Fisis: Bahasa mempunyai asal-usul, sumber dalam prinsip-prinsipnya abadi • Konvensional : Makna-makna diperoleh dari kebiasaan/tradisi • Analogi : Bahasa bersifat teratur • Anomali : Bahasa bersifat tidak teratur
  • 6. 2. Zaman Romawi Zaman Romawi merupakan kelanjutan dari zaman Yunani. Tokoh Zaman Romawi yang terkenal antara lain , Varro (116-27 SM) dengan karyanya, De Lingua Latina dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
  • 7. 3. Zaman Pertengahan Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh para filsuf skolastik. Tokoh yang berperan besar pada zaman itu adalah: a. Kaum Medistae b. Petrus Hispanus
  • 8. 4. Zaman Renaisans Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad modern. Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada zaman renaisans ini yang menonjol yang perlu dicatat, yaitu: 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa latin. Ibrani, dan Arab. 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam bentuk pembahasaan, penyusunan tata bahasa dan perbandingan.
  • 9. 5. Menjelang Lahirnya Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sanskerta dengan bahasa-bahasa Yunani, Latin, dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah linguistik, yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik historis komparatif, serta studi mengenai hakikat bahasa secara linguistik terlepas dari masalah filsafat Yunani Kuno.
  • 11. Ferdinan De Saussure (1858-1913), seorang linguistik Swiss yang sering disebut sebagai “Bapak Strukturalisme” sekaligus “Bapak Linguitik Modern” karena padangan- pandagannya yang baru mengenai studi bahas yang diterbitkan dalam bukunya Course De Linguistique yang diterbitkan oleh muridnya. Ferdinand De Saussure mengndung paham psikologi kognitif, behavioristik, dan pragmatik. TEORI FERDINAND DE SAUSSURE
  • 12. PANDANGAN-PANDANGAN FERDINAND DE SAUSSURE 1. Telaah Sinkronik dan Diakronik 2. Perbedaan Langue dan Parole 3. Perbedaan Signifiant dan Signifie’ 4. Hubungan Sintagmatif dan Hubungan Asosiatif
  • 13. 1. Telaah Sinkronik dan Diakronik dalam Studi Bahasa Sinkronik: mempelajari bahas pada waktu tertentu Diakronik : mempelajari bahasa dari waktu ke waktu
  • 14. De Saussure menjelaskan bahwa prilaku bertutur atau tindak tutur (Speech Act) sebagai suatu rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih, seperti antara A dan B. Prilaku bertutur itu terdiri dari dua bagian kegiatan: 1) Bagian Luar Bagian ini dibatasi oleh mulut dan telinga. 1) Bagian Dalam Bagian ini di batasi oleh jiwa atau akal yang terdapat dalam otak pembicara atau pendengar. De Saussure menjelaskan ada empat proses dalam tindak tutur/komunikasi bahasa yaitu: Fenomena Psikologis Fenomena Fisiologis Proses Fisik Proses Psikologis
  • 15. 2. Perbedaan Parole dan Langue Parole: bahasa yang konkret yang keluar dari mulut seseorang pembicara Langue: Bahasa tertentu, sebagai sistem tertentu
  • 16. Alasan De Saussare Mengkaji Langue Bukan Parole: Langue Parole 1. Langue bersifat sosial dalam pengertian sinkronik dan berada dalam otak. 1. Parole bersifat individual dalam pengertian idiosinkronik 2. Langue bersifat abstrak dan tersembunyi dalam otak. 2. Parole bergantung pada kemauan penutur dan bersifat intelektual. 3. Langue pasif 3. Parole aktif
  • 17. 3. Perbedaan Signifiant dan Signifie’ sebagai Pembentuk Signe Linguistique Ciri dari signe’ linguistique 1. Tanda linguistik bersifat arbitrer 2. Signifiant dapat diukur dalam satu dimensi 3. Signe’ linguistique mempunyai pergandaan yang tidak dapat dihitung
  • 18. 4. Hubungan Sintagmatik dan Hubungan Asosiatif atau Paradigma Hubungan sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berutan sifatnya linear. Tataran Fonologi Tataran Morfologi Tataran Sintaksis
  • 19. 1. TATARAN FONOLOGI Urutan fonem-fonem pada suatu kata tidak dapat diubah tanpa menimbulkan perbedaan makna. Misalnya pada kata (kita) terdapat hubungan fonem-fonem dengan urutan k-i-t-a, apabila urutannya diubah maka maknanya akan berubah, atau tidak bermakna sama sekali. Contoh : • K-i-t-a s-a-p-u • K-i-a-t u-s-a-p • K-a-t-i s-u-p-a • K-a-i-t a-s-u-p • I-k-at
  • 20. 2. TATARAN MORFOLOGI Urutan morfem-morfem pada suatu kata juga tidak dapat diubah tanpa menyebabkan perbedaan makna, mungkin tidak bermakna sama sekali. Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa terkecil yang mengandung arti dan makna. Misalnya: • Setiga tidak sama dengan tigasegi • Tertua tidak dapat diubah menjadi tauter
  • 21. 3. TATARAN SINTAKSIS Urutan kata-kata dalam kalimat kadang-kadang dapat diubah tanpa mengubah arti. Misalnya:  Hari ini barangkali dia sakit.  Dia sakit barangkali Hari ini.  Barangkali dia sakit hari ini. Tetapi kalimat berikut:  Nita melihat Ika ≠ Ika melihat Nita  Ini bir baru≠ Ini baru bir
  • 22. HUBUNGAN ASOSIATIF ATAU PARADIGMATIK Hubungan asosiatif atau paradigmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam tuturan yang bersangkutan. Hubungan paradigmatik dapat diperoleh dengan cara subtitusi. Tataran Fonologi Tataran Morfologi Tataran Sintaksis
  • 23. HUBUNGAN ASOSIATIF ATAU PARADIGMATIK Tataran Fonologi • R ata • K ata • B ata • M ata Tataran Morfologi • Me rawat • Di rawat • Pe rawat • Te rawat Tataran Sintaksis • Ali membaca koran • Dia memakai baju • Mereka makan kue
  • 24. Leonard Bloomfield (1887-1949) seorang tokoh linguistik Amerika, sebelum mengikuti aliran behaviorisme dari Watson dan Weiss, adalah seorang penganut paham mentalisme yang sejalan dengan teori psikologi Wundt. Kemudian beliau menentang mentalisme dan mengikuti aliran perilaku atau behaviorisme. Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield. Disebut aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya. Teori Leonard Bloomfield
  • 25. Menurut Bloomfield bahasa merupakan sekumpulan ujaran yang muncul dalam suatu masyarakat tutur (speech community). Ujaran inilah yang harus dikaji untuk mengetahui bagian-bagiannya. Lalu, bagi Bloomfield bahasa alah sekumpulan data yang mungkin muncul dalam suatu masyarakat. Data ini merupakan ujaran-ujaran yang terdiri dari potongan-potongan perilaku (taniat) yang disusun secara linear.
  • 26. Keterangan: 1) Jill melihat Apel (S = stimulus) 2) Otak jill bekerja mulai dari melihat apael hingga berkata kepada Jack 3) Perilaku atau kegiatan Jill sewaktu berkata kepada Jack (r = respons) 4) Bunyi – bunyi atau suara yang dikeluarkan Jill aktu berbicara kepada Jack (...) 5) Perilaku atau kegiatan Jack sewaktu mndengarkan bunyi-bunyi atau suara yang dikeluarkan jill (S = stimulus) 6) Otak Jack bekerja mulai dari mendengar bunyi suara Jill sampai bertindak. 7) Jack bertindak memanjat pohon, memetik apel, dan memberikan kepada Jill. S R ....................... s R (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
  • 27. Menurut Bloomfield bahasa itu terdiri dari sejumlah isyarat atau tanda berupa unsur-unsur fokal (bunyi) yang dinamai bentuk-bentuk linguistik. Setiap bentuk adalah sebuah kesatuan isyarat yang dibentuk oleh fonem-fonem. Bentuk bebas (free form), yakni bentuk yang dapat diujarkan sendirian seperti bentuk Amat, jalan, dan kaki dalam kalimat “Amat jalan kaki”. Bentuk terikat (bound farm), yakni bentuk linguistik yang tidak dapat di ujarkan sendirian seperti bentuk pe- pada kata pemukul; dan bentuk –an seperti pada kata pukulan.
  • 28. Dalam teori linguistik Bloomfield ada beberapa istilah yang perlu dikenal, yaitu sebagai berikut:  Fonem adalah satuan bunyi terkecil dan distingtif dalam leksikon suatu bahasa, contoh : [ i ] dari kata /samping/ mempunyai jumlah huruf tujuh (7) dan mempunyai jumlah fonem lima. Kata samping merupakan bunyi distingtif dengan kata /simpang/. Dari kata diatas sangat terlihat perbedaan arti dari kedua kata tersebut [a] dan[ i ].  Morfem adalah satuan atau unit terkecil yang mempunyai makna dari bentuk leksikon. Contoh : Lilis meminjam buku terdapat empat morfem : Erni, me- pinjam,dan buku.
  • 29.  Frase adalah unit yang tidak minimum yang terdiri dari dua bentuk bebas atau lebih Contoh : Tante saya telah makan di warung. Kata diatas memiliki tiga frase,yaitu tante saya, telah makan, diwarung.  Kata adalah bentuk bebas yang minimum yang terdiri dari satu bentuk bebas dan ditambah bentuk-bentuk yang tidak bebas. Contoh : Baca, membaca, bacaan, pembaca. Baca merupa kan satu kata, sadangkan mem-, an-, dan pe-, adalah bukan kata melainkan imbuhan. Akan tetapi mem-, an-,dan pe-, baca adalah morfem.  Kalimat merupakan satu ujaran yang maksimum. Contoh : Ibu memasak di dapur, Ani membaca buku, mereka menonton TV.
  • 30. TEORI JOHN RUPERT FIRTH (17 Juni 1890 di Keighley, Yorkshire - 14 Desember 1960 di Lindfield, West Sussex) Umumnya dikenal sebagai JR Firth , adalah seorang ahli bahasa Inggris dan tokoh terkemuka dalam Linguistik Inggris selama tahun 1950-an. Ia adalah Profesor Bahasa Inggris di Universitas Punjab dari tahun 1919 hingga 1928. Dia kemudian bekerja di Departemen Fonetik di University College London sebelum pindah ke School of Oriental and African Studies, di mana ia menjadi Profesor Linguistik Umum, posisi yang dipegangnya hingga pensiun pada tahun 1956.
  • 31. Pada tahun 1994, mendirikan Sekolah Linguistik Deskriptif.
  • 32. Kajian Linguistik yang paling penting adalah konteks. Konteks Fonologi Konteks Morfologi Konteks Leksikon Konteks Situasi
  • 34. Arti atau makna pada tiap kalimat terdiri dari lima dimensi. Hubungan tiap fonem dengan kontek fonetiknya Hubungan kata – kata satu sama lain dalam kalimat. Hubungan morfem pada satu kata dengan morfem yang sama pada kata lain, dan hubungannya dengan kata itu. Jenis kalimat dan bagaimana kalimat itu digolongkan. Hubungan kalimat dengan konteks situasi.
  • 35. 2 KOLOKASI UNTUK MENERANGKAN ARTI/MAKNA ARTI GRAMATIKAL Peranan dari unsur tata bahasa di dalam konteks grammatikal dari yang mendahului dan mengikuti unsur tersebut. ARTI FONOLOGI peranan atau hubungan dari unsur fonologi di dalam konteks fonologi dari struktur suku– suku kata dan unsur lain yang bersamaan secara paradigmatik yang dapat berperan dalam konteks yang serupa.
  • 36. analisis prosodi atau fonologi prosodi Unit-unit fonematik yang terdiri dari konsonan-konsonan segmental dan unsur-unsur vokal yang merupakan maujud yang dapat saling menggantikan dalam bermacam-macam posisi pada suku kata yang berlainan. Prosodi-prosodi yang terdiri dari fitur-fitur atau milik-milik struktur yang lebih panjang dari suatu segmen, baik berupa perpanjangan fonetik, maupun sebagai pembatasan struktur secara fonologi, seperti kata atau suku kata.
  • 37. Jadi yang termasuk ke dalam fitur-fitur prosodi satu kata adalah : a. Jumlah suku kata b. Hakikat suku katanya : terbuka atau tertutup c. Kualitas suku-suku kata d. Urutan suku-suku kata e. Tempat, hakikat, dan kuantitas bunyi-bunyi penting f. Kualitas “gelap” atau ”terang”dari suku-suku kata g. Ciri-ciri hakiki lagu suku kata dan juga potongan kalimat tempat kata itu terdapat h. Semua sifat yang menyangkut struktur suku kata, urutan suku kata, dan keharmonisan suku kata dalam kata, potongan kalimat dan keseluruhan kalimat
  • 38. Maksud dari percakapan di atas adalah kata tahu dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti dan makna. Kata tahu maksudnya belum jelas, karena tahu bisa diartikan mengerti, memahami, atau makanan. Setelah kita masukkan dalam konteksnya kata tahu ternyata memiliki arti makanan yang menganduk protein. “Ada itu tahu mu goreng di dalam.” Tetapi kalau kita masukkan dalam konteks yang lain, maka bisa berarti mengetahui, diketahui. Jadi makna atau arti belum bisa diteliti kalau belum dimasukkan dalam konteksnya. Arti itu bisa kita mengerti karena adanya makna. Contoh : Ani : “Ada itu tahu mu goreng di dalam, karena saya tadi makan di luar.” Nia : “Yang mana Kak?” Ani : “Itu yang dekat meja, sebelah kanan, di wadah putih.” Nia : “Oh iya kak.Saya sudah lihat.”
  • 39. Avram Noam Chomsky lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada tanggal 7 Desember 1928.
  • 40. Pemerolehan bahasa itu ‘nature’. Karena anak sudah dibekali dengan Piranti Pemerolehan Bahasa (Language Acquisition Device) Dardjowidjojo, S. (Psikolinguistik; Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia, 2005) 235-236.
  • 41. Setiap manusia memiliki apa yang dinamakan ‘faculties of the mind’ Sri Utari Subiakto-Nababan, Psikolinguistik Suatu Pengantar, (Jakarta: Gramedia 1992), hlm. 7.
  • 42. Sri Utari Subiakto-Nababan, Psikolinguistik Suatu Pengantar, (Jakarta: Gramedia 1992), hlm. 7
  • 43. Adanya 3 Komponen bahasa generatif : Lihat Michael Zakariya, al-alsuniyah al-Taulīdīah wa al-Taḥwīlīah wa Qawāid al-lughah al-‘Arab al- Jumlah al-baṣīṭah,(Beirut: al-Muassasah al- Jamī’ah li al-Dirāsat wa al-Nashr wa al-Tauzi’,1986), hlm. 15-16. Komponen Sintaksis Komponen SemantikKomponen Fonologis
  • 44. Kompetensi dan Performa Samsunuwiyati Mar’at, Psikolinguistik: Suatu Pengantar,(Bandung : Refika Aditama, 2005), hlm.18.
  • 45. Hipotesis Natural dan Kaidah Universal Pengetahuan alami Abdul Azis, Psikolinguistik., hlm. 80.
  • 46. bukan prilaku yang diperoleh dengan cara belajar, berlatih fisik dan praktek, tetapi bahasa adalah fitrah dan bawaan akal. Douglas Brown, Prinsip Pembelajaran., hlm. 44.
  • 47. Abdul Chaer, Psikolinguistik., hlm. 34, 78. Dilihat dari segi daya kreativitas, tata bahasa adalah sebuah alat perancang yang khusus menerangkan dengan jelas pembentukan kalimat-kalimat gramatikal (yang jumlahnya tidak terbatas) dan menjelaskan struktur setiap kalimat.
  • 48. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi, Anas dan Jauhar, Mohammad. 2015. Dasar- Dasar Psikolinguistik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.