Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Mario Yuven
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penentuan posisi horizontal yaitu metode polar, metode mengikat kemuka, dan metode mengikat kebelakang. Metode mengikat kemuka menentukan koordinat suatu titik dengan mengikatkannya pada dua titik yang sudah diketahui koordinatnya, sedangkan metode mengikat kebelakang menentukan koordinat titik dengan mengikatkannya pada tiga titik acuan. Metode Collins dan Cassini digunakan pada met
Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Mario Yuven
Dokumen tersebut menjelaskan dua metode untuk menentukan koordinat titik P yaitu metode mengikat ke belakang Collins dan metode Cassini. Metode Collins melibatkan penentuan koordinat titik bantu H dari dua titik yang sudah diketahui koordinatnya, sedangkan metode Cassini melibatkan penentuan dua titik bantu R dan S untuk kemudian menghitung koordinat P. Kedua metode memanfaatkan rumus trigonometri untuk menghitung
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Dokumen tersebut merupakan ringkasan mengenai trigonometri yang mencakup beberapa poin penting seperti:
1. Penjelasan satuan derajat dan radian beserta hubungannya.
2. Penjelasan mengenai perbandingan trigonometri seperti sin, cos, tan, cot, sec dan cosec.
3. Penyelesaian persamaan trigonometri sederhana untuk menentukan besarnya suatu sudut.
Ini Power Point Dimensi Tiga menentukan sudut dalam ruang berbasis cabri 3D pada kelas X.
ini Product saya buat untuk Skripsi saya, dan saya gunakan juga untuk Tugas ICT saya (Mahasiswa Pascasarjana Unsri), saya berharap dapat memperbaiki content yang didalam Power point saya untuk bahan tesis. Tks. #komentar yaa masukkannya... :)
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Mario Yuven
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penentuan posisi horizontal yaitu metode polar, metode mengikat kemuka, dan metode mengikat kebelakang. Metode mengikat kemuka menentukan koordinat suatu titik dengan mengikatkannya pada dua titik yang sudah diketahui koordinatnya, sedangkan metode mengikat kebelakang menentukan koordinat titik dengan mengikatkannya pada tiga titik acuan. Metode Collins dan Cassini digunakan pada met
Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Mario Yuven
Dokumen tersebut menjelaskan dua metode untuk menentukan koordinat titik P yaitu metode mengikat ke belakang Collins dan metode Cassini. Metode Collins melibatkan penentuan koordinat titik bantu H dari dua titik yang sudah diketahui koordinatnya, sedangkan metode Cassini melibatkan penentuan dua titik bantu R dan S untuk kemudian menghitung koordinat P. Kedua metode memanfaatkan rumus trigonometri untuk menghitung
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Dokumen tersebut merupakan ringkasan mengenai trigonometri yang mencakup beberapa poin penting seperti:
1. Penjelasan satuan derajat dan radian beserta hubungannya.
2. Penjelasan mengenai perbandingan trigonometri seperti sin, cos, tan, cot, sec dan cosec.
3. Penyelesaian persamaan trigonometri sederhana untuk menentukan besarnya suatu sudut.
Ini Power Point Dimensi Tiga menentukan sudut dalam ruang berbasis cabri 3D pada kelas X.
ini Product saya buat untuk Skripsi saya, dan saya gunakan juga untuk Tugas ICT saya (Mahasiswa Pascasarjana Unsri), saya berharap dapat memperbaiki content yang didalam Power point saya untuk bahan tesis. Tks. #komentar yaa masukkannya... :)
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar dalam dimensi tiga seperti jarak titik ke titik, garis, dan bidang. Juga membahas rumus-rumus pada jarak, sudut, dan segitiga serta contoh soal dan pembahasannya.
Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan jarak antara dua garis yang sejajar dengan menggunakan konsep proyeksi. Langkah-langkahnya adalah mengambil titik sembarang pada garis pertama, kemudian proyeksikan titik tersebut ke garis kedua untuk mendapatkan titik proyeksinya, dan jarak antara dua garis tersebut adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut. Dokumen
Dokumen tersebut membahas tentang sudut-sudut yang terbentuk pada bangun ruang, yaitu sudut antara dua garis, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang. Definisi masing-masing jenis sudut dijelaskan beserta contoh soal dan pembahasannya.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus-rumus untuk menghitung luas segitiga dengan berbagai kondisi yang diketahui, seperti alas dan tinggi segitiga, dua sisi dan satu sudut, dua sudut dan satu sisi, dua sisi dan sudut di hadapan salah satu sisi, serta ketiga sisinya. Juga dijelaskan cara penyelesaian contoh soal untuk menerapkan rumus-rumus tersebut.
Sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tigaangelica nadya
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep geometri dasar seperti titik, garis, bidang, sudut, proyeksi, dan hubungan antara garis dan bidang. Termasuk juga menjelaskan cara menentukan nilai trigonometri untuk sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada bangun ruang seperti kubus dan limas.
1. Dokumen ini membahas tentang sudut dan penentuan besar sudut antara dua garis. Didefinisikan bahwa sudut adalah gabungan dari dua garis yang berpotongan pada satu titik. Sudut antara dua garis dapat terbentuk apabila garis tersebut berpotongan atau bersilangan. Besar sudut diukur dengan membuat garis sejajar melalui titik tengah. Contoh soal penentuan besar sudut antara dua garis pada k
Kelompok 4 terdiri dari 3 anggota yaitu Amriah, Elva Hendriani, dan Fitri Hami. Dokumen membahas tentang sudut-sudut dalam ruang yang terdiri dari sudut antara dua garis dan sudut antara garis dan bidang. Dijelaskan definisi dan contoh penyelesaian soal sudut antara dua garis dan garis dengan bidang. Terdapat latihan menentukan sudut antara bidang dengan menggunakan kubus.
Dokumen tersebut membahas tentang garis dan sudut dalam geometri. Materi tersebut menjelaskan definisi titik, garis, dan sudut, jenis-jenis sudut seperti lancip, siku-siku, tumpul, lurus, dan refleks, serta cara mengukur dan menggambar sudut menggunakan busur.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar dalam dimensi tiga seperti jarak titik ke titik, garis, dan bidang. Juga membahas rumus-rumus pada jarak, sudut, dan segitiga serta contoh soal dan pembahasannya.
Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan jarak antara dua garis yang sejajar dengan menggunakan konsep proyeksi. Langkah-langkahnya adalah mengambil titik sembarang pada garis pertama, kemudian proyeksikan titik tersebut ke garis kedua untuk mendapatkan titik proyeksinya, dan jarak antara dua garis tersebut adalah panjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik tersebut. Dokumen
Dokumen tersebut membahas tentang sudut-sudut yang terbentuk pada bangun ruang, yaitu sudut antara dua garis, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang. Definisi masing-masing jenis sudut dijelaskan beserta contoh soal dan pembahasannya.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus-rumus untuk menghitung luas segitiga dengan berbagai kondisi yang diketahui, seperti alas dan tinggi segitiga, dua sisi dan satu sudut, dua sudut dan satu sisi, dua sisi dan sudut di hadapan salah satu sisi, serta ketiga sisinya. Juga dijelaskan cara penyelesaian contoh soal untuk menerapkan rumus-rumus tersebut.
Sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tigaangelica nadya
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep geometri dasar seperti titik, garis, bidang, sudut, proyeksi, dan hubungan antara garis dan bidang. Termasuk juga menjelaskan cara menentukan nilai trigonometri untuk sudut yang dibentuk antara garis dan bidang pada bangun ruang seperti kubus dan limas.
1. Dokumen ini membahas tentang sudut dan penentuan besar sudut antara dua garis. Didefinisikan bahwa sudut adalah gabungan dari dua garis yang berpotongan pada satu titik. Sudut antara dua garis dapat terbentuk apabila garis tersebut berpotongan atau bersilangan. Besar sudut diukur dengan membuat garis sejajar melalui titik tengah. Contoh soal penentuan besar sudut antara dua garis pada k
Kelompok 4 terdiri dari 3 anggota yaitu Amriah, Elva Hendriani, dan Fitri Hami. Dokumen membahas tentang sudut-sudut dalam ruang yang terdiri dari sudut antara dua garis dan sudut antara garis dan bidang. Dijelaskan definisi dan contoh penyelesaian soal sudut antara dua garis dan garis dengan bidang. Terdapat latihan menentukan sudut antara bidang dengan menggunakan kubus.
Dokumen tersebut membahas tentang garis dan sudut dalam geometri. Materi tersebut menjelaskan definisi titik, garis, dan sudut, jenis-jenis sudut seperti lancip, siku-siku, tumpul, lurus, dan refleks, serta cara mengukur dan menggambar sudut menggunakan busur.
Dokumen tersebut membahas rumus trigonometri sinus untuk jumlah dan selisih dua sudut, termasuk rumus sin(α + β) dan sin(α - β), serta contoh soal penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan-aturan trigonometri yang terkait dengan unsur-unsur segitiga dan cara menghitung luas segitiga dan segiempat. Aturan sinus dan cosinus digunakan untuk menentukan panjang sisi dan besar sudut segitiga jika diketahui informasi tertentu seperti dua sisi dan satu sudut atau tiga sisi. Luas segitiga dapat dihitung jika diketahui dua sisi dan satu sudut, satu sisi dan dua sud
Dokumen tersebut membahas tentang vektor dan cara-cara menjumlahkan vektor secara grafis dan analitis. Secara grafis ada metode polygon dan jajargenjang, sedangkan secara analitis menggunakan rumus cosinus atau menguraikan vektor menjadi komponen-komponennya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran mendatar dalam ilmu ukur tanah. Secara singkat, pengukuran mendatar digunakan untuk menentukan posisi suatu titik secara horizontal dengan mengukur jarak dan sudut antar titik-titik di permukaan bumi yang dianggap datar. Pengukuran ini terkait dengan pekerjaan teknik sipil seperti bangunan, irigasi, jalan raya, dan kereta api.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran beda tinggi permukaan bumi menggunakan alat penyipat datar. Ia menjelaskan definisi, tujuan, komponen, konsep, dan jenis pengukuran beda tinggi dengan alat tersebut, termasuk perhitungan dan perataan hasil pengukuran. Dokumen ini juga menyebutkan sumber potensial kesalahan dalam pengukuran beda tinggi di lapangan menggunakan alat penyipat datar.
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInyaDiah Fitriani
Kelompok 2 terdiri dari 8 anggota dan 1 guru pembimbing yang membahas tentang notasi vektor, operasi vektor seperti penjumlahan dan perkalian vektor dengan skalar, serta tafsiran geometri kedudukan dua vektor atau lebih seperti vektor posisi dan titik-titik segaris.
1. Dokumen tersebut membahas sejarah dan konsep dasar trigonometri, termasuk hubungannya dengan geometri dan kegunaannya dalam astronomi dan geografi.
2. Rumus-rumus trigonometri seperti jumlah dan selisih sudut, serta trigonometri untuk sudut rangkap dijelaskan secara singkat.
3. Contoh penggunaan rumus-rumus tersebut diberikan untuk membuktikan identitas trigonometri.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
edu Metode pengikatan ke muka
1. Metode Pengikatan Ke Muka & Pengikatan Ke Belakang Modul Ilmu Ukur Tanah Oleh:
Tutus Kusuma
A. Pendahuluan Dalam Ilmu Ukur Tanah, terdapat beberapa metode penentuan posisi:
penentuan posisi titik berdasarkan pengukuran jarak dan• Metode polar azimuth titik
tersebut terhadap titik acuan yang sudah diketahui koordinatnya. penentuan posisi
dimana alat berpindah setiap selesai• Metode poligon pematokan, kemudian titik
belakang (backsight) digunakan sebagai acuan arah untuk titik berikutnya. penentuan
posisi titik dari dua titik yang• Metode pengikatan ke muka diketahui koordinatnya,
dimana pengukuran dilakukan secara serentak dari kedua titik tersebut (2 alat).
penentuan posisi titik terhadap dua titik• Metode pengikatan ke belakang yang
diketahui koordinatnya, dimana pengukuran dilakukan dari titik yang akan diukur (1
alat).
A. Pendahuluan Penentuan posisi metode polar: titik A dan B diketahui koordinatnya,
diukur jarak dan azimuth ke titik 1. T U Z XA YA XB YB A B Pt1
A. Pendahuluan Penentuan posisi metode poligon: pematokan dilakukan secara berurutan
dari titik acuan awal ke titik berikutnya. A B 1 2 3 A 1 2 3 A 1 2 3 B B Langkah I
Langkah III Langkah II
A. Pendahuluan Penentuan posisi metode pengikatan ke muka: alat berdiri di dua titik
acuan yang diketahui koordinatnya. (Pengikatan ke belakang: alat berdiri di titik yang
akan diukur.) A B C 2 2 1 1
B. Pengikatan ke Muka Pengikatan ke muka adalah suatu metode penentuan posisi dari
dua buah titik di lapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di
lapangan tempat berdiri target (prisma atau jalon) yang akan diketahui koordinatnya dari
titik tersebut. Garis antara kedua titik yang diketahui koordinatnya dinamakan garis absis.
Sudut dalam yang dibentuk absis terhadap target di titik B dinamakan sudut beta. Sudut
beta dan alfa diperoleh dari lapangan.
B. Pengikatan ke Muka Karakteristik penentuan posisi dengan pengikatan ke muka: •
Bentuk yang digunakan segitiga. • Dilakukan pengukuran dua sudut (alfa dan beta). •
Salah satu panjang sisi harus diukur untuk mengetahui bentuk dan besar segitiga.
Pemotongan ke muka banyak digunakan pada pengukuran titik triangulasi dan
konstruksi.
B. Pengikatan ke Muka Tahapan perhitungannya: 1. Menghitung sudut jurusan tg Ψab =
(Xb - Xa) / (Yb - Ya) Ψab = ArcTan 2. Menghitung jarak dab1 = (Xb - Xa) / (Sin Ψab)
dab2 = (Yb - Ya) / (Cos Ψab) dab = (dab1 + dab2)/2 3. Menghitung koefisien jarak γ = α
+ β m = dab / (Sin γ) 4. Menghitung jarak dap dan dbp dap = m . sin β dbp = m . sin α
B. Pengikatan ke Muka 5. Menghitung koordinat P dari titik A Ψap = Ψab - α ΔXap =
dap . sin Ψap ΔYap = dap . cos Ψap Xpa = Xa + ΔXap Ypa = Ya + ΔYap 6. Menghitung
koordinat P dari titik B Ψbp = (Ψab + β) + 180 ΔXbp = dbp . sin Ψbp ΔYbp = dbp . cos
Ψbp Xpb = Xb + ΔXbp Ypb = Yb + ΔYbp 7. Menghitung koordinat P rata-rata Xp =
(Xpa + Xpb)/2 Yp = (Ypa + Ypb)/2
C. Pengikatan ke Belakang Pengikatan ke belakang adalah suatu metode penentuan posisi
sebuah titik terhadap dua buah atau lebih titik yang diketahui koordinatnya. Bedanya
dengan pengikatan ke muka adalah pada metode ini alat berdiri pada titik yang akan
ditentukan posisinya. Sudut yang diukur adalah sudut alfa dan beta. Ada beberapa metode
yang sering digunakan, yang paling populer adalah metode Collins dan Cassini. Di sini
akan dijelaskan metode Collins.
2. C. Pengikatan ke Belakang Tahapan perhitungannya: 1. Menentukan posisi titik bantu
Collins “H”. Titik P diikat dengan cara ke belakang pada titik A, B, dan C. Buatlah
sekarang suatu lingkaran sebagai tempat kedudukan melalui titik-titk A, B dan P
hubungkanlah titik P dengan titik C maka garis CP dimisalkan memotong lingkaran tadi
di titik H yang di namakan titik penolong Collins. 2. Menghitung koordinat titik H (lihat
gambar di atas kanan). Xh = Xa + dah sin ᾀ ah Yh = Ya + dah cos ᾀ ah a. Nilai ᾀ ah
dapat dicari dengan rumus: ᾀ ah = ᾀ ab + β Sudut jurusan AB dapat dihitung dari
koordinat A dan B.
C. Pengikatan ke Belakang b. Nilai dah bisa dihitung setelah nilai dab diketahui, sehingga
dah dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan antara sinus sudut dengan garis
sehadap sudut tersebut. Dengan analogi yang sama, koordinat H dapat dihitung dari titik
B.
C. Pengikatan ke Belakang 3. Menghitung koordinat titik P. Xp = Xa + dap sin ᾀ ap Yp =
Ya + dap cos ᾀ ap a. Nilai ᾀ ap dapat dicari dengan rumus: ᾀ ap = ᾀ ab + ˠ Dimana: ˠ = ᾀ
hc - ᾀ hb, dan ᾀ hb didapat dari ᾀ bh + 180o Sudut jurusan HC dapat dihitung dari
koordinat H dan C.
C. Pengikatan ke Belakang b. Nilai dap dapat dihitung dengan rumus: Dengan analogi
yang sama, koordinat P dapat dihitung dari titik B.
C. Pengikatan ke Belakang
Tutus Kusuma 08112503588 – 081328855570 tutus.kusuma81@gmail.com
http://titorahadhiangettra.blogspot.com/