2. • Sepsis masalah kesehatan utamamempengaruhi jutaan manusia di seluruh
duniainsidensi yang diperkirakan terus meningkat.
• Masuk dalam 10 besar penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Amerika
Serikat, 215.000 kasus/tahunnya
3. • Criteria for SIRS were established in 1992 as part of the
American College of Chest Physicians/Society of Critical Care Medicine
Consensus Conference.[2]
The conference concluded that the manifestations of
SIRS include, but are not limited to:
1. Body temperature less than 36°C(96.8°F) or greater than 38°C(100.4°F)
2. Heart rate greater than 90 beats per minute
3. Tachypnea (high respiratory rate), with greater than 20 breaths per minute; or, an
arterial partial pressure of carbon dioxide less than 4.3 kPa (32 mmHg)
4. leukocytes less than 4000 cells/mm³ (4 x 109
cells/L) or greater than 12,000
cells/mm³ (12 x 109
cells/L); or the presence of greater than 10%
immature neutrophils (band forms)
4. • According to the American College of Chest Physicians
and the Society of Critical Care Medicine, there are
different levels of sepsis:[2]
• Systemic inflammatory response syndrome (SIRS) is the
presence of two or more of the following: abnormal
body temperature, heart rate, respiratory rate or
blood gas, and white blood cell count.
• Sepsis is defined as SIRS in response to an infectious
process.[17]
5. • Severe sepsis is defined as sepsis with sepsis-induced organ dysfunction or tissue
hypoperfusion (manifesting as hypotension, elevated lactate, or decreased urine output.
• Septic shock is severe sepsis plus persistently low blood pressure following the administration
of intravenous fluids
6. • Sekitar 30% kasus sepsis perburukan menjadi sepsis berat dan syok septik, dengan angka
mortalitas mencapai 84%.
• Dalam 10 tahun terakhir perkembangan dalam tatalaksana sepsis: resusitasi cairan, terapi
inotropik dan pemberian antibiotika Dsb.
• Namun dalam penanganan sepsis terkini diketahui bahwa waktu memegang peranan penting
dan krusial.
8. • Early Goal Directed Therapy (EGDT) merupakan penatalaksanaan pasien dengan sepsis
berat dan syok septik, yang bertujuan memperbaiki penghantaran oksigen ke jaringan, dalam
jangka waktu tertentu.
9. • Perfusi jaringan buruk pada keadaan sepsis berat dan syok septik global tissue hypoxia
konsekuensi yang menyertainyaberhubungan dengan tingginya angka mortalitas.
10. • EGDT (Rivers dkk) Penatalaksanaan agresif dalam 6 jam, dengan tujuan mencapai target-
target tertentu di UGD pada pasien sepsis berat dan syok septik ternyata berhasil mengurangi
mortalitas
11. • EGDT Surviving Sepsis Campaign Penelitian Han dkk (2003) penatalaksanaan syok
septik yang dilakukan dalam waktu rata-rata 75 menit berhubungan dengan keberhasilan survival
pasien hingga 96%, dan setiap tambahan waktu 1 jam keterlambatan penanganan syok
berhubungan dengan peningkatan risiko kematian 2 kali lebih tinggihal mendasar yang
menjadi fokus perhatian, adalah perbedaan waktu dilakukannya tindakan.
12. • Dari berbagai penelitian, didapatkan bahwa kunci suksesnya penanganan sepsis yaitu
dengan identifikasi dan intervensi dini agresif berjenjang dengan target-target resusitasi yang
telah ditentukan dalam protokol penatalaksanaan di unit gawat darurat atau di ruang
perawatan intensif maupun non-intensif, yaitu dengan menerapkan EGDT.
13.
14. • In the event of hypotension and/or lactate greater than 4
mmol/Ldeliver an initial minimum of 20 ml/kg of crystalloid (or
colloid equivalent).
• Apply vasopressors for hypotension not responding to initial fluid
resuscitation to maintain mean arterial pressure (MAP) > 65 mm
Hg.
• In the event of persistent hypotension despite fluid resuscitation
(septic shock) and/or lactate > 4 mmol/L (36 mg/dl):
• Achieve central venous pressure (CVP) of > 8-12 mm Hg
• Achieve central venous oxygen saturation (ScvO2) of > 70%
15. VALUE OF SVO2
Mixed venous oxygen saturation (SvO2)Mixed venous oxygen saturation (SvO2)
Global Tissue Oxygenation
VO2 DO2≈
O2 remaining in venous blood after
extracting by tissue
17. KESIMPULAN
• EGDT merepresentasikan penatalaksanaan kegawatdaruratan yang terbukti memperbaiki
prognosis pasien dengan sepsis berat dan syok septik.
18. SARAN
• Untuk implementasi EGDT secara optimal, maka diperlukan dukungan mutlak institusi dalam
hal penyediaan sarana dan prasarana. Klinisi juga diharapkan meningkatkan keterampilan
dalam prosedur tindakan yang diperlukan dalam implementasi EGDT.