SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
LAPORAN KASUS
TERAPI INTENSIF PADA PASIEN DENGAN STROKE
HEMORAGIK
BAGIAN ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU
MANADO
Dibacakan Oleh :
Arjilio Runtukahu
Gracia Deeng
Rebennia Tumewu
Wilda Bassean
Supervisor Pembimbing :
dr. Lucky T. Kumaat, M.Kes, Sp.An
PENDAHULUAN
Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang kompleks dan
salah satu masalah kesehatan yang relevan. 1 dari 4 orang berusia
diatas 25 tahun menderita stroke dalam masa hidupnya. Data
World Stroke Organization (WSO) menunjukkan bahwa setiap
tahunnya ada 12,2 juta kasus baru penyakit stroke, dan sekitar 6,5
juta kematian terjadi akibat stroke.
PENDAHULUAN
Ada 2 mekanisme utama penyebab stroke, yang pertama disebabkan oleh clot
yang menghalangi aliran darah ke otak (stroke iskemik) dan yang kedua
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik).
stroke hemoragik memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan
stroke iskemik. Sekitar 10-15% kejadian stroke adalah stroke hemoragik dengan
angka kematian akibat stroke hemoragik sekitar 3 juta kasus.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn.SJH
• Usia : 58 tahun
• Tanggal Lahir : 02/08/1964
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Berat Badan : 80 kg
• Tinggi Badan : 172 cm
• IMT : 27,04 kg/m2 (Overweight)
• No.RM : 00779493
• Masuk ICU : 02 Desember 2023
• Hari Perawatan : 13
RESUME PASIEN
S: Pasien dirawat di ICU dengan gagal nafas on ventilator. Awalnya pasien dikonsulkan untuk pembiusan
dengan tindakan EVD sinistra.
RPS: Pasien awalnya dirujuk dari GMIM Sonder dengan penurunan kesadaran mendadak pada tanggal 2
Februari 2023. Pasien mengalami penurunan kesadaran mendadak saat sedang istirahat. Sebelum tidak
sadar, pasien mengeluhkan kelemahan esktremitas kiri disertai bicara pelo mendadak diikuti nyeri kepala
dengan karakteristik tidak diketahui dan muntah sebanyak 3 kali, berisi makanan tidak menyemprot.
Keluhan kejang, pandangan ganda, pandangan kabur, bibir mencong, demam, keringat malam, batuk lama,
perubahan perilaku, dan penurunan berat badan disangkal
⮚ RPD :
- Hipertensi sejak 2019 tidak minum obat rutin
⮚ RPK : (-)
⮚ Riwayat Anestesi : (-)
⮚ Riwayat Alergi : (-)
⮚ Riwayat Merokok : (-)
B1 : BREATHING (SISTEM
RESPIRASI)
❑ Inspeksi : Pergerakan dada simetris kiri=kanan
❑ Palpasi : Ekspansi dada simetris, krepitasi (-), stem fremitus
tidak di evaluasi
❑ Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
❑ Auskultasi : Suara pernapasan vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
❑ RR : 15 x/menit
❑ SpO2 : 94% on ventilator VC-SIMV (FiO2 90, VT 380,
Peep 5)
Kesan : On ventilator VC-SIMV (FiO2 90, VT 380, Peep 5)
Foto monitor ttv dan
bawahnya
B2 : BLOOD (SISTEM
KARDIOVASKULER)
❑ HR : 107-114x/menit
❑ Sistolik : 105-115 mmHg
❑ Diastolik : 61-80 mmHg
❑ MAP : 78-92 mmHg
❑ Cor : Bunyi Jantung I-II reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
Kesan : Takikardi
Masukkan foto
monitor ttv
B3 : BRAIN (SISTEM NEUROLOGI)
❑ GCS : on sedasi (Propofol)
❑ Pupil : Bulat, isokor diameter 3mm/3 mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
❑ N. Cranialis : Tidak dievaluasi
❑ S. Motorik : Kekuatan motorik tidak dievaluasi, normotonus, normorefleks
❑ S. Sensorik : Tidak dapat dievaluasi
❑ S. Otonom : BAK via kateter
Kesan : on sedasi (Propofol 6mg/jam)
B4 : BLADDER (SISTEM RENAL)
❑ Total Input : 340 ml/3 jam
❑ Total Output : 240 ml/3 jam
❑ Urine Output : 1 ml/kgBB/jam
❑ Warna Urine : Kuning pekat
❑ Balance Harian : +100 ml/24 jam
❑ Ureum : 103 mg/dL
❑ Creatinin : 2,7 mg/dL
❑ GFR : 26 ml/min/1.73m2
Kesan : AKI AKIN I dd CKD Stage IV
Masukkan foto
urin
B5 : BOWEL (SISTEM
HEPATOBILIER & GI)
❑ Inspeksi : Cembung, Terpasang NGT (+) tidak dialirkan
❑ Auskultasi : Bising usus (+) normal
❑ Palpasi : Nyeri tekan (sulit dievalulasi)
❑ Perkusi : Timpani
❑ Defekasi : (-)/24 jam.
Kesan : Normal, Terpasang NGT (+) tidak dialirkan
B6 : BONE (SISTEM
MUSKULOSKELETAL)
❑ Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, pitting edema (-)
Kesan : Normal
Leukosit 17.1 10^3/uL 4.0 - 10.0
Eritrosit 4.46 10^6/uL 4.70 - 6.10
Hemoglobin 13.7 g/dL 13.0 - 16.5
Hematocrit 40.3 % 37.0 - 47.0
Trombosit 425 10^3/uL 150 - 450
MCHC 34.0 g/dL 30.0 – 40.0
MCV 90.4 fL 80.0 - 100.0
MCH 30.7 pg 27.0 – 35.0
Diff count 1/0/2/83/7/7 %
1-5/0-1/2-8/50-70/20-
40/2-8
Ur/Cr 103/2.7 mg/dL 10-40/0.5-1.5
Na/K/Cl 152/4.1/109 mmol/L 135-153/3.5-5.1/97-111
PT/APTT 0.84/1.12 detik
(12-16/12.5-170)/27-
39/(28.0-39.0)
GDS 116 Mg/dL 70-140
Fibrinogen 407 Mg/dL 200-400
D-Dimer 8.3 Ug/mL <0.5
Laboratorium
(15/02/2023)
Conclusion :
• Leukositosis
• Ddimer meningkat
• Penurunan fungsi
ginjal
X-THORAX AP (13/02/2023) Foto Thoraks AP :
Jantung kesan tampak membesar ke kiri, segmen
pulmonal tak menonjol.
Aorta elongasi dan mediastinum superior tidak
melebar.
Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal
Corakan bronkovaskular paru masih baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua
lapangan paru.
Kedua sinus kostofrenikus normal.
Tulang-tulang dinding dada yang tervisualisasi
kesan intak.
====== [Conclusion] ======
Kardiomegali, Elongasi Aorta.
ANALISIS GAS DARAH (7/12/2022)
Masukkan foto
AGD
❑pH : 7.471
❑PCO2 : 25.9 mmHg
❑PO2 : 80 mmHg
❑HCO3 : 19.6 mmol/L
❑TCO2 : 20 mmol/L
❑Lac : 1.76 mmol/L
❑BEecf : -4 mmol/L
❑FiO2 : 90
❑p/f ratio : 88.8
Kesimpulan
Status Asam Basa : Alkalosis Respiratorik Terkompensasi Sebagian
Status Ventilasi : Hiperventilasi
Status perfusi : Normal
Status Oksigenasai : ARDS
Diagnosis ICU
Gagal nafas on ventilator
Diagnosis Primer
Post EVD + ventrikulostomi + pungsi cairan otak ec ICH regio
talamus volume 16.6 ml + IVH sekunder + hipertensi emergency
Prioritas Masuk ICU
• Pasien prioritas 1
SOFA SCORE
PaO2/FiO2 88 4
Trombosit 425 x 103/uL 0
Bilirubin - -
MAP 78-92 mmHg 3
GCS On sedasi -
Kreatinin/
Urin output
2.7 mg/dl 2
Total 9
TREATMENT
Actual Calculated
Parenteral : IVFD Asering1000ml/24 jam IV Berat Badan : 80 kg
Tinggi Badan : 172 cm
Kebutuhan Cairan : 2800 cc/24 hours
Enteral :
According to clinical nutrition
Calories : kcal (Harries Bennedict)
655,1+ (9.56 x BB) + (1.85 x TB) – (4.68 x U)
=655,1 + (9.56 x 80) + (1.85 x 172) – (4.68x58)
= 655,1+ (764,8) + (318,2) – (271,44)
= 2.009,54 kcal
Carbohydrate : 1.205,724 kcal (60 %)
Protein : 201,431 kcal (15 %)
Fat : 502,385 kcal (25 %)
Total : 1,302.7 kcal
❑ Suplementation : On ventilator
1. Sedation : Propofol 6mg/Jam
1. Analgetic : Paracetamol 1gr/8 jam, Tramadol 100mg/8jam IV
2. Fluid /nutrition :
• Parenteral :
Moxifloksasin 400mg/ 24 jam
Lansoprazole 30mg/ 24 jam
Fenitoin 100mg/ 8 jam
Vit K 10mg/ 24 jam
Parasetamol 1 gr/ 8jad pum
Oral :
- Zink 20 mg/ 24 jam
- Amlodipin 10 mg/ 24 jam
- Klonidin 0,075 mg/ 12 jam
- Haloperidol 2mg/ 24 jam
- Kandesartan 16mg/ 24 jam
- Vit B Kompleks 1 tablet/8jam
- Simvastatin 20 mg/ 24 jam
- Vit C 250mg/ 8jam
Cek GDS/24 jam
Status
pasien
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah manifestasi
klinis gangguan fungsi serebral fokal (atau global) dengan onset
mendadak dan berlangsung lebih dari 24 jam, atau sampai menyebabkan
kematian, dengan penyebab yang berasal dari vaskular tanpa adanya
penyebab lain.
ALGORITMA
PENATALAKSANA
AN STROKE
TERAPI INTENSIF PADA PASIEN
STROKE
Segera setelah diagnosis ditegakkan lokasi dan besarnya hematoma
maka dilakukan penanganan yang dapat berupa penanganan secara
medikal atau pembedahan. Penanganan pada peningkatan tekanan
intrakranial antara lain meliputi posisi kepala ditinggikan 30 derajat,
cegah batuk dan mengedan, pemberian infus diuretik manitol dan
furosemid, serta hiperventilasi dengan mempertahankan EtCO2
normokapnia.
POSISI KEPALA DAN LEHER
Posisi kepala harus diatur lebih tinggi sekitar 30o-45o dengan
tujuan memperbaiki venous return. Hal ini memperbaiki
drainase vena, perfusi serebral dan menurunkan tekanan
intrakranial
POSISI KEPALA DAN LEHER
Perlindungan jalan napas pada pasien stroke memerlukan
intervensi yang harus segera dilakukan. Perburukan keadaan pasien
stroke seperti adanya peningkatan TIK, gangguan di pusat
respiratorik yakni apnea, paralisis otot faring dan lidah yang
mengakibatkan obstruksi jalan napas, serta penurunan kesadaran
merupakan indikasi untuk diintubasi dan pemasangan ventilasi
mekanik.
HIPERVENTILASI
Hiperventilasi merupakan salah satu cara efektif untuk
mengontrol peninggian tekanan intrakranial dalam 24 jam
pertama. Hal ini bermanfaat agar daerah iskemi akan
berperfusi baik.
TERAPI CAIRAN
Kebutuhan cairan isotonik seperti NaCl 0,9% sekitar 1ml/kg/jam,
harus diberikan pada pasien sebagai standar cairan agar
mendapatkan kondisi yang euvolemik dan diuresis setiap jam harus
lebih dari 0,5cc/kgbb.
TERAPI TEKANAN DARAH
TERAPI DIURETIKA
Dua macam diuretika yang umum digunakan yaitu osmotik diuretik
manitol dan loop diuretik furosemide. Manitol diberikan secara bolus
intravena dengan dosis 0,25 sampai 0,5gram/kgBB setiap 4 jam dan
furosemid 10 mg setiap 2 sampai 8 jam.
TERAPI HIPOTERMI
Mild hypothermia (yaitu suhu otak antara 32-33°C) dapat mengurangi mortalitas
pada pasien dengan infark MCA luas, tetapi dapat menyebabkan efek samping
berat meliputi krisis ICP rekuren sepanjang pengembalian suhu tubuh. Pada RCT
kecil, mild hipothermia (35°C) pada tindakan bedah dekompresif menghasilkan
keluaran klinis lebih baik dari pada bedah dekompresif saja (p = 0,08).
KESIMPULAN
Serangan stroke jenis apa pun akan menimbulakan defisist
neurologi yang bersifat akut, baik defisit motorik, defisit sensorik,
penurunan kesadaran, gangguan fungsi luhur, maupun gangguan
pada batang otak. Semua penderita yang dirawat dengan
perdarahan intraserebral di ruang rawat intensif harus mendapat
perhatian dalam hal evaluasi radiologik, menjaga adekuatnya
respirasi dan sirkulasi, pengendalian tekanan darah, pencegahan
hiperglikemi, hipotensi dan demam, pengendalian tekanan
intrakranial, pengontrolan operasi pembedahan saraf, dan
pencegahan kejang.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx

216781903 case-anestesi
216781903 case-anestesi216781903 case-anestesi
216781903 case-anestesihomeworkping8
 
COD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptCOD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptssusere14e57
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxLintangFifgiAndila
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardiAndari Purwandari
 
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke timlaporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke timAdeliaPutri706077
 
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptxR5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptxDimasSevanto
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialAris Rahmanda
 
Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1FadhilAulia7
 
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptxLapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptxRizkyIshakPridata2
 
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptxLaporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptxAdeliaPutri706077
 
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptxPenatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptxRinaPurnamaSari6
 
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptxGAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptxLisaSofitriana
 

Similar to PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx (20)

216781903 case-anestesi
216781903 case-anestesi216781903 case-anestesi
216781903 case-anestesi
 
sh
shsh
sh
 
MR 25 april 2022.pptx
MR 25 april 2022.pptxMR 25 april 2022.pptx
MR 25 april 2022.pptx
 
COD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptCOD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.ppt
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
 
dengue.pdf
dengue.pdfdengue.pdf
dengue.pdf
 
PPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptxPPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptx
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardi
 
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke timlaporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
laporan tugas terkini yang akan ditugaskan ke tim
 
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptxR5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan Intrakranial
 
stemi inferior.pptx
stemi inferior.pptxstemi inferior.pptx
stemi inferior.pptx
 
Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1
 
Powerpoint dmdf
Powerpoint dmdfPowerpoint dmdf
Powerpoint dmdf
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptxLapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
 
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptxLaporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
Laporan ICU Barat Jumat, 02 Februari 2024.pptx
 
PPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptxPPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptx
 
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptxPenatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik & Gangguan Elektrolit.pptx
 
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptxGAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx

  • 1. LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA PASIEN DENGAN STROKE HEMORAGIK BAGIAN ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Dibacakan Oleh : Arjilio Runtukahu Gracia Deeng Rebennia Tumewu Wilda Bassean Supervisor Pembimbing : dr. Lucky T. Kumaat, M.Kes, Sp.An
  • 2. PENDAHULUAN Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang kompleks dan salah satu masalah kesehatan yang relevan. 1 dari 4 orang berusia diatas 25 tahun menderita stroke dalam masa hidupnya. Data World Stroke Organization (WSO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya ada 12,2 juta kasus baru penyakit stroke, dan sekitar 6,5 juta kematian terjadi akibat stroke.
  • 3. PENDAHULUAN Ada 2 mekanisme utama penyebab stroke, yang pertama disebabkan oleh clot yang menghalangi aliran darah ke otak (stroke iskemik) dan yang kedua disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik). stroke hemoragik memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan stroke iskemik. Sekitar 10-15% kejadian stroke adalah stroke hemoragik dengan angka kematian akibat stroke hemoragik sekitar 3 juta kasus.
  • 5. IDENTITAS PASIEN • Nama : Tn.SJH • Usia : 58 tahun • Tanggal Lahir : 02/08/1964 • Jenis Kelamin : Laki-laki • Berat Badan : 80 kg • Tinggi Badan : 172 cm • IMT : 27,04 kg/m2 (Overweight) • No.RM : 00779493 • Masuk ICU : 02 Desember 2023 • Hari Perawatan : 13
  • 6. RESUME PASIEN S: Pasien dirawat di ICU dengan gagal nafas on ventilator. Awalnya pasien dikonsulkan untuk pembiusan dengan tindakan EVD sinistra. RPS: Pasien awalnya dirujuk dari GMIM Sonder dengan penurunan kesadaran mendadak pada tanggal 2 Februari 2023. Pasien mengalami penurunan kesadaran mendadak saat sedang istirahat. Sebelum tidak sadar, pasien mengeluhkan kelemahan esktremitas kiri disertai bicara pelo mendadak diikuti nyeri kepala dengan karakteristik tidak diketahui dan muntah sebanyak 3 kali, berisi makanan tidak menyemprot. Keluhan kejang, pandangan ganda, pandangan kabur, bibir mencong, demam, keringat malam, batuk lama, perubahan perilaku, dan penurunan berat badan disangkal ⮚ RPD : - Hipertensi sejak 2019 tidak minum obat rutin ⮚ RPK : (-) ⮚ Riwayat Anestesi : (-) ⮚ Riwayat Alergi : (-) ⮚ Riwayat Merokok : (-)
  • 7. B1 : BREATHING (SISTEM RESPIRASI) ❑ Inspeksi : Pergerakan dada simetris kiri=kanan ❑ Palpasi : Ekspansi dada simetris, krepitasi (-), stem fremitus tidak di evaluasi ❑ Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru ❑ Auskultasi : Suara pernapasan vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) ❑ RR : 15 x/menit ❑ SpO2 : 94% on ventilator VC-SIMV (FiO2 90, VT 380, Peep 5) Kesan : On ventilator VC-SIMV (FiO2 90, VT 380, Peep 5) Foto monitor ttv dan bawahnya
  • 8. B2 : BLOOD (SISTEM KARDIOVASKULER) ❑ HR : 107-114x/menit ❑ Sistolik : 105-115 mmHg ❑ Diastolik : 61-80 mmHg ❑ MAP : 78-92 mmHg ❑ Cor : Bunyi Jantung I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-) Kesan : Takikardi Masukkan foto monitor ttv
  • 9. B3 : BRAIN (SISTEM NEUROLOGI) ❑ GCS : on sedasi (Propofol) ❑ Pupil : Bulat, isokor diameter 3mm/3 mm, RCL (+/+), RCTL (+/+) ❑ N. Cranialis : Tidak dievaluasi ❑ S. Motorik : Kekuatan motorik tidak dievaluasi, normotonus, normorefleks ❑ S. Sensorik : Tidak dapat dievaluasi ❑ S. Otonom : BAK via kateter Kesan : on sedasi (Propofol 6mg/jam)
  • 10. B4 : BLADDER (SISTEM RENAL) ❑ Total Input : 340 ml/3 jam ❑ Total Output : 240 ml/3 jam ❑ Urine Output : 1 ml/kgBB/jam ❑ Warna Urine : Kuning pekat ❑ Balance Harian : +100 ml/24 jam ❑ Ureum : 103 mg/dL ❑ Creatinin : 2,7 mg/dL ❑ GFR : 26 ml/min/1.73m2 Kesan : AKI AKIN I dd CKD Stage IV Masukkan foto urin
  • 11. B5 : BOWEL (SISTEM HEPATOBILIER & GI) ❑ Inspeksi : Cembung, Terpasang NGT (+) tidak dialirkan ❑ Auskultasi : Bising usus (+) normal ❑ Palpasi : Nyeri tekan (sulit dievalulasi) ❑ Perkusi : Timpani ❑ Defekasi : (-)/24 jam. Kesan : Normal, Terpasang NGT (+) tidak dialirkan
  • 12. B6 : BONE (SISTEM MUSKULOSKELETAL) ❑ Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, pitting edema (-) Kesan : Normal
  • 13. Leukosit 17.1 10^3/uL 4.0 - 10.0 Eritrosit 4.46 10^6/uL 4.70 - 6.10 Hemoglobin 13.7 g/dL 13.0 - 16.5 Hematocrit 40.3 % 37.0 - 47.0 Trombosit 425 10^3/uL 150 - 450 MCHC 34.0 g/dL 30.0 – 40.0 MCV 90.4 fL 80.0 - 100.0 MCH 30.7 pg 27.0 – 35.0 Diff count 1/0/2/83/7/7 % 1-5/0-1/2-8/50-70/20- 40/2-8 Ur/Cr 103/2.7 mg/dL 10-40/0.5-1.5 Na/K/Cl 152/4.1/109 mmol/L 135-153/3.5-5.1/97-111 PT/APTT 0.84/1.12 detik (12-16/12.5-170)/27- 39/(28.0-39.0) GDS 116 Mg/dL 70-140 Fibrinogen 407 Mg/dL 200-400 D-Dimer 8.3 Ug/mL <0.5 Laboratorium (15/02/2023) Conclusion : • Leukositosis • Ddimer meningkat • Penurunan fungsi ginjal
  • 14. X-THORAX AP (13/02/2023) Foto Thoraks AP : Jantung kesan tampak membesar ke kiri, segmen pulmonal tak menonjol. Aorta elongasi dan mediastinum superior tidak melebar. Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal Corakan bronkovaskular paru masih baik. Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru. Kedua sinus kostofrenikus normal. Tulang-tulang dinding dada yang tervisualisasi kesan intak. ====== [Conclusion] ====== Kardiomegali, Elongasi Aorta.
  • 15. ANALISIS GAS DARAH (7/12/2022) Masukkan foto AGD ❑pH : 7.471 ❑PCO2 : 25.9 mmHg ❑PO2 : 80 mmHg ❑HCO3 : 19.6 mmol/L ❑TCO2 : 20 mmol/L ❑Lac : 1.76 mmol/L ❑BEecf : -4 mmol/L ❑FiO2 : 90 ❑p/f ratio : 88.8 Kesimpulan Status Asam Basa : Alkalosis Respiratorik Terkompensasi Sebagian Status Ventilasi : Hiperventilasi Status perfusi : Normal Status Oksigenasai : ARDS
  • 16. Diagnosis ICU Gagal nafas on ventilator Diagnosis Primer Post EVD + ventrikulostomi + pungsi cairan otak ec ICH regio talamus volume 16.6 ml + IVH sekunder + hipertensi emergency Prioritas Masuk ICU • Pasien prioritas 1
  • 17. SOFA SCORE PaO2/FiO2 88 4 Trombosit 425 x 103/uL 0 Bilirubin - - MAP 78-92 mmHg 3 GCS On sedasi - Kreatinin/ Urin output 2.7 mg/dl 2 Total 9
  • 18. TREATMENT Actual Calculated Parenteral : IVFD Asering1000ml/24 jam IV Berat Badan : 80 kg Tinggi Badan : 172 cm Kebutuhan Cairan : 2800 cc/24 hours Enteral : According to clinical nutrition Calories : kcal (Harries Bennedict) 655,1+ (9.56 x BB) + (1.85 x TB) – (4.68 x U) =655,1 + (9.56 x 80) + (1.85 x 172) – (4.68x58) = 655,1+ (764,8) + (318,2) – (271,44) = 2.009,54 kcal Carbohydrate : 1.205,724 kcal (60 %) Protein : 201,431 kcal (15 %) Fat : 502,385 kcal (25 %) Total : 1,302.7 kcal ❑ Suplementation : On ventilator 1. Sedation : Propofol 6mg/Jam 1. Analgetic : Paracetamol 1gr/8 jam, Tramadol 100mg/8jam IV 2. Fluid /nutrition :
  • 19. • Parenteral : Moxifloksasin 400mg/ 24 jam Lansoprazole 30mg/ 24 jam Fenitoin 100mg/ 8 jam Vit K 10mg/ 24 jam Parasetamol 1 gr/ 8jad pum Oral : - Zink 20 mg/ 24 jam - Amlodipin 10 mg/ 24 jam - Klonidin 0,075 mg/ 12 jam - Haloperidol 2mg/ 24 jam - Kandesartan 16mg/ 24 jam - Vit B Kompleks 1 tablet/8jam - Simvastatin 20 mg/ 24 jam - Vit C 250mg/ 8jam Cek GDS/24 jam
  • 20.
  • 23. PEMBAHASAN Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah manifestasi klinis gangguan fungsi serebral fokal (atau global) dengan onset mendadak dan berlangsung lebih dari 24 jam, atau sampai menyebabkan kematian, dengan penyebab yang berasal dari vaskular tanpa adanya penyebab lain.
  • 25. TERAPI INTENSIF PADA PASIEN STROKE Segera setelah diagnosis ditegakkan lokasi dan besarnya hematoma maka dilakukan penanganan yang dapat berupa penanganan secara medikal atau pembedahan. Penanganan pada peningkatan tekanan intrakranial antara lain meliputi posisi kepala ditinggikan 30 derajat, cegah batuk dan mengedan, pemberian infus diuretik manitol dan furosemid, serta hiperventilasi dengan mempertahankan EtCO2 normokapnia.
  • 26. POSISI KEPALA DAN LEHER Posisi kepala harus diatur lebih tinggi sekitar 30o-45o dengan tujuan memperbaiki venous return. Hal ini memperbaiki drainase vena, perfusi serebral dan menurunkan tekanan intrakranial
  • 27. POSISI KEPALA DAN LEHER Perlindungan jalan napas pada pasien stroke memerlukan intervensi yang harus segera dilakukan. Perburukan keadaan pasien stroke seperti adanya peningkatan TIK, gangguan di pusat respiratorik yakni apnea, paralisis otot faring dan lidah yang mengakibatkan obstruksi jalan napas, serta penurunan kesadaran merupakan indikasi untuk diintubasi dan pemasangan ventilasi mekanik.
  • 28. HIPERVENTILASI Hiperventilasi merupakan salah satu cara efektif untuk mengontrol peninggian tekanan intrakranial dalam 24 jam pertama. Hal ini bermanfaat agar daerah iskemi akan berperfusi baik.
  • 29. TERAPI CAIRAN Kebutuhan cairan isotonik seperti NaCl 0,9% sekitar 1ml/kg/jam, harus diberikan pada pasien sebagai standar cairan agar mendapatkan kondisi yang euvolemik dan diuresis setiap jam harus lebih dari 0,5cc/kgbb.
  • 31. TERAPI DIURETIKA Dua macam diuretika yang umum digunakan yaitu osmotik diuretik manitol dan loop diuretik furosemide. Manitol diberikan secara bolus intravena dengan dosis 0,25 sampai 0,5gram/kgBB setiap 4 jam dan furosemid 10 mg setiap 2 sampai 8 jam.
  • 32. TERAPI HIPOTERMI Mild hypothermia (yaitu suhu otak antara 32-33°C) dapat mengurangi mortalitas pada pasien dengan infark MCA luas, tetapi dapat menyebabkan efek samping berat meliputi krisis ICP rekuren sepanjang pengembalian suhu tubuh. Pada RCT kecil, mild hipothermia (35°C) pada tindakan bedah dekompresif menghasilkan keluaran klinis lebih baik dari pada bedah dekompresif saja (p = 0,08).
  • 33. KESIMPULAN Serangan stroke jenis apa pun akan menimbulakan defisist neurologi yang bersifat akut, baik defisit motorik, defisit sensorik, penurunan kesadaran, gangguan fungsi luhur, maupun gangguan pada batang otak. Semua penderita yang dirawat dengan perdarahan intraserebral di ruang rawat intensif harus mendapat perhatian dalam hal evaluasi radiologik, menjaga adekuatnya respirasi dan sirkulasi, pengendalian tekanan darah, pencegahan hiperglikemi, hipotensi dan demam, pengendalian tekanan intrakranial, pengontrolan operasi pembedahan saraf, dan pencegahan kejang.