SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SYOK HIPOVOLEMIK DAN
SYOK SEPSIS
https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/gtg_64b.pdf
APA ITU SYOK?
 Secara patofisiologi syok merupakan gangguan sirkulasi yang
diartikan sebagai kondisi tidak adekuatnya transport oksigen
ke jaringan atau perfusi yang diakibatkan oleh gangguan
hemodinamik. Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa
penurunan tahanan vaskuler sitemik terutama di arteri,
berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel dan
sangat kecilnya curah jantung. Dengan demikian syok dapat
terjadi oleh berbagai macam sebab dan dengan melalui
berbagai proses. Secara umum dapat dikelompokkan kepada
empat komponen yaitu masalah penurunan volume plasma
intravaskuler, masalah pompa jantung, masalah pada
pembuluh baik arteri, vena, arteriol, venule atupun kapiler,
serta sumbatan potensi aliran baik pada jantung, sirkulasi
pulmonal dan sitemik
SYOK HIPOVOLEMIK
 Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akaibat berkurangnya volume
plasma di intravaskuler. Syok ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat
(hemoragik), trauma yang menyebabkan perpindahan cairan (ekstravasasi) ke
ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi berat oleh berbagai sebab seperti
luka bakar dan diare berat.
 Kasus-kasus syok hipovolemik yang paing sering ditemukan disebabkan oleh
perdarahan sehingga syok hipovolemik dikenal juga dengan syok hemoragik.
Perdarahan hebat dapat disebabkan oleh berbagai trauma hebat pada organ-
organ tubuh atau fraktur yang yang disertai dengan luka ataupun luka
langsung pada pembuluh arteri utama
Patofisiologi dan Gambaran Klinis
 Gejala-gejala klinis pada suatu perdarahan bisa belum terlihat jika kekurangan
darah kurang dari 10% dari total volume darah karena pada saat ini masih dapat
dikompensasi oleh tubuh dengan meningkatkan tahanan pembuluh dan frekuensi dan
kontraktilitas otot jantung.
 Secara umum syok hipovolemik menimbulkan gejala peningkatan frekuensi jantung
dan nadi (takikardi), pengisian nadi yang lemah, kulit dingin dengan turgor yang
jelek, ujung-ujung ektremitas yang dingin dan pengisian kapiler yang lambat
 Penurunan tekanan darah sistolik lebih lambat terjadi karena adanya mekanisme
kompensasi tubuh terhadap terjadinya hipovolemia. Pada awal-awal terjadinya
kehilangan darah, terjadi respon sistim saraf simpatis yang mengakibatkan
peningkatan kontraktilitas dan frekuensi jantung. Dengan demikian pada tahap awal
tekanan darah sistolik dapat dipertahankan. Namun kompensasi yang terjadi tidak
banyak pada pembuuh perifer sehingga telah terjadi penurunan diastolik sehingga
secara bermakna akan terjadi penurunan tekanan nadi rata-rata.
 Berdasarkan kemampuan respon tubuh terhadap kehilangan volume sirkulasi
tersebut maka secara klinis tahap syok hipovolemik dapat dibedakan menjadi
tiga tahapan yaitu tahapan kompensasi, tahapan dekompensasi dan tahapan
irevesrsibel.
 Pada tahapan kompensasi, mekanisme autoregulasi tubuh masih dapat
mempertahankan fungsi srikulasi dengan meningkatkan respon simpatis.
 Pada tahapan dekompensasi, tubuh tidak mampu lagi mempertahankan fungsinya
dengan baik untuk seluruh organ dan sistim organ. Pada tahapan ini melalui
mekanisme autoregulasi tubuh berupaya memberikan perfusi ke jaringan organ-
organ vital terutama otak dan terjadi penurunan aliran darah ke ekstremitas.
Akibatnya ujung-ujung jari lengan dan tungkai mulai pucat dan terasa dingin.
 pada tahapan ireversibel terjadi bila kehilangan darah terus berlanjut sehingga
menyebabkan kerusakan organ yang menetap dan tidak dapat diperbaiki. Kedaan
klinis yang paling nyata adalah terjadinya kerusakan sistim filtrasi ginjal yang
disebut sebagai gagal ginjal akut
STADIUM SYOK HIPOVOLEMIK
 Berdasarkan persentase volume kehilangan darah, syok hipovolemik dapat
dibedakan menjadi empat tingkatan atau stadium :
 Stadium-I adalah syok hipovolemik yang terjadi pada kehilangan darah hingga
maksimal 15% dari total volume darah. Pada stadium ini tubuh mengkompensai
dengan dengan vasokontriksi perifer sehingga terjadi penurunan refiling kapiler.
Pada saat ini pasien juga menjadi sedkit cemas atau gelisah, namun tekanan
darah dan tekanan nadi rata-rata, frekuensi nadi dan nafas masih dalam kedaan
normal.
 Syok hipovolemik stadium-II adalah jika terjadi perdarahan sekitar 15-30%. Pada
stadium ini vasokontriksi arteri tidak lagi mampu menkompensasi fungsi
kardiosirkulasi, sehingga terjadi takikardi, penurunan tekanan darah terutama
sistolik dan tekanan nadi, refiling kapiler yang melambat, peningkatan frekuensi
nafas dan pasien menjadi lebih cemas.
 Syok hipovolemik stadium-III bila terjadi perdarahan sebanyak 30-40%. Gejala-
gejala yang muncul pada stadium-II menjadi semakin berat. Frekuensi nadi
terus meningkat hingga diatas 120 kali permenit, peningkatan frekuensi nafas
hingga diatas 30 kali permenit, tekanan nadi dan tekanan darah sistolik
sangat menurun, refiling kapiler yang sangat lambat.
 Stadium-IV adalah syok hipovolemik pada kehilangan darah lebih dari 40%.
Pada saat ini takikardi lebih dari 140 kali permenit dengan pengisian lemah
sampai tidak teraba, dengan gejala-gejala klinis pada stadium-III terus
memburuk. Kehilangan volume sirkulasi lebih dari 40% menyebabkan
terjadinya hipotensi berat, tekanan nadi semakin kecil dan disertai dengan
penurunan kesadaran atau letargik.
RISK FACTORS
 Syok hipovolemik dapat terjadi pada ibu hamil atau bersalin yang mengalami :
 Kehamilan ektopik
 Miomektomi
 Abrupsio plasenta
 Plasenta previa
 Rubture uteri
PENATALAKSANAAN SYOK HIPOVOLEMIK
 Tujuan utama dalam mengatasi syok hipovolemik adalah (1) memulihkan
volume intravascular untuk membalik urutan peristiwa sehingga tidak
mengarah pada perfusi jaringan yang tidak adekuat. (2) meredistribusi
volume cairan, dan (3) memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan
cairan secepat mungkin
 Resusitasi sedini mungkin meliputi kontrol perdarahan dan pemulihan volume
darah yang bersirkulasi untuk oksigenasi jaringan
 Segera setelah ada tanda-tanda pertama kehilangan darah dan syok, panggil
bantuan dari anggota lain dari tim perawatan kesehatan, yang mungkin
termasuk ahli anestesi, ginekolog, ahli bedah umum, ahli bedah vaskular,
spesialis perawatan kritis, ahli hematologi , dan staf keperawatan yang
berpengalaman, harus dipertimbangkan jika sesuai dan jika tersedia.
 Ingat penanganan dengan ORDER; Oxygenate (pemberian Oksigen), Restore
circulating volume ( Kembalikan sirkulasi volume), Drug Therapy (pemberian
obat anti perdarahan), Evaluate response to therapi ( evaluasi hasil
pemberian obat), Remedy underlying cause ( ulangi jika terjadi hal yang
sama)
Rekomendasi
 Dokter harus menilai risiko masing-masing wanita untuk syok hipovolemik dan
mempersiapkan prosedur yang sesuai. (III-B)
 Resusitasi dari syok hipovolemik harus mencakup oksigenasi yang memadai.
(II-3A). Terapi awal harus terdiri dari 1-2L kristaloid intravena (IV). Akses
intravena harus menggunakan jarum besar (ukuran 14-16) dan di beberapa
tempat tempat untuk meghasilkan infus dengan volume cepat.
 Resusitasi dari syok hipovolemik harus mencakup pemulihan volume yang
bersirkulasi dengan penempatan dua infus dengan jarum besar, dan infus
cepat larutan kristaloid. (I-A). Ringer Laktat lebih dianjurkan daripada cairan
lain untuk menghindari asidosis hiperkloremik yang terkait dengan
penggunaan lama larutan natrium.
 Isotonik Kristaloid atau cairan koloid dapat digunakan sebagai pengembali
volume dalam syok hipovolemik (I-B). Tidak direkomendasikan mnggunakan
cairan dextrose dalam penagananan syok hipovolemik (I-E)
Syok Septic
 Sepsis adalah adanya respon sistemik terhadap infeksi di dalam tubuh yang
dapat berkembang menjadi sepsis berat dan syok septik.
 Syok Septik didefinisikan sebagai kondisi sepsis dengan hipotensi refrakter
(tekanan darah sistolik <90 mmHg, mean arterial pressure < 65 mmHg, atau
penurunan > 40 mmHg dari ambang dasar tekanan darah sistolik yang tidak
responsif setelah diberikan cairan kristaloid sebesar 20 sampai 40 mL/kg).
Patofisiologi
 Sepsis sekarang dipahami sebagai keadaan yang melibatkan aktivasi awal dari
respon pro-inflamasi dan nti-inflamasi tubuh.
 Abnormalitas sirkular seperti penurunan volume intravaskular, vasodilatasi
pembuluh darah perifer, depresi miokardial, dan peningkatan metabolisme
akan menyebabkan ketidakseimbangan antara penghantaran oksigen sistemik
dengan kebutuhan oksigen yang akan menyebabkan hipoksia jaringan sistemik
atau syok.
 Patofisiologi dimulai dengan adanya reaksi terhadap infeksi yang kemudian
dapat memicu respon neurohumoral dengan adanya respon proinflamasi dan
antiinflamasi, dimulai dengan aktivasi selular monosit,makrofag dan neutrofil.
 Respon tubuh selanjutnya meliputi mobilisasi dari isi plasma sebagai hasil dari
aktivasi selular dan disrupsi endotelial.
 Gangguan endothelial memegang peranan penting dalam terjadinya disfungsi
organ dan hipoksia jaringan global.
What are the likely causes of sepsis outside the
genital tract and how might they be identified?
 Mastitis
 Infeksi kandung kemih
 Pneumonia
 Infeksi jaringan
 Gasteroenteritis
 Infeski karena anastesi lokal
Penatalaksanaan
 Komponen dasar dari penanganan sepsis dan syok septik adalah resusitasi
awal, vasopressor/ inotropik, dukungan hemodinamik, pemberian antibiotik
awal, kontrol sumber infeksi, diagnosis (kultur dan pemeriksaan radiologi),
tata laksana suportif (ventilasi, dialisis, transfusi) dan pencegahan infeksi
 Pemberian tambahan oksigen menggunakan alat bantu pernapasan, seperti
nasal kanul atau intubasi edotrakeal, agar jaringan tubuh tidak mengalami
kekurangan oksigen.
 Untuk mengembalikan volume cairan tubuh yang terganggu saat terjadi syok
septik, pasien akan diberikan cairan infus.
 Pada syok septik, keadaan hipotensi biasanya tidak membaik hanya dengan
pemberian cairan infus, sehingga dokter juga akan memberikan obat-obatan
untuk meningkatkan tekanan darah, seperti vasopressin.
 Pada syok septik, pemberian antibiotik diperlukan untuk mengatasi infeksi
bakteri yang menjadi penyebabnya. Jenis antibiotik yang diberikan akan
disesuaikan dengan jenis bakteri yang menginfeksi tubuh.
Rekomendasi
 penggunaan antibiotik harus diberikan maksimal dalam waktu 1 jam sejak
dicurigai sebagai sepsis dengan atau tanpa syok septik (level IV)
 Kombinasi piperasilin / tazobaktam atau karbapenem plus klindamisin dapat
diberikan sebagai salah satu perawatan untuk sepsis berat (Level I)
 MRSA mungkin resisten terhadap clindamycin, maka jika ibu sangat mungkin
menjadi MRSA-positif, glikopeptida seperti vancomycin atau teicoplanin dapat
ditambahkan sampai sensitivitas diketahui (Level I)
 Menyusui membatasi penggunaan beberapa antimikroba, oleh karena itu
dibutuhkan kolaborasi atau saran dari seorang ahli mikrobiologi pada tahap
awal pemberian antibiotik (best evidence)
 intravenous immunoglobulin (IVIG) direkomendasikan untuk infeksi
streptokokus atau stafilokokus invasif berat jika terapi lain gagal (Level IV)
Syok Kardiogenik
 Akibat ketidakmampuan pompa jantung untuk mengalirkan darah dalam
rangka mencukupi kebutuhan metabolik dasar. Biasanya terjadi akibat
kelemahan otot jantung dlm berkontraksi
 Diagnosis : riwayat penyakit jantung ditandai hipoperfusi, px EKG, Rontgen
thorax dan lab yg menunjang adanya infark miokard akan memastikan syok
akibat factor kardiak
 Monitoring ketat meliputi oksigen, akses intravena, EKG dan saturasi oksigen.
 Adanya hipoksia, hipovolemia, ggn elektrolit, irama jantung harus dikoreksi
 Therapi : ABC, Pemberian cairan 100-250 cc, pemberian dopamin dilakukan
bila terdapat hipotensi yang berat sistolik <70 mmHg, dirawat diruangan yg
lengkap IABP intra Aortic Baloonpump, PTCA ( Percutaneus Transluminal
coronary Angioplasty ), CABG ( Coronary Artery by pass grant)
SYOK HIPOVOLEMIK DAN SYOK SEPSIS.pptx

More Related Content

Similar to SYOK HIPOVOLEMIK DAN SYOK SEPSIS.pptx

Similar to SYOK HIPOVOLEMIK DAN SYOK SEPSIS.pptx (20)

202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Referat syok interne
Referat syok interneReferat syok interne
Referat syok interne
 
SYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docxSYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docx
 
5. syok kardiogenik
5. syok kardiogenik5. syok kardiogenik
5. syok kardiogenik
 
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
 
Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan
 
Konsep shock
Konsep shockKonsep shock
Konsep shock
 
Askep gadar dengan kondisi syok
Askep gadar dengan kondisi syokAskep gadar dengan kondisi syok
Askep gadar dengan kondisi syok
 
Shock
ShockShock
Shock
 
Asuhan keperawatan gawat darurat
Asuhan keperawatan gawat daruratAsuhan keperawatan gawat darurat
Asuhan keperawatan gawat darurat
 
Tanpa judul
 Tanpa judul Tanpa judul
Tanpa judul
 
SIRKULASI.pptx
SIRKULASI.pptxSIRKULASI.pptx
SIRKULASI.pptx
 
Hipertensi 1
Hipertensi 1Hipertensi 1
Hipertensi 1
 
Chf
Chf Chf
Chf
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptx
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Ppt_syok.pptx
Ppt_syok.pptxPpt_syok.pptx
Ppt_syok.pptx
 
Kegawatan Demam Berdarah Dengue pada Anak.pdf
Kegawatan Demam Berdarah Dengue pada Anak.pdfKegawatan Demam Berdarah Dengue pada Anak.pdf
Kegawatan Demam Berdarah Dengue pada Anak.pdf
 
SYOK uss ppt
SYOK uss pptSYOK uss ppt
SYOK uss ppt
 

Recently uploaded

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 

Recently uploaded (20)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 

SYOK HIPOVOLEMIK DAN SYOK SEPSIS.pptx

  • 3. APA ITU SYOK?  Secara patofisiologi syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai kondisi tidak adekuatnya transport oksigen ke jaringan atau perfusi yang diakibatkan oleh gangguan hemodinamik. Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler sitemik terutama di arteri, berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel dan sangat kecilnya curah jantung. Dengan demikian syok dapat terjadi oleh berbagai macam sebab dan dengan melalui berbagai proses. Secara umum dapat dikelompokkan kepada empat komponen yaitu masalah penurunan volume plasma intravaskuler, masalah pompa jantung, masalah pada pembuluh baik arteri, vena, arteriol, venule atupun kapiler, serta sumbatan potensi aliran baik pada jantung, sirkulasi pulmonal dan sitemik
  • 4. SYOK HIPOVOLEMIK  Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akaibat berkurangnya volume plasma di intravaskuler. Syok ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang menyebabkan perpindahan cairan (ekstravasasi) ke ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi berat oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat.  Kasus-kasus syok hipovolemik yang paing sering ditemukan disebabkan oleh perdarahan sehingga syok hipovolemik dikenal juga dengan syok hemoragik. Perdarahan hebat dapat disebabkan oleh berbagai trauma hebat pada organ- organ tubuh atau fraktur yang yang disertai dengan luka ataupun luka langsung pada pembuluh arteri utama
  • 5. Patofisiologi dan Gambaran Klinis  Gejala-gejala klinis pada suatu perdarahan bisa belum terlihat jika kekurangan darah kurang dari 10% dari total volume darah karena pada saat ini masih dapat dikompensasi oleh tubuh dengan meningkatkan tahanan pembuluh dan frekuensi dan kontraktilitas otot jantung.  Secara umum syok hipovolemik menimbulkan gejala peningkatan frekuensi jantung dan nadi (takikardi), pengisian nadi yang lemah, kulit dingin dengan turgor yang jelek, ujung-ujung ektremitas yang dingin dan pengisian kapiler yang lambat  Penurunan tekanan darah sistolik lebih lambat terjadi karena adanya mekanisme kompensasi tubuh terhadap terjadinya hipovolemia. Pada awal-awal terjadinya kehilangan darah, terjadi respon sistim saraf simpatis yang mengakibatkan peningkatan kontraktilitas dan frekuensi jantung. Dengan demikian pada tahap awal tekanan darah sistolik dapat dipertahankan. Namun kompensasi yang terjadi tidak banyak pada pembuuh perifer sehingga telah terjadi penurunan diastolik sehingga secara bermakna akan terjadi penurunan tekanan nadi rata-rata.
  • 6.  Berdasarkan kemampuan respon tubuh terhadap kehilangan volume sirkulasi tersebut maka secara klinis tahap syok hipovolemik dapat dibedakan menjadi tiga tahapan yaitu tahapan kompensasi, tahapan dekompensasi dan tahapan irevesrsibel.  Pada tahapan kompensasi, mekanisme autoregulasi tubuh masih dapat mempertahankan fungsi srikulasi dengan meningkatkan respon simpatis.  Pada tahapan dekompensasi, tubuh tidak mampu lagi mempertahankan fungsinya dengan baik untuk seluruh organ dan sistim organ. Pada tahapan ini melalui mekanisme autoregulasi tubuh berupaya memberikan perfusi ke jaringan organ- organ vital terutama otak dan terjadi penurunan aliran darah ke ekstremitas. Akibatnya ujung-ujung jari lengan dan tungkai mulai pucat dan terasa dingin.  pada tahapan ireversibel terjadi bila kehilangan darah terus berlanjut sehingga menyebabkan kerusakan organ yang menetap dan tidak dapat diperbaiki. Kedaan klinis yang paling nyata adalah terjadinya kerusakan sistim filtrasi ginjal yang disebut sebagai gagal ginjal akut
  • 7. STADIUM SYOK HIPOVOLEMIK  Berdasarkan persentase volume kehilangan darah, syok hipovolemik dapat dibedakan menjadi empat tingkatan atau stadium :  Stadium-I adalah syok hipovolemik yang terjadi pada kehilangan darah hingga maksimal 15% dari total volume darah. Pada stadium ini tubuh mengkompensai dengan dengan vasokontriksi perifer sehingga terjadi penurunan refiling kapiler. Pada saat ini pasien juga menjadi sedkit cemas atau gelisah, namun tekanan darah dan tekanan nadi rata-rata, frekuensi nadi dan nafas masih dalam kedaan normal.  Syok hipovolemik stadium-II adalah jika terjadi perdarahan sekitar 15-30%. Pada stadium ini vasokontriksi arteri tidak lagi mampu menkompensasi fungsi kardiosirkulasi, sehingga terjadi takikardi, penurunan tekanan darah terutama sistolik dan tekanan nadi, refiling kapiler yang melambat, peningkatan frekuensi nafas dan pasien menjadi lebih cemas.
  • 8.  Syok hipovolemik stadium-III bila terjadi perdarahan sebanyak 30-40%. Gejala- gejala yang muncul pada stadium-II menjadi semakin berat. Frekuensi nadi terus meningkat hingga diatas 120 kali permenit, peningkatan frekuensi nafas hingga diatas 30 kali permenit, tekanan nadi dan tekanan darah sistolik sangat menurun, refiling kapiler yang sangat lambat.  Stadium-IV adalah syok hipovolemik pada kehilangan darah lebih dari 40%. Pada saat ini takikardi lebih dari 140 kali permenit dengan pengisian lemah sampai tidak teraba, dengan gejala-gejala klinis pada stadium-III terus memburuk. Kehilangan volume sirkulasi lebih dari 40% menyebabkan terjadinya hipotensi berat, tekanan nadi semakin kecil dan disertai dengan penurunan kesadaran atau letargik.
  • 9. RISK FACTORS  Syok hipovolemik dapat terjadi pada ibu hamil atau bersalin yang mengalami :  Kehamilan ektopik  Miomektomi  Abrupsio plasenta  Plasenta previa  Rubture uteri
  • 10. PENATALAKSANAAN SYOK HIPOVOLEMIK  Tujuan utama dalam mengatasi syok hipovolemik adalah (1) memulihkan volume intravascular untuk membalik urutan peristiwa sehingga tidak mengarah pada perfusi jaringan yang tidak adekuat. (2) meredistribusi volume cairan, dan (3) memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan cairan secepat mungkin  Resusitasi sedini mungkin meliputi kontrol perdarahan dan pemulihan volume darah yang bersirkulasi untuk oksigenasi jaringan  Segera setelah ada tanda-tanda pertama kehilangan darah dan syok, panggil bantuan dari anggota lain dari tim perawatan kesehatan, yang mungkin termasuk ahli anestesi, ginekolog, ahli bedah umum, ahli bedah vaskular, spesialis perawatan kritis, ahli hematologi , dan staf keperawatan yang berpengalaman, harus dipertimbangkan jika sesuai dan jika tersedia.  Ingat penanganan dengan ORDER; Oxygenate (pemberian Oksigen), Restore circulating volume ( Kembalikan sirkulasi volume), Drug Therapy (pemberian obat anti perdarahan), Evaluate response to therapi ( evaluasi hasil pemberian obat), Remedy underlying cause ( ulangi jika terjadi hal yang sama)
  • 11. Rekomendasi  Dokter harus menilai risiko masing-masing wanita untuk syok hipovolemik dan mempersiapkan prosedur yang sesuai. (III-B)  Resusitasi dari syok hipovolemik harus mencakup oksigenasi yang memadai. (II-3A). Terapi awal harus terdiri dari 1-2L kristaloid intravena (IV). Akses intravena harus menggunakan jarum besar (ukuran 14-16) dan di beberapa tempat tempat untuk meghasilkan infus dengan volume cepat.  Resusitasi dari syok hipovolemik harus mencakup pemulihan volume yang bersirkulasi dengan penempatan dua infus dengan jarum besar, dan infus cepat larutan kristaloid. (I-A). Ringer Laktat lebih dianjurkan daripada cairan lain untuk menghindari asidosis hiperkloremik yang terkait dengan penggunaan lama larutan natrium.  Isotonik Kristaloid atau cairan koloid dapat digunakan sebagai pengembali volume dalam syok hipovolemik (I-B). Tidak direkomendasikan mnggunakan cairan dextrose dalam penagananan syok hipovolemik (I-E)
  • 12.
  • 13. Syok Septic  Sepsis adalah adanya respon sistemik terhadap infeksi di dalam tubuh yang dapat berkembang menjadi sepsis berat dan syok septik.  Syok Septik didefinisikan sebagai kondisi sepsis dengan hipotensi refrakter (tekanan darah sistolik <90 mmHg, mean arterial pressure < 65 mmHg, atau penurunan > 40 mmHg dari ambang dasar tekanan darah sistolik yang tidak responsif setelah diberikan cairan kristaloid sebesar 20 sampai 40 mL/kg).
  • 14.
  • 15. Patofisiologi  Sepsis sekarang dipahami sebagai keadaan yang melibatkan aktivasi awal dari respon pro-inflamasi dan nti-inflamasi tubuh.  Abnormalitas sirkular seperti penurunan volume intravaskular, vasodilatasi pembuluh darah perifer, depresi miokardial, dan peningkatan metabolisme akan menyebabkan ketidakseimbangan antara penghantaran oksigen sistemik dengan kebutuhan oksigen yang akan menyebabkan hipoksia jaringan sistemik atau syok.  Patofisiologi dimulai dengan adanya reaksi terhadap infeksi yang kemudian dapat memicu respon neurohumoral dengan adanya respon proinflamasi dan antiinflamasi, dimulai dengan aktivasi selular monosit,makrofag dan neutrofil.  Respon tubuh selanjutnya meliputi mobilisasi dari isi plasma sebagai hasil dari aktivasi selular dan disrupsi endotelial.  Gangguan endothelial memegang peranan penting dalam terjadinya disfungsi organ dan hipoksia jaringan global.
  • 16. What are the likely causes of sepsis outside the genital tract and how might they be identified?  Mastitis  Infeksi kandung kemih  Pneumonia  Infeksi jaringan  Gasteroenteritis  Infeski karena anastesi lokal
  • 17. Penatalaksanaan  Komponen dasar dari penanganan sepsis dan syok septik adalah resusitasi awal, vasopressor/ inotropik, dukungan hemodinamik, pemberian antibiotik awal, kontrol sumber infeksi, diagnosis (kultur dan pemeriksaan radiologi), tata laksana suportif (ventilasi, dialisis, transfusi) dan pencegahan infeksi  Pemberian tambahan oksigen menggunakan alat bantu pernapasan, seperti nasal kanul atau intubasi edotrakeal, agar jaringan tubuh tidak mengalami kekurangan oksigen.  Untuk mengembalikan volume cairan tubuh yang terganggu saat terjadi syok septik, pasien akan diberikan cairan infus.  Pada syok septik, keadaan hipotensi biasanya tidak membaik hanya dengan pemberian cairan infus, sehingga dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah, seperti vasopressin.  Pada syok septik, pemberian antibiotik diperlukan untuk mengatasi infeksi bakteri yang menjadi penyebabnya. Jenis antibiotik yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis bakteri yang menginfeksi tubuh.
  • 18. Rekomendasi  penggunaan antibiotik harus diberikan maksimal dalam waktu 1 jam sejak dicurigai sebagai sepsis dengan atau tanpa syok septik (level IV)  Kombinasi piperasilin / tazobaktam atau karbapenem plus klindamisin dapat diberikan sebagai salah satu perawatan untuk sepsis berat (Level I)  MRSA mungkin resisten terhadap clindamycin, maka jika ibu sangat mungkin menjadi MRSA-positif, glikopeptida seperti vancomycin atau teicoplanin dapat ditambahkan sampai sensitivitas diketahui (Level I)  Menyusui membatasi penggunaan beberapa antimikroba, oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi atau saran dari seorang ahli mikrobiologi pada tahap awal pemberian antibiotik (best evidence)  intravenous immunoglobulin (IVIG) direkomendasikan untuk infeksi streptokokus atau stafilokokus invasif berat jika terapi lain gagal (Level IV)
  • 19. Syok Kardiogenik  Akibat ketidakmampuan pompa jantung untuk mengalirkan darah dalam rangka mencukupi kebutuhan metabolik dasar. Biasanya terjadi akibat kelemahan otot jantung dlm berkontraksi  Diagnosis : riwayat penyakit jantung ditandai hipoperfusi, px EKG, Rontgen thorax dan lab yg menunjang adanya infark miokard akan memastikan syok akibat factor kardiak  Monitoring ketat meliputi oksigen, akses intravena, EKG dan saturasi oksigen.  Adanya hipoksia, hipovolemia, ggn elektrolit, irama jantung harus dikoreksi
  • 20.  Therapi : ABC, Pemberian cairan 100-250 cc, pemberian dopamin dilakukan bila terdapat hipotensi yang berat sistolik <70 mmHg, dirawat diruangan yg lengkap IABP intra Aortic Baloonpump, PTCA ( Percutaneus Transluminal coronary Angioplasty ), CABG ( Coronary Artery by pass grant)