SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Clinical Science Session
"Demam Berdarah Dengue”
Bunga Vanadia (130112160522)
Dina Sofiana (130112160510)
Ita Anggraini (130112160672)
Preseptor:
Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., SpA(K),MM.
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
2018
“ Infeksi virus dengue
(tipe 1,2,3,atau 4) yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes (Aedes aegypti atau Aedes
albopticus)
22
EPIDEMIOLOGI
▰ 50-100 juta kasus demam dengue dan 250-500 ribu kasus demam
berdarah dengue terjadi tiap tahunnya (WHO,2012)
▰ Jumlah kasus DBD yang dilaporkan meningkat dari 2,2 juta (2012)
menjadi 3,2 juta (2015)
▰ DBD banyak ditemukan pada anak usia 2 hingga 15 tahun
▰ Prevalensi di seluruh Indonesia adalah 0,6% (Riskesdas 2007)
3
EPIDEMIOLOGI
4
EPIDEMIOLOGI
5
▰ Virus dengue adalah golongan arthropod borne virus grup
B, yang termasuk kelas flavivirus, famili flaviviridae
▰ Virus dengue memiliki 4 serotipe, DEN-1, DEN-2, DEN-3,
DEN-4.
▰ Virus dengue memiliki struktur protein : core (C), membran-
associated (M), envelope (E), dan nonstructural protein.
▰ Transmisi virus melalui vektor,ditularkan oleh gigitan
spesies nyamuk aedes, diantaranya Aedes aegypti, Aedes
albopictus, Aedes polynesiensis, Aedes scutellaris complex
▰ Masa inkubasi: 4-10 hari, multiplikasi di kelenjar saliva
ETIOLOGI
6
7
Vektor
Nyamuk Aedes aegypti.
FAKTOR RISIKO
• Musim hujan
• Daerah yang padat
• Daerah musim tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah endemik
PATOGENESIS &
PATOFISIOLOGI
9
FAKTOR RISIKO
Patofisiologi utama yang
terjadi pada penyakit ini
adalah adanya kebocoran
plasma dan gangguan
hemostasis
MANIFESTASI KLINIS
11
FAKTOR RISIKO
• Urbanisasi
• Musim Hujan
• Daerah yang padat
• Daerah musim tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah endemik
FASE FEBRIL (2-3 hari)
▰ Gejala spesifik  demam yang mendadak tinggi, nyeri kepala, nyeri
otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada wajah (flushing) dan
eritema kulit.
▰ Gejala nonspesifik  anoreksia, nausea dan muntah.
▰ Hasil Laboratorium  leukopenia, trombosit dan Hct normal.
FASE KRITIS (Pada hari ke-4 hingga 6)
▰ Gejala  Suhu tubuh mulai menurun sampai mendekati batas normal,
akan tetapi permeabilitas kapiler meningkat yang ditandai hematokrit
meningkat disertai trombosit turun.
▰ Pada pasien yang tidak mengalami peningkatan permeabilitas kapiler
akan menunjukan perbaikan klinis menuju kesembuhan.
FASE PEMULIHAN (48-72 jam)
▰ Keadaan umum membaik, nafsu makan pulih, hemodinamik stabil dan
diuresis cukup. Nilai laboratorium hematokrit akan turun hingga normal
dan trombosit akan meningkat menuju normal.
DIAGNOSIS
17
DENGUE FEVER
• Probable
Jika demam akut dengan 2 atau lebih dari :
1. nyeri kepala
2. nyeri retro-obital
3. mialgia
4. atralgia
5. ruam
6. manifestasi perdarahan
7. leukopenia (leukosit ≤5.000/mm3)
8. trombositopenia (trombosit
<150.000/mm3)
9. hematokrit meningkat (5-10%)
18
Dan setidaknya satu dari :
1. Serologi + (titer ≥1.280) atau Tes IgM antidengue +
2. Kejadian lain pada lokasi dan waktu yang sama untuk demam dengue
DENGUE FEVER
19
▰ Confirmed
Kasus probable ditambah setidaknya satu dari:
1. Isolasi virus dengue dari darah, LCS atau sampel autopsi
2. Titer IgG serum meningkat lebih sama dengan 4x lipat atau IgM
antidengue spesifik meningkat
3. Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum atau LCS melalui ELISA,
imunofluoresens.
4. Terdeksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER
20
Semua dari berikut ini:
1. Demam akut durasi 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan: torniquet test +, petekie, ekimosis, purpura,
pendarahan mukosa, atau tempat lain
3. Trombosit <100.000/mm3
4. Terdapat kebocoran plasma akibat permeabilitas vaskular meningkat:
- Meningkat hematokrit >20%, kebocoran plasma seperti efusi
pleura,asites,hipoproteinemia/ hipoalbuminemia
DENGUE SHOCK SYNDROME
21
Kriteria DHF dengan tanda syok:
1. Takikardia, akral dingin, CRT memanjang, nadi lemah, letargi, gelisah.
2. Tekanan nadi ≤20 mmHg, dengan diastol meningkat, misal 100/80 mmHg
3. Hipotensi menurut usia, didefinisikan dengan sistol <80 mmHg untuk usia <5
tahun atau 80-90 mmHg untuk anak yang lebih besar dan dewasa
KLASIFIKASI
22
FAKTOR RISIKO
• Urbanisasi
• Musim Hujan
• Daerah yang padat
• Daerah musim tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah endemik
FAKTOR RISIKO
DIAGNOSTIC ANTIGEN
25
Jenis tes Hari Keberapa
Deteksi Antigen
(NS1 Rapid Test)
Terdeteksi pada hari ke 1-8
Deteksi IgM Terdeteksi mulai hari ke3-5,
meningkat sampai minggu
ke-3, menghilang setelah 90
hari
IgG Terdeteksi pada hari ke-14
(PRIMER) dan hari ke-2
(SEKUNDER)
KOMPLIKASI
27
 Gangguan pada SSP seperti kejang, spastisitas, penurunan kesadaran dan
parese sementara.
 Terapi cairan yang berlebih dapat menybabkan efusi, asites, dll.
 Kerusakan hati pada pasien DBD. Hal ini mungkin terjadi karena
kegagalan sirkulasi yang berat.
 Pada pasien dengan keadaan G6PD dan hemoglobinopati dapat
menyebabkan gagal ginjal akut dan sindroma hemolitik uremia.
Penanganan Penderita Tersangka Dengue
atau Deman Dengue
28
 Keadaan umum masih baik, tidak ada warning sign  dapat dirawat di rumah
(Rawat Jalan )
 Istirahat yang cukup
 Cukup asupan cairan  susu, jus buah, cairan isotonik, cairan rehidrasi oral.
 Hindari kelebihan cairan pada bayi dan balita
 Jaga temperatur tetap di bawah 39 derajat.
Pemberian parasetamol 10-15 mg/kgbb/dosis setiap 6 jam
 Jangan diberikan NSAID dan aspirin
 Kompres hangat
Penanganan Penderita Tersangka Dengue
atau Deman Dengue
29
Dianjurkan ke rumah sakit jika terdapat tanda bahaya :
- Terjadi perburukan gejala klinis
- Muntah persisten
- Nyeri perut hebat
- Letargis atau gelisah
-Terdapat tanda perdarahan  epistaksis, feses/kotoran berwarna merah kehitaman,
muntah darah, urin berwarna kehitaman
- Tampaik pucat, tangan dan kaki terasa dingin
- Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
- Hasil lab  Hct tinggi, dengan atau tanpa penurunan nilai trombosit
Tatalaksana Pasien DF/DHF di Rumah Sakit
30
- Monitoring pasien dengan DF/DHF selama masa kritis
- Kondisi umum, nafsu makan, muntah, perdarahan.
- Tanda-tanda vital setiap 2 – 4 jam pada pasien tanpa shock dan setiap 1 – 2 jam
pada pasien dengan shock.
- Pemeriksaan Hct setiap 4-6 jam pada pasien stabil. Pada pasien dengan shock
pemeriksaan Hct dilakukan lebih sering lagi. Pemeriksan Hct harus dilakukan
sebelum pemberian resusitasi cairan.
- Monitor urine output setiap 8 – 12 jam pada uncomplicated cases dan setiap
satu jam pada pasien dengan prolonged shock. Target  0,5 ml/kg/jam
Penanganan Penderita DBD Derajat 1 dan 2
31
- Jenis cairan  kristaloid isotonik, hindari hipotonik
- Jumlah cairan yang diberikan  Maintenance ( untuk satu hari ) + 5 % deficit dalam
48 jam.
- Lama pemberian tidak boleh lebih dari 60 – 72 jam.
- Jumlah cairan yang diberikan untuk 1 hari harus diberikan dengan perhitungan atau
kecepatan dalam setiap 1 jam dan disesuaikan dengan kondisi klinis serta hasil
pemeriksaan nilai Hct.
- Pemberian transfusi suspensi trombosit diberikan jika ada perdarahan yang nyata
atau jika jumlah trombosit ‹10.000/mm
Penangananan Penderita DBD Derajat 3
Penanganan Penderita
DBD Derajat 3
Penanganan Penderita DBD Derajat 4
36
- Resusitasi cairan harus lebih cepat untuk meningkatkan tekanan darah
- Evaluasi hasil laboratorium harus dilakukan dengan cepat untuk menentukan ABCS
dan juga gangguan pada organ.
- 10 ml/kg diberikan secara bolus dalam 10-15 menit. Ketika tekanan darah
meningkat, pemberikan cairan IV mengikuti algoritma penanganan DBD derajat 3.
- Jika shock belum teratasi, maka berikan lagi 10 ml/kg secara bolus.
- Jika masih belum teratasi, diberkan transfusi
- Pemberian inotropik dapat membantu meningkatkan tekanan darah jika
penggantian cairan sudah adekuat namun terdapat kontaktilitas jantung yang lemah
dan kardiomegaly.
Sign of Recovery
39
 Stable pulse, blood pressure and breathing rate.
 Normal temperature.
 No evidence of external or internal bleeding.
 Return of appetite.
 No vomiting, no abdominal pain.
 Good urinary output.
 Stable haematocrit at baseline level.
 Convalescent confluent petechiae rash or itching, especially on the extremities.
Kriteria untuk pulang
40
 Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberian antipiretik
 Pada pasien SSD min 2-3 hari sesudah syok teratasi
 Nafsu makan kembali pulih
 Secara klinis tampak perbaikan
 Tidak terdapat distress pernafasan akibat efusi pleura atau kelebihan cairan dan
tidak terdapat asites
 Jumlah trombosit naik minimal 50000/mm3
PENCEGAHAN
41
•Upaya pemberantasan vektor pada saat epidemi –
Penyemprotan udara
•Upaya pemberantasan vektor pada periode di antara epidemi –
3 M
•Upaya pemberantasan larva vektor penyakit DBD
“
TERIMA KASIH
4343

More Related Content

What's hot

Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsWiwin Meiriana
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcSoroy Lardo
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-pptAskep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-pptrikiab
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfrendra33
 
Askep klien dengan addison AKPER SUBANG
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGAskep klien dengan addison AKPER SUBANG
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGSurangga Jaya
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKharistya Amaru
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikYucke Pebriani
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medikJoni Iswanto
 
Expanded Dengue Syndrome pada Hepar
Expanded Dengue Syndrome pada HeparExpanded Dengue Syndrome pada Hepar
Expanded Dengue Syndrome pada HeparDian Jenova
 

What's hot (20)

Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relaps
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
 
143030242 dbd-pada-anak
143030242 dbd-pada-anak143030242 dbd-pada-anak
143030242 dbd-pada-anak
 
DD, DHF, and DSS
DD, DHF, and DSSDD, DHF, and DSS
DD, DHF, and DSS
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan AddisonAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
 
Severe Malaria
Severe MalariaSevere Malaria
Severe Malaria
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis
 
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-pptAskep ketoasidosis-diabetikum-ppt
Askep ketoasidosis-diabetikum-ppt
 
Askep dhf
Askep dhfAskep dhf
Askep dhf
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
 
Preskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotikPreskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotik
 
Askep klien dengan addison AKPER SUBANG
Askep klien dengan addison AKPER SUBANGAskep klien dengan addison AKPER SUBANG
Askep klien dengan addison AKPER SUBANG
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Konsep keperawtan dm
Konsep keperawtan dmKonsep keperawtan dm
Konsep keperawtan dm
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik
 
Expanded Dengue Syndrome pada Hepar
Expanded Dengue Syndrome pada HeparExpanded Dengue Syndrome pada Hepar
Expanded Dengue Syndrome pada Hepar
 

Similar to DBD Demam Berdarah Dengue

MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdfMATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdfigdsadikin
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxMethaKemala
 
146470448 demam-berdarah-dengue
146470448 demam-berdarah-dengue146470448 demam-berdarah-dengue
146470448 demam-berdarah-dengueBadut II
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkinierma permata
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxpromkespkmpangalenga
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptxayuniendar
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis MelenaSelfiAsmr
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxHanun15
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverHannaSilmiZahra
 
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxLaporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxDenaneerRahmadatu2
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxFebiRatnasari2
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptnurfa30
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonRafi Mahandaru
 

Similar to DBD Demam Berdarah Dengue (20)

P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdfMATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
SLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptxSLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptx
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptx
 
146470448 demam-berdarah-dengue
146470448 demam-berdarah-dengue146470448 demam-berdarah-dengue
146470448 demam-berdarah-dengue
 
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.pptDHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.ppt
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis Melena
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid Fever
 
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxLaporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
 
Obstetric_Emergencies
Obstetric_EmergenciesObstetric_Emergencies
Obstetric_Emergencies
 

Recently uploaded

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

DBD Demam Berdarah Dengue

  • 1. Clinical Science Session "Demam Berdarah Dengue” Bunga Vanadia (130112160522) Dina Sofiana (130112160510) Ita Anggraini (130112160672) Preseptor: Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., SpA(K),MM. DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG 2018
  • 2. “ Infeksi virus dengue (tipe 1,2,3,atau 4) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes (Aedes aegypti atau Aedes albopticus) 22
  • 3. EPIDEMIOLOGI ▰ 50-100 juta kasus demam dengue dan 250-500 ribu kasus demam berdarah dengue terjadi tiap tahunnya (WHO,2012) ▰ Jumlah kasus DBD yang dilaporkan meningkat dari 2,2 juta (2012) menjadi 3,2 juta (2015) ▰ DBD banyak ditemukan pada anak usia 2 hingga 15 tahun ▰ Prevalensi di seluruh Indonesia adalah 0,6% (Riskesdas 2007) 3
  • 6. ▰ Virus dengue adalah golongan arthropod borne virus grup B, yang termasuk kelas flavivirus, famili flaviviridae ▰ Virus dengue memiliki 4 serotipe, DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. ▰ Virus dengue memiliki struktur protein : core (C), membran- associated (M), envelope (E), dan nonstructural protein. ▰ Transmisi virus melalui vektor,ditularkan oleh gigitan spesies nyamuk aedes, diantaranya Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes polynesiensis, Aedes scutellaris complex ▰ Masa inkubasi: 4-10 hari, multiplikasi di kelenjar saliva ETIOLOGI 6
  • 8. FAKTOR RISIKO • Musim hujan • Daerah yang padat • Daerah musim tropikal • Riwayat perjalanan ke daerah endemik
  • 10. FAKTOR RISIKO Patofisiologi utama yang terjadi pada penyakit ini adalah adanya kebocoran plasma dan gangguan hemostasis
  • 12. FAKTOR RISIKO • Urbanisasi • Musim Hujan • Daerah yang padat • Daerah musim tropikal • Riwayat perjalanan ke daerah endemik
  • 13. FASE FEBRIL (2-3 hari) ▰ Gejala spesifik  demam yang mendadak tinggi, nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada wajah (flushing) dan eritema kulit. ▰ Gejala nonspesifik  anoreksia, nausea dan muntah. ▰ Hasil Laboratorium  leukopenia, trombosit dan Hct normal.
  • 14. FASE KRITIS (Pada hari ke-4 hingga 6) ▰ Gejala  Suhu tubuh mulai menurun sampai mendekati batas normal, akan tetapi permeabilitas kapiler meningkat yang ditandai hematokrit meningkat disertai trombosit turun. ▰ Pada pasien yang tidak mengalami peningkatan permeabilitas kapiler akan menunjukan perbaikan klinis menuju kesembuhan.
  • 15. FASE PEMULIHAN (48-72 jam) ▰ Keadaan umum membaik, nafsu makan pulih, hemodinamik stabil dan diuresis cukup. Nilai laboratorium hematokrit akan turun hingga normal dan trombosit akan meningkat menuju normal.
  • 17. DENGUE FEVER • Probable Jika demam akut dengan 2 atau lebih dari : 1. nyeri kepala 2. nyeri retro-obital 3. mialgia 4. atralgia 5. ruam 6. manifestasi perdarahan 7. leukopenia (leukosit ≤5.000/mm3) 8. trombositopenia (trombosit <150.000/mm3) 9. hematokrit meningkat (5-10%) 18 Dan setidaknya satu dari : 1. Serologi + (titer ≥1.280) atau Tes IgM antidengue + 2. Kejadian lain pada lokasi dan waktu yang sama untuk demam dengue
  • 18. DENGUE FEVER 19 ▰ Confirmed Kasus probable ditambah setidaknya satu dari: 1. Isolasi virus dengue dari darah, LCS atau sampel autopsi 2. Titer IgG serum meningkat lebih sama dengan 4x lipat atau IgM antidengue spesifik meningkat 3. Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum atau LCS melalui ELISA, imunofluoresens. 4. Terdeksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR
  • 19. DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER 20 Semua dari berikut ini: 1. Demam akut durasi 2-7 hari 2. Manifestasi perdarahan: torniquet test +, petekie, ekimosis, purpura, pendarahan mukosa, atau tempat lain 3. Trombosit <100.000/mm3 4. Terdapat kebocoran plasma akibat permeabilitas vaskular meningkat: - Meningkat hematokrit >20%, kebocoran plasma seperti efusi pleura,asites,hipoproteinemia/ hipoalbuminemia
  • 20. DENGUE SHOCK SYNDROME 21 Kriteria DHF dengan tanda syok: 1. Takikardia, akral dingin, CRT memanjang, nadi lemah, letargi, gelisah. 2. Tekanan nadi ≤20 mmHg, dengan diastol meningkat, misal 100/80 mmHg 3. Hipotensi menurut usia, didefinisikan dengan sistol <80 mmHg untuk usia <5 tahun atau 80-90 mmHg untuk anak yang lebih besar dan dewasa
  • 22. FAKTOR RISIKO • Urbanisasi • Musim Hujan • Daerah yang padat • Daerah musim tropikal • Riwayat perjalanan ke daerah endemik
  • 24. DIAGNOSTIC ANTIGEN 25 Jenis tes Hari Keberapa Deteksi Antigen (NS1 Rapid Test) Terdeteksi pada hari ke 1-8 Deteksi IgM Terdeteksi mulai hari ke3-5, meningkat sampai minggu ke-3, menghilang setelah 90 hari IgG Terdeteksi pada hari ke-14 (PRIMER) dan hari ke-2 (SEKUNDER)
  • 25.
  • 26. KOMPLIKASI 27  Gangguan pada SSP seperti kejang, spastisitas, penurunan kesadaran dan parese sementara.  Terapi cairan yang berlebih dapat menybabkan efusi, asites, dll.  Kerusakan hati pada pasien DBD. Hal ini mungkin terjadi karena kegagalan sirkulasi yang berat.  Pada pasien dengan keadaan G6PD dan hemoglobinopati dapat menyebabkan gagal ginjal akut dan sindroma hemolitik uremia.
  • 27. Penanganan Penderita Tersangka Dengue atau Deman Dengue 28  Keadaan umum masih baik, tidak ada warning sign  dapat dirawat di rumah (Rawat Jalan )  Istirahat yang cukup  Cukup asupan cairan  susu, jus buah, cairan isotonik, cairan rehidrasi oral.  Hindari kelebihan cairan pada bayi dan balita  Jaga temperatur tetap di bawah 39 derajat. Pemberian parasetamol 10-15 mg/kgbb/dosis setiap 6 jam  Jangan diberikan NSAID dan aspirin  Kompres hangat
  • 28. Penanganan Penderita Tersangka Dengue atau Deman Dengue 29 Dianjurkan ke rumah sakit jika terdapat tanda bahaya : - Terjadi perburukan gejala klinis - Muntah persisten - Nyeri perut hebat - Letargis atau gelisah -Terdapat tanda perdarahan  epistaksis, feses/kotoran berwarna merah kehitaman, muntah darah, urin berwarna kehitaman - Tampaik pucat, tangan dan kaki terasa dingin - Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir - Hasil lab  Hct tinggi, dengan atau tanpa penurunan nilai trombosit
  • 29. Tatalaksana Pasien DF/DHF di Rumah Sakit 30 - Monitoring pasien dengan DF/DHF selama masa kritis - Kondisi umum, nafsu makan, muntah, perdarahan. - Tanda-tanda vital setiap 2 – 4 jam pada pasien tanpa shock dan setiap 1 – 2 jam pada pasien dengan shock. - Pemeriksaan Hct setiap 4-6 jam pada pasien stabil. Pada pasien dengan shock pemeriksaan Hct dilakukan lebih sering lagi. Pemeriksan Hct harus dilakukan sebelum pemberian resusitasi cairan. - Monitor urine output setiap 8 – 12 jam pada uncomplicated cases dan setiap satu jam pada pasien dengan prolonged shock. Target  0,5 ml/kg/jam
  • 30. Penanganan Penderita DBD Derajat 1 dan 2 31 - Jenis cairan  kristaloid isotonik, hindari hipotonik - Jumlah cairan yang diberikan  Maintenance ( untuk satu hari ) + 5 % deficit dalam 48 jam. - Lama pemberian tidak boleh lebih dari 60 – 72 jam. - Jumlah cairan yang diberikan untuk 1 hari harus diberikan dengan perhitungan atau kecepatan dalam setiap 1 jam dan disesuaikan dengan kondisi klinis serta hasil pemeriksaan nilai Hct. - Pemberian transfusi suspensi trombosit diberikan jika ada perdarahan yang nyata atau jika jumlah trombosit ‹10.000/mm
  • 31.
  • 32.
  • 33. Penangananan Penderita DBD Derajat 3 Penanganan Penderita DBD Derajat 3
  • 34.
  • 35. Penanganan Penderita DBD Derajat 4 36 - Resusitasi cairan harus lebih cepat untuk meningkatkan tekanan darah - Evaluasi hasil laboratorium harus dilakukan dengan cepat untuk menentukan ABCS dan juga gangguan pada organ. - 10 ml/kg diberikan secara bolus dalam 10-15 menit. Ketika tekanan darah meningkat, pemberikan cairan IV mengikuti algoritma penanganan DBD derajat 3. - Jika shock belum teratasi, maka berikan lagi 10 ml/kg secara bolus. - Jika masih belum teratasi, diberkan transfusi - Pemberian inotropik dapat membantu meningkatkan tekanan darah jika penggantian cairan sudah adekuat namun terdapat kontaktilitas jantung yang lemah dan kardiomegaly.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Sign of Recovery 39  Stable pulse, blood pressure and breathing rate.  Normal temperature.  No evidence of external or internal bleeding.  Return of appetite.  No vomiting, no abdominal pain.  Good urinary output.  Stable haematocrit at baseline level.  Convalescent confluent petechiae rash or itching, especially on the extremities.
  • 39. Kriteria untuk pulang 40  Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberian antipiretik  Pada pasien SSD min 2-3 hari sesudah syok teratasi  Nafsu makan kembali pulih  Secara klinis tampak perbaikan  Tidak terdapat distress pernafasan akibat efusi pleura atau kelebihan cairan dan tidak terdapat asites  Jumlah trombosit naik minimal 50000/mm3
  • 40. PENCEGAHAN 41 •Upaya pemberantasan vektor pada saat epidemi – Penyemprotan udara •Upaya pemberantasan vektor pada periode di antara epidemi – 3 M •Upaya pemberantasan larva vektor penyakit DBD