SlideShare a Scribd company logo
Diferensial Fungsi Majemuk
 Diferensiasi untuk fungsi-fungsi yang
mengandung lebih dari satu macam variabel
bebas
 Diferensiasi parsial (diferensiasi secara
bagian demi bagian)
 Pada umumnya variabel ekonomi
berhubungan fungsional tidak hanya satu
macam variabel, tetapi beberapa macam
variabel
Diferensial Fungsi Majemuk
Diferensiasi Parsial
1. y = f(x,z)
fx (x,z) = βˆ‚ y
fz (x,z) = βˆ‚ y
βˆ‚ y + βˆ‚ y
2. p = f(q,o,s)
p’ = ….
βˆ‚ x
y’
βˆ‚ z
βˆ‚ x βˆ‚ z
dx dzdy =
Contoh
y = x + 5 z - 4 x z – 6 x z + 8z – 7
βˆ‚ y
3 2 2 2
βˆ‚ x
= 3x - 8xz – 6z2 2(1)
(2)
βˆ‚ y
βˆ‚ z
= 10z - 4x – 12xz + 82
dy =
βˆ‚ y βˆ‚ y
βˆ‚ x βˆ‚ zdx + dz
dy =(3x - 8xz – 6z ) dx2 2
+ (10z - 4x – 12xz + 8) dz2
Lanjutan…
 Dalam contoh diatas βˆ‚y/ βˆ‚x maupun βˆ‚y/ βˆ‚z masih
dapat diturunkan secara parsial lagi baik terhadap x
maupun terhadap z
βˆ‚ y βˆ‚ y
βˆ‚ x
(1a) terhadap x : 2
βˆ‚ x2
= 6x – 8z
2
βˆ‚ y(1b)
βˆ‚ x
terhadap z :
βˆ‚ x
βˆ‚ y
βˆ‚ z
= -8x – 12z
βˆ‚ y(2a)
βˆ‚ z
terhadap x :
βˆ‚ z
βˆ‚ y
βˆ‚ x = -8x – 12z
2
βˆ‚ y(2b)
βˆ‚ z
terhadap z :
βˆ‚ z
βˆ‚ y
= 10 – 12x
2
2
Nilai Ekstrim : Maksimum & Minimum
Untuk y = f(x,z) maka y akan mencapai titik ekstrimnya
jika : βˆ‚ y
βˆ‚ x
= 0
βˆ‚ y
βˆ‚ z
= 0dan
Untuk mengetahui apakah titik ekstrimnya berupa titik
maksimum atau titik minimum maka dibutuhkan syarat :
βˆ‚ y
βˆ‚ x
< 0Maksimum bila
2
2
dan
βˆ‚ z
< 0
βˆ‚ y2
2
Minimum bila
βˆ‚ x
> 0
βˆ‚ y2
2
2
2
βˆ‚ z
> 0dan βˆ‚ y
Contoh
1. Tentukan apakah titik ektrim dari fungsi dibawah ini
merupakan titik maksimum atau minimum :
y = -x + 12x – z + 10z – 452 2
βˆ‚ y
βˆ‚ x
= -2x + 12 βˆ‚ y
βˆ‚ z
= -2z + 10
-2x + 12 = 0, x = 6 -2z + 10 = 0, z = 5
βˆ‚ y
βˆ‚ x
2
2 = -2 < 0 βˆ‚ y
βˆ‚ z
2
2 = -2 < 0
y = -(6) + 12(6) – (5) + 10(5) – 452 2
y maks = -36 + 72 – 25 + 50 – 45 = 16
(maks) (maks)
Tugas
1. Tentukan apakah titik ektrim dari fungsi :
p = 3q - 18q + s – 8s + 50
merupakan titik maksimum ataukah titik
minimum.
2 2
Optimisasi Bersyarat
 Ketika kita ingin mengoptimumkan suatu fungsi
yakni mencari nilai maksimum atau minimumnya,
tetapi terhalang oleh fungsi lain yang harus
dipenuhi
Contoh dalam kasus ekonomi :
 Ketika seseorang hendak memaksimumkan utilitas
atau kepuasannya, tetapi terikat pada fungsi
pendapatan
 Sebuah perusahaan ingin memaksimumkan
labanya, namun terikat pada fungsi produksi
Pengganda Lagrange
 Metode penyelesaian menghitung nilai ekstrim suatu
fungsi yang mengahadapi kendala
 Caranya dengan membentuk fungsi baru yang
disebut fungsi Lagrange : menjumlahkan fungsi yang
hendak dioptimumkan + hasil kali pengganda
Lagrange dengan fungsi kendala
 Fungsi yang dioptimumkan : z = f(x,y)
 Syarat yang harus dipenuhi : u = g(x,y) maka fungsi
Lagrangenya :
F (x,y,Ξ») = f(x,y) + Ξ» g(x,y)
Lanjutan…
 Nilai ekstrim dapat dicari dengan memformulasikan
masing-masing derivatif parsial pertama = 0
 Fx (x,y,λ) = fx + λgx = 0
 Fy (x,y,λ) = fy + λgy = 0
 Untuk mengetahui jenis nilai ektrimnya, maksimum
atau minimum maka syaratnya adalah :
Maksimum bila Fxx < 0 dan Fyy < 0
Minimum bila Fxx > 0 dan Fyy > 0
Contoh
1. Tentukan nilai ekstrim z dari fungsi z = 2x + 2y
dengan syarat x + y = 8. Jelaskan jenis nilai
ekstrimnya.
Fungsi Lagrange : F = 2x + 2y + Ξ»(x + y - 8)
F = 2x + 2y + Ξ»x + Ξ»y - 8 Ξ»
F ekstrim, F’ = 0
Fx = 2 + 2 Ξ»x = 0, diperoleh Ξ» = -1/x ………….(1)
Fy = 2 + 2 Ξ»y = 0, diperoleh Ξ» = -1/y ………….(2)
2 2
2 2
2 2
Lanjutan…
 Berdasarkan (1) dan (2) : -1/x = -1/y maka x = y
 Fungsi Kendala : x + y = 8
y + y = 8
2y = 8, y = 4, y = Β± 2
Karena y = Β± 2, x = Β± 2
z = 2x + 2y = Β± 8
jadi nilai ekstrim z = Β± 8
 Penyidikan nilai ekstrimnya :
untuk x = 2 dan y = 2, Ξ» = -1/2
2 2
2 2
2 2
Lanjutan…
Fxx =2λ = -1 < 0
Fyy =2λ = -1 < 0
Karena Fxx dan Fyy < 0 nilai ekstrimnya adalah nilai
maksimum dengan zmaks = - 8
 Untuk x = -2 dan y = -2, λ = ½
Fxx =2λ = 1 > 0
Fyy =2λ = 1 > 0
Karena Fxx dan Fyy > 0 nilai ekstrimnya adalah nilai
minimum dengan zmin = 8
Tugas
 Optimumkan z = xy dengan syarat x + 2y = 10
F = xy + Ξ»(x + 2y – 10)
F = xy + Ξ»x + 2Ξ»y - 10Ξ»
Jawab :
Syarat yang diperlukan agar F optimum, F’ = 0
F’x = y + Ξ» = 0 diperoleh Ξ» = -y
F’y = x + 2Ξ» = 0 diperoleh Ξ» = -1/2 x
-y = -1/2x maka 2y = x
Fungsi Kendala : x + 2y = 10
Lanjutan…
x + 2y = 10
2y + 2y = 10, 4y = 10, y = 2,5
X = 2(2,5) = 5
Jadi Z optimum pada x = 5 dan y = 2,5
Zopt = xy = (5) (2,5) = 12,5
Kondisi Kuhn Tucker
 Metode Kuhn Tucker merupakan
pengembangan lebih lanjut dari model
optimisasi bersyarat
 Jika dalam metode pengganda Lagrange,
yang dioptimalkan adalah fungsi terhadap
kendala yang berbentuk persamaan
 Dalam metode Kuhn Tucker, yang
dioptimumkan sebuah fungsi yang berbentuk
pertidaksamaan
 Maksimumkan fungsi tujuan f(x,y) terhadap kendala
g(z,y) ≀ 0 atau
 Minimumkan fungsi tujuan f(x,y) terhadap kendala
g(z,y) β‰₯ 0
 Cara penyelesaiannya ada 2 :
1. Dengan metode Lagrange yang dimodifikasi
kemudian diuji dengan kondisi Kuhn Tucker :
 Fungsi baru Lagrange : F(x,y, Ξ») = f(x,y) – Ξ» g(x,y)
 Dilakukan pengujian terhadap nilai λ
Kondisi Kuhn Tucker
Lanjutan…
 Jika Ξ» ≀ 0 berarti optimisasi fungsi tujuan
f(x,y) tanpa menyertakan fungsi kendala
g(x,y) sudah dengan sendirinya memenuhi
kendala, sehingga dapat diabaikan
 Jika λ > 0 kendalanya bersifat mengikat
sehingga nilai optimum yang diperoleh
berdasarkan fungsi kendala yang berbentuk
pertidaksamaan
Metode Kuhn Tucker
2. Metode Kuhn Tucker secara langsung :
 Rumuskan permasalahannya, misalnya
maksimumkan f(x,y) thd g(x,y) ≀ 0 atau
minimumkan f(x,y) thd g(x,y) β‰₯ 0
 Tetapkan kondisi Kuhn Tucker :
(a) βˆ‚ f(x,y)
(b) βˆ‚ f(x,y)
(c) Ξ» g (x,y) = 0 dimana g(x,y) ≀ 0 atau g(x,y) β‰₯ 0
βˆ‚ y
βˆ‚ g (x,y)
βˆ‚ g (x,y)
βˆ‚ x βˆ‚ x
= 0Ξ»
Ξ»
βˆ‚ y
= 0
Lanjutan…
 Diuji untuk λ = 0 dan g(x,y) = 0 untuk
menentukan mana diantara yang memenuhi
persamaan (a) dan (b) serta pertidaksamaan
kendala g(x,y).
 Nilai-nilai x dan y yang memenuhi ketiga
kondisi ini merupakan nilai-nilai yang
mengoptimumkan fungsi tujuan f(x,y)
 Maksimumkan f(x,y) = 10xy – 2,5x – y terhadap
kendala x + y ≀ 9
Jawab :
Dengan menganggap x + y = 9 maka berdasarkan
metode Lagrange :
F(x,y, Ξ») = 10xy – 2,5x – y – Ξ»(x+y-9)
F’x = 0 β†’ 10y – 5x – Ξ» = 0 β†’ Ξ» = 10y - 5x
F’y = 0 β†’ 10x – 2y – Ξ» = 0 β†’ Ξ» = 10x – 2y
Contoh 1
2 2
2 2
Lanjutan…
 10y – 5x = 10x – 2y
12y = 15x, y = 1,25x atau x = 0,8y
 Menurut kendala : x + y = 9 β†’ 0,8y + y = 9
1,8y = 9
y = 5
x = 0,8 (5) = 4 β†’ f(x,y) maks = 135
Ξ» = 10(5) – 5(4) = 10(4) – 2(5) = 30
karena Ξ» > 0 berarti x = 4 dan y = 5 yang memaksimumkan
f(x,y) terhadap kendala yang dianggap berbentuk persamaan,
berlaku juga terhadap kendala yang berbentuk pertidaksamaan
Contoh 2
 Maksimumkan f(x,y) = 20x 10y
terhadap x + y ≀ 15
X+5 y+10
+ x y
Contoh 3
 Minimumkan f(x,y) = x Β² – xy + 2yΒ² terhadap x + y β‰₯ 8
Jawab :
Cara Kuhn Tucker
(a)
βˆ‚ g (x,y)
βˆ‚ x βˆ‚ x
= 0Ξ»
βˆ‚ f(x,y) 2x – y – Ξ» = 0
βˆ‚ g (x,y)
βˆ‚ y βˆ‚ y
= 0Ξ»
βˆ‚ f(x,y)(b) -x + 4y – Ξ» = 0
Ξ» g (x,y) = 0(c) Ξ»(x + y – 8) = 0
Jika Ξ» = 0, maka agar (a) dan (b) terpenuhi haruslah x = y = 0,
akan tetapi kemudian kendala x + y β‰₯ 8 tidak terpenuhi.
Lanjutan…
 Jika x + y – 8 = 0, dengan kata lain y = 8 – x maka :
(a) 2x – y – Ξ» = 0 β†’ 2x – (8-x)- Ξ»= 0 β†’ 3x – 8 – Ξ» = 0
(b) -x + 4y – Ξ» = 0 β†’ -x + 4(8-x)-Ξ»=0 β†’ -5x + 32 – Ξ» = 0
Ξ» = 3x – 8 ….(1)
Ξ» = -5x + 32 ….(2)
3x – 8 = -5x + 32
8x = 24
x = 3 , y = 8-3 = 5
Dengan x=5 dan y=3 kendala x+y β‰₯ 8 terpenuhi. Jadi
f(x,y) min = 28
Penerapan Ekonomi
 Permintaan Marjinal dan Elastisitas
Permintaan Parsial
 Perusahaan dengan Dua Macam Produk dan
Biaya Produksi Gabungan
 Utilitas Marjinal Parsial dan keseimbangn
Konsumsi
 Produk Marjinal Parsial dan keseimbangn
Produksi
Permintaan Marjinal dan
Elastisitas Permintaan Parsial
β€’ Apabila 2 macam barang mempunyai
hubungan dalam penggunaannya, maka
permintaan atas masing-masing barang
akan fungsional terhadap harga kedua
barang tersebut. Dengan perkataan lain jika
barang A dan barang B mempunyai
hubungan penggunaan, maka :
β€’ Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb)
Derivatif pertama dari Qda dan Qdb
adalah fungsi-fungsi permintaan
marjinalnya, di mana :
ο€½
ο‚Ά
ο‚Ά
a
a
P
Qd Permintaan marjinal
akan A berkenaan
dengan Pa
ο€½
ο‚Ά
ο‚Ά
b
a
P
Qd Permintaan marjinal
akan A berkenaan
dengan Pb
ο€½
ο‚Ά
ο‚Ά
a
b
P
Qd Permintaan marjinal
akan B berkenaan
dengan Pa
ο€½
ο‚Ά
ο‚Ά
b
b
P
Qd Permintaan marjinal
akan B berkenaan
dengan Pb
 Dengan dapat diturunkannya fungsi permintaan
marjinal tersebut, dapat dihitung elstisitas
parsialnya.
 Dalam hal ini terdapat 2 macam elastisitas
permintaan, yaitu mengukur kepekaan permintaan
suatu barang berkenaan dengan harga barang
tersebut (elastisitas harga-permintaan) dan
elastisitas yang mengukur kepekaan permintaan
suatu barang berkenaan dengan harga barang
(elastisitas silang-permintaan)
Elastisitas Permintaan Parsial
β€’ Elastisitas Harga-Permintaan (price elasticity
of demand)
Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka
elastisitas permintaan atas perubahan harga
barang itu sendiri:
1) Barang a
2) Barang b
a
a
a
a
a
a
a
Qd
P
P
Qd
P
Qd
d ο‚΄
ο‚Ά
ο‚Ά
ο€½


ο€½
%
%

b
b
b
b
b
b
b
Qd
P
P
Qd
P
Qd
d ο‚΄
ο‚Ά
ο‚Ά
ο€½


ο€½
%
%

Elastisitas Permintaan Parsial
 Elastisitas Silang Permintaan(cross elasticity of demand)
Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka elastisitas
silang yang mengukur kepekaan perubahan permintaan
suatu barang berkenaan dengan perubahan harga barang
lainnya:
1) Elastisitas silang barang a dengan barang b
2) Elastisitas silang barang b dengan barang a
a
b
b
a
b
a
ab
Qd
P
P
Qd
P
Qd
ο‚΄
ο‚Ά
ο‚Ά
ο€½


ο€½
%
%

b
a
a
b
a
b
ba
Qd
P
P
Qd
P
Qd
ο‚΄
ο‚Ά
ο‚Ά
ο€½


ο€½
%
%

Elastisitas Permintaan Parsial
 Elastisitas Silang (cross elasticity of demand)
οƒ˜ Jika Ξ· π‘Žπ‘ dan Ξ· π‘π‘Ž < 0 untuk Pa dan Pb tertentu, maka
hubungan antara barang a dan barang b adalah saling
melengkapi (komplementer); karena kenaikan harga
salah satu barang akan diikuti penurunan permintaan
atas keduanya
οƒ˜ Jika Ξ· π‘Žπ‘ dan Ξ· π‘π‘Ž > 0 untuk Pa dan Pb tertentu, maka
hubungan antara barang a dan barang b adalah saling
menggantikan (substitusi); karena kenaikan harga salah
satu barang akan diikuti kenaikan permintaan barang
lainnya
Contoh Kasus

Jawab

Ξ· π‘‘π‘Ž =
πœ•π‘„ π‘‘π‘Ž
πœ•π‘ƒ π‘Ž
.
𝑃 π‘Ž
𝑄 π‘‘π‘Ž
= βˆ’2π‘ƒπ‘Ž
βˆ’3. 𝑃𝑏
βˆ’3
.
𝑃 π‘Ž
𝑃 π‘Ž
βˆ’2.𝑃 𝑏
βˆ’3 = βˆ’2 οƒ  Barang A elastis karena IΞ· π‘‘π‘ŽI>1
Ξ· 𝑑𝑏 =
πœ•π‘„ 𝑑𝑏
πœ•π‘ƒ 𝑏
.
𝑃 𝑏
𝑄 𝑑𝑏
= βˆ’π‘ƒπ‘Ž
βˆ’3. 𝑃𝑏
βˆ’2
.
𝑃 𝑏
𝑃 π‘Ž
βˆ’3.𝑃 𝑏
βˆ’1 = βˆ’1 οƒ  Barang B elastis-uniter karena IΞ· π‘‘π‘ŽI=1
Ξ· π‘Žπ‘ =
πœ•π‘„ π‘‘π‘Ž
πœ•π‘ƒ 𝑏
.
𝑃 𝑏
𝑄 π‘‘π‘Ž
= βˆ’3π‘ƒπ‘Ž
βˆ’2. 𝑃𝑏
βˆ’4
.
𝑃 𝑏
𝑃 π‘Ž
βˆ’2.𝑃 𝑏
βˆ’3 = βˆ’3 Barang A dan B bersifat Ξ· π‘π‘Ž =
πœ•π‘„ 𝑑𝑏
πœ•π‘ƒ π‘Ž
.
𝑃 π‘Ž
𝑄 𝑑𝑏
= βˆ’3π‘ƒπ‘Ž
βˆ’4
. 𝑃𝑏
βˆ’1
.
𝑃 π‘Ž
𝑃 π‘Ž
βˆ’3.𝑃 𝑏
βˆ’1 = βˆ’3 komplementer karena Ξ· π‘Žπ‘ dan
Ξ· π‘π‘Ž keduanya bernilai negatif
Perusahaan dengan Dua Macam
Produk dan Biaya Produksi
Gabungan
Apabila sutu perusahan menghasilkan dua macam
output, dan biaya yang dikeluarknnya untuk memproduksi
kedua macam produk itu merupakan biaya produksi
gabungan (joint production cost), maka perhitungan
keuntungan maksimum yang diperolehnya dapat
diselesaikan dengan pendekatan diferensial parsial.
Dengan metode serupa pendekatan ini dapat pula
digunakan untuk menganalisis kasus perusahan yang
menhasilkan lebih dari 2 macam produk yang biaya
produksinya juga merupakan baya produksi gabungan.
Andaikan sebuah perusahaan memproduksi 2
macam barang A dan B, dimana fungsi
permintaan akan masing-masin barang
dicerminkan oleh 𝑸 𝒂 dan 𝑸 𝒃, serta biaya
produksinya C = f (𝑸 𝒂, 𝑸 𝒃), maka :
Penerimaan dari memproduksi A : 𝑅 π‘Ž = 𝑄 π‘Ž. π‘ƒπ‘Ž = 𝑓(𝑄 π‘Ž)
Penerimaan dari memproduksi B : 𝑅 𝑏 = 𝑄 𝑏. 𝑃𝑏 = 𝑓(𝑄 𝑏)
Penerimaan total : 𝑅 = 𝑅 π‘Ž + 𝑅 𝑏 = 𝑓 𝑄 π‘Ž + 𝑓(𝑄 𝑏)
Biaya total : 𝐢 = 𝑓(𝑄 π‘Ž) + 𝑓(𝑄 𝑏), fungsi keuntungannya :
Ο€ = 𝑅 βˆ’ 𝐢 = 𝑓 𝑄 π‘Ž + 𝑓 𝑄 𝑏 βˆ’ 𝑓(𝑄 π‘Ž, 𝑄 𝑏)
Ο€ maksimum bila Ο€β€²
= 0
Ο€β€²
𝑄 π‘Ž
=
πœ•Ο€
πœ•π‘„ π‘Ž
= 0 ………..(1)
Ο€β€²
𝑄 𝑏
=
πœ•Ο€
πœ•π‘„ 𝑏
= 0 ………..(2)
Dari persamaan (1) dan (2) nilai 𝑄 π‘Ž dan 𝑄 𝑏dapat ditemukan sehingga
Ο€ maksimum bisa dihitung.
Contoh Kasus
Biaya total yang dikeluarkan sebuah perusahaan
yang memproduksi dua macam barang A dan B
ditunjukkan oleh 𝐢 = 𝑄 π‘Ž
2 + 3𝑄 𝑏
2
+ 𝑄 π‘Ž 𝑄 𝑏.
Harga jual masing-masing barang per unit adalah
π‘ƒπ‘Ž = 7 dan 𝑃𝑏 = 20.
Hitunglah berapa unit masing-masing barng harus
diproduksi agar keuntungannya maksimum dan
besarnya keuntungan mksimum tersebut.
Jawab
𝑅 π‘Ž = 𝑄 π‘Ž. π‘ƒπ‘Ž = 7𝑄 π‘Ž 𝑅 = 𝑅 π‘Ž + 𝑅 𝑏 = 7𝑄 π‘Ž + 20𝑄 𝑏
𝑅 𝑏 = 𝑄 𝑏. 𝑃𝑏 = 20𝑄 𝑏
Ο€ = 𝑅 βˆ’ 𝐢 = 7𝑄 π‘Ž + 20𝑄 𝑏 βˆ’ (𝑄 π‘Ž
2
+ 3𝑄 𝑏
2
+ 𝑄 π‘Ž. 𝑄 𝑏)
= βˆ’π‘„ π‘Ž
2
βˆ’ 3𝑄 𝑏
2
βˆ’ 𝑄 π‘Ž. 𝑄 𝑏 + 7𝑄 π‘Ž + 20𝑄 𝑏
Ο€ maksimum bila Ο€β€²
= 0
Ο€β€² 𝑄 π‘Ž
=
πœ•Ο€
πœ•π‘„ π‘Ž
= βˆ’2𝑄 π‘Ž βˆ’ 𝑄 𝑏 + 7 = 0
Ο€β€² 𝑄 𝑏
=
πœ•Ο€
πœ•π‘„ 𝑏
= βˆ’6𝑄 𝑏 βˆ’ 𝑄 π‘Ž + 20 = 0
Ο€ = βˆ’ 2 2
βˆ’ 3 3 2
βˆ’ 2 . 3 + 7 2 + 20 3 = 37
βˆ’6 βˆ’2𝑄 π‘Ž + 7 βˆ’ 𝑄 π‘Ž + 20 = 0
12𝑄 π‘Ž βˆ’ 42 βˆ’ 𝑄 π‘Ž + 20 = 0
𝑄 π‘Ž = 2
𝑄 𝑏 = βˆ’2 2 + 7 = 3
Produk marjinal Parsial dan
Keseimbangan Produksi
Untuk memproduksi suatu barang pada dasarnya
diperlakukan beberap macam faktor produksi seperti
tanah, modal, tenaga kerja, bahan baku, mesin-mesin
dan sebagainya.
Sebagin dari masukan yang digunakan sudah barang
tentu merupakan masukn tetap, sementara sebagian
lainny adalah masukan variabel. Selanjutnya jika untuk
memproduksi suatu barang dianggap hanya ada dua
macam masukan variabel (katakanlah K dan L), maka
fungsi produksinya secara pasti dapat dinyatakan
dengan:
𝑷 = 𝒇(π’Œ, 𝒍)
Derivatif pertama dari P merupakan produk marjinal
parsialnya.
πœ•π‘ƒ
πœ•π‘˜
adalah produk marjinal dari masukan K
πœ•π‘ƒ
πœ•π‘™
adalah produk marjinal dari masukan L
Untuk P = konstanta tertentu, fungsi produksi 𝑷 = 𝒇(π’Œ, 𝒍)
merupakan persamaan isoquant, yakni kurva yang
menunjukkan berbagai kombinasi penggunaan masukan
K dan L yang menghasilkan keluaran dalam jumlah
sama.
Keseimbangan produksi
Merupakan suatu keadaan atau tingkat kombinasi
faktor-faktor produksi secara optimum, yakni tingkat
pencapaian produksi dengan kombinasi biaya
terendah (least cost combination). Secara geometri,
keseimbangan produksi terjadi pada persinggungan
produksiterjadi pada persinggungan garis biaya
yang sama (isocost) dengan kurva produksi yang
sama (isoquant).
Isocost
οƒ  Mencerminkan kemampuan produsen membeli berbagai
macam masukn (faktor-faktor produksi) berkenaan dengan
harganya masing-masing dan jumlh dana yang dimiliki.
οƒ  Jika pendapatan produsen sebesar M dan harga barang x
dan y adalah 𝑃π‘₯ dan 𝑃𝑦 per unit, maka persamaan budget
line dapat dituliskan dengan :
οƒ  Tingkat kombinasi produksi yang optimum dapat dicari
dengan metode Lagrange. Dengan fungsi produksi 𝑃 =
𝑓(π‘˜, 𝑙) dimaksimumkan dengan isocost 𝑀 = π‘˜. π‘ƒπ‘˜ + 𝑙. 𝑃𝑙
𝑀 = π‘˜. 𝑃π‘₯ + 𝑙. 𝑃𝑦
Sesuai dengan metode lagrange,
diperoleh fungsi baru :
𝐹 π‘˜, 𝑙 = 𝑓 π‘˜, 𝑙 + Ξ»(π‘˜. π‘ƒπ‘˜ + 𝑙. 𝑃𝑙 βˆ’ 𝑀)
Agar F maksimum :
πΉπ‘˜ π‘˜, 𝑙 = 0 β†’ π‘“π‘˜ π‘˜, 𝑙 + Ξ». π‘ƒπ‘˜ = 0……….(1)
𝐹𝑙 π‘˜, 𝑙 = 0 β†’ 𝑓𝑙 π‘˜, 𝑙 + Ξ». 𝑃𝑙 = 0……….(2)
Selanjutnya perhatikan :
Produksi total : 𝑃 = 𝑓(π‘˜, 𝑙)
Produksi marjinal : π‘ƒπ‘ˆ = π‘ˆβ€²
= 𝑓′(π‘˜, 𝑙)
(i) Utilitas marginal barang k : π‘€π‘ˆ π‘˜ = π‘“π‘˜ π‘˜, 𝑙 =
πœ•π‘ˆ
πœ•π‘˜
(ii) Utilitas marginal barang 𝑙 : π‘€π‘ˆπ‘™ = 𝑓𝑙 π‘˜, 𝑙 =
πœ•π‘ˆ
πœ•π‘™
Contoh Kasus :
Seorang produsen mencadangkan 96 rupiah untuk
membeli masukan K dan L. Harga per unit K dan L
adalah 4 rupiah dan 3 rupiah. Fungsi produksinya
sebesar P = 12 kl. Berapa unit masing-masing
masukn seharusnya ia gunakan agar produksinya
optimum, berapa unit kombinasi keluaran yang
dihasilkan dari kombinasi tersebut?
Jawab
Fungsi Produksi : 𝑃 = 𝑓 π‘˜, 𝑙 = 12π‘˜π‘™
Fungsi Kendala : 𝑀 = π‘˜. π‘ƒπ‘˜ + 𝑙. 𝑃𝑙
96 = 4π‘˜ + 3𝑙
Fungsi lagrange : 𝐹 π‘˜, 𝑙 = 12π‘˜π‘™ + Ξ»(4π‘˜ + 3𝑙 βˆ’ 96)
Agar F maksimum :
πΉπ‘˜ = 12𝑙 + 4Ξ» = 0
𝐹𝑙 = 12π‘˜ + 3Ξ» = 0
96 = 4π‘˜ + 3(4
3 π‘˜)
96 = 8π‘˜ β†’ π‘˜ = 12, 𝑙 = 4
3 12 = 16, 𝑃 = 12 12 16 = 2304 𝑒𝑛𝑖𝑑
Ξ» = βˆ’3𝑙
Ξ» = βˆ’4k
Sehingga, 3𝑙 = 4π‘˜ β†’ 𝑙 = 4
3 π‘˜

More Related Content

What's hot

fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
Achmad Pradana
Β 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
Β 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Sonya Santoso
Β 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialMukhrizal Effendi
Β 
Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
Kasus analisis regresi dan kolerasi linierKasus analisis regresi dan kolerasi linier
Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
IU Mb
Β 
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel BebasOptimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Muhammad Khoirul Fuddin
Β 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Widya Putri
Β 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
Β 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
Β 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
hazhiyah
Β 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
Β 
Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana
Eko Mardianto
Β 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
HelvyEffendi
Β 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
Β 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhana
Asep suryadi
Β 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linearNur Rahmah Yunita
Β 
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Farah Fauziah Hilman
Β 
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Nailul Hasibuan
Β 
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1muliajayaabadi
Β 

What's hot (20)

fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
Β 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Β 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Β 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
Β 
Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
Kasus analisis regresi dan kolerasi linierKasus analisis regresi dan kolerasi linier
Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
Β 
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel BebasOptimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Β 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Β 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Β 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
Β 
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Metode Transportasi (Masalah dalam Metode Transportasi)
Β 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
Β 
Distribusi peluang
Distribusi peluangDistribusi peluang
Distribusi peluang
Β 
Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana
Β 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
Β 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
Β 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhana
Β 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
Β 
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Β 
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Β 
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
Β 

Viewers also liked

Soal matematika ekonomi 2 (take home) 1
Soal matematika ekonomi 2 (take home) 1Soal matematika ekonomi 2 (take home) 1
Soal matematika ekonomi 2 (take home) 1Anggoro Cyanx Qm
Β 
Matek topik 12_13_14_joel
Matek topik 12_13_14_joelMatek topik 12_13_14_joel
Matek topik 12_13_14_joelhartantoahock
Β 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Nurul Afdal Haris
Β 
Filsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Filsafat Ilmu.Teoi-teori KebenaranFilsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Filsafat Ilmu.Teoi-teori KebenaranNurul Insani
Β 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
Β 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
Rose Nehe
Β 
PENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIKPENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIK
Yusi Pramandari
Β 
Filsafat, Filsafat Ilmu dan Filsafat Geografi
Filsafat, Filsafat Ilmu dan Filsafat GeografiFilsafat, Filsafat Ilmu dan Filsafat Geografi
Filsafat, Filsafat Ilmu dan Filsafat Geografi
State University of Padang
Β 

Viewers also liked (9)

Soal matematika ekonomi 2 (take home) 1
Soal matematika ekonomi 2 (take home) 1Soal matematika ekonomi 2 (take home) 1
Soal matematika ekonomi 2 (take home) 1
Β 
Matek topik 12_13_14_joel
Matek topik 12_13_14_joelMatek topik 12_13_14_joel
Matek topik 12_13_14_joel
Β 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Β 
Filsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Filsafat Ilmu.Teoi-teori KebenaranFilsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Filsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Β 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
Β 
Statistik (Bab 1)
Statistik (Bab 1) Statistik (Bab 1)
Statistik (Bab 1)
Β 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
Β 
PENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIKPENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIK
Β 
Filsafat, Filsafat Ilmu dan Filsafat Geografi
Filsafat, Filsafat Ilmu dan Filsafat GeografiFilsafat, Filsafat Ilmu dan Filsafat Geografi
Filsafat, Filsafat Ilmu dan Filsafat Geografi
Β 

Similar to diferensiasi majemuk (matematika bisnis)

Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.pptDiferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
NasabilaraSalsabilla
Β 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
Nor Qomariyah
Β 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
Nor Qomariyah
Β 
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdfSlide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
ArisWidyoNugroho
Β 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
Rudi Wicaksana
Β 
Kul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsiKul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsi
muhammad Himatehta
Β 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
fitriana416
Β 
Mat 257
Mat 257Mat 257
Mat 257
enysetiawati1
Β 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsimfebri26
Β 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
arman11111
Β 
Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Amri Sandy
Β 
23 11-2012.11.11.08 950138-410202046_kalkulus-i-s1-sk_q1_pert9_1
23 11-2012.11.11.08 950138-410202046_kalkulus-i-s1-sk_q1_pert9_123 11-2012.11.11.08 950138-410202046_kalkulus-i-s1-sk_q1_pert9_1
23 11-2012.11.11.08 950138-410202046_kalkulus-i-s1-sk_q1_pert9_1Restu Firmansyah
Β 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiSiti Lestari
Β 
siiiiii
siiiiiisiiiiii
siiiiii
springstimes
Β 
Komposisi dan fungsi
Komposisi dan fungsiKomposisi dan fungsi
Komposisi dan fungsi
kusnadiyoan
Β 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
arman11111
Β 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
Budiman M. Said
Β 

Similar to diferensiasi majemuk (matematika bisnis) (20)

Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.pptDiferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Diferensial Fungsi Majemuk-Matematika Bisnis.ppt
Β 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
Β 
Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
Β 
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdfSlide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Slide-TSP102-Kalkulus-TSP-102-P12dasaspdf
Β 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
Β 
Kul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsiKul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsi
Β 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
Β 
Mat 257
Mat 257Mat 257
Mat 257
Β 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsi
Β 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
Β 
Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Matematika bisnis7
Matematika bisnis7
Β 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
Β 
6. Derivatif.pptx
6. Derivatif.pptx6. Derivatif.pptx
6. Derivatif.pptx
Β 
23 11-2012.11.11.08 950138-410202046_kalkulus-i-s1-sk_q1_pert9_1
23 11-2012.11.11.08 950138-410202046_kalkulus-i-s1-sk_q1_pert9_123 11-2012.11.11.08 950138-410202046_kalkulus-i-s1-sk_q1_pert9_1
23 11-2012.11.11.08 950138-410202046_kalkulus-i-s1-sk_q1_pert9_1
Β 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
Β 
siiiiii
siiiiiisiiiiii
siiiiii
Β 
Komposisi dan fungsi
Komposisi dan fungsiKomposisi dan fungsi
Komposisi dan fungsi
Β 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
Β 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
Β 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
Β 

More from Cloudys04

12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis
Cloudys04
Β 
11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli
Cloudys04
Β 
10 waralaba
10 waralaba10 waralaba
10 waralaba
Cloudys04
Β 
Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)
Cloudys04
Β 
Kuliah 2 demand and supply
Kuliah 2 demand and supplyKuliah 2 demand and supply
Kuliah 2 demand and supply
Cloudys04
Β 
Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2
Cloudys04
Β 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Cloudys04
Β 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
Cloudys04
Β 
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Cloudys04
Β 
Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)
Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)
Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)
Cloudys04
Β 
integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)
Cloudys04
Β 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Cloudys04
Β 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
Cloudys04
Β 
kalimat yang efektif
kalimat yang efektifkalimat yang efektif
kalimat yang efektif
Cloudys04
Β 

More from Cloudys04 (14)

12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis
Β 
11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli
Β 
10 waralaba
10 waralaba10 waralaba
10 waralaba
Β 
Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)
Β 
Kuliah 2 demand and supply
Kuliah 2 demand and supplyKuliah 2 demand and supply
Kuliah 2 demand and supply
Β 
Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2
Β 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Β 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
Β 
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Β 
Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)
Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)
Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)
Β 
integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)
Β 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Β 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
Β 
kalimat yang efektif
kalimat yang efektifkalimat yang efektif
kalimat yang efektif
Β 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Β 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Β 

diferensiasi majemuk (matematika bisnis)

  • 2.  Diferensiasi untuk fungsi-fungsi yang mengandung lebih dari satu macam variabel bebas  Diferensiasi parsial (diferensiasi secara bagian demi bagian)  Pada umumnya variabel ekonomi berhubungan fungsional tidak hanya satu macam variabel, tetapi beberapa macam variabel Diferensial Fungsi Majemuk
  • 3. Diferensiasi Parsial 1. y = f(x,z) fx (x,z) = βˆ‚ y fz (x,z) = βˆ‚ y βˆ‚ y + βˆ‚ y 2. p = f(q,o,s) p’ = …. βˆ‚ x y’ βˆ‚ z βˆ‚ x βˆ‚ z dx dzdy =
  • 4. Contoh y = x + 5 z - 4 x z – 6 x z + 8z – 7 βˆ‚ y 3 2 2 2 βˆ‚ x = 3x - 8xz – 6z2 2(1) (2) βˆ‚ y βˆ‚ z = 10z - 4x – 12xz + 82 dy = βˆ‚ y βˆ‚ y βˆ‚ x βˆ‚ zdx + dz dy =(3x - 8xz – 6z ) dx2 2 + (10z - 4x – 12xz + 8) dz2
  • 5. Lanjutan…  Dalam contoh diatas βˆ‚y/ βˆ‚x maupun βˆ‚y/ βˆ‚z masih dapat diturunkan secara parsial lagi baik terhadap x maupun terhadap z βˆ‚ y βˆ‚ y βˆ‚ x (1a) terhadap x : 2 βˆ‚ x2 = 6x – 8z 2 βˆ‚ y(1b) βˆ‚ x terhadap z : βˆ‚ x βˆ‚ y βˆ‚ z = -8x – 12z βˆ‚ y(2a) βˆ‚ z terhadap x : βˆ‚ z βˆ‚ y βˆ‚ x = -8x – 12z 2 βˆ‚ y(2b) βˆ‚ z terhadap z : βˆ‚ z βˆ‚ y = 10 – 12x 2 2
  • 6. Nilai Ekstrim : Maksimum & Minimum Untuk y = f(x,z) maka y akan mencapai titik ekstrimnya jika : βˆ‚ y βˆ‚ x = 0 βˆ‚ y βˆ‚ z = 0dan Untuk mengetahui apakah titik ekstrimnya berupa titik maksimum atau titik minimum maka dibutuhkan syarat : βˆ‚ y βˆ‚ x < 0Maksimum bila 2 2 dan βˆ‚ z < 0 βˆ‚ y2 2 Minimum bila βˆ‚ x > 0 βˆ‚ y2 2 2 2 βˆ‚ z > 0dan βˆ‚ y
  • 7. Contoh 1. Tentukan apakah titik ektrim dari fungsi dibawah ini merupakan titik maksimum atau minimum : y = -x + 12x – z + 10z – 452 2 βˆ‚ y βˆ‚ x = -2x + 12 βˆ‚ y βˆ‚ z = -2z + 10 -2x + 12 = 0, x = 6 -2z + 10 = 0, z = 5 βˆ‚ y βˆ‚ x 2 2 = -2 < 0 βˆ‚ y βˆ‚ z 2 2 = -2 < 0 y = -(6) + 12(6) – (5) + 10(5) – 452 2 y maks = -36 + 72 – 25 + 50 – 45 = 16 (maks) (maks)
  • 8. Tugas 1. Tentukan apakah titik ektrim dari fungsi : p = 3q - 18q + s – 8s + 50 merupakan titik maksimum ataukah titik minimum. 2 2
  • 9. Optimisasi Bersyarat  Ketika kita ingin mengoptimumkan suatu fungsi yakni mencari nilai maksimum atau minimumnya, tetapi terhalang oleh fungsi lain yang harus dipenuhi Contoh dalam kasus ekonomi :  Ketika seseorang hendak memaksimumkan utilitas atau kepuasannya, tetapi terikat pada fungsi pendapatan  Sebuah perusahaan ingin memaksimumkan labanya, namun terikat pada fungsi produksi
  • 10. Pengganda Lagrange  Metode penyelesaian menghitung nilai ekstrim suatu fungsi yang mengahadapi kendala  Caranya dengan membentuk fungsi baru yang disebut fungsi Lagrange : menjumlahkan fungsi yang hendak dioptimumkan + hasil kali pengganda Lagrange dengan fungsi kendala  Fungsi yang dioptimumkan : z = f(x,y)  Syarat yang harus dipenuhi : u = g(x,y) maka fungsi Lagrangenya : F (x,y,Ξ») = f(x,y) + Ξ» g(x,y)
  • 11. Lanjutan…  Nilai ekstrim dapat dicari dengan memformulasikan masing-masing derivatif parsial pertama = 0  Fx (x,y,Ξ») = fx + Ξ»gx = 0  Fy (x,y,Ξ») = fy + Ξ»gy = 0  Untuk mengetahui jenis nilai ektrimnya, maksimum atau minimum maka syaratnya adalah : Maksimum bila Fxx < 0 dan Fyy < 0 Minimum bila Fxx > 0 dan Fyy > 0
  • 12. Contoh 1. Tentukan nilai ekstrim z dari fungsi z = 2x + 2y dengan syarat x + y = 8. Jelaskan jenis nilai ekstrimnya. Fungsi Lagrange : F = 2x + 2y + Ξ»(x + y - 8) F = 2x + 2y + Ξ»x + Ξ»y - 8 Ξ» F ekstrim, F’ = 0 Fx = 2 + 2 Ξ»x = 0, diperoleh Ξ» = -1/x ………….(1) Fy = 2 + 2 Ξ»y = 0, diperoleh Ξ» = -1/y ………….(2) 2 2 2 2 2 2
  • 13. Lanjutan…  Berdasarkan (1) dan (2) : -1/x = -1/y maka x = y  Fungsi Kendala : x + y = 8 y + y = 8 2y = 8, y = 4, y = Β± 2 Karena y = Β± 2, x = Β± 2 z = 2x + 2y = Β± 8 jadi nilai ekstrim z = Β± 8  Penyidikan nilai ekstrimnya : untuk x = 2 dan y = 2, Ξ» = -1/2 2 2 2 2 2 2
  • 14. Lanjutan… Fxx =2Ξ» = -1 < 0 Fyy =2Ξ» = -1 < 0 Karena Fxx dan Fyy < 0 nilai ekstrimnya adalah nilai maksimum dengan zmaks = - 8  Untuk x = -2 dan y = -2, Ξ» = Β½ Fxx =2Ξ» = 1 > 0 Fyy =2Ξ» = 1 > 0 Karena Fxx dan Fyy > 0 nilai ekstrimnya adalah nilai minimum dengan zmin = 8
  • 15. Tugas  Optimumkan z = xy dengan syarat x + 2y = 10 F = xy + Ξ»(x + 2y – 10) F = xy + Ξ»x + 2Ξ»y - 10Ξ» Jawab : Syarat yang diperlukan agar F optimum, F’ = 0 F’x = y + Ξ» = 0 diperoleh Ξ» = -y F’y = x + 2Ξ» = 0 diperoleh Ξ» = -1/2 x -y = -1/2x maka 2y = x Fungsi Kendala : x + 2y = 10
  • 16. Lanjutan… x + 2y = 10 2y + 2y = 10, 4y = 10, y = 2,5 X = 2(2,5) = 5 Jadi Z optimum pada x = 5 dan y = 2,5 Zopt = xy = (5) (2,5) = 12,5
  • 17. Kondisi Kuhn Tucker  Metode Kuhn Tucker merupakan pengembangan lebih lanjut dari model optimisasi bersyarat  Jika dalam metode pengganda Lagrange, yang dioptimalkan adalah fungsi terhadap kendala yang berbentuk persamaan  Dalam metode Kuhn Tucker, yang dioptimumkan sebuah fungsi yang berbentuk pertidaksamaan
  • 18.  Maksimumkan fungsi tujuan f(x,y) terhadap kendala g(z,y) ≀ 0 atau  Minimumkan fungsi tujuan f(x,y) terhadap kendala g(z,y) β‰₯ 0  Cara penyelesaiannya ada 2 : 1. Dengan metode Lagrange yang dimodifikasi kemudian diuji dengan kondisi Kuhn Tucker :  Fungsi baru Lagrange : F(x,y, Ξ») = f(x,y) – Ξ» g(x,y)  Dilakukan pengujian terhadap nilai Ξ» Kondisi Kuhn Tucker
  • 19. Lanjutan…  Jika Ξ» ≀ 0 berarti optimisasi fungsi tujuan f(x,y) tanpa menyertakan fungsi kendala g(x,y) sudah dengan sendirinya memenuhi kendala, sehingga dapat diabaikan  Jika Ξ» > 0 kendalanya bersifat mengikat sehingga nilai optimum yang diperoleh berdasarkan fungsi kendala yang berbentuk pertidaksamaan
  • 20. Metode Kuhn Tucker 2. Metode Kuhn Tucker secara langsung :  Rumuskan permasalahannya, misalnya maksimumkan f(x,y) thd g(x,y) ≀ 0 atau minimumkan f(x,y) thd g(x,y) β‰₯ 0  Tetapkan kondisi Kuhn Tucker : (a) βˆ‚ f(x,y) (b) βˆ‚ f(x,y) (c) Ξ» g (x,y) = 0 dimana g(x,y) ≀ 0 atau g(x,y) β‰₯ 0 βˆ‚ y βˆ‚ g (x,y) βˆ‚ g (x,y) βˆ‚ x βˆ‚ x = 0Ξ» Ξ» βˆ‚ y = 0
  • 21. Lanjutan…  Diuji untuk Ξ» = 0 dan g(x,y) = 0 untuk menentukan mana diantara yang memenuhi persamaan (a) dan (b) serta pertidaksamaan kendala g(x,y).  Nilai-nilai x dan y yang memenuhi ketiga kondisi ini merupakan nilai-nilai yang mengoptimumkan fungsi tujuan f(x,y)
  • 22.  Maksimumkan f(x,y) = 10xy – 2,5x – y terhadap kendala x + y ≀ 9 Jawab : Dengan menganggap x + y = 9 maka berdasarkan metode Lagrange : F(x,y, Ξ») = 10xy – 2,5x – y – Ξ»(x+y-9) F’x = 0 β†’ 10y – 5x – Ξ» = 0 β†’ Ξ» = 10y - 5x F’y = 0 β†’ 10x – 2y – Ξ» = 0 β†’ Ξ» = 10x – 2y Contoh 1 2 2 2 2
  • 23. Lanjutan…  10y – 5x = 10x – 2y 12y = 15x, y = 1,25x atau x = 0,8y  Menurut kendala : x + y = 9 β†’ 0,8y + y = 9 1,8y = 9 y = 5 x = 0,8 (5) = 4 β†’ f(x,y) maks = 135 Ξ» = 10(5) – 5(4) = 10(4) – 2(5) = 30 karena Ξ» > 0 berarti x = 4 dan y = 5 yang memaksimumkan f(x,y) terhadap kendala yang dianggap berbentuk persamaan, berlaku juga terhadap kendala yang berbentuk pertidaksamaan
  • 24. Contoh 2  Maksimumkan f(x,y) = 20x 10y terhadap x + y ≀ 15 X+5 y+10 + x y
  • 25. Contoh 3  Minimumkan f(x,y) = x Β² – xy + 2yΒ² terhadap x + y β‰₯ 8 Jawab : Cara Kuhn Tucker (a) βˆ‚ g (x,y) βˆ‚ x βˆ‚ x = 0Ξ» βˆ‚ f(x,y) 2x – y – Ξ» = 0 βˆ‚ g (x,y) βˆ‚ y βˆ‚ y = 0Ξ» βˆ‚ f(x,y)(b) -x + 4y – Ξ» = 0 Ξ» g (x,y) = 0(c) Ξ»(x + y – 8) = 0 Jika Ξ» = 0, maka agar (a) dan (b) terpenuhi haruslah x = y = 0, akan tetapi kemudian kendala x + y β‰₯ 8 tidak terpenuhi.
  • 26. Lanjutan…  Jika x + y – 8 = 0, dengan kata lain y = 8 – x maka : (a) 2x – y – Ξ» = 0 β†’ 2x – (8-x)- Ξ»= 0 β†’ 3x – 8 – Ξ» = 0 (b) -x + 4y – Ξ» = 0 β†’ -x + 4(8-x)-Ξ»=0 β†’ -5x + 32 – Ξ» = 0 Ξ» = 3x – 8 ….(1) Ξ» = -5x + 32 ….(2) 3x – 8 = -5x + 32 8x = 24 x = 3 , y = 8-3 = 5 Dengan x=5 dan y=3 kendala x+y β‰₯ 8 terpenuhi. Jadi f(x,y) min = 28
  • 27. Penerapan Ekonomi  Permintaan Marjinal dan Elastisitas Permintaan Parsial  Perusahaan dengan Dua Macam Produk dan Biaya Produksi Gabungan  Utilitas Marjinal Parsial dan keseimbangn Konsumsi  Produk Marjinal Parsial dan keseimbangn Produksi
  • 28. Permintaan Marjinal dan Elastisitas Permintaan Parsial β€’ Apabila 2 macam barang mempunyai hubungan dalam penggunaannya, maka permintaan atas masing-masing barang akan fungsional terhadap harga kedua barang tersebut. Dengan perkataan lain jika barang A dan barang B mempunyai hubungan penggunaan, maka : β€’ Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb)
  • 29. Derivatif pertama dari Qda dan Qdb adalah fungsi-fungsi permintaan marjinalnya, di mana : ο€½ ο‚Ά ο‚Ά a a P Qd Permintaan marjinal akan A berkenaan dengan Pa ο€½ ο‚Ά ο‚Ά b a P Qd Permintaan marjinal akan A berkenaan dengan Pb ο€½ ο‚Ά ο‚Ά a b P Qd Permintaan marjinal akan B berkenaan dengan Pa ο€½ ο‚Ά ο‚Ά b b P Qd Permintaan marjinal akan B berkenaan dengan Pb
  • 30.  Dengan dapat diturunkannya fungsi permintaan marjinal tersebut, dapat dihitung elstisitas parsialnya.  Dalam hal ini terdapat 2 macam elastisitas permintaan, yaitu mengukur kepekaan permintaan suatu barang berkenaan dengan harga barang tersebut (elastisitas harga-permintaan) dan elastisitas yang mengukur kepekaan permintaan suatu barang berkenaan dengan harga barang (elastisitas silang-permintaan)
  • 31. Elastisitas Permintaan Parsial β€’ Elastisitas Harga-Permintaan (price elasticity of demand) Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka elastisitas permintaan atas perubahan harga barang itu sendiri: 1) Barang a 2) Barang b a a a a a a a Qd P P Qd P Qd d ο‚΄ ο‚Ά ο‚Ά ο€½   ο€½ % %  b b b b b b b Qd P P Qd P Qd d ο‚΄ ο‚Ά ο‚Ά ο€½   ο€½ % % 
  • 32. Elastisitas Permintaan Parsial  Elastisitas Silang Permintaan(cross elasticity of demand) Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka elastisitas silang yang mengukur kepekaan perubahan permintaan suatu barang berkenaan dengan perubahan harga barang lainnya: 1) Elastisitas silang barang a dengan barang b 2) Elastisitas silang barang b dengan barang a a b b a b a ab Qd P P Qd P Qd ο‚΄ ο‚Ά ο‚Ά ο€½   ο€½ % %  b a a b a b ba Qd P P Qd P Qd ο‚΄ ο‚Ά ο‚Ά ο€½   ο€½ % % 
  • 33. Elastisitas Permintaan Parsial  Elastisitas Silang (cross elasticity of demand) οƒ˜ Jika Ξ· π‘Žπ‘ dan Ξ· π‘π‘Ž < 0 untuk Pa dan Pb tertentu, maka hubungan antara barang a dan barang b adalah saling melengkapi (komplementer); karena kenaikan harga salah satu barang akan diikuti penurunan permintaan atas keduanya οƒ˜ Jika Ξ· π‘Žπ‘ dan Ξ· π‘π‘Ž > 0 untuk Pa dan Pb tertentu, maka hubungan antara barang a dan barang b adalah saling menggantikan (substitusi); karena kenaikan harga salah satu barang akan diikuti kenaikan permintaan barang lainnya
  • 36. Ξ· π‘‘π‘Ž = πœ•π‘„ π‘‘π‘Ž πœ•π‘ƒ π‘Ž . 𝑃 π‘Ž 𝑄 π‘‘π‘Ž = βˆ’2π‘ƒπ‘Ž βˆ’3. 𝑃𝑏 βˆ’3 . 𝑃 π‘Ž 𝑃 π‘Ž βˆ’2.𝑃 𝑏 βˆ’3 = βˆ’2 οƒ  Barang A elastis karena IΞ· π‘‘π‘ŽI>1 Ξ· 𝑑𝑏 = πœ•π‘„ 𝑑𝑏 πœ•π‘ƒ 𝑏 . 𝑃 𝑏 𝑄 𝑑𝑏 = βˆ’π‘ƒπ‘Ž βˆ’3. 𝑃𝑏 βˆ’2 . 𝑃 𝑏 𝑃 π‘Ž βˆ’3.𝑃 𝑏 βˆ’1 = βˆ’1 οƒ  Barang B elastis-uniter karena IΞ· π‘‘π‘ŽI=1 Ξ· π‘Žπ‘ = πœ•π‘„ π‘‘π‘Ž πœ•π‘ƒ 𝑏 . 𝑃 𝑏 𝑄 π‘‘π‘Ž = βˆ’3π‘ƒπ‘Ž βˆ’2. 𝑃𝑏 βˆ’4 . 𝑃 𝑏 𝑃 π‘Ž βˆ’2.𝑃 𝑏 βˆ’3 = βˆ’3 Barang A dan B bersifat Ξ· π‘π‘Ž = πœ•π‘„ 𝑑𝑏 πœ•π‘ƒ π‘Ž . 𝑃 π‘Ž 𝑄 𝑑𝑏 = βˆ’3π‘ƒπ‘Ž βˆ’4 . 𝑃𝑏 βˆ’1 . 𝑃 π‘Ž 𝑃 π‘Ž βˆ’3.𝑃 𝑏 βˆ’1 = βˆ’3 komplementer karena Ξ· π‘Žπ‘ dan Ξ· π‘π‘Ž keduanya bernilai negatif
  • 37. Perusahaan dengan Dua Macam Produk dan Biaya Produksi Gabungan Apabila sutu perusahan menghasilkan dua macam output, dan biaya yang dikeluarknnya untuk memproduksi kedua macam produk itu merupakan biaya produksi gabungan (joint production cost), maka perhitungan keuntungan maksimum yang diperolehnya dapat diselesaikan dengan pendekatan diferensial parsial. Dengan metode serupa pendekatan ini dapat pula digunakan untuk menganalisis kasus perusahan yang menhasilkan lebih dari 2 macam produk yang biaya produksinya juga merupakan baya produksi gabungan.
  • 38. Andaikan sebuah perusahaan memproduksi 2 macam barang A dan B, dimana fungsi permintaan akan masing-masin barang dicerminkan oleh 𝑸 𝒂 dan 𝑸 𝒃, serta biaya produksinya C = f (𝑸 𝒂, 𝑸 𝒃), maka : Penerimaan dari memproduksi A : 𝑅 π‘Ž = 𝑄 π‘Ž. π‘ƒπ‘Ž = 𝑓(𝑄 π‘Ž) Penerimaan dari memproduksi B : 𝑅 𝑏 = 𝑄 𝑏. 𝑃𝑏 = 𝑓(𝑄 𝑏) Penerimaan total : 𝑅 = 𝑅 π‘Ž + 𝑅 𝑏 = 𝑓 𝑄 π‘Ž + 𝑓(𝑄 𝑏) Biaya total : 𝐢 = 𝑓(𝑄 π‘Ž) + 𝑓(𝑄 𝑏), fungsi keuntungannya : Ο€ = 𝑅 βˆ’ 𝐢 = 𝑓 𝑄 π‘Ž + 𝑓 𝑄 𝑏 βˆ’ 𝑓(𝑄 π‘Ž, 𝑄 𝑏) Ο€ maksimum bila Ο€β€² = 0 Ο€β€² 𝑄 π‘Ž = πœ•Ο€ πœ•π‘„ π‘Ž = 0 ………..(1) Ο€β€² 𝑄 𝑏 = πœ•Ο€ πœ•π‘„ 𝑏 = 0 ………..(2) Dari persamaan (1) dan (2) nilai 𝑄 π‘Ž dan 𝑄 𝑏dapat ditemukan sehingga Ο€ maksimum bisa dihitung.
  • 39. Contoh Kasus Biaya total yang dikeluarkan sebuah perusahaan yang memproduksi dua macam barang A dan B ditunjukkan oleh 𝐢 = 𝑄 π‘Ž 2 + 3𝑄 𝑏 2 + 𝑄 π‘Ž 𝑄 𝑏. Harga jual masing-masing barang per unit adalah π‘ƒπ‘Ž = 7 dan 𝑃𝑏 = 20. Hitunglah berapa unit masing-masing barng harus diproduksi agar keuntungannya maksimum dan besarnya keuntungan mksimum tersebut.
  • 40. Jawab 𝑅 π‘Ž = 𝑄 π‘Ž. π‘ƒπ‘Ž = 7𝑄 π‘Ž 𝑅 = 𝑅 π‘Ž + 𝑅 𝑏 = 7𝑄 π‘Ž + 20𝑄 𝑏 𝑅 𝑏 = 𝑄 𝑏. 𝑃𝑏 = 20𝑄 𝑏 Ο€ = 𝑅 βˆ’ 𝐢 = 7𝑄 π‘Ž + 20𝑄 𝑏 βˆ’ (𝑄 π‘Ž 2 + 3𝑄 𝑏 2 + 𝑄 π‘Ž. 𝑄 𝑏) = βˆ’π‘„ π‘Ž 2 βˆ’ 3𝑄 𝑏 2 βˆ’ 𝑄 π‘Ž. 𝑄 𝑏 + 7𝑄 π‘Ž + 20𝑄 𝑏 Ο€ maksimum bila Ο€β€² = 0 Ο€β€² 𝑄 π‘Ž = πœ•Ο€ πœ•π‘„ π‘Ž = βˆ’2𝑄 π‘Ž βˆ’ 𝑄 𝑏 + 7 = 0 Ο€β€² 𝑄 𝑏 = πœ•Ο€ πœ•π‘„ 𝑏 = βˆ’6𝑄 𝑏 βˆ’ 𝑄 π‘Ž + 20 = 0 Ο€ = βˆ’ 2 2 βˆ’ 3 3 2 βˆ’ 2 . 3 + 7 2 + 20 3 = 37 βˆ’6 βˆ’2𝑄 π‘Ž + 7 βˆ’ 𝑄 π‘Ž + 20 = 0 12𝑄 π‘Ž βˆ’ 42 βˆ’ 𝑄 π‘Ž + 20 = 0 𝑄 π‘Ž = 2 𝑄 𝑏 = βˆ’2 2 + 7 = 3
  • 41. Produk marjinal Parsial dan Keseimbangan Produksi Untuk memproduksi suatu barang pada dasarnya diperlakukan beberap macam faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, bahan baku, mesin-mesin dan sebagainya. Sebagin dari masukan yang digunakan sudah barang tentu merupakan masukn tetap, sementara sebagian lainny adalah masukan variabel. Selanjutnya jika untuk memproduksi suatu barang dianggap hanya ada dua macam masukan variabel (katakanlah K dan L), maka fungsi produksinya secara pasti dapat dinyatakan dengan:
  • 42. 𝑷 = 𝒇(π’Œ, 𝒍) Derivatif pertama dari P merupakan produk marjinal parsialnya. πœ•π‘ƒ πœ•π‘˜ adalah produk marjinal dari masukan K πœ•π‘ƒ πœ•π‘™ adalah produk marjinal dari masukan L Untuk P = konstanta tertentu, fungsi produksi 𝑷 = 𝒇(π’Œ, 𝒍) merupakan persamaan isoquant, yakni kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi penggunaan masukan K dan L yang menghasilkan keluaran dalam jumlah sama.
  • 43. Keseimbangan produksi Merupakan suatu keadaan atau tingkat kombinasi faktor-faktor produksi secara optimum, yakni tingkat pencapaian produksi dengan kombinasi biaya terendah (least cost combination). Secara geometri, keseimbangan produksi terjadi pada persinggungan produksiterjadi pada persinggungan garis biaya yang sama (isocost) dengan kurva produksi yang sama (isoquant).
  • 44. Isocost οƒ  Mencerminkan kemampuan produsen membeli berbagai macam masukn (faktor-faktor produksi) berkenaan dengan harganya masing-masing dan jumlh dana yang dimiliki. οƒ  Jika pendapatan produsen sebesar M dan harga barang x dan y adalah 𝑃π‘₯ dan 𝑃𝑦 per unit, maka persamaan budget line dapat dituliskan dengan : οƒ  Tingkat kombinasi produksi yang optimum dapat dicari dengan metode Lagrange. Dengan fungsi produksi 𝑃 = 𝑓(π‘˜, 𝑙) dimaksimumkan dengan isocost 𝑀 = π‘˜. π‘ƒπ‘˜ + 𝑙. 𝑃𝑙 𝑀 = π‘˜. 𝑃π‘₯ + 𝑙. 𝑃𝑦
  • 45. Sesuai dengan metode lagrange, diperoleh fungsi baru : 𝐹 π‘˜, 𝑙 = 𝑓 π‘˜, 𝑙 + Ξ»(π‘˜. π‘ƒπ‘˜ + 𝑙. 𝑃𝑙 βˆ’ 𝑀) Agar F maksimum : πΉπ‘˜ π‘˜, 𝑙 = 0 β†’ π‘“π‘˜ π‘˜, 𝑙 + Ξ». π‘ƒπ‘˜ = 0……….(1) 𝐹𝑙 π‘˜, 𝑙 = 0 β†’ 𝑓𝑙 π‘˜, 𝑙 + Ξ». 𝑃𝑙 = 0……….(2) Selanjutnya perhatikan : Produksi total : 𝑃 = 𝑓(π‘˜, 𝑙) Produksi marjinal : π‘ƒπ‘ˆ = π‘ˆβ€² = 𝑓′(π‘˜, 𝑙) (i) Utilitas marginal barang k : π‘€π‘ˆ π‘˜ = π‘“π‘˜ π‘˜, 𝑙 = πœ•π‘ˆ πœ•π‘˜ (ii) Utilitas marginal barang 𝑙 : π‘€π‘ˆπ‘™ = 𝑓𝑙 π‘˜, 𝑙 = πœ•π‘ˆ πœ•π‘™
  • 46. Contoh Kasus : Seorang produsen mencadangkan 96 rupiah untuk membeli masukan K dan L. Harga per unit K dan L adalah 4 rupiah dan 3 rupiah. Fungsi produksinya sebesar P = 12 kl. Berapa unit masing-masing masukn seharusnya ia gunakan agar produksinya optimum, berapa unit kombinasi keluaran yang dihasilkan dari kombinasi tersebut?
  • 47. Jawab Fungsi Produksi : 𝑃 = 𝑓 π‘˜, 𝑙 = 12π‘˜π‘™ Fungsi Kendala : 𝑀 = π‘˜. π‘ƒπ‘˜ + 𝑙. 𝑃𝑙 96 = 4π‘˜ + 3𝑙 Fungsi lagrange : 𝐹 π‘˜, 𝑙 = 12π‘˜π‘™ + Ξ»(4π‘˜ + 3𝑙 βˆ’ 96) Agar F maksimum : πΉπ‘˜ = 12𝑙 + 4Ξ» = 0 𝐹𝑙 = 12π‘˜ + 3Ξ» = 0 96 = 4π‘˜ + 3(4 3 π‘˜) 96 = 8π‘˜ β†’ π‘˜ = 12, 𝑙 = 4 3 12 = 16, 𝑃 = 12 12 16 = 2304 𝑒𝑛𝑖𝑑 Ξ» = βˆ’3𝑙 Ξ» = βˆ’4k Sehingga, 3𝑙 = 4π‘˜ β†’ 𝑙 = 4 3 π‘˜