SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS
Disarikan dari
Griffin-Ebert
1
PERTEMUAN 8
bab 10 | Manajemen Sumber Daya Manusia
dan Hubungan Ketenagakerjaan
Dasar-dasar Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
3BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
Edwin B. Flippo
• MSDM adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber
daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu,
organisasi dan masyarakat
Griffin-Ebert
• Manajemen SDM adalah serangkaian aktivitas
organisasi yang diarahkan pada usaha untuk menarik,
mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja
yang efektif.
Dasar-dasar Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
4BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• SDM adalah penting dalam menjalankan
fungsi organisasi yang efektif.
• Manajemen sumber daya manusia
(MSDM): Serangkaian kegiatan
organisasi untuk menarik,
mengembangkan, dan mempertahankan
angkatan kerja yang efektif.
Dasar-dasar Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
5BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Manajemen SDM dulu dianggap kelas
dua, tetapi kepentingannya makin
mengemuka selama dua dasawarsa
terakhir, karena:
– makin rumitnya persoalan hukum
– pengakuan SDM sebagai sarana
penting dalam memperbaiki
produktivitas
– kesadaran akan biaya-biaya yang
ditimbulkan akibat SDM yang lemah
Dasar-dasar Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
6BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Modal manusia: Investasi organisasi
dalam menarik, mempertahankan, dan
memotivasi angkatan kerja yang efektif.
– Seperti modal finansial
mengindikasikan sumber daya dan
cadangan keuangan perusahaan,
modal manusia mencerminkan indikator
nilai orang-orang pembangun
organisasi.
Dasar-dasar Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
7BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Analisis pekerjaan: Analisis sistematis
atas pekerjaan di organisasi, yang
menghasilkan:
– Deskripsi pekerjaan: Tugas-tugas
dan tanggung jawab suatu pekerjaan.
– Spesifikasi pekerjaan: Identifikasi
keterampilan, kemampuan, dan
persyaratan yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan tersebut.
Dasar-dasar Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
8BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Manajer harus merencanakan kebutuhan
SDM masa depan dengan cara menilai:
– tren masa lalu
– rencana masa depan
– tren ekonomi secara umum
Dasar-dasar Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
9BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Memperkirakan penawaran tenaga kerja:
– Peramalan penawaran internal
• Manajer SDM sering kali mengembangkan
sistem informasi karyawan (persediaan
keterampilan).
– Peramalan penawaran eksternal
• Langkah berikutnya dalam perencanaan SDM
adalah mencocokkan penawaran dan
permintaan SDM.
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
10BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Sejumlah aturan meregulasi beragam
aspek hubungan karyawan-pemberi kerja,
terutama dalam bidang-bidang:
– peluang kerja setara
– kompensasi dan tunjangan
– hubungan ketenagakerjaan
– keselamatan dan kesehatan kerja
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
11BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Title VII of the Civil Rights Act of 1964:
Melarang diskriminasi dalam seluruh
hubungan pekerjaan (perekrutan, peluang
pengembangan karier, kenaikan kompensasi,
pemecatan, dan pemberhentian karyawan)
yang berasal dari kelompok yang dilindungi
(berdasarkan ras, warna kulit, gender,
keyakinan, atau kebangsaan).
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
12BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Equal Employment Opportunity Commission
(EEOC) bertugas:
– Memberlakukan larangan diskriminasi yang
berlebihan
– Mengevaluasi persyaratan kerja yang
memiliki dampak negatif
• Age Discrimination in Employment Act
(disahkan tahun 1967, diamandemen tahun
1978 dan 1986):
Mencegah diskriminasi pekerja usia tua.
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
13BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Pregnancy Discrimination Act:
Melarang diskriminasi terhadap perempuan
hamil.
• Americans with Disabilities Act:
– Melarang diskriminasi atas dasar
disabilitas
– Mengharuskan perusahaan memberikan
akomodasi yang cukup bagi karyawan
difabel
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
14BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Civil Rights Act of 1991
mengamandemen Civil Rights Act dan
aturan terkait dengan:
– Memfasilitasi tuntutan hukum yang
bersinggungan dengan tindakan
diskriminasi
– Membatasi ganti rugi yang harus
dibayarkan dalam tuntutan hukum
tersebut
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
15BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Tindakan afirmatif:
– Dihasilkan melalui perintah pejabat
eksekutif
– Mengharuskan kontraktor pemerintah
agar proaktif dalam merekrut,
mempekerjakan, dan mempromosikan
karyawan dari kelompok yang kurang
terwakili di organisasi
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
16BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Equal Pay Act of 1963:
Mengharuskan perempuan dan laki-laki
diberikan jumlah gaji yang sama untuk
pekerjaan yang sama.
• Fair Labor Standards Act
(disahkan tahun 1938 dan cukup sering
diamandemen sejak itu):
– Menetapkan upah minimum
– Mengharuskan bayaran lembur bagi yang
bekerja di atas 40 jam per minggu
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
17BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Family and Medical Leave Act (FMLA) of 1993:
Mengharuskan perusahaan memberi cuti tanpa
gaji hingga 12 minggu untuk keadaan darurat
menyangkut keluarga dan kesehatan.
• Employee Retirement Income Security Act
(ERISA) of 1974:
Meregulasi perusahaan yang menyediakan
rencana pensiun bagi karyawan.
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
18BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• National Labor Relations Act (Wagner
Act), disahkan tahun 1935:
Prosedur pemberian suara karyawan
dalam pembentukan serikat pekerja.
• Labor-Management Relations Act (Taft-
Hartley Act) disahkan tahun 1947:
Membatasi kekuatan serikat pekerja.
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
19BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Kekuatan antara serikat pekerja dan
manajemen diseimbangkan.
– Karyawan bisa diwakili oleh serikat
yang dibentuk dan dikelola secara legal.
– Pihak perusahaan bisa membuat
keputusan bisnis yang tidak terkait
karyawan tanpa dicampuri oleh serikat
pekerja.
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
20BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Occupational Safety and Health Act (OSHA) of
1970: Mewajibkan penyediaan kondisi kerja yang
aman.
• Americans with Disabilities Act of 1990:
– AIDS dianggap sebagai bentuk disabilitas
– Tes HIV atau pemeriksaan medis lain tidak
boleh sebagai syarat wajib masuk kerja.
• Pelecehan seksual, baik yang berbentuk
quid pro quo maupun lingkungan kerja yang
tidak ramah, dilarang berdasarkan undang-
undang antidiskriminasi.
Konteks Hukum Manajemen SDM
PENERBIT ERLANGGA
21BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Umumnya, karyawan bekerja berdasarkan
konsep employment at will
(karyawan dan perusahaan berhak
menghentikan hubungan kerja kapanpun).
– Konsep ini telah:
• digugat melalui jalur hukum
• dibatasi lingkupnya melalui berbagai
ketentuan perundangan
Penyusunan Staf dalam Organisasi
PENERBIT ERLANGGA
22BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Untuk membantu calon karyawan dalam
memahami pekerjaan, sebagian perusahaan
menawarkan tinjauan pekerjaan realistis (RJP).
• Penyusunan staf: Merekrut dan mempekerjakan
bauran orang yang tepat.
– Perekrutan: Proses menarik individu yang
memenuhi syarat untuk melamar suatu
pekerjaan yang belum terisi
(dari dalam organisasi maupun luar
organisasi).
Penyusunan Staf dalam Organisasi
PENERBIT ERLANGGA
23BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Langkah berikutnya dalam penyusunan staf
adalah proses seleksi:
1. Mengumpulkan informasi yang
memperkirakan kesuksesan pekerjaan
kandidat
2. Merekrut kandidat tersebut
• Teknik seleksi yang umum digunakan:
– pengisian formulir aplikasi
– tes kemampuan, kelayakan, atau
pengetahuan
– wawancara
Kompensasi dan Tunjangan
PENERBIT ERLANGGA
24BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Sistem kompensasi perusahaan:
Imbalan finansial dari organisasi kepada
para karyawannya sesuai hasil kerja.
– Sistem kompensasi yang baik bisa:
• menarik pelamar yang memenuhi
syarat
• mempertahankan karyawan yang ada
• mendorong kinerja dengan biaya
masuk akal, di industri dan wilayah
geografis
Kompensasi dan Tunjangan
PENERBIT ERLANGGA
25BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Upah: Kompensasi yang dibayarkan kepada
karyawan operasional berdasarkan jam kerja.
• Gaji: Kompensasi yang dibayarkan atas kontribusi
total seseorang.
• Kompensasi juga bisa dikaitkan dengan kinerja
melalui program insentif.
– Program insentif individu: bonus, upah ariabel,
sistem upah berdasarkan prestasi.
– Insentif yang berlaku di seluruh perusahaan:
profit-sharing, gainsharing,
pay-for-knowledge plan.
Kompensasi dan Tunjangan
PENERBIT ERLANGGA
26BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Tunjangan: Kompensasi di luar upah dan gaji dari
organisasi kepada para pekerjanya.
– Kebanyakan perusahaan harus menanggung Jaminan
Sosial karyawan dan asuransi kompensasi pekerja
(melindungi karyawan yang cedera di tempat kerja).
– Banyak perusahaan menyediakan asuransi
kesehatan, jiwa, dan kecacatan.
• Jenis-jenis tunjangan lainnya:
– skema kepemilikan saham
– jasa konseling
– jasa penitipan anak di tempat kerja
– diskon iuran keanggotaan di tempat kebugaran dan
klub kesehatan
Kompensasi dan Tunjangan
PENERBIT ERLANGGA
27BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Perusahaan dengan cafeteria benefit plan
menyisihkan sebagian dana per karyawan untuk
berbagai tunjangan.
– Ini memberi keleluasaan bagi karyawan, untuk
memilih tunjangan yang paling bermanfaat
bagi kondisi masing-masing.
• Banyak perusahaan menyediakan rencana
pensiun bagi karyawan.
– Tapi, banyak dari rencana itu yang didanai
oleh para karyawan sendiri.
Mengembangkan Angkatan Kerja
PENERBIT ERLANGGA
28BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Kebanyakan organisasi menyediakan
pelatihan dan pengembangan berkala.
– Pelatihan: Kegiatan pengajaran
operasional atau teknis kepada karyawan,
agar dapat melakukan pekerjaan mereka.
– Pengembangan: Pengajaran
keterampilan khusus bagi manajer dan
profesional, untuk kepentingan pekerjaan
saat ini dan masa mendatang.
Mengembangkan Angkatan Kerja
PENERBIT ERLANGGA
29BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Metode pelatihan dan pengembangan:
– tugas membaca
– pembelajaran terprogram, perkuliahan
– bermain peran, kelompok diskusi kasus
– pelatihan saat bekerja,
pelatihan simulasi
– pelatihan berbasis web
dan media elektronik lain
Mengembangkan Angkatan Kerja
PENERBIT ERLANGGA
30BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Langkah pertama dalam mengembangkan
pelatihan adalah menentukan kebutuhan
yang muncul.
• Program pelatihan dan pengembangan
sebaiknya selalu dievaluasi efektivitasnya.
• Begitu karyawan dilatih dan dilibatkan
dalam pekerjaan, fokus manajemen
berikutnya adalah penilaian kinerja
Mengembangkan Angkatan Kerja
PENERBIT ERLANGGA
31BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Penilaian kinerja: adalah Penilaian formal
sebaik apa kerja yang dilakukan para
karyawan.
• Penilaian kinerja sering kali membantu
penentuan besaran upah dan promosi, maka
harus: adil dan tanpa diskriminasi.
• Dua kategori dasar metode penilaian yang
sering digunakan di organisasi:
1. Metode objektif
2. Metode pertimbangan
Mengembangkan Angkatan Kerja
PENERBIT ERLANGGA
32BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
1. Pengukuran kinerja objektif mencakup:
– output aktual (jumlah unit yang dihasilkan)
– scrap rate
– volume penjualan
– jumlah klaim yang diproses
2. Metode pertimbangan
– Teknik rangking: Membandingkan karyawan satu
sama lain, dari terbaik hingga terburuk.
– Teknik rating: Membandingkan tiap karyawan
terhadap suatu standar tetap (ketimbang terhadap
karyawan lain), dengan skala rating sebagai
standarnya
Mengembangkan Angkatan Kerja
PENERBIT ERLANGGA
33BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Kesalahan atau bias bisa terjadi.
– Recency error: Kecenderungan
menilai seorang karyawan berdasarkan
kinerja terkininya, karena paling mudah
diingat.
– Halo error: Penilaian seorang
karyawan pada suatu dimensi rating
menjadi “tersebar” ke dimensi lainnya.
Mengembangkan Angkatan Kerja
PENERBIT ERLANGGA
34BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Langkah terakhir dalam sistem penilaian
umum adalah memberikan umpan balik
kepada bawahan mengenai kinerja.
– Biasa dilakukan melalui pertemuan
pribadi, antara individu yang dinilai dan
atasannya.
Tantangan Baru dalam
Lingkungan Kerja yang Berubah
PENERBIT ERLANGGA
35BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Dahulu, organisasi cenderung ingin
menyeragamkan angkatan kerja.
• Saat ini, banyak organisasi menyadari bahwa
keragaman bisa menjadi satu aspek
keunggulan bersaing.
• Keragaman angkatan kerja: Kisaran sikap,
nilai, keyakinan, dan perilaku karyawan yang
berbeda menurut gender, ras, usia, etnis,
kemampuan fisik, dan karakteristik relevan
lain.
Tantangan Baru dalam
Lingkungan Kerja yang Berubah
PENERBIT ERLANGGA
36BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Karyawan yang menambah nilai karena
pengetahuan yang mereka miliki biasanya
disebut dengan pekerja berpengetahuan.
– Dengan mengelola mereka secara
terampil akan membantu kesuksesan
perusahaan di masa mendatang.
Tantangan Baru dalam
Lingkungan Kerja yang Berubah
PENERBIT ERLANGGA
37BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Pekerja kontinjen: Pekerja organisasi
yang bukan karyawan
permanen/purnawaktu (independen,
panggilan, temporer, sewa/kontrak, paruh-
waktu).
– Organisasi harus memahami:
• kapan menggunakan pekerja
kontinjen
• integrasinya ke dalam organisasi
Menghadapi Tenaga Kerja
Terorganisasi
PENERBIT ERLANGGA
38BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Serikat pekerja: Sekelompok individu
yang berupaya mencapai tujuan bersama
terkait pekerjaan (upah lebih tinggi, jam
kerja lebih singkat, jaminan kerja,
tunjangan lebih banyak, atau kondisi kerja
lebih baik).
• Hubungan ketenagakerjaan: Proses
menghadapi karyawan yang terwakilkan
oleh serikat pekerja.
Menghadapi Tenaga Kerja
Terorganisasi
PENERBIT ERLANGGA
39BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Dulu, hampir sepertiga angkatan kerja AS
berafiliasi dengan serikat pekerja.
– Mencapai puncaknya setelah Perang
Dunia II hingga pertengahan 1960-an.
• Keanggotaan serikat pekerja menurun:
– 20,1 persen angkatan kerja pada 1983
– 12,1 persen angkatan kerja pada 2007
Menghadapi Tenaga Kerja
Terorganisasi
PENERBIT ERLANGGA
40BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Tujuan tawar-menawar kolektif adalah
menyepakati kontrak ketenagakerjaan
antara manajemen dan serikat pekerja
yang memuaskan kedua belah pihak.
– Kontrak ini berisi berbagai isu:
upah, jam kerja, periode rehat, metode
alokasi lembur, cuti libur, jaminan kerja,
tunjangan, disiplin, promosi,
pemecatan, prosedur keluhan.
Menghadapi
Tenaga Kerja Terorganisasi
PENERBIT ERLANGGA
41BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
• Saat tawar-menawar menemui kebuntuan:
– Serikat pekerja melakukan mogok kerja,
picketing, boikot, perlambatan kerja.
– Pihak manajemen melakukan lockout
atau merekrut strikebreaker.
– Hadir pihak ketiga (mediator/arbitrator).

More Related Content

What's hot

Perencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawanPerencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawankartika Darmansyah
 
Sistem informasi manajemen (melisa anasthasia fadirubun)
Sistem informasi manajemen (melisa anasthasia fadirubun)Sistem informasi manajemen (melisa anasthasia fadirubun)
Sistem informasi manajemen (melisa anasthasia fadirubun)Melisa Anasthasia Fadirubun
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSelfia Dewi
 
Business intelligence
Business intelligenceBusiness intelligence
Business intelligenceRowell Ronny
 
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1Yesica Adicondro
 
Pemahaman Konsep Pengelolaan SDM
Pemahaman Konsep Pengelolaan SDM Pemahaman Konsep Pengelolaan SDM
Pemahaman Konsep Pengelolaan SDM Seta Wicaksana
 
Sistem dan alat pembayaran
Sistem dan alat pembayaranSistem dan alat pembayaran
Sistem dan alat pembayaran-
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaRizki Ogawa
 
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)ENDANG YADI
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanAdhitya Budi
 
Makalah 1 analisis pekerjaan
Makalah 1 analisis pekerjaanMakalah 1 analisis pekerjaan
Makalah 1 analisis pekerjaanAndra Syahputra
 
Sessi 7 sistem informasi manajemen
Sessi 7   sistem informasi manajemenSessi 7   sistem informasi manajemen
Sessi 7 sistem informasi manajemenSatria Wijaya
 
90963869 latihan-soal-struktur-data-semester2
90963869 latihan-soal-struktur-data-semester290963869 latihan-soal-struktur-data-semester2
90963869 latihan-soal-struktur-data-semester2Saybia Himma
 
Latihan soal perancangan basis data bsi mi semester 2
Latihan soal perancangan basis data bsi mi semester 2Latihan soal perancangan basis data bsi mi semester 2
Latihan soal perancangan basis data bsi mi semester 2Bina Sarana Informatika
 
Sistem informasi dalam organisasi
Sistem informasi dalam organisasiSistem informasi dalam organisasi
Sistem informasi dalam organisasiyy rahmat
 
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifPresentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifSTMIK Royal Kisaran
 
Kecerdasan Buatan - Tugas 1
Kecerdasan Buatan - Tugas 1Kecerdasan Buatan - Tugas 1
Kecerdasan Buatan - Tugas 1IDementor
 
Fungsi sejarah sebagai ilmu
Fungsi sejarah sebagai ilmuFungsi sejarah sebagai ilmu
Fungsi sejarah sebagai ilmuAntz Ferdinand
 

What's hot (20)

Perencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawanPerencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawan
 
Sistem informasi manajemen (melisa anasthasia fadirubun)
Sistem informasi manajemen (melisa anasthasia fadirubun)Sistem informasi manajemen (melisa anasthasia fadirubun)
Sistem informasi manajemen (melisa anasthasia fadirubun)
 
Msdm
MsdmMsdm
Msdm
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusia
 
Business intelligence
Business intelligenceBusiness intelligence
Business intelligence
 
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1
 
Pemahaman Konsep Pengelolaan SDM
Pemahaman Konsep Pengelolaan SDM Pemahaman Konsep Pengelolaan SDM
Pemahaman Konsep Pengelolaan SDM
 
Sistem dan alat pembayaran
Sistem dan alat pembayaranSistem dan alat pembayaran
Sistem dan alat pembayaran
 
Soal uas struktur data
Soal uas struktur dataSoal uas struktur data
Soal uas struktur data
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusia
 
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
Makalah 1 analisis pekerjaan
Makalah 1 analisis pekerjaanMakalah 1 analisis pekerjaan
Makalah 1 analisis pekerjaan
 
Sessi 7 sistem informasi manajemen
Sessi 7   sistem informasi manajemenSessi 7   sistem informasi manajemen
Sessi 7 sistem informasi manajemen
 
90963869 latihan-soal-struktur-data-semester2
90963869 latihan-soal-struktur-data-semester290963869 latihan-soal-struktur-data-semester2
90963869 latihan-soal-struktur-data-semester2
 
Latihan soal perancangan basis data bsi mi semester 2
Latihan soal perancangan basis data bsi mi semester 2Latihan soal perancangan basis data bsi mi semester 2
Latihan soal perancangan basis data bsi mi semester 2
 
Sistem informasi dalam organisasi
Sistem informasi dalam organisasiSistem informasi dalam organisasi
Sistem informasi dalam organisasi
 
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifPresentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
 
Kecerdasan Buatan - Tugas 1
Kecerdasan Buatan - Tugas 1Kecerdasan Buatan - Tugas 1
Kecerdasan Buatan - Tugas 1
 
Fungsi sejarah sebagai ilmu
Fungsi sejarah sebagai ilmuFungsi sejarah sebagai ilmu
Fungsi sejarah sebagai ilmu
 

Viewers also liked

Ch01 Pengantar Bisnis
Ch01 Pengantar BisnisCh01 Pengantar Bisnis
Ch01 Pengantar Bisnisderatih
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaUlan SaProperti
 
Chapter 4 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 4 management (10 th edition) by robbins and coulterChapter 4 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 4 management (10 th edition) by robbins and coulterMd. Abul Ala
 
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915Naneth A. Ekopriyono
 
Vii sistem%20 imbalan[1]
Vii sistem%20 imbalan[1]Vii sistem%20 imbalan[1]
Vii sistem%20 imbalan[1]komporg4s
 
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomiPeran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomiStanley Stefanus
 
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan KondisiHubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisiguest200b003b
 
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswanData pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswanTaufik Riswan
 
Internal audits for ISO/TS 16949
Internal audits for ISO/TS 16949Internal audits for ISO/TS 16949
Internal audits for ISO/TS 16949Nukool Thanuanram
 
Gender, Perempuan Dan Pembangunan
Gender, Perempuan Dan PembangunanGender, Perempuan Dan Pembangunan
Gender, Perempuan Dan Pembangunanendang_lestari3003
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusiafirdaus arianto
 
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)Cloudys04
 
Allisya business concept 2015
Allisya business concept 2015Allisya business concept 2015
Allisya business concept 2015moh sjaiful alam
 

Viewers also liked (20)

Ch01 Pengantar Bisnis
Ch01 Pengantar BisnisCh01 Pengantar Bisnis
Ch01 Pengantar Bisnis
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Pdf buku mondy
Pdf buku mondyPdf buku mondy
Pdf buku mondy
 
Chapter 4 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 4 management (10 th edition) by robbins and coulterChapter 4 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 4 management (10 th edition) by robbins and coulter
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
 
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
Wanita wirausaha.gkj mranggen060915
 
Vii sistem%20 imbalan[1]
Vii sistem%20 imbalan[1]Vii sistem%20 imbalan[1]
Vii sistem%20 imbalan[1]
 
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomiPeran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
Peran perempuan terhadap pembangunan ekonomi
 
exercise
exerciseexercise
exercise
 
open economy
open economyopen economy
open economy
 
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan KondisiHubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
 
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswanData pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
 
Bisnis islami
Bisnis islamiBisnis islami
Bisnis islami
 
Internal audits for ISO/TS 16949
Internal audits for ISO/TS 16949Internal audits for ISO/TS 16949
Internal audits for ISO/TS 16949
 
Gender, Perempuan Dan Pembangunan
Gender, Perempuan Dan PembangunanGender, Perempuan Dan Pembangunan
Gender, Perempuan Dan Pembangunan
 
Riba manajemen syari'ah
Riba manajemen syari'ahRiba manajemen syari'ah
Riba manajemen syari'ah
 
Tugas Manajemen Syariah
Tugas Manajemen SyariahTugas Manajemen Syariah
Tugas Manajemen Syariah
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
Pbm. 9 2016 (pengantar manajemen oleh giffin ebert)
 
Allisya business concept 2015
Allisya business concept 2015Allisya business concept 2015
Allisya business concept 2015
 

Similar to Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)

B12 manajemen robbins e13 bab12 Manajemen SDM.ppt
B12 manajemen robbins e13 bab12 Manajemen SDM.pptB12 manajemen robbins e13 bab12 Manajemen SDM.ppt
B12 manajemen robbins e13 bab12 Manajemen SDM.pptRisal Fadhil Rahardiansyah
 
11. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
11. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA.pptx11. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
11. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA.pptxheriagungwicaksono20
 
undang-undang-ketenagakerjaan16dec2017.pptx
undang-undang-ketenagakerjaan16dec2017.pptxundang-undang-ketenagakerjaan16dec2017.pptx
undang-undang-ketenagakerjaan16dec2017.pptxFeriEfendi3
 
Msdm. rekruitmen karyawan. ajeng lutfira (1961240)
Msdm. rekruitmen karyawan. ajeng lutfira (1961240)Msdm. rekruitmen karyawan. ajeng lutfira (1961240)
Msdm. rekruitmen karyawan. ajeng lutfira (1961240)AL Fira
 
Pengadaan,rekrutmen by warizen
Pengadaan,rekrutmen by warizenPengadaan,rekrutmen by warizen
Pengadaan,rekrutmen by warizenAl-waris Suarez
 
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptxPertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptxnairaazkia89
 
Materi kuliah sisfo sdm
Materi kuliah  sisfo sdmMateri kuliah  sisfo sdm
Materi kuliah sisfo sdmSimon Patabang
 

Similar to Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert) (9)

B12 manajemen robbins e13 bab12 Manajemen SDM.ppt
B12 manajemen robbins e13 bab12 Manajemen SDM.pptB12 manajemen robbins e13 bab12 Manajemen SDM.ppt
B12 manajemen robbins e13 bab12 Manajemen SDM.ppt
 
11. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
11. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA.pptx11. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
11. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA.pptx
 
undang-undang-ketenagakerjaan16dec2017.pptx
undang-undang-ketenagakerjaan16dec2017.pptxundang-undang-ketenagakerjaan16dec2017.pptx
undang-undang-ketenagakerjaan16dec2017.pptx
 
Msdm. rekruitmen karyawan. ajeng lutfira (1961240)
Msdm. rekruitmen karyawan. ajeng lutfira (1961240)Msdm. rekruitmen karyawan. ajeng lutfira (1961240)
Msdm. rekruitmen karyawan. ajeng lutfira (1961240)
 
Pengadaan,rekrutmen by warizen
Pengadaan,rekrutmen by warizenPengadaan,rekrutmen by warizen
Pengadaan,rekrutmen by warizen
 
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptxPertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
Pertemuan 5-etika-manajemen-sumber-daya-manusia.pptx
 
Materi kuliah sisfo sdm
Materi kuliah  sisfo sdmMateri kuliah  sisfo sdm
Materi kuliah sisfo sdm
 
11822777
1182277711822777
11822777
 
11822777
1182277711822777
11822777
 

More from Cloudys04

12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnisCloudys04
 
11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoliCloudys04
 
Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)Cloudys04
 
Kuliah 2 demand and supply
Kuliah 2 demand and supplyKuliah 2 demand and supply
Kuliah 2 demand and supplyCloudys04
 
Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Cloudys04
 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiCloudys04
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdataCloudys04
 
integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)Cloudys04
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)Cloudys04
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Cloudys04
 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokCloudys04
 
kalimat yang efektif
kalimat yang efektifkalimat yang efektif
kalimat yang efektifCloudys04
 

More from Cloudys04 (13)

12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis
 
11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli11 hk. antimonopoli
11 hk. antimonopoli
 
10 waralaba
10 waralaba10 waralaba
10 waralaba
 
Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)
 
Kuliah 2 demand and supply
Kuliah 2 demand and supplyKuliah 2 demand and supply
Kuliah 2 demand and supply
 
Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2
 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
 
integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokmatematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokok
 
kalimat yang efektif
kalimat yang efektifkalimat yang efektif
kalimat yang efektif
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Pbm. 8 2016 (pengantar manajemen bisnis by giffin ebert)

  • 1. PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS Disarikan dari Griffin-Ebert 1 PERTEMUAN 8
  • 2. bab 10 | Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan
  • 3. Dasar-dasar Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 3BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan Edwin B. Flippo • MSDM adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat Griffin-Ebert • Manajemen SDM adalah serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan pada usaha untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif.
  • 4. Dasar-dasar Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 4BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • SDM adalah penting dalam menjalankan fungsi organisasi yang efektif. • Manajemen sumber daya manusia (MSDM): Serangkaian kegiatan organisasi untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif.
  • 5. Dasar-dasar Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 5BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Manajemen SDM dulu dianggap kelas dua, tetapi kepentingannya makin mengemuka selama dua dasawarsa terakhir, karena: – makin rumitnya persoalan hukum – pengakuan SDM sebagai sarana penting dalam memperbaiki produktivitas – kesadaran akan biaya-biaya yang ditimbulkan akibat SDM yang lemah
  • 6. Dasar-dasar Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 6BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Modal manusia: Investasi organisasi dalam menarik, mempertahankan, dan memotivasi angkatan kerja yang efektif. – Seperti modal finansial mengindikasikan sumber daya dan cadangan keuangan perusahaan, modal manusia mencerminkan indikator nilai orang-orang pembangun organisasi.
  • 7. Dasar-dasar Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 7BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Analisis pekerjaan: Analisis sistematis atas pekerjaan di organisasi, yang menghasilkan: – Deskripsi pekerjaan: Tugas-tugas dan tanggung jawab suatu pekerjaan. – Spesifikasi pekerjaan: Identifikasi keterampilan, kemampuan, dan persyaratan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
  • 8. Dasar-dasar Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 8BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Manajer harus merencanakan kebutuhan SDM masa depan dengan cara menilai: – tren masa lalu – rencana masa depan – tren ekonomi secara umum
  • 9. Dasar-dasar Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 9BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Memperkirakan penawaran tenaga kerja: – Peramalan penawaran internal • Manajer SDM sering kali mengembangkan sistem informasi karyawan (persediaan keterampilan). – Peramalan penawaran eksternal • Langkah berikutnya dalam perencanaan SDM adalah mencocokkan penawaran dan permintaan SDM.
  • 10. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 10BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Sejumlah aturan meregulasi beragam aspek hubungan karyawan-pemberi kerja, terutama dalam bidang-bidang: – peluang kerja setara – kompensasi dan tunjangan – hubungan ketenagakerjaan – keselamatan dan kesehatan kerja
  • 11. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 11BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Title VII of the Civil Rights Act of 1964: Melarang diskriminasi dalam seluruh hubungan pekerjaan (perekrutan, peluang pengembangan karier, kenaikan kompensasi, pemecatan, dan pemberhentian karyawan) yang berasal dari kelompok yang dilindungi (berdasarkan ras, warna kulit, gender, keyakinan, atau kebangsaan).
  • 12. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 12BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Equal Employment Opportunity Commission (EEOC) bertugas: – Memberlakukan larangan diskriminasi yang berlebihan – Mengevaluasi persyaratan kerja yang memiliki dampak negatif • Age Discrimination in Employment Act (disahkan tahun 1967, diamandemen tahun 1978 dan 1986): Mencegah diskriminasi pekerja usia tua.
  • 13. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 13BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Pregnancy Discrimination Act: Melarang diskriminasi terhadap perempuan hamil. • Americans with Disabilities Act: – Melarang diskriminasi atas dasar disabilitas – Mengharuskan perusahaan memberikan akomodasi yang cukup bagi karyawan difabel
  • 14. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 14BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Civil Rights Act of 1991 mengamandemen Civil Rights Act dan aturan terkait dengan: – Memfasilitasi tuntutan hukum yang bersinggungan dengan tindakan diskriminasi – Membatasi ganti rugi yang harus dibayarkan dalam tuntutan hukum tersebut
  • 15. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 15BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Tindakan afirmatif: – Dihasilkan melalui perintah pejabat eksekutif – Mengharuskan kontraktor pemerintah agar proaktif dalam merekrut, mempekerjakan, dan mempromosikan karyawan dari kelompok yang kurang terwakili di organisasi
  • 16. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 16BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Equal Pay Act of 1963: Mengharuskan perempuan dan laki-laki diberikan jumlah gaji yang sama untuk pekerjaan yang sama. • Fair Labor Standards Act (disahkan tahun 1938 dan cukup sering diamandemen sejak itu): – Menetapkan upah minimum – Mengharuskan bayaran lembur bagi yang bekerja di atas 40 jam per minggu
  • 17. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 17BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Family and Medical Leave Act (FMLA) of 1993: Mengharuskan perusahaan memberi cuti tanpa gaji hingga 12 minggu untuk keadaan darurat menyangkut keluarga dan kesehatan. • Employee Retirement Income Security Act (ERISA) of 1974: Meregulasi perusahaan yang menyediakan rencana pensiun bagi karyawan.
  • 18. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 18BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • National Labor Relations Act (Wagner Act), disahkan tahun 1935: Prosedur pemberian suara karyawan dalam pembentukan serikat pekerja. • Labor-Management Relations Act (Taft- Hartley Act) disahkan tahun 1947: Membatasi kekuatan serikat pekerja.
  • 19. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 19BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Kekuatan antara serikat pekerja dan manajemen diseimbangkan. – Karyawan bisa diwakili oleh serikat yang dibentuk dan dikelola secara legal. – Pihak perusahaan bisa membuat keputusan bisnis yang tidak terkait karyawan tanpa dicampuri oleh serikat pekerja.
  • 20. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 20BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Occupational Safety and Health Act (OSHA) of 1970: Mewajibkan penyediaan kondisi kerja yang aman. • Americans with Disabilities Act of 1990: – AIDS dianggap sebagai bentuk disabilitas – Tes HIV atau pemeriksaan medis lain tidak boleh sebagai syarat wajib masuk kerja. • Pelecehan seksual, baik yang berbentuk quid pro quo maupun lingkungan kerja yang tidak ramah, dilarang berdasarkan undang- undang antidiskriminasi.
  • 21. Konteks Hukum Manajemen SDM PENERBIT ERLANGGA 21BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Umumnya, karyawan bekerja berdasarkan konsep employment at will (karyawan dan perusahaan berhak menghentikan hubungan kerja kapanpun). – Konsep ini telah: • digugat melalui jalur hukum • dibatasi lingkupnya melalui berbagai ketentuan perundangan
  • 22. Penyusunan Staf dalam Organisasi PENERBIT ERLANGGA 22BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Untuk membantu calon karyawan dalam memahami pekerjaan, sebagian perusahaan menawarkan tinjauan pekerjaan realistis (RJP). • Penyusunan staf: Merekrut dan mempekerjakan bauran orang yang tepat. – Perekrutan: Proses menarik individu yang memenuhi syarat untuk melamar suatu pekerjaan yang belum terisi (dari dalam organisasi maupun luar organisasi).
  • 23. Penyusunan Staf dalam Organisasi PENERBIT ERLANGGA 23BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Langkah berikutnya dalam penyusunan staf adalah proses seleksi: 1. Mengumpulkan informasi yang memperkirakan kesuksesan pekerjaan kandidat 2. Merekrut kandidat tersebut • Teknik seleksi yang umum digunakan: – pengisian formulir aplikasi – tes kemampuan, kelayakan, atau pengetahuan – wawancara
  • 24. Kompensasi dan Tunjangan PENERBIT ERLANGGA 24BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Sistem kompensasi perusahaan: Imbalan finansial dari organisasi kepada para karyawannya sesuai hasil kerja. – Sistem kompensasi yang baik bisa: • menarik pelamar yang memenuhi syarat • mempertahankan karyawan yang ada • mendorong kinerja dengan biaya masuk akal, di industri dan wilayah geografis
  • 25. Kompensasi dan Tunjangan PENERBIT ERLANGGA 25BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Upah: Kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan operasional berdasarkan jam kerja. • Gaji: Kompensasi yang dibayarkan atas kontribusi total seseorang. • Kompensasi juga bisa dikaitkan dengan kinerja melalui program insentif. – Program insentif individu: bonus, upah ariabel, sistem upah berdasarkan prestasi. – Insentif yang berlaku di seluruh perusahaan: profit-sharing, gainsharing, pay-for-knowledge plan.
  • 26. Kompensasi dan Tunjangan PENERBIT ERLANGGA 26BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Tunjangan: Kompensasi di luar upah dan gaji dari organisasi kepada para pekerjanya. – Kebanyakan perusahaan harus menanggung Jaminan Sosial karyawan dan asuransi kompensasi pekerja (melindungi karyawan yang cedera di tempat kerja). – Banyak perusahaan menyediakan asuransi kesehatan, jiwa, dan kecacatan. • Jenis-jenis tunjangan lainnya: – skema kepemilikan saham – jasa konseling – jasa penitipan anak di tempat kerja – diskon iuran keanggotaan di tempat kebugaran dan klub kesehatan
  • 27. Kompensasi dan Tunjangan PENERBIT ERLANGGA 27BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Perusahaan dengan cafeteria benefit plan menyisihkan sebagian dana per karyawan untuk berbagai tunjangan. – Ini memberi keleluasaan bagi karyawan, untuk memilih tunjangan yang paling bermanfaat bagi kondisi masing-masing. • Banyak perusahaan menyediakan rencana pensiun bagi karyawan. – Tapi, banyak dari rencana itu yang didanai oleh para karyawan sendiri.
  • 28. Mengembangkan Angkatan Kerja PENERBIT ERLANGGA 28BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Kebanyakan organisasi menyediakan pelatihan dan pengembangan berkala. – Pelatihan: Kegiatan pengajaran operasional atau teknis kepada karyawan, agar dapat melakukan pekerjaan mereka. – Pengembangan: Pengajaran keterampilan khusus bagi manajer dan profesional, untuk kepentingan pekerjaan saat ini dan masa mendatang.
  • 29. Mengembangkan Angkatan Kerja PENERBIT ERLANGGA 29BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Metode pelatihan dan pengembangan: – tugas membaca – pembelajaran terprogram, perkuliahan – bermain peran, kelompok diskusi kasus – pelatihan saat bekerja, pelatihan simulasi – pelatihan berbasis web dan media elektronik lain
  • 30. Mengembangkan Angkatan Kerja PENERBIT ERLANGGA 30BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Langkah pertama dalam mengembangkan pelatihan adalah menentukan kebutuhan yang muncul. • Program pelatihan dan pengembangan sebaiknya selalu dievaluasi efektivitasnya. • Begitu karyawan dilatih dan dilibatkan dalam pekerjaan, fokus manajemen berikutnya adalah penilaian kinerja
  • 31. Mengembangkan Angkatan Kerja PENERBIT ERLANGGA 31BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Penilaian kinerja: adalah Penilaian formal sebaik apa kerja yang dilakukan para karyawan. • Penilaian kinerja sering kali membantu penentuan besaran upah dan promosi, maka harus: adil dan tanpa diskriminasi. • Dua kategori dasar metode penilaian yang sering digunakan di organisasi: 1. Metode objektif 2. Metode pertimbangan
  • 32. Mengembangkan Angkatan Kerja PENERBIT ERLANGGA 32BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan 1. Pengukuran kinerja objektif mencakup: – output aktual (jumlah unit yang dihasilkan) – scrap rate – volume penjualan – jumlah klaim yang diproses 2. Metode pertimbangan – Teknik rangking: Membandingkan karyawan satu sama lain, dari terbaik hingga terburuk. – Teknik rating: Membandingkan tiap karyawan terhadap suatu standar tetap (ketimbang terhadap karyawan lain), dengan skala rating sebagai standarnya
  • 33. Mengembangkan Angkatan Kerja PENERBIT ERLANGGA 33BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Kesalahan atau bias bisa terjadi. – Recency error: Kecenderungan menilai seorang karyawan berdasarkan kinerja terkininya, karena paling mudah diingat. – Halo error: Penilaian seorang karyawan pada suatu dimensi rating menjadi “tersebar” ke dimensi lainnya.
  • 34. Mengembangkan Angkatan Kerja PENERBIT ERLANGGA 34BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Langkah terakhir dalam sistem penilaian umum adalah memberikan umpan balik kepada bawahan mengenai kinerja. – Biasa dilakukan melalui pertemuan pribadi, antara individu yang dinilai dan atasannya.
  • 35. Tantangan Baru dalam Lingkungan Kerja yang Berubah PENERBIT ERLANGGA 35BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Dahulu, organisasi cenderung ingin menyeragamkan angkatan kerja. • Saat ini, banyak organisasi menyadari bahwa keragaman bisa menjadi satu aspek keunggulan bersaing. • Keragaman angkatan kerja: Kisaran sikap, nilai, keyakinan, dan perilaku karyawan yang berbeda menurut gender, ras, usia, etnis, kemampuan fisik, dan karakteristik relevan lain.
  • 36. Tantangan Baru dalam Lingkungan Kerja yang Berubah PENERBIT ERLANGGA 36BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Karyawan yang menambah nilai karena pengetahuan yang mereka miliki biasanya disebut dengan pekerja berpengetahuan. – Dengan mengelola mereka secara terampil akan membantu kesuksesan perusahaan di masa mendatang.
  • 37. Tantangan Baru dalam Lingkungan Kerja yang Berubah PENERBIT ERLANGGA 37BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Pekerja kontinjen: Pekerja organisasi yang bukan karyawan permanen/purnawaktu (independen, panggilan, temporer, sewa/kontrak, paruh- waktu). – Organisasi harus memahami: • kapan menggunakan pekerja kontinjen • integrasinya ke dalam organisasi
  • 38. Menghadapi Tenaga Kerja Terorganisasi PENERBIT ERLANGGA 38BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Serikat pekerja: Sekelompok individu yang berupaya mencapai tujuan bersama terkait pekerjaan (upah lebih tinggi, jam kerja lebih singkat, jaminan kerja, tunjangan lebih banyak, atau kondisi kerja lebih baik). • Hubungan ketenagakerjaan: Proses menghadapi karyawan yang terwakilkan oleh serikat pekerja.
  • 39. Menghadapi Tenaga Kerja Terorganisasi PENERBIT ERLANGGA 39BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Dulu, hampir sepertiga angkatan kerja AS berafiliasi dengan serikat pekerja. – Mencapai puncaknya setelah Perang Dunia II hingga pertengahan 1960-an. • Keanggotaan serikat pekerja menurun: – 20,1 persen angkatan kerja pada 1983 – 12,1 persen angkatan kerja pada 2007
  • 40. Menghadapi Tenaga Kerja Terorganisasi PENERBIT ERLANGGA 40BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Tujuan tawar-menawar kolektif adalah menyepakati kontrak ketenagakerjaan antara manajemen dan serikat pekerja yang memuaskan kedua belah pihak. – Kontrak ini berisi berbagai isu: upah, jam kerja, periode rehat, metode alokasi lembur, cuti libur, jaminan kerja, tunjangan, disiplin, promosi, pemecatan, prosedur keluhan.
  • 41. Menghadapi Tenaga Kerja Terorganisasi PENERBIT ERLANGGA 41BAB 10 - Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan • Saat tawar-menawar menemui kebuntuan: – Serikat pekerja melakukan mogok kerja, picketing, boikot, perlambatan kerja. – Pihak manajemen melakukan lockout atau merekrut strikebreaker. – Hadir pihak ketiga (mediator/arbitrator).