BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi kendala bertanda ≥, fungsi kendala bertanda = tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik. Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mencari nilai maksimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara menyelesaikan masalah/kendala (syarat) bertanda “=”?
Bagaimana cara mencari nilai minimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara membedakan antara asalah primal dan dual dalam program linear?
Kapan pemrograman linear dikatakan mengalami degenerasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Dapat menyelesaikan masalah maksimasi dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah / kendala (syarat) bertanda “=” pada program linear
Dapat menyelesaikan masalah minimasi dalam program linear
Dapat mengetahui dan membedakan antara masalah primal dan dual dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah degeneracy / kemerosotan dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Maksimasi
Untuk menyelesaikan masalah maksimasi maka programasi linear harus lebih dahulu ditulis dalam bentuk standar. Dengan bentuk standar dimaksudkan adalah permasalahan programasi linear yang berwujud permasalahan maksimasi dengan batasan-batasan (kendala) yang bertanda kurang dari
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi kendala bertanda ≥, fungsi kendala bertanda = tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik. Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mencari nilai maksimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara menyelesaikan masalah/kendala (syarat) bertanda “=”?
Bagaimana cara mencari nilai minimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara membedakan antara asalah primal dan dual dalam program linear?
Kapan pemrograman linear dikatakan mengalami degenerasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Dapat menyelesaikan masalah maksimasi dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah / kendala (syarat) bertanda “=” pada program linear
Dapat menyelesaikan masalah minimasi dalam program linear
Dapat mengetahui dan membedakan antara masalah primal dan dual dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah degeneracy / kemerosotan dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Maksimasi
Untuk menyelesaikan masalah maksimasi maka programasi linear harus lebih dahulu ditulis dalam bentuk standar. Dengan bentuk standar dimaksudkan adalah permasalahan programasi linear yang berwujud permasalahan maksimasi dengan batasan-batasan (kendala) yang bertanda kurang dari
Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar global untuk perdagangan mata uang yang merupakan yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari melalui jaringan komputer global yang melibatkan bank, pialang, institusi, dan individu. Di forex, mata uang diperdagangkan berpasangan, seperti EUR/USD, dan nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas. Trader forex menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk membuat keputusan perdagangan, serta berbagai strategi seperti day trading, swing trading, dan scalping untuk memaksimalkan keuntungan. Manajemen risiko, termasuk penggunaan stop-loss order dan diversifikasi, sangat penting dalam trading forex. Broker forex berperan sebagai perantara dan menawarkan berbagai platform trading seperti MetaTrader dan TradingView. Meskipun menawarkan peluang besar, trading forex juga memiliki risiko yang signifikan dan memerlukan edukasi serta disiplin yang baik.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizAlfaiz21
Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki segala bidang atau aspek, kita diperhadapkan dengan berbagai teknologi salah satunya pada investasi atau trading secara real-time. Salah satu bidang investasi yang cukup populer saat ini adalah perdagangan valuta asing atau Foreign Exchange (Forex). Pasar Foreign Exchange (forex) adalah inter-bank atau inter-dealer yang didirikan pada tahun 4971 ketika nilai tukar mengambang (floating rate) mulai diberlakukan. Tingginya minat dan ketertarikan masyarakat dunia terhadap dunia valuta asing atau forex (foreign exchange) meningkat cukup drastis dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat kita lihat dari data statistik yang diolah oleh BIS (Bank for International Settlement), yang mana menunjukkan data turnover foreign exchange market dari tahun 2001 yang hanya berkisar 1.239 billion menjadi 5.067 billion di tahun 2016 (Bank of International Settlement, 2016).
Forex merupakan sebuah investasi yang tergolong high risk dan high return investment program. Sebuah investasi yang memiliki risiko tinggi, tentu timbal baliknya juga profit yang tinggi, jadi kedua sisi, baik itu profit maupun risiko ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Investasi menempatkan modal pada suatu perusahaan atau aset dengan harapan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Dalam berinvestasi, harapan utama investor adalah memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukannya. Transaksi yang dilakukan di Pasar Forex adalah antara dua pihak yang sepakat untuk melakukan perdagangan melalui fasilitas telepon atau electronic network sehingga investor dan pihak perusahaan tidak harus bertemu secara langsung untuk bertransaksi kecuali ketika penyerahan modal. Dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan.
DAFTAR GACOR KETIK DI GOOGLE >> agensunda.com
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia.
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia. Tentunya memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain.
SUNDABET » Daftar Akun VVIP Hanya Hari ini di Situs Slot Paling Gacor
SUNDABET » Situs Judi Online Terpercaya dengan Pilihan Slot Gacor dan Live Casino Terbaik
Slot gacor sampai hari ini masih menarik minat para pemain dikarenakan cara bermainnya sangat mudah bagi pemula, selain itu kesempatan untuk menang sangat besar. Tidak heran jika SUNDABET menjadi salah satu Situs Slot favorit bagi pecinta Judi Online.
Situs SUNDABET tentunya juga memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain. Tentunya kami juga memberikan berbagai macam promo dan bonus yang dapat di claim setiap harinya seperti Bonus New Member, Garansi kekalahan, Cashback, Rollingan.
SUNDABET berkomitmen untuk mengesahkan taruhan yang bertanggung jawab seperti halnya mempromosikan kesadaran akan masalah judi dan meningkatkan pencegahan, intervensi dan pelayanan. Kebijakan Pertanggungjawaban Permainan SUNDABET menetapkan komitmennya untuk meminimalisir efek negatif dari masalah judi dan untuk mempromosikan praktek perjudian yang bertanggung jawab.
Kami percaya ini tanggung jawab kami untuk anda, pelanggan kami, untuk memastikan bahwa anda menikmati pengalaman bertaruh di situs kami, sementara tetap menyadari penuh terhadap kerugian sosial dan keuangan yang terkait dengan masalah perjudian.
Dalam rangka membantu pemain kami dalam pertanggunjawaban perjudian, kami memastikan bahwa semua staf kami memiliki kesadaran pertanggunjawaban perjudian. Silahkan menghubungi kami jika anda membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut.
Bertaruh dibawah batas umur 18 tahun merupakan tindakan ilegal di SUNDABET. SUNDABET memiliki tanggung jawab yang serius untuk masalah ini. SUNDABET mempunyai hak untuk meminta bukti umur dari pelanggan manapun dan untuk melakukan pengecekan untuk memverifikasi informasi yang disediakan. Akun pelanggan mungkin akan ditutup untuk sementara dan dana akan ditahan sampai tersedia bukti yang memadai mengenai umur anda.
Untuk pelanggan kami yang menginginkan untuk membatasi dirinya dari berjudi, kami menyediakan fasilitas pengecualian diri yang memungkinkan pelanggan untuk menutup akunnya untuk minimum waktu 6 bulan sampai 5 tahun sesuai dengan permintaan. Silahkan hubungi Petugas Layanan Pelanggan melalui “Live Chat”
2. Materi
Kuosien Differensiasi dan Derivatif
Penotasian
Kaidah-kaidah Diferensiasi
Hakekat derivatif dan diferensial
Derivatif dari derivatif
Hubungan antara Fungsi dan derivatifnya
Penerapan Ekonomi
5. Kuosien Differensiasi dan Derivatif
y = f(x) dan terdapat tambahan variabel bebas x sebesar
Maka :
)()(
)(
)(
)(
xfxxfy
yxxfy
xxfyy
xfy
(1)
6. ∆ x adalah tambahan x, sedangkan ∆ y
adalah tambahan y akibat adanya
tambahan x. Jadi ∆y timbul karena
adanya ∆x.
Apabila pada persamaan (1) ruas kiri dan
ruas kanan sama-sama dibagi ∆x, maka
diperoleh
x
xfxxf
x
y
)()(
Kuosien Differensiasi dan Derivatif
7. Kuosien Differensiasi dan Derivatif
Bentuk ∆y/ ∆x inilah yang disebut
sebagai hasil bagi perbedaan atau
kuosien diferensi (difference quotient),
yang mencerminkan tingkat perubahan
rata-rata variabel terikat y terhadap
perubahan variabel bebas x
Proses penurunan fungsi disebut juga
proses diferensiasi merupakan
penentuan limit suatu kuosien diferensi
(∆x sangat kecil)
Hasil proses diferensiasi dinamakan
turunan atau derivatif (derivative).
8. Kuosien Differensiasi dan Derivatif
Jika y = f(x)
Maka kuosien diferensinya :
x
xfxxf
xx
y
x
x
xfxxf
x
y
)()(
0
lim
0
lim
)()(
9.
10. Penotasian
Cara penotasian dari turunan suatu fungsi dapat
dilakukan dengan beberapa macam :
dx
xdf
dx
dy
xfyxfy
x
y
x
xx
)(
)()('
0
lim '
10
∆x sangat kecil maka = ∆y / ∆x
Kuosien diferensi ∆y/ ∆x slope / lereng dari
garis kurva y = f(x)
Paling lazim
digunakan
11.
12. Kaidah-kaidah diferensiasi
1. Diferensiasi konstanta
Jika y = k, dimana k adalah konstanta, maka
dy/dx = 0
contoh : y = 5 dy/dx = 0
2. Diferensiasi fungsi pangkat
Jika y = xn, dimana n adalah konstanta, maka
dy/dx = nxn-1
contoh : y=x3dy/dx=3x3-1=3x2
13. 3. Diferensiasi perkalian konstanta dengan
fungsi
Jika y = kv, dimana v = h(x),
dy/dx = k dv/dx
contoh : y = 5x3 dy/dx = 5(3x2) = 15x2
4. Diferensiasi pembagian konstanta dengan
fungsi
jika y = k/v, dimana v=h(x), maka :
6
2
23
2
3
15
)(
)3(5
,
5
:
x
x
x
x
dx
dy
x
ycontoh
Kaidah-kaidah diferensiasi
14. 5. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi
jika y = u + v, dimana u = g(x) dan v = h(x)
maka dy/dx = du/dx + dv/dx
contoh : y = 4x2 + x3 u = 4x2 du/dx = 8x
v = x3 dv/dx = 3x2
dy/dx =du/dx + dv/dx = 8x + 3x2
6. Diferensiasi perkalian fungsi
Jika y = uv, dimana u = g(x) dan v = h(x)
444322
32
20812)8)(()3)(4(
))(4(:
xxxxxxx
dx
du
v
dx
dv
u
dx
dy
xxycontoh
dx
du
v
dx
dv
u
dx
dy
maka
15. 7. Diferensiasi pembagian fungsi
Jika y = u/v. dimana u = g(x) dan v = h(x)
2
26
44
23
223
2
3
2
2
4
4128
)(
)3)(4()8)((
4
:
x
xx
xx
x
xxxx
v
dx
dv
u
dx
du
v
dx
dy
x
x
ycontoh
v
dx
dv
u
dx
du
v
dx
dy
maka
16. 8. Diferensiasi Fungsi Komposit
Jika y=f(u) sedangkan u=g(x),dengan bentuk lain
y=f{g(x)}, maka :
25232
2
2323
12096)12)(54(2)12(2
2,12
54:)54(:
xxxxxu
dx
du
du
dy
dx
dy
u
du
dy
x
dx
du
uyxumisalxycontoh
dx
du
du
dy
dx
dy
17. 9. Diferensiasi Fungsi Berpangkat
Jika y=un, dimana u=g(x) dan n adalah konstanta, maka dy/dx =nun-1
.(du/dx)
Contoh :
25231
2323
12096)12)(54(2
1254:,)54(
xxxx
dx
du
nu
dx
dy
x
dx
du
xumisalxy
n
18. 10. Diferensiasi Fungsi Logaritmik
Jika y = alog x, maka
5ln2
1
ln
1
,2log:
ln
1
5
axdx
dy
ycontoh
axdx
dy
19. 11. Diferensiasi fungsi logaritmik-Napier
Jika y = ln x, maka dy/dx = 1/x
Contoh : y = ln 5, dy/dx = 1/x = 1/5
12. Diferensiasi fungsi Komposit-Logaritmik-Napier
Jika y = ln u, dimana u = g(x), maka :
)6(
5
)2(
5
)3(
)2(1
)2(
5
)2(
)3(
:misalkan
2
3
ln:contoh
1
22
2
xxxx
x
dx
du
udx
dy
xdx
du
x
x
u
x
x
y
dx
du
udx
dy
20. 13. Diferensiasi fungsi Komposit logaritmik
Jika y = nln x, maka dy/dx = 1/xln n
Contoh : y = 3ln 2, dy/dx = 1/x ln n = 1/ 2 ln 3
14. Diferensiasi fungsi Komposit-Logaritmik-Napier-
Berpangkat
Jika y = (ln u)n, dimana u = g(x) dan n adalah konstanta,
maka :
32
32
2
2
32
5ln
6
)10(5ln3
5
11
105:misalkan
5ln:contoh
1
x
x
xx
xdx
du
udu
dy
dx
dy
x
dx
du
xu
xy
dx
du
udu
dy
dx
dy
21. 15. Diferensiasi fungsi Eksponensial
Jika y = ax, dimana a adalah konstanta, maka :
1ln,/maka,
5ln5ln
5:contoh
ln
esebabedxdyeyhaldalam
aa
dx
dy
y
aa
dx
dy
xx
xx
x
x
22. 15. Diferensiasi fungsi Komposit - Eksponensial
Jika y = au, dimana u=g(x) dan a adalah konstanta, maka :
9ln9)6()6)(9(ln9ln
6/43
9:contoh
ln
4343
2
43
22
2
xxu
x
u
xx
dx
du
aa
dx
dy
xdxduxuMisalkan
y
dx
du
aa
dx
dy
23. 16. Diferensiasi fungsi Kompleks
Jika y = uv, dimana u=g(x) dan v=h(x), maka :
Contoh : y=4xx
3
Misalkan u = 4xdu/dx = 4
v = x3 dv/dx = 3x2
dx
dv
uu
dx
du
vu
dx
dy vv
ln1
)4ln34(4
4ln1216
)3(4ln4)4(4)(
ln
2
22
213
1
3
33
33
xx
xxx
xxxxx
dx
dv
uu
dx
du
vu
dx
dy
x
xx
xx
vv
24. 17. Diferensiasi fungsi Balikan
Jika y = f(x), dimana x=g(y) adalah fungsi-fungsi yang saling
berbalikan(inverse function), maka
Contoh : x=5y+0.5y4
dydxdx
dy
/
1
3
3
25
1
/
1
25
ydydxdx
dy
y
dy
dx
25. Latihan
Diferensialkan fungsi-fungsi berikut :
xxxya 742) 23
)62)(4() 2
xxyb
62
4
)
2
x
x
yc
2
25
)
x
x
yd
3
53
32
)
x
x
ye
7
72
)
4
xx
yf
7
72
)
4
xx
yg
26.
27. Kuosien diferensial tak lain adalah lereng dari
kurva y=f(x). Sedangkan derivatif dy/dx adalah lim( )
untuk x 0 . Jika x sangat kecil,
itu sendiri.
xy /
xy /
xyxyLim
x
/)/(
0
dx
dy
x
y
x
f(x)y
x
y
0
lim
kurvadarilereng
dy/dx terdiri dari 2 suku, dy dinamakan diferensial
y, dx merupakan diferensial dari x.
Diferensial dari x : dx = ∆x
Diferensial dari y : dy=(dy/dx) ∆x
Variabel terikat
28. dy/dx lereng taksiran (approximated slope)
dari kurva y = f(x) pada kedudukan x tertentu.
∆y/∆x lereng yang sesungguhnya (the true
slope)
Lereng taksiran ini dapat lebih besar (over
estimated), atau lebih kecil (under estimated),
atau sama dengan lereng sesungguhnya
(teragantung pada jenis fungsinya dan besar
kecilnya perubahan pada variabel bebas)
29. Fungsi y = f(x) yang linier, lereng taksiran =
lereng sesungguhnya, berapapun ∆x dy/dx
= ∆y/ ∆x
∆x = dx
P
Q
R
∆y = dy
y = f(x) Perubahan x = ∆x
Perubahan y = ∆y
Diferensial x = dx
Diferensial y = dy
Kuosien diferensi =
∆y/ ∆x
Derivatif = dy/dx
dy/dx = ∆y/ ∆x
30. Fungsi y = f(x) yang non-linier
∆x = dx
P
S
R
Q
QS=dx
QR=∆y
P Q
R
S
∆x = dx
QR=dy
QS=∆x
(a) (b)
y y
x x0 0
dy > ∆y
Over-estimated
dy < ∆y
Under-estimated
31.
32. Tergantung pada derajatnya, sesungguhnya setiap fungsi
dapat diturunkan lebih dari satu kali.
Fungsi awal
Turunan Pertama
Turunan Ketiga
Turunan Ke-n
)(xfy
dx
xdf
dx
dy
xfy
)(
)(''
2
2
2
2
)(
)(""
dx
xfd
dx
yd
xfy
n
n
n
n
nn
dx
xfd
dx
yd
xfy
)(
)(
33. Derivatif yang diperoleh dari derivatif sebuah fungsi
dinamakan derivatif berderajat lebih tinggi.
Besar kecilnya harga atau nilai derivatif pertama dan
kedua dapat digunakan untuk menentukan posisi-
posisi khusus dari kurva fungsi yang bersangkutan.
0/
6/'''
86/''
583/'
754)(
:
44'
33
22
2
23
dxydy
dxydy
xdxydy
xxdxdyy
xxxxfy
contoh
v
34.
35. Dengan mengetahui hub. antara fungsi dan
derivatifnya besarnya turunan pertama dan
turunan kedua akan bisa dikenali bentuk gambar
dari fungsi tersebut
Kita akan mengetahui kurva menaik atau menurun,
titik ekstrim dan juga titik beloknya.
38. Turunan pertama dari sebuah fungsi non-linear dapat
digunakan untuk menentukan apakah kurva dari fungsi
yang bersangkutan menaik atau menurun pada kedudukan
tertentu.
Lereng
positif
fungsi
menaik
Lereng negatif
fungsi
menurun
Lereng nol
Lereng nol
y = f(x)
f’(a) > 0, y = f(x) menaik
f’(a) < 0, y = f(x)menurun
39. Uji Tanda
Apabila turunan pertama f’(x) = 0, berarti
y = f(x) berada di titik ekstrim
Untuk menentukan apakah titik ekstrim
tersebut merupakan titik maksimum ataukah
minimum, maka perlu dilakukan uji tanda
terhadap f’(a) = 0.
Jika f’(x) > 0 untuk x < a dan f’(x) < 0 untuk x >
a, maka titik ekstrimnya adalah titik maksimum.
Jika f’(x) < 0 untuk x < a dan f’(x) > 0 untuk x >
a, maka titik ekstrimnya adalah titik minimum.
40. Titik ekstrim fungsi parabolik
Turunan pertama dari fungsi parabolik y = f(x) berguna
untuk menentukan letak titik ekstrimnya.
Sedangkan turunan kedua berguna untuk mengetahui
jenis titik ekstrim yang bersangkutan.
Perhatikan fungsi parabolik berikut dan turunan-
turunannya, serta hubungan secara grafik.
y = f(x) = x2 - 8x + 12 ………….fungsi parabolik
y’ = f’(x) = dy/dx = 2x – 8 …….fungsi linear
y” = f”(x) = d2y/dx2 = 2 ……….konstanta
Parabola y = f(x) = x2 - 8x + 12 , mencapai titik ekstrim –
dalam hal ini titik minimum yaitu (4, -4)
y’ = 0, nilai variabel bebas x = 4. x = 4 dimasukkan ke
dalam persamaan Parabola didapat nilai y = -4
42. Parabola y = f(x) mencapai titik ekstrim pada y’ = 0
Jika y” < 0 : bentuk parabolanya terbuka ke bawah,
titik ekstrimnya adalah titik maksimum.
Jika y” > 0 : bentuk parabolanya terbuka ke atas, titik
ekstrimnya adalah titik minimum.
43. Titik Ekstrim dan Titik Belok Fungsi Kubik
Titik maksimum atau minimum fungsi kubik,
serta titik beloknya dapat dicari melalui turunan
pertama dan kedua dari fungsi tersebut.
Perhatikan fungsi kubik dan turunannya berikut :
y = 1/3x3 – 3x2 + 8x – 3 ………….fungsi kubik
y’ = x2 – 6x + 8 ……………………fungsi kuadratik
y” = 2x – 6 ………………………..fungsi linear
44. Jika y’ = 0,
x2 – 6x + 8 = 0
(x – 2)(x – 4) = 0 x1 = 2, x2 = 4
Untuk x1 = 2 dimasukkan pada persamaan kubik
maka y = 3.67 (2, 3.67) titik ekstrim maksimum
Untuk x1 = 2 apabila dimasukkan dalam turunan
ke dua, maka y” = -2 < 0 (turunan kedua negatif)
Untuk x2 = 4 dimasukkan pada persamaan kubik
maka y = 2.33 (4, 2.33) titik ekstrim minimum
Untuk x2 = 4 apabila dimasukkan dalam turunan
ke dua, maka y” = 2 > 0 (turunan kedua positif)
Jika y” = 0 2x – 6 = 0 x = 3, nilai x = 3
dimasukkan dalam persamaan kubik
didapatkannilai y = 3 titik belok (3,3)
46. Fungsi Kubik y = f(x) mencapai titik ekstrim pada
y’ = 0
Jika y” < 0 pada y’ = 0, maka titik ekstrimnya
adalah titik maksimum
Jika y” > 0 pada y’ = 0, maka titik ekstrimnya
adalah titik minimum
Fungsi kubik y = f(x) berada di titik belok pada y”
= 0
47.
48. Permintaan Marjinal
Apabila 2 macam barang mempunyai hubungan dalam
penggunaannya, maka permintaan atas masing-masing
barang akan fungsional terhadap harga kedua barang
tersebut
Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb) maka:
a
a
P
Qd
Permintaan marjinal
akan A berkenaan
dengan Pa
b
a
P
Qd
Permintaan marjinal
akan A berkenaan
dengan Pb
a
b
P
Qd
Permintaan marjinal
akan B berkenaan
dengan Pa
b
b
P
Qd
Permintaan marjinal
akan B berkenaan
dengan Pb
49. Elastisitas Permintaan Parsial
Elastisitas permintaan (price elasticity of demand)
Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka elastisitas
permintaan atas perubahan harga barang itu sendiri:
1) Barang a
2) Barang b
b
b
b
b
b
b
b
Qd
P
P
Qd
P
Qd
d
%
%
a
a
a
a
a
a
a
Qd
P
P
Qd
P
Qd
d
%
%
50. Elastisitas Permintaan Parsial
Elastisitas Silang (cross elasticity of demand)
Jika Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb), maka elastisitas
silang yang mengukur kepekaan perubahan permintaan
suatu barang berkenaan dengan perubahan harga barang
lainnya:
1) Elastisitas silang barang a dengan barang b
2) Elastisitas silang barang b dengan barang a
b
a
a
b
a
b
ba
Qd
P
P
Qd
P
Qd
%
%
a
b
b
a
b
a
ab
Qd
P
P
Qd
P
Qd
%
%
51. Elastisitas Permintaan Parsial
Elastisitas Silang (cross elasticity of demand)
Jika dan < 0 untuk Pa dan Pb tertentu, maka
hubungan antara barang a dan barang b adalah saling
melengkapi (komplementer); karena kenaikan
harga salah satu barang akan diikuti penurunan
permintaan atas keduanya
Jika dan > 0 untuk Pa dan Pb tertentu, maka
hubungan antara barang a dan barang b adalah saling
menggantikan (substitusi); karena kenaikan harga
salah satu barang akan diikuti kenaikan permintaan
barang lainnya
ab ba
ab ba
52. Contoh (1) Elastisitas 2 Barang
Fungsi permintaan atas 2 barang ditunjukkan sbb:
Qda(Pa
2)(Pb
3) – 1 = 0
Qdb(Pa
3)(Pb) – 1 = 0
Hitunglah elastisitas permintaan masing-masing barang
dan bagaimanakah hubungan antara kedua barang
tersebut?
1) Elastisitas permintaan:
manipulasi bentuk persamaan permintaan:
32
32
1
ba
ba
a PP
PP
Qd 13
3
1
ba
ba
b PP
PP
Qd
53. Contoh (1) Elastisitas 2 Barang
1) Elastisitas permintaan:
cari Qda’ dan Qdb’:
bentuk persamaan elastisitas permintaannya:
Barang a: elastis, barang b: elastis-uniter
33
2
ba
a
a
PP
P
Qd 23
ba
b
b
PP
P
Qd
22 32
33
ba
a
ba
a
a
a
a
a
PP
P
PP
Qd
P
P
Qd
d
113
23
ba
b
ba
b
b
b
b
b
PP
P
PP
Qd
P
P
Qd
d
54. Contoh (1) Elastisitas 2 Barang
2) Elastisitas silang:
cari turunan pertama atas a dan b:
bentuk persamaan elastisitas silangnya:
Hubungan kedua barang adalah komplementer
14
3
ba
a
b
PP
P
Qd42
3
ba
b
a
PP
P
Qd
33 32
42
ba
b
ba
a
b
b
a
ab
PP
P
PP
Qd
P
P
Qd
33 13
14
ba
a
ba
b
a
a
b
ba
PP
P
PP
Qd
P
P
Qd
55. Fungsi Biaya Gabungan
Andaikan sebuah perusahaan memproduksi 2 barang A
dan B, dimana fungsi permintaan atas kedua barang
dicerminkan oleh QA dan QB sedangkan fungsi biaya C =
f(QA, QB)
maka:
Penerimaan dari barang A: RA = QA x PA = f(QA)
Penerimaan dari barang B: RB = QB x PB = f(QB)
Penerimaan total: R = RA + RB = f(QA) + f(QB)
Fungsi keuntungannya:
П = R – C = [f(QA) + f(QB)] – f(QA, QB) = g(QA, QB)
56. Fungsi Biaya Gabungan
Keuntungan akan optimum ketika П’ = 0:
Titik optimum adalah maksimum jika П’’ < 0:
0
AQ
0
BQ
02
2
AQ
02
2
BQ
57. Contoh (2) Fungsi Biaya Gabungan
Biaya total yg dikeluarkan sebuah perusahaan yg
memproduksi dua barang, X dan Y, adalah:
C = QX
2 + 3QY
2 +QXQY
Harga jual per unit masing-masing barang adalah PX = 7
dan PY = 20
Berapa unit tiap barang harus diproduksi agar
keuntungan maksimum?
Berapakah besarnya keuntungan maksimum?
58. Berapa unit tiap barang harus diproduksi agar
keuntungan maksimum?
RX = PXQX = 7QX RY = PYQY = 20QY
R = 7QX + 20QY
П = 7QX + 20QY – QX
2 – 3QY
2 – QXQY
7 – 2(20 – 6QY) – QY = 0
33 – 11QY = 0 → QY = 3
QY = 3 → 20 – 6(3) – QX = 0 → QX = 2
027
YX
X
QQ
Q
0620
XY
Y
QQ
Q
Contoh (2) Fungsi Biaya Gabungan
59. Contoh (2) Fungsi Biaya Gabungan
Jika ПXX dan ПYY < 0 maka titik maksimum:
Besarnya keuntungan maksimum:
П = 7(2) + 20(3) – (2)2 – 3(3)2 – (2)(3)
П = 37
Soal ini juga dapat diselesaikan melalui persamaan
marjinalnya, П akan maksimum ketika MR = MC:
MRX = MCX dan MRY = MCY
022
2
XQ
062
2
YQ
60. MU dan Keseimbangan Konsumsi
Jika kepuasan konsumen U dan barang-barang yg
dikonsumsinya qi = (i = 1, 2, 3, …, n) maka:
U = f(q1, q2, q3, …, qn )
Seandainya untuk penyerderhanaan, diasumsikan bahwa
seorang konsumen hanya mengkonsumsi 2 macam
barang, X dan Y, maka fungsi utilitasnya:
U = f(x, y)
Fungsi utilitas U = f(x, y) merupakan persamaan kurva
indiferensi (indifference curve)—kurva yg menunjukkan
berbagai kombinasi konsumsi X dan Y yang memberikan
tingkat kepuasan yang sama
61. MU dan Keseimbangan Konsumsi
Derivatif pertama dari U terhadap X dan Y merupakan
fungsi utilitas marjinal parsialnya:
Budget Line (garis anggaran):
garis yang mencerminkan kemampuan konsumen
membeli berbagai macam barang berkenaan dgn harga
masing-masing barang dan pendapatan konsumen. Jika
M adalah pendapatan konsumen dan Px dan Py harga
barang X dan Y maka:
M = xPx + yPy
x
U
Utilitas marjinal
berkenaan dengan
barang X
y
U
Utilitas marjinal
berkenaan dengan
barang Y
62. MU dan Keseimbangan Konsumsi
Keseimbangan konsumsi—suatu keadaan atau tingkat
kombinasi konsumsi beberapa barang yang memberikan
tingkat kepuasan optimum—tercapai pada saat kurva
indiferensi bersinggungan (tangent) dengan budget line
konsumen
Optimalisasi dpt diselesaikan dengan membentuk
persamaan Lagrange dan derivatif pertama = 0:
L = f(x, y) + λ(xPx + yPy – M)
0,
xx Pyxf
x
L
0,
yy Pyxf
y
L
63. MU dan Keseimbangan Konsumsi
Manipulasi Lx dan Ly:
Utilitas marjinal (MU) = U’ = f ‘(x, y), maka:
Keseimbangan konsumsi tercapai apabila hasilbagi
utilitas marjinal dari setiap barang atas harganya adalah
sama
x
x
xx
P
yxf
Pyxf
x
L ,
0,
y
y
yy
P
yxf
Pyxf
y
L ,
0,
y
y
x
x
P
yxf
P
yxf ,,
y
Y
x
X
P
MU
P
MU
64. Contoh (3) Utilitas Optimum
Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi barang
X dan Y ditunjukkan oleh persamaan:
U = x2y3
Jumlah pendapatan konsumen Rp 1000 dan harga barang
X dan Y adalah Rp 25 dan Rp 50
Carilah fungsi utilitas marjinal untuk setiap barang
Berapakah utilitas marjinal jika konsumen
mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y?
Apakah dengan mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y
konsumen memaksimumkan utilitasnya?
Jika tidak, carilah kombinasi barang X dan Y akan
memberikan tingkat kepuasan optimum
65. Contoh (3) Utilitas Optimum
Carilah fungsi utilitas marjinal untuk setiap barang
Berapakah utilitas marjinal jika konsumen
mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y?
3
2xy
x
U
22
3 yx
y
U
6151613)14(2 3
x
U 9937213143 22
y
U
66. Contoh (3) Utilitas Optimum
Apakah dengan mengkonsumsi 14 unit X dan 13 unit Y
konsumen memaksimumkan utilitasnya?
Kombinasi X dan Y yg memaksimumkan utilitas:
50
99372
25
61516
y
y
x
x
P
MU
P
MU
50
3
25
2 223
yxxy
P
MU
P
MU
y
y
x
x
223223
34322 yxxyyxxy
xy
x
x
y
y
4
3
4
3 2
2
3
67. Contoh (10) Utilitas Optimum
Kombinasi X dan Y yg memaksimumkan utilitas:
Substitusi nilai y = ¾ x kedalam persamaan λ:
x = 16, maka
Utilitas maksimum:
010005025
yx
L
1601000
4
3
5025
xxx
1216
4
3
yy
4423681216
3232
yxu
68. MP dan Keseimbangan Produksi
Jika jumlah keluaran P dan input yang digunakan xj = (j =
1, 2, 3, …, n) maka fungsi produksinya:
P = f(x1, x2, x3, …, xn )
Seandainya diasumsikan bahwa seorang produsen hanya
menggunakan 2 macam input, K dan L, maka fungsi
produksinya:
P = f(k, l)
Fungsi produksi P = f(k, l) merupakan persamaan kurva
isoquant—kurva yg menunjukkan berbagai kombinasi
penggunaan input K dan L yang memberikan tingkat
produksi yang sama
69. MP dan Keseimbangan Produksi
Derivatif pertama dari P terhadap K dan L merupakan
fungsi produk marjinal parsialnya:
Isocost:
garis yang mencerminkan kemampuan produsen
membeli berbagai macam input berkenaan dgn harga
masing-masing input dan jumlah dana yg dimiliki. Jika M
adalah jumlah dana yg dianggarkan, PK dan PL harga
input K dan L maka:
M = K x PK + L x PL
k
P
Produksi marjinal
berkenaan dengan
input K
l
P
Produksi marjinal
berkenaan dengan
input Y
70. MP dan Keseimbangan Produksi
Keseimbangan produksi—suatu keadaan atau tingkat
penggunaan kombinasi faktor-faktor produksi secara
optimum, yakni tingkat produksi maksimum dengan
kombinasi biaya terendah (least cost combination)—
tercapai pada saat kurva isoquant bersinggungan
(tangent) dgn isocost
Optimalisasi dpt diselesaikan dengan membentuk
persamaan Lagrange dan derivatif pertama = 0:
Z = f(K, L) + λ(KPK + LPL – M)
0,
KK PLKf
K
Z
0,
LL PLKf
L
Z
71. MP dan Keseimbangan Produksi
Manipulasi Lx dan Ly:
Utilitas marjinal (MP) = P’ = f ‘(K, L), maka:
Produksi optimum dgn kombinasi biaya terendah akan
tercapai jika hasibagi produk marginal masing-masing
input terhadap harganya adalah sama
K
K
KK
P
LKf
PLKf
K
Z ,
0,
L
L
LL
P
LKf
PLKf
L
Z ,
0,
L
L
K
K
P
LKf
P
LKf ,,
L
L
K
K
P
MU
P
MP
72. Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Dinyatakan dengan:
dimana:
A : Total factor productivity
K : Capital
L : Labor
α dan β : elastisitas output
Jika:
α + β = 1 → constant return to scale
α + β > 1 → increasing return to scale
α + β < 1 → decreasing return to scale
LAKP
73. Contoh (4) Utilitas Optimum
Seorang produsen mencadangkan Rp 96 untuk membeli
input K dan L. Harga per unit input K adalah 4 rupiah
dan input L adalah 3 rupiah. Jika fungsi produksi adalah
P = 12KL, berapa unit tiap input harus digunakan agar
produksi optimum dan berapakah produksi optimum
tersebut?