SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
13.0102.0005 DWI RAHAYUNINGSIH 
13.0102.0008 HIKMA NUR NAFISAH M 
13.0102.0048 NOVIYANA
Ada dugaan bahwa kota-kota yang menjadi tujuan wisata mempunyai inflasi yang lebih tinggi. Hal 
tersebut diakibatkan banyaknya wisatawan yang datang dan membelanjakan uangnya pada 
daerah tujuan wisata. Untuk menguji hal tersebut diukurlah tingkat inflasi dan jumlah wisatawan 
yang dicerminkan dari tingkat hunian hotel pada tahun 2007. Pada beberapa kota adalah berikut: 
Kota Inflasi Hunian (%) 
Semarang 66 27 
Medan 84 40 
Padang 87 41 
Jakarta 74 32 
Bandung 73 33 
Surabaya 72 37
Dengan menggunakan data tersebut, cobalah hitung: 
a. Koefisien kolerasi, dan ujilah apakah hubungan tersebut bersifat nyata secara statistik dengan 
taraf nyata 5%. 
Jawab: 
2 X 2 Y 
X Y XY 
66 27 4.356 729 1.782 
84 40 7.056 1.600 3.360 
87 41 7.569 1.681 3.567 
74 32 5.476 1.024 2.368 
73 33 5.329 1.089 2.409 
72 37 5.184 1.369 2.664 
456 210 34.970 7.492 16.150
» Koefisien Kolerasi 
n XY X Y 
(  )  (  )(  
) 
2 2 2 2 n X X n Y Y 
[ ( ) ( ) ][ ( ) ( ) ] 
r 
      
 
6(16.150)  
(456)(210) 
[6(34.970) (456) ][6(7.492) (210) ] 
96.900  
95.760 
[209.820 207.936][44.952 44.100] 
1.140 
[1.884][852] 
1.140 
1.605.168 
1.140 
1.267 
0,8997 0,90 
2 2 
 
 
 
  
  
 
  
 
Koefisien korelasi 
bersifat + (positif). 
Semakin besar presentase 
hunian hotel, maka 
semakin tinggi nilai inflasi.
» Uji Statistik 
r = 0,90 
• Perumusan hipotesis 
Hipotesis yang diuji adalah hubungan bersifat nyata 
: 0 
0 
 
 
H 
• Taraf nyata 5% untuk 2 arah 
0,025) 
0,05 
 
(   
2 
2 
Derajat bebas (df) = n-k = 6-1= 5 
0,025 
Nilai taraf nyata dan df = 5 adalah 2,571 
2 
 
 
: 0 
1 
 
 
H
• Menentukan nilai uji t 
1 2 
 
2 
 
 
n 
r 
r 
t 
0,90 
1 (0,90) 
6 2 
0,9 
1 0,81 
4 
2 
 
 
 
 
 
0,9 
0,19 
4 
0,9 
0,0475 
0,9 
0,22 
 
 
  
4,09 4,1 

• Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,571 
daerah menolak 
daerah menolak 
daerah tidak 
menolak 
0 H 
0 H 
0 H 
-2,571 2,571
• Keputusan 
Nilai t-hitung berada di daerah menolak yang berarti bahwa ditolak dan 
diterima, koefisien kolerasi tidak sama dengan nol maka hubungan tersebut 
bersifat nyata sacara statistik. 
0 H 
0 H 1 H
b. Hitunglah koefisien regresi dimana Y (inflasi) dan X (hunian hotel). 
Jawab: 
2 Y 2 X 
X Y XY 
27 66 729 4.356 1.782 
40 84 1.600 7.056 3.360 
41 87 1.681 7.569 3.567 
32 74 1.024 5.476 2.368 
33 73 1.089 5.329 2.409 
37 72 1.369 5.184 2.664 
210 456 7.492 34.970 16.150
n XY X Y 
(  )  (  )(  
) 
n ( X 2 ) ( X 
) 
2 b 
   
 
6(16.150) (210)(456) 
6(7.492) (210) 
96.900  
95.760 
44.952 44.100 
1.140 
852 
1,34 
2 
 
 
 
 
 
 
 
b X 
n 
Y 
n 
a 
( ) ( ) 
 
 
 
1,34(210) 
281,4 
456 
  
456 
  
  
76 46,9 
29,1 
6 
6 
6 
6 
 
Persamaan: 
= a +bX 
= 29,1+ 1,34X 
 
Y
c. Hitunglah interval inflasi yang akan terjadi, apabila pada 2004 tingkat hunian hotel mencapai 
60%. 
Jawab: 
 Y 
= 29,1 +1,34X 
= 29,1 + 1,34 . 60 
=29,1 + 80,4 
= 109,5 
Y 
 
 
Y Y 
66 -43,5 
84 -25,5 
87 -22,5 
74 -35,5 
73 -36,5 
73 -37,5 
-201
35 
210 
  
6 
 
 
X 
n 
X 
( Y Y 
)2 
2 
  
 
 
n 
SXY 
 
( 201)2 
6 2 
40.401 
4 
10.100,25 
100,5 
 
 
 
 
 
 
X X  
X 
27 -8 
40 5 
41 6 
32 -3 
33 -2 
37 2 
0
1 (  
) 
 
Y t SXY 2 
X 
n 
X 
X X 
n 
2 
2 
( ) 
( ) 
 
  
   
109,5 2,776 100,5 2 
1 
  
  
109,5 279 0,16 
  
109,5 279 0,4 
109,5 111,6 
6 
109,5 279 
210 
6 
0 
7.492 
1 
6 
2 
  
 
   
x 
x x 
Interval Inflasi 
109,5111,6  Y 109,5111,6 
 2,1Y  221,1
Ada keyakinan pada pemerintah bahwa semakin banyak perusahaan sekuritas, maka volume 
perdagangan saham di bursa semakin meningkat sehingga bedampak positif pada investasi di 
dalam negeri. Berikut adalah data jumlah perusahaan dan volume perdagangan saham (dalam 
jutaan lembar). 
Tahun Jumlah Perusahaan Volume Saham 
2002 172 3,8 
2003 217 5,3 
2004 238 10,6 
2005 253 29,5 
2006 282 76,5 
2007 288 90,6
Berdasarkan pada data tersebut, hitunglah: 
a. Koefisien regresi Y = a+bX di mana Y adalah volume saham dan X jumlah perusahaan. 
Jawab: 
2 X 2 Y 
X Y XY 
172 3,8 29.584 14,44 653,6 
217 5,3 47.089 28,09 1.150,1 
238 10,6 56.644 112,36 2.522,8 
253 29,5 64.009 870,25 7.463,5 
282 76,5 79.524 5.852,25 21.573 
288 90,6 82.944 8.208,36 26.092,8 
1.450 216,3 359.794 15.085,75 59.455,8
n XY X Y 
(  )  (  )(  
) 
n ( X 2 ) ( X 
) 
2 b 
   
 
6(59.455,8) (1.450)(216,3) 
6(359.794) (1.450) 
356.734,8  
313.635 
2.158.764 2.102.500 
43.099,8 
56.264 
0,77 
2 
 
 
 
 
 
 
 
b X 
n 
Y 
n 
a 
( ) ( ) 
 
 
 
0,77(1.450) 
1.116,5 
216,3 
  
216,3 
  
  
36,05 186,08 
150,03 
6 
6 
6 
6 
  
Persamaan: 
Y = a +bX 
= -150,03 + 0,77X
b. Ujilah koefisien regresi, apakah pengaruhnya nyata atau tidak pada taraf nyata 1%. 
Jawab: 
»Perumusan hipotesis 
Hipotesis yang diuji adalah hubungan bersifat nyata. 
tidak nyata 
nyata 
:  0 0 H A : 0 0 H B  
:  0 1 H A : 0 1 H B  
» Tarif nyata 1% untuk uji dua arah 
0,005) 
0,01 
 
(   
2 
2 
Derajat kebebasan (df) = n-k = 6-1 = 5 
Nilai taraf nyata dan df = 5 adalah 4,032 
0,005 
2 
 

» Menentukan interval 
2 
Y a Y b XY 
     
Eror YX  
2 
 
n 
SYX 
15.085,75  (  150,03)(216,3)  
0,77(59.455,8) 
15.085,75 ( 32.451,15) 45.780,97 
1.755,93 
4 
438,9825 
20,95 21 
4 
6 2 
 
 
  
   
 
 

] 
X 
( ) 
[ 
2 
2 
n 
X 
S 
S XY 
b 
 
  
 
(1.450) 
2.102.500 
21 
[ 359.794 350,416,67] 
21 
96,8 
0,22 
21 
] 
6 
[ 359.794 
21 
] 
6 
[ 359.794 
2 
 
 
 
 
 
 
 
 
2 
X S 
( . ) 
S XY 
a    
2 2 
n X X 
( ) 
 
 
359.794 21 
6 359.794 (1.450) 
7.555.674 
2.158.764 2.102.500 
7.555.674 
56.264 
134,29 
11,58 11,6 
2 
 
 
  
 
 
 
 
x 
x
• Interval A 
     
x A x 
       
( 150,03 4,6 11,6 150,03 4,6 11,6) 
       
( 150,03 53,36 150,03 53,36) 
     
( 203,39 96,67) 
tidak terletak pada interval, maka ditolak , 
H A 
: 0 
diterima. 
) 
2 2 
( 
0  
A 
A 
S 
tx 
S A a 
tx 
a a a 
0 H 
1 H
• Interval B 
     
x B x 
     
(0,77 4,6 0,22 0,77 4,6 0,22) 
      
(0,77 1,012 0,77 1,612) 
    
( 0,242 1.782) 
terletak pada interval, maka diterima, 
H B 
: 0 
ditolak. 
) 
2 2 
( 
0  
B 
B 
S 
tx 
S B b 
tx 
b b b 
0 H 
1 H
c. Berikan penjelasan makna dari persamaan diatas. 
Jawab: 
Pada soal a kita mendapatkan persamaan Y = -150,03 + 0,77X, ini menunjukkan 
hubungan positif. Jika jumlah perusahaan bertambah maka volum saham bertambah 
dan sebaliknya. 
Pada soal b ternyata koefisien A tidak sama dengan nol karena ditolak 
namun, pada koefisien B 
diterima, maka : 0 koefisien B ada yang sama dengan nol. 0 H A  
: 0 0 H B 
Persamaan regrasi dari keuntungan dan besarnya investasi pada perusahaan PT. Surya Kencana 
adalah sebagai berikut Y = 206 + 0,99X, di mana besar adalah keuntungan dan X besar investasi. 
Perusahaan pada tahun 2007 akan menginvestasikan sebesar Rp. 250 milyar. Berdasarkan pada 
data terebut, hitunglah: 
a. Berapa nilai dugaan keuntungan pada tahun 2007. 
Jawab: 
X= 250 
Y= 206 + 0,99X 
= 206 + 0,99 . 250 
= 206 + 247,5 
= 453,5
b. Buatlah interval keuntungan, apabila diketahui kesalahan baku pendugaan adalah 24 dan taraf 
nyata 5%. 
Jawab: 
0,05 
 
24 
 
 
xy S 
Tidak dapat dikerjakan karena tidak ada nilai n. 
c. Buatlah interval untuk koefisien a dan b pada taraf nyata 5%, apakah koefisien tersebut masih 
termasuk ke dalam interval tersebut, dan apa kesimpulannya? 
Jawab: 
Tidak dapat dikerjakan karena tidak ada nilai n.
Ada dugaan sementara bahwa hubungan produktivitas kerja dengan kebiasaan merokok adalah 
negatif. Semakin banyak merokok, maka produktivitas akan menurun. Untuk keperluan tersebut, 
diambil sampel sebanyak 20 orang dari PT. Agro Niaga Tanggerang. Hasilnya berupa koefisien 
kolerasi sebesar -0,363. Pada taraf nyata 5% apakah kita tetap bisa menyimpulkan bahwa terdapat 
hubungan negatif antara kebiasaan negatif dengan produktivitas kerja? 
Jawab: 
20 
 
  
0,363 
0,05 
n 
r 
 
( )    20  2  
18 
 
df n k
0,05 
x 
» Nilai taraf nyata dan df = 18 adalah 2,01 
» Nilai uji t 
0.025) 
(   
 
2 
r 
r n 
  
 1,65 
0,363 20 2 
  
1,54 
0,363.4,24 
Dilihat dari nilai r dengan uji yang negatif bisa dianggap bahwa hubungan kebiasaan merokok 
dan produktivitas kerja adalah negatif. Semakin banyak merokok, produktivitas semakin 
menurun. 
2 
2 
2 1 
t 
 
 
2 1 ( 0,363) 
0,93 
1 0,13 
  
 
 
 
 

Selama ini diyakini dengan modal kerja yang cukup maka produksi akan menigkat. Untuk 
meningkatkan produksi pangan, setiap tahun diberikan kredit untuk pangan, dengan harapan 
apabila kredit meningkat maka produksi pangan meningkat untuk memperkuat ketahanan 
pangan. Berikut adalah data produksi pangan (juta ton) dan kredit dalam triliun. 
Tahun Jumlah Kredit (X) Produksi Pangan (Y) 
2003 10 48 
2004 12 49 
2005 14 50 
2006 15 51 
2007 20 49 
2008 29 51
Dari data tersebut cobalah hitung: 
a. Koefisien regresi dari Y = a + bX. 
Jawab: 
2 X 2 Y 
X Y XY 
10 48 100 2.304 480 
12 49 144 2.401 588 
14 50 196 2.500 700 
15 51 225 2.601 765 
20 49 400 2.401 980 
29 51 841 2.601 1.479 
100 298 1.906 14.808 4.992
Y = a + bX 
n XY X Y 
(  )  (  )(  
) 
n ( X 2 ) ( X 
) 
2 b 
   
 
6(4.992) (100)(298) 
6(1.906) (100) 
29.952  
29.800 
11.436 10.000 
152 
1.436 
0,105 0,11 
2 
 
  
 
 
 
 
 
b X 
n 
Y 
n 
a 
( ) ( ) 
 
 
 
0,11(100) 
110 
298 
  
298 
  
  
49,67 18,33 
31,34 
6 
6 
6 
6 
 
Persamaan: 
Y = a + bX 
= 31,34 + 0,11X
b. Koefisien kolerasi dan koefisien determinasi. 
Jawab: 
»Koefisien kolerasi 
n XY X Y 
(  )  (  )(  
) 
2 2 2 2 n X X n Y Y 
[ ( ) ( ) ][ ( ) ( ) ] 
r 
      
 
6(4.992)  
(100)(298) 
2 2 
[6(1.906) (100) ][6(14.808) (298) ] 
 
[11.436 10.000][88.848 88.804] 
[1.436][44] 
152 
63.184 
152 
251,36 
0,6 
152 
29.952 29.800 
 
 
 
 
  
 
  

» Koefisien determinasi 
(0,6) 0,36 2 2 r   
c. Ujilah dengan segnifikan untuk koefisien regresi. 
Jawab: 
Tidak dapat dikerjakan, tidak diketahui taraf nyata.
d. Berilah penjelasan secara ekonomi dari fenomena tersebut. 
Jawab: 
Dari soal a dapat diketahui bahwa hubungan bersifat positif, sehingga apabila 
kredit menibgkat maka produksi pangan juga akan meningkat. 
Dari soal b koefisien korelasi bernilai 0,6 menunjukkan hubungan kolerasi positif. 
Koefisien determinasi 0,36, menunjukkan bahwa kemampuan variabel X 
menjelaskan variabel Y sebesar 36%, sedangkan 64% diterangkan oleh variabel lain. 
Berarti kredit hanya merupakan bagian kecil dari salah satu faktor yang mempengaruhi 
jumlah pangan.
INFLASI

More Related Content

What's hot (20)

Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Akt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitasAkt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitas
 
Variabel Dummy
Variabel DummyVariabel Dummy
Variabel Dummy
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 
Akt 3-anuitas-tentu
Akt 3-anuitas-tentuAkt 3-anuitas-tentu
Akt 3-anuitas-tentu
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Akt 7-asuransi-jiwa
Akt 7-asuransi-jiwaAkt 7-asuransi-jiwa
Akt 7-asuransi-jiwa
 
04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Model matematika
Model matematikaModel matematika
Model matematika
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Tabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomialTabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomial
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhana
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaimatematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
Analisis korelasi-berganda
Analisis korelasi-bergandaAnalisis korelasi-berganda
Analisis korelasi-berganda
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
 

Viewers also liked

Uji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataUji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataSriut_16
 
Uji Hipotesis Satu Rata-Rata ppt
Uji Hipotesis Satu Rata-Rata pptUji Hipotesis Satu Rata-Rata ppt
Uji Hipotesis Satu Rata-Rata pptAisyah Turidho
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Uji Hipotesis Satu Rata-rata
Uji Hipotesis Satu Rata-rataUji Hipotesis Satu Rata-rata
Uji Hipotesis Satu Rata-ratasilvia kuswanti
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata ratayositria
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 

Viewers also liked (9)

Uji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataUji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rata
 
10. uji hipotesis satu rata rata
10. uji hipotesis satu rata rata10. uji hipotesis satu rata rata
10. uji hipotesis satu rata rata
 
Uji Hipotesis Satu Rata-Rata ppt
Uji Hipotesis Satu Rata-Rata pptUji Hipotesis Satu Rata-Rata ppt
Uji Hipotesis Satu Rata-Rata ppt
 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Ayam Broiler
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Ayam BroilerFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Ayam Broiler
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Ayam Broiler
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Uji Hipotesis Satu Rata-rata
Uji Hipotesis Satu Rata-rataUji Hipotesis Satu Rata-rata
Uji Hipotesis Satu Rata-rata
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 

Similar to INFLASI

3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.pptaliff_aimann
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasiMizayanti Mizayanti
 
Pai 50+ peluang statistikamatematika
Pai  50+ peluang statistikamatematikaPai  50+ peluang statistikamatematika
Pai 50+ peluang statistikamatematikaAlfianFutuhulhadi1
 
Statistik pert 7
Statistik pert 7Statistik pert 7
Statistik pert 7t34ra
 
Statistika deskriptif presentation
Statistika deskriptif  presentationStatistika deskriptif  presentation
Statistika deskriptif presentationIchsan Gemilang
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxRidwanMusa4
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxRidwanMusa4
 
Analisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhanaAnalisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhanaPutra Samada
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7Depperin
 
Statistik Regresi-Linier-Bergandaaa.pptx
Statistik Regresi-Linier-Bergandaaa.pptxStatistik Regresi-Linier-Bergandaaa.pptx
Statistik Regresi-Linier-Bergandaaa.pptxmarhadi10
 
power point vektor sekolah menengah atas
power point vektor sekolah menengah ataspower point vektor sekolah menengah atas
power point vektor sekolah menengah atasAriyantoKembar10
 
Analisis regresi linear_berganda
Analisis regresi linear_bergandaAnalisis regresi linear_berganda
Analisis regresi linear_bergandaIr. Zakaria, M.M
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiAvrilina Hadi
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaranardian881
 

Similar to INFLASI (20)

regresi.ppt
regresi.pptregresi.ppt
regresi.ppt
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
 
Regresi linier
Regresi linierRegresi linier
Regresi linier
 
Lampiran 6 regresi korelasi
Lampiran 6  regresi korelasiLampiran 6  regresi korelasi
Lampiran 6 regresi korelasi
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi
 
Pai 50+ peluang statistikamatematika
Pai  50+ peluang statistikamatematikaPai  50+ peluang statistikamatematika
Pai 50+ peluang statistikamatematika
 
Statistik pert 7
Statistik pert 7Statistik pert 7
Statistik pert 7
 
Statistika deskriptif presentation
Statistika deskriptif  presentationStatistika deskriptif  presentation
Statistika deskriptif presentation
 
ANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBAT
ANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBATANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBAT
ANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBAT
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
 
Analisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhanaAnalisis korelasi linier sederhana
Analisis korelasi linier sederhana
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Statistik Regresi-Linier-Bergandaaa.pptx
Statistik Regresi-Linier-Bergandaaa.pptxStatistik Regresi-Linier-Bergandaaa.pptx
Statistik Regresi-Linier-Bergandaaa.pptx
 
power point vektor sekolah menengah atas
power point vektor sekolah menengah ataspower point vektor sekolah menengah atas
power point vektor sekolah menengah atas
 
Vle 0987.pdf
Vle 0987.pdfVle 0987.pdf
Vle 0987.pdf
 
Analisis regresi linear_berganda
Analisis regresi linear_bergandaAnalisis regresi linear_berganda
Analisis regresi linear_berganda
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 

INFLASI

  • 1. 13.0102.0005 DWI RAHAYUNINGSIH 13.0102.0008 HIKMA NUR NAFISAH M 13.0102.0048 NOVIYANA
  • 2. Ada dugaan bahwa kota-kota yang menjadi tujuan wisata mempunyai inflasi yang lebih tinggi. Hal tersebut diakibatkan banyaknya wisatawan yang datang dan membelanjakan uangnya pada daerah tujuan wisata. Untuk menguji hal tersebut diukurlah tingkat inflasi dan jumlah wisatawan yang dicerminkan dari tingkat hunian hotel pada tahun 2007. Pada beberapa kota adalah berikut: Kota Inflasi Hunian (%) Semarang 66 27 Medan 84 40 Padang 87 41 Jakarta 74 32 Bandung 73 33 Surabaya 72 37
  • 3. Dengan menggunakan data tersebut, cobalah hitung: a. Koefisien kolerasi, dan ujilah apakah hubungan tersebut bersifat nyata secara statistik dengan taraf nyata 5%. Jawab: 2 X 2 Y X Y XY 66 27 4.356 729 1.782 84 40 7.056 1.600 3.360 87 41 7.569 1.681 3.567 74 32 5.476 1.024 2.368 73 33 5.329 1.089 2.409 72 37 5.184 1.369 2.664 456 210 34.970 7.492 16.150
  • 4. » Koefisien Kolerasi n XY X Y (  )  (  )(  ) 2 2 2 2 n X X n Y Y [ ( ) ( ) ][ ( ) ( ) ] r        6(16.150)  (456)(210) [6(34.970) (456) ][6(7.492) (210) ] 96.900  95.760 [209.820 207.936][44.952 44.100] 1.140 [1.884][852] 1.140 1.605.168 1.140 1.267 0,8997 0,90 2 2            Koefisien korelasi bersifat + (positif). Semakin besar presentase hunian hotel, maka semakin tinggi nilai inflasi.
  • 5. » Uji Statistik r = 0,90 • Perumusan hipotesis Hipotesis yang diuji adalah hubungan bersifat nyata : 0 0   H • Taraf nyata 5% untuk 2 arah 0,025) 0,05  (   2 2 Derajat bebas (df) = n-k = 6-1= 5 0,025 Nilai taraf nyata dan df = 5 adalah 2,571 2   : 0 1   H
  • 6. • Menentukan nilai uji t 1 2  2   n r r t 0,90 1 (0,90) 6 2 0,9 1 0,81 4 2      0,9 0,19 4 0,9 0,0475 0,9 0,22     4,09 4,1 
  • 7. • Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,571 daerah menolak daerah menolak daerah tidak menolak 0 H 0 H 0 H -2,571 2,571
  • 8. • Keputusan Nilai t-hitung berada di daerah menolak yang berarti bahwa ditolak dan diterima, koefisien kolerasi tidak sama dengan nol maka hubungan tersebut bersifat nyata sacara statistik. 0 H 0 H 1 H
  • 9. b. Hitunglah koefisien regresi dimana Y (inflasi) dan X (hunian hotel). Jawab: 2 Y 2 X X Y XY 27 66 729 4.356 1.782 40 84 1.600 7.056 3.360 41 87 1.681 7.569 3.567 32 74 1.024 5.476 2.368 33 73 1.089 5.329 2.409 37 72 1.369 5.184 2.664 210 456 7.492 34.970 16.150
  • 10. n XY X Y (  )  (  )(  ) n ( X 2 ) ( X ) 2 b     6(16.150) (210)(456) 6(7.492) (210) 96.900  95.760 44.952 44.100 1.140 852 1,34 2        b X n Y n a ( ) ( )    1,34(210) 281,4 456   456     76 46,9 29,1 6 6 6 6  Persamaan: = a +bX = 29,1+ 1,34X  Y
  • 11. c. Hitunglah interval inflasi yang akan terjadi, apabila pada 2004 tingkat hunian hotel mencapai 60%. Jawab:  Y = 29,1 +1,34X = 29,1 + 1,34 . 60 =29,1 + 80,4 = 109,5 Y   Y Y 66 -43,5 84 -25,5 87 -22,5 74 -35,5 73 -36,5 73 -37,5 -201
  • 12. 35 210   6   X n X ( Y Y )2 2     n SXY  ( 201)2 6 2 40.401 4 10.100,25 100,5       X X  X 27 -8 40 5 41 6 32 -3 33 -2 37 2 0
  • 13. 1 (  )  Y t SXY 2 X n X X X n 2 2 ( ) ( )       109,5 2,776 100,5 2 1     109,5 279 0,16   109,5 279 0,4 109,5 111,6 6 109,5 279 210 6 0 7.492 1 6 2       x x x Interval Inflasi 109,5111,6  Y 109,5111,6  2,1Y  221,1
  • 14. Ada keyakinan pada pemerintah bahwa semakin banyak perusahaan sekuritas, maka volume perdagangan saham di bursa semakin meningkat sehingga bedampak positif pada investasi di dalam negeri. Berikut adalah data jumlah perusahaan dan volume perdagangan saham (dalam jutaan lembar). Tahun Jumlah Perusahaan Volume Saham 2002 172 3,8 2003 217 5,3 2004 238 10,6 2005 253 29,5 2006 282 76,5 2007 288 90,6
  • 15. Berdasarkan pada data tersebut, hitunglah: a. Koefisien regresi Y = a+bX di mana Y adalah volume saham dan X jumlah perusahaan. Jawab: 2 X 2 Y X Y XY 172 3,8 29.584 14,44 653,6 217 5,3 47.089 28,09 1.150,1 238 10,6 56.644 112,36 2.522,8 253 29,5 64.009 870,25 7.463,5 282 76,5 79.524 5.852,25 21.573 288 90,6 82.944 8.208,36 26.092,8 1.450 216,3 359.794 15.085,75 59.455,8
  • 16. n XY X Y (  )  (  )(  ) n ( X 2 ) ( X ) 2 b     6(59.455,8) (1.450)(216,3) 6(359.794) (1.450) 356.734,8  313.635 2.158.764 2.102.500 43.099,8 56.264 0,77 2        b X n Y n a ( ) ( )    0,77(1.450) 1.116,5 216,3   216,3     36,05 186,08 150,03 6 6 6 6   Persamaan: Y = a +bX = -150,03 + 0,77X
  • 17. b. Ujilah koefisien regresi, apakah pengaruhnya nyata atau tidak pada taraf nyata 1%. Jawab: »Perumusan hipotesis Hipotesis yang diuji adalah hubungan bersifat nyata. tidak nyata nyata :  0 0 H A : 0 0 H B  :  0 1 H A : 0 1 H B  » Tarif nyata 1% untuk uji dua arah 0,005) 0,01  (   2 2 Derajat kebebasan (df) = n-k = 6-1 = 5 Nilai taraf nyata dan df = 5 adalah 4,032 0,005 2  
  • 18. » Menentukan interval 2 Y a Y b XY      Eror YX  2  n SYX 15.085,75  (  150,03)(216,3)  0,77(59.455,8) 15.085,75 ( 32.451,15) 45.780,97 1.755,93 4 438,9825 20,95 21 4 6 2          
  • 19. ] X ( ) [ 2 2 n X S S XY b     (1.450) 2.102.500 21 [ 359.794 350,416,67] 21 96,8 0,22 21 ] 6 [ 359.794 21 ] 6 [ 359.794 2         2 X S ( . ) S XY a    2 2 n X X ( )   359.794 21 6 359.794 (1.450) 7.555.674 2.158.764 2.102.500 7.555.674 56.264 134,29 11,58 11,6 2         x x
  • 20. • Interval A      x A x        ( 150,03 4,6 11,6 150,03 4,6 11,6)        ( 150,03 53,36 150,03 53,36)      ( 203,39 96,67) tidak terletak pada interval, maka ditolak , H A : 0 diterima. ) 2 2 ( 0  A A S tx S A a tx a a a 0 H 1 H
  • 21. • Interval B      x B x      (0,77 4,6 0,22 0,77 4,6 0,22)       (0,77 1,012 0,77 1,612)     ( 0,242 1.782) terletak pada interval, maka diterima, H B : 0 ditolak. ) 2 2 ( 0  B B S tx S B b tx b b b 0 H 1 H
  • 22. c. Berikan penjelasan makna dari persamaan diatas. Jawab: Pada soal a kita mendapatkan persamaan Y = -150,03 + 0,77X, ini menunjukkan hubungan positif. Jika jumlah perusahaan bertambah maka volum saham bertambah dan sebaliknya. Pada soal b ternyata koefisien A tidak sama dengan nol karena ditolak namun, pada koefisien B diterima, maka : 0 koefisien B ada yang sama dengan nol. 0 H A  : 0 0 H B 
  • 23. Persamaan regrasi dari keuntungan dan besarnya investasi pada perusahaan PT. Surya Kencana adalah sebagai berikut Y = 206 + 0,99X, di mana besar adalah keuntungan dan X besar investasi. Perusahaan pada tahun 2007 akan menginvestasikan sebesar Rp. 250 milyar. Berdasarkan pada data terebut, hitunglah: a. Berapa nilai dugaan keuntungan pada tahun 2007. Jawab: X= 250 Y= 206 + 0,99X = 206 + 0,99 . 250 = 206 + 247,5 = 453,5
  • 24. b. Buatlah interval keuntungan, apabila diketahui kesalahan baku pendugaan adalah 24 dan taraf nyata 5%. Jawab: 0,05  24   xy S Tidak dapat dikerjakan karena tidak ada nilai n. c. Buatlah interval untuk koefisien a dan b pada taraf nyata 5%, apakah koefisien tersebut masih termasuk ke dalam interval tersebut, dan apa kesimpulannya? Jawab: Tidak dapat dikerjakan karena tidak ada nilai n.
  • 25. Ada dugaan sementara bahwa hubungan produktivitas kerja dengan kebiasaan merokok adalah negatif. Semakin banyak merokok, maka produktivitas akan menurun. Untuk keperluan tersebut, diambil sampel sebanyak 20 orang dari PT. Agro Niaga Tanggerang. Hasilnya berupa koefisien kolerasi sebesar -0,363. Pada taraf nyata 5% apakah kita tetap bisa menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kebiasaan negatif dengan produktivitas kerja? Jawab: 20    0,363 0,05 n r  ( )    20  2  18  df n k
  • 26. 0,05 x » Nilai taraf nyata dan df = 18 adalah 2,01 » Nilai uji t 0.025) (    2 r r n    1,65 0,363 20 2   1,54 0,363.4,24 Dilihat dari nilai r dengan uji yang negatif bisa dianggap bahwa hubungan kebiasaan merokok dan produktivitas kerja adalah negatif. Semakin banyak merokok, produktivitas semakin menurun. 2 2 2 1 t   2 1 ( 0,363) 0,93 1 0,13       
  • 27. Selama ini diyakini dengan modal kerja yang cukup maka produksi akan menigkat. Untuk meningkatkan produksi pangan, setiap tahun diberikan kredit untuk pangan, dengan harapan apabila kredit meningkat maka produksi pangan meningkat untuk memperkuat ketahanan pangan. Berikut adalah data produksi pangan (juta ton) dan kredit dalam triliun. Tahun Jumlah Kredit (X) Produksi Pangan (Y) 2003 10 48 2004 12 49 2005 14 50 2006 15 51 2007 20 49 2008 29 51
  • 28. Dari data tersebut cobalah hitung: a. Koefisien regresi dari Y = a + bX. Jawab: 2 X 2 Y X Y XY 10 48 100 2.304 480 12 49 144 2.401 588 14 50 196 2.500 700 15 51 225 2.601 765 20 49 400 2.401 980 29 51 841 2.601 1.479 100 298 1.906 14.808 4.992
  • 29. Y = a + bX n XY X Y (  )  (  )(  ) n ( X 2 ) ( X ) 2 b     6(4.992) (100)(298) 6(1.906) (100) 29.952  29.800 11.436 10.000 152 1.436 0,105 0,11 2         b X n Y n a ( ) ( )    0,11(100) 110 298   298     49,67 18,33 31,34 6 6 6 6  Persamaan: Y = a + bX = 31,34 + 0,11X
  • 30. b. Koefisien kolerasi dan koefisien determinasi. Jawab: »Koefisien kolerasi n XY X Y (  )  (  )(  ) 2 2 2 2 n X X n Y Y [ ( ) ( ) ][ ( ) ( ) ] r        6(4.992)  (100)(298) 2 2 [6(1.906) (100) ][6(14.808) (298) ]  [11.436 10.000][88.848 88.804] [1.436][44] 152 63.184 152 251,36 0,6 152 29.952 29.800          
  • 31. » Koefisien determinasi (0,6) 0,36 2 2 r   c. Ujilah dengan segnifikan untuk koefisien regresi. Jawab: Tidak dapat dikerjakan, tidak diketahui taraf nyata.
  • 32. d. Berilah penjelasan secara ekonomi dari fenomena tersebut. Jawab: Dari soal a dapat diketahui bahwa hubungan bersifat positif, sehingga apabila kredit menibgkat maka produksi pangan juga akan meningkat. Dari soal b koefisien korelasi bernilai 0,6 menunjukkan hubungan kolerasi positif. Koefisien determinasi 0,36, menunjukkan bahwa kemampuan variabel X menjelaskan variabel Y sebesar 36%, sedangkan 64% diterangkan oleh variabel lain. Berarti kredit hanya merupakan bagian kecil dari salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah pangan.