SlideShare a Scribd company logo
1
Modul 1
BUNGA SEDERHANA DAN TINGKAT
DISKON
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Modul 1, mahasiswa diharapkan mampu: (1)
Memahami istilah bungan sederhana, nilai waktu dari uang, dan
berbagai perhitungan mengenai bungan sederhana; dan (2) Memahami
konsep diskon, membedakan tingkat bungan dan tingkat diskon,
memahami konsep nilai sekarang, dan menyelesaikan berbagai
perhitungan yang berhubungan dengan diskon.
KULIAH 1: BUNGA SEDERHANA
1.1 Pendahuluan
Uang adalah sebagai alat pertukaran yang sah dalam suatu Negara.
Semua orang pasti memerlukan uang untuk membiayai kebutuhan
hidup sehari-hari. Bilamana sesorang tidak memiliki uang yang cukup
untuk membiayai sesuatu transaksi, biasanya akan meminjam uang ke
pihak lain, misalnya ke saudara, tetangga, rentenir, ataupun ke lembaga
keuangan (seperti bank, koperasi, pegadaian, dan lain sebagainya).
Sebaliknya, ketika seseorang memiliki uang lebih, seseorang akan
menginvestasikan ke berbagai alternatif investasi yang menguntungkan
2
dan dianggap aman, misalnya: tabungan atau deposito bank, membeli
saham, dan lain sebagainya.
1.2 Bunga Sederhana
Seandainya seseorang disuruh memilih, yaitu menerima uang Rp
1.000.000 hari ini atau Rp 1.000.000 enam bulan lagi dengan jaminan
kepastian. Dapat dipastikan seseorang akan memilih menerima Rp
1.000.000 hari ini. Hal ini dikarenakan adanya faktor bunga sebagai
akibat perbedaan waktu, atau disebut nilai waktu dari uang (time
value of money). Karena uang Rp 1.000.000 hari ini akan
menghasilkan bunga pada enam bulan lagi dengan tingkat bunga
tertentu, sehingga akan bernilai lebih dari Rp 1.000.000 dari pada saat
ini. Konsep bahwa nilai uang enam bulan lagi harus lebih besar
daripada nilai uang hari ini adalah pendekatan nilai masa depan
(future value), sebaliknya konsep bahwa nilai uang hari ini lebih kecil
daripada nilai uang enam bulan lagi adalah pendekatan nilai sekarang
(present value).
Selanjutnya, andaikan seseorang disuruh memilih menerima
uang Rp 1.000.000 hari ini atau Rp 1.100.000 enam bulan lagi;
menerima uang Rp 1.000.000 hari ini atau Rp 100.000 tiap bulan
selama satu tahun; atau menerima uang Rp 1.000.000 hari ini atau Rp
90.000 tiap bulan mulai hari ini. Menggunakan matematika
keuangan, persoalan-persoalan keputusan pemilihan uang tersebut
dengan mudah dapat diselesaikan. Lalu bagaimana menghitung bunga
dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di atas? Ada dua pendekatan
yang dapat digunakan untuk menghitung bunga, yaitu bunga
3
sederhana (simple interest) dan bunga majemuk (compound
interest). Dalam modul 1 ini akan dibahas pendekatan bungan
sederhana, sedangkan pendekatan bungan majemuk akan dibahas
dalam modul 2.
Bilamana menggunakan pendekatan bungan sederhana, nilai
nominal bunga dihitung dari nilai modal awal (principal) kali tingkat
bunga (interest rate) dan kali waktu (time). Perhitungan bunga
sederhana ini dilakukan satu kali saja, dan secara matematis, dapat
dinyatakan sebagai berikut:
trMI  0 (1.1)
di mana: I bunga sederhana (simple interest), 0M modal awal
(principal), r tingkat bunga (interest rate), dan t waktu dalam tahun
(time in years).
Jika waktu t dinyatakan dalam bulan, maka dapat digunakan
persamaan sebagai berikut:
12
bulanJumlah
t .
Sedangkan, jika waktu t dinyatakan dalam hari, maka ada dua metode
untuk mencari nilai t , yaitu:
a) Bunga tepat (exact interest) atau exI , dengan
365
hariJumlah
t ;
b) Bunga biasa (ordinary interest) atau orI , dengan
360
hariJumlah
t .
Lembaga keuangan dalam memberikan pinjaman (kredit)
biasanya akan menggunakan metode bunga sederhana (ordinary),
sedangan dalam pemberian bunga simpanan (tabungan) akan
4
menggunakan metode bunga tepat (exact), karena lebih
menguntungkan lembaga keuangan.
Contoh 1.1 Hitung bunga tepat dan bunga biasa, dari suatu
pinjaman sebesar Rp 10.000.000 selama 30 hari dengan
bunga 8%.
Jawab : 0M = Rp 10.000.000; r = 8% dan t = 60 hari
trMI  0
Bunga tepat:
365
30
0,0810.000.000Rp exI
= Rp 65.753,42
Bunga biasa:
360
30
0,0810.000.000Rp orI
= Rp 66.666,67
Contoh 1.2 Seseorang menabung di bank ABC sebesar 1.000.000
selama 4 bulan dengan bunga 12% p.a. (per annum).
Hitung bunga yang diperolehnya.
Jawab: 0M = Rp 1.000.000; r = 12% dan t = 4 bulan
trMI  0
12
4
0,121.000.000Rp I = Rp 40.000,00
5
1.3 Reka Bentuk Matematika
Dari persamaan (1), dapat dihitung nilai modal awal, tingkat bunga,
ataupun waktu, jika diketahui nilai-nilai variabel lainnya. Jika
trMI  0 , maka dapat diperoleh persamaan-persamaan sebagai
berikut:
Menghitung modal awal:
tr
I
M

0 (1.2)
Menghitung tingkat bunga:
tM
I
r


0
(1.3)
Menghitung waktu:
rM
I
t


0
(1.4)
Contoh 1.3 Seseorang harus membayar bunga sebesar 1.500.000,
setelah dia meminjam uang selama 50 hari. Berapa
besar pokok (modal) pinjaman seseorang tersebut, jika
tingkat bunga sederhana 12% p.a.
Jawab I = Rp 1.500.000; t = 50 hari; dan r = 12%
tr
I
M

0
=
365
500,12
1.500.000Rp

= Rp 91.250.000,00
Contoh 1.4 Koperasi XYZ menawarkan pinjaman sebesar Rp
1.000.000 yang harus dilunasi dalam waktu 10 bulan
sebesar Rp 1.250.000. Berapa tingkat bunga sederhana
tahunan yang dikenakan atas pinjaman tersebut?
6
Jawab: 0M = Rp 1.000.000, t = 10 bulan, dan I = Rp 1.250.000
– Rp 1.000.000 = Rp 250.000
tM
I
r


0
=
12
101.000.000Rp
250.000Rp

= 0,3 atau 30% p.a.
Contoh 1.5 Seseorang menabung Rp 10.000.000 di bank ABC
dengan tingkat bunga 10% p.a. Berapa lama waktu agar
tabungan seseorang tersebut menghasilkan bunga
sebesar Rp 500.000?
Jawab: 0M = Rp 10.000.000, r = 0,10 dan I = Rp 500.000
rM
I
t


0
=
0,1010.000.000Rp
500.000Rp

= 0,5 tahun atau 6 bulan.
Misalkan tM menyatakan nilai akhir atau jumlah modal awal
ditambah bunga, secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
IMMt  0
rtMMMt 00 
)1(0 rtMMt  (1.5)
Jika tM , r , dan t diketahui, maka 0M dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:
7
1
0 )1(
)1(



 rtM
rt
S
M t (1.6)
Faktor 1
)1( 
 rt dalam persamaan (1.6) disebut faktor diskon
(discound factor) dengan metode bunga sederhana. Persamaan (1.6)
sering disebut nilai sekarang (present value), dan sering digunakan
untuk menghitung wesel (promissory note), dan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), dan disebut diskonto dengan metode bunga
sederhana.
Contoh 1.6 Seseorang menabung Rp 2.000.000 dengan tingkat
bunga 10% p.a. Hitung saldo tabungan setelah 6 bulan.
Jawab: 0M = Rp 2.000.000; r = 0,10 dan t = 6 bulan.
)1(0 rtMMt 
= )
12
6
0,1012.000.000(Rp  = Rp 2.100.000,00
Contoh 1.7 Seseorang menyimpan uang sebesar tertentu dengan
tingkat bunga sederhana 10% p.a. akan menjadi sebesar
Rp 2.000.000 setelah 6 bulan. Berapa yang ia harus
simpan?
Jawab: r = 0,10; tM = Rp 2.000.000; dan t = 6 bulan.
)1(
0
rt
M
M t


8
=
)0,10(1
2.000.000Rp
12
6
= Rp 40.000.000,00
1.4 Metode Perhitungan Jumlah Hari
Terdapat dua metode untuk menghitung jumlah hari antara dua tanggal
kalender, yaitu: Metode menjumahkan hari tiap bulan, dan Metode
tabel nomor urut tanggal.
1.4.1 Metode Menjumlahkan Hari Tiap Bulan
Adalah dengan menghitung jumlah hari per bulan dan kemudian
menjumlahkan seluruhnya.
Contoh 1.8 Hitung jumlah hari antara tanggal 10 Juli dan 5 Oktober
Jawab : Jumlah hari dalam bulan Juli = 21 hari
(31-10)
Agustus = 31
September = 30
Oktober = 5
_______________ +
Jumlah = 87 hari
Contoh 1.9 Hitung jumlah hari antara tanggal 20 Januari dan 15
April dalam tahun kabisat (tahun yang habis dibagi
dengan 4, pada tahun kabisat jumlah hari dalam bulan
Februari adalah 29 hari, sedangkan pada tahun biasa 28
hari).
9
Jawab Jumlah hari dalam bulan Januari = 11 hari
(31-20)
Februari = 29
Maret = 31
April = 15
_______________ +
Jumlah = 86 hari
1.4.2 Metode Nomor Urut Tanggal
Dalam metode ini, tanggal mulai 1 Januari sampai dengan 31
Desember diberi nomor urut tiap tahunnya. Jangan lupa bahwa dalam
tahun kabisat, harus ditambahkan 1 pada semua nomor urut mulai
tanggal 1 Maret. Jumlah hari antara dua tanggal kalender caranya
adalah mengurangkan nomor urut besar dengan nomor urut kecil.
Contoh 1.10 Hitung jumlah hari antara tanggal 20 Januari dan 25
Juni 2004.
Jawab: Tanggal 25 Juni 2004 bernomor urut 177
(176+1*)
Tanggal 20 Januari 2004 bernomor urut 20
_______________ -
Jumlah 157
(* Tahun 2004 adalah tahun kabisat, sehingga harus ditambah 1).
10
1.5 Pembayaran Secara Angsuran
Pembayaran secara angsuran (kredit) banyak ditawarkan oleh pemberi
kredit (debitor) (misalnya pedagang atau lembaga keuangan) kepada
pelanggan (kreditor) yang menghendakinya. Biasanya debitur
menerima uang muka, dan kreditur mengangsur sisanya dengan
dikenakan biaya bunga dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.
Dalam praktiknya, tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung
besar angsuran dengan tingkat bunga flat (tetap).
Contoh 1.11 Suatu dealer menjual motor seharga Rp 15.000.000
kepada seseorang. Sebagai tanda jadi, seseorang
membayar uang muka sebesar 2.500.000 dan sisanya
akan diangsur dalam 6 kali angsuran yang besarnya
tetap tiap akhir bulan, dengan bunga sederhana 8% p.a.
Hitung besarnya angsuran tiap bulan yang harus dibayar
seseorang tersebut.
Jawab: 0M = Rp 12.500.000 (15.000.000 – 2.500.000); r = 8%
=0,08; dan t = 6 bulan atau 6/12.
)1(0 rtMMt 
= )
12
6
0,08(112.500.000Rp  = Rp 13.000.000
Besarnya angsuran tiap bulan adalah
6
13.000.000Rp
6
tM
= Rp 2.166.666,67
11
KULIAH 2: TINGKAT DISKON
2.1 Pendahuluan
Seringkali pemberi kredit (debitor) menawarkan diskon (discount)
tunai kepada pelanggang kreditnya (kreditor), dengan tujuan agar
melakukan peluanasan lebih cepat sebelum waktu jatuh tempo. Selain
itu, tingkat diskon sering digunakan untuk menghitung bunga wesel
atau bunga kredit yang dipotong di muka. Potongan bunga di muka
demikian menyebabkan tingkat bunga efektif yang dibebankan
menjadi lebih tinggi dibandingkan bunga yang dibayarkan di akhir
periode.
2.2 Diskon dan Tingkat Diskon
Selisih antara nilai akhir tM dan pokok awal 0M sering disebut
sebagai diskon sederhana (simple discount) atau diskon bank (bank
discount). Selanjutnya, diskon sederhana atau diskon bank akan
disebut sebagai diskon (discount). Misalkan D menyatakan diskon,
secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
0MMD t  .
Dari persamaan tersebut nilai pokok awal 0M dapat dinyatakan
sebagai berikut:
DMM t 0 . (2.1)
Diskon D dari jumlah nilai nominal akhir S selama periode t
tahun dengan tingkat diskon (discound rate) d adalah:
12
tdMD t  (2.2)
Jika persamaan (2.1) disubstitusikan ke persamaan (2.2), diperoleh
persemaan sebagai berikut:
)1(0 dtMdtMMM ttt  . (2.3)
Contoh 2.1 Berapa besarnya nilai diskon dari nilai akhir sebesar Rp
10.000.000 selama 8 bulan pada tingkat bunga 12% p.a.
Jawab: tM = Rp 10.000.000; t = 8 bulan; dan r = 0,12.
)1(
0
rt
M
M t


=
)0,12(1
10.000.000Rp
12
8
= Rp 9.259.259,26
0MMD t 
= Rp 10.000.000 – Rp 9.259.259,26
= Rp 740.740,74
Contoh 2.2 Hitung besarnya nilai pokok awal, jika diketahui
besarnya nilai akhir Rp 8.000.000, dengan tingkat
diskon 6% p.a. selama periode waktu 9 bulan.
Jawab: tM = Rp 8.000.000; d = 0,06; dan t = 9 bulan.
)1(0 dtSM 
= )
12
9
0,06-18.000.000(Rp  = Rp 7.640.000,00
13
2.3 Reka Bentuk Matematika
Dari persamaan (2.3), dapat dinyakan tM dalam 0M , d , dan t
sebagai berikut:
)( dt
M
Mn


1
0 . (2.4)
Menggunakan persamaan (1.6) dan persamaan (2.3) diperoleh
persamaan baru sebagai berikut:
)1(
)1(
dtM
rt
M
t
t


.
Menyelesaikan persamaan ini akan diperoleh persamaan tingkat bunga
sebagai berikut:
)1( dt
d
r

 . (2.5)
Selanjutnya, dengan menyelesaikan persamaan (2.5) akan diperoleh
persamaan sebagai berikut:
)1( rt
r
d

 . (2.6)
Contoh 2.3 Berapakah seseorang harus mengajukan pinjaman ke
suatu bank agar ia dapat menerima tunai sebesar Rp
20.000.000, jika bank menetapkan tingkat diskon 12%
p.a. dalam jangka waktu 6 bulan.
Jawab: 0M = Rp 20.000.000; d = 0,12; dan t = 6 bulan.
)1(
0
dt
M
Mt


14
=
)0,12-(1
20.000.000Rp
12
6
= Rp 21.276.595,75
Contoh 2.4 Seandainya suatu bank menetapkan tingkat diskon
sebesar 7% p.a. dalam jangka waktu 5 bulan. Berapa
tingkat bunga ekuivalennya ?
Jawab: d = 0,07 dan t = 5 bulan atau 12
5t tahun.
)1( dt
d
r


=
)07,01(
07,0
12
5
= 0,0721 atau 7,21%
Contoh 2.5 Seandainya suatu bank menetapkan tingkat bunga 12%
p.a. dengan periode waktu 6 bulan. Berapa tingkst
diskon yang ekuivalen ?
Jawab: r = 0,12 dan t = 6 bulan atau 12
6t .
)1( rt
r
d


=
)12,01(
12,0
12
6
= 0,1132 atau 11,32%
15
2.4 Diskon Tunai
Seperti diuraikan dalam bagian 2.1, bahwa diskon diberikan untuk
memotivasi agar peminjam (kriditor) melakukan pelunasan hutangnya
sebelum jatuh tempo. Biasanya besarnya diskon dan persyaratan
dinyatakan dalm termin kredit (credit term), misalnya 5/20, n/60, yang
diartikan diskon tunai atau potongan tunai (cast discount) sebesar 5%
akan diberikan jika pelunasan dilakukan dalam waktu 20 hari. Jika
tidak, jumlah seluruh hutangnya harus dilunasi dalam jangka waktu 60
hari. Sudah barang tentu, tingkat bunga efektif yang ditanggung
dengan cara demikian akan lebih tinggi. Namun, praktik sehari-hari
peminjam (kreditor) akan memanfaatkan bentuk diskon tunai
demikian.
Contoh 2.6 Seorang wirausaha membeli peralatan alat produksi
seharga Rp 50.000.000 dengan termin kredit 5/30,
n/100. Berapakah tingkat bunga efektif yang harus
ditanggung seorang wirausaha tersebut ?
Jawab: Selisih besarnya pembayaran atau diskon adalah 5%
dari harga tunai, atau sebesar Rp 50.000.000 x 5% = Rp
2.500.000; dan selisih waktu 100-30 = 70 hari.
0M = Rp 50.000.000 – Rp 2.500.000
= Rp 475.500.000
I = Rp 2.500.000
365
70
t
16
Cara I:
tM
I
r


0
=
365
700475.500.00Rp
2.500.000Rp

= 0,0276 atau 2,76%
Cara II:
50.000.000
0475.500.00
0,05
70
365
r = 0,0276 atau 2,76%
2.5 Wesel
Wesel (promissory notes) adalah janji tertulis seorang pembuat wesel
(debitor) untuk membayar atas perintah dari penerima wesel (kreditor)
sejumlah uang, dengan bunga atau tanpa bunga, dan pada tanggal
tertentu. Promissory notes sering disingkat Pro-notes atau P-notes.
Promissory notes yang membebankan bunga disebut wesel berbunga
(interest-bearing notes), sedangkan yang tidak membebankan bungan
disebut wesel tidak berbunga (non-interest bearing notes). Dalam
sistem akuntansi, promissory notes disebut wesel tagih (notes
receivable) untuk penerima, dan disebut wesel bayar (notes payable)
untuk pembayar (yang membuat).
Contoh 2.7 Pada tanggal 20 Maret 2012, seseorang menandatangani
(membuat) wesel bernilai Rp 100.000.000. Wesel
tersebut akan jatuh tempo dalam 3 bulan mendatang,
dengan tingkat bunga 10%. Pada tanggal 10 April 2012,
pemegang wesel tersebut menjual ke bank yang
17
mengharapkan tingkat bunga 15%. Berapa nilai yang
akan diterima pemegang wesel tersebut ?
Jawab: 0M = Rp 100.000.000; 0r = 10% dan 1r = 15%.
Jumlah hari antara 20 Maret dan 20 Juni 2012 adalah :
Maret = 11 (31-20)
April = 30
Mei = 31
Juni = 20
_______________ +
Jumlah = 92 hari = 0t
Jumlah hari antara 10 April dan 20 Juni 2012 adalah:
April = 20 (30-10)
Mei = 31
Juni = 20
________________ +
Jumlah = 71 hari = 1t
Nilai hingga jatuh tempo wesel adalah:
)1( 0000 trMMt 
= )
365
92
10,00(1100.000.00Rp 
= Rp 102.520.547,95
18
Nilai yang diterima pemegang wesel hingga saat dijual,
adalah present value dari nilai saat jatuh tempo yang
dinilai saat dijual.
1M
)1( 11
0
tr
Mt

=
)0,13(1
7,95102.520.54Rp
365
71
= Rp 99.991.983,54
Soal Latihan dan Penyelesaian
1. Hitung bunga tepat (exact) dan bunga biasa (ordinary) dari suatu
pinjaman sebesar Rp 15.000.000 selama 100 hari dengan tingkat
bunga sederhana (tunggal) sebesar 8% p.a.
Jawab:
a. Bunga tepat
0M = Rp 15.000.000; t =
365
100
; dan r = 8% = 0,08
trMIex  0 =
365
100
08015.000.000Rp  , = Rp
328.767,12
b. Bunga biasa
0M = Rp 15.000.000; t =
360
100
; dan r = 8% = 0,08
19
trMIor  0 =
360
100
08015.000.000Rp  , = Rp
333.333,33
2. Berapa uang yang harus ditabung hari ini agar menjadi Rp
50.000.000 dalam tempo 4 tahun kedepan dengan tingkat bunga
sederhana 10% p.a. ?
Jawab:
tM = Rp 50.000.000; t = 4 tahun; dan r = 12% = 0,12
)1(0 rtMMt 
Rp 50.000.000 = )412,01(0 M = 1,480 M
1,48
50.000.000Rp
0 M = Rp 33.783.783,78
3. Seseorang membeli televise bermerek Kenken dari toko
elektronik dengan harga Rp 14.000.000. Ia membayar uang muka
sebesar Rp 2.000.000 dan sisanya akan diangsur dalam jangka
waktu 10 kali angsuran yang sama besar setiap akhir bulan
dengan tingkat bunga sederhana 12%. Hitung berapa besar
angsuran tiap bulannya.
Jawab:
0M = Rp 14.000.000 – Rp 2,000.000 = Rp 12.000.000
t =
12
10
= 0,8333; dan r = 12% = 0,12
)1(0 rtMMt 
0,8333)0,12(112.000.000Rp tM = Rp 13.199.999,99
20
Angsuran per bulan =
10
,9913.199.999Rp
= Rp 1.319.999,99
 Rp 1.320.000,00
4. Sule meminjam uang sebesar Rp 1.000.000 selama 6 bulan dari
Makmur yang memberikan tingkat diskon 10%. Berapa besarnya
diskon yang dikenakan dan berapa jumlah yang akan diterima
Sule ?
Jawab:
tM =Rp 1.000.000; d = 10% = 0,10; dan 5,0
12
6
t
dtMD t
= 0,50,101.000.000Rp  = Rp 50.000,00
DMt  = Rp 1.000.000 – Rp 50.000 = Rp 950.000,00
Jadi, besarnya diskon adalah Rp 50.000,00 dan jumlah yang
diterima Sule adalah Rp 950.000,00.
5. Sule berjanji akan membayar pinjaman dengan menerbitkan
sebuah wesel berbungan 20% berjangka waktu 60 hari, dengan
nilai Rp 40.000.000. dalam 30 hari sebelum jatuh tempo, wesel
tersebut didiskontokan ke bank yang menetapkan tingkat diskon
22%. Hitung berapa hasil penjualan wesel tersebut.
Jawab:
tM = Rp 40.000.000; r = 20% = 0,20; dan d = 22% = 0,22
21
Waktu hingga jatuh tempo adalah t = hari =
365
60
Nilai pada jatuh tempo wesel adalah:







365
60
0,20140.000.000RptM = Rp 41.315.068,49
Waktu hingga pendiskontoan adalah t = 30 hari =
365
30
Nilai yang diterima pada saat pendiskontoan adalah:







365
30
0,22-1,4941.315.068Rp0M = Rp 40.568.001,50.
Soal Latihan dan Kunci Jawaban
1. Tentukan bunga sederhana tepat (exact) dan bungan sederhana
biasa (ordinary) dari modal sebesar Rp 20.000 untuk 50 hari
dengan bunga 5%.
Kunci jawaban : exI = Rp 13,70 dan orI = Rp 13,89.
2. Tentukan nilai tunai dari modal sebesar Rp 1.500.000 yang
dikenakan bunga sederhana 6% dalam jangka waktu 9 bulan.
Kunci jawaban : Nilai tunai adalah tM = Rp 1.435, 41
3. Makmur membeli sepeda motor bermerek Hando dari sebuah
dealer seharga Rp 14.500.000. Makmur membayar uang muka
sebesar Rp 2.500.000 dan sisanya akan diangsur 5 kali angsuran
yang sama setiap akhir bulan, dengan tingkat bunga sederhana
22
12%. Berapa besarnya angsuran yang harus dibayar oleh Makmur
setiap akhir bulan ?
Kunci jawaban: Rp 520.000,00 per bulan.
4. Sule hari ini membeli mesin cuci seharga Rp 5.000.000. Jika Sule
membayar tunai, ia akan mendapatkan diskon sebesar 4%. Untuk
memanfaatkan kesempatan diskon ini, Sule menandatangani
sebeuah wesel tanpa bunga berjangka waktu 90 hari di bank yang
menetapkan tingkat diskon 9%. Berapa nilai nominal wesel
tersebut agar pedagang mesin cuci mendapatkan jumlah uang
tunai yang pas untuk pembayaran mesin cucinya ?
Kunci jawaban: Rp 4.908.938,08
5. Berapakah tingkat bunga efektif dari suatu termin kredit 2/10,
n/30 untuk pembayaran tunai lebih cepat?
Kunci jawaban: 2%
Daftar Pustaka
Badrudin, R. & Algifari. (1997). Matematika Bisnis. Edisi Pertama.
Penerbit : BPFE, Yogyakarta.
Capinski, M. & Zastawniak, T. (2004). Mathematics for Finance : An
Introduction to FinanciL Engineering. Springer-Verlag London
Limited.
23
Frensidy, B. (2010). Matematika Keuangan. Edisi 3. Penerbit: Salemba
Empat, Jakarta.
Kellison, S.G. (1970). The Theory of Interest. Richard D. Irwin, Inc.,
Homewood, Illinois 60430.
Kellison, S.G. (1991). The Theory of Interest. Second Edition. IRWIN,
Burr Ridge, Illinois.
Sembiring, L., Wirasasmita, R., Yogia, S.M. & Yance, L.M. (1997).
Matematika Keuangan. Penerbit : M2S, Bandung.
Van Horne, J.C. (1992). Financial Management and Policy. Ninth
Edition. Prentice-Hall International Editions. London.
24

More Related Content

What's hot

Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
Ana Sugiyarti
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
Feronica Romauli
 
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
Judianto Nugroho
 
Diskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskonDiskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskonLeite Bayukaka
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel BebasOptimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Bab 3 bunga sederhana
Bab 3 bunga sederhanaBab 3 bunga sederhana
Bab 3 bunga sederhana
Mirabela Islami
 
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganBunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Arjuna Ahmadi
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
PT. Maleo Prima Ideal
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
Stephanie Isvirastri
 
29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk
Karlonius Purwanto
 

What's hot (20)

Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
 
Akt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitasAkt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitas
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Akt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidupAkt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidup
 
Diskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskonDiskon & tingkat diskon
Diskon & tingkat diskon
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel BebasOptimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
 
Bab 3 bunga sederhana
Bab 3 bunga sederhanaBab 3 bunga sederhana
Bab 3 bunga sederhana
 
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganBunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk
 

Similar to Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)

Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoniKonsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Riki Ardoni
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
SalsabillaPutriAyu
 
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
LUSIAURELIALUMBANRAJ
 
MODUL MATKEU_2 2018.pptx
MODUL MATKEU_2 2018.pptxMODUL MATKEU_2 2018.pptx
MODUL MATKEU_2 2018.pptx
SelmaAndriyana
 
Rente
RenteRente
Diskon tunai
Diskon tunai Diskon tunai
Diskon tunai
kazialaturette1
 
Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga Tunggal dan Bunga MajemukBunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga Tunggal dan Bunga MajemukDesy Aryanti
 
anuitas biasa
 anuitas biasa anuitas biasa
anuitas biasa
blackhatDP
 
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAMakalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
agus niar nazara niar nazara
 
BAB 7 DEPOSITO.pptx
BAB 7 DEPOSITO.pptxBAB 7 DEPOSITO.pptx
BAB 7 DEPOSITO.pptx
JuliaAnn6
 
Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1
SarahKristianiBR
 
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalKuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalMukhrizal Effendi
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
Mang Engkus
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
furkon choerul
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
furkon choerul
 
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.pptPembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
DenzbaguseNugroho
 
Bab iii bunga
Bab iii bungaBab iii bunga
Bab iii bunga
Catatan_Kuliyah
 
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptxKuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
TassimBillah2
 
BAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of MoneyBAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of Money
Supriyanto, S.E., M.M. Dosen
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of moneyKhairul Alonx
 

Similar to Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan) (20)

Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoniKonsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
Konsep Bunga Sederhana dan Nilai Waktu dari Uang - Riki ardoni
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
 
MODUL MATKEU_2 2018.pptx
MODUL MATKEU_2 2018.pptxMODUL MATKEU_2 2018.pptx
MODUL MATKEU_2 2018.pptx
 
Rente
RenteRente
Rente
 
Diskon tunai
Diskon tunai Diskon tunai
Diskon tunai
 
Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga Tunggal dan Bunga MajemukBunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
 
anuitas biasa
 anuitas biasa anuitas biasa
anuitas biasa
 
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAMakalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
 
BAB 7 DEPOSITO.pptx
BAB 7 DEPOSITO.pptxBAB 7 DEPOSITO.pptx
BAB 7 DEPOSITO.pptx
 
Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1
 
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalKuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.pptPembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
Pembahasan Pembelajaran Materi inisiasi 1.ppt
 
Bab iii bunga
Bab iii bungaBab iii bunga
Bab iii bunga
 
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptxKuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
Kuliah matematika 04a-bunga-tunggal.pptx
 
BAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of MoneyBAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of Money
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of money
 

More from Kelinci Coklat

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
Kelinci Coklat
 
Bab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerikBab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerik
Kelinci Coklat
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Kelinci Coklat
 
Bab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasiBab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasi
Kelinci Coklat
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linear
Kelinci Coklat
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Kelinci Coklat
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
Kelinci Coklat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
Kelinci Coklat
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Kelinci Coklat
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
Kelinci Coklat
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
Kelinci Coklat
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)
Kelinci Coklat
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)
Kelinci Coklat
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
Kelinci Coklat
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly
Kelinci Coklat
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
Kelinci Coklat
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
Kelinci Coklat
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
Kelinci Coklat
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Kelinci Coklat
 

More from Kelinci Coklat (20)

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Bab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerikBab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerik
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
Bab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasiBab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasi
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linear
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Bunga Sederhana dan Tingkat Diskon (Matematika Keuangan)

  • 1. 1 Modul 1 BUNGA SEDERHANA DAN TINGKAT DISKON Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Modul 1, mahasiswa diharapkan mampu: (1) Memahami istilah bungan sederhana, nilai waktu dari uang, dan berbagai perhitungan mengenai bungan sederhana; dan (2) Memahami konsep diskon, membedakan tingkat bungan dan tingkat diskon, memahami konsep nilai sekarang, dan menyelesaikan berbagai perhitungan yang berhubungan dengan diskon. KULIAH 1: BUNGA SEDERHANA 1.1 Pendahuluan Uang adalah sebagai alat pertukaran yang sah dalam suatu Negara. Semua orang pasti memerlukan uang untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Bilamana sesorang tidak memiliki uang yang cukup untuk membiayai sesuatu transaksi, biasanya akan meminjam uang ke pihak lain, misalnya ke saudara, tetangga, rentenir, ataupun ke lembaga keuangan (seperti bank, koperasi, pegadaian, dan lain sebagainya). Sebaliknya, ketika seseorang memiliki uang lebih, seseorang akan menginvestasikan ke berbagai alternatif investasi yang menguntungkan
  • 2. 2 dan dianggap aman, misalnya: tabungan atau deposito bank, membeli saham, dan lain sebagainya. 1.2 Bunga Sederhana Seandainya seseorang disuruh memilih, yaitu menerima uang Rp 1.000.000 hari ini atau Rp 1.000.000 enam bulan lagi dengan jaminan kepastian. Dapat dipastikan seseorang akan memilih menerima Rp 1.000.000 hari ini. Hal ini dikarenakan adanya faktor bunga sebagai akibat perbedaan waktu, atau disebut nilai waktu dari uang (time value of money). Karena uang Rp 1.000.000 hari ini akan menghasilkan bunga pada enam bulan lagi dengan tingkat bunga tertentu, sehingga akan bernilai lebih dari Rp 1.000.000 dari pada saat ini. Konsep bahwa nilai uang enam bulan lagi harus lebih besar daripada nilai uang hari ini adalah pendekatan nilai masa depan (future value), sebaliknya konsep bahwa nilai uang hari ini lebih kecil daripada nilai uang enam bulan lagi adalah pendekatan nilai sekarang (present value). Selanjutnya, andaikan seseorang disuruh memilih menerima uang Rp 1.000.000 hari ini atau Rp 1.100.000 enam bulan lagi; menerima uang Rp 1.000.000 hari ini atau Rp 100.000 tiap bulan selama satu tahun; atau menerima uang Rp 1.000.000 hari ini atau Rp 90.000 tiap bulan mulai hari ini. Menggunakan matematika keuangan, persoalan-persoalan keputusan pemilihan uang tersebut dengan mudah dapat diselesaikan. Lalu bagaimana menghitung bunga dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di atas? Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung bunga, yaitu bunga
  • 3. 3 sederhana (simple interest) dan bunga majemuk (compound interest). Dalam modul 1 ini akan dibahas pendekatan bungan sederhana, sedangkan pendekatan bungan majemuk akan dibahas dalam modul 2. Bilamana menggunakan pendekatan bungan sederhana, nilai nominal bunga dihitung dari nilai modal awal (principal) kali tingkat bunga (interest rate) dan kali waktu (time). Perhitungan bunga sederhana ini dilakukan satu kali saja, dan secara matematis, dapat dinyatakan sebagai berikut: trMI  0 (1.1) di mana: I bunga sederhana (simple interest), 0M modal awal (principal), r tingkat bunga (interest rate), dan t waktu dalam tahun (time in years). Jika waktu t dinyatakan dalam bulan, maka dapat digunakan persamaan sebagai berikut: 12 bulanJumlah t . Sedangkan, jika waktu t dinyatakan dalam hari, maka ada dua metode untuk mencari nilai t , yaitu: a) Bunga tepat (exact interest) atau exI , dengan 365 hariJumlah t ; b) Bunga biasa (ordinary interest) atau orI , dengan 360 hariJumlah t . Lembaga keuangan dalam memberikan pinjaman (kredit) biasanya akan menggunakan metode bunga sederhana (ordinary), sedangan dalam pemberian bunga simpanan (tabungan) akan
  • 4. 4 menggunakan metode bunga tepat (exact), karena lebih menguntungkan lembaga keuangan. Contoh 1.1 Hitung bunga tepat dan bunga biasa, dari suatu pinjaman sebesar Rp 10.000.000 selama 30 hari dengan bunga 8%. Jawab : 0M = Rp 10.000.000; r = 8% dan t = 60 hari trMI  0 Bunga tepat: 365 30 0,0810.000.000Rp exI = Rp 65.753,42 Bunga biasa: 360 30 0,0810.000.000Rp orI = Rp 66.666,67 Contoh 1.2 Seseorang menabung di bank ABC sebesar 1.000.000 selama 4 bulan dengan bunga 12% p.a. (per annum). Hitung bunga yang diperolehnya. Jawab: 0M = Rp 1.000.000; r = 12% dan t = 4 bulan trMI  0 12 4 0,121.000.000Rp I = Rp 40.000,00
  • 5. 5 1.3 Reka Bentuk Matematika Dari persamaan (1), dapat dihitung nilai modal awal, tingkat bunga, ataupun waktu, jika diketahui nilai-nilai variabel lainnya. Jika trMI  0 , maka dapat diperoleh persamaan-persamaan sebagai berikut: Menghitung modal awal: tr I M  0 (1.2) Menghitung tingkat bunga: tM I r   0 (1.3) Menghitung waktu: rM I t   0 (1.4) Contoh 1.3 Seseorang harus membayar bunga sebesar 1.500.000, setelah dia meminjam uang selama 50 hari. Berapa besar pokok (modal) pinjaman seseorang tersebut, jika tingkat bunga sederhana 12% p.a. Jawab I = Rp 1.500.000; t = 50 hari; dan r = 12% tr I M  0 = 365 500,12 1.500.000Rp  = Rp 91.250.000,00 Contoh 1.4 Koperasi XYZ menawarkan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 yang harus dilunasi dalam waktu 10 bulan sebesar Rp 1.250.000. Berapa tingkat bunga sederhana tahunan yang dikenakan atas pinjaman tersebut?
  • 6. 6 Jawab: 0M = Rp 1.000.000, t = 10 bulan, dan I = Rp 1.250.000 – Rp 1.000.000 = Rp 250.000 tM I r   0 = 12 101.000.000Rp 250.000Rp  = 0,3 atau 30% p.a. Contoh 1.5 Seseorang menabung Rp 10.000.000 di bank ABC dengan tingkat bunga 10% p.a. Berapa lama waktu agar tabungan seseorang tersebut menghasilkan bunga sebesar Rp 500.000? Jawab: 0M = Rp 10.000.000, r = 0,10 dan I = Rp 500.000 rM I t   0 = 0,1010.000.000Rp 500.000Rp  = 0,5 tahun atau 6 bulan. Misalkan tM menyatakan nilai akhir atau jumlah modal awal ditambah bunga, secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: IMMt  0 rtMMMt 00  )1(0 rtMMt  (1.5) Jika tM , r , dan t diketahui, maka 0M dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:
  • 7. 7 1 0 )1( )1(     rtM rt S M t (1.6) Faktor 1 )1(   rt dalam persamaan (1.6) disebut faktor diskon (discound factor) dengan metode bunga sederhana. Persamaan (1.6) sering disebut nilai sekarang (present value), dan sering digunakan untuk menghitung wesel (promissory note), dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan disebut diskonto dengan metode bunga sederhana. Contoh 1.6 Seseorang menabung Rp 2.000.000 dengan tingkat bunga 10% p.a. Hitung saldo tabungan setelah 6 bulan. Jawab: 0M = Rp 2.000.000; r = 0,10 dan t = 6 bulan. )1(0 rtMMt  = ) 12 6 0,1012.000.000(Rp  = Rp 2.100.000,00 Contoh 1.7 Seseorang menyimpan uang sebesar tertentu dengan tingkat bunga sederhana 10% p.a. akan menjadi sebesar Rp 2.000.000 setelah 6 bulan. Berapa yang ia harus simpan? Jawab: r = 0,10; tM = Rp 2.000.000; dan t = 6 bulan. )1( 0 rt M M t  
  • 8. 8 = )0,10(1 2.000.000Rp 12 6 = Rp 40.000.000,00 1.4 Metode Perhitungan Jumlah Hari Terdapat dua metode untuk menghitung jumlah hari antara dua tanggal kalender, yaitu: Metode menjumahkan hari tiap bulan, dan Metode tabel nomor urut tanggal. 1.4.1 Metode Menjumlahkan Hari Tiap Bulan Adalah dengan menghitung jumlah hari per bulan dan kemudian menjumlahkan seluruhnya. Contoh 1.8 Hitung jumlah hari antara tanggal 10 Juli dan 5 Oktober Jawab : Jumlah hari dalam bulan Juli = 21 hari (31-10) Agustus = 31 September = 30 Oktober = 5 _______________ + Jumlah = 87 hari Contoh 1.9 Hitung jumlah hari antara tanggal 20 Januari dan 15 April dalam tahun kabisat (tahun yang habis dibagi dengan 4, pada tahun kabisat jumlah hari dalam bulan Februari adalah 29 hari, sedangkan pada tahun biasa 28 hari).
  • 9. 9 Jawab Jumlah hari dalam bulan Januari = 11 hari (31-20) Februari = 29 Maret = 31 April = 15 _______________ + Jumlah = 86 hari 1.4.2 Metode Nomor Urut Tanggal Dalam metode ini, tanggal mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember diberi nomor urut tiap tahunnya. Jangan lupa bahwa dalam tahun kabisat, harus ditambahkan 1 pada semua nomor urut mulai tanggal 1 Maret. Jumlah hari antara dua tanggal kalender caranya adalah mengurangkan nomor urut besar dengan nomor urut kecil. Contoh 1.10 Hitung jumlah hari antara tanggal 20 Januari dan 25 Juni 2004. Jawab: Tanggal 25 Juni 2004 bernomor urut 177 (176+1*) Tanggal 20 Januari 2004 bernomor urut 20 _______________ - Jumlah 157 (* Tahun 2004 adalah tahun kabisat, sehingga harus ditambah 1).
  • 10. 10 1.5 Pembayaran Secara Angsuran Pembayaran secara angsuran (kredit) banyak ditawarkan oleh pemberi kredit (debitor) (misalnya pedagang atau lembaga keuangan) kepada pelanggan (kreditor) yang menghendakinya. Biasanya debitur menerima uang muka, dan kreditur mengangsur sisanya dengan dikenakan biaya bunga dalam jangka waktu tertentu yang disepakati. Dalam praktiknya, tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung besar angsuran dengan tingkat bunga flat (tetap). Contoh 1.11 Suatu dealer menjual motor seharga Rp 15.000.000 kepada seseorang. Sebagai tanda jadi, seseorang membayar uang muka sebesar 2.500.000 dan sisanya akan diangsur dalam 6 kali angsuran yang besarnya tetap tiap akhir bulan, dengan bunga sederhana 8% p.a. Hitung besarnya angsuran tiap bulan yang harus dibayar seseorang tersebut. Jawab: 0M = Rp 12.500.000 (15.000.000 – 2.500.000); r = 8% =0,08; dan t = 6 bulan atau 6/12. )1(0 rtMMt  = ) 12 6 0,08(112.500.000Rp  = Rp 13.000.000 Besarnya angsuran tiap bulan adalah 6 13.000.000Rp 6 tM = Rp 2.166.666,67
  • 11. 11 KULIAH 2: TINGKAT DISKON 2.1 Pendahuluan Seringkali pemberi kredit (debitor) menawarkan diskon (discount) tunai kepada pelanggang kreditnya (kreditor), dengan tujuan agar melakukan peluanasan lebih cepat sebelum waktu jatuh tempo. Selain itu, tingkat diskon sering digunakan untuk menghitung bunga wesel atau bunga kredit yang dipotong di muka. Potongan bunga di muka demikian menyebabkan tingkat bunga efektif yang dibebankan menjadi lebih tinggi dibandingkan bunga yang dibayarkan di akhir periode. 2.2 Diskon dan Tingkat Diskon Selisih antara nilai akhir tM dan pokok awal 0M sering disebut sebagai diskon sederhana (simple discount) atau diskon bank (bank discount). Selanjutnya, diskon sederhana atau diskon bank akan disebut sebagai diskon (discount). Misalkan D menyatakan diskon, secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: 0MMD t  . Dari persamaan tersebut nilai pokok awal 0M dapat dinyatakan sebagai berikut: DMM t 0 . (2.1) Diskon D dari jumlah nilai nominal akhir S selama periode t tahun dengan tingkat diskon (discound rate) d adalah:
  • 12. 12 tdMD t  (2.2) Jika persamaan (2.1) disubstitusikan ke persamaan (2.2), diperoleh persemaan sebagai berikut: )1(0 dtMdtMMM ttt  . (2.3) Contoh 2.1 Berapa besarnya nilai diskon dari nilai akhir sebesar Rp 10.000.000 selama 8 bulan pada tingkat bunga 12% p.a. Jawab: tM = Rp 10.000.000; t = 8 bulan; dan r = 0,12. )1( 0 rt M M t   = )0,12(1 10.000.000Rp 12 8 = Rp 9.259.259,26 0MMD t  = Rp 10.000.000 – Rp 9.259.259,26 = Rp 740.740,74 Contoh 2.2 Hitung besarnya nilai pokok awal, jika diketahui besarnya nilai akhir Rp 8.000.000, dengan tingkat diskon 6% p.a. selama periode waktu 9 bulan. Jawab: tM = Rp 8.000.000; d = 0,06; dan t = 9 bulan. )1(0 dtSM  = ) 12 9 0,06-18.000.000(Rp  = Rp 7.640.000,00
  • 13. 13 2.3 Reka Bentuk Matematika Dari persamaan (2.3), dapat dinyakan tM dalam 0M , d , dan t sebagai berikut: )( dt M Mn   1 0 . (2.4) Menggunakan persamaan (1.6) dan persamaan (2.3) diperoleh persamaan baru sebagai berikut: )1( )1( dtM rt M t t   . Menyelesaikan persamaan ini akan diperoleh persamaan tingkat bunga sebagai berikut: )1( dt d r   . (2.5) Selanjutnya, dengan menyelesaikan persamaan (2.5) akan diperoleh persamaan sebagai berikut: )1( rt r d   . (2.6) Contoh 2.3 Berapakah seseorang harus mengajukan pinjaman ke suatu bank agar ia dapat menerima tunai sebesar Rp 20.000.000, jika bank menetapkan tingkat diskon 12% p.a. dalam jangka waktu 6 bulan. Jawab: 0M = Rp 20.000.000; d = 0,12; dan t = 6 bulan. )1( 0 dt M Mt  
  • 14. 14 = )0,12-(1 20.000.000Rp 12 6 = Rp 21.276.595,75 Contoh 2.4 Seandainya suatu bank menetapkan tingkat diskon sebesar 7% p.a. dalam jangka waktu 5 bulan. Berapa tingkat bunga ekuivalennya ? Jawab: d = 0,07 dan t = 5 bulan atau 12 5t tahun. )1( dt d r   = )07,01( 07,0 12 5 = 0,0721 atau 7,21% Contoh 2.5 Seandainya suatu bank menetapkan tingkat bunga 12% p.a. dengan periode waktu 6 bulan. Berapa tingkst diskon yang ekuivalen ? Jawab: r = 0,12 dan t = 6 bulan atau 12 6t . )1( rt r d   = )12,01( 12,0 12 6 = 0,1132 atau 11,32%
  • 15. 15 2.4 Diskon Tunai Seperti diuraikan dalam bagian 2.1, bahwa diskon diberikan untuk memotivasi agar peminjam (kriditor) melakukan pelunasan hutangnya sebelum jatuh tempo. Biasanya besarnya diskon dan persyaratan dinyatakan dalm termin kredit (credit term), misalnya 5/20, n/60, yang diartikan diskon tunai atau potongan tunai (cast discount) sebesar 5% akan diberikan jika pelunasan dilakukan dalam waktu 20 hari. Jika tidak, jumlah seluruh hutangnya harus dilunasi dalam jangka waktu 60 hari. Sudah barang tentu, tingkat bunga efektif yang ditanggung dengan cara demikian akan lebih tinggi. Namun, praktik sehari-hari peminjam (kreditor) akan memanfaatkan bentuk diskon tunai demikian. Contoh 2.6 Seorang wirausaha membeli peralatan alat produksi seharga Rp 50.000.000 dengan termin kredit 5/30, n/100. Berapakah tingkat bunga efektif yang harus ditanggung seorang wirausaha tersebut ? Jawab: Selisih besarnya pembayaran atau diskon adalah 5% dari harga tunai, atau sebesar Rp 50.000.000 x 5% = Rp 2.500.000; dan selisih waktu 100-30 = 70 hari. 0M = Rp 50.000.000 – Rp 2.500.000 = Rp 475.500.000 I = Rp 2.500.000 365 70 t
  • 16. 16 Cara I: tM I r   0 = 365 700475.500.00Rp 2.500.000Rp  = 0,0276 atau 2,76% Cara II: 50.000.000 0475.500.00 0,05 70 365 r = 0,0276 atau 2,76% 2.5 Wesel Wesel (promissory notes) adalah janji tertulis seorang pembuat wesel (debitor) untuk membayar atas perintah dari penerima wesel (kreditor) sejumlah uang, dengan bunga atau tanpa bunga, dan pada tanggal tertentu. Promissory notes sering disingkat Pro-notes atau P-notes. Promissory notes yang membebankan bunga disebut wesel berbunga (interest-bearing notes), sedangkan yang tidak membebankan bungan disebut wesel tidak berbunga (non-interest bearing notes). Dalam sistem akuntansi, promissory notes disebut wesel tagih (notes receivable) untuk penerima, dan disebut wesel bayar (notes payable) untuk pembayar (yang membuat). Contoh 2.7 Pada tanggal 20 Maret 2012, seseorang menandatangani (membuat) wesel bernilai Rp 100.000.000. Wesel tersebut akan jatuh tempo dalam 3 bulan mendatang, dengan tingkat bunga 10%. Pada tanggal 10 April 2012, pemegang wesel tersebut menjual ke bank yang
  • 17. 17 mengharapkan tingkat bunga 15%. Berapa nilai yang akan diterima pemegang wesel tersebut ? Jawab: 0M = Rp 100.000.000; 0r = 10% dan 1r = 15%. Jumlah hari antara 20 Maret dan 20 Juni 2012 adalah : Maret = 11 (31-20) April = 30 Mei = 31 Juni = 20 _______________ + Jumlah = 92 hari = 0t Jumlah hari antara 10 April dan 20 Juni 2012 adalah: April = 20 (30-10) Mei = 31 Juni = 20 ________________ + Jumlah = 71 hari = 1t Nilai hingga jatuh tempo wesel adalah: )1( 0000 trMMt  = ) 365 92 10,00(1100.000.00Rp  = Rp 102.520.547,95
  • 18. 18 Nilai yang diterima pemegang wesel hingga saat dijual, adalah present value dari nilai saat jatuh tempo yang dinilai saat dijual. 1M )1( 11 0 tr Mt  = )0,13(1 7,95102.520.54Rp 365 71 = Rp 99.991.983,54 Soal Latihan dan Penyelesaian 1. Hitung bunga tepat (exact) dan bunga biasa (ordinary) dari suatu pinjaman sebesar Rp 15.000.000 selama 100 hari dengan tingkat bunga sederhana (tunggal) sebesar 8% p.a. Jawab: a. Bunga tepat 0M = Rp 15.000.000; t = 365 100 ; dan r = 8% = 0,08 trMIex  0 = 365 100 08015.000.000Rp  , = Rp 328.767,12 b. Bunga biasa 0M = Rp 15.000.000; t = 360 100 ; dan r = 8% = 0,08
  • 19. 19 trMIor  0 = 360 100 08015.000.000Rp  , = Rp 333.333,33 2. Berapa uang yang harus ditabung hari ini agar menjadi Rp 50.000.000 dalam tempo 4 tahun kedepan dengan tingkat bunga sederhana 10% p.a. ? Jawab: tM = Rp 50.000.000; t = 4 tahun; dan r = 12% = 0,12 )1(0 rtMMt  Rp 50.000.000 = )412,01(0 M = 1,480 M 1,48 50.000.000Rp 0 M = Rp 33.783.783,78 3. Seseorang membeli televise bermerek Kenken dari toko elektronik dengan harga Rp 14.000.000. Ia membayar uang muka sebesar Rp 2.000.000 dan sisanya akan diangsur dalam jangka waktu 10 kali angsuran yang sama besar setiap akhir bulan dengan tingkat bunga sederhana 12%. Hitung berapa besar angsuran tiap bulannya. Jawab: 0M = Rp 14.000.000 – Rp 2,000.000 = Rp 12.000.000 t = 12 10 = 0,8333; dan r = 12% = 0,12 )1(0 rtMMt  0,8333)0,12(112.000.000Rp tM = Rp 13.199.999,99
  • 20. 20 Angsuran per bulan = 10 ,9913.199.999Rp = Rp 1.319.999,99  Rp 1.320.000,00 4. Sule meminjam uang sebesar Rp 1.000.000 selama 6 bulan dari Makmur yang memberikan tingkat diskon 10%. Berapa besarnya diskon yang dikenakan dan berapa jumlah yang akan diterima Sule ? Jawab: tM =Rp 1.000.000; d = 10% = 0,10; dan 5,0 12 6 t dtMD t = 0,50,101.000.000Rp  = Rp 50.000,00 DMt  = Rp 1.000.000 – Rp 50.000 = Rp 950.000,00 Jadi, besarnya diskon adalah Rp 50.000,00 dan jumlah yang diterima Sule adalah Rp 950.000,00. 5. Sule berjanji akan membayar pinjaman dengan menerbitkan sebuah wesel berbungan 20% berjangka waktu 60 hari, dengan nilai Rp 40.000.000. dalam 30 hari sebelum jatuh tempo, wesel tersebut didiskontokan ke bank yang menetapkan tingkat diskon 22%. Hitung berapa hasil penjualan wesel tersebut. Jawab: tM = Rp 40.000.000; r = 20% = 0,20; dan d = 22% = 0,22
  • 21. 21 Waktu hingga jatuh tempo adalah t = hari = 365 60 Nilai pada jatuh tempo wesel adalah:        365 60 0,20140.000.000RptM = Rp 41.315.068,49 Waktu hingga pendiskontoan adalah t = 30 hari = 365 30 Nilai yang diterima pada saat pendiskontoan adalah:        365 30 0,22-1,4941.315.068Rp0M = Rp 40.568.001,50. Soal Latihan dan Kunci Jawaban 1. Tentukan bunga sederhana tepat (exact) dan bungan sederhana biasa (ordinary) dari modal sebesar Rp 20.000 untuk 50 hari dengan bunga 5%. Kunci jawaban : exI = Rp 13,70 dan orI = Rp 13,89. 2. Tentukan nilai tunai dari modal sebesar Rp 1.500.000 yang dikenakan bunga sederhana 6% dalam jangka waktu 9 bulan. Kunci jawaban : Nilai tunai adalah tM = Rp 1.435, 41 3. Makmur membeli sepeda motor bermerek Hando dari sebuah dealer seharga Rp 14.500.000. Makmur membayar uang muka sebesar Rp 2.500.000 dan sisanya akan diangsur 5 kali angsuran yang sama setiap akhir bulan, dengan tingkat bunga sederhana
  • 22. 22 12%. Berapa besarnya angsuran yang harus dibayar oleh Makmur setiap akhir bulan ? Kunci jawaban: Rp 520.000,00 per bulan. 4. Sule hari ini membeli mesin cuci seharga Rp 5.000.000. Jika Sule membayar tunai, ia akan mendapatkan diskon sebesar 4%. Untuk memanfaatkan kesempatan diskon ini, Sule menandatangani sebeuah wesel tanpa bunga berjangka waktu 90 hari di bank yang menetapkan tingkat diskon 9%. Berapa nilai nominal wesel tersebut agar pedagang mesin cuci mendapatkan jumlah uang tunai yang pas untuk pembayaran mesin cucinya ? Kunci jawaban: Rp 4.908.938,08 5. Berapakah tingkat bunga efektif dari suatu termin kredit 2/10, n/30 untuk pembayaran tunai lebih cepat? Kunci jawaban: 2% Daftar Pustaka Badrudin, R. & Algifari. (1997). Matematika Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit : BPFE, Yogyakarta. Capinski, M. & Zastawniak, T. (2004). Mathematics for Finance : An Introduction to FinanciL Engineering. Springer-Verlag London Limited.
  • 23. 23 Frensidy, B. (2010). Matematika Keuangan. Edisi 3. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Kellison, S.G. (1970). The Theory of Interest. Richard D. Irwin, Inc., Homewood, Illinois 60430. Kellison, S.G. (1991). The Theory of Interest. Second Edition. IRWIN, Burr Ridge, Illinois. Sembiring, L., Wirasasmita, R., Yogia, S.M. & Yance, L.M. (1997). Matematika Keuangan. Penerbit : M2S, Bandung. Van Horne, J.C. (1992). Financial Management and Policy. Ninth Edition. Prentice-Hall International Editions. London.
  • 24. 24