SlideShare a Scribd company logo
Diferensial

Matematika Sains
Pendidikan Sains Pps Unesa 2013
Turunan

Fungsi
Aljabar

Fungsi
Trigonometri

Fungsi Eksponen
dan Logaritma

Aturan
Rantai

Aplikasi

Grafik
Fungsi
A. Definisi Turunan
Turunan dapat digunakan untuk menentukan persamaan garis singgung kurva,
kecepatan dan percepatan gerak benda, serta kasus maksimum/minimum.

Misalkan diketahui fungsi y = f(x). Jika variable x bertambah besar Δx (dibaca:
“delta x”) maka variabel y (dibaca: “delta y”. Hal ini dapat ditulis
y = f(x)
y + Δy = f(x + Δx)
Jadi, Δy timbul karena adanya perubahan sebesar Δx pada x. Jika kedua ruas
dibagi Δx, diperoleh :
Δ𝑦
Δ𝑥
Δ𝑦
Δ𝑥

=

𝑓 𝑥 + Δ𝑥 −𝑓(𝑥)
Δ𝑥

dinamakan hasil bagi perbedaan yang mencerminkan tingkat perubahan
rata-rata variabel y terhadap variabel x.
Turunan suatu fungsi f(x) didefiniikan:
𝑑𝑦
𝑓 𝑥 + ℎ − 𝑓(𝑥)
′ 𝑥 = lim
= 𝑓
ℎ→0
𝑑𝑥
ℎ

Contoh:
Tentukan turunan pertama fungsi f(x) = 𝑥 2 + 1
Jawab:
𝑑𝑦
𝑓 𝑥 + ℎ − 𝑓(𝑥)
= 𝑓 ′ 𝑥 = lim
ℎ→0
𝑑𝑥
ℎ
=

𝑓(𝑥+ℎ)2 −𝑓(𝑥 2 + 1)
lim
ℎ
ℎ→0

=

𝑥 2 +2𝑥ℎ+ℎ2 +1− 𝑥 2 − 1)
lim
ℎ
ℎ→0

=

2𝑥ℎ+ℎ2
lim
ℎ
ℎ→0

= lim 2𝑥 + ℎ = 2𝑥
ℎ→0
B. Turunan Fungsi
Aljabar
Misalkan diberikan fungsi f(x) = c, f(x) = x, f(x), = 𝑥 2 , f(x) = 𝑥 3 , f(x) = 𝑥 4 ,
dan f(x) = 𝑥 𝑛 .

Dengan menggunakan rumus

𝑑𝑦
𝑑𝑥

𝑓 𝑥 +ℎ −𝑓(𝑥)
ℎ
ℎ→0

= 𝑓 ′ 𝑥 = lim

, maka

akan diperleh turunan fungsi f(x) = c adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 0, turunan fungsi
f(x) = 𝑥 2 adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 2x, turunan fungsi f(x) = 𝑥 3 adalah 𝑓 ′ 𝑥 =
3𝑥 2 , dan seterusnya.
Secara umum, fungsi f(x) = 𝑥 𝑛 , dengan n bilangan bulat, turunannya
dapat ditentukan dengan:
𝑓

′

𝑥 =

(𝑥+ℎ)2 − 𝑥 𝑛
lim
ℎ
ℎ→0
Menurut teorema Binomial, untuk dan y bilangan real dan n bilangan
asli, berlaku:
(𝑥 + 𝑦) 𝑛 = ∁0𝑛 𝑥 𝑛 + ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 𝑦 + ∁2𝑛 𝑥 𝑛−2 𝑦 2 + ……. + ∁ 𝑛 𝑦 𝑛
𝑛
𝑓

′

𝑥

(𝑥+ℎ)2 − 𝑥 𝑛
= lim
ℎ
ℎ→0
𝑥 𝑛 + ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 ℎ + …….+ ℎ 𝑛 − 𝑥 𝑛
= lim
ℎ
ℎ→0
∁0𝑛 𝑥 𝑛 + ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 ℎ + …….+ ℎ 𝑛 − 𝑥 𝑛
= lim
ℎ
ℎ→0
∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 ℎ + …….+ ℎ 𝑛
= lim
ℎ
ℎ→0
= ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1
= 𝑛𝑥 𝑛−1

Dengan demikian, apabila f(x) maka telah terbukti 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑛𝑥 𝑛−1 .
Dengan cara yang sama, jika f(x) = 𝑎𝑥 𝑛 , maka dapat dibuktikan bahwa
turunan f(x) adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑎𝑛𝑥 𝑛−1 . Selanjutnya, rumus ini berlaku
pula unutuk n bilangan rasional dan dapat dikatakan sebagai berikut:
“jika n bilangan rasional, c konstanta, u(x) dan v(x) fungsifungsi diferensiabel dengan turunannya masing-masing
𝑢′ 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑣 ′ 𝑥 , sedangkan 𝑓 ′ 𝑥 turunan dari f(x).”
maka berlaku sebagai berikut:
• Jika f(x) = c maka turunannya adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 0
• Jika f(x) = 𝑥 𝑛 maka turunannya adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑛𝑥 𝑛−1
• Jika f(x) = 𝑎𝑥 𝑛 maka turunannya adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑎𝑛𝑥 𝑛−1
Contoh soal:
1. Tentuka turunan dari f(x)= 6𝑥 4
Jawab:
f(x)= 6𝑥 4 , maka dalam hal ini a = 6 n = 4
Jadi, f'(x)= 6(4𝑥 4−1 ) = 24𝑥 3
2. Tentukan turunan dari f(x) =

1
𝑥

Jawab:
1
𝑥
𝑓′

f(x) = = 𝑥 −1 , dalam hal ini, n = -1
Jadi,

𝑥 = −𝑥 −1−1 = −𝑥 −2 atau 𝑓 ′ 𝑥 =

3. Tentukan turunan dari f(x) =

𝑥

−1
𝑥2
Jawab:
Dengan menggunakn definisi turunan, diperoleh:
𝑓 ′ 𝑥 = lim

ℎ→0

= lim

ℎ→0

𝑥+ℎ −
ℎ

𝑥+ℎ −
ℎ

𝑥

𝑥

x

𝑥+ℎ − 𝑥
𝑥+ℎ − 𝑥

𝑥+ℎ− 𝑥
ℎ→0 ℎ ( 𝑥+ℎ − 𝑥 )

= lim

= lim

ℎ→0

1
𝑥+ℎ −

𝑥

=

1
2

𝑥

1
−1
2

=

1
2

𝑥

1

−2
C. Turunan Fungsi
Trigonometri
Turunan fungsi trigonometri diperoleh dengan mencari limit
𝑓 𝑥+ℎ −𝑓(𝑥)
,
ℎ
ℎ→0

lim

untuk f(x) merupakan fungsi trigonometri. Dan beberapa

fungsi trigonometri khusus yaitu:
sin ℎ
ℎ→0 ℎ

lim

a.

1−cos ℎ
ℎ
ℎ→0

= 1 dan lim

=0

Untuk mencari turunan f 𝑥 = sin 𝑥 dengan menggunakan limit
𝑓 𝑥+ℎ −𝑓(𝑥)
,
ℎ
ℎ→0

lim

𝑓′

diperoleh:

𝑠𝑖𝑛 𝑥 + ℎ − 𝑠𝑖𝑛(𝑥)
𝑥 = lim
ℎ→0
ℎ
sin 𝑥 cos ℎ+cos 𝑥 sin ℎ− sin
= lim
ℎ→0

ℎ

𝑥
= lim − 𝑠𝑖𝑛 𝑥.
ℎ→0

1−cos ℎ
ℎ

+ cos 𝑥

sin ℎ
ℎ

sin ℎ
1 − cos ℎ
]
= − sin 𝑥 [lim
] + cos 𝑥 [lim
ℎ
ℎ→0 ℎ
ℎ→0
= sin 𝑥. 0 + cos 𝑥. 1 = cos 𝑥
b. Untuk mencari turunan f 𝑥 = cos 𝑥 dengan menggunakan limit
𝑓 𝑥+ℎ −𝑓(𝑥)
, diperoleh:
ℎ
ℎ→0
𝑐𝑜𝑠 𝑥+ℎ −𝑐𝑜𝑠(𝑥)
= lim
ℎ
ℎ→0

lim

𝑓′ 𝑥

cos 𝑥 cos ℎ+sin 𝑥 sin ℎ− cos 𝑥
ℎ
ℎ→0

= lim

= lim − 𝑐𝑜𝑠 𝑥.
ℎ→0

= − 𝑐𝑜𝑠

1−cos ℎ
ℎ

− sin 𝑥

1−cos ℎ
𝑥 [lim
]
ℎ
ℎ→0

sin ℎ
ℎ
sin ℎ
]
ℎ
ℎ→0

− sin 𝑥 [lim

= −cos 𝑥. 0 − sin 𝑥. 1 = −sin 𝑥
D. Turunan dengan
Aturan Rantai


Prinsip menentukan turunan dengan aturan rantai
adalah:
1. Mengubah fungsi yang akan diturunkan kedalam fungsi
bentuk dasar seperti xn
2. Fungsi-fungsi dasar tersebut diurunkan seperti aturan
sebelumnya.
Misalnya terdapat fungsi y = f ( u )x))
Turunan fungsi y dapat ditentukan dengan: dy  dy x du
dx du dx
Misalkan terdapat Fungsi y = f ( u (v(x)))
Turunan fungsi y dapat ditentukan dengan:

dy dy du dv

x
x
dx du dv dx
Contoh:
2
 Tentukan turunan fungsi y  (3x  2)
Jawab :
y  u2
Misalkan u  3x  2 . Dengan demikian

Untuk y  u 2 maka dy  2u
du
Karena u  3x  2 maka du  3
dx

dy dy du
Jadi

x  2ux3  2(3x  2)(3)  18 x  2
dx du dx
E. Turunan Fungsi
Eksponen dan Logaritma
1.

Turunan Fungsi Eksponen (𝒚 = 𝒆 𝒙 )

Turunan suatu fungsi dapat ditentukan dengan menggunakan limit.
Berdasarkan pengertian itu, turunan fungsi 𝑦 = 𝑓 𝑥
𝑓 𝑥+ℎ −𝐹(ℎ)
𝑦′ =lim
ℎ
ℎ→0

adalah
Oleh karena itu ,misalnya 𝑦 = 𝑒 𝑥 maka
𝑓 ′ 𝑥 = lim 𝑒 𝑥+ℎ − 𝑒 𝑟
ℎ→0

=
=

𝑒 𝑥 ×𝑒 𝑥 −𝑒 𝑥
lim
ℎ
ℎ→0
𝑒 𝑥 (𝑒 ℎ −1)
lim
ℎ
ℎ→0
𝑥

= 𝑒 lim
ℎ→0
𝑥×1
= 𝑒
= 𝑒𝑥

𝑒 ℎ −1
ℎ

(ingat : lim

ℎ→0

𝑒 ℎ −1
ℎ

=1
Berdasarkan uraian di atas, dapat disim[ulkan sebagai berikut.
Jika 𝑦 = 𝑒 𝑥 maka 𝑦 = 𝑒 𝑥
Dengan menggunakan dalil rantai, misalnya 𝑢 𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏 , kalian dapat
menentukan bahwa turunan dari fungsi 𝑦 = 𝑒 𝑎𝑥+𝑏 adalah sebagai berikut.
Jika 𝑦 = 𝑒 𝑎𝑥+𝑏 maka 𝑦 ′ = 𝑎𝑥 𝑎𝑥+𝑏

Contoh :
Tentukan turunan dan fungsi berikut.
a.
b.
c.

𝑦 = 𝑒 5𝑥
𝑦= 𝑒
𝑦= 𝑒

−𝑥+3
cos 𝑥

Jawab:
a.
b.
c.

𝑦 = 𝑒 5𝑥 maka 𝑦 ′ = 5𝑒 5𝑥
𝑦 = 𝑒 −𝑥+3 maka 𝑦 ′ = −𝑒 −𝑥+3
𝑦 = 𝑒 cos 𝑥 maka 𝑦 ′ = − sin 𝑥 𝑒 cos

𝑥
2. Turunan Logaritma Natural (In x)
Logaritma, yaitu jika 𝑦 = 𝑎log 𝑥 maka 𝑥 = 𝑎 𝑦 . Apakah logaritma
dengan basis atau bilangan pokok 𝑒. Logaritma natural biasanya
dinotasikan “In” sehingga 𝑒log 𝑥 = In 𝑥
Oleh karena itu , dapat didefinisikan sebagai berikut.
In 𝑥 = 𝑦
𝑥= 𝑒𝑦
Turunan dari fungsi tersebut? Misalnya 𝑦 = in 𝑥, maka 𝑥 = 𝑒 𝑦 . Turunan 𝑒 𝑦
𝑑𝑒 𝑦
𝑑𝑦
terhadap variable 𝑦 akan diperoleh
. Karena 𝑒 𝑦 = 𝑥 maka = 𝑥
𝑑𝑦

Maka, diperoleh

𝑑𝑦
𝑑𝑥

=

1

𝑑𝑦 =
𝑑𝑥

𝑑𝑥

1
𝑥

Jadi, dapat disimpulkan:
Jika 𝑦 =In 𝑥 maka

𝑑𝑦
𝑑𝑥

=

1
𝑥

Secara umum, dapat ditentukan turunan 𝑦 = In 𝑢, dengan 𝑢 = 𝑓(𝑥) adalah
sebagai berikut.
Jika 𝑦 = In 𝑢 dengan 𝑢 = 𝑓 𝑥 , maka 𝑦 ′ =

𝑢′
𝑢′
Contoh:
Tentukan turunan fungsi berikut:
a. 𝑦 = 2 In 𝑥
b. 𝑦 = In (𝑘𝑥 + 𝑐)
Jawab:

a.

′

1
𝑥

𝑦 = In 𝑥 maka 𝑦 = 2 × =

2
𝑥

b. 𝑦 = I 𝑘𝑥 + 𝑐
Misal 𝑢 = 𝑘𝑥 + 𝑐 maka

𝑢′ =

𝑘 sehingga

𝑦′

=

𝑢′
𝑢′

=

𝑘
𝑘𝑥+𝑐
F. Grafik Fungsi
Langkah-langkah yang perlukan dalam menggambar grafik suatu fungsi f(x):
1. Menentukan titik potong f(x) dengan sumbu-sumbu koordinat (sumbu X
dan sumbu Y).
2. Menentukan titik-titik stasioner atau titik ekstrem dan jenisnya.
3. Menentukan titik-titik sembarang dalam fungsi untuk memperhalus
grafik.

Contoh:
Sketsalah grafik fungsi f(x)= 2x3 – x4.
Jawab:
Langkah 1:
Titik potong dengan sumbu X, syaratnya f(x)=0
F(x) = 2x3 – x4 = x3 (2-x) = 0. Karena = x3 (2-x) = 0, x=0 atau x = 2.
Dengan demikian, titik potong dengan sumbu X adalah (0,0) dan (2,0).
Titik potong dengan sumbu Y, syaratnya x = 0.
Nilai f(0) = 0. Dengan demikian, titik potong dengan sumbu Y adalah (0,0).
Langkah 2:
Setelah menentukan titik-titik potong grafik dengan sumbu-sumbu
koordinat, kita tentukan titik-titik ekstremnya.

3
2

Diketahui f(x) = 2x3 – x4  f’(x) = 6x2 – 4x3 = 2x2(3-2x) = 0  x = 0 atau x = .
a. Untuk x = 0
Untuk x < 0 maka f’(x) > 0. Akibatnya, untuk x < 0, fungsi f(x) naik.
3

3

3
2

3
2

Untuk 0 < x < maka f’(x) > 0. Akibatnya, untuk 0 < x < , fungsi f(x)
2
2
naik.
Dengan demikian, x = 0 merupakan nilai x dimana terdapat titik
belok.
b.Untuk x =

3
2

Untuk 0 < x < maka f’(x) > 0. Akibatnya, untuk 0 < x < , fungsi f(x) naik.
3

3

Untuk x > , maka f’(x) < 0, untuk x > , fungsi f(x) turun.
2
2
Dari a) dan b) dapat kita lukiskan arah (gradien) grafik itu, seperti
Gambar 8.16 (a).
a.
+++

+++

0

---

3
2

𝑓′ 𝑥
3

Dengan demikian, x = 2 merupakan nilai x dimana terdapat titik balik maksimum
dan x = 0 merupakan titik belok.
Jadi sketsa grafiknya dapat kita lukis seperti Gambar 8.16 (b).

b.
G. Aplikasi Turunan
dalam Biologi
1. Pengawasan industri penangkapan ikan.
Seorang ahli biologi perikanan mempelajari akibat dari penangkapan ikan pada
populasi air tawar. Populasi ikan dalam suatu danau awalnya berjumlah 1
juta dan kecepatan pertumbuhannya 4% per tahun. Peraturan
memperbolehkan untuk menangkap ikan sebanyak 80000 ikan per tahun.
Dengan syarat ini berapakah ukuran populasi ikan di masa yang akan datang.
Penyelesaian:
Jika yn adalah ukuran populasi ikan pada akhir tahun ke n maka masalah
nilai awal yang menggambarkan populasi ikan di masa yang akan datang:
yn+1 – yn = 0.04yn – 80000, yo = 1000000.

perubahan populasi ikan (yn+1 – yn)
pertumbuhan alami (0.04yn)
penangkapan ikan (80000)
ukuran populasi (1000000)
Solusi dari persamaan ini adalah:
yn = 1000000 (1.04)n – 2000000 [(1.04)n - 1].
= 1000000 (1.04)n + 2000000 -2000000(1.04)n.
= 2000000 – 1000000(1.04)n
= 1000000 [ 2 – (1.04)n].

Jadi solusinya adalah:
yn = 1000000 [ 2 – (1.04)n].
Aplikasi dalam bidang biologi ini dapat dirangkum sebagai berikut:
Jika suatu populasi biologi tumbuh dengan kecepatan kper periode waktu dan
jika populasi berkurang secara periodik sejumlah d maka persamaan
diferensi yang menggambarkan ukuran populasi pada akhir periode ke n (yn)
adalah:
yn+1 = (1 + k) yn – d .
dengan solusinya:
yn = yo (1+k)n – d/k [ (1+k)n – 1 ].

(n = 0, 1, 2, 3, … )
2. Aliran Darah
Pada waktu kita meninjau aliran darah melalui pembuluh darah, seperti urat
darah halus atau arteri, kita dapat mengambil bentuk pembuluh darah itu
berupa tabung silinder dengan jari-jari R dan panjang l. Karena gesekan pada
dinding tabung, maka berapakah kecepatan aliran darah jika salah satu arteri
manusia diketahui viskositas darah = 0,027, jari-jari pembuluh darah arteri =
0,008 cm, panjang pembuluh darah arteri = 2 cm, dan selisih tekanan di antara
kedua ujung pembuluh darah = 4000 dyne/cm2, jaraknya = 0,002 cm serta
berapah gradien kecepatannya?
Penyelesaian:
Diketahui: ŋ = 0,027, R = 0,008 cm, l = 2 cm, dan P = 4000 dyne/cm2, r = 0,002
cm
Ditanya: v dan gradien kecepatannya?
Jawab:
V=

𝑃
4ŋ 𝐼

(𝑅2 − 𝑟 2 )

4000
(0,000064 − 𝑟 2 )
4 0,027 2
1,85 x 104 (6,4 x10−5 − 𝑟 2 )

V=
≈

Pada r = 0,002 cm darah mengalir pada kecepatan sebesar:
V (0,002) = 1,85 x 104 (6,4 x10−5 x 4 x 10−6 )

𝑐𝑚
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

= 1,11 cm/detik
Gradien kecepatan pada titik tersebut adalah
𝑑𝑣
𝑑𝑟

r = 0,002 =

4000 (0,002)
2 0,027 2

= -74 (cm/detik)/cm
Untuk mendapatkan perasaan bahwa apakah persamaan ini bermakna,
mari kita ubah satuan dari cm menjadi μm (1 cm = 10.000 μm).
Kemudian jari-jari arteri adalah 80 μm. Kecepatan di sumbu pusat
adalah 11.850 μm/detik, yang berkurang menjadi 11.110 μm/detik
𝑑𝑣
pada jarak r = 20 μm. Kenyataan bahwa
≈ -74 (μm/detik)/μm
𝑑𝑟
berarti bahwa pada waktu r = 20 μm kecepatan berkurang pada laju
sekitar 74 μm/detik untuk setiap mikrometer jauhnya kita beranjak
menjauhi pusat.
Diferensial

More Related Content

What's hot

Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
PT.surga firdaus
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Maya Umami
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
Fazar Ikhwan Guntara
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
maman wijaya
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Kelinci Coklat
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
Nailul Hasibuan
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Kelinci Coklat
 
Turunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi Trigonometri
Asrifida Juwita Tanjung
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
Simon Patabang
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Kelinci Coklat
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi Turunan
Sridayani
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
SCHOOL OF MATHEMATICS, BIT.
 
PPT LIMIT FUNGSI ALJABAR.pptx
PPT LIMIT FUNGSI ALJABAR.pptxPPT LIMIT FUNGSI ALJABAR.pptx
PPT LIMIT FUNGSI ALJABAR.pptx
ulfa76
 
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan RiilMatematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Adhi99
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Ring Polonomial
Ring PolonomialRing Polonomial
Ring Polonomial
 
Aturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variableAturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variable
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
 
Turunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi Trigonometri
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi Turunan
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
PPT LIMIT FUNGSI ALJABAR.pptx
PPT LIMIT FUNGSI ALJABAR.pptxPPT LIMIT FUNGSI ALJABAR.pptx
PPT LIMIT FUNGSI ALJABAR.pptx
 
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan RiilMatematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 

Viewers also liked

Избранные мысли о текущем моменте
Избранные мысли о текущем моментеИзбранные мысли о текущем моменте
Избранные мысли о текущем моменте
Vladimir Ashurkov
 
How to choose a church
How to choose a churchHow to choose a church
How to choose a church
ronyim
 
Mvp2_bitbox
Mvp2_bitboxMvp2_bitbox
Mvp2_bitboxamwelch
 
Спасибо,пожалуйста,здравствуйте.
Спасибо,пожалуйста,здравствуйте.Спасибо,пожалуйста,здравствуйте.
Спасибо,пожалуйста,здравствуйте.
ffhh7jkl
 
Influencers
InfluencersInfluencers
Influencers
Gary V Carter
 
Let’s play green - Decathlon Vision 2016
Let’s play green - Decathlon Vision 2016Let’s play green - Decathlon Vision 2016
Let’s play green - Decathlon Vision 2016
phamhuutam
 
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
Vladimir Ashurkov
 
ข้อสอบ O net 52 สุขศึกษา
ข้อสอบ O net 52 สุขศึกษาข้อสอบ O net 52 สุขศึกษา
ข้อสอบ O net 52 สุขศึกษาJadsada Surintun
 
The Canadian Situation
The Canadian SituationThe Canadian Situation
The Canadian SituationGary V Carter
 
2014 - A Year For Zeal (Part 1)
2014 - A Year For Zeal (Part 1)2014 - A Year For Zeal (Part 1)
2014 - A Year For Zeal (Part 1)Gary V Carter
 
Memevertising by Memetic - Internet Week Denmark
Memevertising by Memetic - Internet Week Denmark Memevertising by Memetic - Internet Week Denmark
Memevertising by Memetic - Internet Week Denmark
Internet Week Denmark
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
shinta_jojo
 
BitBox MVP Presentation
BitBox MVP PresentationBitBox MVP Presentation
BitBox MVP Presentationamwelch
 

Viewers also liked (15)

In The Gap
In The GapIn The Gap
In The Gap
 
Избранные мысли о текущем моменте
Избранные мысли о текущем моментеИзбранные мысли о текущем моменте
Избранные мысли о текущем моменте
 
How to choose a church
How to choose a churchHow to choose a church
How to choose a church
 
от Web 1.0 к web 2.0.
от Web 1.0 к web 2.0.от Web 1.0 к web 2.0.
от Web 1.0 к web 2.0.
 
Mvp2_bitbox
Mvp2_bitboxMvp2_bitbox
Mvp2_bitbox
 
Спасибо,пожалуйста,здравствуйте.
Спасибо,пожалуйста,здравствуйте.Спасибо,пожалуйста,здравствуйте.
Спасибо,пожалуйста,здравствуйте.
 
Influencers
InfluencersInfluencers
Influencers
 
Let’s play green - Decathlon Vision 2016
Let’s play green - Decathlon Vision 2016Let’s play green - Decathlon Vision 2016
Let’s play green - Decathlon Vision 2016
 
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
SMLA Moscow Mayoral Campaign Presentation Dec 2013
 
ข้อสอบ O net 52 สุขศึกษา
ข้อสอบ O net 52 สุขศึกษาข้อสอบ O net 52 สุขศึกษา
ข้อสอบ O net 52 สุขศึกษา
 
The Canadian Situation
The Canadian SituationThe Canadian Situation
The Canadian Situation
 
2014 - A Year For Zeal (Part 1)
2014 - A Year For Zeal (Part 1)2014 - A Year For Zeal (Part 1)
2014 - A Year For Zeal (Part 1)
 
Memevertising by Memetic - Internet Week Denmark
Memevertising by Memetic - Internet Week Denmark Memevertising by Memetic - Internet Week Denmark
Memevertising by Memetic - Internet Week Denmark
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
BitBox MVP Presentation
BitBox MVP PresentationBitBox MVP Presentation
BitBox MVP Presentation
 

Similar to Diferensial

integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
Qiu Mil
 
Tugas mtk-blogzamzam-rizki
Tugas mtk-blogzamzam-rizkiTugas mtk-blogzamzam-rizki
Tugas mtk-blogzamzam-rizki
rakambantah
 
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
MunajiMoena
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1pitrahdewi
 
Eksponen dan logaritma
Eksponen dan logaritmaEksponen dan logaritma
Eksponen dan logaritma
yulika usman
 
FUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIKFUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIK
Hanifa Zulfitri
 
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
RaffiRaffiAhmadMaula
 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiSiti Lestari
 
siiiiii
siiiiiisiiiiii
siiiiii
springstimes
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsimfebri26
 
04 turunan
04 turunan04 turunan
04 turunan
Rudi Wicaksana
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Prayudi MT
 

Similar to Diferensial (20)

integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Kalkulus 2
Kalkulus 2Kalkulus 2
Kalkulus 2
 
Tugas mtk-blogzamzam-rizki
Tugas mtk-blogzamzam-rizkiTugas mtk-blogzamzam-rizki
Tugas mtk-blogzamzam-rizki
 
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
 
Turunan1
Turunan1Turunan1
Turunan1
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Eksponen dan logaritma
Eksponen dan logaritmaEksponen dan logaritma
Eksponen dan logaritma
 
turunan
turunanturunan
turunan
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
FUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIKFUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIK
 
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
 
siiiiii
siiiiiisiiiiii
siiiiii
 
limit fungsi
limit fungsilimit fungsi
limit fungsi
 
Tugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 rTugas kalkulus 2 r
Tugas kalkulus 2 r
 
04 turunan
04 turunan04 turunan
04 turunan
 
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 04 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiSttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Sttm tm 03 modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 

Recently uploaded

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

Diferensial

  • 3. A. Definisi Turunan Turunan dapat digunakan untuk menentukan persamaan garis singgung kurva, kecepatan dan percepatan gerak benda, serta kasus maksimum/minimum. Misalkan diketahui fungsi y = f(x). Jika variable x bertambah besar Δx (dibaca: “delta x”) maka variabel y (dibaca: “delta y”. Hal ini dapat ditulis y = f(x) y + Δy = f(x + Δx) Jadi, Δy timbul karena adanya perubahan sebesar Δx pada x. Jika kedua ruas dibagi Δx, diperoleh : Δ𝑦 Δ𝑥 Δ𝑦 Δ𝑥 = 𝑓 𝑥 + Δ𝑥 −𝑓(𝑥) Δ𝑥 dinamakan hasil bagi perbedaan yang mencerminkan tingkat perubahan rata-rata variabel y terhadap variabel x.
  • 4. Turunan suatu fungsi f(x) didefiniikan: 𝑑𝑦 𝑓 𝑥 + ℎ − 𝑓(𝑥) ′ 𝑥 = lim = 𝑓 ℎ→0 𝑑𝑥 ℎ Contoh: Tentukan turunan pertama fungsi f(x) = 𝑥 2 + 1 Jawab: 𝑑𝑦 𝑓 𝑥 + ℎ − 𝑓(𝑥) = 𝑓 ′ 𝑥 = lim ℎ→0 𝑑𝑥 ℎ = 𝑓(𝑥+ℎ)2 −𝑓(𝑥 2 + 1) lim ℎ ℎ→0 = 𝑥 2 +2𝑥ℎ+ℎ2 +1− 𝑥 2 − 1) lim ℎ ℎ→0 = 2𝑥ℎ+ℎ2 lim ℎ ℎ→0 = lim 2𝑥 + ℎ = 2𝑥 ℎ→0
  • 5. B. Turunan Fungsi Aljabar Misalkan diberikan fungsi f(x) = c, f(x) = x, f(x), = 𝑥 2 , f(x) = 𝑥 3 , f(x) = 𝑥 4 , dan f(x) = 𝑥 𝑛 . Dengan menggunakan rumus 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑓 𝑥 +ℎ −𝑓(𝑥) ℎ ℎ→0 = 𝑓 ′ 𝑥 = lim , maka akan diperleh turunan fungsi f(x) = c adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 0, turunan fungsi f(x) = 𝑥 2 adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 2x, turunan fungsi f(x) = 𝑥 3 adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 3𝑥 2 , dan seterusnya. Secara umum, fungsi f(x) = 𝑥 𝑛 , dengan n bilangan bulat, turunannya dapat ditentukan dengan: 𝑓 ′ 𝑥 = (𝑥+ℎ)2 − 𝑥 𝑛 lim ℎ ℎ→0
  • 6. Menurut teorema Binomial, untuk dan y bilangan real dan n bilangan asli, berlaku: (𝑥 + 𝑦) 𝑛 = ∁0𝑛 𝑥 𝑛 + ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 𝑦 + ∁2𝑛 𝑥 𝑛−2 𝑦 2 + ……. + ∁ 𝑛 𝑦 𝑛 𝑛 𝑓 ′ 𝑥 (𝑥+ℎ)2 − 𝑥 𝑛 = lim ℎ ℎ→0 𝑥 𝑛 + ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 ℎ + …….+ ℎ 𝑛 − 𝑥 𝑛 = lim ℎ ℎ→0 ∁0𝑛 𝑥 𝑛 + ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 ℎ + …….+ ℎ 𝑛 − 𝑥 𝑛 = lim ℎ ℎ→0 ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 ℎ + …….+ ℎ 𝑛 = lim ℎ ℎ→0 = ∁1𝑛 𝑥 𝑛−1 = 𝑛𝑥 𝑛−1 Dengan demikian, apabila f(x) maka telah terbukti 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑛𝑥 𝑛−1 .
  • 7. Dengan cara yang sama, jika f(x) = 𝑎𝑥 𝑛 , maka dapat dibuktikan bahwa turunan f(x) adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑎𝑛𝑥 𝑛−1 . Selanjutnya, rumus ini berlaku pula unutuk n bilangan rasional dan dapat dikatakan sebagai berikut: “jika n bilangan rasional, c konstanta, u(x) dan v(x) fungsifungsi diferensiabel dengan turunannya masing-masing 𝑢′ 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑣 ′ 𝑥 , sedangkan 𝑓 ′ 𝑥 turunan dari f(x).” maka berlaku sebagai berikut: • Jika f(x) = c maka turunannya adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 0 • Jika f(x) = 𝑥 𝑛 maka turunannya adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑛𝑥 𝑛−1 • Jika f(x) = 𝑎𝑥 𝑛 maka turunannya adalah 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑎𝑛𝑥 𝑛−1
  • 8. Contoh soal: 1. Tentuka turunan dari f(x)= 6𝑥 4 Jawab: f(x)= 6𝑥 4 , maka dalam hal ini a = 6 n = 4 Jadi, f'(x)= 6(4𝑥 4−1 ) = 24𝑥 3 2. Tentukan turunan dari f(x) = 1 𝑥 Jawab: 1 𝑥 𝑓′ f(x) = = 𝑥 −1 , dalam hal ini, n = -1 Jadi, 𝑥 = −𝑥 −1−1 = −𝑥 −2 atau 𝑓 ′ 𝑥 = 3. Tentukan turunan dari f(x) = 𝑥 −1 𝑥2
  • 9. Jawab: Dengan menggunakn definisi turunan, diperoleh: 𝑓 ′ 𝑥 = lim ℎ→0 = lim ℎ→0 𝑥+ℎ − ℎ 𝑥+ℎ − ℎ 𝑥 𝑥 x 𝑥+ℎ − 𝑥 𝑥+ℎ − 𝑥 𝑥+ℎ− 𝑥 ℎ→0 ℎ ( 𝑥+ℎ − 𝑥 ) = lim = lim ℎ→0 1 𝑥+ℎ − 𝑥 = 1 2 𝑥 1 −1 2 = 1 2 𝑥 1 −2
  • 10. C. Turunan Fungsi Trigonometri Turunan fungsi trigonometri diperoleh dengan mencari limit 𝑓 𝑥+ℎ −𝑓(𝑥) , ℎ ℎ→0 lim untuk f(x) merupakan fungsi trigonometri. Dan beberapa fungsi trigonometri khusus yaitu: sin ℎ ℎ→0 ℎ lim a. 1−cos ℎ ℎ ℎ→0 = 1 dan lim =0 Untuk mencari turunan f 𝑥 = sin 𝑥 dengan menggunakan limit 𝑓 𝑥+ℎ −𝑓(𝑥) , ℎ ℎ→0 lim 𝑓′ diperoleh: 𝑠𝑖𝑛 𝑥 + ℎ − 𝑠𝑖𝑛(𝑥) 𝑥 = lim ℎ→0 ℎ sin 𝑥 cos ℎ+cos 𝑥 sin ℎ− sin = lim ℎ→0 ℎ 𝑥
  • 11. = lim − 𝑠𝑖𝑛 𝑥. ℎ→0 1−cos ℎ ℎ + cos 𝑥 sin ℎ ℎ sin ℎ 1 − cos ℎ ] = − sin 𝑥 [lim ] + cos 𝑥 [lim ℎ ℎ→0 ℎ ℎ→0 = sin 𝑥. 0 + cos 𝑥. 1 = cos 𝑥 b. Untuk mencari turunan f 𝑥 = cos 𝑥 dengan menggunakan limit 𝑓 𝑥+ℎ −𝑓(𝑥) , diperoleh: ℎ ℎ→0 𝑐𝑜𝑠 𝑥+ℎ −𝑐𝑜𝑠(𝑥) = lim ℎ ℎ→0 lim 𝑓′ 𝑥 cos 𝑥 cos ℎ+sin 𝑥 sin ℎ− cos 𝑥 ℎ ℎ→0 = lim = lim − 𝑐𝑜𝑠 𝑥. ℎ→0 = − 𝑐𝑜𝑠 1−cos ℎ ℎ − sin 𝑥 1−cos ℎ 𝑥 [lim ] ℎ ℎ→0 sin ℎ ℎ sin ℎ ] ℎ ℎ→0 − sin 𝑥 [lim = −cos 𝑥. 0 − sin 𝑥. 1 = −sin 𝑥
  • 12. D. Turunan dengan Aturan Rantai  Prinsip menentukan turunan dengan aturan rantai adalah: 1. Mengubah fungsi yang akan diturunkan kedalam fungsi bentuk dasar seperti xn 2. Fungsi-fungsi dasar tersebut diurunkan seperti aturan sebelumnya. Misalnya terdapat fungsi y = f ( u )x)) Turunan fungsi y dapat ditentukan dengan: dy  dy x du dx du dx Misalkan terdapat Fungsi y = f ( u (v(x))) Turunan fungsi y dapat ditentukan dengan: dy dy du dv  x x dx du dv dx
  • 13. Contoh: 2  Tentukan turunan fungsi y  (3x  2) Jawab : y  u2 Misalkan u  3x  2 . Dengan demikian Untuk y  u 2 maka dy  2u du Karena u  3x  2 maka du  3 dx dy dy du Jadi  x  2ux3  2(3x  2)(3)  18 x  2 dx du dx
  • 14. E. Turunan Fungsi Eksponen dan Logaritma 1. Turunan Fungsi Eksponen (𝒚 = 𝒆 𝒙 ) Turunan suatu fungsi dapat ditentukan dengan menggunakan limit. Berdasarkan pengertian itu, turunan fungsi 𝑦 = 𝑓 𝑥 𝑓 𝑥+ℎ −𝐹(ℎ) 𝑦′ =lim ℎ ℎ→0 adalah Oleh karena itu ,misalnya 𝑦 = 𝑒 𝑥 maka 𝑓 ′ 𝑥 = lim 𝑒 𝑥+ℎ − 𝑒 𝑟 ℎ→0 = = 𝑒 𝑥 ×𝑒 𝑥 −𝑒 𝑥 lim ℎ ℎ→0 𝑒 𝑥 (𝑒 ℎ −1) lim ℎ ℎ→0 𝑥 = 𝑒 lim ℎ→0 𝑥×1 = 𝑒 = 𝑒𝑥 𝑒 ℎ −1 ℎ (ingat : lim ℎ→0 𝑒 ℎ −1 ℎ =1
  • 15. Berdasarkan uraian di atas, dapat disim[ulkan sebagai berikut. Jika 𝑦 = 𝑒 𝑥 maka 𝑦 = 𝑒 𝑥 Dengan menggunakan dalil rantai, misalnya 𝑢 𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏 , kalian dapat menentukan bahwa turunan dari fungsi 𝑦 = 𝑒 𝑎𝑥+𝑏 adalah sebagai berikut. Jika 𝑦 = 𝑒 𝑎𝑥+𝑏 maka 𝑦 ′ = 𝑎𝑥 𝑎𝑥+𝑏 Contoh : Tentukan turunan dan fungsi berikut. a. b. c. 𝑦 = 𝑒 5𝑥 𝑦= 𝑒 𝑦= 𝑒 −𝑥+3 cos 𝑥 Jawab: a. b. c. 𝑦 = 𝑒 5𝑥 maka 𝑦 ′ = 5𝑒 5𝑥 𝑦 = 𝑒 −𝑥+3 maka 𝑦 ′ = −𝑒 −𝑥+3 𝑦 = 𝑒 cos 𝑥 maka 𝑦 ′ = − sin 𝑥 𝑒 cos 𝑥
  • 16. 2. Turunan Logaritma Natural (In x) Logaritma, yaitu jika 𝑦 = 𝑎log 𝑥 maka 𝑥 = 𝑎 𝑦 . Apakah logaritma dengan basis atau bilangan pokok 𝑒. Logaritma natural biasanya dinotasikan “In” sehingga 𝑒log 𝑥 = In 𝑥 Oleh karena itu , dapat didefinisikan sebagai berikut. In 𝑥 = 𝑦 𝑥= 𝑒𝑦 Turunan dari fungsi tersebut? Misalnya 𝑦 = in 𝑥, maka 𝑥 = 𝑒 𝑦 . Turunan 𝑒 𝑦 𝑑𝑒 𝑦 𝑑𝑦 terhadap variable 𝑦 akan diperoleh . Karena 𝑒 𝑦 = 𝑥 maka = 𝑥 𝑑𝑦 Maka, diperoleh 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 1 𝑑𝑦 = 𝑑𝑥 𝑑𝑥 1 𝑥 Jadi, dapat disimpulkan: Jika 𝑦 =In 𝑥 maka 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 1 𝑥 Secara umum, dapat ditentukan turunan 𝑦 = In 𝑢, dengan 𝑢 = 𝑓(𝑥) adalah sebagai berikut. Jika 𝑦 = In 𝑢 dengan 𝑢 = 𝑓 𝑥 , maka 𝑦 ′ = 𝑢′ 𝑢′
  • 17. Contoh: Tentukan turunan fungsi berikut: a. 𝑦 = 2 In 𝑥 b. 𝑦 = In (𝑘𝑥 + 𝑐) Jawab: a. ′ 1 𝑥 𝑦 = In 𝑥 maka 𝑦 = 2 × = 2 𝑥 b. 𝑦 = I 𝑘𝑥 + 𝑐 Misal 𝑢 = 𝑘𝑥 + 𝑐 maka 𝑢′ = 𝑘 sehingga 𝑦′ = 𝑢′ 𝑢′ = 𝑘 𝑘𝑥+𝑐
  • 18. F. Grafik Fungsi Langkah-langkah yang perlukan dalam menggambar grafik suatu fungsi f(x): 1. Menentukan titik potong f(x) dengan sumbu-sumbu koordinat (sumbu X dan sumbu Y). 2. Menentukan titik-titik stasioner atau titik ekstrem dan jenisnya. 3. Menentukan titik-titik sembarang dalam fungsi untuk memperhalus grafik. Contoh: Sketsalah grafik fungsi f(x)= 2x3 – x4. Jawab: Langkah 1: Titik potong dengan sumbu X, syaratnya f(x)=0 F(x) = 2x3 – x4 = x3 (2-x) = 0. Karena = x3 (2-x) = 0, x=0 atau x = 2. Dengan demikian, titik potong dengan sumbu X adalah (0,0) dan (2,0). Titik potong dengan sumbu Y, syaratnya x = 0. Nilai f(0) = 0. Dengan demikian, titik potong dengan sumbu Y adalah (0,0).
  • 19. Langkah 2: Setelah menentukan titik-titik potong grafik dengan sumbu-sumbu koordinat, kita tentukan titik-titik ekstremnya. 3 2 Diketahui f(x) = 2x3 – x4  f’(x) = 6x2 – 4x3 = 2x2(3-2x) = 0  x = 0 atau x = . a. Untuk x = 0 Untuk x < 0 maka f’(x) > 0. Akibatnya, untuk x < 0, fungsi f(x) naik. 3 3 3 2 3 2 Untuk 0 < x < maka f’(x) > 0. Akibatnya, untuk 0 < x < , fungsi f(x) 2 2 naik. Dengan demikian, x = 0 merupakan nilai x dimana terdapat titik belok. b.Untuk x = 3 2 Untuk 0 < x < maka f’(x) > 0. Akibatnya, untuk 0 < x < , fungsi f(x) naik. 3 3 Untuk x > , maka f’(x) < 0, untuk x > , fungsi f(x) turun. 2 2 Dari a) dan b) dapat kita lukiskan arah (gradien) grafik itu, seperti Gambar 8.16 (a).
  • 20. a. +++ +++ 0 --- 3 2 𝑓′ 𝑥 3 Dengan demikian, x = 2 merupakan nilai x dimana terdapat titik balik maksimum dan x = 0 merupakan titik belok. Jadi sketsa grafiknya dapat kita lukis seperti Gambar 8.16 (b). b.
  • 21. G. Aplikasi Turunan dalam Biologi 1. Pengawasan industri penangkapan ikan. Seorang ahli biologi perikanan mempelajari akibat dari penangkapan ikan pada populasi air tawar. Populasi ikan dalam suatu danau awalnya berjumlah 1 juta dan kecepatan pertumbuhannya 4% per tahun. Peraturan memperbolehkan untuk menangkap ikan sebanyak 80000 ikan per tahun. Dengan syarat ini berapakah ukuran populasi ikan di masa yang akan datang. Penyelesaian: Jika yn adalah ukuran populasi ikan pada akhir tahun ke n maka masalah nilai awal yang menggambarkan populasi ikan di masa yang akan datang: yn+1 – yn = 0.04yn – 80000, yo = 1000000. perubahan populasi ikan (yn+1 – yn) pertumbuhan alami (0.04yn) penangkapan ikan (80000) ukuran populasi (1000000)
  • 22. Solusi dari persamaan ini adalah: yn = 1000000 (1.04)n – 2000000 [(1.04)n - 1]. = 1000000 (1.04)n + 2000000 -2000000(1.04)n. = 2000000 – 1000000(1.04)n = 1000000 [ 2 – (1.04)n]. Jadi solusinya adalah: yn = 1000000 [ 2 – (1.04)n]. Aplikasi dalam bidang biologi ini dapat dirangkum sebagai berikut: Jika suatu populasi biologi tumbuh dengan kecepatan kper periode waktu dan jika populasi berkurang secara periodik sejumlah d maka persamaan diferensi yang menggambarkan ukuran populasi pada akhir periode ke n (yn) adalah: yn+1 = (1 + k) yn – d . dengan solusinya: yn = yo (1+k)n – d/k [ (1+k)n – 1 ]. (n = 0, 1, 2, 3, … )
  • 23. 2. Aliran Darah Pada waktu kita meninjau aliran darah melalui pembuluh darah, seperti urat darah halus atau arteri, kita dapat mengambil bentuk pembuluh darah itu berupa tabung silinder dengan jari-jari R dan panjang l. Karena gesekan pada dinding tabung, maka berapakah kecepatan aliran darah jika salah satu arteri manusia diketahui viskositas darah = 0,027, jari-jari pembuluh darah arteri = 0,008 cm, panjang pembuluh darah arteri = 2 cm, dan selisih tekanan di antara kedua ujung pembuluh darah = 4000 dyne/cm2, jaraknya = 0,002 cm serta berapah gradien kecepatannya? Penyelesaian: Diketahui: ŋ = 0,027, R = 0,008 cm, l = 2 cm, dan P = 4000 dyne/cm2, r = 0,002 cm Ditanya: v dan gradien kecepatannya?
  • 24. Jawab: V= 𝑃 4ŋ 𝐼 (𝑅2 − 𝑟 2 ) 4000 (0,000064 − 𝑟 2 ) 4 0,027 2 1,85 x 104 (6,4 x10−5 − 𝑟 2 ) V= ≈ Pada r = 0,002 cm darah mengalir pada kecepatan sebesar: V (0,002) = 1,85 x 104 (6,4 x10−5 x 4 x 10−6 ) 𝑐𝑚 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 1,11 cm/detik Gradien kecepatan pada titik tersebut adalah 𝑑𝑣 𝑑𝑟 r = 0,002 = 4000 (0,002) 2 0,027 2 = -74 (cm/detik)/cm
  • 25. Untuk mendapatkan perasaan bahwa apakah persamaan ini bermakna, mari kita ubah satuan dari cm menjadi μm (1 cm = 10.000 μm). Kemudian jari-jari arteri adalah 80 μm. Kecepatan di sumbu pusat adalah 11.850 μm/detik, yang berkurang menjadi 11.110 μm/detik 𝑑𝑣 pada jarak r = 20 μm. Kenyataan bahwa ≈ -74 (μm/detik)/μm 𝑑𝑟 berarti bahwa pada waktu r = 20 μm kecepatan berkurang pada laju sekitar 74 μm/detik untuk setiap mikrometer jauhnya kita beranjak menjauhi pusat.