SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIKA DASAR 1
“KALORIMETER”
TANGGAL PENGUMPULAN : 20 NOVEMBER 2017
TANGGAL PRAKTIKUM : 28 NOVEMBER 2017
WAKTU PRAKTIKUM : 09.00-selesai WIB
NAMA : UTUT MUHAMMAD
NIM : 11170163000059
KELOMPOK / KLOTER : -/ 1 (SATU)
NAMA :
UTUT MUHAMMAD (11170163000059)
ANNISA FITRIA (11170163000067)
FADLI MAULANA (11170163000066)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 1B
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
“KALORIMETER”
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat menentukan jenis kalorimeter.
2. Dapat menentukan besarnya energi kalor yang dilepaskan kalorimeter.
3. Dapat menentukan besarnya energi listrik yang diterima kalorimeter.
4. Dapat memahami materi kalorimeter.
5. Dapat menentukan nilai kesetaraan kalor-listrik pada kalorimeter.
B. DASAR TEORI
Kalorimeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan (mengukur)
kalor. Pengukuran itu dilakukan untuk mengetahui kalor jenis suatu zat. Jika kalor
jenis suatu zat sudah diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan dapat dihitung
dengan mengukur perubahan suhunya. Kalorimeter terdirir atas sebuah bejana
logam yang kalor jenisnya sudah diketahui sebelumnya. Bejana itu ditempatkan
dalam suatu wadah bejana lain dengan cara dipisahkan (tidak terdapat kemungkinan
bersinggungan secara langsung) diantara kedua bejana tadi diberi isolator yang
mencegah terjadinya pertukaran kalor dengan udara luar. Jika sebuah benda
melepas kalor, maka akan terjadi perubahan wujud pada zat tersebut selain itu juga
terjadi perubahan ukuran. Misalnya air jika didinginkan akan berubah menjadi es.
Dari pertama air yang berbentuk cair, berubah bentuk menjadi es. Dari cair menjadi
padat. Begitu pula yang terjadi pada benda cair yang menguap menjadi gas
(Purwoko, 2007).
Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black yang dinyatakan sebagai
berikut :
Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi kontak
maka temperatur akhir kedua benda yang mempunyai suhu berbeda setelah
keseimbangan termis tercapai akan sama.
Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan.
(Wahyuni, 2010).
Ada beberapa hal yang terkait dengan kalor, yaitu :
Kalor jenis, adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1
gram atau1 kg zat sebesar 1°C. Kapasitas kalor, adalah banyaknya kalor
yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan shununya sebesar 1°C. Kalor
lebur, menyatakan banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh satu satuan
massa zat padat untuk merubah seluruh wujudnya menjadi cair. Kalor
beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat
dari wujud cair menjadi padat pada titik bekuya. Titik lebur normal suatu
zat atau partikel, dapat diketahui atau ditentukan oleh gaya tarik antar
partikel-partikel di dalamnya. Kalor uap adalah banyaknya kalor yang
diserap untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi uap pada titik
didihnya. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dibebaskan untuk
mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya.
Titik didih normal dari sebuah cairan merupakan kasus di mana tekanan
uap cairan sama dengan tekanan atmosphere dipermukaan laut.
(Sunaryono, 2010).
Kalorimeter adalah pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk selama
proses kimia. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor dari reaksi yang
dikeluarkan. Kalorimeter dapat digunakan untuk menghitung energi dalam
makanan dalam atmosfer dan mengukur jumlah energi yang meningkat dalam suhu
kalorimeter (Wahyu, 2010).
Suatu zat apabila diberi kalor terus menerus dan melepas kalor
maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini
juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai
suhu minimumnya. Oleh karena itu selain kalor dapat digunakan untuk
mengubah suhu zat juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat
(Soedojo, 1999).
Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada
suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimeter. Dengan
menggunakan hukum hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat
ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi. Pembentukan standart,
energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter
berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau
masuk dari luar kedalam kalorimeter, dan hukum yang berlaku pada
proses ini adalah hukum azas black yaitu:
Qlepas = Qterima
Q = m.c.∆T
Keterangan:
Q = jumlah kalor (joule)
M = massa zat (gram)
C = kalor jenis (kal/groc)
∆T = perubahan suhu
(Zemansky, 1988)
Sebelum lebih jauh dijelaskan mengenai kalorimeter, terlebih dahulu
mengenal istilah-istilah dalam kalorimeter sebagai berikut:
Kalor jenis zat adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
satu satuan massa zat tersebut sebanyak satu derajat. Kapasitas kalor
adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu seluruh benda
sebanyak satu derajat. Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk
melebur satu satuan massa pada suhu tetap. Kalor beku adalah kalor yang
dilepaskan ketika zat membeku. Titik lebuh normal adalah titik dimana
benda tersebut berubah wujud menjadi cair. Kalor uap adalah jumlah
kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu satuan massa cairan pada
suhu tetap. Kalor embun adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
berubah wujud dari gas ke cair satu satuan massa cairan pada suhu tetap.
Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan zat cair sama dengan
tekanan eksternal yang dialami oleh cairan (Bueche, 2006).
Bila dua sistem yang temperaturnya berbeda-beda dipersatukan, maka
temperature terakhir yang dicapai oleh kedua sistem tersebut berada diantara dua
temperatur permukaan tersebut. Suatu zat bahan (material substance) yakni kalorik,
terdapat didalam setiap benda. Sebuah benda pada temperatur tinggi mengandung
lebih banyak kalori daripada benda temperatur rendah. Bila kedua benda tersebut
disatukan, maka benda yang kaya kalorinya kehilangan sebagian kalorinya yang
diberikan epadan benda lain sampai kedua benda tersebut belum mencapai
temperatur yang sama. Teori kalorik mampu menjelaskan percampuran zat-zat
didalam sebuah kalorimeter. Sedangkan kalorimeter tersebut merupakan alat untuk
menentukan kalor jenis suatu zat (Halliday, 1999).
C. ALAT dan BAHAN
NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1 Neraca Digital
2 Kabel Penghubung
3 Catu Daya
4 Kalorimeter
5 Neraca O’haus
6 Stopwatch
7 Termometer
8 Gelas Ukur
9 Air
10 Multimeter Digital
D. LANGKAH KERJA
NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1
Siapkan alat untuk praktikum
kalorimeter.
2
Ukurlah massa kalorimeter
dengan neraca digital.
3
Masukkan air kedalam
kalorimeter.
4
Ukur kembali massa kalorimeter
yang berisi dengan air..
5
Ukur suhu awal pada kalorimeter
dan catatlah hasilnya.
6
Buatlah rangkaian seri pada
amperemeter, dan paralel pada
voltmeter, sekaligus atur tegangan
pada voltmeter, dan arus pada
amperemeter.
7
Hubungkan ke catudaya dan tekan
tombol power serta atur voltage.
8
Aduk air yang ada didalam
kalorimeter dengan waktu selama
tiga menit.
9
Lihat suhu akhir , kemudian lihat
pada kedua multimeter tersebut
dan matikan catu daya.
10
Catatlah data yang telah
didapatkan dari praktikum
tersebut.
E. DATA PERCOBAAN
F. PENGELOLAAN DATA
Mencari Kalori Air
1. Dik:
ma = 0,08245 𝑘𝑔
𝑄 = 4200 J / kg °C
∆𝑇 = 2 °C
1 𝐽 = 0,24 𝑘𝑎𝑙
Dit :
𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
𝑄 = (0,08245 𝑘𝑔)(4200 J /
kg °C)(2°C)
𝑄 = 692,58 J x 0,24
𝑄 = 166,2192 𝑘𝑎𝑙
2. Dik:
ma = 0,0845 𝑘𝑔
𝑄 = 4200 J / kg °C
∆𝑇 = 4 °C
1 𝐽 = 0,24 𝑘𝑎𝑙
Dit :
𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
𝑄 = (0,0845 𝑘𝑔)(4200 J / kg
°C)(4°C)
𝑄 = 1419,6 J x 0,24
𝑄 = 340,704 𝑘𝑎𝑙
3. Dik:
ma = 0,0845 𝑘𝑔
𝑄 = 4200 J / kg °C
∆𝑇 = 4 °C
1 𝐽 = 0,24 𝑘𝑎𝑙
Dit :
𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
𝑄 = (0,0845 𝑘𝑔)(4200 J / kg
°C)(4°C)
𝑄 = 1461,6 J x 0,24
𝑄 = 350,784 𝑘𝑎𝑙
Qtotal = 166,2192 + 340,704 + 350,784
Qrata-rata = 285,9024 ≈ 286 kal.
Mencari Energi Listrik.
1. Dik:
𝑉 = 5,59 𝑉
𝐼 = 0,85 𝐴
𝑡 = 180 𝑠
Dit :
W = V.I.t
𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡
𝑊 = (5,59 𝑉)(0,85 𝐼)(180 𝑠)
𝑊 = 855,27 J
2. Dik:
𝑉 = 5,60 𝑉
𝐼 = 1,00 𝐴
𝑡 = 180 𝑠
Dit :
W = V.I.t
𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡
𝑊 = (5,60 𝑉)(1,00 𝐼)(180 𝑠)
𝑊 = 1008,0 J
3. Dik:
𝑉 = 5,60 𝑉
𝐼 = 1,00 𝐴
𝑡 = 180 𝑠
Dit :
W = V.I.t
𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡
𝑊 = (5,60 𝑉)(1,00 𝐼)(180 𝑠)
𝑊 = 1008,0 J
Wtotal = 855,27 + 1008 + 1008
Wrata-rata = 957,09 ≈ 957 J
Perhitungan Hambatan Listrik.
1. Dik :
V = 5,59
I = 0,85
Dit :
R = V / I
No.
(V)
Catu
daya
mk
(kg)
ma (kg)
T0
(°C)
Tt
(°C)
∆𝑇
(oC)
Tegangan
(V)
I
(A)
t
(s)
1. 6 0,1445 0,08245 27 29 2 5,59 0,85 180
2. 6 0,1445 0,0845 27 31 4 5,6 1 180
3. 6 0,142 0,087 27 31 4 5,6 1 180
Perhitungan Daya Listrik.
1. Dik :
V = 5,59
I = 0,85
Dit :
P = V.I
P = (5,59)(0,85)
P = 4,7515 Watt
2. Dik :
V = 5,6
I = 1
Dit :
P = V.I
P = (5,6)(1)
P = 5,6 Watt
3. Dik :
V = 5,6
I = 1
Dit :
P = V.I
P = (5,6)(1)
P = 5,6 Watt
Ptotal = 4,7515 + 5,6 + 5,6
Prata-rata = 5,3172 ≈ 5,3 Watt
Hubungan Energi Listrik dengan
Energi Kalor.
1. Dik:
ma = 82,45𝑔𝑟
𝐶 𝑎 = 1 kal / gr °C
𝐶 𝑘 = 0,217kal / gr °C
Mk = 144,5
∆𝑇 = 2 °C
Dit :
𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
𝑄 = ((ma.ca) + (mk.ck)) ∆𝑇
𝑄 = ((82,4𝑥1) + (144,5𝑥0,217)2
𝑄 = (82,4 + 31,3565)2
𝑄 = 227,513 𝑘𝑎𝑙
2. Dik:
ma = 84,5𝑔𝑟
𝐶 𝑎 = 1 kal / gr °C
R = (5,59) / (0,85)
R = 6,5764 Ω
2. Dik :
V = 5,6
I = 1
Dit :
R = V./ I
R = (5,6) / (1)
R = 5,6 Ω
3. Dik :
V = 5,6
I = 1
Dit :
R = V./ I
R = (5,6) / (1)
R = 5,6 Ω
Rtotal = 6,5764 + 5,6 + 5,6
Rrata-rata = 5,9254 ≈ 6 Ω
Hubungan Faktor Koresi atau
kesetaraan kalor (𝛾) .
1. Dik :
W = 855,27 J
Q = 227,513 kal
Dit :
𝛾 =
𝑊
𝑄
𝛾 =
855,27
227,513
𝛾 = 3,7592
2. Dik :
W = 1008,0 J
Q = 463,426 kal
Dit :
𝛾 =
𝑊
𝑄
𝛾 =
1008
463,426
𝛾 = 2,1751
3. Dik :
W = 1008,0 J
Q = 471,256 kal
Dit :
𝛾 =
𝑊
𝑄
𝛾 =
1008
471,256
𝐶 𝑘 = 0,217kal / gr °C
Mk = 144,5
∆𝑇 = 4 °C
Dit :
𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
𝑄 = ((ma.ca) + (mk.ck)) ∆𝑇
𝑄 = ((84,5𝑥1) + (144,5𝑥0,217)2
𝑄 = (84,5 + 31,3565)4
𝑄 = 463,426 𝑘𝑎𝑙
3. Dik:
ma = 87,0𝑔𝑟
𝐶 𝑎 = 1 kal / gr °C
𝐶 𝑘 = 0,217kal / gr °C
Mk = 142
∆𝑇 = 4 °C
Dit :
𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
𝑄 = ((ma.ca) + (mk.ck)) ∆𝑇
𝑄 = ((87,0𝑥1) + (142𝑥0,217)2
𝑄 = (87 + 30,814)4
𝑄 = 471,256 𝑘𝑎𝑙
Rtotal = 227,513 + 463,426 + 471,256
Rrata-rata = 387,3983 ≈ 387 kal
𝛾 = 2,1389
𝛾total = 3,7592 + 2,1751 + 2,1389
𝛾rata-rata = 2,6911 ≈ 3
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini praktikan melakukan praktikum yaitu kalorimeter Secara
sederhananya adalah alat untuk mengukur kalor tetapi pertukaran energi dari dasar
teknik yang dikenal sebagai kalorimetri yang merupakan pengukuran kuantitatif
dari pertukaran kalor . untuk melakukan pengukuran seperti itu adalah sebuah
kalorimeter yang digunakan pada sebuah kalorimetri air sederhana.
Dalam praktikum ini praktikan mengamati dalam perpindahan kalor yang
terdapat pada praktikum kalorimeter ini. Hal tersebut munculnya terjadi karena
adanya sebuah beberapa peristiwa perubahan energi yang terkonservasi, artinya
energi yang terdapat didalam listrik yang bersumber dari catu daya yang akan
mengalir ke kalorimeter dan akan berubah menjadi energi panas. Kemudian, saat
pengadukan muculnya sebuah energi, yaitu energi mekanik yang berubah menjadi
energi panas dikarenakan munculnya yang terdapat pada kalorimeter dan bukan
terciptakan dari energi listrik dan mekanik, namun hasil perubahan bentuk dari
kedua energi tersebut.
Prinsip kerja kalorimeter sederhana dikenal dengan nama metoda campuran,
yaitu satu sampel zat dipanaskan sampai temperatur tinggi yang diukur
menggunakan termometer , lalu ditempatkan air dingin kalorimeter. Kalor yang
hilang pada sampel akan diterima oleh air dan kalorimeter. Dengan mengukur
temperatur akhir campuran tersebut, kalor jenis dapat dihitung.
Pada percobaan ini juga praktikan menggunakan massa air yang berbeda, suhu
yang berbeda sehingga saat terjadinya penaikkan suhu pun juga berbeda, serta
tegangan dan arus yang dikeluarkan juga berbeda. Kalorimeter adalah alat yang
digunakan untuk menentukan energi yang menumpuk dengan cara mengukur
perubahan suhu yang terjadi atau perubahan efek termal lainnya. Sebuah
kalorimeter adalah alat yang dipakai untuk percobaan yang berhubungan dengan
kalor. Kalorimeter didesain sedemikian sehingga perpidahan kalor ke
lingkungannya terjadi seminimum mungkin. Pada dasarnya sebuah kalorimeter
terdiri dari dua bejana yang terpisahkan oleh suatu ruang udara. Bejana disebelah
dalam terbuat dari aluminium mengkilat untuk mengurangi penyerapan kalor oleh
dinding bejana. Tutup bejana terbuat dari kayu yang merupakan penghantar yang
buruk agar tidak banyak panas yang hilang. Kalorimeter dapat digunakan untuk
mengukur kalor jenis suatu zat.
Pada percobaan pertama praktikan bertujuan untuk mencari energi kalor yang
diterima oleh kalorimeter, dalam data yang praktikan dapatkan penentuan energi
listrik tentulah berbeda dari percobaan pertama hingga percobaan akhir. Hasil yang
kami dapatkan adalah secasra berturut-turut 166,2192 kal, 340,704 kal, dan 350,784
kal. Karena praktikan melihat bentuk persamaan dari energi kalor itu yang
berbanding lurus dengan massa air, kalor jenis, dan perubahan waktu juga, maka
hasil akhirnya yang akan didapatkan pun juga akan saling berbeda karena dilihat
dari perubahan suhu yang berbeda, dan massa jenis air yang berbeda.
Pada percobaan selanjutnya menghitung energi listrik, dimana praktikum energi
listrik ini praktikan melakukan tiga kali percobaan, dari data yang didapatkan oleh
praktikan secara berturut-turut adalah 855,27 J, 1008 J,dan 1008 J. Kenapa dalam
percobaan besar energi listrik pada percobaan pertama berbeda dan pada percobaan
kedua dan ketiga sama, karena pada percobaan pertama saat menimbang massa
kalorimeter praktikan menggunakan neraca ohaus, serta mengisi air kedalam
kalorimeter praktikan menggunakan neraca ohaus,dan suhunya yang berbeda dari
percobaan pertama, berbeda halnya dengan percobaan kedua dan ketiga, saat
percobaan kedua praktikan masih menggunakan nerca ohaus untuk menimbang
massa kalorimeter dengan massa air didalam kalorimeter, tetapi saat percobaan
ketiga praktikan menggunakan nerca digital , tapi mengapa hasil dari percobaan
kedua dan ketiga ini sama , dan kenapa pada percobaan yang pertama tidak sama,
hal ini karena adanya terjadi suhu awal dan perubahan suhu pada percobaan
pertama, kedua dan ketiga, tetapi pada percobaan kedua dan ketiga suhu awal dan
suhu akhir pun sama, hanya bedanya saat mengukur kalorimeter yang berbeda
dengan neraca dalam percobaan pertama, kedua dan ketiga serta suhu dalam
percobaan pertama berbeda, dan suhu pada percobaan kedua dan ketiga hasilnya
sama.
Pada percobaan terakhir praktikan menentukan kesetaraan pada kalor, pada
percobaan ini adalah dimana hasil dari energi listrik berbandiing terbalik dengan
jumlah kalor sehingga akan mendapatkan kesetaraan yang terdapat dapa kalor, dari
data yang didapatkan dari praktikum ini secara berturut-turut adalah 3,7592 ,
2,1751, 2,1389.
pada percobaan kalorimeter ini, alhamdulillah praktikan dapat mengambil data
sesuai praktikan yang harapkan, dan praktikum ini berjalan dengan lancar dibawah
bimbingan ka Erna.
H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Jelaskan analisis anda mengenai hukum kekekalan energi pada praktikum
kalorimeter ?
Jawab :
Dari pengertian hukum konservasi energi itu sendiri adalah energi tidak
dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan. Diman hukum kekekalan
energi tersebut dimana dari energi listrik yang dilepaskan oleh catu daya diubah
menjadi energi kalor yang nantinya diterima oleh kalorimeter. Hukum
keonservasi energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan dan dapat
diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lain. Di
alam ini banyak terdapat energi seperti energi listrik,energi kalor,energi
bunyi,namun energi kalor hanya dapat dirasakan seperti panas matahari .Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering melihat alat-alat pemanas yang menggunakan
energi listrik seperti teko pemanas, penanak nasi, kompor listrik ataupun
pemanas ruangan. Pada dasarnya alat-alat tersebut memiliki cara kerja yang
sama yaitu merubah energi listrik yang mengalir pada kumparan kawat menjadi
energi kalor/panas. Sama halnya dengan kalorimeter yaitu alat ayang digunakan
untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan. Namun kali ini
yang kami bahas adalah mengenai kalorimeter sederhana.
2. Bandingkan variabel pembanding konversi energi untuk masing-masing
percobaan ?
Jawab :
Dari variabel pada konversi energi yang terdapat pada masing-masing variabel
jelaslah berbeda, karena dilihat dari massa benda, suhu awal, perubahan suhu,
tegangan, arus listrik, kedua alat multimeter sudah lah sangat berbeda dari data
yang diperoleh dari suatu variabel tersebut adalah massa air, massa benda, suhu
awal, suhu akhir, tegangan pada voltmeter, serta arus lisrik pada amperemeter.
Dimana dalam faktor hal ini merupakan sebuah faktor mempengaruhi peristiwa
konversi energi.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan kesimpulan dari laporan praktikum ini adalah :
1. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor dari reaksi yang dikeluarkan.
Kalorimeter dapat digunakan untuk menghitung energi dalam makanan
dalam atmosfer dan mengukur jumlah energi yang meningkat dalam suhu
kalorimeter.
2. Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black yang dinyatakan
sebagai berikut :
Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi
kontak maka temperatur akhir kedua benda yang mempunyai suhu berbeda
setelah keseimbangan termis tercapai akan sama.
Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan.
No.
(V)
Catu
daya
mk
(kg)
ma (kg)
T0
(°C)
Tt
(°C)
∆𝑇
(oC)
Tegangan
(V)
I
(A)
t
(s)
1. 6 0,1445 0,08245 27 29 2 5,59 0,85 180
2. 6 0,1445 0,0845 27 31 4 5,6 1 180
3. 6 0,142 0,087 27 31 4 5,6 1 180
3. Kalor jenis zat adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu
satuan massa zat tersebut sebanyak satu derajat. Kapasitas kalor adalah
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu seluruh benda sebanyak satu
derajat. Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk melebur satu satuan
massa pada suhu tetap.
4. Kalor beku adalah kalor yang dilepaskan ketika zat membeku. Titik lebuh
normal adalah titik dimana benda tersebut berubah wujud menjadi cair.
Kalor uap adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu
satuan massa cairan pada suhu tetap.
5. Kalor embun adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud
dari gas ke cair satu satuan massa cairan pada suhu tetap. Titik didih normal
adalah suhu dimana tekanan zat cair sama dengan tekanan eksternal yang
dialami oleh cairan.
6. Jenis kalorimeter terbagi dua yaitu : kalorimeter sederhana, dan kalorimeter
bom.
7. Nilai kesetaraan arus listrik dipengaruhi adanya besar energi listrik dan
besar energi kalor.
8. Rangkaian seri terdapat pada amperemeter, dan rangkaian paralel pada
voltmeter.
9. Akibat dinding kalorimeter yang terbuat dari bahan isolator yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya perambatan kalor ke lingkungan sekitar,
termometer, dan pengaduk.
10. Rangkai seri digunakan pada saat mengalirkan arus listrik, dan rangkai
paralel digunakan pada saat menyambung tegangan.
J. KOMENTAR
1. Saat melakukan praktikum kalorimeter diharapkan praktikan dapat bekerja
sama dalam sesama team.
2. Saat praktikum sedang berlangsung praktikan harus teliti saat proses
pengambilan data di multimeter.
3. Saat membaca nilai satuan massa di neraca ohaus kedua mata harus sejajar
dengan titik neraca ohaus.
4. Saat pengadukan dikalorimeter bersamaan dengan catudaya dan
stopwatch, ketika sudah selesai stopwatch hentikan agar dapat mengambil
data dari praktikum tersebut.
5. Berhati-hatilah saat merangkai alat kalorimeter.
K. DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Frederick. 2006. Schaums outline of theory and problems of college
physics. Jakarta : Erlangga.
Halliday, Resnick. 2004. Fisika Dasar. Bandung : ITB.
Purwoko dan Fendi. 2007. Fisika. Jakarta : Yudhistira.
Sunaryono dan Ahmad Taufiq. 2010. Super Tips dan Trik Fisika SMA. Jakarta :
KAWAHmedia.
Wahyu, dkk. 2010. Kimia Fisika. Jakarta : Rineka Cipta.
Wahyuni, Sri. 2010. Modul Termodinamika FKIP Universitas Jember. Jember :
Universitas Jember.
Zemansky, Sears. 1986. Fisika Untuk Universitas. Jakarta : Bina Cipta.
L. LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Utami Irawati
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodWidya arsy
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhanaumammuhammad27
 

What's hot (20)

Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 

Similar to 1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter

Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiNadiya Rahmawati
 
Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi nurul hasanah
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisFita_ta
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxramaagungprabowo
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimetersilvi novrian
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik BahanITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik BahanFransiska Puteri
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaIndah Fitri Hapsari
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriFransiska Puteri
 
Temodinamika dan Gas
Temodinamika dan GasTemodinamika dan Gas
Temodinamika dan GasLoveiArika
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1kabul16
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalorzarkashie
 

Similar to 1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter (20)

Ka
KaKa
Ka
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 
Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi
 
Laporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenisLaporan hasil penelitian kalor jenis
Laporan hasil penelitian kalor jenis
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum KimiaLaporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
TERMOKIMIA
TERMOKIMIATERMOKIMIA
TERMOKIMIA
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik BahanITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 2 Penentuan Panas Spesifik Bahan
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
Temodinamika dan Gas
Temodinamika dan GasTemodinamika dan Gas
Temodinamika dan Gas
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
 
Topik i kalori meter
Topik i kalori meterTopik i kalori meter
Topik i kalori meter
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 

More from umammuhammad27

More from umammuhammad27 (20)

Space and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeSpace and astronomy science resume
Space and astronomy science resume
 
Simple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulSimple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandul
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)
 
Ohm law i
Ohm law iOhm law i
Ohm law i
 
Modulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirModulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntir
 
Magnetic field
Magnetic fieldMagnetic field
Magnetic field
 
Cinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesCinetic and static friction styles
Cinetic and static friction styles
 
Capacitors
CapacitorsCapacitors
Capacitors
 
Calorimeter
CalorimeterCalorimeter
Calorimeter
 
Basic measurement
Basic measurementBasic measurement
Basic measurement
 
Atwood aircraft
Atwood aircraftAtwood aircraft
Atwood aircraft
 
Wheatstone bridge
Wheatstone bridgeWheatstone bridge
Wheatstone bridge
 
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelSimple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibel
 
Project board
Project boardProject board
Project board
 
Power supply
Power supplyPower supply
Power supply
 
Ohm law ii
Ohm law iiOhm law ii
Ohm law ii
 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
 
Moment inertia
Moment inertiaMoment inertia
Moment inertia
 
Light emitting diode
Light emitting diodeLight emitting diode
Light emitting diode
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter

  • 1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 “KALORIMETER” TANGGAL PENGUMPULAN : 20 NOVEMBER 2017 TANGGAL PRAKTIKUM : 28 NOVEMBER 2017 WAKTU PRAKTIKUM : 09.00-selesai WIB NAMA : UTUT MUHAMMAD NIM : 11170163000059 KELOMPOK / KLOTER : -/ 1 (SATU) NAMA : UTUT MUHAMMAD (11170163000059) ANNISA FITRIA (11170163000067) FADLI MAULANA (11170163000066) KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 1B LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
  • 2. “KALORIMETER” A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Dapat menentukan jenis kalorimeter. 2. Dapat menentukan besarnya energi kalor yang dilepaskan kalorimeter. 3. Dapat menentukan besarnya energi listrik yang diterima kalorimeter. 4. Dapat memahami materi kalorimeter. 5. Dapat menentukan nilai kesetaraan kalor-listrik pada kalorimeter. B. DASAR TEORI Kalorimeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan (mengukur) kalor. Pengukuran itu dilakukan untuk mengetahui kalor jenis suatu zat. Jika kalor jenis suatu zat sudah diketahui, kalor yang diserap atau dilepaskan dapat dihitung dengan mengukur perubahan suhunya. Kalorimeter terdirir atas sebuah bejana logam yang kalor jenisnya sudah diketahui sebelumnya. Bejana itu ditempatkan dalam suatu wadah bejana lain dengan cara dipisahkan (tidak terdapat kemungkinan bersinggungan secara langsung) diantara kedua bejana tadi diberi isolator yang mencegah terjadinya pertukaran kalor dengan udara luar. Jika sebuah benda melepas kalor, maka akan terjadi perubahan wujud pada zat tersebut selain itu juga terjadi perubahan ukuran. Misalnya air jika didinginkan akan berubah menjadi es. Dari pertama air yang berbentuk cair, berubah bentuk menjadi es. Dari cair menjadi padat. Begitu pula yang terjadi pada benda cair yang menguap menjadi gas (Purwoko, 2007). Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black yang dinyatakan sebagai berikut : Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi kontak maka temperatur akhir kedua benda yang mempunyai suhu berbeda setelah keseimbangan termis tercapai akan sama. Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan. (Wahyuni, 2010). Ada beberapa hal yang terkait dengan kalor, yaitu : Kalor jenis, adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram atau1 kg zat sebesar 1°C. Kapasitas kalor, adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan shununya sebesar 1°C. Kalor lebur, menyatakan banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh satu satuan
  • 3. massa zat padat untuk merubah seluruh wujudnya menjadi cair. Kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekuya. Titik lebur normal suatu zat atau partikel, dapat diketahui atau ditentukan oleh gaya tarik antar partikel-partikel di dalamnya. Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi uap pada titik didihnya. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dibebaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya. Titik didih normal dari sebuah cairan merupakan kasus di mana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosphere dipermukaan laut. (Sunaryono, 2010). Kalorimeter adalah pengukuran panas secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor dari reaksi yang dikeluarkan. Kalorimeter dapat digunakan untuk menghitung energi dalam makanan dalam atmosfer dan mengukur jumlah energi yang meningkat dalam suhu kalorimeter (Wahyu, 2010). Suatu zat apabila diberi kalor terus menerus dan melepas kalor maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat (Soedojo, 1999). Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimeter. Dengan menggunakan hukum hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi. Pembentukan standart, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar kedalam kalorimeter, dan hukum yang berlaku pada proses ini adalah hukum azas black yaitu: Qlepas = Qterima Q = m.c.∆T Keterangan: Q = jumlah kalor (joule)
  • 4. M = massa zat (gram) C = kalor jenis (kal/groc) ∆T = perubahan suhu (Zemansky, 1988) Sebelum lebih jauh dijelaskan mengenai kalorimeter, terlebih dahulu mengenal istilah-istilah dalam kalorimeter sebagai berikut: Kalor jenis zat adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan massa zat tersebut sebanyak satu derajat. Kapasitas kalor adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu seluruh benda sebanyak satu derajat. Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk melebur satu satuan massa pada suhu tetap. Kalor beku adalah kalor yang dilepaskan ketika zat membeku. Titik lebuh normal adalah titik dimana benda tersebut berubah wujud menjadi cair. Kalor uap adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu satuan massa cairan pada suhu tetap. Kalor embun adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud dari gas ke cair satu satuan massa cairan pada suhu tetap. Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan (Bueche, 2006). Bila dua sistem yang temperaturnya berbeda-beda dipersatukan, maka temperature terakhir yang dicapai oleh kedua sistem tersebut berada diantara dua temperatur permukaan tersebut. Suatu zat bahan (material substance) yakni kalorik, terdapat didalam setiap benda. Sebuah benda pada temperatur tinggi mengandung lebih banyak kalori daripada benda temperatur rendah. Bila kedua benda tersebut disatukan, maka benda yang kaya kalorinya kehilangan sebagian kalorinya yang diberikan epadan benda lain sampai kedua benda tersebut belum mencapai temperatur yang sama. Teori kalorik mampu menjelaskan percampuran zat-zat didalam sebuah kalorimeter. Sedangkan kalorimeter tersebut merupakan alat untuk menentukan kalor jenis suatu zat (Halliday, 1999).
  • 5. C. ALAT dan BAHAN NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN 1 Neraca Digital 2 Kabel Penghubung 3 Catu Daya 4 Kalorimeter 5 Neraca O’haus 6 Stopwatch 7 Termometer
  • 6. 8 Gelas Ukur 9 Air 10 Multimeter Digital D. LANGKAH KERJA NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN 1 Siapkan alat untuk praktikum kalorimeter. 2 Ukurlah massa kalorimeter dengan neraca digital. 3 Masukkan air kedalam kalorimeter.
  • 7. 4 Ukur kembali massa kalorimeter yang berisi dengan air.. 5 Ukur suhu awal pada kalorimeter dan catatlah hasilnya. 6 Buatlah rangkaian seri pada amperemeter, dan paralel pada voltmeter, sekaligus atur tegangan pada voltmeter, dan arus pada amperemeter. 7 Hubungkan ke catudaya dan tekan tombol power serta atur voltage. 8 Aduk air yang ada didalam kalorimeter dengan waktu selama tiga menit. 9 Lihat suhu akhir , kemudian lihat pada kedua multimeter tersebut dan matikan catu daya. 10 Catatlah data yang telah didapatkan dari praktikum tersebut. E. DATA PERCOBAAN
  • 8. F. PENGELOLAAN DATA Mencari Kalori Air 1. Dik: ma = 0,08245 𝑘𝑔 𝑄 = 4200 J / kg °C ∆𝑇 = 2 °C 1 𝐽 = 0,24 𝑘𝑎𝑙 Dit : 𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 𝑄 = (0,08245 𝑘𝑔)(4200 J / kg °C)(2°C) 𝑄 = 692,58 J x 0,24 𝑄 = 166,2192 𝑘𝑎𝑙 2. Dik: ma = 0,0845 𝑘𝑔 𝑄 = 4200 J / kg °C ∆𝑇 = 4 °C 1 𝐽 = 0,24 𝑘𝑎𝑙 Dit : 𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 𝑄 = (0,0845 𝑘𝑔)(4200 J / kg °C)(4°C) 𝑄 = 1419,6 J x 0,24 𝑄 = 340,704 𝑘𝑎𝑙 3. Dik: ma = 0,0845 𝑘𝑔 𝑄 = 4200 J / kg °C ∆𝑇 = 4 °C 1 𝐽 = 0,24 𝑘𝑎𝑙 Dit : 𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 𝑄 = (0,0845 𝑘𝑔)(4200 J / kg °C)(4°C) 𝑄 = 1461,6 J x 0,24 𝑄 = 350,784 𝑘𝑎𝑙 Qtotal = 166,2192 + 340,704 + 350,784 Qrata-rata = 285,9024 ≈ 286 kal. Mencari Energi Listrik. 1. Dik: 𝑉 = 5,59 𝑉 𝐼 = 0,85 𝐴 𝑡 = 180 𝑠 Dit : W = V.I.t 𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡 𝑊 = (5,59 𝑉)(0,85 𝐼)(180 𝑠) 𝑊 = 855,27 J 2. Dik: 𝑉 = 5,60 𝑉 𝐼 = 1,00 𝐴 𝑡 = 180 𝑠 Dit : W = V.I.t 𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡 𝑊 = (5,60 𝑉)(1,00 𝐼)(180 𝑠) 𝑊 = 1008,0 J 3. Dik: 𝑉 = 5,60 𝑉 𝐼 = 1,00 𝐴 𝑡 = 180 𝑠 Dit : W = V.I.t 𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡 𝑊 = (5,60 𝑉)(1,00 𝐼)(180 𝑠) 𝑊 = 1008,0 J Wtotal = 855,27 + 1008 + 1008 Wrata-rata = 957,09 ≈ 957 J Perhitungan Hambatan Listrik. 1. Dik : V = 5,59 I = 0,85 Dit : R = V / I No. (V) Catu daya mk (kg) ma (kg) T0 (°C) Tt (°C) ∆𝑇 (oC) Tegangan (V) I (A) t (s) 1. 6 0,1445 0,08245 27 29 2 5,59 0,85 180 2. 6 0,1445 0,0845 27 31 4 5,6 1 180 3. 6 0,142 0,087 27 31 4 5,6 1 180
  • 9. Perhitungan Daya Listrik. 1. Dik : V = 5,59 I = 0,85 Dit : P = V.I P = (5,59)(0,85) P = 4,7515 Watt 2. Dik : V = 5,6 I = 1 Dit : P = V.I P = (5,6)(1) P = 5,6 Watt 3. Dik : V = 5,6 I = 1 Dit : P = V.I P = (5,6)(1) P = 5,6 Watt Ptotal = 4,7515 + 5,6 + 5,6 Prata-rata = 5,3172 ≈ 5,3 Watt Hubungan Energi Listrik dengan Energi Kalor. 1. Dik: ma = 82,45𝑔𝑟 𝐶 𝑎 = 1 kal / gr °C 𝐶 𝑘 = 0,217kal / gr °C Mk = 144,5 ∆𝑇 = 2 °C Dit : 𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 𝑄 = ((ma.ca) + (mk.ck)) ∆𝑇 𝑄 = ((82,4𝑥1) + (144,5𝑥0,217)2 𝑄 = (82,4 + 31,3565)2 𝑄 = 227,513 𝑘𝑎𝑙 2. Dik: ma = 84,5𝑔𝑟 𝐶 𝑎 = 1 kal / gr °C R = (5,59) / (0,85) R = 6,5764 Ω 2. Dik : V = 5,6 I = 1 Dit : R = V./ I R = (5,6) / (1) R = 5,6 Ω 3. Dik : V = 5,6 I = 1 Dit : R = V./ I R = (5,6) / (1) R = 5,6 Ω Rtotal = 6,5764 + 5,6 + 5,6 Rrata-rata = 5,9254 ≈ 6 Ω Hubungan Faktor Koresi atau kesetaraan kalor (𝛾) . 1. Dik : W = 855,27 J Q = 227,513 kal Dit : 𝛾 = 𝑊 𝑄 𝛾 = 855,27 227,513 𝛾 = 3,7592 2. Dik : W = 1008,0 J Q = 463,426 kal Dit : 𝛾 = 𝑊 𝑄 𝛾 = 1008 463,426 𝛾 = 2,1751 3. Dik : W = 1008,0 J Q = 471,256 kal Dit : 𝛾 = 𝑊 𝑄 𝛾 = 1008 471,256
  • 10. 𝐶 𝑘 = 0,217kal / gr °C Mk = 144,5 ∆𝑇 = 4 °C Dit : 𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 𝑄 = ((ma.ca) + (mk.ck)) ∆𝑇 𝑄 = ((84,5𝑥1) + (144,5𝑥0,217)2 𝑄 = (84,5 + 31,3565)4 𝑄 = 463,426 𝑘𝑎𝑙 3. Dik: ma = 87,0𝑔𝑟 𝐶 𝑎 = 1 kal / gr °C 𝐶 𝑘 = 0,217kal / gr °C Mk = 142 ∆𝑇 = 4 °C Dit : 𝑄 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇 𝑄 = ((ma.ca) + (mk.ck)) ∆𝑇 𝑄 = ((87,0𝑥1) + (142𝑥0,217)2 𝑄 = (87 + 30,814)4 𝑄 = 471,256 𝑘𝑎𝑙 Rtotal = 227,513 + 463,426 + 471,256 Rrata-rata = 387,3983 ≈ 387 kal 𝛾 = 2,1389 𝛾total = 3,7592 + 2,1751 + 2,1389 𝛾rata-rata = 2,6911 ≈ 3 G. PEMBAHASAN Pada praktikum ini praktikan melakukan praktikum yaitu kalorimeter Secara sederhananya adalah alat untuk mengukur kalor tetapi pertukaran energi dari dasar teknik yang dikenal sebagai kalorimetri yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor . untuk melakukan pengukuran seperti itu adalah sebuah kalorimeter yang digunakan pada sebuah kalorimetri air sederhana. Dalam praktikum ini praktikan mengamati dalam perpindahan kalor yang terdapat pada praktikum kalorimeter ini. Hal tersebut munculnya terjadi karena adanya sebuah beberapa peristiwa perubahan energi yang terkonservasi, artinya energi yang terdapat didalam listrik yang bersumber dari catu daya yang akan mengalir ke kalorimeter dan akan berubah menjadi energi panas. Kemudian, saat pengadukan muculnya sebuah energi, yaitu energi mekanik yang berubah menjadi energi panas dikarenakan munculnya yang terdapat pada kalorimeter dan bukan
  • 11. terciptakan dari energi listrik dan mekanik, namun hasil perubahan bentuk dari kedua energi tersebut. Prinsip kerja kalorimeter sederhana dikenal dengan nama metoda campuran, yaitu satu sampel zat dipanaskan sampai temperatur tinggi yang diukur menggunakan termometer , lalu ditempatkan air dingin kalorimeter. Kalor yang hilang pada sampel akan diterima oleh air dan kalorimeter. Dengan mengukur temperatur akhir campuran tersebut, kalor jenis dapat dihitung. Pada percobaan ini juga praktikan menggunakan massa air yang berbeda, suhu yang berbeda sehingga saat terjadinya penaikkan suhu pun juga berbeda, serta tegangan dan arus yang dikeluarkan juga berbeda. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan energi yang menumpuk dengan cara mengukur perubahan suhu yang terjadi atau perubahan efek termal lainnya. Sebuah kalorimeter adalah alat yang dipakai untuk percobaan yang berhubungan dengan kalor. Kalorimeter didesain sedemikian sehingga perpidahan kalor ke lingkungannya terjadi seminimum mungkin. Pada dasarnya sebuah kalorimeter terdiri dari dua bejana yang terpisahkan oleh suatu ruang udara. Bejana disebelah dalam terbuat dari aluminium mengkilat untuk mengurangi penyerapan kalor oleh dinding bejana. Tutup bejana terbuat dari kayu yang merupakan penghantar yang buruk agar tidak banyak panas yang hilang. Kalorimeter dapat digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Pada percobaan pertama praktikan bertujuan untuk mencari energi kalor yang diterima oleh kalorimeter, dalam data yang praktikan dapatkan penentuan energi listrik tentulah berbeda dari percobaan pertama hingga percobaan akhir. Hasil yang kami dapatkan adalah secasra berturut-turut 166,2192 kal, 340,704 kal, dan 350,784 kal. Karena praktikan melihat bentuk persamaan dari energi kalor itu yang berbanding lurus dengan massa air, kalor jenis, dan perubahan waktu juga, maka hasil akhirnya yang akan didapatkan pun juga akan saling berbeda karena dilihat dari perubahan suhu yang berbeda, dan massa jenis air yang berbeda. Pada percobaan selanjutnya menghitung energi listrik, dimana praktikum energi listrik ini praktikan melakukan tiga kali percobaan, dari data yang didapatkan oleh praktikan secara berturut-turut adalah 855,27 J, 1008 J,dan 1008 J. Kenapa dalam percobaan besar energi listrik pada percobaan pertama berbeda dan pada percobaan kedua dan ketiga sama, karena pada percobaan pertama saat menimbang massa kalorimeter praktikan menggunakan neraca ohaus, serta mengisi air kedalam
  • 12. kalorimeter praktikan menggunakan neraca ohaus,dan suhunya yang berbeda dari percobaan pertama, berbeda halnya dengan percobaan kedua dan ketiga, saat percobaan kedua praktikan masih menggunakan nerca ohaus untuk menimbang massa kalorimeter dengan massa air didalam kalorimeter, tetapi saat percobaan ketiga praktikan menggunakan nerca digital , tapi mengapa hasil dari percobaan kedua dan ketiga ini sama , dan kenapa pada percobaan yang pertama tidak sama, hal ini karena adanya terjadi suhu awal dan perubahan suhu pada percobaan pertama, kedua dan ketiga, tetapi pada percobaan kedua dan ketiga suhu awal dan suhu akhir pun sama, hanya bedanya saat mengukur kalorimeter yang berbeda dengan neraca dalam percobaan pertama, kedua dan ketiga serta suhu dalam percobaan pertama berbeda, dan suhu pada percobaan kedua dan ketiga hasilnya sama. Pada percobaan terakhir praktikan menentukan kesetaraan pada kalor, pada percobaan ini adalah dimana hasil dari energi listrik berbandiing terbalik dengan jumlah kalor sehingga akan mendapatkan kesetaraan yang terdapat dapa kalor, dari data yang didapatkan dari praktikum ini secara berturut-turut adalah 3,7592 , 2,1751, 2,1389. pada percobaan kalorimeter ini, alhamdulillah praktikan dapat mengambil data sesuai praktikan yang harapkan, dan praktikum ini berjalan dengan lancar dibawah bimbingan ka Erna. H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM 1. Jelaskan analisis anda mengenai hukum kekekalan energi pada praktikum kalorimeter ? Jawab : Dari pengertian hukum konservasi energi itu sendiri adalah energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan. Diman hukum kekekalan energi tersebut dimana dari energi listrik yang dilepaskan oleh catu daya diubah menjadi energi kalor yang nantinya diterima oleh kalorimeter. Hukum keonservasi energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan dan dapat diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lain. Di alam ini banyak terdapat energi seperti energi listrik,energi kalor,energi bunyi,namun energi kalor hanya dapat dirasakan seperti panas matahari .Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat alat-alat pemanas yang menggunakan energi listrik seperti teko pemanas, penanak nasi, kompor listrik ataupun
  • 13. pemanas ruangan. Pada dasarnya alat-alat tersebut memiliki cara kerja yang sama yaitu merubah energi listrik yang mengalir pada kumparan kawat menjadi energi kalor/panas. Sama halnya dengan kalorimeter yaitu alat ayang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan. Namun kali ini yang kami bahas adalah mengenai kalorimeter sederhana. 2. Bandingkan variabel pembanding konversi energi untuk masing-masing percobaan ? Jawab : Dari variabel pada konversi energi yang terdapat pada masing-masing variabel jelaslah berbeda, karena dilihat dari massa benda, suhu awal, perubahan suhu, tegangan, arus listrik, kedua alat multimeter sudah lah sangat berbeda dari data yang diperoleh dari suatu variabel tersebut adalah massa air, massa benda, suhu awal, suhu akhir, tegangan pada voltmeter, serta arus lisrik pada amperemeter. Dimana dalam faktor hal ini merupakan sebuah faktor mempengaruhi peristiwa konversi energi. I. KESIMPULAN Berdasarkan kesimpulan dari laporan praktikum ini adalah : 1. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor dari reaksi yang dikeluarkan. Kalorimeter dapat digunakan untuk menghitung energi dalam makanan dalam atmosfer dan mengukur jumlah energi yang meningkat dalam suhu kalorimeter. 2. Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada Azas Black yang dinyatakan sebagai berikut : Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi kontak maka temperatur akhir kedua benda yang mempunyai suhu berbeda setelah keseimbangan termis tercapai akan sama. Jumlah kalor yang diterima = jumlah kalor yang diberikan. No. (V) Catu daya mk (kg) ma (kg) T0 (°C) Tt (°C) ∆𝑇 (oC) Tegangan (V) I (A) t (s) 1. 6 0,1445 0,08245 27 29 2 5,59 0,85 180 2. 6 0,1445 0,0845 27 31 4 5,6 1 180 3. 6 0,142 0,087 27 31 4 5,6 1 180
  • 14. 3. Kalor jenis zat adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan massa zat tersebut sebanyak satu derajat. Kapasitas kalor adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu seluruh benda sebanyak satu derajat. Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk melebur satu satuan massa pada suhu tetap. 4. Kalor beku adalah kalor yang dilepaskan ketika zat membeku. Titik lebuh normal adalah titik dimana benda tersebut berubah wujud menjadi cair. Kalor uap adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan satu satuan massa cairan pada suhu tetap. 5. Kalor embun adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud dari gas ke cair satu satuan massa cairan pada suhu tetap. Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. 6. Jenis kalorimeter terbagi dua yaitu : kalorimeter sederhana, dan kalorimeter bom. 7. Nilai kesetaraan arus listrik dipengaruhi adanya besar energi listrik dan besar energi kalor. 8. Rangkaian seri terdapat pada amperemeter, dan rangkaian paralel pada voltmeter. 9. Akibat dinding kalorimeter yang terbuat dari bahan isolator yang berfungsi untuk mencegah terjadinya perambatan kalor ke lingkungan sekitar, termometer, dan pengaduk. 10. Rangkai seri digunakan pada saat mengalirkan arus listrik, dan rangkai paralel digunakan pada saat menyambung tegangan. J. KOMENTAR 1. Saat melakukan praktikum kalorimeter diharapkan praktikan dapat bekerja sama dalam sesama team. 2. Saat praktikum sedang berlangsung praktikan harus teliti saat proses pengambilan data di multimeter. 3. Saat membaca nilai satuan massa di neraca ohaus kedua mata harus sejajar dengan titik neraca ohaus.
  • 15. 4. Saat pengadukan dikalorimeter bersamaan dengan catudaya dan stopwatch, ketika sudah selesai stopwatch hentikan agar dapat mengambil data dari praktikum tersebut. 5. Berhati-hatilah saat merangkai alat kalorimeter. K. DAFTAR PUSTAKA Bueche, Frederick. 2006. Schaums outline of theory and problems of college physics. Jakarta : Erlangga. Halliday, Resnick. 2004. Fisika Dasar. Bandung : ITB. Purwoko dan Fendi. 2007. Fisika. Jakarta : Yudhistira. Sunaryono dan Ahmad Taufiq. 2010. Super Tips dan Trik Fisika SMA. Jakarta : KAWAHmedia. Wahyu, dkk. 2010. Kimia Fisika. Jakarta : Rineka Cipta. Wahyuni, Sri. 2010. Modul Termodinamika FKIP Universitas Jember. Jember : Universitas Jember. Zemansky, Sears. 1986. Fisika Untuk Universitas. Jakarta : Bina Cipta. L. LAMPIRAN