SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
11/10/2014 | 1 
Halogenasi
11/10/2014 | 2 
Halogenasi : Definisi 
• Proses pemasukan halogen pada senyawa 
organik 
• Biasanya dengan cara adisi (penambahan) 
atau subtitusi (penggantian)
11/10/2014 | 3 
Proses Halogenasi 
• Mengganti H (substitusi) 
Reaksi: RH + X2 RX + HX 
C5H12 + Cl2 C5H11Cl + HCl 
• Addisi 
Reaksi: RCH = CHR’ + X2 RCHX – CHXR’ 
CH3 – CH = CH2 + Br2 CH3 – CHBr – CH2Br 
• Mengganti suatu gugus (substitusi) 
Reaksi: RCH2OH + HX RCH2X + H2O
11/10/2014 | 4 
Proses Halogenasi 
• Banyak dilakukan dalam industri 
• Misal : 
– Pembuatan industrial solvent: trichloroethylene 
(C2HCl3) 
– Intermediate penting, misal: chlorobenzene (C6H5Cl) ; 
vinyl chloride (H2C:CHCl) 
– Sebagai refrigerant, misal: Hydrofluorocarbons 
(pengganti CFCs) 
– Msh bnyk lagi
11/10/2014 | 5 
Jenis/Tipe Halogenasi 
• Dengan menggunakan halogen langsung  Penamaan 
prose halogenasi tergantung dari halogen yang terlibat. 
– Fluorine  fluorination 
– Chlorine  chlorination 
– Bromine  bromination 
– Iodine  iodination 
• Menggunakan HX  Digunakan untuk mengganti gugus – 
OH 
• Ada juga yang menggunakan NaOX dan Ca(OX)2
11/10/2014 | 6 
Zat-zat yang dihalogenasi 
1. Alkana 
Alkana secara substitusi, biasanya sebagai hasil antara 
untuk memperoleh hasil akhir. 
Reaksi: RH + Cl2 RCl + HCl 
CH4 + Cl2 CH3Cl + CH2Cl2 + HCl 
2. Olefin 
Olefin, secara addisi dan substitusi 
Reaksi: RCH = CH2 + X2 RCHX – CH2X 
RCH = CH2 + HX RCH2 – CH2X
11/10/2014 | 7 
Zat-zat yang dihalogenasi 
3. Alkohol 
Reaksi: ROH + HX RX + H2O 
RCH2OH + X2 RCHXOH + HX 
4. Aldehid, keton dan asam 
Reaksi: 
O OH 
H2 
R – C – H + HX R – CH – X R – CH2X + H2O 
O O 
R – C – H + X2 R – C – X + HX
11/10/2014 | 8 
Zat-zat yang dihalogenasi 
5. Halogenida 
Reaksi: 
6. Aromatik, secara adisi maupun substitusi 
Reaksi: 
R – CH2 – CH2X + X2 R – CH = CHX + 2HX 
dihalogenasi R – CH = CH2 + HX 
HX 
HX 
HX 
HX 
HX 
HX 
X 
X 
X 
X X 
X 
+ X2 
+ X2 
+ 6HX 
Addisi 
Subtitusi
11/10/2014 | 9 
Zat-zat yang dihalogenasi 
7. Halogenida 
Halogenasi bisa terhadap inti dan bisa terhadap cabang 
A. Substitusi pada inti, secara katalitik 
Reaksi: 
Kat. AlCl3 
H3C + X2 H3C 
X 
+ HX 
T< 
B. Substitusi pada cabang, secara termal dan foto reaksi 
Reaksi 
CH3 + X2 
T> 
CH2X + HX
11/10/2014 | 10 
Zat-zat yang dihalogenasi 
8. Naphtalen, secara addisi akan diperoleh octachlor naphtalen 
Reaksi: 
9. Karbon disulfida 
 
Reaksi: CS2 + 3Cl2 CCl4 + S2Cl2 
10. Antroquinon 
Reaksi 
+ Cl2 
Cl Cl 
Cl 
Cl Cl 
Cl Cl 
Cl 
+ 8HCl 
O 
O 
NH O 2 
O 
NH2 
NH2 
NH2 
Cl 
Cl 
+ Cl2 
Katalisator 
nitrobenzen
11/10/2014 | 11 
Mekanisme Reaksi 
Pada umumnya reaksi halogenasi adalah reaksi berantai 
radikal bebas
11/10/2014 | 12 
Mekanisme Reaksi 
Contoh: Halogenasi methane dengan chlorine (substitusi)
11/10/2014 | 13 
Self study: 
• Mekanisme pada alkenes 
• Mekanisme pada aromatik 
• Perhitungan energi aktivasi dan panas reaksi 
berdasarkan tenaga ikat 
(Bahan ajar PIK 2 hal 74-85)
11/10/2014 | 14 
Kinetika: 
• Misal, reaksi : A+ B  C + D 
• Rate = k [A]m[B]n 
• k = rate constant 
• m,n  ditentukan dari eksperimen 
• Persamaan laju reaksi tergantung pada mekanisme 
reaksi dan laju dari masing2 langkah yang ada pada 
mekanisme reaksi 
• m  order reaksi reaksi berkenaan dengan A 
• n  order reaksi reaksi berkenaan dengan B 
• Orde total = m+n.
11/10/2014 | 15 
Kinetika: 
Activation energy 
• k=Ae-Ea/RT 
• Ea  energi aktivasi  energi kinetik minimum yang harus dimiliki oleh 
molekul untuk agar ‘tabrakan’ (antar molekul) terjadi  mengarah ke 
reaksi. 
• e-Ea/RT adalah fraksi dari tumbukan dimana molekul mempunyai energi 
kinetik yang cukup untuk reaksi 
• A  konstanta tumbukan  berhubungan dengan frekuensi tabrakan dan 
fraksi tumbukan dengan orientasi yang tepat agar reaksi terjadi. 
• Menurut distribusi Boltzmann untuk energi kinetik molekul gas-phase 
sebagi fungsi dari temperatur,  pada T yang lebih tinggi, laju reaksi 
meningkat 
• Rate/laju  meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu 10 ° C
11/10/2014 | 16 
Kinetika: 
Transition state 
• Transition state adalah keadaan energi tertinggi dalam 
tabrakan molekul yang mengarah ke reaksi. 
• Energi aktivasi merupakan selisih energi antara reaktan 
dan transisi state. (Ea selalu positif) 
• Energi aktivasi adalah energi barrier yang harus bisa 
dilampaui agar reaksi terjadi. 
• Transition state bersifat sementara dan tidak stabil dan 
tidak dapat dipisahkan; transition state berbeda 
dengan intermediate yang memiliki stabilitas dan 
lifetime yang terbatas
11/10/2014 | 17 
Kinetika: 
Transition state
11/10/2014 | 18 
Kinetika: 
Catalysts 
• Katalis tidak mengubah energi dari reaktan dan 
produk; 
• Melainkan menciptakan sebuah keadaan transisi 
(transition state) dengan energi yang lebih rendah 
untuk mempercepat reaksi, sehingga lebih 
banyak molekul yang mempunyai energi kinetik 
yang cukup untuk melampau energy barrier pada 
suhu tertentu
11/10/2014 | 19 
Kinetika: 
Catalysts
11/10/2014 | 20 
Next week : Thermodinamics, 
Example of industrial application
11/10/2014 | 21 
Thank you for your attention 
Question???
11/10/2014 | 22 
Mekanisme Reaksi 
 CH4 + Cl• CH3• + HCl 
 CH3• + Cl2 CH3Cl + Cl• 
 CH3Cl + Cl• CH2Cl• + HCl 
 CH2Cl• + Cl2 CH2Cl2 + Cl• 
 CH2Cl2 + Cl• CHCl2• + HCl 
 CHCl2• + Cl2 CHCl3 + Cl• 
 CHCl3 + Cl• CCl3• + HCl 
 CCl3• + Cl2 CCl4 + Cl• 
 2Cl• Cl2 
 •CH3 + Cl• CH3Cl 
 •CH3 + •CH3 CH3CH3
11/10/2014 | 23 
Halogenation – Part2
11/10/2014 | 24 
Termodinamika 
• Perubahan entalpi dan entropi selama reaksi memungkinkan kita untuk 
memprediksi arah spontanitas reaksi 
• Ingat : A + B C+D 
• Keq = [C][D]/[A][B] 
• Jika Keq>1, cenderung ke arah produk; if Keq<1 cenderung ke reaktan; if 
Keq=1, produk dan reaktan dengan jumlah yang sama terbentuk pada 
equilibrium. 
• Contoh: 
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl 
Keq = [CH3Cl][HCl]/[CH4][Cl2] = 1.1 x1019 
Keq>>1, sangat sedikit reaktan yang terdapat pada equilibrium
11/10/2014 | 25 
Termodinamika 
• Ingat: 
• ΔG = -RTlnKeq 
• dimana ΔG adalah perubahan energi bebas Gibbs pada reaksi – ukuran banyaknya 
energi tersedia untuk melakukan kerja (ΔG<0) atau banyaknya kerja (ΔG>0) yang 
harus dilakukan untuk membuat reaksi menuju arah yang diinginkan 
• ΔG = energi bebas produk – energi bebas reaktan 
• Jika Keq>1, ΔG<0, produk lebih disukai daripada reaktan pd equilibrium 
• Jika Keq<1, ΔG>0, reaktan lebih disukai daripada produk pd equilibrium 
• Secara intuisi, reaksi berjalan dari keadaan energi yang tinggi ke rendah. Secara 
umum, reaksi akan berjalan dengan kesempurnaan >99% untuk ΔG lebih kecil dari 
–3.0 kcal/mol. 
• Ada dua faktor yang berkontribusi terhadap perubahan energi bebas: enthalpy dan 
entropy  
• ΔG=ΔH-TΔS 
• ΔH = enthalpy of products - enthalpy of reactants 
• ΔS= entropy of products – entropy of reactants
11/10/2014 | 26 
Termodinamika 
Enthalpy 
• Enthalpy  panas yang dihasilkan atau diserap oleh reaksi 
• ΔH adalah ukuran kekuatan relatif dari ikatan pada produk dan reaktan 
• Reaksi cenderung memilih produk dengan entalpi terendah (atau ikatan 
terkuat) 
• Dalam reaksi eksotermik, ΔH <0, panas berkembang, ikatan lemah rusak 
dan ikatan kuat terbentuk. 
Dalam reaksi endotermik, ΔH> 0, panas diserap, dan ikatan lebih kuat yang 
rusak, ikatan lemah terbentuk 
• Contoh: 
• CH4 + Cl2 + HCl CH3Cl ΔH =- 25 kkal / mol 
Penurunan entalpi mendatangkan kontribusi yang menguntungkan untuk 
ΔG
11/10/2014 | 27 
Termodinamika 
Entropy 
• Entropi berkaitan dengan randomness, disorder, dan freedom of motion. 
• Reaksi cenderung memilih produk dengan entropi yang lebih besar 
• Contoh: 
A (g)  B (g) + C (g) ΔS> 0, entropi produk> entropi reaktan 
A (g) + B (g)  C (g) ΔS <0 entropi, entropi produk <reaktan 
• Nilai positif dari ΔS memberikan kontribusi yang menguntungkan untuk ΔG 
• Dalam kebanyakan kasus, perubahan entalpi jauh lebih besar dari perubahan 
entropi, dan entalpi mendominasi pada T ambient, sehingga nilai ΔS negatif tidak 
selalu ‘mematikan’ reaksi. 
• Dengan demikian, pembentukan ikatan yang kuat (ΔH) biasanya merupakan 
komponen yang paling penting pada driving force reaksi 
• Contoh: 
• CH4 + Cl2 + HCl CH3Cl TΔS = 0,86 kkal / mol 
ΔG =- 25 kkal / mol - 0,86 kkal / mol = -25,9 kkal / mol 
dan ΔG = ~ ΔH
11/10/2014 | 28 
Termodinamika 
• Prediksi mengenai apakah suatu reaksi itu endo atau 
eksotermis bisa dilihat dari tanga ikat (atau bond 
dissociation energies (BDE’s)) 
• ΔHreaksi = Σ(BDE ikatan yang putus) - Σ(BDE ikatan yang 
terbentuk)
11/10/2014 | 29 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
• Mono-klorobenzene telah menjadi kimia utama untuk setidaknya 50 
tahun. 
• Dahulu, sangat penting dalam pembuatan pestisida diklorinasi, terutama 
DDT, dan dalam produksi fenol dan anilin. 
• Saat ini, penggunaan utama monochlorobenzene yang adalah sebagai 
intermediate dalam produksi bahan kimia seperti nitrochlorobenzenes 
dan diphenyl oxide. Dimana chemical ini kemudian digunakan dalam 
produksi herbisida, zat warna, dan bahan kimia karet. 
• Selain itu, monochlorobenzene digunakan sebagai pelarut dalam proses 
degreasing (misalnya, dalam operasi pembersihan logam), cat, perekat, 
pembersih dan pemoles. 
• Reaksi :
11/10/2014 | 30 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
• Prinsip dasar pembuatan klorobenzena adalah klorinasi benzena dengan atau tanpa katalis (reaksi Friedel-Craft ). 
• Produk dari reaksi; klorobenzena, dichlorobenzene, trichlorobenzene dan higher chlorinated benzenes 
• Dalam praktek yang sebenarnya di industri, hanya klorobenzena dan sejumlah kecil dichlorobenzene yang 
terbentuk. 
• Jumlah dichlorobenzene dan higher subtitued lorobenzene yang terbentuk dapat dikurangi dengan penggunaan 
katalis yang sangat selektif dan memodifiksi kondis. 
• Jadi pada dasarnya klorinasi benzena dapat dianggap ada tiga pasang dgn msng2 dua tahapan: 
(1) Klorinasi dari benzena menjadi monochlorobenzene dan dichlorobenzene. 
(2) Klorinasi dari dichlorobenzene untuk trichlorobenzene dan tetrachlorobenzenes. 
(3) Klorinasi dari tetrachlorobenzenes untuk pentachlorobenzenes dan hexachlorobenzene. 
• Klorinasi dapat dilakukan baik secara batch atau kontinu. Bila diinginkan dichlorobenzenes dlm jumlah minimum, 
prosedur  kontinu. 
• Pada proses batch, benzena berada di dalam, vessel besi atau baja yang dilengkapi dengan coil pendingin dari 
timah. 
• Pipa feed Klorin masuk di bagian bawah chlorinator dan katalis yang digunakan adalah besi klorida (ferric chloride) 
• Suhu dipertahankan < 45 ° C 
• HCl yang dihasilkan pada reaksi dapat di-recovery setelah dipisahkan dari benzena dengan mencuci nyadengan 
refrigerated solvent. 
• Pada suhu di bawah 40 ° C, laju pembentukan dichlorobenzene sangat rendah dan fakta ini digunakan untuk 
menekan pembentukan dichlorobenzene pada proses kontinu.
11/10/2014 | 31 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
• Tipikal continuous process plant terdiri dari serangkaian vesel kecil dengan 
pendingin luar yang mengandung katalis. Khlorin di supplai pada setiap 
vessel melalui inlet-inlet dan temperatur realsi dipertahankan antara 20 - 
40°C. 
• Ketika Chlorobenzene terbentuk, ia meninggalkan zona klorinasi pada 
kecepatan yang diatur yang tidak memungkinkan utk terjadinya klorinasi 
lebih lanjut 
• Benzene yang tidak bereaksi dan Chlorobenzene dipisahkan terus-menerus 
dengan fractional distillation, dan mengembalikan benzene ke 
chlorination stage dan efisiensi proses ini bisa mencapai 95%. 
• Sebenarnya ada tiga cara khlorinasi benzene: Raschig Process; Loeser and 
Schmidt (gas phase) dan reaksi pada liquid phase 
• Reaksi pada gas phase -> T >> ; bisa tidak terkontrol 
• Reaksi pada liquid phase (40 oC)-> paling pas utk proses komersial
11/10/2014 | 32 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
• Benzene cair diumpankan ke chlorinator yang beroperasi pada 2,4 bar. 
• Feed masuk pada 25 ° C, pada tekanan atmosfer dan juga berisi air. Gas klorin diumpankan ke tangki ini, juga pada 
tekanan atmosfer dan pada 25 ° C dan dianggap sepenuhnya murni. 
• Kemungkinan ada beberapa chlorinators beroperasi secara seri atau paralel tergantung pada derajat klorinasi 
benzene yang diinginkan/diperlukan. 
• Biasanya katalisnya adalah Ferri Klorida. Katalis dapat ditambahkan dalam bentuk solution ke dalam benzene 
• Reaksi eksotermis sehingga pendinginan diperlukan untuk menjaga suhu sekitar 40 ° C 
• Gas HCl (90% dari HCl yang terbentuk) yang meninggalkan reaktor pertama 2 didinginkan untuk memadatkan 
kotoran (benzena dan produk terklorinasi) dan kemudian dicuci di scrubber menggunakan klorobenzena dingin 
• Aliran crude chlorobenzene yang meninggalkan reaktor dicuci dengan larutan NaOH (20 wt%; diatur pada tingkat 
basa rendah untuk melindungi downstream equipment dari korosi) pada pre-neutralizer. 
• Aliran produk bebas dari HCl. Produk diumpankan ke Benzene Recovery Column, yang merupakan distillation 
column. Disini, bottoms hampir seluruhnya murni 100 % chlorobenzene. T 
• Hasil atas mengandung 98 % berat benzene dan 2% chlorobenzene dan seluruh benzene di recycle ke benzene 
storage via purifier. 
• Dari purifier monochlorobenzene dikirim ke sistem refrigerasi. 
• Hasil bawah dari benzene column, mengandung monochlorobenzene dan dichlorobenzene, yang kemudian 
diumpankan ke kolom klorobenzena, (yang juga merupakan kolom distilasi). 
• Kolom distilasi ini bisa berisi 12 sampai 20 tray dan dioperasikan pada tekanan yang berkisar antara 3-7 lb/in.2 abs. 
Suhu di kolom klorobenzena kemungkinan adalah antara 100-120 ° C. 
• Monochlorobenzene merupakan produk overhead distillate dengan kemurnian 99%. 
• Dichlorobenzene adalah produk residu bawah dengan kemurnian 97%.
11/10/2014 | 33 
Contoh Aplikasi Industri 
Monochlorobenzene (MCB) 
• Reaksi yang terlibat dalam proses adalah sebagai berikut: 
1. C6H6 + Cl2 C6H5Cl + HCl 
2. C6H5Cl + Cl2 C6H4Cl2 HCl 
• Dichlorobenzene diasumsikan sebagai para-isomer. Pembentukan Trichloroisomer diabaikan. 
• Ketika konsentrasi klorin terlarut tetap konstan, maka reaksinya adalah orde satu 
• rb =-k1xb 
rm = k1xb - k2xm k1 = 1 x 10-4 s-1 pada 55 ° C 
rd = k2xm k2 = 0,15 x 10-4 s-1 pada 55 ° C 
Di mana b = benzena, m = monochlorobenzene, d = dichlorobenzene

More Related Content

What's hot

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilikelfisusanti
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAevyns
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaImo Priyanto
 

What's hot (20)

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Kesetimbangan fase
Kesetimbangan faseKesetimbangan fase
Kesetimbangan fase
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Sifat koligatif-larutan
Sifat koligatif-larutanSifat koligatif-larutan
Sifat koligatif-larutan
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASA
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 

Similar to Pik 2 bab 4_halogenasi

Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaFTI Andika Widi Yatmoko
 
Ppt termokimia fix.pptx
Ppt termokimia fix.pptxPpt termokimia fix.pptx
Ppt termokimia fix.pptxssusera8b520
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdfudinbaihaqi485
 
Pik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiPik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiwahyuddin S.T
 
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)BidangKurikulum
 
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)Utami Irawati
 
Teknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxTeknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxKristarigan1
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaFransiska Puteri
 
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Rizki Basuki
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
Termokimiaaaa
TermokimiaaaaTermokimiaaaa
TermokimiaaaaJec Kha
 
Praktikal 2 sce 3109
Praktikal  2 sce 3109Praktikal  2 sce 3109
Praktikal 2 sce 3109Arelem Chung
 
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docxEntalpi dan Perubahan Entalpi.docx
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docxRahmat Hidayat
 
Presentasikimia 100727120133-phpapp02
Presentasikimia 100727120133-phpapp02Presentasikimia 100727120133-phpapp02
Presentasikimia 100727120133-phpapp02Yuni Lylaque
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
TermokimiaMUNZAKI
 

Similar to Pik 2 bab 4_halogenasi (20)

Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
 
Ppt termokimia fix.pptx
Ppt termokimia fix.pptxPpt termokimia fix.pptx
Ppt termokimia fix.pptx
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
 
Pik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasiPik 2 bab 3_alkilasi
Pik 2 bab 3_alkilasi
 
Perubahan entalphi
Perubahan entalphiPerubahan entalphi
Perubahan entalphi
 
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
Ppt kd 3.2 termokimia (perubahan entalpi)
 
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)Termodinamika kimia (pertemuan 2)
Termodinamika kimia (pertemuan 2)
 
Teknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxTeknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
 
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
 
Termokimia kelas XI
Termokimia kelas XITermokimia kelas XI
Termokimia kelas XI
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
3. termokimia
3. termokimia3. termokimia
3. termokimia
 
Termokimiaaaa
TermokimiaaaaTermokimiaaaa
Termokimiaaaa
 
Praktikal 2 sce 3109
Praktikal  2 sce 3109Praktikal  2 sce 3109
Praktikal 2 sce 3109
 
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docxEntalpi dan Perubahan Entalpi.docx
Entalpi dan Perubahan Entalpi.docx
 
Presentasikimia 100727120133-phpapp02
Presentasikimia 100727120133-phpapp02Presentasikimia 100727120133-phpapp02
Presentasikimia 100727120133-phpapp02
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 

More from wahyuddin S.T

Proposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldProposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldwahyuddin S.T
 
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariPrarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariwahyuddin S.T
 
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia wahyuddin S.T
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyawahyuddin S.T
 
Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2wahyuddin S.T
 
Transkrip akademik word
Transkrip akademik wordTranskrip akademik word
Transkrip akademik wordwahyuddin S.T
 
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkuratToefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkuratwahyuddin S.T
 
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkuratSupermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkuratwahyuddin S.T
 
Sukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupkuSukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupkuwahyuddin S.T
 
Kontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesiaKontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesiawahyuddin S.T
 
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...wahyuddin S.T
 
Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)wahyuddin S.T
 

More from wahyuddin S.T (20)

Proposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-oldProposal ta wahyu satria-old
Proposal ta wahyu satria-old
 
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dariPrarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
Prarancangan pabrik asam adipat dengan proses oksidasi dari
 
Petrokimia
PetrokimiaPetrokimia
Petrokimia
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
 
Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2Transkrip nilai dan sertifikat2
Transkrip nilai dan sertifikat2
 
Transkrip akademik word
Transkrip akademik wordTranskrip akademik word
Transkrip akademik word
 
Curriculum vitae
Curriculum vitae Curriculum vitae
Curriculum vitae
 
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkuratToefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
Toefl wahyuddin universitas lambung mangkurat
 
Surat pernyataan
Surat pernyataanSurat pernyataan
Surat pernyataan
 
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkuratSupermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
Supermente wahyuddin universitas lambung mangkurat
 
Sukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupkuSukses terbesar dalam hidupku
Sukses terbesar dalam hidupku
 
Rencana studi
Rencana studiRencana studi
Rencana studi
 
Motivation letter
Motivation letterMotivation letter
Motivation letter
 
Kontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesiaKontribusiku untuk indonesia
Kontribusiku untuk indonesia
 
Tugas petrokimia
Tugas petrokimiaTugas petrokimia
Tugas petrokimia
 
Purun ft
Purun   ftPurun   ft
Purun ft
 
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
 
Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)Pengolahan biodiesel (1)
Pengolahan biodiesel (1)
 

Pik 2 bab 4_halogenasi

  • 1. 11/10/2014 | 1 Halogenasi
  • 2. 11/10/2014 | 2 Halogenasi : Definisi • Proses pemasukan halogen pada senyawa organik • Biasanya dengan cara adisi (penambahan) atau subtitusi (penggantian)
  • 3. 11/10/2014 | 3 Proses Halogenasi • Mengganti H (substitusi) Reaksi: RH + X2 RX + HX C5H12 + Cl2 C5H11Cl + HCl • Addisi Reaksi: RCH = CHR’ + X2 RCHX – CHXR’ CH3 – CH = CH2 + Br2 CH3 – CHBr – CH2Br • Mengganti suatu gugus (substitusi) Reaksi: RCH2OH + HX RCH2X + H2O
  • 4. 11/10/2014 | 4 Proses Halogenasi • Banyak dilakukan dalam industri • Misal : – Pembuatan industrial solvent: trichloroethylene (C2HCl3) – Intermediate penting, misal: chlorobenzene (C6H5Cl) ; vinyl chloride (H2C:CHCl) – Sebagai refrigerant, misal: Hydrofluorocarbons (pengganti CFCs) – Msh bnyk lagi
  • 5. 11/10/2014 | 5 Jenis/Tipe Halogenasi • Dengan menggunakan halogen langsung  Penamaan prose halogenasi tergantung dari halogen yang terlibat. – Fluorine  fluorination – Chlorine  chlorination – Bromine  bromination – Iodine  iodination • Menggunakan HX  Digunakan untuk mengganti gugus – OH • Ada juga yang menggunakan NaOX dan Ca(OX)2
  • 6. 11/10/2014 | 6 Zat-zat yang dihalogenasi 1. Alkana Alkana secara substitusi, biasanya sebagai hasil antara untuk memperoleh hasil akhir. Reaksi: RH + Cl2 RCl + HCl CH4 + Cl2 CH3Cl + CH2Cl2 + HCl 2. Olefin Olefin, secara addisi dan substitusi Reaksi: RCH = CH2 + X2 RCHX – CH2X RCH = CH2 + HX RCH2 – CH2X
  • 7. 11/10/2014 | 7 Zat-zat yang dihalogenasi 3. Alkohol Reaksi: ROH + HX RX + H2O RCH2OH + X2 RCHXOH + HX 4. Aldehid, keton dan asam Reaksi: O OH H2 R – C – H + HX R – CH – X R – CH2X + H2O O O R – C – H + X2 R – C – X + HX
  • 8. 11/10/2014 | 8 Zat-zat yang dihalogenasi 5. Halogenida Reaksi: 6. Aromatik, secara adisi maupun substitusi Reaksi: R – CH2 – CH2X + X2 R – CH = CHX + 2HX dihalogenasi R – CH = CH2 + HX HX HX HX HX HX HX X X X X X X + X2 + X2 + 6HX Addisi Subtitusi
  • 9. 11/10/2014 | 9 Zat-zat yang dihalogenasi 7. Halogenida Halogenasi bisa terhadap inti dan bisa terhadap cabang A. Substitusi pada inti, secara katalitik Reaksi: Kat. AlCl3 H3C + X2 H3C X + HX T< B. Substitusi pada cabang, secara termal dan foto reaksi Reaksi CH3 + X2 T> CH2X + HX
  • 10. 11/10/2014 | 10 Zat-zat yang dihalogenasi 8. Naphtalen, secara addisi akan diperoleh octachlor naphtalen Reaksi: 9. Karbon disulfida  Reaksi: CS2 + 3Cl2 CCl4 + S2Cl2 10. Antroquinon Reaksi + Cl2 Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl + 8HCl O O NH O 2 O NH2 NH2 NH2 Cl Cl + Cl2 Katalisator nitrobenzen
  • 11. 11/10/2014 | 11 Mekanisme Reaksi Pada umumnya reaksi halogenasi adalah reaksi berantai radikal bebas
  • 12. 11/10/2014 | 12 Mekanisme Reaksi Contoh: Halogenasi methane dengan chlorine (substitusi)
  • 13. 11/10/2014 | 13 Self study: • Mekanisme pada alkenes • Mekanisme pada aromatik • Perhitungan energi aktivasi dan panas reaksi berdasarkan tenaga ikat (Bahan ajar PIK 2 hal 74-85)
  • 14. 11/10/2014 | 14 Kinetika: • Misal, reaksi : A+ B  C + D • Rate = k [A]m[B]n • k = rate constant • m,n  ditentukan dari eksperimen • Persamaan laju reaksi tergantung pada mekanisme reaksi dan laju dari masing2 langkah yang ada pada mekanisme reaksi • m  order reaksi reaksi berkenaan dengan A • n  order reaksi reaksi berkenaan dengan B • Orde total = m+n.
  • 15. 11/10/2014 | 15 Kinetika: Activation energy • k=Ae-Ea/RT • Ea  energi aktivasi  energi kinetik minimum yang harus dimiliki oleh molekul untuk agar ‘tabrakan’ (antar molekul) terjadi  mengarah ke reaksi. • e-Ea/RT adalah fraksi dari tumbukan dimana molekul mempunyai energi kinetik yang cukup untuk reaksi • A  konstanta tumbukan  berhubungan dengan frekuensi tabrakan dan fraksi tumbukan dengan orientasi yang tepat agar reaksi terjadi. • Menurut distribusi Boltzmann untuk energi kinetik molekul gas-phase sebagi fungsi dari temperatur,  pada T yang lebih tinggi, laju reaksi meningkat • Rate/laju  meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu 10 ° C
  • 16. 11/10/2014 | 16 Kinetika: Transition state • Transition state adalah keadaan energi tertinggi dalam tabrakan molekul yang mengarah ke reaksi. • Energi aktivasi merupakan selisih energi antara reaktan dan transisi state. (Ea selalu positif) • Energi aktivasi adalah energi barrier yang harus bisa dilampaui agar reaksi terjadi. • Transition state bersifat sementara dan tidak stabil dan tidak dapat dipisahkan; transition state berbeda dengan intermediate yang memiliki stabilitas dan lifetime yang terbatas
  • 17. 11/10/2014 | 17 Kinetika: Transition state
  • 18. 11/10/2014 | 18 Kinetika: Catalysts • Katalis tidak mengubah energi dari reaktan dan produk; • Melainkan menciptakan sebuah keadaan transisi (transition state) dengan energi yang lebih rendah untuk mempercepat reaksi, sehingga lebih banyak molekul yang mempunyai energi kinetik yang cukup untuk melampau energy barrier pada suhu tertentu
  • 19. 11/10/2014 | 19 Kinetika: Catalysts
  • 20. 11/10/2014 | 20 Next week : Thermodinamics, Example of industrial application
  • 21. 11/10/2014 | 21 Thank you for your attention Question???
  • 22. 11/10/2014 | 22 Mekanisme Reaksi  CH4 + Cl• CH3• + HCl  CH3• + Cl2 CH3Cl + Cl•  CH3Cl + Cl• CH2Cl• + HCl  CH2Cl• + Cl2 CH2Cl2 + Cl•  CH2Cl2 + Cl• CHCl2• + HCl  CHCl2• + Cl2 CHCl3 + Cl•  CHCl3 + Cl• CCl3• + HCl  CCl3• + Cl2 CCl4 + Cl•  2Cl• Cl2  •CH3 + Cl• CH3Cl  •CH3 + •CH3 CH3CH3
  • 23. 11/10/2014 | 23 Halogenation – Part2
  • 24. 11/10/2014 | 24 Termodinamika • Perubahan entalpi dan entropi selama reaksi memungkinkan kita untuk memprediksi arah spontanitas reaksi • Ingat : A + B C+D • Keq = [C][D]/[A][B] • Jika Keq>1, cenderung ke arah produk; if Keq<1 cenderung ke reaktan; if Keq=1, produk dan reaktan dengan jumlah yang sama terbentuk pada equilibrium. • Contoh: CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl Keq = [CH3Cl][HCl]/[CH4][Cl2] = 1.1 x1019 Keq>>1, sangat sedikit reaktan yang terdapat pada equilibrium
  • 25. 11/10/2014 | 25 Termodinamika • Ingat: • ΔG = -RTlnKeq • dimana ΔG adalah perubahan energi bebas Gibbs pada reaksi – ukuran banyaknya energi tersedia untuk melakukan kerja (ΔG<0) atau banyaknya kerja (ΔG>0) yang harus dilakukan untuk membuat reaksi menuju arah yang diinginkan • ΔG = energi bebas produk – energi bebas reaktan • Jika Keq>1, ΔG<0, produk lebih disukai daripada reaktan pd equilibrium • Jika Keq<1, ΔG>0, reaktan lebih disukai daripada produk pd equilibrium • Secara intuisi, reaksi berjalan dari keadaan energi yang tinggi ke rendah. Secara umum, reaksi akan berjalan dengan kesempurnaan >99% untuk ΔG lebih kecil dari –3.0 kcal/mol. • Ada dua faktor yang berkontribusi terhadap perubahan energi bebas: enthalpy dan entropy  • ΔG=ΔH-TΔS • ΔH = enthalpy of products - enthalpy of reactants • ΔS= entropy of products – entropy of reactants
  • 26. 11/10/2014 | 26 Termodinamika Enthalpy • Enthalpy  panas yang dihasilkan atau diserap oleh reaksi • ΔH adalah ukuran kekuatan relatif dari ikatan pada produk dan reaktan • Reaksi cenderung memilih produk dengan entalpi terendah (atau ikatan terkuat) • Dalam reaksi eksotermik, ΔH <0, panas berkembang, ikatan lemah rusak dan ikatan kuat terbentuk. Dalam reaksi endotermik, ΔH> 0, panas diserap, dan ikatan lebih kuat yang rusak, ikatan lemah terbentuk • Contoh: • CH4 + Cl2 + HCl CH3Cl ΔH =- 25 kkal / mol Penurunan entalpi mendatangkan kontribusi yang menguntungkan untuk ΔG
  • 27. 11/10/2014 | 27 Termodinamika Entropy • Entropi berkaitan dengan randomness, disorder, dan freedom of motion. • Reaksi cenderung memilih produk dengan entropi yang lebih besar • Contoh: A (g)  B (g) + C (g) ΔS> 0, entropi produk> entropi reaktan A (g) + B (g)  C (g) ΔS <0 entropi, entropi produk <reaktan • Nilai positif dari ΔS memberikan kontribusi yang menguntungkan untuk ΔG • Dalam kebanyakan kasus, perubahan entalpi jauh lebih besar dari perubahan entropi, dan entalpi mendominasi pada T ambient, sehingga nilai ΔS negatif tidak selalu ‘mematikan’ reaksi. • Dengan demikian, pembentukan ikatan yang kuat (ΔH) biasanya merupakan komponen yang paling penting pada driving force reaksi • Contoh: • CH4 + Cl2 + HCl CH3Cl TΔS = 0,86 kkal / mol ΔG =- 25 kkal / mol - 0,86 kkal / mol = -25,9 kkal / mol dan ΔG = ~ ΔH
  • 28. 11/10/2014 | 28 Termodinamika • Prediksi mengenai apakah suatu reaksi itu endo atau eksotermis bisa dilihat dari tanga ikat (atau bond dissociation energies (BDE’s)) • ΔHreaksi = Σ(BDE ikatan yang putus) - Σ(BDE ikatan yang terbentuk)
  • 29. 11/10/2014 | 29 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) • Mono-klorobenzene telah menjadi kimia utama untuk setidaknya 50 tahun. • Dahulu, sangat penting dalam pembuatan pestisida diklorinasi, terutama DDT, dan dalam produksi fenol dan anilin. • Saat ini, penggunaan utama monochlorobenzene yang adalah sebagai intermediate dalam produksi bahan kimia seperti nitrochlorobenzenes dan diphenyl oxide. Dimana chemical ini kemudian digunakan dalam produksi herbisida, zat warna, dan bahan kimia karet. • Selain itu, monochlorobenzene digunakan sebagai pelarut dalam proses degreasing (misalnya, dalam operasi pembersihan logam), cat, perekat, pembersih dan pemoles. • Reaksi :
  • 30. 11/10/2014 | 30 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) • Prinsip dasar pembuatan klorobenzena adalah klorinasi benzena dengan atau tanpa katalis (reaksi Friedel-Craft ). • Produk dari reaksi; klorobenzena, dichlorobenzene, trichlorobenzene dan higher chlorinated benzenes • Dalam praktek yang sebenarnya di industri, hanya klorobenzena dan sejumlah kecil dichlorobenzene yang terbentuk. • Jumlah dichlorobenzene dan higher subtitued lorobenzene yang terbentuk dapat dikurangi dengan penggunaan katalis yang sangat selektif dan memodifiksi kondis. • Jadi pada dasarnya klorinasi benzena dapat dianggap ada tiga pasang dgn msng2 dua tahapan: (1) Klorinasi dari benzena menjadi monochlorobenzene dan dichlorobenzene. (2) Klorinasi dari dichlorobenzene untuk trichlorobenzene dan tetrachlorobenzenes. (3) Klorinasi dari tetrachlorobenzenes untuk pentachlorobenzenes dan hexachlorobenzene. • Klorinasi dapat dilakukan baik secara batch atau kontinu. Bila diinginkan dichlorobenzenes dlm jumlah minimum, prosedur  kontinu. • Pada proses batch, benzena berada di dalam, vessel besi atau baja yang dilengkapi dengan coil pendingin dari timah. • Pipa feed Klorin masuk di bagian bawah chlorinator dan katalis yang digunakan adalah besi klorida (ferric chloride) • Suhu dipertahankan < 45 ° C • HCl yang dihasilkan pada reaksi dapat di-recovery setelah dipisahkan dari benzena dengan mencuci nyadengan refrigerated solvent. • Pada suhu di bawah 40 ° C, laju pembentukan dichlorobenzene sangat rendah dan fakta ini digunakan untuk menekan pembentukan dichlorobenzene pada proses kontinu.
  • 31. 11/10/2014 | 31 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) • Tipikal continuous process plant terdiri dari serangkaian vesel kecil dengan pendingin luar yang mengandung katalis. Khlorin di supplai pada setiap vessel melalui inlet-inlet dan temperatur realsi dipertahankan antara 20 - 40°C. • Ketika Chlorobenzene terbentuk, ia meninggalkan zona klorinasi pada kecepatan yang diatur yang tidak memungkinkan utk terjadinya klorinasi lebih lanjut • Benzene yang tidak bereaksi dan Chlorobenzene dipisahkan terus-menerus dengan fractional distillation, dan mengembalikan benzene ke chlorination stage dan efisiensi proses ini bisa mencapai 95%. • Sebenarnya ada tiga cara khlorinasi benzene: Raschig Process; Loeser and Schmidt (gas phase) dan reaksi pada liquid phase • Reaksi pada gas phase -> T >> ; bisa tidak terkontrol • Reaksi pada liquid phase (40 oC)-> paling pas utk proses komersial
  • 32. 11/10/2014 | 32 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) • Benzene cair diumpankan ke chlorinator yang beroperasi pada 2,4 bar. • Feed masuk pada 25 ° C, pada tekanan atmosfer dan juga berisi air. Gas klorin diumpankan ke tangki ini, juga pada tekanan atmosfer dan pada 25 ° C dan dianggap sepenuhnya murni. • Kemungkinan ada beberapa chlorinators beroperasi secara seri atau paralel tergantung pada derajat klorinasi benzene yang diinginkan/diperlukan. • Biasanya katalisnya adalah Ferri Klorida. Katalis dapat ditambahkan dalam bentuk solution ke dalam benzene • Reaksi eksotermis sehingga pendinginan diperlukan untuk menjaga suhu sekitar 40 ° C • Gas HCl (90% dari HCl yang terbentuk) yang meninggalkan reaktor pertama 2 didinginkan untuk memadatkan kotoran (benzena dan produk terklorinasi) dan kemudian dicuci di scrubber menggunakan klorobenzena dingin • Aliran crude chlorobenzene yang meninggalkan reaktor dicuci dengan larutan NaOH (20 wt%; diatur pada tingkat basa rendah untuk melindungi downstream equipment dari korosi) pada pre-neutralizer. • Aliran produk bebas dari HCl. Produk diumpankan ke Benzene Recovery Column, yang merupakan distillation column. Disini, bottoms hampir seluruhnya murni 100 % chlorobenzene. T • Hasil atas mengandung 98 % berat benzene dan 2% chlorobenzene dan seluruh benzene di recycle ke benzene storage via purifier. • Dari purifier monochlorobenzene dikirim ke sistem refrigerasi. • Hasil bawah dari benzene column, mengandung monochlorobenzene dan dichlorobenzene, yang kemudian diumpankan ke kolom klorobenzena, (yang juga merupakan kolom distilasi). • Kolom distilasi ini bisa berisi 12 sampai 20 tray dan dioperasikan pada tekanan yang berkisar antara 3-7 lb/in.2 abs. Suhu di kolom klorobenzena kemungkinan adalah antara 100-120 ° C. • Monochlorobenzene merupakan produk overhead distillate dengan kemurnian 99%. • Dichlorobenzene adalah produk residu bawah dengan kemurnian 97%.
  • 33. 11/10/2014 | 33 Contoh Aplikasi Industri Monochlorobenzene (MCB) • Reaksi yang terlibat dalam proses adalah sebagai berikut: 1. C6H6 + Cl2 C6H5Cl + HCl 2. C6H5Cl + Cl2 C6H4Cl2 HCl • Dichlorobenzene diasumsikan sebagai para-isomer. Pembentukan Trichloroisomer diabaikan. • Ketika konsentrasi klorin terlarut tetap konstan, maka reaksinya adalah orde satu • rb =-k1xb rm = k1xb - k2xm k1 = 1 x 10-4 s-1 pada 55 ° C rd = k2xm k2 = 0,15 x 10-4 s-1 pada 55 ° C Di mana b = benzena, m = monochlorobenzene, d = dichlorobenzene