1. PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN Cd
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Lingkungan
Dosen pengampu : Rini Selly, S.Pd. M.Sc
DISUSUN
OLEH
Nama :
1. Fayaddah (4171131009)
2. Evren Teles Forus (4171131015)
3. ElisMawati Bulolo(4173331017)
4. Linda Rosita (4173131020)
Kelompok : I (SATU)
Kelas : Kimia Dik B 2017
Jurusan : Kimia
Program : S-1 Pendidikan
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
BAB I LANDASAN TEORI
A. Air................................................................................................................... 1
B. Komponen pencemar air................................................................................. 2
C. Pencemaran logam berat dalam air dan bahaya yang ditimbulkan ................. 2
D. Dampak pencemaran air................................................................................. 3
E. Penanggulangan pencemaran air .................................................................... 4
F. Usaha Pemerintah dalam Pengelolaan Kualitas Air ....................................... 4
BAB II CBR
A. Identitas buku.................................................................................................. 6
B. Perbandingan konten buku............................................................................. 6
BAB III CJR
A. Identitas jurnal................................................................................................. 9
B. Perbandingan konten jurnal............................................................................. 9
BAB IV REKAYASA IDE & MINI RISET...................................................... 11
BAB V PROJEK
A. Judul ............................................................................................................. 13
B. Alat ................................................................................................................ 13
C. Bahan ............................................................................................................. 13
D. Prosedur kerja ................................................................................................ 13
E. Fungsi bahan................................................................................................... 14
F. Sketsa alat penyaring air sederhana................................................................ 14
PENUGASAN....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan kelima tugas ini, tak lupa pula shalawat
bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi
besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga
kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan
ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kimia Lingkungan Ibu Sri
Adelila Sari, S.Pd, M.Si yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa
menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas makalah yang dilakukan pada 27
September 2019. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kelemahan dan jauh
dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat. Amin.
Medan, 27 September 2019
TIM PENYUSUN
4. BAB I
LANDASAN TEORI
Pencemaran air didefinisikan sebagai perubahan langsung atau tidak langsung terhadap
keadaan air dari keadaan yang normal menjadi keadaan air yang berbahaya atau berpotensi
menyebabkan penyakit atau gangguan bagi kehidupan makhluk hidup. Perubahan langsung dan
tidak langsung ini dapat berupa perubahan fisik, kimia, termal, biologi, atau radioaktif.
Kualitas air merupakan salah satu faktor dalam menentukan kesejahteraan manusia.
Beberapa indikator terhadap pencemaran air dapat diamati dengan melihat perubahan
keadaan air dari keadaan yang normal, diantaranya: (1) adanya perubahan suhu air, (2) adanya
perubahan tingkat keasaman basa dan garam (salinitas) air, (3) adanya perubahan warna, bau
dan rasa pada air, (4) terbentuknya endapan, koloid dari bahan terlarut, dan (5) terdapat
mikroorganisme.
A. Air
Penggolongan air menurut peruntukkannya ditetapkan sebagai berikut :
Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu;
Golongan B : Air yang dapat dighunakan sebagai air baku air minum;
Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan;
Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat
dimanfaatkan
Kualitas Air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi,
Fisika kimia, dan radioaktif. Persyaratan kulaitas air minum dan air bersih juga telah diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I No : 416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal : 3
September 1990, seperti pada tabel:
5. B. Komponen Pencemar Air
a. Bahan buangan padat
b. Bahan buangan organik
c. Bahan buangan anorganik
d. Bahan buangan makanan
e. Bahan buangan cair
f. Bahan buangan zat kimia
C. Pencemaran Logam Berat Dalam Air Dan Bahaya Yang Ditimbulkan
1. Timbal (Pb)
Timbal berada di dalam air dalam bentuk senyawa timbal (II) yang dihasilkan dari
buangan industri dan pertambangan, Timbal yang berasal dari minyak gasolin merupakan
sumber utama pencemaran timbal di dalam lingkungan yang dapat masuk ke dalam sistem
air.
Keracunan akut disebabkan oleh timbal dapat yang engakibatkan terganggunya fungsi
ginjal, sistem rerproduksi, hati, otak dan fungsi saraf pusat. Keracunan timbal pada anak-
anak dapat mengakibatkan retardasi mental, sedangkan kontaminasi timbal dalam jangka
6. waktu yang cukup lama (dalam jumlah sedikit) dapat mengakibatkan anemia. Korban yang
mengalami keracunan timbal ditandai dengan sakit kepala, terasa otot sakit, lemah dan
iritasi.
2. Cadmium
Logam berat yang memasuki perairan dan bersifat toksik adalah Cadmium (Cd).
Cadmium (Cd) merupakan logam berat yang sangat berbahaya karena tidak dapat
dihancurkan (non degradable) oleh organisme hidup dan dapat terakumulasi ke
lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa kompleks bersama
bahan organik dan anorganik (Triwuri, 2017).
Gbaruko dan Friday, menyatakan bahwa logam berat secara alami merupakan
komponen yang terdapat pada lapisan bumi dan dapat memasuki perairan melalui
rangkaian proses geokimia san aktivitas manusia (antropogenik).
Cadmium (Cd) merupakan hasil sampingan dari pengolahan bijih logam seng (Zn),
yang digunakan sebagai pengganti seng. Unsur ini bersifat lentur, tahan terhadap tekanan,
memiliki titik lebur rendah serta dapat dimanfaatkan untuk pencampur logam lain seperti
nikel, perak, tembaga, dan besi. Senyawa Cadmium juga digunakan bahan kimia bahan
fotografi, pembuatan bahan kimia, bahan fotografi, pembuatan tabung TV, cat, karet,
sabun, kembang api, percetakan tekstil dan pigem untuk gelas dan email gigi.
Cadmium mempunyai titik didih rendah dan mudah terkonsentrasi ketika memasuki
atmosfir. Air dapat juga tercemar apabila dimasuki oleh sedimen dan limbah pertambangan
mengandung Cd, sementara ketika bercampur dengan asap akan membentuk pencemaran
terhadap udara.
Di Jepang telah terjadi kerasunan oleh Cd, yang menyebabkan penyakit lumbago yang
berlanjut ke arah kerusakan tulang dengan akibat melunak dan retaknya tulang. Organ
tubuh yang menjadi sasaran keracunan Cd adalah ginjal dan hati, apabila kandungan
mencapai 200μg Cd/gram (berat basah) dalam cortex ginjal yang akan mengakibatkan
kegagalan ginjal dan berakhir pada kematian. Korban terutama terjadi pada wanita
pascamonopause yang kekurangan gizi.
D. Dampak Pencemaran Air
a. Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air
Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air
yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu,
7. kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan
pada tanaman dan tumbuhan air.
b. Dampak Terhadap Kualitas Tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survei sumur dangkal di Jakarta.
Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran ini.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
- Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen;
- Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit;
- Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri; dan
- Air sebagai media untuk hidup vektor penyakit.
c. Dampak Terhadap Estetika Lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan ini akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat di
samping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak
atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah ini juga menyebabkan
tempat sekitarnya menjadi licin. Adapun limbah detergen atau sabun akan menyebabkan
penumpukan busa yang sangat banyak. Ini pun dapat mengurangi estetika.
E. Penanggulangan Pencemaran Air
Pada prinsipnya ada dua usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan
secara non teknis dan secara teknis.
a) Penanggulangan secara nonteknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran
lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan,
mengatur, dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi
sehingga tidak terjadi pencemaran.
b) Penanggulangan secara teknis, bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan
buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah, atau menambah
alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran
F. Usaha Pemerintah dalam Pengelolaan Kualitas Air
Untuk menjaga kualitas air tetap terpelihara maka pemerintah telah menetapkan beberapa
peraturan dan pedoman penanganan air. Untuk melaksanakan ketentuan Pemerintah Nomor 82
8. Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Pasal 41 ayat (7) dan ayat (8) Peraturan dan
Pengendalian Pencemaran Air, maka pemerintah membuat Pedoman Penetapan Daya Tampung
Beban Pencemaran Air Pada Sumber Air; sebagai Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 110 Tahun 2003.
9. BAB II
CRITICAL BOOK REPORT
A. Identitas Buku
Buku Utama
1. Judul : Bahan Kuliah Kimia Lingkungan
2. Edisi : -
3. Penulis : Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D
4. Penerbit : Universitas Negeri Medan
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2006
7. ISBN : -
8. Jumlah halaman : 266 halaman
Buku Pembanding
1. Judul : Kesehatan Lingkungan
2. Edisi : Ketiga
3. Penulis : Dr. H. Arif Sumantri, S.K.M., M.Kes
4. Penerbit : Kencana Prenada Media Group
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2015
7. ISBN : 978-602-1186-38-1
8. Jumlah halaman : 332 halaman
B. Perbandingan Konten Buku
Ulasan Konten Buku Utama
Keunggulan Buku Kimia Lingkungan karangan Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc,
Ph.D dari segi konten yang dipaparkan terkait pencemaran air adalah sebagai berikut :
1. Pada materi pencemaran air, pemaparan sangat luas dan rinci yaitu dijelaskan tentang
pengertian pencemaran air, indicator pencemaran air, komponen pencemar air,
klasifikasi zat kimia sebagai bahan pencemar air, pencemaran logam berat dalam air
dan bahaya yang ditimbulkan, zat kimia organic pencemar air dan bahaya yang
ditimbulkan, serta usaha pemerintah dalam pengelolaan kualitas air.
10. 2. Buku ini menyertakan tabel-tabel penting sehingga menambah wawasan dan
mempermudah pembaca. Adapun tabel yang dilampirkan seperti tabel klasifikasi umum
bahan kimia pencemar, tabel unsur logam (trace) sebagai polutan di dalam air, dan lain-
lain
3. Buku ini juga membuat rumus molekul pada senyawa-senyawa kompleks sehingga
pembaca dapat mengetahui rumus molekulnya
4. Dalam buku ini juga memaparkan diagram proses pengolahan emas secara sianidasi
dalam pertambangan emas.
5. Buku ini juga memaparkan skematik masuknya sianida ke dalam air tanah melalui
pencucian
6. Pada buku ini juga peraturan serta pasal-pasal tentang pencemaran air dijelaskan secara
lengkap dan rinci.
Kelemahan Buku Kimia Lingkungan karangan Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D
dari segi konten yang dipaparkan terkait pencemaran air adalah sebagai berikut :
1. Terdapat beberapa kata yang mengalami salah penulisan kata seperti pada pokok
bahasan tentang usaha pemerintah dalam pengelolaan kualitas air yaitu terdapat kata
pedaoman yang seharusnya pedoman. Hal itu dapat membuat miskonsepsi terhadap
materi yang dijelaskan.
2. Pada buku ini diagram dan skema yang dilampirkan tidak berwarna sehingga kurang
menarik minat pembaca
3. Pada penjelasan pencemaran logam berat dalam air dan bahaya yang ditimbulkan
seperti pada unsur timbal tidak dituliskan kadar yang tidak diperbolehkan apabila kita
mengkonsumsinya.
Ulasan Konten Buku Pembanding
Keunggulan Buku Kimia Lingkungan karangan Dr. H. Arif Sumantri, S.K.M., M.Kes. dari
segi konten yang dipaparkan terkait pencemaran air adalah sebagai berikut :
1. Pencemaran air pada buku ini merupakan sub bab dari bab pencemaran lingkungan.
Namun penjelasan yang dipaparkan sudah lengkap yaitu dijelaskan dari pengertian
pencemaran air menurut UU Lingkungan Hidup, indicator pencemaran air, sumber
pencemaran air, komponen pencemaran air, dampak pencemaran air, serta
penanggulangan pencemaran air.
11. 2. Buku ini juga melampirkan tabel untuk memberikan informasi kepada pembaca
sehingga pembaca lebih mudah memahami materi tersebut. Adapun tabel yang
dilampirkan adalah tabel pengaruh pH terhadap komunitas biologi perairan dan tabel
beberapa penyakit bawaan air dan agennya.
3. Di buku ini juga terdapat bagan pengaruh beberapa jenis bahan pencemar terhadap
lingkungan perairan.
4. Pada buku ini juga menampilkan beberapa persamaan reaksi kimia.
Kelemahan Buku Kimia Lingkungan karangan Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D
dari segi konten yang dipaparkan terkait pencemaran air adalah sebagai berikut :
1. Pada buku ini tidak dijelaskan unsur atau logam berat pencemar air beserta kadarnya
2. Pada buku ini juga tidak disediakan gambar berwarna agar menarik minat pembaca
untuk membacanya
3. Ada beberapa kalimat yang menimbulkan miskonsepsi pembaca sehingga sulit untuk
memahami maksud kalimat tersebut. Seperti pada kalimat : Sehingga akan
mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta
mengurangi perkembangannya. Pada kalimat tersebut ada kata penghubung yang
kurang sehingga menimbulkan miskonsepsi pada pembaca.
12. BAB III
CRITICAL JOURNAL REVIEW
A. Identitas Jurnal
A. J URNAL UTAMA
1. Judul Artikel : Analisis Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) Pada Air
Sumur Gali Penduduk Di sekitar Industri Daur Ulang
Aki dan Gangguan Kesehatan pada Masyarakat Desa
Bandar Khalifah Kabupaten Deli Serdang tahun 2013.
2. Pengarang artikel : Ahmad Irfandi,Taufik Ashar,Indra Chahaya.
3. Nama jurnal : Jurnal Rekayasa Sistem Industri
4. Kota terbir : Medan
5. Tahun terbit : 2013
6. Volume : 4
7. Nomor : 3
8. Halaman : 37-41
9. Nomor ISSN : -
B. JURNAL PEMBANDING
1. Judul Artikel : Pencemaran Logam Berat Pb Dan Cd dan
Keluhan Kesehatan Dikawasan Pesisir
Belawan.
2. Pengarang artikel : Sri malem Indirawati
3. Nama jurnal : Jurnal Jumantik
4. Kota terbit : Medan
5. Tahun terbit : 2017
6. Volume : 2
7. Nomor : 2
8. Halaman : 55-60
9. Nomor ISSN :
B. Perbandingan Konten Jurnal
Ulasan Jurnal Utama
13. Pada jurnal utama dijelaskan di katakan bahwa terjadi pencemaran Pb pada air sumur
gali penduduk di sekitar industri peleburan aki bekas melebihi ambang batas yang di
tetapkan oleh Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/ 1990 yaitu 0,05 mg/L. Dengan
kandungan tertinggi pada 0,14 mg/L pada sampel berjarak 50 meter. Industri peleburan aki
ini masih menggunakan teknologi yang sederhana dan tidak ada penampungan dan
pengolahan untuk limbahnya yang mengandung logam berat seperti Kadmium (Cd), dan
Timbal (Pb) serta masyarakat yang tinggal berdekatan dengan industri tersebut dan
mayoritas menggunakan sumber air bersih berasal dari sumur gali sehingga memungkinkan
terjadinya pencemaran logam berat tersebut pada sumber airnya. Jika Kadmium (Cd) dan
Timbal (Pb) terdapat pada air yang dikonsumsi dan membilas bagian tubuh yang kotor
secara terus menerus, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia. Untuk
itu penulis ingin menganalisis kandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada air sumur
gali penduduk di Sekitar industri daur ulang aki dan keluhan kesehatan pada masyarakat
Ulasan Jurnal Pembanding
Pencemaran logam berat telah terjadi di kawasan perairan Belawan, hal ini dibuktikan
oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya seperti hasil penelitian Siagian (2008)
menemukan biota laut telah tercemar logam Pb, Cd dan Cr. Hasil penelitian Nurhayati
(2009) menemukan kerang di perairan Belawan telah tercemar Pb dan Cd. Analisa
beberapa parameter lingkungan yang dilakukan oleh Sitorus (2011) di perairan pesisir
Timur Sumatera Utara juga menemukan kadar Pb pada kerang telah melebihi baku mutu.
Penelitian Salbiah (2009) di perairan Belawan menemukan kerang batu dengan kandungan
Pb di atas baku mutu yaitu 1,434 ppm dan Cd pada lokan 0.5 ppm. Ada 5 logam yang
berbahaya pada manusia yaitu Pb dan Cd (As). Cadmium (Cd), timbale (Pb), mercuri (Hg)
dan besi (Fe).
Pencemaran yang dibahas pada kedua jurnal memang membahas pencemaran air yang
di sebabkan oleh logam Cd dan Pb, tetapi dalam sampel atau lingkungan yang berbeda pada
jurnal utama terjadi di Deli Serdang dan pada jurnal pembanding terjadi di Belawan. Pada
jurnal utama pencemaran di sebabkan oleh sumur galian disekitar industri peleburan aki
dan pada jurnal pembanding pencemaran disebabkan oleh industri limbah cair pemukiman
dari kota.
14. BAB IV
REKAYASA IDE & MINI RISET
Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup (manusia,
hewan, tumbuh – tumbuhan ). Dapat dipastikan tanpa pengembangan sumber daya air secara
konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh
karena itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban
manusia.
Banyaknya masyarakat yang memanfaatkan air yang kualitasnya kurang baik, akan
mengakibatkan berbagai penyakit seperti, muntaber, diare, kolera, tipus, dan lain - lain. Air
yang berkualitas kurang baik dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos
tulang, korosi gigi, anemia dan kerusakan ginjal. Ini terjadi karena adanya logam – logam berat
yang bersifat toksik (racun) yang terlarut dalam air tersebut.
Air bersih merupakan air yang harus bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan
bahan-bahan kimia yang dapat merugikan kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Air merupakan zat kehidupan, di mana tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak
membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 - 75% dari berat manusia terdiri
dari air. Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum sebanyak 2,5 - 3 liter
setiap hari termasuk air yang berada dalam makanan. Manusia bisa bertahan hidup 2 - 3
minggu tanpa makan, tetapi hanya 2 - 3 hari tanpa minum.
Pencemaran air khususnya di perairan yang merupakan sumber air adalah suatu perubahan
sifat fisika, kimia dan biologi yang tidak dikehendaki pada ekosistem perairan yang akan
menimbulkan kerugian pada sumber kehidupan, proses industri. Pencemaran ini disebabkan
karena limbah industri maupun limbah rumah tangga yang bersifat racun, seperti disekitar
perairan sungai Siak banyak aktivitas industri yang pembuangan limbahnya langsung ke
sungai, begitu pula dengan limbah rumah tangga penduduk kota yang dialirkan melalui parit-
parit juga ikut serta menyumbang pencemarannya ke sungai, sehingga untuk mendapatkan air
bersih yang tersedia di alam diperlukan suatu peralatan yang sederhana maupun modern untuk
mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi, seperti penyaringan air sederhana yang bahan –
bahannya mudah di dapat dan terjangkau atau tersedia di alam. Jenis logam berat Fe, Cu, Zn,
Mn, Co adalah logam berat esensial yaitu dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan dalam
tubuh, namun dalam jumlah yang berlebihan akan menjadi racun dalam tubuh. Mengetahui
sudah tercemar atau tidak maka kami membuat sebuah alat penyaring air sederhana
15. menggunakan kulit pisang kepok. Saringan atau penjernih air adalah suatu alat yang dirancang
untuk menjernihkan air.
Penyaringan air merupakan metode pengolahan air dengan cara mengalirkan air melalui
suatu media berpori dengan tujuan utama untuk menghilangkan kotoran-kotoran air yang
berbentuk koloid dan suspensi (Syahputra, 2015).
Dalam berbagai teknik penanganan air bersih, metode penyaringan dengan menggunakan
saringan pasir (sand filter) sering digunakan untuk menghilangkan bahan-bahan (material)
yang terlarut di dalam air sehingga menyebabkan kekeruhan pada air tersebut.
Menurut Droste (1997) [2] terdapat dua jenis saringan pasir yaitu saringan pasir lambat
(slow sand filter) dan saringan pasir cepat (rapid sand filter). Saringan pasir cepat mempunyai
kecepatan penyaringan 100 – 475 m 3 /m 2 / hari, dengan ketebalan media saringan kerikil
(gravel) sedalam 0,50 m dan pasir sedalam 0,75 m.
Banyak cara digunakan yaitu dengan menggunakan tawas, biji kelor, dan saringan.
Saringan sederhana dapat dibuat menggunakan cadas, tanah liat dan saringan bambu tetapi cara
pembuatannya susah dan debit air dari hasil penyaringan kecil. Saringan dari bambu, walaupun
bambu mudah didapat tetapi butuh keahlian khusus untuk membuatnya. Merujuk dari hal
diatas, maka dirancang suatu peralatan yang sederhana yang diberi nama “Simple Water
Filter”. Alat ini terbuat dari batu kerikil, batu besar, ijuk, arang, spons, pasir, saringan
aquarium, kulit pisang kepok (raja) yang disusun secara berlapis. Menurut Susilawaty et al.
(2015), kulit pisang kepok (Musa acuminate) merupakan salah satu bahan biomaterial yang
dapat menyerap ion logam. Salah satu senyawa yang terkandung dalam kulit pisang kepok
yaitu selulosa. Keberadaan selulosa ini yang menyebabkan kulit pisang kepok dapat menyerap
ion logam. Ion logam yang bermuatan positif akan terikat oleh gugus hidroksil yang kaya
dengan elektron. Limbah kulit pisang kepok dapat menurunkan kadar Fe2+ dalam larutan berair
(Wardani, 2018). Kulit pisang kepok juga dapat mengikat ion mangan dalam air sumur.
Dengan demikian, limbah kulit pisang kepok dimungkinkan dapat digunakan sebagai bahan
yang mampu mengurangi kadar logam berat seperti logam timbal (Pb). Alat penyaring
sederhana ini dapat digunakan oleh penduduk karena tidak membutuhkan biaya yang mahal
dan perawatannya juga tidak rumit, sehingga air yang dihasilkan lebih jernih, bersih dan dapat
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
16. BAB V
PROJEK
A. Judul : Simple Water Filter (SWF)
B. Alat
1. Galon Air Bekas
2. Gunting
3. Pisau
4. Ember
5. Sikat
6. Kain Bekas
7. Oven
C. Bahan :
1. Air yang tercemar
2. Batu kerikil
3. Batu besar
4. Ijuk
5. Arang
6. Spons
7. Pasir
8. Saringan aquarium
9. Kulit pisang kepok (raja)
D. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Arang Pisang Kepok
1. Sampel kulit pisang raja yang bersih dipotong kecil-kecil lalu dikeringkan di bawah
sinar matahari selama ±5 hari.
2. Selanjutnya sampel kulit pisang raja dikeringkan kembali menggunakan oven dengan
suhu 60oC selama 24 jam lalu didinginkan pada suhu kamar.
3. Kemudian sampel kulit pisang raja dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 300oC
dengan kadar oksigen yang rendah sampai terbentuk arang.
4. Setelah itu dihaluskan dan diayak menggunakan ayakan 70 mesh, arang yang terbentuk
disimpan ditempat yang kering dan tertutup.
17. b. Penjernihan Air Sederhana
1. Siapkan Galon bekas yang sudah tidak terpakai, kemudian masukkan saringan
aquarium didalamnya
2. Selanjutnya masukkan batu besar disusul dengan saringan aquarium
3. Kemudian masukkan spons, batu kerikil, saringan aquarium dan arang pisang kepok
4. Masukkan pasir yang sudah dibungkus dengan kain tipis, ijuk, pasir dan ijuk
5. Yang terakhir masukkan penyaring aquades
E. Fungsi Bahan :
1. Batu besar berfungsi sebagai celah atau jalan keluarnya air
2. Bagian belakang spons berfungsi sebagai pembatas antara bahan yang satu dengan yang
lain
3. Batu kerikil berfungsi sebagai penyaring kotoran padat ataupun kasar sperti lumpur
ataupun kotoran halus lainnya
4. Arang berfungsi sebagai penghilang bau, rasa,warna dan zat pencemar pada air
5. Pasir berfungsi sebagai penyaring kotoran yang masih ada
6. Ijuk berfungsi sebagai penyaring kotoran yang halus
7. Kulit pisang kepok berfungsi sebagai penyerap logam berat seperti Pb dan Cd
F. Sketsa alat penyaring air sederhana
Sketsa Simple Water Filter (SWF)
18. DAFTAR PUSTAKA
Indirawati, S.M., (2017). Penerapan Logam Berat Pb Dan Cd dan Keluhan Kesehatan
Dikawasan Pesisir Belawan. Jurnal Jumantik. Vol.2(2). 55-60.
Irfandi, A., (2013). Analisis Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) Pada Air Sumur Gali Penduduk Di
sekitar Industri Daur Ulang Aki dan Gangguan Kesehatan pada Masyarakat Desa Bandar
Khalifah Kabupaten Deli Serdang tahun 2013. Jurnal Rekayasa Sistem Industri. Vol. 4(3).
37-41.
Situmorang, M. (2006). Bahan Kuliah Kimia Lingkungan. Medan : Universitas Negeri Medan.
Sumantri, A. (2015). Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Syahputra, A., (2015). Rancang Bangun Alat Penjernih Air Yang Tercemar Logam Berat Fe,
Cu, Zn Dalam Skala Laboratorium. Jurnal JOM. Vol 2(1). 23-33.
Triwuri, G.H., (2017). Analisis Kandungan Cadmium (Cd) Dalam Air Minum Depot Isi Ulang
Batam Volume 3. Jurnal Industri. Vol 2(1). 45-50. ISSN 2477-2089.
Wardani, G.A., (2018). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate) sebagai
Biosorben Ion Timbal(II). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kimia. 4(2). 143-148
19. PENUGASAN
1. Fayaddah (4171131009) : pengerjaan CBR, menyatukan PPT
2. Evren Teles Forus (4171131015) : pengerjaan CJR
3. Elis Mawati Bulolo (4173331017) : pengerjaan Projek , menggambar sketsa
4. Linda Rosita (4173131020) : pengerjaan RI & Mr , mencari buku dan
jurnal