SlideShare a Scribd company logo
Oleh: DR. CHARLES HS TANGKAU, MAP
Pendahuluan 
• Arus perpindahan manusia, barang, dan 
informasi yang meningkat telah menjadi implikasi 
nyata dari fenomena globalisasi sekarang ini. 
• Hal ini menjadikan kawasan perbatasan sebagai 
sebuah aspek yang sangat strategis bagi sebuah 
negara, baik itu dari sisi sosial, ekonomi, politik, 
dan Hankam. 
• Tentunya, hal ini menuntut adanya sebuah sistem 
manajemen pengelolaan kawasan perbatasan 
yang baik dan akuntabel.
Manajemen Perbatasan 
• Manajemen perbatasan adalah salah satu bentuk 
arsitektur pengelolaan perbatasan dilihat dari aspek 
pertahanan dan keamanan, sosial ekonomi dan politik 
yang ada pada sebuah negara dalam mengelola 
wilayah perbatasan. 
• Manajemen Perbatasan dapat dipahami baik dari 
makna sistem maupun fungsi. 
• Dari sisi makna sistem, manajemen perbatasan tidak 
lain merupakan suatu sistem pengelolaan perbatasan 
yang sengaja dirancang untuk dapat memastikan 
bahwa kebijakan mengenai perbatasan oleh 
pemerintah dapat diutilisasi (digunakan) secara efektif 
dan efisien sesuai tujuan yang akan dicapai (Mathis & 
Jackson, 2008).
Pengelolaan Sumber Daya 
• Keberhasilan suatu organisasi Pemerintah dipengaruhi 
oleh tindakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh 
organisasi tersebut (Arthur, 1994:110). 
• Untuk mendapatkan suatu sumber daya sesuai dengan 
kebutuhan diperlukan suatu strategi dalam mengelola 
sumber daya. (Tangkau, 2013) 
• Pengelolaan sumber daya yang baik akan memberikan 
kemajuan bagi organisasi publik terutama dalam 
menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah 
dan berkembang (Wright and Snell, 1998:26).
Manajemen Sumber Daya Manusia 
(MSDM) 
• Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 
merupakan salah satu instrumen penting bagi 
organisasi dalam mencapai berbagai tujuannya. 
• Bagi sektor publik, tanggung jawab besar birokrasi 
dalam memberi pelayanan yang bermutu kepada 
masyarakat harus didukung oleh Sumber Daya Manusia 
(SDM) aparatur yang profesional dan kompeten. 
• Dalam konteks reformasi birokrasi, MSDM merupakan 
salah satu pilar perbaikan di samping aspek 
kelembagaan dan sistem. Utilisasi SDM aparatur secara 
efektif dan efisien menjadi fungsi utama MSDM bagi 
birokrasi mulai dari perencanaan hingga tahap 
terminasi SDM.
Sistem Manajemen Perbatasan 
• Sistem manajemen perbatasan yang efektif dan 
akuntabel seharusnya selaras dengan wacana yang 
dibawa oleh arus reformasi sektor keamanan, yakni: 
“Adanya sebuah pembagian peran yang jelas antar 
aktor keamanan sebuah negara”. 
• Pembagian yang tegas dan jelas tersebut nantinya 
menjadi sebuah “aturan main’ yang harus disepakati 
oleh para stakeholders dalam pengelolaan perbatasan 
negara sehingga pembangunan sektor keamanan dan 
sosial-ekonomi dapat berjalan secara selaras di 
perbatasan negara.
Sistem Manajemen Perbatasan 
• Manajemen Perbatasan tidaklah cukup dapat 
dipahami hanya dari sisi sistem dan fungsi. 
Manajemen perbatasan akan memiliki arti 
yang lebih komprehensif bagi organisasi publik 
jika dilihat pula dari sisi kebijakan (policy).
Pengelolaan Perbatasan 
• Penguatan modal sosial, ekonomi dan budaya 
masyarakat di kawasan perbatasan (termasuk 
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana 
prasarana) harus disertai peningkatan SDM. 
• Sementara itu, harus dibangun sistem serta pola 
pengelolaan perbatasan darat maupun maritim 
serta pengawasan pemanfaatan sumber daya 
alam, sehingga dapat terwujud pembangunan 
kawasan perbatasan yang berkelanjutan
Permasalahan (1): Keterbelakangan 
Ekonomi 
• Perbatasan Indonesia hingga saat ini masih 
memprihatinkan dari berbagai segi. 
• Daerahdaerah perbatasan banyak yang 
mengalami keterbelakangan ekonomi karena 
kurangnya program dan proyek pemerintah 
maupun swasta. 
• Panjangnya garis perbatasan baik di daratan 
maupun lautan sangat sulit untuk diawasi dengan 
reguler oleh aparat keamanan. 
• Akibatnya pelanggaran wilayah perbatasan, 
penyelundupan, dan aktivitas ilegal lintas batas 
lainnya seringkali terjadi.
Permasalahan (2) : Fasilitas 
Administrasi dan Pelayanan Publik 
• Di beberapa daerah yang jauh dari kantor-kantor 
pemerintahan Indonesia, masyarakat di 
perbatasan justru mendapat banyak fasilitas 
administrasi dan pelayanan publik dari negara 
tetangga, sehingga membuat nasionalisme 
mereka terbelah. 
• Akses komunikasi dan informasi juga seringkali 
lebih mudah didapat dari negara-negara tetangga 
yang telah memajukan kawasan perbatasannya.
Permasalahan (3): Tindak kejahatan 
di perbatasan (border crime) 
• Meningkatnya tindak kejahatan di perbatasan 
(border crime) seperti penyelundupan kayu, 
barang, dan obat-obatan terlarang, perdagangan 
manusia, terorisme, serta penetrasi Ideologi asing 
telah mengganggu kedaulatan serta stabilitas 
keamanan di perbatasan negara. 
• Selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini 
yang akan diperjelas tentang pemetaan masalah 
lainnya, serta konsekwensi dan rekomendasinya.
Tabel: Pemetaan Masalah dan Rekomendasi 
Sumber: LESSPERSSI (2013)
Pendekatan Yang Digunakan Dalam 
Mengelola Perbatasan 
• Selama ini, kawasan perbatasan Indonesia hanya 
dianggap sebagai garis pertahanan terluar 
negara, oleh karena itu pendekatan yang 
digunakan dalam mengelola perbatasan hanya 
pada pendekatan keamanan (security 
approach/safety belt approach). 
• Padahal, di beberapa negara tetangga, misalnya 
Malaysia, telah menggunakan pendekatan 
kesejahteraan (prosperity) dan keamanan secara 
berdampingan pada pengembangan wilayah 
perbatasannya.
Luas Kawasan Perbatasan Indonesia 
• Luasnya kawasan perbatasan Indonesia 
seharusnya mencerminkan adanya sebuah 
kebijakan pengelolaan perbatasan yang 
efektif dan akuntabel baik itu dan aspek 
sosial-ekonomi dan keamanan. 
• Namun, kondisi di lapangan menunjukkan 
bahwa sistem manajemen perbatasan 
Indonesia selama ini berada dalam tahap yang 
mengkhawatirkan.
Luas Kawasan Perbatasan Indonesia 
• Indonesia adalah negara kepulauan dengan 
Jumlah pulaunya yang mencapai 17.499 pulau 
dan luas wilayah perairan mencapal 5,8 juta 
km2, serta panjang garis pantai yang 
mencapai 81.900 km2. 
• Dua pertiga dan wilayah Indonesia adalah 
laut, implikasinya, hanya ada tiga perbatasan 
darat dan sisanya adalah perbatasan laut.
Luas Perbatasan Laut Indonesia 
• Perbatasan laut Indonesia berbatasan dengan 10 
negara diantaranya: 
1. Malaysia, 
2. Singapura, 
3. Filipina, 
4. India, 
5. Thailand, 
6. Vietnam, 
7. Repubilk Palau, 
8. Australia, 
9. Timor Leste, dan 
10.Papua Nugini.
Panjang Garis Perbatasan Darat 
Indonesia 
• Sedangkan untuk wilayah darat, Indonesia 
berbatasan langsung dengan tiga negara, 
yakni: 
1. Malaysia, 
2. Papua Nugini, dan 
3. Timor Leste 
• Dengan panjang garis perbatasan darat 
secara keseluruhan adalah 2914,1 km.
Luas Wilayah Perbatasan Laut Dan Darat 
• Luasnya wilayah perbatasan laut dan darat 
Indonesia tentunya membutuhkan dukungan 
sistem manajemen perbatasan yang 
terorganisir dan profesional, baik itu ditingkat 
pusat maupun daerah. 
• Akan tetapi minimnya infrastruktur di kawasan 
perbatasan telah menunjukkan bahwa 
pemerintah belum memiliki sebuah sistem 
manajemen perbatasan yang baik.
Sifat Tanggung Jawab Pengelolaan 
Wilayah Perbatasan 
• Selama ini, tanggung jawab pengelolaan 
wilayah perbatasan hanya bersifat koordinatif 
antar lembaga pemerintah 
kementerian/departemen dan non 
kementerian/departemen, sehingga 
diperlukan sebuah lembaga pemerintah yang 
langsung bertanggung jawab melakukan 
manajemen perbatasan dari tingkat pusat 
hingga daerah.
Pengaturan Secara Hukum Tentang 
Pengembangan Wilayah Perbatasan 
• Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 
2004 tentang Pemerintah Daerah, pengaturan 
tentang pengembangan wilayah perbatasan di 
kabupaten/kota secara hukum berada 
dibawah tanggung jawab pemerintah daerah 
tersebut.
Kewenangan Pemerintah Pusat 
Mengenai Perbatasan 
• Kewenangan pemerintah pusat hanya ada pada 
pintu-pintu perbatasan (border gate) yang 
meliputi aspek kepabeanan, keimigrasian, 
karantina, keamanan dan pertahanan (Custom, 
Immigration and Quarantina/CIQ). 
• Meskipun demikian, pemerintah daerah masih 
menghadapi beberapa hambatan dalam 
mengembangkan aspek sosial-ekonomi kawasan 
perbatasan.
Hambatan Penanganan kawasan 
Perbatasan Oleh Pemerintah Daerah 
• Beberapa hambatan tersebut diantaranya: 
1. Masih adanya paradigma pembangunan wilayah 
yang terpusat, sehingga kawasan perbatasan 
hanya dianggap sebaqai halaman belakang, 
2. Sosialisasi dan implementasi peraturan 
perundang-undangan mengenai pengembangan 
wilayah perbatasan yang belum sempurna, 
3. Keterbatasan anggaran, dan tarik-menarik 
kepentingan pusat-daerah.
Siapakah pemegang Otoritas Pengelolaan 
Keamanan di Perbatasan? 
• Otoritas pengelolaan keamanan di perbatasan 
negara Indonesia telah lama diserahkan 
kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). 
• Hal ini salah satunya didasarkan pada Undang- 
Undang Nomor 34 tahun 2004 mengenai 
Tentara Nasional Indonesia (TNI); bahwa 
wewenang untuk menjaga keamanan di area 
perbatasan adalah salah satu fungsi pokok 
dan TNI.
Pendekatan Kesejahteraan 
(prosperity approach) ? 
• Masih lemahnya inovasi dan peran 
pemerintah pusat dan daerah untuk 
mengelola kawasan perbatasan dengan 
pendekatan kesejahteraan (prosperity 
approach) berimplikasi pada otoritas penuh 
TNI sebagai pengelola perbatasan negara 
dengan penekanan pada keamanan bukan 
pada kesejahteraan sosial ekonomi.
Otoritas TNI Di Perbatasan 
• Otoritas penuh bagi TNI di perbatasan tersebut 
tentunya sarat dengan penyimpangan, seringkali 
beberapa media masse mengungkap kasus oknum TN! 
yang terhbat dalam penyelundupan barang dan kayu 
ilegal di kawasan perbatasan. 
• Kondisi ini sangat bertentangan dengan fungsi TNI yang 
sesungguhnya di perbatasan. 
• Sebagai perbandingan di beberapa negara yang 
demokratis seperti di-Inggris, Amerika Serikat, dan 
negara-negara transisi seperti di kawasan Eropa Timur, 
urusan pengelolaan keamanan perbatasan diserahkan 
kepada pihak penegak hukum, yang dalam hal ini 
adalah kepolisian.
Perbatasan > Area Penegakkan 
Hukum (law enforcement) 
• Seharusnya pemahaman bahwa wilayah 
perbatasan adalah area penegakkan hukum 
(law enforcement) yang bukan menjadi fungsi 
militer. 
• Tentunya hal ini dapat menjadi wacana baru 
bagi posisi TNI sebagai penjaga perbatasan 
(border guard) di Indonesia di masa depan.
Mereformasi Sistem Manajemen 
Perbatasan Di Indonesia 
• Kawasan perbatasan adalah: sebuah wilayah 
yang sangat strategis bagi stabilitas keamanan 
sosial dan ekonomi seluruh warga negara 
bukan hanya bagi masyarakat di perbatasan, 
• maka dari Itu diperlukan sebuah komitmen 
nasional untuk mereformasi sistem 
manajemen perbatasan di Indonesia agar 
menjadi Iebih efektif dan akuntabel.
Reformasi Sistem Manajemen 
Perbatasan Negara 
• Dalam Manajemen perbatasan sudah 
seharusnya pemerintah dan DPR 
melaksanakan sebuah reformasi sistem 
manajemen perbatasan negara sebagai salah 
satu agenda reformasi sektor keamanan selain 
reformasi TNI, Polisi, dan Intelejen secara 
institusional.
Reformasi: Desain Besar Pengelolaan 
Kawasan Perbatasan Indonesia 
• Perlu disusunnya suatu Desain Besar Pengelolaan 
Kawasan Perbatasan Indonesia yang dapat menjadi 
panduan kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah 
Daerah yang memiliki kawasan perbatasan. 
• Dengan adanya suatu kebijakan pengelolaan yang 
komprehensif, maka diharapkan pembangunan 
kawasan perbatasan dapat dilakukan secara lebih 
terencana, terprogram, terarah, dan terukur. 
• Kebijakan tentang desain besar ini diharapkan dapat 
dimasukkan dalam revisi peraturan perundang-undangan 
maupun peraturan daerah terkait 
pengelolaan kawasan perbatasan.
Reformasi Sektor Keamanan 
• Reformasi sektor keamanan yang tengah dijalankan 
Indonesia selama ini cenderung mengabaikan reformasi 
manajemen perbatasan negara. 
• Kawasan perbatasan selama ini dianggap hanya sebagai 
garis perbatasan negara dan perspektif pertahanan 
sehingga paradigma keamanan mendominasi 
pengelolaannya. 
• Padahal, aspek keamanan itu sendiri tidak semata-mata 
membicarakan aspek keamanan secara sempit yang 
melibatkan ancaman konvensional seperti invasi militer 
negara lain namun secara lebih kompleks, yakni keamanan 
manusia (human security) secara nasional yang meliputi 
aspek sosial, ekonomi, bahkan politik.
Kawasan Perbatasan Harus Segera 
Dikelola Dengan Baik dan Efektif 
• Jika kawasan perbatasan tidak segera dikelola 
dengan baik dan efektif, tentu kedaulatan negara 
akan segera menjadi pertaruhannya. 
• Selama ini pemerintah dan masyarakat luas baru 
tersentak oleh seriusnya masalah perbatasan 
ketika ada ramai-ramai tentang hilangnya 
beberapa wilayah Indonesia karena kalah di 
pengadilan internasional, atau karena adanya 
klaim sepihak terhadap wilayah kita dari negara 
tetangga.
Masyarakat Perbatasan Perlu Perhatian ! 
• Karena buruknya kesejahteraan dan 
infrastruktur di daerah perbatasan, banyak 
penduduk di kawasan ini lebih memiliki 
kedekatan emosional dan interaksi sosial 
ekonomi dengan masyarakat negara tetangga. 
Tidak jarang mereka ini mengalami krisis 
identitas kebangsaan berhubung rendahnya 
perhatian negara kita terhadap nasib mereka 
dan perkembangan daerahnya.
Solusi Pemerintah 
• Hampir semua kawasan perbatasan Indonesia adalah 
daerah tertinggal yang kondisinya sangat 
memprihatinkan sebagai wajah luar negara. 
• Selama ini kawasan perbatasan dikelola dengan 
mengedepankan pendekatan keamanan (safety belt 
approach) sehingga pembangunan sosial ekonomi 
menjadi terabaikan. 
• Akhirnya Pemerintah Pusat menyadari seriusnya 
permasalahan ini, dan sejak 28 Januari 2010 telah 
membentuk Badan Nasional Pengelola Perbatasan 
(BNPP) sebagai institusi koordinasi dan implementasi 
program-program pemerintah untuk membangun 
kawasan perbatasan.
Solusi Pemerintah 
• Dalam beberapa tahun belakangan ini Pemerintah 
Pusat telah mengambil sejumlah kebijakan untuk 
menjawab persoalan yang rumit di kawasan 
perbatasan. 
• Selain membentuk Badan Nasional Pengelola 
Perbatasan (BNPP) pada tanggal 28 Januari 2010, 
pemerintah juga mulai mengucurkan banyak sumber 
daya dan proyek pembangunan di daerah perbatasan. 
• Karena sudah lamanya pengabaian terhadap kawasan 
ini, maka berbagai kebijakan pemerintah saat ini terasa 
masih jauh dari memadai.
Solusi Pemerintah 
• Mengingat arti strategis dan kompleksitas 
permasalahan kawasan perbatasan, maka 
pengelolaan kawasan ini memerlukan kerja kolektif 
dan koordinasi yang intensif. 
• Untuk itu, peranan lembaga-lembaga pemerintah 
lainnya di luar BNPP, perguruan tinggi, swasta, dan 
masyarakat sipil perlu terus ditingkatkan. 
• Pengelolaan kawasan perbatasan ini juga perlu 
melibatkan pemerintah daerah dan pemangku 
kepentingan lainnya di daerah dan karena urgensinya 
maka desain besar pengelolaan kawasan perbatasan ini 
semestinya dapat dirumuskan secepatnya agar supaya 
pembangunan kawasan perbatasan dapat lebih 
dioptimalkan
Solusi dan Rekomendasi 
• Untuk menunjang terbentuknya kebijakan tersebut, 
maka perlu dilakukan kajiankajian terkait daerah-daerah 
perbatasan di Provinsi-Provinsi perbatasan 
seperti: Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan 
Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Papua 
dll. 
• Beberapa rekomendasi yang muncul dari beberapa 
penelitian adalah perlunya: “penguatan berbagai 
bidang kelembagaan, pembuatan kebijakan 
komprehensif untuk percepatan pembangunan 
kawasan perbatasan, peningkatan kualitas pelayanan 
publik, hingga perluasan pembangunan infrastruktur 
ekonomi dan industri-industri pertanian yang dapat 
mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di 
kawasan perbatasan”.
Kajian Akademis 
• Untuk itu Reformasi Manajemen perbatasan 
diperlukan yakni dengan membuat suatu desain besar 
yang komprehensif untuk mengefektifkan pengelolaan 
kawasan perbatasan. 
• Diperlukan terciptanya sinergi antar lembaga, 
revitalisasi kelembagaan,maupun peningkatan sumber 
daya manusia dan perangkat kerja melalui berbagai 
kegiatan diskusi, seminar, lokakarya, penelitian, dan 
advokasi ke semua pemangku kepentingan guna 
tercapainya tujuan kawasan perbatasan yang sejahtera, 
maju, aman, dan menjamin kedaulatan negara.
Analisis Praktis 
• Untuk mencapai tujuan pengelolaan kawasan 
perbatasan yang efektif, maka perlu adanya: 
koordinasi lintas kementerian, sektor dan instansi 
pemerintah dalam menjalankan program di 
kawasan perbatasan sehingga memiliki gaung 
dan dampak yang terasa bagi masyarakat di 
kawasan tersebut. 
• Menggunakan pendekatan kesejahteraan 
(prosperity) dan keamanan secara berdampingan 
pada pengembangan wilayah perbatasan.
Kesimpulan: Suatu Analisis 
• Berbagai upaya dihimpun dari berbagai penelitian yang 
dijadikan sebagai bahan pertimbangan yg perlu dilakukan 
pemerintah , yaitu: 
1. Penguatan bidang sosial, ekonomi dan budaya. 
2. Peningkatan akses ke pelayanan pemerintah dan pelayanan 
publik serta keamanan pada umumnya di daerah perbatasan. 
3. Interkoneksi dan operabilitas lintas institusi pemerintah 
supaya program pemerintah yang ada cepat terasa dampak 
dan manfaatnya. 
4. Penguatan kapasitas sumber daya manusia di perbatasan. 
5. Penyusunan pola pengelolaan batas dan perbatasan darat. 
6. Penyusunan pola pengelolaan batas maritim. 
7. Pengawasan lingkungan dan optimalisasi sumber daya alam 
guna menjamin pertumbuhan ekonomi daerah yang 
berkelanjutan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH 
TUGAS: 
• Carilah (Browsing): 
1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, 
(Kelompok A) 
2. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2010, (Kelompok B) 
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 31 Tahun 2010 
tentang Organisasi dan Tata Kerja BNPP. (Kelompok C) 
Cara kerja tugas kelompok yakni: 
• Dibagi 3 kelompok Besar (A,B,C), selanjutnya jumlah Praja dibagi merata 
dengan jumlah Pasal untuk membaginya menjadi kelompok kecil, 
minimal anggota 5 orang Praja utk jumlah anggota kelompok kecil tsb, 
cth: Kelompok A1, A2, dst). 
• Yang akan dibuat adalah: 
a) Mendeskripsikan Isi peraturan, (berapa Bab/pasal), 
b) Menganalisa isi dan kekurangan dari Peraturan/Perundangan tersebut 
dikaitkan dengan teori dan permasalahan yg disampaikan pada Chapter 
1 dan 2, untuk dipresentasikan dalam diskusi kelas, masing-masing 
kelompok dibuat dalam power Poin,

More Related Content

What's hot

Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Dadang Solihin
 
Perbandingan Sistem Administrasi Negara
Perbandingan Sistem Administrasi NegaraPerbandingan Sistem Administrasi Negara
Perbandingan Sistem Administrasi Negara
Siti Sahati
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
Siti Sahati
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
Dadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
Dadang Solihin
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tri Widodo W. UTOMO
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Siti Sahati
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Ian Setiawan
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Dadang Solihin
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Siti Sahati
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Dadang Solihin
 
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen PerencanaanMekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
Dadang Solihin
 
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik IndonesiaSistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
StRahmawatiAPabittei
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindleHeru Fernandez
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Perbandingan Sistem Administrasi Negara
Perbandingan Sistem Administrasi NegaraPerbandingan Sistem Administrasi Negara
Perbandingan Sistem Administrasi Negara
 
Pembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak imanPembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak iman
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen PerencanaanMekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
 
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik IndonesiaSistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindle
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 

Viewers also liked

Negara Kewarganegaraan dan Bela Negara
Negara Kewarganegaraan dan Bela NegaraNegara Kewarganegaraan dan Bela Negara
Negara Kewarganegaraan dan Bela Negara
Abdul Fauzan
 
An introduction (Sejarah dan Budaya Melayu_1)
An introduction (Sejarah dan Budaya Melayu_1)An introduction (Sejarah dan Budaya Melayu_1)
An introduction (Sejarah dan Budaya Melayu_1)Raja Matridi Aeksalo
 
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)Raja Matridi Aeksalo
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
dyahmutiari
 
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Dadang Solihin
 
Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 1 dan 2)
Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 1 dan 2)Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 1 dan 2)
Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 1 dan 2)
Donny Kurniawan
 
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan NasionalInovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Tri Widodo W. UTOMO
 
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode EtikaEtika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Raja Matridi Aeksalo
 

Viewers also liked (9)

Negara Kewarganegaraan dan Bela Negara
Negara Kewarganegaraan dan Bela NegaraNegara Kewarganegaraan dan Bela Negara
Negara Kewarganegaraan dan Bela Negara
 
An introduction (Sejarah dan Budaya Melayu_1)
An introduction (Sejarah dan Budaya Melayu_1)An introduction (Sejarah dan Budaya Melayu_1)
An introduction (Sejarah dan Budaya Melayu_1)
 
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)
 
Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 1 dan 2)
Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 1 dan 2)Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 1 dan 2)
Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 1 dan 2)
 
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan NasionalInovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
 
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode EtikaEtika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
 

Similar to Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan

KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.pptKOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
Yudi151599
 
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdfPPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
TitikSumarnik1
 
Nur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptx
Nur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptxNur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptx
Nur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptx
NurReza12
 
Antropologi dan-pertahanan
Antropologi dan-pertahananAntropologi dan-pertahanan
Antropologi dan-pertahanan
nujiyaputri
 
Referensi perbatasan
Referensi perbatasanReferensi perbatasan
Referensi perbatasan
elsadeden
 
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NitaEkaWahyuni
 
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
nurul khaiva
 
Kak fs infrastruktur
Kak fs infrastrukturKak fs infrastruktur
Kak fs infrastruktur
Maman Suryaman
 
Sistem Informasi Manajemen Perbatasan Indonesia - Timor Leste
Sistem Informasi Manajemen Perbatasan Indonesia - Timor LesteSistem Informasi Manajemen Perbatasan Indonesia - Timor Leste
Sistem Informasi Manajemen Perbatasan Indonesia - Timor Leste
Luhur Moekti Prayogo
 
PPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptxPPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptx
RaraDuta
 
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
Khusnul Digayolanda
 
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
SifaAgustin4
 
1 (drm) peran teknologi tepat guna2
1 (drm) peran teknologi tepat guna21 (drm) peran teknologi tepat guna2
1 (drm) peran teknologi tepat guna2Ria Amelia
 
Tugas presentasi ASP.pptx
Tugas presentasi ASP.pptxTugas presentasi ASP.pptx
Tugas presentasi ASP.pptx
ssuser940db3
 
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Pembagian Urusan Pemerintahan DaerahPembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Siti Sahati
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Cuci Cahayanti
 
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaRefleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaCuci Cahayanti
 

Similar to Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan (20)

KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.pptKOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
 
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdfPPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdf
 
Nur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptx
Nur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptxNur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptx
Nur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptx
 
Antropologi dan-pertahanan
Antropologi dan-pertahananAntropologi dan-pertahanan
Antropologi dan-pertahanan
 
Referensi perbatasan
Referensi perbatasanReferensi perbatasan
Referensi perbatasan
 
Kawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan finalKawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan final
 
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdfNITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
NITA EKA WAHYUNI ( 21102001 ) IP REG..pdf
 
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah5.  hubungan antara pemerintah pusat &  daerah
5. hubungan antara pemerintah pusat & daerah
 
Kak fs infrastruktur
Kak fs infrastrukturKak fs infrastruktur
Kak fs infrastruktur
 
Sistem Informasi Manajemen Perbatasan Indonesia - Timor Leste
Sistem Informasi Manajemen Perbatasan Indonesia - Timor LesteSistem Informasi Manajemen Perbatasan Indonesia - Timor Leste
Sistem Informasi Manajemen Perbatasan Indonesia - Timor Leste
 
PPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptxPPT TEORI RARA (1).pptx
PPT TEORI RARA (1).pptx
 
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
 
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptx
 
1 (drm) peran teknologi tepat guna2
1 (drm) peran teknologi tepat guna21 (drm) peran teknologi tepat guna2
1 (drm) peran teknologi tepat guna2
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
Tugas presentasi ASP.pptx
Tugas presentasi ASP.pptxTugas presentasi ASP.pptx
Tugas presentasi ASP.pptx
 
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Pembagian Urusan Pemerintahan DaerahPembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemudaRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di kalangan pemuda
 
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan PemudaRefleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
Refleksi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia di Kalangan Pemuda
 

More from 93220872

Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
93220872
 
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJAMATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
93220872
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
93220872
 
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
Strategi Memperbaiki Neraca PerdaganganStrategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
93220872
 
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
93220872
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
93220872
 
Pengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAPPengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAP
93220872
 
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
93220872
 
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengahProgram dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
93220872
 
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNANKOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
93220872
 
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposalPermen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
93220872
 
Buku panduan SIMLARAS
Buku panduan SIMLARASBuku panduan SIMLARAS
Buku panduan SIMLARAS
93220872
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
93220872
 
Penyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMDPenyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMD
93220872
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD
93220872
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
93220872
 
Penyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRAPenyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRA
93220872
 
Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017 Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017
93220872
 
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
93220872
 
perobahan pola pikir ( ice breaking)
 perobahan pola pikir ( ice breaking) perobahan pola pikir ( ice breaking)
perobahan pola pikir ( ice breaking)
93220872
 

More from 93220872 (20)

Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
 
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJAMATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
 
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
Strategi Memperbaiki Neraca PerdaganganStrategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
 
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Pengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAPPengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAP
 
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
 
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengahProgram dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
 
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNANKOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposalPermen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
 
Buku panduan SIMLARAS
Buku panduan SIMLARASBuku panduan SIMLARAS
Buku panduan SIMLARAS
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
 
Penyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMDPenyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMD
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
 
Penyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRAPenyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRA
 
Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017 Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017
 
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
 
perobahan pola pikir ( ice breaking)
 perobahan pola pikir ( ice breaking) perobahan pola pikir ( ice breaking)
perobahan pola pikir ( ice breaking)
 

Recently uploaded

Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 

Recently uploaded (20)

Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 

Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan

  • 1. Oleh: DR. CHARLES HS TANGKAU, MAP
  • 2. Pendahuluan • Arus perpindahan manusia, barang, dan informasi yang meningkat telah menjadi implikasi nyata dari fenomena globalisasi sekarang ini. • Hal ini menjadikan kawasan perbatasan sebagai sebuah aspek yang sangat strategis bagi sebuah negara, baik itu dari sisi sosial, ekonomi, politik, dan Hankam. • Tentunya, hal ini menuntut adanya sebuah sistem manajemen pengelolaan kawasan perbatasan yang baik dan akuntabel.
  • 3. Manajemen Perbatasan • Manajemen perbatasan adalah salah satu bentuk arsitektur pengelolaan perbatasan dilihat dari aspek pertahanan dan keamanan, sosial ekonomi dan politik yang ada pada sebuah negara dalam mengelola wilayah perbatasan. • Manajemen Perbatasan dapat dipahami baik dari makna sistem maupun fungsi. • Dari sisi makna sistem, manajemen perbatasan tidak lain merupakan suatu sistem pengelolaan perbatasan yang sengaja dirancang untuk dapat memastikan bahwa kebijakan mengenai perbatasan oleh pemerintah dapat diutilisasi (digunakan) secara efektif dan efisien sesuai tujuan yang akan dicapai (Mathis & Jackson, 2008).
  • 4. Pengelolaan Sumber Daya • Keberhasilan suatu organisasi Pemerintah dipengaruhi oleh tindakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi tersebut (Arthur, 1994:110). • Untuk mendapatkan suatu sumber daya sesuai dengan kebutuhan diperlukan suatu strategi dalam mengelola sumber daya. (Tangkau, 2013) • Pengelolaan sumber daya yang baik akan memberikan kemajuan bagi organisasi publik terutama dalam menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang (Wright and Snell, 1998:26).
  • 5. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) • Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu instrumen penting bagi organisasi dalam mencapai berbagai tujuannya. • Bagi sektor publik, tanggung jawab besar birokrasi dalam memberi pelayanan yang bermutu kepada masyarakat harus didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur yang profesional dan kompeten. • Dalam konteks reformasi birokrasi, MSDM merupakan salah satu pilar perbaikan di samping aspek kelembagaan dan sistem. Utilisasi SDM aparatur secara efektif dan efisien menjadi fungsi utama MSDM bagi birokrasi mulai dari perencanaan hingga tahap terminasi SDM.
  • 6. Sistem Manajemen Perbatasan • Sistem manajemen perbatasan yang efektif dan akuntabel seharusnya selaras dengan wacana yang dibawa oleh arus reformasi sektor keamanan, yakni: “Adanya sebuah pembagian peran yang jelas antar aktor keamanan sebuah negara”. • Pembagian yang tegas dan jelas tersebut nantinya menjadi sebuah “aturan main’ yang harus disepakati oleh para stakeholders dalam pengelolaan perbatasan negara sehingga pembangunan sektor keamanan dan sosial-ekonomi dapat berjalan secara selaras di perbatasan negara.
  • 7. Sistem Manajemen Perbatasan • Manajemen Perbatasan tidaklah cukup dapat dipahami hanya dari sisi sistem dan fungsi. Manajemen perbatasan akan memiliki arti yang lebih komprehensif bagi organisasi publik jika dilihat pula dari sisi kebijakan (policy).
  • 8. Pengelolaan Perbatasan • Penguatan modal sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di kawasan perbatasan (termasuk peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana) harus disertai peningkatan SDM. • Sementara itu, harus dibangun sistem serta pola pengelolaan perbatasan darat maupun maritim serta pengawasan pemanfaatan sumber daya alam, sehingga dapat terwujud pembangunan kawasan perbatasan yang berkelanjutan
  • 9. Permasalahan (1): Keterbelakangan Ekonomi • Perbatasan Indonesia hingga saat ini masih memprihatinkan dari berbagai segi. • Daerahdaerah perbatasan banyak yang mengalami keterbelakangan ekonomi karena kurangnya program dan proyek pemerintah maupun swasta. • Panjangnya garis perbatasan baik di daratan maupun lautan sangat sulit untuk diawasi dengan reguler oleh aparat keamanan. • Akibatnya pelanggaran wilayah perbatasan, penyelundupan, dan aktivitas ilegal lintas batas lainnya seringkali terjadi.
  • 10. Permasalahan (2) : Fasilitas Administrasi dan Pelayanan Publik • Di beberapa daerah yang jauh dari kantor-kantor pemerintahan Indonesia, masyarakat di perbatasan justru mendapat banyak fasilitas administrasi dan pelayanan publik dari negara tetangga, sehingga membuat nasionalisme mereka terbelah. • Akses komunikasi dan informasi juga seringkali lebih mudah didapat dari negara-negara tetangga yang telah memajukan kawasan perbatasannya.
  • 11. Permasalahan (3): Tindak kejahatan di perbatasan (border crime) • Meningkatnya tindak kejahatan di perbatasan (border crime) seperti penyelundupan kayu, barang, dan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia, terorisme, serta penetrasi Ideologi asing telah mengganggu kedaulatan serta stabilitas keamanan di perbatasan negara. • Selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini yang akan diperjelas tentang pemetaan masalah lainnya, serta konsekwensi dan rekomendasinya.
  • 12. Tabel: Pemetaan Masalah dan Rekomendasi Sumber: LESSPERSSI (2013)
  • 13. Pendekatan Yang Digunakan Dalam Mengelola Perbatasan • Selama ini, kawasan perbatasan Indonesia hanya dianggap sebagai garis pertahanan terluar negara, oleh karena itu pendekatan yang digunakan dalam mengelola perbatasan hanya pada pendekatan keamanan (security approach/safety belt approach). • Padahal, di beberapa negara tetangga, misalnya Malaysia, telah menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity) dan keamanan secara berdampingan pada pengembangan wilayah perbatasannya.
  • 14. Luas Kawasan Perbatasan Indonesia • Luasnya kawasan perbatasan Indonesia seharusnya mencerminkan adanya sebuah kebijakan pengelolaan perbatasan yang efektif dan akuntabel baik itu dan aspek sosial-ekonomi dan keamanan. • Namun, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa sistem manajemen perbatasan Indonesia selama ini berada dalam tahap yang mengkhawatirkan.
  • 15. Luas Kawasan Perbatasan Indonesia • Indonesia adalah negara kepulauan dengan Jumlah pulaunya yang mencapai 17.499 pulau dan luas wilayah perairan mencapal 5,8 juta km2, serta panjang garis pantai yang mencapai 81.900 km2. • Dua pertiga dan wilayah Indonesia adalah laut, implikasinya, hanya ada tiga perbatasan darat dan sisanya adalah perbatasan laut.
  • 16. Luas Perbatasan Laut Indonesia • Perbatasan laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara diantaranya: 1. Malaysia, 2. Singapura, 3. Filipina, 4. India, 5. Thailand, 6. Vietnam, 7. Repubilk Palau, 8. Australia, 9. Timor Leste, dan 10.Papua Nugini.
  • 17. Panjang Garis Perbatasan Darat Indonesia • Sedangkan untuk wilayah darat, Indonesia berbatasan langsung dengan tiga negara, yakni: 1. Malaysia, 2. Papua Nugini, dan 3. Timor Leste • Dengan panjang garis perbatasan darat secara keseluruhan adalah 2914,1 km.
  • 18. Luas Wilayah Perbatasan Laut Dan Darat • Luasnya wilayah perbatasan laut dan darat Indonesia tentunya membutuhkan dukungan sistem manajemen perbatasan yang terorganisir dan profesional, baik itu ditingkat pusat maupun daerah. • Akan tetapi minimnya infrastruktur di kawasan perbatasan telah menunjukkan bahwa pemerintah belum memiliki sebuah sistem manajemen perbatasan yang baik.
  • 19. Sifat Tanggung Jawab Pengelolaan Wilayah Perbatasan • Selama ini, tanggung jawab pengelolaan wilayah perbatasan hanya bersifat koordinatif antar lembaga pemerintah kementerian/departemen dan non kementerian/departemen, sehingga diperlukan sebuah lembaga pemerintah yang langsung bertanggung jawab melakukan manajemen perbatasan dari tingkat pusat hingga daerah.
  • 20. Pengaturan Secara Hukum Tentang Pengembangan Wilayah Perbatasan • Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pengaturan tentang pengembangan wilayah perbatasan di kabupaten/kota secara hukum berada dibawah tanggung jawab pemerintah daerah tersebut.
  • 21. Kewenangan Pemerintah Pusat Mengenai Perbatasan • Kewenangan pemerintah pusat hanya ada pada pintu-pintu perbatasan (border gate) yang meliputi aspek kepabeanan, keimigrasian, karantina, keamanan dan pertahanan (Custom, Immigration and Quarantina/CIQ). • Meskipun demikian, pemerintah daerah masih menghadapi beberapa hambatan dalam mengembangkan aspek sosial-ekonomi kawasan perbatasan.
  • 22. Hambatan Penanganan kawasan Perbatasan Oleh Pemerintah Daerah • Beberapa hambatan tersebut diantaranya: 1. Masih adanya paradigma pembangunan wilayah yang terpusat, sehingga kawasan perbatasan hanya dianggap sebaqai halaman belakang, 2. Sosialisasi dan implementasi peraturan perundang-undangan mengenai pengembangan wilayah perbatasan yang belum sempurna, 3. Keterbatasan anggaran, dan tarik-menarik kepentingan pusat-daerah.
  • 23. Siapakah pemegang Otoritas Pengelolaan Keamanan di Perbatasan? • Otoritas pengelolaan keamanan di perbatasan negara Indonesia telah lama diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). • Hal ini salah satunya didasarkan pada Undang- Undang Nomor 34 tahun 2004 mengenai Tentara Nasional Indonesia (TNI); bahwa wewenang untuk menjaga keamanan di area perbatasan adalah salah satu fungsi pokok dan TNI.
  • 24. Pendekatan Kesejahteraan (prosperity approach) ? • Masih lemahnya inovasi dan peran pemerintah pusat dan daerah untuk mengelola kawasan perbatasan dengan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) berimplikasi pada otoritas penuh TNI sebagai pengelola perbatasan negara dengan penekanan pada keamanan bukan pada kesejahteraan sosial ekonomi.
  • 25. Otoritas TNI Di Perbatasan • Otoritas penuh bagi TNI di perbatasan tersebut tentunya sarat dengan penyimpangan, seringkali beberapa media masse mengungkap kasus oknum TN! yang terhbat dalam penyelundupan barang dan kayu ilegal di kawasan perbatasan. • Kondisi ini sangat bertentangan dengan fungsi TNI yang sesungguhnya di perbatasan. • Sebagai perbandingan di beberapa negara yang demokratis seperti di-Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara transisi seperti di kawasan Eropa Timur, urusan pengelolaan keamanan perbatasan diserahkan kepada pihak penegak hukum, yang dalam hal ini adalah kepolisian.
  • 26. Perbatasan > Area Penegakkan Hukum (law enforcement) • Seharusnya pemahaman bahwa wilayah perbatasan adalah area penegakkan hukum (law enforcement) yang bukan menjadi fungsi militer. • Tentunya hal ini dapat menjadi wacana baru bagi posisi TNI sebagai penjaga perbatasan (border guard) di Indonesia di masa depan.
  • 27. Mereformasi Sistem Manajemen Perbatasan Di Indonesia • Kawasan perbatasan adalah: sebuah wilayah yang sangat strategis bagi stabilitas keamanan sosial dan ekonomi seluruh warga negara bukan hanya bagi masyarakat di perbatasan, • maka dari Itu diperlukan sebuah komitmen nasional untuk mereformasi sistem manajemen perbatasan di Indonesia agar menjadi Iebih efektif dan akuntabel.
  • 28. Reformasi Sistem Manajemen Perbatasan Negara • Dalam Manajemen perbatasan sudah seharusnya pemerintah dan DPR melaksanakan sebuah reformasi sistem manajemen perbatasan negara sebagai salah satu agenda reformasi sektor keamanan selain reformasi TNI, Polisi, dan Intelejen secara institusional.
  • 29. Reformasi: Desain Besar Pengelolaan Kawasan Perbatasan Indonesia • Perlu disusunnya suatu Desain Besar Pengelolaan Kawasan Perbatasan Indonesia yang dapat menjadi panduan kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang memiliki kawasan perbatasan. • Dengan adanya suatu kebijakan pengelolaan yang komprehensif, maka diharapkan pembangunan kawasan perbatasan dapat dilakukan secara lebih terencana, terprogram, terarah, dan terukur. • Kebijakan tentang desain besar ini diharapkan dapat dimasukkan dalam revisi peraturan perundang-undangan maupun peraturan daerah terkait pengelolaan kawasan perbatasan.
  • 30. Reformasi Sektor Keamanan • Reformasi sektor keamanan yang tengah dijalankan Indonesia selama ini cenderung mengabaikan reformasi manajemen perbatasan negara. • Kawasan perbatasan selama ini dianggap hanya sebagai garis perbatasan negara dan perspektif pertahanan sehingga paradigma keamanan mendominasi pengelolaannya. • Padahal, aspek keamanan itu sendiri tidak semata-mata membicarakan aspek keamanan secara sempit yang melibatkan ancaman konvensional seperti invasi militer negara lain namun secara lebih kompleks, yakni keamanan manusia (human security) secara nasional yang meliputi aspek sosial, ekonomi, bahkan politik.
  • 31. Kawasan Perbatasan Harus Segera Dikelola Dengan Baik dan Efektif • Jika kawasan perbatasan tidak segera dikelola dengan baik dan efektif, tentu kedaulatan negara akan segera menjadi pertaruhannya. • Selama ini pemerintah dan masyarakat luas baru tersentak oleh seriusnya masalah perbatasan ketika ada ramai-ramai tentang hilangnya beberapa wilayah Indonesia karena kalah di pengadilan internasional, atau karena adanya klaim sepihak terhadap wilayah kita dari negara tetangga.
  • 32. Masyarakat Perbatasan Perlu Perhatian ! • Karena buruknya kesejahteraan dan infrastruktur di daerah perbatasan, banyak penduduk di kawasan ini lebih memiliki kedekatan emosional dan interaksi sosial ekonomi dengan masyarakat negara tetangga. Tidak jarang mereka ini mengalami krisis identitas kebangsaan berhubung rendahnya perhatian negara kita terhadap nasib mereka dan perkembangan daerahnya.
  • 33. Solusi Pemerintah • Hampir semua kawasan perbatasan Indonesia adalah daerah tertinggal yang kondisinya sangat memprihatinkan sebagai wajah luar negara. • Selama ini kawasan perbatasan dikelola dengan mengedepankan pendekatan keamanan (safety belt approach) sehingga pembangunan sosial ekonomi menjadi terabaikan. • Akhirnya Pemerintah Pusat menyadari seriusnya permasalahan ini, dan sejak 28 Januari 2010 telah membentuk Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sebagai institusi koordinasi dan implementasi program-program pemerintah untuk membangun kawasan perbatasan.
  • 34. Solusi Pemerintah • Dalam beberapa tahun belakangan ini Pemerintah Pusat telah mengambil sejumlah kebijakan untuk menjawab persoalan yang rumit di kawasan perbatasan. • Selain membentuk Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) pada tanggal 28 Januari 2010, pemerintah juga mulai mengucurkan banyak sumber daya dan proyek pembangunan di daerah perbatasan. • Karena sudah lamanya pengabaian terhadap kawasan ini, maka berbagai kebijakan pemerintah saat ini terasa masih jauh dari memadai.
  • 35. Solusi Pemerintah • Mengingat arti strategis dan kompleksitas permasalahan kawasan perbatasan, maka pengelolaan kawasan ini memerlukan kerja kolektif dan koordinasi yang intensif. • Untuk itu, peranan lembaga-lembaga pemerintah lainnya di luar BNPP, perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat sipil perlu terus ditingkatkan. • Pengelolaan kawasan perbatasan ini juga perlu melibatkan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya di daerah dan karena urgensinya maka desain besar pengelolaan kawasan perbatasan ini semestinya dapat dirumuskan secepatnya agar supaya pembangunan kawasan perbatasan dapat lebih dioptimalkan
  • 36. Solusi dan Rekomendasi • Untuk menunjang terbentuknya kebijakan tersebut, maka perlu dilakukan kajiankajian terkait daerah-daerah perbatasan di Provinsi-Provinsi perbatasan seperti: Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Papua dll. • Beberapa rekomendasi yang muncul dari beberapa penelitian adalah perlunya: “penguatan berbagai bidang kelembagaan, pembuatan kebijakan komprehensif untuk percepatan pembangunan kawasan perbatasan, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga perluasan pembangunan infrastruktur ekonomi dan industri-industri pertanian yang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan”.
  • 37. Kajian Akademis • Untuk itu Reformasi Manajemen perbatasan diperlukan yakni dengan membuat suatu desain besar yang komprehensif untuk mengefektifkan pengelolaan kawasan perbatasan. • Diperlukan terciptanya sinergi antar lembaga, revitalisasi kelembagaan,maupun peningkatan sumber daya manusia dan perangkat kerja melalui berbagai kegiatan diskusi, seminar, lokakarya, penelitian, dan advokasi ke semua pemangku kepentingan guna tercapainya tujuan kawasan perbatasan yang sejahtera, maju, aman, dan menjamin kedaulatan negara.
  • 38. Analisis Praktis • Untuk mencapai tujuan pengelolaan kawasan perbatasan yang efektif, maka perlu adanya: koordinasi lintas kementerian, sektor dan instansi pemerintah dalam menjalankan program di kawasan perbatasan sehingga memiliki gaung dan dampak yang terasa bagi masyarakat di kawasan tersebut. • Menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity) dan keamanan secara berdampingan pada pengembangan wilayah perbatasan.
  • 39. Kesimpulan: Suatu Analisis • Berbagai upaya dihimpun dari berbagai penelitian yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan yg perlu dilakukan pemerintah , yaitu: 1. Penguatan bidang sosial, ekonomi dan budaya. 2. Peningkatan akses ke pelayanan pemerintah dan pelayanan publik serta keamanan pada umumnya di daerah perbatasan. 3. Interkoneksi dan operabilitas lintas institusi pemerintah supaya program pemerintah yang ada cepat terasa dampak dan manfaatnya. 4. Penguatan kapasitas sumber daya manusia di perbatasan. 5. Penyusunan pola pengelolaan batas dan perbatasan darat. 6. Penyusunan pola pengelolaan batas maritim. 7. Pengawasan lingkungan dan optimalisasi sumber daya alam guna menjamin pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan
  • 40. SEKIAN DAN TERIMA KASIH TUGAS: • Carilah (Browsing): 1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, (Kelompok A) 2. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2010, (Kelompok B) 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 31 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja BNPP. (Kelompok C) Cara kerja tugas kelompok yakni: • Dibagi 3 kelompok Besar (A,B,C), selanjutnya jumlah Praja dibagi merata dengan jumlah Pasal untuk membaginya menjadi kelompok kecil, minimal anggota 5 orang Praja utk jumlah anggota kelompok kecil tsb, cth: Kelompok A1, A2, dst). • Yang akan dibuat adalah: a) Mendeskripsikan Isi peraturan, (berapa Bab/pasal), b) Menganalisa isi dan kekurangan dari Peraturan/Perundangan tersebut dikaitkan dengan teori dan permasalahan yg disampaikan pada Chapter 1 dan 2, untuk dipresentasikan dalam diskusi kelas, masing-masing kelompok dibuat dalam power Poin,