RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan sasaran pembangunan jangka panjang daerah untuk 20 tahun ke depan yang disusun berdasarkan RPJPN dan rencana tata ruang wilayah. Dokumen ini memuat visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah untuk jangka panjang. Tahapan penyusunan RPJPD meliputi persiapan, penyusunan rancangan awal, musrenbang
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD)
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD)
DALAM RANGKA SIKLUS MANAJEMEN, SALAH SATUNYA MENYUSUN DOKUMEN PERENCANAAN, MAKA DIBUTUHKAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA AGAR DAPAT DIKETAHUI AKAR MASALAH YANG MENJADI PRIORITAS DISELESAIKAN
Arsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas KinerjaAndy Kurniawan
Kerangka sistem Perencanaan, sistem monitoring dan evaluasi, dalam mejawab kebutuhan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Menjelaskan posisioning Indikator Kinerja dan perbedaan antar Level entitas akuntabilitas.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Penyusunan RPJPD
1. R P J P D
Oleh :
Marlupi Julianingrum
Perencana Muda, Bappeda Prov. Jawa Tengah
Dalam acara
Diklat Perencanaan Pembangunan Daerah
Semarang, 9 Mei 2017
2. RPJPD penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan,
dan sasaran pokok pembangunan Daerah jangka
panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun
dengan berpedoman pada RPJPN dan rencana
tata ruang wilayah;
RPJPD memuat visi, misi, arah kebijakan, dan
sasaran pokok pembangunan Daerah jangka
panjang
(UU 25/2004, UU 23/2014, PP 8/2008, dan Permendagri 54/2010)
Apa RPJPD ?
2
5. SISTEMATIKA DOKUMEN RPJPD
PP 8/2008, Permendagri 54/2010
1. Pendahuluan: Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan RPJPD dengan
Dokumen Perencanaan Lainnya, Sistematika Penulisan, Maksud dan Tujuan
2. Gambaran umum kondisi daerah
Aspek Geografi dan Demografi
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek Pelayanan Umum
Aspek Daya Saing
3. Analisis isu-isu strategis
Permasalahan Pembangunan
Isu Strategis
4. Visi dan Misi Daerah
Visi
Misi
5. Sasaran dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Sasaran Pembangunan Jangka Panjang
Arah Pembangunan Daerah
Sasaran Pokok
6. Kaidah Pelaksanaan
5
6. Bab I - PENDAHULUAN
Latar Belakang Apa RPJPD?
Proses penyusunan RPJPD ?
Alasan mengapa menyusun RPJPD?
Pendekatan yang digunakan dalam menyusun RPJPD?
Dasar Hukum
Penyusunan
Regulasi terkait renbang, baik pusat maupun daerah tuliskan
yg terkait langsung dg RPJPD
Maksud & Tuj Maksud & tuj susun RPJPD
Sistematika
Penulisan
Deskripsi substansi pokok tiap bab
6
Hubungan RPJPD
dengan dokren lain
menjelaskan hubungan RPJPD dengan dokumen lain yang
relevan beserta penjelasannya. Keterhubungan dengan
dokumen lain, seperti: RPJPN, RPJPD provinsi, RTRW
nasional, RTRW provinsi, dan RTRW kabupaten/kota
7. BAB II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Aspek Geografi dan
Demografi
Aspek Geografi luas wilayah, iklim, topografi, geologi,
hidrologi, penggunaan lahan, dll
Aspek Demografi jumlah pddk, struktur, distribusi, dll
Aspek Kesejahteraan
Masy
Ekonomi
Sosial
Budaya dll
Aspek Pelayanan
Umum
Urusan wajib yandas
Urusan wajib non yandas
Urusan pilihan
Fungsi Penunjang perencanaan, pengawasan, keuangan,
kepegawaian dan diklat, litbang
Fungsi lainnya
Aspek Daya Saing Ekonomi
Infrastruktur
Data indikator sesuaikan dengan Lampiran I Permendagri dan atau sesuai dengan data
yang tersedia dianalisis ketercapaiannya
Data nanti akan digunakan sebagai dasar merumuskan masalah dan isu strategis
9. BAB III – ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Permasalahan
Pembangunan Daerah
Adanya “gap expectation” dari kinerja dengan kondisi ideal
Identifikasi Masalah sesuai hasil analisis gambaran umum
Dibuat dalam tabel berbasis tabel hasil analisis gambaran umum
Bisa diperkuat dengan FGD bersama stakeholder
9
10. BAB III – ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Isu Strategis • kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan bagi entitas pemerintahan daerah dan masyarakat
dimasa datang
• Suatu kondisi/kejadian penting adalah keadaan yang apabila
tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan maka
menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka panjang
• Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang
bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak,
bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan
organisasi/institusi dimasa yang akan datang
Kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan isu strategis:
Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran
pembangunan;
Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah;
Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat;
Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan;
Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan
Kriteria lain yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan/dinamika. 10
Metode:
FGD
Pembobotan
Contoh
11. BAB IV – VISI DAN MISI DAERAH
VISI suatu pernyataan tentang tujuan, impian, cita-cita, rencana,
harapan sebuah organisasi atau daerah yang ingin dicapai di masa
mendatang
Kriteria rumusan VISI:
Menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi masa depan yang ingin dicapai
dalam jangka waktu mendatang (clarity of direction);
Menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang perlu
diselesaikan;
Disertai dengan penjelasan yang lebih operasional sehingga mudah dijadikan acuan
dalam perumusan kebijakan, strategi, dan program (articulative);
Disertai penjelasan mengapa visi tersebut dibutuhkan, dan relevansinya dengan
permasalahan dan potensi pembangunan
Syarat visi yang baik:
Dapat dibayangkan oleh semua pelaku (imaginable);
Memiliki nilai yang memang diinginkan dan dicata-citakan (desirable);
Memungkinkan, wajar, layak untuk dicapai dengan situasi, kondisi dan kapasitas yang ada
(feasible);
Memusatkan perhatian kepada isu dan permasalahan utama (focussed);
Dapat mengantisipasi dan disesuaikan dengan perubahan jaman (flexible);
Dapat dikomunikasikan dan mudah dimengerti semua pelaku (communicable);
Dapat dirumuskan dan ditulis dengan suatu pernyataan yang singkat, jelas, dan padat. 11
VISI harus diuraikan
penjelasannya
12. BAB IV – VISI DAN MISI DAERAH
MISI kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu
organisasi atau daerah untuk masyarakat, dan dapat menjadi
arah bagi sebuah organisasi atau daerah untuk melangkah
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi
rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka
bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai
dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi
pernyataan misi sebaiknya menggunakan bahasa yang
sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa mengurangi
maksud yang ingin dijelaskan
12
13. BAB V – SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN
MISI
13
VISI
SASARAN 20 TH
ARAH KEBIJAKAN
TAHUN I
ARAH KEBIJAKAN
TAHUN II
ARAH KEBIJAKAN
TAHUN III
ARAH KEBIJAKAN
TAHUN IV
SASARAN POKOK SASARAN POKOK SASARAN POKOK SASARAN POKOK
Indikator & Target
Indikator & Target Indikator & Target Indikator & Target Indikator & Target
Penjabaran Sasaran Pokok 20 tahun