SlideShare a Scribd company logo
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 117 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PENGUSULAN DAN VERIFIKASI
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH
MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Dana Alokasi Khusus digunakan daerah untuk
mendukung pemenuhan standar pelayanan minimal,
pencapaian prioritas nasional dan percepatan
pembangunan di daerah;
b. bahwa untuk meningkatkan kualitas usulan kegiatan
Dana Alokasi Khusus serta mewujudkan sinkronisasi
pembangunan pusat dan daerah perlu dilakukan verifikasi
usulan kegiatan Dana Alokasi Khusus;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri tentang Tata Cara Pengusulan dan
Verifikasi Usulan Program dan Kegiatan Pembangunan
Daerah melalui Dana Alokasi Khusus Fisik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
SALINAN
- 2 -
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 73);
4. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016 tentang
Petunjuk Teknis DAK Fisik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 364);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG TATA
CARA PENGUSULAN DAN VERIFIKASI USULAN PROGRAM
DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA
ALOKASI KHUSUS FISIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
- 3 -
kewenangan daerah otonom.
3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
4. Dana Alokasi Khusus yang selanjutnya disebut DAK
adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan kepada
daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus yang merupakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
5. Dana Alokasi Khusus Fisik yang selanjutnya disingkat
DAK Fisik adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional.
6. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat
SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan
Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
minimal.
7. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri.
BAB II
RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI
DANA ALOKASI KHUSUS FISIK
Pasal 2
(1) Perangkat Daerah kabupaten/kota menyusun rancangan
usulan program dan kegiatan pembangunan daerah
melalui DAK Fisik lingkup daerah kabupaten/kota sesuai
dengan urusan yang menjadi kewenangannya.
- 4 -
(2) Perangkat Daerah provinsi menyusun rancangan usulan
program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK
Fisik lingkup daerah provinsi sesuai dengan urusan yang
menjadi kewenangannya.
(3) Penyusunan rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mengacu pada
rancangan bidang dan subbidang usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
(4) Rancangan usulan kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dimasukkan ke dalam sistem perencanaan usulan
program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK
Fisik berbasis elektronik paling lama 3 (tiga) hari kerja.
Pasal 3
(1) Penyusunan rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dikoordinasikan oleh sekretariat daerah
kabupaten/kota bersama dengan Perangkat Daerah yang
melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan
daerah kabupaten/kota dan Perangkat Daerah
kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan
keuangan daerah.
(2) Penyusunan rancangan usulan kegiatan DAK daerah
provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
dikoordinasikan oleh sekretariat daerah provinsi bersama
dengan Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas
urusan perencanaan pembangunan daerah provinsi
Perangkat Daerah provinsi yang menyelenggarakan tugas
urusan keuangan daerah.
Pasal 4
Perangkat Daerah provinsi dan Perangkat Daerah
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
menyusun rancangan usulan program dan kegiatan
- 5 -
pembangunan daerah melalui DAK Fisik dengan
memperhatikan:
a. dukungan pemenuhan SPM;
b. dukungan pencapaian target pembangunan nasional; dan
c. dukungan percepatan pembangunan di wilayah
perbatasan, tertinggal, terluar, pulau kecil dan daerah
otonomi baru.
Pasal 5
(1) Rancangan usulan yang disusun Perangkat Daerah
kabupaten/kota disampaikan kepada:
a. sekretariat daerah kabupaten/kota melalui bagian
administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain;
b. Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan
tugas urusan perencanaan pembangunan daerah; dan
c. Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan
tugas urusan keuangan daerah.
(2) Rancangan usulan yang disusun Perangkat Daerah
provinsi disampaikan kepada:
a. sekretariat daerah provinsi melalui biro administrasi
pembangunan atau dengan sebutan lain;
b. Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas
urusan perencanaan pembangunan daerah; dan
c. Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas
urusan keuangan daerah.
BAB III
VERIFIKASI RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA
ALOKASI KHUSUS FISIK DAERAH KABUPATEN/KOTA
Pasal 6
(1) Sekretariat daerah kabupaten/kota melalui bagian
administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain
bersama dengan Perangkat Daerah kabupaten/kota yang
melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan
daerah dan Perangkat Daerah kabupaten/kota yang
- 6 -
melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan
verifikasi terhadap rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik dalam
sistem perencanaan DAK berbasis elektronik.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan
Inspektorat daerah kabupaten/kota.
Pasal 7
(1) Sekretariat daerah kabupaten/kota melalui bagian
administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain
melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) dengan menilai kesesuaian rancangan usulan
program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK
Fisik terhadap prioritas dan kebutuhan daerah
kabupaten/kota serta dukungan pemenuhan standar
pelayanan minimal.
(2) Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan
tugas urusan perencanaan pembangunan daerah
melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) dengan menilai kesesuaian rancangan usulan
program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK
Fisik terhadap prioritas nasional dan dukungan
pencapaian target pembangunan daerah dalam dokumen
perencanaan daerah.
(3) Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan
tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dengan
menilai kesesuaian rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik
terhadap kewajaran besaran dana yang diusulkan
berdasarkan standar biaya daerah.
Pasal 8
(1) Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan
tugas urusan perencanaan pembangunan daerah
mengembalikan rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik kepada Perangkat
- 7 -
Daerah pengusul dalam hal terdapat perbaikan rancangan
usulan program dan kegiatan pembangunan daerah
melalui DAK Fisik.
(2) Perangkat Daerah pengusul sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) melakukan perbaikan rancangan usulan program
dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik.
Pasal 9
Verifikasi rancangan usulan kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 dan perbaikan rancangan usulan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan
selama 5 (lima) hari kerja.
Pasal 10
Hasil verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
kabupaten/kota selanjutnya diverifikasi oleh pemerintah
daerah provinsi.
BAB IV
VERIFIKASI RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA
ALOKASI KHUSUS FISIK DAERAH PROVINSI
Bagian Kesatu
Verifikasi Rancangan Usulan Program dan Kegiatan
Pembangunan Daerah melalui Dana Alokasi Khusus Fisik dari
Perangkat Daerah Provinsi
Pasal 11
(1) Sekretariat daerah provinsi melalui biro administrasi
pembangunan atau dengan sebutan lain bersama dengan
Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas
urusan perencanaan pembangunan daerah dan Perangkat
Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan
keuangan daerah melakukan verifikasi terhadap
rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan
- 8 -
daerah melalui DAK Fisik dalam sistem perencanaan DAK
berbasis elektronik.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan
Inspektorat daerah provinsi.
Pasal 12
(1) Sekretariat daerah provinsi melalui biro administrasi
pembangunan atau dengan sebutan lain melakukan
verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)
dengan menilai kesesuaian rancangan usulan program
dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik
terhadap prioritas dan kebutuhan daerah Provinsi serta
dukungan pemenuhan standar pelayanan minimal.
(2) Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas
urusan perencanaan pembangunan daerah melakukan
verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)
dengan menilai kesesuaian rancangan usulan program
dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik
terhadap prioritas nasional dan dukungan pencapaian
target pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan
daerah.
(3) Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas
urusan keuangan daerah melakukan verifikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dengan
menilai kesesuaian rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik
terhadap kewajaran besaran dana yang diusulkan
berdasarkan standar biaya daerah.
Pasal 13
(1) Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas
urusan perencanaan pembangunan daerah
mengembalikan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik kepada Perangkat
Daerah pengusul dalam hal terdapat perbaikan rancangan
usulan program dan kegiatan pembangunan daerah
melalui DAK Fisik.
- 9 -
(2) Perangkat Daerah pengusul sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) melakukan perbaikan rancangan usulan program
dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik.
Pasal 14
Verifikasi rancangan usulan daerah provinsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 dan perbaikan rancangan usulan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dilakukan
selama 5 (lima) hari kerja.
Pasal 15
Pelaksanaan verifikasi dan perbaikan rancangan usulan
daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
dan verifikasi rancangan usulan daerah provinsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 dilakukan dalam waktu bersamaan.
Bagian Kedua
Verifikasi Rancangan Usulan Program dan Kegiatan
Pembangunan Daerah melalui DAK Fisik Kabupaten/Kota
oleh Daerah Provinsi
Pasal 16
Sekretariat daerah provinsi melalui biro administrasi
pembangunan atau dengan sebutan lain bersama dengan
Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan
perencanaan pembangunan daerah dan Perangkat Daerah
provinsi yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah
melakukan verifikasi terhadap rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
setelah proses verifikasi rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
provinsi selesai dilaksanakan.
Pasal 17
Verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
- 10 -
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
dilakukan untuk menilai:
a. kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik dengan
kewenangan daerah kabupaten/kota;
b. dukungan terhadap pemerataan pembangunan
kabupaten/kota di wilayah daerah provinsi; dan
c. kewajaran rancangan usulan dana sesuai standar biaya
daerah.
Pasal 18
Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan
perencanaan pembangunan daerah mengembalikan
rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan
daerah melalui DAK Fisik kepada Perangkat Daerah
kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan
perencanaan pembangunan daerah dalam hal terdapat
perbaikan rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik.
Pasal 19
Verifikasi rancangan usulan daerah kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan perbaikan
rancangan usulan daerah kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 dilakukan selama 7 (tujuh) hari
kerja.
Pasal 20
Hasil verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
kabupaten/kota dan provinsi selanjutnya diverifikasi oleh
Kementerian Dalam Negeri bersama Kementerian/Lembaga
teknis terkait.
- 11 -
BAB V
VERIFIKASI DI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pasal 21
(1) Menteri melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan
Daerah melakukan verifikasi rancangan usulan program
dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik
daerah provinsi dan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan menilai:
a. dukungan terhadap capaian prioritas urusan dan SPM;
b. tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan pelaksanaan
DAK per triwulan;
c. ketersediaan dokumen teknis dan administratif; dan
d. indikator lain yang disepakati dengan kementerian dan
lembaga terkait.
(3) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilakukan dengan melibatkan Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri.
Pasal 22
Verifikasi rancangan usulan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 dilakukan selama 17 (tujuh belas) hari kerja.
Pasal 23
(1) Rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan
daerah melalui DAK Fisik daerah kabupaten/kota yang
dinyatakan lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri
dicetak dan ditandatangani oleh Bupati/Wali Kota sebagai
usulan program dan kegiatan pembangunan daerah
melalui DAK Fisik dari daerahnya.
(2) Bupati/Wali Kota menyampaikan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk mendapatkan
- 12 -
rekomendasi.
(3) Bupati/Wali Kota menyampaikan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang
disertai dengan rekomendasi gubernur sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) kepada Menteri dan menteri
terkait.
Pasal 24
(1) Rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan
daerah melalui DAK Fisik daerah provinsi yang dinyatakan
lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dan
ditandatangani oleh gubernur sebagai usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik dari
daerahnya.
(2) Usulan program dan kegiatan pembangunan daerah
melalui DAK Fisik daerah provinsi yang telah dicetak dan
ditandatangani oleh Gubernur sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri dan menteri
terkait.
BAB VI
KOORDINASI
Pasal 25
(1) Usulan program dan kegiatan yang sudah melalui tahap
verifikasi dilakukan koordinasi untuk sinkronisasi secara
bersama-sama antara Menteri, menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
perencanaan pembangunan nasional dan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang keuangan.
(2) Hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi materi pembahasan dalam sidang Dewan
Pertimbangan Otonomi Daerah untuk mendapatkan
pertimbangan rancangan kebijakan DAK Fisik.
- 13 -
BAB VII
PENDANAAN
Pasal 26
Pembiayaan verifikasi rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kabupaten/kota, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
provinsi atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Alur proses pengusulan dan verifikasi usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 28
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 14 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 November 2017
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Desember 2017.
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 1763.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
ttd
WIDODO SIGIT PUDJIANTO
Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19590203 198903 1 001.
- 15 -
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 117 TAHUN 2017
TENTANG
ALUR PROSES PENGUSULAN DAN VERIFIKASI USULAN
PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI
DANA ALOKASI KHUSUS FISIK
I. ALUR PROSES DAN PERAN
A. PROSES UMUM
Proses pengusulan dan verifikasi rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui dana alokasi khusus fisik
dilakukan secara berjenjang dari awal penginputan rancangan
pengusulan kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik oleh perangkat
daerah sampai dengan verifikasi daerah kabupaten/kota dan daerah
provinsi sampai dengan di tingkat pusat melalui Direktorat Jenderal
Bina Pembangunan Daerah. Verifikasi yang dilakukan pada tiap level
pemerintahan dilakukan dengan menggunakan indikator yang telah
ditentukan, sehingga output verifikasi dari tiap tingkatan dapat akan
berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Proses umum
verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan
daerah melalui DAK fisik secara keseluruhan meliputi:
Gambar 1.1 Proses umum rancangan usulan DAK Fisik
• Bappeda
• Bagian
Administrasi
Pembangunan
• Dinas/Badan
Pengelolaan
Keuangan Aset
dan Daerah
KAB/KOTA
A. Ditjen Bina
Pembangunan
Daerah
PUSAT
1. Bappeda
2. Biro
Administrasi
Pembangunan
3. Dinas/Badan
Pengelolaan
Keuangan
Aset dan
Daerah
PROVINSI
- 16 -
Verifikasi di tingkat daerah kabupaten/kota rancangan usulan kegiatan
dilakukan oleh sekretariat daerah melalui bagian administrasi
pembangunan atau dengan sebutan lain bersama dengan perangkat
daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan perencanaan
pembangunan daerah dan perangkat daerah kabupaten/kota yang
melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi
terhadap rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah
melalui DAK fisik yang disampaikan daerah kabupaten dan kota.
Verifikasi di tingkat daerah provinsi rancangan usulan kegiatan dilakukan
oleh sekretariat daerah melalui biro administrasi pembangunan atau
dengan sebutan lain bersama dengan perangkat daerah provinsi yang
melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah dan
perangkat daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan keuangan
daerah melakukan verifikasi terhadap rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik yang disampaikan
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.
Verifikasi di tingkat pusat hasil verifikasi rancangan usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik kabupaten/kota dan
provinsi selanjutnya diverifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri bersama
Kementerian/Lembaga teknis terkait.
- 17 -
B. PEMBAGIAN PERAN
Bappeda
BANGDA
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
memverifikasi dari kesesuaian rancangan usulan dengan
arah kebijakan DAK Fisik, dukungan terhadap
pencapaian Prioritas Nasional, kesesuaian dengan
kewenangan daerah, dan indikator lain yang disepakati
dengan K/L terkait.
Kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK fisik terhadap prioritas
nasional dan dukungan pencapaian target pembangunan
daerah dalam dokumen perencanaan daerah.
Kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK fisik terhadap
prioritas dan kebutuhan daerah kabupaten/kota serta
dukungan pemenuhan SPM.
KAB/KOTA Bappeda
Kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK fisik terhadap kewajaran
besaran dana yang diusulkan berdasarkan standar biaya
daerah.
Dinas/Badan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah
Bagian Administrasi Pembangunan
PROVINSI
Kesesuaian rancangan usulan kegiatan DAK Fisik
terhadap prioritas nasional dan dukungan pencapaian
target pembangunan daerah dalam dokumen
perencanaan daerah dan dukungan terhadap pemerataan
pembangunan kabupaten/kota di wilayah provinsi.
Dalam rancangan usulan provinsi memverifikasi
berdasarkan kesesuaian rancangan usulan kegiatan DAK
Fisik terhadap prioritas dan kebutuhan daerah provinsi
serta dukungan pemenuhan SPM.
Dalam rancangan usulan kabupaten/kota kesesuaian
kewenangan terhadap rancangan usulan kegiatan DAK
Fisik kab/kota.
Biro Administrasi Pembangunan
Kesesuaian rancangan usulan kegiatan DAK Fisik
terhadap kewajaran besaran dana yang diusulkan
berdasarkan standar biaya daerah.
Dinas/Badan
PKAD
- 18 -
Proses Verifikasi
OPD ProvinsiOPD Kab/Kota
Bappeda Kab/
Kota
Bappeda Provinsi
DPKAD Kab/
Kota
Inspektorat
Daerah Kab/Kota
Inspektorat
Daerah
Provinsi
Bag.Adm.
Pembangunan
Biro.Adm.
Pembangunan
B
A
N
G
D
A
DPKAD
Provinsi
BANGDA
Inspektorat
Jendral
Kemendagri
VerifikasiUsulan
Mulai
Proses
Input
Pertemuan
Pembahasan
dan Verifikasi
Pertemuan
Pembahasan dan
Verifikasi
Pertemuan
Pembahasan
dan Verifikasi
Pertemuan
Pembahasan
dan Verifikasi
Hasil
PembahasanTidak
Rancangan
Usulan
Kab/Kota
Proses
Input
Pertemuan
Pembahasan dan
Verifikasi
Pertemuan
Pembahasan
dan Verifikasi
Ya
Rancangan
Usulan Kab/Kota
Pertemuan
Pembahasan
dan Verifikasi
Pertemuan
Pembahasan
dan Verifikasi
Hasil
Pembahasan
Tahap Akhir
Dengan K/L
Tahap Tengah
Dengan K/L
Tahap Awal
Dengan K/L
REKOMENDASI
GUBERNUR
Selesai
Tahap Akhir
Dengan K/L
Tahap Tengah
Dengan K/L
Tahap Awal
Dengan K/L
Perbaikan
Rancangan Usulan
Kab/Kota
Tidak
Rancangan Usulan
Kab/Kota
Tidak
Rancangan
Usulan
Provinsi
Ya
Keterangan : Input Verifikasi dan perbaikan Verifikasi dan perbaikan Kabupaten/kota oleh provinsi Verifikasi Bangda
3 Hari 3 Hari5 Hari
5 Hari
17 Hari
7 Hari
Gambar 1.2 Diagram Proses Rancangan Usulan dan Verifikasi
- 19 -
II. PERTEMUAN PEMBAHASAN DAN VERIFIKASI
A. PROSES PEMBAHASAN DAN VERIFIKASI TERHADAP RANCANGAN
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH
MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK KABUPATEN/KOTA
1. RAMBU-RAMBU RANCANGAN USULAN
Pengusulan oleh Perangkat Daerah memperhatikan:
a. kegiatan yang diusulkan merupakan kewenangan daerah sesuai
dengan lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
b. kegiatan yang diusulkan memiliki dampak langsung terhadap
peningkatan pelayanan dasar dan pemenuhan Standar
pelayanan Minimal (bagi usulan kegiatan DAK regular);
c. kegiatan yang diusulkan mendukung pencapaian prioritas
nasional (bagi DAK penugasan);
d. kegiatan yang diusulkan bukan merupakan rincian kegiatan
yang dilaksanakan secara rutin oleh perangkat daerah;
e. usulan kegiatan sesuai dengan potensi daerah;
f. usulan kegiatan menunjang pencapaian prioritas daerah yang
tercantum dalam dokumen perencanaan daerah;
g. usulan dana disesuaikan dengan standar biaya daerah;
h. usulan memperhatikan ruang lingkup DAK Fisik terkait
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun
2016 tentang Juknis Dana Alokasi Khusus Fisik; dan
i. usulan kegiatan dilengkapi dengan bukti kesiapan pelaksanaan
kegiatan seperti Detail Engineering Design (DED), dokumen
ketersediaan lahan atau data teknis.
2. INDIKATOR VERIFIKASI DAK KABUPATEN/KOTA
Pertemuan pembahasan dan verifikasi dilaksanakan oleh Bagian
Administrasi Pembangunan bersama Bappeda, Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) dan Inspektorat Daerah sesuai
dengan indikator masing-masing jenis DAK yang sudah ditentukan
sebagai berikut :
a. indikator DAK Reguler meliputi:
1) dukungan terhadap pemenuhan pelayanan dasar dan standar
pelayanan minimal;
- 20 -
2) kesesuaian dengan prioritas daerah (RPJMD dan RKPD);
3) tingkat kewajaran usulan dana sesuai dengan standar biaya
daerah;
4) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan;
5) rancangan usulan kegiatan DAK Fisik sesuai dengan ruang
lingkup kegiatan dalam juknis bidang masing-masing.
b. Indikator DAK Penugasan meliputi:
1) dukungan terhadap prioritas nasional;
2) tingkat kewajaran usulan dana sesuai dengan standar biaya
daerah;
3) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan.
c. Indikator DAK Affirmasi meliputi:
1) dukungan terhadap percepatan pembangunan daerah khusus
(seperti : perbatasan, tertinggal, terisolir, berciri kepulauan,
otonomi khusus);
2) tingkat kewajaran usulan dana sesuai dengan standar biaya
daerah;
3) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan.
Proses pertemuan pembahasan dan verifikasi dilaksanakan selama 5
hari kerja.
3. PERBAIKAN RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK
KABUPATEN /KOTA
Dalam hal terdapat kekurangan dalam pengusulan ataupun item
kegiatan yang tidak lolos verifikasi didalam pertemuan pembahasan
dan verifikasi daerah kabupaten/kota, usulan tersebut akan
dikembalikan ke Perangkat Daerah untuk dapat diperbaiki dalam
batas waktu paling lama 5 (lima) hari kerja selama pertemuan
pembahasan dan verifikasi daerah kabupaten/kota dilaksanakan dan
akan kembali diverifikasi oleh Bappeda kabupaten/kota dengan
indikator verifikasi sebagaimana yang disebutkan di atas.
- 21 -
B. PROSES PEMBAHASAN DAN VERIFIKASI TERHADAP RANCANGAN
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH
MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK PROVINSI
1. RAMBU-RAMBU RANCANGAN USULAN
Rancangan usulan oleh Perangkat Daerah memperhatikan:
a. kegiatan yang diusulkan merupakan kewenangan daerah sesuai
dengan Lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
b. kegiatan yang diusulkan memiliki dampak langsung terhadap
peningkatan pelayanan dasar dan pemenuhan SPM (bagi usulan
kegiatan DAK regular);
c. kegiatan yang diusulkan mendukung pencapaian prioritas
nasional (bagi DAK penugasan);
d. kegiatan yang diusulkan bukan merupakan rincian kegiatan
yang dilaksanakan secara rutin oleh perangkat daerah;
e. usulan kegiatan sesuai dengan potensi daerah;
f. usulan kegiatan menunjang pencapaian prioritas daerah yang
tercantum dalam dokumen perencanaan daerah;
g. usulan dana disesuaikan dengan standar biaya daerah;
h. usulan memperhatikan ruang lingkup DAK terkait sebagaimana
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016
Tentang Junis DAK Fisik; dan
i. usulan kegiatan dilengkapi dengan bukti kesiapan pelaksanaan
kegiatan seperti DED, dokumen ketersediaan lahan atau data
teknis.
2. INDIKATOR VERIFIKASI DAK PROVINSI
a. pertemuan pembahasan dan verifikasi dilaksanakan oleh Biro
Administrasi Pembangunan bersama Bappeda, DPKAD dan
Inspektorat Daerah sesuai dengan indikator masing-masing jenis
DAK yang sudah ditentukan sebagai berikut:
1) DAK regular indikator meliputi:
a) dukungan terhadap pemenuhan pelayanan dasar dan
SPM;
b) kesesuaian dengan prioritas dan potensi daerah;
- 22 -
c) kesesuaian usulan dana dengan standar biaya daerah; dan
d) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan.
2) DAK Penugasan indikator meliputi :
a) dukungan terhadap prioritas nasional;
b) standar biaya; dan
c) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan.
3) DAK Affirmasi indikator meliputi:
a) dukungan terhadap percepatan pembangunan;
b) standar biaya; dan
c) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan.
b. verifikasi usulan daerah Kabupaten/kota
Bappeda provinsi memverifikasi usulan daerah Kabupaten/kota.
Adapun Indikator verifikasi usulan kabupaten dan kota meliputi:
1) kesesuaian usulan dengan kewenangan kabupaten/kota:
Verifikasi dilakukan dengan mengacu pada Lampiran
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2) kesesuaian usulan dengan potensi daerah:
Verifikasi daerah provinsi melihat urgensi kegiatan DAK Fisik
dalam rangka optimalisasi potensi kabupaten/kota pengusul.
3) dukungan terhadap pengembangan wilayah provinsi :
Indikator ini untuk melihat sejauh mana usulan dari
kabupaten dan kota mendukung pemerataan pembangunan
di wilayah provinsi.
4) kesiapan teknis dan administratif:
Kesiapan teknis dana administratif untuk melihat sejauh
mana usulan tersebut bisa dilaksanakan oleh
kabupaten/kota pengusul.
Proses pertemuan pembahasan dan verifikasi dilaksanakan selama 5
(lima) hari kerja
- 23 -
3. PERBAIKAN RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK
PROVINSI
a. perbaikan rancangan usulan kabupaten/kota:
Dalam hal terdapat perbaikan usulan kabupaten/kota
berdasarkan pertemuan pembahasan dan verifikasi Bappeda,
Biro Administrasi Pembangunan daerah provinsi, DPKAD
provinsi dan Inspektorat Daerah provinsi maka rancangan
usulan tersebut akan dikembalikan kepada Bappeda
kabupaten/Kota untuk menyampaikan rekomendasi perbaikan
dari Provinsi kepada Perangkat Daerah pengusul
kabupaten/kota, untuk selanjutnya diperbaiki dan akan
diverifikasi kembali oleh kabupaten/kota dan provinsi dalam
batas waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak verifikasi dan
perbaikan kabupaten/kota di provinsi dilaksanakan.
b. Perbaikan usulan OPD provinsi:
Dalam hal terdapat perbaikan usulan OPD provinsi berdasarkan
pertemuan pembahasan dan verifikasi Bappeda, Biro
Administrasi Pembangunan provinsi, DPKAD provinsi dan
Inspektorat Daerah provinsi dalam pengusulan kegiatan yang
tidak lolos verifikasi didalam pertemuan pembahasan dan
verifikasi provinsi, usulan tersebut akan dikembalikan ke
Perangkat Daerah dan dapat memperbaiki usulan tersebut
dalam batas waktu paling lama 5 (lima) hari sejak verifikasi dan
perbaikan provinsi dilaksanakan.
c. Rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah
melalui dana alokasi khusus fisik provinsi yang dinyatakan lulus
verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dan
ditandatangani oleh gubernur sebagai usulan program dan
kegiatan pembangunan daerah melalui dana alokasi khusus fisik
dari daerahnya untuk kemudian disampaikan kepada Menteri
dan menteri terkait.
- 24 -
III. VERIFIKASI DI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
A. MEKANISME KERJA
Proses verifikasi Ditjen Bina Pembangunan Daerah dilakukan setelah
hasil pertemuan pembahasan dan verifikasi provinsi telah
dilaksanakan. Verifikasi pada tingkat pusat ini mempertimbangkan
hasil verifikasi dari kabupaten/kota dan provinsi. Proses ini
dilaksanakan selama 17 (tujuh belas) hari kerja, verifikasi di Direktorat
Jenderal Bina Pembangunan Daerah meliputi:
1. pembentukan tim:
Tim verifikasi dibentuk melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal
Bina Pembangunan Daerah. Komposisi tim terdiri atas perwakilan
seluruh subdit yang terkait dengan DAK.
2. telaah data awal:
Telaah data awal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada seluruh tim terkait potensi daerah, prioritas daerah serta
ruang lingkup DAK Fisik di tahun usulan. Data awal terdiri atas: (a)
data potensi daerah untuk setiap bidang DAK Fisik, (b) data
prioritas daerah sesuai dengan dokumen perencanaan daerah, (c)
data pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), (d) serta data
rancangan prioritas nasional dan rancangan bidang DAK Fisik di
tahun usulan.
3. verifikasi rancangan usulan DAK Fisik:
Proses verifikasi Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
dilakukan oleh masing-masing subdit yang terkait dengan DAK,
sebagaimana ditetapkan dalam SK tim verifikasi. Dalam proses
kerjanya, verifikasi dilakukan sesuai dengan indikator yang sudah
ditentukan.
B. INDIKATOR
Verifikasi oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan daerah meliputi
indikator:
1. dukungan terhadap capaian prioritas urusan dan SPM;
2. tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan pelaksanaan DAK per
triwulan;
3. ketersediaan dokumen teknis dan administratif;
4. indikator lain yang disepakati dengan kementerian dan lembaga
terkait.
- 25 -
C. KONFIRMASI DAN PENELAAHAN HASIL VERIFIKASI
Pada akhir pertemuan pembahasan dan verifikasi bersama
Kementerian/Lembaga (K/L), Direktorat Jenderal Bina Pembangunan
Daerah melakukan penelaahan dan konfirmasi hasil verifikasi kepada
pemerintah daerah provinsi. Proses ini melibatkan Bappenas,
Kementerian Keuangan serta K/L teknis terkait. Forum ini sekaligus
menjadi wadah untuk memberikan penjelasan terhadap rancangan
usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik
provinsi, kabupaten/kota yang diterima dan ditolak.
D. REKOMENDASI DAN PENYAMPAIAN USULAN KABUPATEN/KOTA
1. usulan program dan kegiatan DAK Fisik kabupaten/kota yang dinyatakan
lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dan ditandatangani
oleh Bupati/Wali Kota sebagai usulan program dan kegiatan pembangunan
daerah melalui DAK Fisik dari daerahnya.
2. Bupati/Wali Kota menyampaikan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang telah lulus verifikasi
di Kementerian Dalam Negeri dicetak dalam bentuk hardcopy yang
di tandatangani dan cap basah disampaikan kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat untuk mendapatkan rekomendasi.
3. Bupati/Wali Kota menyampaikan usulan program dan kegiatan
pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang disertai dengan
rekomendasi gubernur kepada Menteri dan menteri terkait.
E. PENYAMPAIAN USULAN PROVINSI
1. usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK
Fisik provinsi yang dinyatakan lulus verifikasi di Kementerian
Dalam Negeri dicetak dan ditandatangani oleh gubernur sebagai
usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK
Fisik dari daerahnya.
2. usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK
Fisik yang telah lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri di
cetak dalam bentuk hardcopy yang di tandatangani dan cap basah
oleh Gubernur disampaikan kepada Menteri dan menteri terkait.
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
ttd
WIDODO SIGIT PUDJIANTO
Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19590203 198903 1 001.

More Related Content

What's hot

Tatacara musrenbang kecamatan
Tatacara musrenbang kecamatanTatacara musrenbang kecamatan
Tatacara musrenbang kecamatan
zam zori
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Dadang Solihin
 
02.panduan review ppd
02.panduan review ppd02.panduan review ppd
02.panduan review ppddeivie dedep
 
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Joy Irman
 
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
syukriyabdullah
 
Tahapan dan-tatacara-renja-skpd
Tahapan dan-tatacara-renja-skpdTahapan dan-tatacara-renja-skpd
Tahapan dan-tatacara-renja-skpdTaufik Rahman
 
Penyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRAPenyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRA
93220872
 
Penyusunan RKPD menurut Permendagri 54 Thn 2010: Sebuah Pengantar Ringkas
Penyusunan RKPD menurut Permendagri 54 Thn 2010: Sebuah Pengantar RingkasPenyusunan RKPD menurut Permendagri 54 Thn 2010: Sebuah Pengantar Ringkas
Penyusunan RKPD menurut Permendagri 54 Thn 2010: Sebuah Pengantar Ringkas
Rusman R. Manik
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Rusman R. Manik
 
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-DaerahPenyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Sekelumit RPJMD menurut Permendagri 54 Tahun 2010
Sekelumit RPJMD menurut Permendagri 54 Tahun 2010Sekelumit RPJMD menurut Permendagri 54 Tahun 2010
Sekelumit RPJMD menurut Permendagri 54 Tahun 2010
Rusman R. Manik
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
93220872
 
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Rusman R. Manik
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Randy Wrihatnolo
 
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D KabupatenTata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Musnanda Satar
 
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
hafid abdul
 
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan DaerahIntegrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
vicividivini
 
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
tommy irawan
 

What's hot (20)

Tatacara musrenbang kecamatan
Tatacara musrenbang kecamatanTatacara musrenbang kecamatan
Tatacara musrenbang kecamatan
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
02.panduan review ppd
02.panduan review ppd02.panduan review ppd
02.panduan review ppd
 
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perenca...
 
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
 
Tahapan dan-tatacara-renja-skpd
Tahapan dan-tatacara-renja-skpdTahapan dan-tatacara-renja-skpd
Tahapan dan-tatacara-renja-skpd
 
Penyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRAPenyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRA
 
Penyusunan RKPD menurut Permendagri 54 Thn 2010: Sebuah Pengantar Ringkas
Penyusunan RKPD menurut Permendagri 54 Thn 2010: Sebuah Pengantar RingkasPenyusunan RKPD menurut Permendagri 54 Thn 2010: Sebuah Pengantar Ringkas
Penyusunan RKPD menurut Permendagri 54 Thn 2010: Sebuah Pengantar Ringkas
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
 
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-DaerahPenyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
 
Petunjuk penyusunan renja 2013
Petunjuk penyusunan renja 2013Petunjuk penyusunan renja 2013
Petunjuk penyusunan renja 2013
 
Sekelumit RPJMD menurut Permendagri 54 Tahun 2010
Sekelumit RPJMD menurut Permendagri 54 Tahun 2010Sekelumit RPJMD menurut Permendagri 54 Tahun 2010
Sekelumit RPJMD menurut Permendagri 54 Tahun 2010
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
 
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah  menurut ...
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
 
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D KabupatenTata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
 
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
Draft pedoman penyusunan rka skpd ta. 2017 11 okt 16
 
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan DaerahIntegrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
 
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
 

Similar to Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal

Permendagri 18 Tahun 2020-lppd.pdf tata cara penyusunan LPPD
Permendagri 18 Tahun 2020-lppd.pdf tata cara penyusunan LPPDPermendagri 18 Tahun 2020-lppd.pdf tata cara penyusunan LPPD
Permendagri 18 Tahun 2020-lppd.pdf tata cara penyusunan LPPD
AlanEnviron1
 
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun  2019Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun  2019
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
santoni toni
 
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...Deki Zulkarnain
 
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pdP mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
Mikhail Rasyid
 
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Deki Zulkarnain
 
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptxImplementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
KutaiTimur
 
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdfPermendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
dishubpga
 
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
julisasmoheadi1
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
Kota Serang
 
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdfPermen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
RoySiadari1
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Ulfah Hanum
 
PP NOMOR 59 TAHUN 2022 - PERKOTAAN.pdf
PP NOMOR 59 TAHUN 2022 - PERKOTAAN.pdfPP NOMOR 59 TAHUN 2022 - PERKOTAAN.pdf
PP NOMOR 59 TAHUN 2022 - PERKOTAAN.pdf
Muhammad Ichsan Mustari
 
1.1 pp nomor 8 tahun 2008
1.1 pp nomor 8 tahun 20081.1 pp nomor 8 tahun 2008
1.1 pp nomor 8 tahun 2008
bappedameme
 
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
Mikhail Rasyid
 
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Penataan Ruang
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
Adi T Wibowo
 
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan DaerahPeraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Penataan Ruang
 

Similar to Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal (20)

Permendagri 18 Tahun 2020-lppd.pdf tata cara penyusunan LPPD
Permendagri 18 Tahun 2020-lppd.pdf tata cara penyusunan LPPDPermendagri 18 Tahun 2020-lppd.pdf tata cara penyusunan LPPD
Permendagri 18 Tahun 2020-lppd.pdf tata cara penyusunan LPPD
 
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun  2019Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun  2019
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
 
Permen no.73 th_2011
Permen no.73 th_2011Permen no.73 th_2011
Permen no.73 th_2011
 
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
 
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pdP mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
 
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
 
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptxImplementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
Implementasi-rkpd2021_kalbar.pptx
 
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdfPermendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
Permendagri 18 tahun 2020 (LPPD & IKK).pdf
 
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
 
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdfPermen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
Permen-PUPR-No-8-Tahun-2020 JUKNIS DAK.pdf
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
 
PP NOMOR 59 TAHUN 2022 - PERKOTAAN.pdf
PP NOMOR 59 TAHUN 2022 - PERKOTAAN.pdfPP NOMOR 59 TAHUN 2022 - PERKOTAAN.pdf
PP NOMOR 59 TAHUN 2022 - PERKOTAAN.pdf
 
1.1 pp nomor 8 tahun 2008
1.1 pp nomor 8 tahun 20081.1 pp nomor 8 tahun 2008
1.1 pp nomor 8 tahun 2008
 
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
 
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
 
PP8 2008-penyusunan rpjmd
PP8 2008-penyusunan rpjmdPP8 2008-penyusunan rpjmd
PP8 2008-penyusunan rpjmd
 
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan DaerahPeraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
 

More from 93220872

Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
93220872
 
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJAMATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
93220872
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
93220872
 
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
Strategi Memperbaiki Neraca PerdaganganStrategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
93220872
 
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
93220872
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
93220872
 
Pengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAPPengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAP
93220872
 
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
93220872
 
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengahProgram dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
93220872
 
Buku panduan SIMLARAS
Buku panduan SIMLARASBuku panduan SIMLARAS
Buku panduan SIMLARAS
93220872
 
Penyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMDPenyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMD
93220872
 
Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017 Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017
93220872
 
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
93220872
 
perobahan pola pikir ( ice breaking)
 perobahan pola pikir ( ice breaking) perobahan pola pikir ( ice breaking)
perobahan pola pikir ( ice breaking)
93220872
 
RENSTRA SKPD
 RENSTRA SKPD RENSTRA SKPD
RENSTRA SKPD
93220872
 
LINGKUNGAN PENGENDALIAN ( CEE)
LINGKUNGAN PENGENDALIAN ( CEE)LINGKUNGAN PENGENDALIAN ( CEE)
LINGKUNGAN PENGENDALIAN ( CEE)
93220872
 
LHKASN
LHKASNLHKASN
LHKASN
93220872
 
Membangun integritas Pengendalian Gratifikasi
Membangun integritas Pengendalian GratifikasiMembangun integritas Pengendalian Gratifikasi
Membangun integritas Pengendalian Gratifikasi
93220872
 
GRATIFIKASI
GRATIFIKASIGRATIFIKASI
GRATIFIKASI
93220872
 
Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas
93220872
 

More from 93220872 (20)

Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
 
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJAMATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
MATERI MSDM PENGUKURAN KINERJA
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
 
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
Strategi Memperbaiki Neraca PerdaganganStrategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
Strategi Memperbaiki Neraca Perdagangan
 
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Pengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAPPengantar Administrasi Publik MAP
Pengantar Administrasi Publik MAP
 
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
Teknis Aplikasi KRISNA DAK 2019
 
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengahProgram dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
Program dan kegiatan DAK 2019 jawa tengah
 
Buku panduan SIMLARAS
Buku panduan SIMLARASBuku panduan SIMLARAS
Buku panduan SIMLARAS
 
Penyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMDPenyusunan RPJMD
Penyusunan RPJMD
 
Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017 Kebijakan pemprov jateng 2017
Kebijakan pemprov jateng 2017
 
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
Persiapan pra dan musrenbangwil 2017
 
perobahan pola pikir ( ice breaking)
 perobahan pola pikir ( ice breaking) perobahan pola pikir ( ice breaking)
perobahan pola pikir ( ice breaking)
 
RENSTRA SKPD
 RENSTRA SKPD RENSTRA SKPD
RENSTRA SKPD
 
LINGKUNGAN PENGENDALIAN ( CEE)
LINGKUNGAN PENGENDALIAN ( CEE)LINGKUNGAN PENGENDALIAN ( CEE)
LINGKUNGAN PENGENDALIAN ( CEE)
 
LHKASN
LHKASNLHKASN
LHKASN
 
Membangun integritas Pengendalian Gratifikasi
Membangun integritas Pengendalian GratifikasiMembangun integritas Pengendalian Gratifikasi
Membangun integritas Pengendalian Gratifikasi
 
GRATIFIKASI
GRATIFIKASIGRATIFIKASI
GRATIFIKASI
 
Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas
 

Recently uploaded

Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 

Recently uploaded (17)

Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 

Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal

  • 1. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN DAN VERIFIKASI USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Dana Alokasi Khusus digunakan daerah untuk mendukung pemenuhan standar pelayanan minimal, pencapaian prioritas nasional dan percepatan pembangunan di daerah; b. bahwa untuk meningkatkan kualitas usulan kegiatan Dana Alokasi Khusus serta mewujudkan sinkronisasi pembangunan pusat dan daerah perlu dilakukan verifikasi usulan kegiatan Dana Alokasi Khusus; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Tata Cara Pengusulan dan Verifikasi Usulan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah melalui Dana Alokasi Khusus Fisik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); SALINAN
  • 2. - 2 - 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73); 4. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 364); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG TATA CARA PENGUSULAN DAN VERIFIKASI USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
  • 3. - 3 - kewenangan daerah otonom. 3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 4. Dana Alokasi Khusus yang selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 5. Dana Alokasi Khusus Fisik yang selanjutnya disingkat DAK Fisik adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. 6. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. 7. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri. BAB II RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK Pasal 2 (1) Perangkat Daerah kabupaten/kota menyusun rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik lingkup daerah kabupaten/kota sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangannya.
  • 4. - 4 - (2) Perangkat Daerah provinsi menyusun rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik lingkup daerah provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangannya. (3) Penyusunan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mengacu pada rancangan bidang dan subbidang usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. (4) Rancangan usulan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dimasukkan ke dalam sistem perencanaan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik berbasis elektronik paling lama 3 (tiga) hari kerja. Pasal 3 (1) Penyusunan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dikoordinasikan oleh sekretariat daerah kabupaten/kota bersama dengan Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah. (2) Penyusunan rancangan usulan kegiatan DAK daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dikoordinasikan oleh sekretariat daerah provinsi bersama dengan Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah provinsi Perangkat Daerah provinsi yang menyelenggarakan tugas urusan keuangan daerah. Pasal 4 Perangkat Daerah provinsi dan Perangkat Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menyusun rancangan usulan program dan kegiatan
  • 5. - 5 - pembangunan daerah melalui DAK Fisik dengan memperhatikan: a. dukungan pemenuhan SPM; b. dukungan pencapaian target pembangunan nasional; dan c. dukungan percepatan pembangunan di wilayah perbatasan, tertinggal, terluar, pulau kecil dan daerah otonomi baru. Pasal 5 (1) Rancangan usulan yang disusun Perangkat Daerah kabupaten/kota disampaikan kepada: a. sekretariat daerah kabupaten/kota melalui bagian administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain; b. Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah; dan c. Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah. (2) Rancangan usulan yang disusun Perangkat Daerah provinsi disampaikan kepada: a. sekretariat daerah provinsi melalui biro administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain; b. Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah; dan c. Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah. BAB III VERIFIKASI RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DAERAH KABUPATEN/KOTA Pasal 6 (1) Sekretariat daerah kabupaten/kota melalui bagian administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain bersama dengan Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah dan Perangkat Daerah kabupaten/kota yang
  • 6. - 6 - melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi terhadap rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik dalam sistem perencanaan DAK berbasis elektronik. (2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan Inspektorat daerah kabupaten/kota. Pasal 7 (1) Sekretariat daerah kabupaten/kota melalui bagian administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dengan menilai kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik terhadap prioritas dan kebutuhan daerah kabupaten/kota serta dukungan pemenuhan standar pelayanan minimal. (2) Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dengan menilai kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik terhadap prioritas nasional dan dukungan pencapaian target pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan daerah. (3) Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dengan menilai kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik terhadap kewajaran besaran dana yang diusulkan berdasarkan standar biaya daerah. Pasal 8 (1) Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah mengembalikan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik kepada Perangkat
  • 7. - 7 - Daerah pengusul dalam hal terdapat perbaikan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik. (2) Perangkat Daerah pengusul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan perbaikan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik. Pasal 9 Verifikasi rancangan usulan kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan perbaikan rancangan usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan selama 5 (lima) hari kerja. Pasal 10 Hasil verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah kabupaten/kota selanjutnya diverifikasi oleh pemerintah daerah provinsi. BAB IV VERIFIKASI RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DAERAH PROVINSI Bagian Kesatu Verifikasi Rancangan Usulan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah melalui Dana Alokasi Khusus Fisik dari Perangkat Daerah Provinsi Pasal 11 (1) Sekretariat daerah provinsi melalui biro administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain bersama dengan Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah dan Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi terhadap rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan
  • 8. - 8 - daerah melalui DAK Fisik dalam sistem perencanaan DAK berbasis elektronik. (2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melibatkan Inspektorat daerah provinsi. Pasal 12 (1) Sekretariat daerah provinsi melalui biro administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dengan menilai kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik terhadap prioritas dan kebutuhan daerah Provinsi serta dukungan pemenuhan standar pelayanan minimal. (2) Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dengan menilai kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik terhadap prioritas nasional dan dukungan pencapaian target pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan daerah. (3) Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dengan menilai kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik terhadap kewajaran besaran dana yang diusulkan berdasarkan standar biaya daerah. Pasal 13 (1) Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah mengembalikan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik kepada Perangkat Daerah pengusul dalam hal terdapat perbaikan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik.
  • 9. - 9 - (2) Perangkat Daerah pengusul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan perbaikan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik. Pasal 14 Verifikasi rancangan usulan daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan perbaikan rancangan usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dilakukan selama 5 (lima) hari kerja. Pasal 15 Pelaksanaan verifikasi dan perbaikan rancangan usulan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan verifikasi rancangan usulan daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dilakukan dalam waktu bersamaan. Bagian Kedua Verifikasi Rancangan Usulan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah melalui DAK Fisik Kabupaten/Kota oleh Daerah Provinsi Pasal 16 Sekretariat daerah provinsi melalui biro administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain bersama dengan Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah dan Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi terhadap rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 setelah proses verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah provinsi selesai dilaksanakan. Pasal 17 Verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah
  • 10. - 10 - kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dilakukan untuk menilai: a. kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik dengan kewenangan daerah kabupaten/kota; b. dukungan terhadap pemerataan pembangunan kabupaten/kota di wilayah daerah provinsi; dan c. kewajaran rancangan usulan dana sesuai standar biaya daerah. Pasal 18 Perangkat Daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah mengembalikan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik kepada Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah dalam hal terdapat perbaikan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik. Pasal 19 Verifikasi rancangan usulan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan perbaikan rancangan usulan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja. Pasal 20 Hasil verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah kabupaten/kota dan provinsi selanjutnya diverifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri bersama Kementerian/Lembaga teknis terkait.
  • 11. - 11 - BAB V VERIFIKASI DI KEMENTERIAN DALAM NEGERI Pasal 21 (1) Menteri melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah melakukan verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah provinsi dan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20. (2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menilai: a. dukungan terhadap capaian prioritas urusan dan SPM; b. tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan pelaksanaan DAK per triwulan; c. ketersediaan dokumen teknis dan administratif; dan d. indikator lain yang disepakati dengan kementerian dan lembaga terkait. (3) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan dengan melibatkan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri. Pasal 22 Verifikasi rancangan usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dilakukan selama 17 (tujuh belas) hari kerja. Pasal 23 (1) Rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah kabupaten/kota yang dinyatakan lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dan ditandatangani oleh Bupati/Wali Kota sebagai usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik dari daerahnya. (2) Bupati/Wali Kota menyampaikan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk mendapatkan
  • 12. - 12 - rekomendasi. (3) Bupati/Wali Kota menyampaikan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang disertai dengan rekomendasi gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Menteri dan menteri terkait. Pasal 24 (1) Rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah provinsi yang dinyatakan lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dan ditandatangani oleh gubernur sebagai usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik dari daerahnya. (2) Usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah provinsi yang telah dicetak dan ditandatangani oleh Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri dan menteri terkait. BAB VI KOORDINASI Pasal 25 (1) Usulan program dan kegiatan yang sudah melalui tahap verifikasi dilakukan koordinasi untuk sinkronisasi secara bersama-sama antara Menteri, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan nasional dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang keuangan. (2) Hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi materi pembahasan dalam sidang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah untuk mendapatkan pertimbangan rancangan kebijakan DAK Fisik.
  • 13. - 13 - BAB VII PENDANAAN Pasal 26 Pembiayaan verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Alur proses pengusulan dan verifikasi usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 28 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 14. - 14 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 November 2017 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 Desember 2017. DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 1763. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, ttd WIDODO SIGIT PUDJIANTO Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19590203 198903 1 001.
  • 15. - 15 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG ALUR PROSES PENGUSULAN DAN VERIFIKASI USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK I. ALUR PROSES DAN PERAN A. PROSES UMUM Proses pengusulan dan verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui dana alokasi khusus fisik dilakukan secara berjenjang dari awal penginputan rancangan pengusulan kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik oleh perangkat daerah sampai dengan verifikasi daerah kabupaten/kota dan daerah provinsi sampai dengan di tingkat pusat melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah. Verifikasi yang dilakukan pada tiap level pemerintahan dilakukan dengan menggunakan indikator yang telah ditentukan, sehingga output verifikasi dari tiap tingkatan dapat akan berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Proses umum verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik secara keseluruhan meliputi: Gambar 1.1 Proses umum rancangan usulan DAK Fisik • Bappeda • Bagian Administrasi Pembangunan • Dinas/Badan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah KAB/KOTA A. Ditjen Bina Pembangunan Daerah PUSAT 1. Bappeda 2. Biro Administrasi Pembangunan 3. Dinas/Badan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah PROVINSI
  • 16. - 16 - Verifikasi di tingkat daerah kabupaten/kota rancangan usulan kegiatan dilakukan oleh sekretariat daerah melalui bagian administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain bersama dengan perangkat daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah dan perangkat daerah kabupaten/kota yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi terhadap rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik yang disampaikan daerah kabupaten dan kota. Verifikasi di tingkat daerah provinsi rancangan usulan kegiatan dilakukan oleh sekretariat daerah melalui biro administrasi pembangunan atau dengan sebutan lain bersama dengan perangkat daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan perencanaan pembangunan daerah dan perangkat daerah provinsi yang melaksanakan tugas urusan keuangan daerah melakukan verifikasi terhadap rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik yang disampaikan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Verifikasi di tingkat pusat hasil verifikasi rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik kabupaten/kota dan provinsi selanjutnya diverifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri bersama Kementerian/Lembaga teknis terkait.
  • 17. - 17 - B. PEMBAGIAN PERAN Bappeda BANGDA Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah memverifikasi dari kesesuaian rancangan usulan dengan arah kebijakan DAK Fisik, dukungan terhadap pencapaian Prioritas Nasional, kesesuaian dengan kewenangan daerah, dan indikator lain yang disepakati dengan K/L terkait. Kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik terhadap prioritas nasional dan dukungan pencapaian target pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan daerah. Kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik terhadap prioritas dan kebutuhan daerah kabupaten/kota serta dukungan pemenuhan SPM. KAB/KOTA Bappeda Kesesuaian rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK fisik terhadap kewajaran besaran dana yang diusulkan berdasarkan standar biaya daerah. Dinas/Badan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah Bagian Administrasi Pembangunan PROVINSI Kesesuaian rancangan usulan kegiatan DAK Fisik terhadap prioritas nasional dan dukungan pencapaian target pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan daerah dan dukungan terhadap pemerataan pembangunan kabupaten/kota di wilayah provinsi. Dalam rancangan usulan provinsi memverifikasi berdasarkan kesesuaian rancangan usulan kegiatan DAK Fisik terhadap prioritas dan kebutuhan daerah provinsi serta dukungan pemenuhan SPM. Dalam rancangan usulan kabupaten/kota kesesuaian kewenangan terhadap rancangan usulan kegiatan DAK Fisik kab/kota. Biro Administrasi Pembangunan Kesesuaian rancangan usulan kegiatan DAK Fisik terhadap kewajaran besaran dana yang diusulkan berdasarkan standar biaya daerah. Dinas/Badan PKAD
  • 18. - 18 - Proses Verifikasi OPD ProvinsiOPD Kab/Kota Bappeda Kab/ Kota Bappeda Provinsi DPKAD Kab/ Kota Inspektorat Daerah Kab/Kota Inspektorat Daerah Provinsi Bag.Adm. Pembangunan Biro.Adm. Pembangunan B A N G D A DPKAD Provinsi BANGDA Inspektorat Jendral Kemendagri VerifikasiUsulan Mulai Proses Input Pertemuan Pembahasan dan Verifikasi Pertemuan Pembahasan dan Verifikasi Pertemuan Pembahasan dan Verifikasi Pertemuan Pembahasan dan Verifikasi Hasil PembahasanTidak Rancangan Usulan Kab/Kota Proses Input Pertemuan Pembahasan dan Verifikasi Pertemuan Pembahasan dan Verifikasi Ya Rancangan Usulan Kab/Kota Pertemuan Pembahasan dan Verifikasi Pertemuan Pembahasan dan Verifikasi Hasil Pembahasan Tahap Akhir Dengan K/L Tahap Tengah Dengan K/L Tahap Awal Dengan K/L REKOMENDASI GUBERNUR Selesai Tahap Akhir Dengan K/L Tahap Tengah Dengan K/L Tahap Awal Dengan K/L Perbaikan Rancangan Usulan Kab/Kota Tidak Rancangan Usulan Kab/Kota Tidak Rancangan Usulan Provinsi Ya Keterangan : Input Verifikasi dan perbaikan Verifikasi dan perbaikan Kabupaten/kota oleh provinsi Verifikasi Bangda 3 Hari 3 Hari5 Hari 5 Hari 17 Hari 7 Hari Gambar 1.2 Diagram Proses Rancangan Usulan dan Verifikasi
  • 19. - 19 - II. PERTEMUAN PEMBAHASAN DAN VERIFIKASI A. PROSES PEMBAHASAN DAN VERIFIKASI TERHADAP RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK KABUPATEN/KOTA 1. RAMBU-RAMBU RANCANGAN USULAN Pengusulan oleh Perangkat Daerah memperhatikan: a. kegiatan yang diusulkan merupakan kewenangan daerah sesuai dengan lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; b. kegiatan yang diusulkan memiliki dampak langsung terhadap peningkatan pelayanan dasar dan pemenuhan Standar pelayanan Minimal (bagi usulan kegiatan DAK regular); c. kegiatan yang diusulkan mendukung pencapaian prioritas nasional (bagi DAK penugasan); d. kegiatan yang diusulkan bukan merupakan rincian kegiatan yang dilaksanakan secara rutin oleh perangkat daerah; e. usulan kegiatan sesuai dengan potensi daerah; f. usulan kegiatan menunjang pencapaian prioritas daerah yang tercantum dalam dokumen perencanaan daerah; g. usulan dana disesuaikan dengan standar biaya daerah; h. usulan memperhatikan ruang lingkup DAK Fisik terkait sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016 tentang Juknis Dana Alokasi Khusus Fisik; dan i. usulan kegiatan dilengkapi dengan bukti kesiapan pelaksanaan kegiatan seperti Detail Engineering Design (DED), dokumen ketersediaan lahan atau data teknis. 2. INDIKATOR VERIFIKASI DAK KABUPATEN/KOTA Pertemuan pembahasan dan verifikasi dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Pembangunan bersama Bappeda, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) dan Inspektorat Daerah sesuai dengan indikator masing-masing jenis DAK yang sudah ditentukan sebagai berikut : a. indikator DAK Reguler meliputi: 1) dukungan terhadap pemenuhan pelayanan dasar dan standar pelayanan minimal;
  • 20. - 20 - 2) kesesuaian dengan prioritas daerah (RPJMD dan RKPD); 3) tingkat kewajaran usulan dana sesuai dengan standar biaya daerah; 4) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan; 5) rancangan usulan kegiatan DAK Fisik sesuai dengan ruang lingkup kegiatan dalam juknis bidang masing-masing. b. Indikator DAK Penugasan meliputi: 1) dukungan terhadap prioritas nasional; 2) tingkat kewajaran usulan dana sesuai dengan standar biaya daerah; 3) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan. c. Indikator DAK Affirmasi meliputi: 1) dukungan terhadap percepatan pembangunan daerah khusus (seperti : perbatasan, tertinggal, terisolir, berciri kepulauan, otonomi khusus); 2) tingkat kewajaran usulan dana sesuai dengan standar biaya daerah; 3) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan. Proses pertemuan pembahasan dan verifikasi dilaksanakan selama 5 hari kerja. 3. PERBAIKAN RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK KABUPATEN /KOTA Dalam hal terdapat kekurangan dalam pengusulan ataupun item kegiatan yang tidak lolos verifikasi didalam pertemuan pembahasan dan verifikasi daerah kabupaten/kota, usulan tersebut akan dikembalikan ke Perangkat Daerah untuk dapat diperbaiki dalam batas waktu paling lama 5 (lima) hari kerja selama pertemuan pembahasan dan verifikasi daerah kabupaten/kota dilaksanakan dan akan kembali diverifikasi oleh Bappeda kabupaten/kota dengan indikator verifikasi sebagaimana yang disebutkan di atas.
  • 21. - 21 - B. PROSES PEMBAHASAN DAN VERIFIKASI TERHADAP RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK PROVINSI 1. RAMBU-RAMBU RANCANGAN USULAN Rancangan usulan oleh Perangkat Daerah memperhatikan: a. kegiatan yang diusulkan merupakan kewenangan daerah sesuai dengan Lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; b. kegiatan yang diusulkan memiliki dampak langsung terhadap peningkatan pelayanan dasar dan pemenuhan SPM (bagi usulan kegiatan DAK regular); c. kegiatan yang diusulkan mendukung pencapaian prioritas nasional (bagi DAK penugasan); d. kegiatan yang diusulkan bukan merupakan rincian kegiatan yang dilaksanakan secara rutin oleh perangkat daerah; e. usulan kegiatan sesuai dengan potensi daerah; f. usulan kegiatan menunjang pencapaian prioritas daerah yang tercantum dalam dokumen perencanaan daerah; g. usulan dana disesuaikan dengan standar biaya daerah; h. usulan memperhatikan ruang lingkup DAK terkait sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016 Tentang Junis DAK Fisik; dan i. usulan kegiatan dilengkapi dengan bukti kesiapan pelaksanaan kegiatan seperti DED, dokumen ketersediaan lahan atau data teknis. 2. INDIKATOR VERIFIKASI DAK PROVINSI a. pertemuan pembahasan dan verifikasi dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan bersama Bappeda, DPKAD dan Inspektorat Daerah sesuai dengan indikator masing-masing jenis DAK yang sudah ditentukan sebagai berikut: 1) DAK regular indikator meliputi: a) dukungan terhadap pemenuhan pelayanan dasar dan SPM; b) kesesuaian dengan prioritas dan potensi daerah;
  • 22. - 22 - c) kesesuaian usulan dana dengan standar biaya daerah; dan d) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan. 2) DAK Penugasan indikator meliputi : a) dukungan terhadap prioritas nasional; b) standar biaya; dan c) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan. 3) DAK Affirmasi indikator meliputi: a) dukungan terhadap percepatan pembangunan; b) standar biaya; dan c) data dukung yang terkait dengan pelaksanaan. b. verifikasi usulan daerah Kabupaten/kota Bappeda provinsi memverifikasi usulan daerah Kabupaten/kota. Adapun Indikator verifikasi usulan kabupaten dan kota meliputi: 1) kesesuaian usulan dengan kewenangan kabupaten/kota: Verifikasi dilakukan dengan mengacu pada Lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 2) kesesuaian usulan dengan potensi daerah: Verifikasi daerah provinsi melihat urgensi kegiatan DAK Fisik dalam rangka optimalisasi potensi kabupaten/kota pengusul. 3) dukungan terhadap pengembangan wilayah provinsi : Indikator ini untuk melihat sejauh mana usulan dari kabupaten dan kota mendukung pemerataan pembangunan di wilayah provinsi. 4) kesiapan teknis dan administratif: Kesiapan teknis dana administratif untuk melihat sejauh mana usulan tersebut bisa dilaksanakan oleh kabupaten/kota pengusul. Proses pertemuan pembahasan dan verifikasi dilaksanakan selama 5 (lima) hari kerja
  • 23. - 23 - 3. PERBAIKAN RANCANGAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK PROVINSI a. perbaikan rancangan usulan kabupaten/kota: Dalam hal terdapat perbaikan usulan kabupaten/kota berdasarkan pertemuan pembahasan dan verifikasi Bappeda, Biro Administrasi Pembangunan daerah provinsi, DPKAD provinsi dan Inspektorat Daerah provinsi maka rancangan usulan tersebut akan dikembalikan kepada Bappeda kabupaten/Kota untuk menyampaikan rekomendasi perbaikan dari Provinsi kepada Perangkat Daerah pengusul kabupaten/kota, untuk selanjutnya diperbaiki dan akan diverifikasi kembali oleh kabupaten/kota dan provinsi dalam batas waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak verifikasi dan perbaikan kabupaten/kota di provinsi dilaksanakan. b. Perbaikan usulan OPD provinsi: Dalam hal terdapat perbaikan usulan OPD provinsi berdasarkan pertemuan pembahasan dan verifikasi Bappeda, Biro Administrasi Pembangunan provinsi, DPKAD provinsi dan Inspektorat Daerah provinsi dalam pengusulan kegiatan yang tidak lolos verifikasi didalam pertemuan pembahasan dan verifikasi provinsi, usulan tersebut akan dikembalikan ke Perangkat Daerah dan dapat memperbaiki usulan tersebut dalam batas waktu paling lama 5 (lima) hari sejak verifikasi dan perbaikan provinsi dilaksanakan. c. Rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui dana alokasi khusus fisik provinsi yang dinyatakan lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dan ditandatangani oleh gubernur sebagai usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui dana alokasi khusus fisik dari daerahnya untuk kemudian disampaikan kepada Menteri dan menteri terkait.
  • 24. - 24 - III. VERIFIKASI DI KEMENTERIAN DALAM NEGERI A. MEKANISME KERJA Proses verifikasi Ditjen Bina Pembangunan Daerah dilakukan setelah hasil pertemuan pembahasan dan verifikasi provinsi telah dilaksanakan. Verifikasi pada tingkat pusat ini mempertimbangkan hasil verifikasi dari kabupaten/kota dan provinsi. Proses ini dilaksanakan selama 17 (tujuh belas) hari kerja, verifikasi di Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah meliputi: 1. pembentukan tim: Tim verifikasi dibentuk melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah. Komposisi tim terdiri atas perwakilan seluruh subdit yang terkait dengan DAK. 2. telaah data awal: Telaah data awal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh tim terkait potensi daerah, prioritas daerah serta ruang lingkup DAK Fisik di tahun usulan. Data awal terdiri atas: (a) data potensi daerah untuk setiap bidang DAK Fisik, (b) data prioritas daerah sesuai dengan dokumen perencanaan daerah, (c) data pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), (d) serta data rancangan prioritas nasional dan rancangan bidang DAK Fisik di tahun usulan. 3. verifikasi rancangan usulan DAK Fisik: Proses verifikasi Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah dilakukan oleh masing-masing subdit yang terkait dengan DAK, sebagaimana ditetapkan dalam SK tim verifikasi. Dalam proses kerjanya, verifikasi dilakukan sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan. B. INDIKATOR Verifikasi oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan daerah meliputi indikator: 1. dukungan terhadap capaian prioritas urusan dan SPM; 2. tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan pelaksanaan DAK per triwulan; 3. ketersediaan dokumen teknis dan administratif; 4. indikator lain yang disepakati dengan kementerian dan lembaga terkait.
  • 25. - 25 - C. KONFIRMASI DAN PENELAAHAN HASIL VERIFIKASI Pada akhir pertemuan pembahasan dan verifikasi bersama Kementerian/Lembaga (K/L), Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah melakukan penelaahan dan konfirmasi hasil verifikasi kepada pemerintah daerah provinsi. Proses ini melibatkan Bappenas, Kementerian Keuangan serta K/L teknis terkait. Forum ini sekaligus menjadi wadah untuk memberikan penjelasan terhadap rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik provinsi, kabupaten/kota yang diterima dan ditolak. D. REKOMENDASI DAN PENYAMPAIAN USULAN KABUPATEN/KOTA 1. usulan program dan kegiatan DAK Fisik kabupaten/kota yang dinyatakan lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dan ditandatangani oleh Bupati/Wali Kota sebagai usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik dari daerahnya. 2. Bupati/Wali Kota menyampaikan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang telah lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dalam bentuk hardcopy yang di tandatangani dan cap basah disampaikan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat untuk mendapatkan rekomendasi. 3. Bupati/Wali Kota menyampaikan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang disertai dengan rekomendasi gubernur kepada Menteri dan menteri terkait. E. PENYAMPAIAN USULAN PROVINSI 1. usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik provinsi yang dinyatakan lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri dicetak dan ditandatangani oleh gubernur sebagai usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik dari daerahnya. 2. usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui DAK Fisik yang telah lulus verifikasi di Kementerian Dalam Negeri di cetak dalam bentuk hardcopy yang di tandatangani dan cap basah oleh Gubernur disampaikan kepada Menteri dan menteri terkait. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, ttd WIDODO SIGIT PUDJIANTO Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19590203 198903 1 001.