SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
dadang-solihin.blogspot.com 2
Materi
• Klasifikasi Urusan Pemerintahan
• Urusan Pemerintahan Absolut
• Urusan Pemerintahan Konkuren
• Urusan Pemerintahan Umum
• Kewenangan Pemerintah Pusat
• Kewenangan Daerah Provinsi
• Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
• Pembagian Kewenangan
• Kewenangan Pemerintah Pusat dalam Urusan Konkuren
• Penyelenggaraan Urusan Konkuren Kewenangan Pemerintah Provinsi
• Urusan Pemerintahan Umum
• Forkopimda
Sumber: UU 23/2014
dadang-solihin.blogspot.com 3
Klasifikasi Urusan Pemerintahan
dadang-solihin.blogspot.com 4
ABSOLUT KONKUREN UMUM
• Sepenuhnya kewenangan
Pemerintah Pusat:
1. Politik Luar Negeri
2. Pertahanan
3. Yustisi
4. Moneter dan Fiskal
Nasional
5. Agama
• Pemerintah Pusat
melaksanakan sendiri,
apabila urusan
pemerintahan absolut
dilaksanakan langsung oleh
K/L, atau
• Melimpahkan wewenang
kepada Instansi Vertikal
yang ada di Daerah atau
gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat
berdasarkan asas
Dekonsentrasi.
• Dibagi antara Pemerintah
Pusat, Daerah provinsi, dan
Daerah kabupaten/kota.
• Urusan pemerintahan
konkuren yang diserahkan ke
Daerah menjadi dasar
pelaksanaan Otonomi
Daerah.
• Meliputi:
• Kewenangan Presiden sebagai
kepala pemerintahan yang terkait
1. Pemeliharaan ideologi
Pancasila,
2. UUD-NRI 1945,
3. Bhinneka Tunggal Ika,
4. Menjamin hubungan yang
serasi berdasarkan suku,
agama, ras dan antar
golongan sebagai pilar
kehidupan berbangsa dan
bernegara,
5. Memfasilitasi kehidupan
demokratis.
• Presiden dalam pelaksanaan
urusan pemerintahan umum di
Daerah melimpahkan kepada
1. Gubernur sebagai kepala
pemerintahan provinsi,
2. Bupati/wali kota sebagai
kepala pemerintahan
kabupaten/kota.
Urusan Wajib
Urusan
Pilihan
Pelayanan
Dasar
Bukan
Pelayanan
Dasar
Standar
Pelayanan
Minimal
(SPM)
Urusan Pemerintahan Absolut
1. Urusan Politik Luar Negeri:
– Mengangkat pejabat Diplomatik,
– Menunjuk warga negara untuk
duduk dalam jabatan lembaga
internasional,
– Menetapkan kebijakan luar negeri,
– Melakukan perjanjian dengan
negara lain,
– Menetapkan kebijakan
perdagangan luar negeri,
– Dan sebagainya.
dadang-solihin.blogspot.com 5
Urusan Pemerintahan Absolut
2. Urusan Pertahanan:
– Mendirikan dan membentuk angkatan
bersenjata,
– Menyatakan damai dan perang,
– Menyatakan negara atau sebagian
wilayah negara dalam keadaan
bahaya,
– Membangun dan mengembangkan
sistem pertahanan negara dan
persenjataan,
– Menetapkan kebijakan untuk wajib
militer, bela negara bagi setiap warga
negara,
– Dan sebagainya.
dadang-solihin.blogspot.com 6
Urusan Pemerintahan Absolut
3. Urusan Yustisi:
– Mendirikan lembaga
peradilan,
– Mengangkat hakim dan jaksa,
– Mendirikan lembaga
pemasyarakatan,
– Menetapkan kebijakan
kehakiman dan keimigrasian,
– Memberikan grasi, amnesti,
abolisi,
– Membentuk UU, PP
pengganti UU, PP, dan
peraturan lain yang berskala
nasional.
dadang-solihin.blogspot.com 7
Urusan Pemerintahan Absolut
4. Urusan Moneter dan Fiskal
Nasional:
– Kebijakan makro ekonomi,
– Mencetak uang dan
menentukan nilai mata uang,
– Menetapkan kebijakan
moneter,
– Mengendalikan peredaran
uang,
– Dan sebagainya.
dadang-solihin.blogspot.com 8
Urusan Pemerintahan Absolut
5. Urusan Agama:
– Menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku
secara nasional,
– Memberikan pengakuan terhadap keberadaan
suatu agama,
– Menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan
kehidupan keagamaan, dan sebagainya.
– Daerah dapat memberikan hibah untuk
penyelenggaraan kegiatan keagamaan,
misalnya:
1. Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil
Qur’an (MTQ),
2. Pengembangan bidang pendidikan
keagamaan, dan sebagainya.
dadang-solihin.blogspot.com 9
Urusan Pemerintahan Konkuren
1. Urusan Pemerintahan Wajib
a. Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar, yaitu
Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan
Pelayanan Dasar, meliputi:
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan umum dan penataan ruang;
4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
dan
6. Sosial.
b. Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.
2. Urusan Pemerintahan Pilihan.
dadang-solihin.blogspot.com 10
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak
berkaitan dengan Pelayanan Dasar
dadang-solihin.blogspot.com 11
1. Tenaga kerja;
2. Pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak;
3. Pangan;
4. Pertanahan;
5. Lingkungan hidup;
6. Administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil;
7. Pemberdayaan masyarakat dan
desa;
8. Pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
9. Perhubungan;
10. Komunikasi dan informatika;
11. Koperasi, usaha kecil, dan
menengah;
12. Penanaman modal;
13. Kepemudaan dan olah raga;
14. Statistik;
15. Persandian;
16. Kebudayaan;
17. Perpustakaan; dan
18. Kearsipan.
Urusan Pemerintahan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan;
2. Pariwisata;
3. Pertanian;
4. Kehutanan;
5. Energi dan Sumber Daya
Mineral;
6. Perdagangan;
7. Perindustrian; dan
8. Transmigrasi.
dadang-solihin.blogspot.com 12
Prinsip Pembagian Urusan
Pemerintahan Konkuren
1. Akuntabilitas:
Berdasarkan kedekatannya dengan luas, besaran, dan jangkauan dampak
yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu Urusan Pemerintahan.
2. Efisiensi:
Berdasarkan perbandingan tingkat daya guna yang paling tinggi yang dapat
diperoleh.
3. Eksternalitas:
Berdasarkan luas, besaran, dan jangkauan dampak yang timbul akibat
penyelenggaraan suatu Urusan Pemerintahan.
4. Kepentingan Strategis Nasional:
Berdasarkan pertimbangan dalam rangka menjaga keutuhan dan kesatuan
bangsa, menjaga kedaulatan Negara, implementasi hubungan luar negeri,
pencapaian program strategis nasional dan pertimbangan lain yang diatur
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
dadang-solihin.blogspot.com 13
Kewenangan Pemerintah Pusat
1. Lokasinya lintas Daerah provinsi atau
lintas negara;
2. Penggunanya lintas Daerah provinsi
atau lintas negara;
3. Manfaat atau dampak negatifnya
lintas Daerah provinsi atau lintas
negara;
4. Penggunaan sumber dayanya lebih
efisien apabila dilakukan oleh
Pemerintah Pusat; dan/atau
5. Peranannya strategis bagi
kepentingan nasional.
dadang-solihin.blogspot.com 14
Kewenangan Daerah Provinsi
1. Lokasinya lintas Daerah
kabupaten/kota;
2. Penggunanya lintas Daerah
kabupaten/kota;
3. Manfaat atau dampak
negatifnya lintas Daerah
kabupaten/kota; dan/atau
4. Penggunaan sumber dayanya
lebih efisien apabila dilakukan
oleh Daerah Provinsi.
dadang-solihin.blogspot.com 15
Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota
1. Lokasinya dalam Daerah
kabupaten/kota;
2. Penggunanya dalam Daerah
kabupaten/kota;
3. Manfaat atau dampak
negatifnya hanya dalam
Daerah kabupaten/kota;
dan/atau
4. Penggunaan sumber dayanya
lebih efisien apabila dilakukan
oleh Daerah kabupaten/kota.
dadang-solihin.blogspot.com 16
Pembagian Kewenangan
dadang-solihin.blogspot.com 17
No Urusan Kewenangan
1. Bidang kehutanan, kelautan, serta energi
dan sumber daya mineral
Dibagi antara Pemerintah
Pusat dan Provinsi
2. Bidang kehutanan yang berkaitan dengan
pengelolaan taman hutan raya kabupaten/
kota
Kabupaten/kota
3. Bidang energi dan sumber daya mineral
yang berkaitan dengan pengelolaan
minyak dan gas bumi
Pemerintah Pusat
4. Bidang energi dan sumber daya mineral
yang berkaitan dengan pemanfaatan
langsung panas bumi dalam Daerah
kabupaten/ kota
Kabupaten/kota
Bagi Hasil
• Daerah kabupaten/kota penghasil dan bukan penghasil
mendapatkan bagi hasil dari penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan.
• Penentuan Daerah kabupaten/kota penghasil untuk penghitungan
bagi hasil kelautan adalah hasil kelautan yang berada dalam batas
wilayah 4 mil diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke
arah perairan kepulauan.
– Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan
daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi.
– Penggunaan “garis pantai’ dalam ketentuan ini diperuntukkan
bagi penentuan wilayah administrasi dalam pengelolaan wilayah
laut.
dadang-solihin.blogspot.com 18
Batas Wilayah
• Batas wilayah 4 mil dalam ketentuan ini hanya
semata-mata untuk keperluan penghitungan
bagi hasil kelautan, sedangkan kewenangan
bidang kelautan sampai dengan 12 mil tetap
berada pada Daerah provinsi.
• Dalam hal batas wilayah kabupaten/kota
kurang dari 4 mil, batas wilayahnya dibagi
sama jarak atau diukur sesuai dengan prinsip
garis tengah dari Daerah yang berbatasan.
• Batas wilayah dibagi sama jarak atau diukur
sesuai prinsip garis tengah daerah yang
berbatasan dalam ketentuan ini hanya
semata-mata untuk keperluan penghitungan
bagi hasil kelautan, sedangkan kewenangan
bidang kelautan sampai dengan 12 mil tetap
berada pada Daerah provinsi.
dadang-solihin.blogspot.com 19
Kewenangan Pemerintah Pusat
dalam Urusan Konkuren
1. Menetapkan norma, standar,
prosedur, dan kriteria dalam
rangka penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan sebagai
pedoman dalam
penyelenggaraan urusan
pemerintahan konkuren; dan
2. Melaksanakan pembinaan dan
pengawasan terhadap
penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
dadang-solihin.blogspot.com 20
Penyelenggaraan Urusan Konkuren
Kewenangan Pemerintah Pusat
1. Sendiri oleh Pemerintah Pusat,
yaitu apabila Urusan Pemerintahan
Konkuren dilaksanakan langsung
oleh kementerian atau lembaga
pemerintah nonkementerian.
2. Dengan cara melimpahkan kepada
gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat atau kepada Instansi Vertikal
yang ada di Daerah berdasarkan
asas Dekonsentrasi; atau
3. Dengan cara menugasi Daerah
berdasarkan asas Tugas
Pembantuan.
dadang-solihin.blogspot.com 21
Pembentukan Instansi Vertikal
• Instansi Vertikal dibentuk setelah mendapat persetujuan dari
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
• Pembentukan Instansi Vertikal untuk melaksanakan urusan
pemerintahan absolut dan pembentukan Instansi Vertikal oleh
kementerian yang nomenklaturnya secara tegas disebutkan dalam
UUD-NRI 1945 tidak memerlukan persetujuan dari gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat.
• Penugasan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah berdasarkan
asas Tugas Pembantuan tersebut ditetapkan dengan peraturan
menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian.
• Peraturan menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian
ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri.
dadang-solihin.blogspot.com 22
Penyelenggaraan Urusan Konkuren
Kewenangan Pemerintah Provinsi
1. Sendiri oleh Daerah provinsi;
2. Dengan cara menugasi Daerah
kabupaten/kota berdasarkan asas
Tugas Pembantuan; atau
3. Dengan cara menugasi Desa,
yaitu pemberian tugas dari
gubernur kepada Desa yang
bukan merupakan penerapan
asas Tugas Pembantuan,
sehingga tugas yang diserahkan
kepada Desa tidak menjadi
kewenangan yang dikelola sendiri
oleh pemerintah desa.
dadang-solihin.blogspot.com 23
Penugasan kepada Desa
• Pemerintah desa bertanggung jawab kepada gubernur terhadap
tugas yang diserahkan kepadanya.
• Ditetapkan dengan peraturan gubernur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah
kabupaten/kota diselenggarakan sendiri oleh Daerah
kabupaten/kota atau dapat ditugaskan sebagian pelaksanaannya
kepada Desa.
• Yang dimaksud dengan “ditugaskan sebagian pelaksanaannya
kepada Desa” adalah pemberian tugas dari bupati/wali kota kepada
Desa yang bukan merupakan penerapan asas Tugas Pembantuan,
sehingga tugas yang diserahkan kepada Desa tidak menjadi
kewenangan yang dikelola sendiri oleh pemerintah desa.
dadang-solihin.blogspot.com 24
Tanggung Jawab Desa
• Pemerintah desa bertanggung jawab kepada bupati/wali kota
melalui camat terhadap tugas yang diserahkan kepadanya.
• Penugasan oleh Daerah kabupaten/kota kepada Desa ditetapkan
dengan peraturan bupati/wali kota sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah,yaitu Perda,
Perkada, dan Keputusan kepala daerah, dalam melaksanakan
Tugas Pembantuan.
• Kebijakan Daerah tersebut hanya terkait dengan pengaturan
mengenai pelaksanaan Tugas Pembantuan di Daerahnya.
• Anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan disediakan oleh
yang menugasi.
dadang-solihin.blogspot.com 25
Dokumen Anggaran Tugas Pembantuan
• Dokumen anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan
disampaikan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan
kepada DPRD bersamaan dengan penyampaian rancangan APBD
dalam dokumen yang terpisah.
• Penyampaian dokumen anggaran Tugas Pembantuan oleh kepala
daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bukan
dimaksudkan untuk dilakukan pembahasan terhadap anggaran
Tugas Pembantuan melainkan hanya digunakan sebagai dasar bagi
DPRD dalam melakukan pengawasan pelaksanaan Tugas
Pembantuan tersebut.
• Laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan disampaikan
oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD
bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan Pemerintah
Daerah dalam dokumen yang terpisah.
dadang-solihin.blogspot.com 26
Laporan Pelaksanaan
Anggaran Tugas Pembantuan
• Penyampaian laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan
oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD
bukan dimaksudkan untuk dilakukan pembahasan terhadap laporan
pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan melainkan hanya
digunakan sebagai dasar bagi DPRD dalam melakukan
pengawasan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan tersebut.
• Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian bersama
Pemerintah Daerah melakukan pemetaan Urusan Pemerintahan
Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan Pilihan yang diprioritaskan oleh setiap Daerah
provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
dadang-solihin.blogspot.com 27
Pemetaan
Urusan Pemerintahan Wajib
• Hasil pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan ditetapkan dengan
peraturan menteri setelah mendapatkan rekomendasi dari Menteri.
• Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dilakukan untuk menentukan intensitas Urusan
Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
berdasarkan jumlah penduduk, besarnya APBD, dan luas wilayah.
• Pemetaan Urusan Pemerintahan Pilihan dilakukan untuk menentukan
Daerah yang mempunyai Urusan Pemerintahan Pilihan berdasarkan
potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan pemanfaatan lahan.
• Yang dimaksud dengan “potensi” dalam ketentuan ini adalah ketersediaan
sumber daya di Daerah yang telah dan yang akan dikelola yang
memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 28
Pemetaan
Urusan Pemerintahan Wajib
• Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan
– digunakan oleh Daerah dalam penetapan kelembagaan,
perencanaan, dan penganggaran dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
– digunakan oleh kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian sebagai dasar untuk pembinaan kepada
Daerah dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan Pilihan secara nasional.
• Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan serta
pembinaan kepada Daerah dikoordinasikan oleh Menteri.
dadang-solihin.blogspot.com 29
Urusan Pemerintahan Umum
1. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam
rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD
NRI 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan
dan pemeliharaan keutuhan NKRI;
2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama,
ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan
lokal, regional, dan nasional;
4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
dadang-solihin.blogspot.com 30
Urusan Pemerintahan Umum
5. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang
ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan,
keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman
Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila;
7. Pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan
kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.
8. Urusan pemerintahan umum dilaksanakan oleh gubernur dan
bupati/wali kota di wilayah kerja masing-masing.
dadang-solihin.blogspot.com 31
Urusan Pemerintahan Umum
• Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur dan
bupati/wali kota dibantu oleh Instansi Vertikal.
• Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Mendagri dan
bupati/wali kota bertanggung jawab kepada Mendagri melalui
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
• Gubernur dan bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan
pemerintahan umum dibiayai dari APBN.
• Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum
pada tingkat Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada
camat.
dadang-solihin.blogspot.com 32
Forkopimda
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
• Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan pemerintahan
umum, dibentuk Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota,
dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan yang diketuai oleh
gubernur untuk Daerah provinsi, oleh bupati/wali kota untuk Daerah
kabupaten/kota, dan oleh camat untuk Kecamatan.
• Anggota Forkopimda provinsi dan Forkopimda kabupaten/kota
terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan
kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial TNI di Daerah.
• Anggota forum koordinasi pimpinan di Kecamatan terdiri atas
pimpinan kepolisian dan pimpinan kewilayahan TNI di Kecamatan.
• Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota dan forum
koordinasi pimpinan di Kecamatan dapat mengundang pimpinan
Instansi Vertikal sesuai dengan masalah yang dibahas.
dadang-solihin.blogspot.com 33
dadang-solihin.blogspot.com 34

More Related Content

What's hot

TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Frans Dione
 
Prosedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiProsedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiArdi Susanto
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAFajar Dolly
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakanunitpublikasi
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Dadang Solihin
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah Dadang Solihin
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahDadang Solihin
 

What's hot (20)

TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Prosedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupatiProsedur pembentukan peraturan bupati
Prosedur pembentukan peraturan bupati
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
 
Pamong praja 1
Pamong praja 1Pamong praja 1
Pamong praja 1
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Metodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahanMetodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahan
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
 

Similar to URUSAN PEMERINTAHAN

SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptSINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptpadlah1984
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
 
FAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahFAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahAde Suerani
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaYadhi Muqsith
 
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsiPpt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsiCha-cha Taulanys
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanLim Othe
 
Hubungan Struktural & Fungsional.pdf
Hubungan Struktural & Fungsional.pdfHubungan Struktural & Fungsional.pdf
Hubungan Struktural & Fungsional.pdfkakayeuis
 
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan DaerahAspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan UpayaOptimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan UpayaDadang Solihin
 
PERAN TPK DALAM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN.pptx
PERAN TPK DALAM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN.pptxPERAN TPK DALAM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN.pptx
PERAN TPK DALAM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN.pptxdrerwinsuherman
 
KELOMPOK 1_KEUANGAN NEGARA PPT.pptx
KELOMPOK 1_KEUANGAN NEGARA PPT.pptxKELOMPOK 1_KEUANGAN NEGARA PPT.pptx
KELOMPOK 1_KEUANGAN NEGARA PPT.pptxAidin16
 
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Pembagian Urusan Pemerintahan DaerahPembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Pembagian Urusan Pemerintahan DaerahSiti Sahati
 
63823kelembagaanlhdidaerahlabuanbajo6maret.pptx
63823kelembagaanlhdidaerahlabuanbajo6maret.pptx63823kelembagaanlhdidaerahlabuanbajo6maret.pptx
63823kelembagaanlhdidaerahlabuanbajo6maret.pptxJuliansyahRahmatMaul
 
Optimalisasi Otonomi Daerah Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah  Kebijakan, Strategi dan UpayaOptimalisasi Otonomi Daerah  Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah Kebijakan, Strategi dan UpayaDadang Solihin
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraTerminal Purba
 
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxFUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxalpin14
 
Pengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaranPengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaranTatang Suwandi
 
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudDinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudMuhammad Afdhol Rizaldi
 
Keuangan3
Keuangan3Keuangan3
Keuangan3Fly E
 

Similar to URUSAN PEMERINTAHAN (20)

SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptSINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
 
FAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahFAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala Daerah
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
 
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsiPpt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
 
Hubungan Struktural & Fungsional.pdf
Hubungan Struktural & Fungsional.pdfHubungan Struktural & Fungsional.pdf
Hubungan Struktural & Fungsional.pdf
 
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan DaerahAspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
 
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan UpayaOptimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
 
PERAN TPK DALAM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN.pptx
PERAN TPK DALAM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN.pptxPERAN TPK DALAM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN.pptx
PERAN TPK DALAM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN.pptx
 
KELOMPOK 1_KEUANGAN NEGARA PPT.pptx
KELOMPOK 1_KEUANGAN NEGARA PPT.pptxKELOMPOK 1_KEUANGAN NEGARA PPT.pptx
KELOMPOK 1_KEUANGAN NEGARA PPT.pptx
 
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Pembagian Urusan Pemerintahan DaerahPembagian Urusan Pemerintahan Daerah
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah
 
63823kelembagaanlhdidaerahlabuanbajo6maret.pptx
63823kelembagaanlhdidaerahlabuanbajo6maret.pptx63823kelembagaanlhdidaerahlabuanbajo6maret.pptx
63823kelembagaanlhdidaerahlabuanbajo6maret.pptx
 
Uu perda
Uu perdaUu perda
Uu perda
 
Optimalisasi Otonomi Daerah Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah  Kebijakan, Strategi dan UpayaOptimalisasi Otonomi Daerah  Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah Kebijakan, Strategi dan Upaya
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
 
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxFUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
 
Pengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaranPengantar pelaksanaan anggaran
Pengantar pelaksanaan anggaran
 
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudDinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
 
Keuangan3
Keuangan3Keuangan3
Keuangan3
 

More from Dadang Solihin

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaDadang Solihin
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRADadang Solihin
 

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

URUSAN PEMERINTAHAN

  • 1.
  • 3. Materi • Klasifikasi Urusan Pemerintahan • Urusan Pemerintahan Absolut • Urusan Pemerintahan Konkuren • Urusan Pemerintahan Umum • Kewenangan Pemerintah Pusat • Kewenangan Daerah Provinsi • Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota • Pembagian Kewenangan • Kewenangan Pemerintah Pusat dalam Urusan Konkuren • Penyelenggaraan Urusan Konkuren Kewenangan Pemerintah Provinsi • Urusan Pemerintahan Umum • Forkopimda Sumber: UU 23/2014 dadang-solihin.blogspot.com 3
  • 4. Klasifikasi Urusan Pemerintahan dadang-solihin.blogspot.com 4 ABSOLUT KONKUREN UMUM • Sepenuhnya kewenangan Pemerintah Pusat: 1. Politik Luar Negeri 2. Pertahanan 3. Yustisi 4. Moneter dan Fiskal Nasional 5. Agama • Pemerintah Pusat melaksanakan sendiri, apabila urusan pemerintahan absolut dilaksanakan langsung oleh K/L, atau • Melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang ada di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi. • Dibagi antara Pemerintah Pusat, Daerah provinsi, dan Daerah kabupaten/kota. • Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. • Meliputi: • Kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan yang terkait 1. Pemeliharaan ideologi Pancasila, 2. UUD-NRI 1945, 3. Bhinneka Tunggal Ika, 4. Menjamin hubungan yang serasi berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, 5. Memfasilitasi kehidupan demokratis. • Presiden dalam pelaksanaan urusan pemerintahan umum di Daerah melimpahkan kepada 1. Gubernur sebagai kepala pemerintahan provinsi, 2. Bupati/wali kota sebagai kepala pemerintahan kabupaten/kota. Urusan Wajib Urusan Pilihan Pelayanan Dasar Bukan Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM)
  • 5. Urusan Pemerintahan Absolut 1. Urusan Politik Luar Negeri: – Mengangkat pejabat Diplomatik, – Menunjuk warga negara untuk duduk dalam jabatan lembaga internasional, – Menetapkan kebijakan luar negeri, – Melakukan perjanjian dengan negara lain, – Menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri, – Dan sebagainya. dadang-solihin.blogspot.com 5
  • 6. Urusan Pemerintahan Absolut 2. Urusan Pertahanan: – Mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata, – Menyatakan damai dan perang, – Menyatakan negara atau sebagian wilayah negara dalam keadaan bahaya, – Membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan, – Menetapkan kebijakan untuk wajib militer, bela negara bagi setiap warga negara, – Dan sebagainya. dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. Urusan Pemerintahan Absolut 3. Urusan Yustisi: – Mendirikan lembaga peradilan, – Mengangkat hakim dan jaksa, – Mendirikan lembaga pemasyarakatan, – Menetapkan kebijakan kehakiman dan keimigrasian, – Memberikan grasi, amnesti, abolisi, – Membentuk UU, PP pengganti UU, PP, dan peraturan lain yang berskala nasional. dadang-solihin.blogspot.com 7
  • 8. Urusan Pemerintahan Absolut 4. Urusan Moneter dan Fiskal Nasional: – Kebijakan makro ekonomi, – Mencetak uang dan menentukan nilai mata uang, – Menetapkan kebijakan moneter, – Mengendalikan peredaran uang, – Dan sebagainya. dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. Urusan Pemerintahan Absolut 5. Urusan Agama: – Menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional, – Memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama, – Menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan, dan sebagainya. – Daerah dapat memberikan hibah untuk penyelenggaraan kegiatan keagamaan, misalnya: 1. Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), 2. Pengembangan bidang pendidikan keagamaan, dan sebagainya. dadang-solihin.blogspot.com 9
  • 10. Urusan Pemerintahan Konkuren 1. Urusan Pemerintahan Wajib a. Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar, yaitu Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar, meliputi: 1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Pekerjaan umum dan penataan ruang; 4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; 5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan 6. Sosial. b. Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. 2. Urusan Pemerintahan Pilihan. dadang-solihin.blogspot.com 10
  • 11. Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dadang-solihin.blogspot.com 11 1. Tenaga kerja; 2. Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak; 3. Pangan; 4. Pertanahan; 5. Lingkungan hidup; 6. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; 7. Pemberdayaan masyarakat dan desa; 8. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana; 9. Perhubungan; 10. Komunikasi dan informatika; 11. Koperasi, usaha kecil, dan menengah; 12. Penanaman modal; 13. Kepemudaan dan olah raga; 14. Statistik; 15. Persandian; 16. Kebudayaan; 17. Perpustakaan; dan 18. Kearsipan.
  • 12. Urusan Pemerintahan Pilihan 1. Kelautan dan Perikanan; 2. Pariwisata; 3. Pertanian; 4. Kehutanan; 5. Energi dan Sumber Daya Mineral; 6. Perdagangan; 7. Perindustrian; dan 8. Transmigrasi. dadang-solihin.blogspot.com 12
  • 13. Prinsip Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren 1. Akuntabilitas: Berdasarkan kedekatannya dengan luas, besaran, dan jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu Urusan Pemerintahan. 2. Efisiensi: Berdasarkan perbandingan tingkat daya guna yang paling tinggi yang dapat diperoleh. 3. Eksternalitas: Berdasarkan luas, besaran, dan jangkauan dampak yang timbul akibat penyelenggaraan suatu Urusan Pemerintahan. 4. Kepentingan Strategis Nasional: Berdasarkan pertimbangan dalam rangka menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, menjaga kedaulatan Negara, implementasi hubungan luar negeri, pencapaian program strategis nasional dan pertimbangan lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. Kewenangan Pemerintah Pusat 1. Lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas negara; 2. Penggunanya lintas Daerah provinsi atau lintas negara; 3. Manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas negara; 4. Penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau 5. Peranannya strategis bagi kepentingan nasional. dadang-solihin.blogspot.com 14
  • 15. Kewenangan Daerah Provinsi 1. Lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota; 2. Penggunanya lintas Daerah kabupaten/kota; 3. Manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah kabupaten/kota; dan/atau 4. Penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi. dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota 1. Lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota; 2. Penggunanya dalam Daerah kabupaten/kota; 3. Manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah kabupaten/kota; dan/atau 4. Penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota. dadang-solihin.blogspot.com 16
  • 17. Pembagian Kewenangan dadang-solihin.blogspot.com 17 No Urusan Kewenangan 1. Bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral Dibagi antara Pemerintah Pusat dan Provinsi 2. Bidang kehutanan yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya kabupaten/ kota Kabupaten/kota 3. Bidang energi dan sumber daya mineral yang berkaitan dengan pengelolaan minyak dan gas bumi Pemerintah Pusat 4. Bidang energi dan sumber daya mineral yang berkaitan dengan pemanfaatan langsung panas bumi dalam Daerah kabupaten/ kota Kabupaten/kota
  • 18. Bagi Hasil • Daerah kabupaten/kota penghasil dan bukan penghasil mendapatkan bagi hasil dari penyelenggaraan Urusan Pemerintahan. • Penentuan Daerah kabupaten/kota penghasil untuk penghitungan bagi hasil kelautan adalah hasil kelautan yang berada dalam batas wilayah 4 mil diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan. – Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. – Penggunaan “garis pantai’ dalam ketentuan ini diperuntukkan bagi penentuan wilayah administrasi dalam pengelolaan wilayah laut. dadang-solihin.blogspot.com 18
  • 19. Batas Wilayah • Batas wilayah 4 mil dalam ketentuan ini hanya semata-mata untuk keperluan penghitungan bagi hasil kelautan, sedangkan kewenangan bidang kelautan sampai dengan 12 mil tetap berada pada Daerah provinsi. • Dalam hal batas wilayah kabupaten/kota kurang dari 4 mil, batas wilayahnya dibagi sama jarak atau diukur sesuai dengan prinsip garis tengah dari Daerah yang berbatasan. • Batas wilayah dibagi sama jarak atau diukur sesuai prinsip garis tengah daerah yang berbatasan dalam ketentuan ini hanya semata-mata untuk keperluan penghitungan bagi hasil kelautan, sedangkan kewenangan bidang kelautan sampai dengan 12 mil tetap berada pada Daerah provinsi. dadang-solihin.blogspot.com 19
  • 20. Kewenangan Pemerintah Pusat dalam Urusan Konkuren 1. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren; dan 2. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. dadang-solihin.blogspot.com 20
  • 21. Penyelenggaraan Urusan Konkuren Kewenangan Pemerintah Pusat 1. Sendiri oleh Pemerintah Pusat, yaitu apabila Urusan Pemerintahan Konkuren dilaksanakan langsung oleh kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian. 2. Dengan cara melimpahkan kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat atau kepada Instansi Vertikal yang ada di Daerah berdasarkan asas Dekonsentrasi; atau 3. Dengan cara menugasi Daerah berdasarkan asas Tugas Pembantuan. dadang-solihin.blogspot.com 21
  • 22. Pembentukan Instansi Vertikal • Instansi Vertikal dibentuk setelah mendapat persetujuan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. • Pembentukan Instansi Vertikal untuk melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan pembentukan Instansi Vertikal oleh kementerian yang nomenklaturnya secara tegas disebutkan dalam UUD-NRI 1945 tidak memerlukan persetujuan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. • Penugasan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah berdasarkan asas Tugas Pembantuan tersebut ditetapkan dengan peraturan menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian. • Peraturan menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri. dadang-solihin.blogspot.com 22
  • 23. Penyelenggaraan Urusan Konkuren Kewenangan Pemerintah Provinsi 1. Sendiri oleh Daerah provinsi; 2. Dengan cara menugasi Daerah kabupaten/kota berdasarkan asas Tugas Pembantuan; atau 3. Dengan cara menugasi Desa, yaitu pemberian tugas dari gubernur kepada Desa yang bukan merupakan penerapan asas Tugas Pembantuan, sehingga tugas yang diserahkan kepada Desa tidak menjadi kewenangan yang dikelola sendiri oleh pemerintah desa. dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 24. Penugasan kepada Desa • Pemerintah desa bertanggung jawab kepada gubernur terhadap tugas yang diserahkan kepadanya. • Ditetapkan dengan peraturan gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. • Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota diselenggarakan sendiri oleh Daerah kabupaten/kota atau dapat ditugaskan sebagian pelaksanaannya kepada Desa. • Yang dimaksud dengan “ditugaskan sebagian pelaksanaannya kepada Desa” adalah pemberian tugas dari bupati/wali kota kepada Desa yang bukan merupakan penerapan asas Tugas Pembantuan, sehingga tugas yang diserahkan kepada Desa tidak menjadi kewenangan yang dikelola sendiri oleh pemerintah desa. dadang-solihin.blogspot.com 24
  • 25. Tanggung Jawab Desa • Pemerintah desa bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui camat terhadap tugas yang diserahkan kepadanya. • Penugasan oleh Daerah kabupaten/kota kepada Desa ditetapkan dengan peraturan bupati/wali kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. • Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah,yaitu Perda, Perkada, dan Keputusan kepala daerah, dalam melaksanakan Tugas Pembantuan. • Kebijakan Daerah tersebut hanya terkait dengan pengaturan mengenai pelaksanaan Tugas Pembantuan di Daerahnya. • Anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan disediakan oleh yang menugasi. dadang-solihin.blogspot.com 25
  • 26. Dokumen Anggaran Tugas Pembantuan • Dokumen anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan disampaikan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bersamaan dengan penyampaian rancangan APBD dalam dokumen yang terpisah. • Penyampaian dokumen anggaran Tugas Pembantuan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bukan dimaksudkan untuk dilakukan pembahasan terhadap anggaran Tugas Pembantuan melainkan hanya digunakan sebagai dasar bagi DPRD dalam melakukan pengawasan pelaksanaan Tugas Pembantuan tersebut. • Laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan disampaikan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan Pemerintah Daerah dalam dokumen yang terpisah. dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. Laporan Pelaksanaan Anggaran Tugas Pembantuan • Penyampaian laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bukan dimaksudkan untuk dilakukan pembahasan terhadap laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan melainkan hanya digunakan sebagai dasar bagi DPRD dalam melakukan pengawasan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan tersebut. • Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian bersama Pemerintah Daerah melakukan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang diprioritaskan oleh setiap Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. dadang-solihin.blogspot.com 27
  • 28. Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib • Hasil pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan ditetapkan dengan peraturan menteri setelah mendapatkan rekomendasi dari Menteri. • Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dilakukan untuk menentukan intensitas Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar berdasarkan jumlah penduduk, besarnya APBD, dan luas wilayah. • Pemetaan Urusan Pemerintahan Pilihan dilakukan untuk menentukan Daerah yang mempunyai Urusan Pemerintahan Pilihan berdasarkan potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan pemanfaatan lahan. • Yang dimaksud dengan “potensi” dalam ketentuan ini adalah ketersediaan sumber daya di Daerah yang telah dan yang akan dikelola yang memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 28
  • 29. Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib • Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan – digunakan oleh Daerah dalam penetapan kelembagaan, perencanaan, dan penganggaran dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. – digunakan oleh kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian sebagai dasar untuk pembinaan kepada Daerah dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan secara nasional. • Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan serta pembinaan kepada Daerah dikoordinasikan oleh Menteri. dadang-solihin.blogspot.com 29
  • 30. Urusan Pemerintahan Umum 1. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD NRI 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan NKRI; 2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa; 3. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional; 4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. dadang-solihin.blogspot.com 30
  • 31. Urusan Pemerintahan Umum 5. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; 7. Pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal. 8. Urusan pemerintahan umum dilaksanakan oleh gubernur dan bupati/wali kota di wilayah kerja masing-masing. dadang-solihin.blogspot.com 31
  • 32. Urusan Pemerintahan Umum • Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur dan bupati/wali kota dibantu oleh Instansi Vertikal. • Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur bertanggung jawab kepada Presiden melalui Mendagri dan bupati/wali kota bertanggung jawab kepada Mendagri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. • Gubernur dan bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum dibiayai dari APBN. • Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum pada tingkat Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat. dadang-solihin.blogspot.com 32
  • 33. Forkopimda Forum Komunikasi Pimpinan Daerah • Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan pemerintahan umum, dibentuk Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota, dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan yang diketuai oleh gubernur untuk Daerah provinsi, oleh bupati/wali kota untuk Daerah kabupaten/kota, dan oleh camat untuk Kecamatan. • Anggota Forkopimda provinsi dan Forkopimda kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial TNI di Daerah. • Anggota forum koordinasi pimpinan di Kecamatan terdiri atas pimpinan kepolisian dan pimpinan kewilayahan TNI di Kecamatan. • Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan dapat mengundang pimpinan Instansi Vertikal sesuai dengan masalah yang dibahas. dadang-solihin.blogspot.com 33