Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas koordinasi teknis perencanaan pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai target pembangunan nasional; 2) Beberapa format yang digunakan dalam koordinasi tersebut dijelaskan, seperti format program/kegiatan K/L, format program provinsi dan kabupaten/kota; 3) Hasil koordinasi akan digunakan dalam perencanaan pembangunan da
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Bekasi. Terdapat penjelasan mengenai dasar hukum, mekanisme, persyaratan calon anggota dan sumber pembiayaannya.
Laporan ini membahas tentang pelaksanaan pemerintahan desa di Kabupaten Karo, termasuk kewajiban Kepala Desa untuk melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melalui laporan penyelenggaraan pemerintahan desa, hak dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa, serta jenis-jenis laporan yang harus disampaikan Kepala Desa.
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas dinamika penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023-2026 di Provinsi Banten. 2) Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan penyusunan target kinerja dengan waktu yang relatif singkat. 3) Arah keb
Lokakarya ini membahas rencana aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah Semarang. Dokumen tersebut menjelaskan tentang analisis status pencapaian SPM saat ini, identifikasi kebutuhan untuk mencapai SPM, serta program dan anggaran yang dibutuhkan untuk penerapan SPM selama 5 tahun ke depan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan desa sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018, mencakup kewenangan pengelolaan keuangan desa, kedudukan keuangan desa, pengelola keuangan desa, dan klasifikasi anggaran pendapatan dan belanja desa."
a. Penyusunan RPJM Desa melibatkan partisipasi masyarakat melalui berbagai kegiatan konsultasi untuk menentukan prioritas pembangunan di tingkat desa.
b. Rancangan RPJM Desa mencakup visi, misi, dan program pembangunan di 4 bidang selama 6 tahun ke depan.
c. Musrenbang Desa merupakan forum untuk membahas dan menyetujui rancangan RPJM Desa.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Bekasi. Terdapat penjelasan mengenai dasar hukum, mekanisme, persyaratan calon anggota dan sumber pembiayaannya.
Laporan ini membahas tentang pelaksanaan pemerintahan desa di Kabupaten Karo, termasuk kewajiban Kepala Desa untuk melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melalui laporan penyelenggaraan pemerintahan desa, hak dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa, serta jenis-jenis laporan yang harus disampaikan Kepala Desa.
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas dinamika penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023-2026 di Provinsi Banten. 2) Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan penyusunan target kinerja dengan waktu yang relatif singkat. 3) Arah keb
Lokakarya ini membahas rencana aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah Semarang. Dokumen tersebut menjelaskan tentang analisis status pencapaian SPM saat ini, identifikasi kebutuhan untuk mencapai SPM, serta program dan anggaran yang dibutuhkan untuk penerapan SPM selama 5 tahun ke depan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan desa sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018, mencakup kewenangan pengelolaan keuangan desa, kedudukan keuangan desa, pengelola keuangan desa, dan klasifikasi anggaran pendapatan dan belanja desa."
a. Penyusunan RPJM Desa melibatkan partisipasi masyarakat melalui berbagai kegiatan konsultasi untuk menentukan prioritas pembangunan di tingkat desa.
b. Rancangan RPJM Desa mencakup visi, misi, dan program pembangunan di 4 bidang selama 6 tahun ke depan.
c. Musrenbang Desa merupakan forum untuk membahas dan menyetujui rancangan RPJM Desa.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan TOR dan RAB serta teknik perencanaan aktivitas. Topik utama yang dibahas adalah struktur anggaran, klasifikasi belanja, penyusunan TOR dan RAB, serta teknik perencanaan kegiatan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan proses penyusunannya;
(2) RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berisi rancangan kerangka ekonomi, prioritas, dan rencana kerja serta pendanaan untuk satu tahun;
(3) Dokumen tersebut menjelaskan
PP 43 Tahun 2014 mengatur berbagai aspek terkait penyelenggaraan pemerintahan desa, meliputi penataan desa, kewenangan desa, pemerintahan desa, tata cara penyusunan perdes, keuangan dan kekayaan desa, serta pembentukan dan peningkatan status desa persiapan.[/ringkasan]
BT Sosialisasi SKP - 12 Desember 2022.pptxdedikuswandi9
Sosialisasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN memperkenalkan perubahan sistem pengelolaan kinerja pegawai dari yang sebelumnya mengacu pada Peraturan Menteri PANRB Nomor 8 Tahun 2021 menjadi mengacu pada Peraturan baru tersebut. Perubahan mencakup penyusunan SKP, penilaian kinerja, dan tind
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah sesuai peraturan Mendagri. Terdiri dari 6 tahapan yaitu persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan forum perangkat daerah, perumusan rancangan akhir, dan penetapan. Juga dijelaskan mengenai perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan-peraturan yang mengatur penggunaan dana desa dan kewenangan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, mencakup sumber dana desa, alokasi anggaran, prioritas penggunaannya untuk sarana publik desa, peningkatan ekonomi masyarakat, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang Renja Perangkat Daerah yang mencakup program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistematika dokumen Renja PD dan tahapan penyusunan Renja PD mulai dari persiapan, ranc
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang workshop penguatan kapasitas penyusunan rencana pembangunan jangka menengah kecamatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu proses penyusunan indikator kinerja yang baik harus memenuhi kriteria SMART, langkah-langkah penyusunan indikator kinerja, serta evaluasi pelaksanaan musrenbang di daerah yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca musrenbang.
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...Muh Saleh
Permendagri 59/2021 mengatur tentang penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) secara teknis, meliputi mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, pelaksanaan SPM, hingga pelaporan. Peraturan ini menjadi pedoman bagi daerah dalam melaksanakan SPM sesuai dengan jenis dan mutu pelayanan dasar yang harus dicapai.
Dokumen tersebut membahas kebijakan tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dokumen tersebut menjelaskan peraturan-peraturan terkait akuntabilitas kinerja pemerintahan dan pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kapasitas manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui penjelasan mengenai dasar pembentukan, organisasi pengelolaan, dan pengurusan BUMDes sesuai peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari rencana pembangunan daerah Kota Tebing Tinggi untuk periode 2023-2026, khususnya untuk tahun 2024. Dokumen tersebut menjelaskan prioritas pembangunan yang meliputi peningkatan sumber daya manusia, infrastruktur, ekonomi kreatif, dan reformasi birokrasi serta tema pembangunan untuk tahun 2024 tentang peningkatan pembangunan kota melalui sumber
Dokumen tersebut membahas tentang susunan organisasi perangkat desa dan tugas serta fungsinya. Terdapat informasi mengenai Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, Kepala Dusun beserta tugas dan fungsinya. Juga dijelaskan mengenai pengelolaan keuangan desa berdasarkan Permendagri dan azas-azas pengelolaannya.
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxzulfadly11
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya sinergitas antara penelitian dan pembangunan daerah.
2) Litbang memiliki peran penting dalam perencanaan pembangunan daerah berdasarkan peraturan.
3) Diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mencapai target pembangunan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan TOR dan RAB serta teknik perencanaan aktivitas. Topik utama yang dibahas adalah struktur anggaran, klasifikasi belanja, penyusunan TOR dan RAB, serta teknik perencanaan kegiatan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan proses penyusunannya;
(2) RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berisi rancangan kerangka ekonomi, prioritas, dan rencana kerja serta pendanaan untuk satu tahun;
(3) Dokumen tersebut menjelaskan
PP 43 Tahun 2014 mengatur berbagai aspek terkait penyelenggaraan pemerintahan desa, meliputi penataan desa, kewenangan desa, pemerintahan desa, tata cara penyusunan perdes, keuangan dan kekayaan desa, serta pembentukan dan peningkatan status desa persiapan.[/ringkasan]
BT Sosialisasi SKP - 12 Desember 2022.pptxdedikuswandi9
Sosialisasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN memperkenalkan perubahan sistem pengelolaan kinerja pegawai dari yang sebelumnya mengacu pada Peraturan Menteri PANRB Nomor 8 Tahun 2021 menjadi mengacu pada Peraturan baru tersebut. Perubahan mencakup penyusunan SKP, penilaian kinerja, dan tind
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah sesuai peraturan Mendagri. Terdiri dari 6 tahapan yaitu persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan forum perangkat daerah, perumusan rancangan akhir, dan penetapan. Juga dijelaskan mengenai perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan-peraturan yang mengatur penggunaan dana desa dan kewenangan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, mencakup sumber dana desa, alokasi anggaran, prioritas penggunaannya untuk sarana publik desa, peningkatan ekonomi masyarakat, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang Renja Perangkat Daerah yang mencakup program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistematika dokumen Renja PD dan tahapan penyusunan Renja PD mulai dari persiapan, ranc
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang workshop penguatan kapasitas penyusunan rencana pembangunan jangka menengah kecamatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu proses penyusunan indikator kinerja yang baik harus memenuhi kriteria SMART, langkah-langkah penyusunan indikator kinerja, serta evaluasi pelaksanaan musrenbang di daerah yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca musrenbang.
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...Muh Saleh
Permendagri 59/2021 mengatur tentang penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) secara teknis, meliputi mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, pelaksanaan SPM, hingga pelaporan. Peraturan ini menjadi pedoman bagi daerah dalam melaksanakan SPM sesuai dengan jenis dan mutu pelayanan dasar yang harus dicapai.
Dokumen tersebut membahas kebijakan tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dokumen tersebut menjelaskan peraturan-peraturan terkait akuntabilitas kinerja pemerintahan dan pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kapasitas manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui penjelasan mengenai dasar pembentukan, organisasi pengelolaan, dan pengurusan BUMDes sesuai peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari rencana pembangunan daerah Kota Tebing Tinggi untuk periode 2023-2026, khususnya untuk tahun 2024. Dokumen tersebut menjelaskan prioritas pembangunan yang meliputi peningkatan sumber daya manusia, infrastruktur, ekonomi kreatif, dan reformasi birokrasi serta tema pembangunan untuk tahun 2024 tentang peningkatan pembangunan kota melalui sumber
Dokumen tersebut membahas tentang susunan organisasi perangkat desa dan tugas serta fungsinya. Terdapat informasi mengenai Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi, Kepala Dusun beserta tugas dan fungsinya. Juga dijelaskan mengenai pengelolaan keuangan desa berdasarkan Permendagri dan azas-azas pengelolaannya.
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxzulfadly11
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya sinergitas antara penelitian dan pembangunan daerah.
2) Litbang memiliki peran penting dalam perencanaan pembangunan daerah berdasarkan peraturan.
3) Diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mencapai target pembangunan nasional.
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri ini memberikan pedoman penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sesuai peraturan perundangan. Pedoman ini menjelaskan proses penyusunan RKPD mulai dari persiapan, penyusunan rancangan, musrenbang, hingga penyusunan anggaran daerah. Tujuannya agar penyusunan RKPD di seluruh daerah memenuhi ketentuan perencanaan pembangunan nasional dan tata
Dokumen tersebut membahas aturan baru tentang perencanaan pembangunan daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017. Aturan baru tersebut mencakup tata cara perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan perubahan rencana pembangunan daerah serta evaluasi peraturan daerah terkait.
Dokumen tersebut merupakan pedoman penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang dikeluarkan oleh Departemen Dalam Negeri. Pedoman ini memberikan panduan mengenai proses, tahapan, dan substansi penyusunan RKPD mulai dari persiapan, penyusunan rancangan, musrenbang, hingga integrasi ke dalam proses penganggaran daerah. Tujuannya adalah memastikan penyusunan RKPD sesuai dengan peraturan dan
Rancangan peraturan daerah ini membahas penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan serta kawasan permukiman di Provinsi Bali untuk periode 20 tahun ke depan, mencakup aspek-aspek perencanaan, pengawasan, dan kerangka hukum yang diperlukan.
Dokumen ini membahas tentang peran DPRD dalam perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah. Terdapat penjelasan mengenai mekanisme penganggaran dalam kerangka tugas dan wewenang DPRD, tahapan dan jadwal penyusunan APBD, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan APBD seperti regulasi terbaru dan isu-isu strategis. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada DPRD mengenai
Paparan Kick Off New Site Developmetn (NSD) Tahun 2017Bagus ardian
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan proyek pembangunan permukiman baru (NSD) di beberapa kota di Indonesia pada tahun 2017 meliputi Kota Palopo, Kota Kendari, dan Kota Bima. Proyek ini dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerjasama dengan pemerintah setempat.
Dokumen tersebut membahas mengenai indikasi rendahnya kualitas pelayanan publik, permasalahan organisasi sektor publik, model pengukuran kinerja, dan faktor yang mempengarui kinerja. Dokumen tersebut juga membahas pengukuran kinerja sebagai suatu sistem yang memiliki input, proses, output, outcome, dan impact.
Dokumen tersebut membahas strategi untuk memperbaiki neraca perdagangan Indonesia, yang mengalami defisit kronis. Beberapa strategi yang disebutkan adalah mengendalikan impor barang konsumsi dengan menyesuaikan tarif pajak pertambahan nilai impor, serta mendorong ekspor dan investasi dengan memberikan insentif. Dokumen ini juga menjelaskan rincian penyesuaian tarif pajak pertambahan nilai impor untuk berbagai komoditas.
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 berfokus pada optimalisasi sumber daya untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, dengan prioritas pengurangan kemiskinan, peningkatan konektivitas antarwilayah, dan peningkatan nilai tambah ekonomi."
1. Administrasi publik adalah studi tentang organisasi pemerintah, kebijakan publik, dan pelayanan masyarakat. 2. Lokus administrasi publik adalah organisasi publik seperti lembaga pemerintah dan nonpemerintah. 3. Fokus administrasi publik adalah kepentingan dan urusan masyarakat umum.
Dokumen tersebut membahas definisi administrasi publik dari berbagai perspektif, yaitu politis, legal, manajerial, okupasional, dan interaksi antar pemangku kepentingan. Administrasi publik didefinisikan sebagai aktivitas pemerintah, pelaksanaan kebijakan publik, penyediaan layanan pemerintah, serta tindakan kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Aplikasi KRISNA-DAK akan digunakan sebagai satu-satunya platform untuk mengusulkan kegiatan DAK tahun 2019 dengan menu terpilih.
2. Usulan akan diverifikasi menggunakan metode flagging sebelum diajukan ke tingkat pusat.
3. Aplikasi KRISNA-DAK akan terintegrasi dengan OMSPAN untuk memudahkan monitoring dan evaluasi kegiatan DAK.
Dokumen tersebut membahas arahan kebijakan dan strategi pengelolaan dana alokasi khusus sub-bidang KB tahun 2019. Dokumen menjelaskan program dan sasaran DAK KB serta data teknis pelaksanaannya seperti TFR, CPR, dan lainnya untuk mendukung pencapaian sasaran populasi dan KB nasional.
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal93220872
Peraturan Menteri ini mengatur tentang tata cara pengusulan dan verifikasi usulan program dan kegiatan pembangunan daerah melalui Dana Alokasi Khusus Fisik. Peraturan ini mengatur tentang penyusunan rancangan usulan program dan kegiatan pembangunan daerah oleh perangkat daerah, verifikasi rancangan usulan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi, serta perbaikan rancangan usulan apabila diperluk
Dokumen tersebut merupakan panduan penggunaan Aplikasi SIMLARAS untuk koordinasi teknis antara pemerintah pusat dan daerah. Aplikasi ini digunakan untuk mengusulkan kegiatan daerah yang mendukung prioritas nasional serta menukarkan informasi perencanaan antara pemerintah pusat dan daerah. Panduan ini menjelaskan tentang login, menu utama, format pengisian usulan, dan diskusi online yang tersedia dalam aplikasi.
RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan sasaran pembangunan jangka panjang daerah untuk 20 tahun ke depan yang disusun berdasarkan RPJPN dan rencana tata ruang wilayah. Dokumen ini memuat visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah untuk jangka panjang. Tahapan penyusunan RPJPD meliputi persiapan, penyusunan rancangan awal, musrenbang
Dokumen tersebut memberikan panduan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) yang mencakup tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan PD selama 5 tahun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)."
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1. DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
Penjelasan SUBSTANSI
Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah
Disampaikan Oleh:
Dr. Ir. MUHAMMAD HUDORI, M.Si
(KORTEKRENBANG) TAHUN 2018
PENJELASAN SUBSTANSI KOORDINASI TEKNIS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
2. a. Pencapaian target pembangunan nasional tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, namun juga
bisa dilakukan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan kewenangan. Dalam kerangka
pencapaian tujuan tersebut, maka target pembangunan nasional harus dijabarkan ke semua tingkat
pemerintahan sesuai dengan kewenangan.
b. UU Nomor 23 Tahun 2014, Pasal 258 ayat 3 mengamanatkan bahwa kementerian atau lembaga
pemerintah nonkementerian berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan
dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan melakukan sinkronisasi dan harmonisasi
dengan Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional.
c. UU Nomor 23 Tahun 2014, Pasal 259 ayat 1 mengamanatkan bahwa untuk mencapai target
pembangunan nasional dilakukan koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga
pemerintah nonkementerian dan Daerah. Ayat 2 menyebutkan bahwa koordinasi teknis pembangunan
antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah dikoordinasikan oleh
Menteri dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan
pembangunan.
PENDAHULUAN
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
DITJEN BINA BANGDA
3. TIME FRAME
Pra Kortekrenbang
Waktu Pelaksanaan:
Minggu Ke-Tiga Januari
Kortekrenbang
Waktu Pelaksanaan:
Minggu Ke-Empat Februari
s.d Minggu Ke-Dua Maret
Kortekrenbang Provinsi
Waktu Pelaksanaan:
Minggu Ke-Tiga Maret
Musrenbang
Provinsi
Waktu Pelaksanaan:
Maret-April
Rakornas
Bappeda Se-
Indonesia
Waktu Pelaksanaan:
Awal April
Musrenbangnas
Waktu Pelaksanaan:
Akhir Juni
DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
4. 1. TUJUAN
a. Sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional dan daerah serta pembangunan antar
daerah Tahun 2019.
b. Penyelarasan program, kegiatan, proyek, target, lokasi, dan anggaran pembangunan
nasional antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota masing-masing bidang
urusan pemerintahan Tahun 2019.
2. KELUARAN
a. Kesepakatan antara pusat dan daerah terhadap program/kegiatan untuk pencapaian
target pembangunan nasional, sebagai masukan dalam Kortek Provinsi dan Musrenbang
Nasional. Bahan masukan penyusunan rancangan awal RKP 2019.
b. Bahan masukan penyusunan rancangan awal RKP, RKPD Provinsi dan RKPD
Kabupaten/Kota 2019.
TUJUAN DAN KELUARAN
DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
6. PESERTA KORTEKRENBANG
DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
• PESERTA PUSAT
• Kemendagri;
• Bappenas; dan
• Kementerian/Lembaga
Pemerintah Non Kementerian.
• PESERTA DAERAH
• Pemerintah Daerah Provinsi yang
terdiri dari:
• Sekretaris Daerah
• Bappeda
• Perangkat Daerah yang
membidangi urusan pemerintahan
10. SUBSTANSI
PEMBAHASAN
Pembahasan dalam Koordinasi Teknis Perencanaan Pusat dan Daerah meliputi urutan
pembahasan sebagai berikut:
1. Pembahasan Prioritas Nasional yang akan dilakukan oleh K/L;
2. Pembahasan Prioritas Nasional yang akan dilakukan oleh Daerah; dan
3. Pembahasan Proyek Daerah (usulan kegiatan) yang akan mendukung pencapaian target
pembangunan nasional.
Catatan:
• Pembahasan akan diutamakan pada pembahasan Prioritas Nasional di tiap daerah terlebih
dahulu (Poin 1) dilanjutkan dengan (Poin 2).
• Untuk daerah yang tidak menjadi lokasi pelaksanaan prioritas nasional, maka pembahasan
dilakukan terkait usulan kegiatan daerah (proyek daerah) kepada pemerintah pusat atau
pembahasan mengenai kebijakan arahan pusat kepada daerah (top down policy direction).
DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
11. PEMBAGIAN TUGAS
DALAM DESK
Kemendagri
Mengarahkan dan
mengatur jalannya
Diskusi terkait: 1) Time
Management; 2) Analisa
Cakupan Pembahasan
(Ketersediaan dan
masukan data Proyek
dalam setiap Topik
Pembahasan); 3)
Substansi Pembahasan
(Pembahasan detail
Proyek by Proyek
dan/atau Pembahasan
Umum/Pokok-Pokok
Kebijakan Proyek)
Kementerian/Lembaga
Memberikan masukan
substansi atas Proyek K/L
dan Proyek Daerah yang
diusulkan Daerah
Bappenas
Sebagai Mitra K/L,
memberikan masukan
substansi atas Proyek
K/L dan Proyek Daerah
yang menjadi Prioritas
Nasional
Pemerintah Daerah
Memberikan masukan
terkait: 1) Tingkat
Kebutuhan dan
Kesiapan Pelaksanaan
Proyek K/L; 2) Proyek
Daerah yang dibahas; 3)
Lokasi dan target
Proyek K/L
Notulen (Kemendagri
dan Bappenas)
Mencatat Hasil
Kesepakatan Rakortek
DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
12. TINDAK LANJUT
Hasil dari KORTEK Perencanaan Pusat ini menjadi bahan dalam
Penyelenggaraan Musrenbang Provinsi dan Musrenbang Nasional, dengan
rincian sebagai berikut:
• Bagi Pemerintah Pusat
1. Penyempurnaan Program, Kegiatan, Proyek K/L, Lokasi dan Target
dalam RKP.
2. Penyusunan Rancangan Awal Renja K/L.
3. Menjadi dasar pembahasan dalam Musrenbang Nasional.
• Bagi Pemerintah Daerah
1. Penyempurnaan Program, kegiatan, proyek daerah, lokasi dan
anggaran daerah pendukung pelaksanaan Prioritas Nasional dalam
rancangan RKPD dan Renja PD.
2. Menjadi dasar pembahasan dalam Kortek Provinsi dan Musrenbang
Provinsi.
DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
13. PENYELARASAN TARGET
PEMBANGUNAN NASIONAL
DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
TARGET
PEMBANGUNAN
NASIONAL
(Dikoordinasikan Oleh
PenanggungJawab PN – Bappenas)
Target Prioritas Nasional
Di luar Target Prioritas Nasional
(Dikoordinasikan Oleh SUPD – Bangda)
RPJMN/RENSTRA
K/L
IKK/SDG’s
K/L PROGRAM
/KEGIATAN/PROYEK
PRIORITAS
DAERAH
PROGRAM
/KEGIATAN
PRIORITAS
K/L PROGRAM
/KEGIATAN/PROYEK
K/L
DAERAH
PROGRAM
/KEGIATAN DAERAH
USULAN/ARAHA
N BAPPENAS
USULAN K/L
DITETAPKAN
BAPPENAS
USULAN/ARAHA
N BAPPENAS
USULAN
DAERAH
DITETAPKAN
BAPPENAS
14. FORMAT-FORMAT YANG DIGUNAKAN PADA PRA-KORTEKBANG DAN
KORTEKBANG TAHUN 2018
a. Format 1 Program/Kegiatan K/L yang
mendukung Prioritas Nasional (yang
harus diisi oleh pusat adalah Format 1.A
Indikasi Rancangan Awal Renja K/L); dan
b. Format 4 Program/Kegiatan/Proyek K/L
Yang Mendukung Target Pembangunan
Nasional Di Luar Prioritas Nasional Tahun
2019 yang harus diisi oleh pusat adalah
Format 4.A Indikasi Rancangan Awal
Renja K/L
Format yang diisi oleh Pusat
a. Format 1 Program/Kegiatan K/L Yang Mendukung Prioritas Nasional (yang harus
diisi oleh daerah adalah Format 1.B Usulan Daerah Untuk Rancangan Awal
Renja K/L);
b. Format 2 Program/Kegiatan Provinsi Yang Mendukung Prioritas Nasional;
c. Format 3 Program/Kegiatan Kabupaten/Kota Yang Mendukung Prioritas
Nasional;
d. Format 4 Penyelarasan Proyek K/L Yang Mendukung Target Pembangunan
Nasional di Luar Prioritas Nasional Tahun 2019 (yang harus diisi oleh daerah
adalah Format 4.B Usulan Daerah Untuk Rancangan Awal Renja K/L);
e. Format 5 Penyelarasan Program/Kegiatan Provinsi Yang Mendukung Target
Pembangunan Nasional di Luar Prioritas Nasional 2019; dan
f. Format 6 Penyelarasan Program/Kegiatan Kabupaten/Kota Yang Mendukung
Target Pembangunan Nasional di Luar Prioritas Nasional Tahun 2019.
Format yang diisi oleh Daerah
Menggunakan Aplikasi
SIMLARAS Bappenas
DITJEN BINA BANGDA
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
Menggunakan Aplikasi
KRISNA Bappenas
15. FORMAT 1 PROGRAM/KEGIATAN K/L
YANG MENDUKUNG PRIORITAS
NASIONALK/L:
A) INDIKASI RANCANGAN AWAL RENJA K/L
No.
PRIORITAS NASIONAL,
PROGRAM PRIORITAS,
KEGIATAN PRIORITAS
PROYEK PRIORITAS
NASIONAL
OUTPUT (PROYEK)
K/L
PROGRAM K/L KEGIATAN K/L TARGET*
LOKASI
KET
PROVINSI KAB/KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
.. Dst
B) USULAN DAERAH UNTUK RANCANGAN AWAL RENJA K/L
No.
PRIORITAS NASIONAL,
PROGRAM PRIORITAS,
KEGIATAN PRIORITAS
PROYEK PRIORITAS
NASIONAL
USULAN OUTPUT
(PROYEK) K/L
PROGRAM K/L KEGIATAN K/L
USULAN
TARGET*
USULAN LOKASI
KET
PROVINSI KAB/KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
.. Dst
Referensi PN, PP, KP, ProPN
(Aplikasi KRISNA)
Data Rencana Awal Renja KL (APBN)
(Aplikasi KRISNA)
Data Usulan Daerah ke K/L – Kewenangan Pusat
(Aplikasi SIMLARAS)
DITJEN BINA BANGDA
16. FORMAT 2 PROGRAM/KEGIATAN
PROVINSI
YANG MENDUKUNG PRIORITAS
NASIONAL
PROVINSI:
URUSAN :
No.
PRIORITAS
NASIONAL,
PROGRAM
PRIORITAS,
KEGIATAN
PRIORITAS
PROYEK
PRIORITAS
NASIONAL
KEGIATAN (PROYEK )
DAERAH
PROGRAM
DAERAH
PERANGKAT DAERAH OUTPUT/TARGET
PAGU (APBD)
(RUPIAH)
LOKASI KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
.. Dst
Referensi PN, PP, KP, ProPN
(Aplikasi KRISNA)
Data Program/Kegiatan Daerah (Kewenangan Provinsi - APBD)
(Aplikasi SIMLARAS)
DITJEN BINA BANGDA
17. FORMAT 3 PROGRAM/KEGIATAN
KABUPATEN/KOTA
YANG MENDUKUNG PRIORITAS
NASIONAL
DITJEN BINA BANGDA
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA :
URUSAN :
No.
PRIORITAS NASIONAL,
PROGRAM PRIORITAS,
KEGIATAN PRIORITAS
PROYEK PRIORITAS
NASIONAL
KEGIATAN
(PROYEK )
DAERAH
PROGRAM
DAERAH
PERANGKAT
DAERAH
OUTPUT/TARGET
PAGU (APBD)
(RUPIAH)
LOKASI KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
4
2
.. Dst
Referensi PN, PP, KP, ProPN
(Aplikasi KRISNA)
Data Program/Kegiatan Daerah (Kewenangan Kab/Kota - APBD)
(Aplikasi SIMLARAS)
18. FORMAT 4 PENYELARASAN PROYEK K/L YANG
MENDUKUNG TARGET PEMBANGUNAN
NASIONAL (DILUAR PRIORITAS NASIONAL)
DITJEN BINA BANGDA
URUSAN:
K/L:
A) INDIKASI RANCANGAN AWAL RENJA K/L
NO
TARGET NASIONAL (SASARAN POKOK PEMBANGUNAN
NASIONAL RPJMN 2015-2019) OUTPUT
(PROYEK) K/L
PROGRAM K/L KEGIATAN K/L TARGET*
LOKASI
KET
Indikator RPJMN Target 2019 PROVINSI KAB/KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
.. Dst
B) USULAN DAERAH UNTUK RANCANGAN AWAL RENJA K/L
NO
TARGET NASIONAL (SASARAN POKOK PEMBANGUNAN
NASIONAL RPJMN 2015-2019) USULAN OUTPUT
(PROYEK) K/L
PROGRAM K/L KEGIATAN K/L
USULAN
TARGET*
USULAN LOKASI
KET
Indikator RPJMN Target 2019 PROVINSI KAB/KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
.. Dst
Referensi Target Pembangunan Nasional RPJMN
(Aplikasi SIMLARAS)
Data Rencana Awal Renja KL (APBN)
(Aplikasi KRISNA)
Data Usulan Daerah ke K/L – Kewenangan Pusat
(Aplikasi SIMLARAS)
19. FORMAT 5 PENYELARASAN PROGRAM/KEGIATAN PROVINSI
YANG MENDUKUNG TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (DILUAR
PRIORITAS NASIONAL)
DITJEN BINA BANGDA
PROVINSI:
URUSAN/BIDANG:
NO
TARGET NASIONAL (SASARAN POKOK
PEMBANGUNAN NASIONAL RPJMN 2015-2019) KEGIATAN (PROYEK )
DAERAH
PROGRAM DAERAH
PERANGKAT
DAERAH
OUTPUT/
TARGET
PAGU (APBD)
(RUPIAH)
LOKASI KETERANGAN
Indikator RPJMN Target 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
.. Dst
Referensi Target Pembangunan Nasional RPJMN
(Aplikasi SIMLARAS)
Data Program/Kegiatan Daerah (Kewenangan Provinsi - APBD)
(Aplikasi SIMLARAS)
20. FORMAT 6 PENYELARASAN PROGRAM/KEGIATAN KABUPATEN/KOTA
YANG MENDUKUNG TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (DILUAR
PRIORITAS NASIONAL)
DITJEN BINA BANGDA
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA:
URUSAN/BIDANG:
NO
TARGET NASIONAL (SASARAN POKOK
PEMBANGUNAN NASIONAL RPJMN 2015-2019) KEGIATAN
(PROYEK )
DAERAH
PROGRAM
DAERAH
PERANGKAT
DAERAH
OUTPUT/
TARGET
PAGU
(APBD)
(RUPIAH)
LOKASI KETERANGAN
Indikator RPJMN Target 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4
2
.. Dst
Referensi Target Pembangunan
Nasional RPJMN
(Aplikasi SIMLARAS)
Data Program/Kegiatan Daerah (Kewenangan Kab/Kota - APBD)
(Aplikasi SIMLARAS)