PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdfTitikSumarnik1
Potret permasalahan pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia meliputi aspek pengaturan area perbatasan yang kurang memadai, infrastruktur yang buruk, serta keterbatasan layanan sosial dasar dan pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan pendekatan pembangunan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta penguatan aspek pertahanan dan keamanan di wilay
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan di wilayah perbatasan Kalimantan Utara-Malaysia. Penduduk di perbatasan mengalami kesulitan akses sumber daya ekonomi dan pengawasan pemerintah yang kurang memadai. Permasalahan yang sering terjadi antara lain pelintas batas illegal, perdagangan senjata dan narkoba, serta konflik sosial. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya seperti pembangunan jangka pan
1. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memasukkan program pengembangan wilayah perbatasan dan pesisir serta pulau-pulau kecil ke dalam RPJMD 2016-2021 untuk menangani permasalahan di kawasan perbatasan seperti infrastruktur yang minim dan illegal logging.
2. Strategi pengembangan kawasan perbatasan di Kepulauan Riau meliputi menjadikannya sebagai beranda terdepan, pembangunan berbasis kesejahteraan, pusat pertumbuhan e
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya mereformasi sistem manajemen perbatasan Indonesia agar lebih efektif dan akuntabel. Reformasi perlu dilakukan dengan merancang desain besar pengelolaan kawasan perbatasan secara terencana dan mengubah pendekatan dari semata-mata keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan.
PRESENTASI MENGENAI “ STRATEGI PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU “
Nama : Nita Eka Wahyuni
Nim : 21102001
Prodi : Ilmu Pemerintahan
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdfTitikSumarnik1
Potret permasalahan pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia meliputi aspek pengaturan area perbatasan yang kurang memadai, infrastruktur yang buruk, serta keterbatasan layanan sosial dasar dan pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan pendekatan pembangunan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta penguatan aspek pertahanan dan keamanan di wilay
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan di wilayah perbatasan Kalimantan Utara-Malaysia. Penduduk di perbatasan mengalami kesulitan akses sumber daya ekonomi dan pengawasan pemerintah yang kurang memadai. Permasalahan yang sering terjadi antara lain pelintas batas illegal, perdagangan senjata dan narkoba, serta konflik sosial. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya seperti pembangunan jangka pan
1. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memasukkan program pengembangan wilayah perbatasan dan pesisir serta pulau-pulau kecil ke dalam RPJMD 2016-2021 untuk menangani permasalahan di kawasan perbatasan seperti infrastruktur yang minim dan illegal logging.
2. Strategi pengembangan kawasan perbatasan di Kepulauan Riau meliputi menjadikannya sebagai beranda terdepan, pembangunan berbasis kesejahteraan, pusat pertumbuhan e
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya mereformasi sistem manajemen perbatasan Indonesia agar lebih efektif dan akuntabel. Reformasi perlu dilakukan dengan merancang desain besar pengelolaan kawasan perbatasan secara terencana dan mengubah pendekatan dari semata-mata keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan.
PRESENTASI MENGENAI “ STRATEGI PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU “
Nama : Nita Eka Wahyuni
Nim : 21102001
Prodi : Ilmu Pemerintahan
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan wilayah perbatasan di Indonesia. Terdapat beberapa poin penting yaitu: (1) Kawasan perbatasan merupakan wilayah strategis dari segi keamanan, sosial, dan ekonomi; (2) Sistem manajemen perbatasan di Indonesia kurang efektif dan akuntabel; (3) Diperlukan pendekatan pengelolaan perbatasan yang mempertimbangkan aspek keamanan, kesejahteraan masyarakat, dan pembang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya pesisir dan laut Indonesia serta masalah dan strategi pengelolaannya.
2) Potensi tersebut belum dimanfaatkan optimal dan masih terdapat berbagai tantangan sosial, ekonomi, ekologi, dan administratif.
3) Dokumen ini juga membahas strategi pengembangan kelompok nelayan melalui penguatan kelembagaan, SDM, dan kerja sama.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi sumber daya pesisir dan laut Indonesia yang besar namun belum dimanfaatkan secara optimal, masalah yang dihadapi dalam pengelolaannya seperti kerusakan lingkungan dan keterlibatan masyarakat yang lemah, serta strategi pengembangan kelompok nelayan melalui penentuan kelompok sasaran, wilayah pengembangan, dan penanganan kendala kelembagaan.
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptxSifaAgustin4
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengelolaan perbatasan negara dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat di perbatasan, keterlibatan sektor swasta, serta penguatan sumber daya manusia dan kelembagaan di wilayah perbatasan.
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
Mencari Sebuah Model Kebijakan Pembangunan yang Memberdayakan
(Socio-Economic Transformation for Coastal and Remote Society in Kalimantan: A Search for Enabling Developmental Policy)
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...Sansanikhs
1. Tingkat pendidikan masyarakat nelayan di wilayah pesisir Sulawesi Selatan masih rendah, sebagian besar hanya lulusan SD atau buta huruf. 2. Faktor penyebab rendahnya tingkat pendidikan ini antara lain kemiskinan yang dihadapi nelayan serta pandangan mereka yang kurang menghargai pendidikan. 3. Pendidikan yang tinggi diperlukan untuk membebaskan anak nelayan dari lingkaran kemiskinan.
Pembangunan regional melibatkan upaya meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di berbagai wilayah dengan mempertimbangkan faktor geografis seperti topografi, iklim, sumber daya alam, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah serta melibatkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...Khusnul Digayolanda
Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada di kecamatan.
Laporan ini menganalisis perkembangan wilayah pesisir Selumit Pantai melalui pengamatan pola pemukiman, infrastruktur, dan tingkat perkembangannya. Pola pemukiman berkelompok karena mata pencaharian penduduk sebagai nelayan. Infrastruktur belum memadai dengan beberapa fasilitas dasar. Tingkat perkembangan wilayah masih rendah meski memiliki potensi untuk ditingkatkan.
Analisis mengenai pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat yang membahas dua pendekatan utama yaitu struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi pengembangan aksesibilitas, partisipasi masyarakat, informasi, dan kelembagaan. Pendekatan non-struktural meliputi peningkatan pengetahuan lingkungan, keterampilan, kapasitas, dan motivasi masyarakat. Kedua pendekatan diperlukan untuk me
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan wilayah di Indonesia melalui pendekatan kewilayahan yang memperhatikan hubungan antara sumber daya alam, buatan, dan manusia. Beberapa strategi yang disarankan antara lain alokasi sumber daya yang lebih seimbang ke seluruh wilayah, peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tertinggal, pengembangan kelembagaan pemerintah daerah, serta pelayanan masyarakat yang lebih
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan wilayah perbatasan di Indonesia. Terdapat beberapa poin penting yaitu: (1) Kawasan perbatasan merupakan wilayah strategis dari segi keamanan, sosial, dan ekonomi; (2) Sistem manajemen perbatasan di Indonesia kurang efektif dan akuntabel; (3) Diperlukan pendekatan pengelolaan perbatasan yang mempertimbangkan aspek keamanan, kesejahteraan masyarakat, dan pembang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya pesisir dan laut Indonesia serta masalah dan strategi pengelolaannya.
2) Potensi tersebut belum dimanfaatkan optimal dan masih terdapat berbagai tantangan sosial, ekonomi, ekologi, dan administratif.
3) Dokumen ini juga membahas strategi pengembangan kelompok nelayan melalui penguatan kelembagaan, SDM, dan kerja sama.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi sumber daya pesisir dan laut Indonesia yang besar namun belum dimanfaatkan secara optimal, masalah yang dihadapi dalam pengelolaannya seperti kerusakan lingkungan dan keterlibatan masyarakat yang lemah, serta strategi pengembangan kelompok nelayan melalui penentuan kelompok sasaran, wilayah pengembangan, dan penanganan kendala kelembagaan.
2_Manajemen Wilayah Perbatasan_TEORI.pptxSifaAgustin4
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengelolaan perbatasan negara dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat di perbatasan, keterlibatan sektor swasta, serta penguatan sumber daya manusia dan kelembagaan di wilayah perbatasan.
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
Mencari Sebuah Model Kebijakan Pembangunan yang Memberdayakan
(Socio-Economic Transformation for Coastal and Remote Society in Kalimantan: A Search for Enabling Developmental Policy)
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...Sansanikhs
1. Tingkat pendidikan masyarakat nelayan di wilayah pesisir Sulawesi Selatan masih rendah, sebagian besar hanya lulusan SD atau buta huruf. 2. Faktor penyebab rendahnya tingkat pendidikan ini antara lain kemiskinan yang dihadapi nelayan serta pandangan mereka yang kurang menghargai pendidikan. 3. Pendidikan yang tinggi diperlukan untuk membebaskan anak nelayan dari lingkaran kemiskinan.
Pembangunan regional melibatkan upaya meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di berbagai wilayah dengan mempertimbangkan faktor geografis seperti topografi, iklim, sumber daya alam, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah serta melibatkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...Khusnul Digayolanda
Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada di kecamatan.
Laporan ini menganalisis perkembangan wilayah pesisir Selumit Pantai melalui pengamatan pola pemukiman, infrastruktur, dan tingkat perkembangannya. Pola pemukiman berkelompok karena mata pencaharian penduduk sebagai nelayan. Infrastruktur belum memadai dengan beberapa fasilitas dasar. Tingkat perkembangan wilayah masih rendah meski memiliki potensi untuk ditingkatkan.
Analisis mengenai pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat yang membahas dua pendekatan utama yaitu struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi pengembangan aksesibilitas, partisipasi masyarakat, informasi, dan kelembagaan. Pendekatan non-struktural meliputi peningkatan pengetahuan lingkungan, keterampilan, kapasitas, dan motivasi masyarakat. Kedua pendekatan diperlukan untuk me
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan wilayah di Indonesia melalui pendekatan kewilayahan yang memperhatikan hubungan antara sumber daya alam, buatan, dan manusia. Beberapa strategi yang disarankan antara lain alokasi sumber daya yang lebih seimbang ke seluruh wilayah, peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tertinggal, pengembangan kelembagaan pemerintah daerah, serta pelayanan masyarakat yang lebih
Similar to Nur reza ip teori pembangunan (1) (1) (1).pptx (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. Teori pembangunan
Pendahuluan
Permasalahan mendasar pembangunan di wilayah perbatasan adalah isolasi
wilayah. Kebanyakan daerah perbatasan yang terisolasi tidak dapat
mengakses berbagai aspek yang tersedia seperti di daerah perkotaan.
Permasalahan yang tidak pernah tertangani ini kemudian berdampak
terhadap kegiatan pengembangan kawasan pada seluruh bidang
pembangunan, termasuk kualitas Sumber Daya Manusia(SDM), pendidikan,
kesehatan, infrastruktur, dan pertanian dalam artiluas.3Umumnya
permasalahan daerah perbatasan mencakup berbagai aspek seperti;
Pertama, aspek batas wilayah negara banyak menimbulkan dampak negatif,
berbagai insiden di perbatasan, dan pelanggaran wilayah kedaulatan.
Masalah-masalah pelanggaran hukum dan sulitnya penegakan hukum di
perbatasan menjadi sulit dikelola, dikontrol dan memerlukan kerjasama antar
negara. Demikian pula dengan implementasi pos perbatasan dan fasilitasi
custom, imigration and quarantine (CIQ) menjadi tidak optimal dan
terkendala, akibatnya terjadi berbagai kegiatan ilegal lintas batas.
3. Pendahuluan
Kedua, aspek ekonomi. Penataan ruang disusun belum pro-rakyat, pro-poor, dan
pro-perbatasan halaman depan negara. Akibat dari pandangan seperti itu
berimplikasi pada kondisi ekonomi di perbatasan seperti tercermin dewasa ini,
yaitu seperti: (a) sangat kurangnya infrastruktur ekonomi di perbatasan, baik
transportasi,komunikasi, informasi, maupun perbankan. Terjadinya kesenjangan
pembangunan baik di dalam negeri maupun dengan negara tetangga; (b)
ketersediaan prasarana dan sarana berkenaan dengan wilayah dan fasilitas social
ekonomi masih sangat kurang memadai; (c) angka kemiskinan yang tinggi dengan
jumlah keluarga yang pra-sejahtera yang tinggi pula jadi fenomena umum
masyarakat perbatasan, dan; (d) terisolasinya masyarakat perbatasan akibat
rendahnya aksesibilitas kawasan perbatasan menuju pusat pertumbuhan dan
pasar, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.
4. Kajian pustaka
Penelitian terdahulu diajdikan acuan untuk bahan pertimbangan dan
pembeda dalam melanjutkan penelitian. Penelitian tentang daerah
perbatasan dan kerjasama antar kedua negara sudah banyak dilakukan
oleh para akademisi. Pertama, June Cahyaningtyas, melakukan penelitian
dengan judul Kerjasama “Perbatasan Indonesia-Malaysia Melalui Trans-
Boundary Biodeversity Concervation Area (TBCA): Peluang dan Tantangan”.
Penelitian tersebut berkesimpulan: Hubungan Politik, baik di masa kini
maupun di masa lalu, mempengaruhi desain dan manajemen dari wilayah
konservasi yang bersifat lintas batas, antara dua negara. Sementara
hubungan bilateral memiliki alur sejarahnya sendiri, perhatian pada isu-isu
budaya ataupun prinsip-prinsip ekologi menjadi hal yang juga penting
dikaji terkait diplomasi dua negara yang sedang bertetangga. Dengan
mengedepankan isu lingkungan sebagai saluran kerjasama perbatasan,
sejumlah permasalahan turunan perbatasan bisa diupayakan
penyelesaiannya
5. Kajian pustaka
Setidaknya, kerjasama di bidang lingkungan menjadi langkah awal Indonesia untuk
membuka jalur diplomasi dengan pemerintah Malaysia terkait masalah penjarahan
dan penyelundupan kayu, kerusakan hutan lindung dan pergeseran patok negara,
yang tidak diindahkan serawak selama ini.
Pendekatan ekologis yang dikedepankan dari kerjasama TBCA ini diharapkan
berkontribusi pada perubahan sudut pandang pemerintah untuk tidak semata-
mata mengedepankan kepentingan nasional yang sempit dan bersifat sesaat,
melainkan yang berdampak luas dan berjangka panjang. Format kerjasama yang
bersifat teknis tentu tidak menjadikannya lebih ringan karena sejumlah tantangan
masih harus dihadapi Indonesia, seperti ketidakseimbangan kapabilitas dengan
Malaysia, harmonisasi kebijakan pusat dan daerah maupun kebijakan lintas
sektoral, serta redefinisi konservasi
6. Kajian pustaka
Sungguh pun demekian, kerjasama perbatasan melalui konservasi hutan harus
dilihat sebagai suatu cara yang tersedia bagi pemerintah Indonesia untuk
membangun kepercayaan dan mengurai permasalahan dengan Malaysia terkait
deforestasi, penjarahan dan penyelundupan hasil hutan, perubahan luasan
teritori akibat pergeseran patok batas negara, serta arus tenaga kerja (TKI) ilegal
dari perbatasan Kalimantan.
Kedua, Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Siti Noorehan Mohd Zaain,
melakukan penelitian dengan judul “Perbatasan Malaysia-Indonesia di
Kalimantan dan Komunikasi Politik”.
Kesimpulan penelitian tersebut, yaitu:
Memang penjagaan kawasan perbatasan bukan satu-satunya jalan untuk
mempertahankan kedaulatan negara. Yang tidk boleh dilupakan adalah
mensejahterakan masyarakat di kawasan perbatasan karena merekalah
pemangku utama kawasan perbatasan. Berdasarkan studi pencapaian MDGs
kawasan perbatasan yang dilakukan INFID dan sebuah NGO di kalimantan
sepanjang 2007, ditemukan fakta bahwa mayoritas masyarakat di kawasan
perbatasan kalimantan di bawah garis kemiskinan
7. Kajian pustaka
Dalam identifikasi kementerian negara pembangunan Daerah tertinggal,
wilayah sepanjang perbatasan masuk kategori kabupaten tertinggal. Jurang
kemakmuran amat lebar jika dibandingkan tingkat kesejahteraan masyarkat
di negara tetangga. Karena itu, pesona kemakmuran di seberang perbatasan
membuat WNI di kawasan perbatasan harus menyeberang untuk mengadu
nasib. Maka, spekulasi masuknya warga negara Indonesia menjadi pasukan
para militer askar wataniah karena alasan ekonomi tidak mengada-ada.
Realitas kawasan perbatasan kalimantan yang rentan dan pertahanan yang
rapuh menyuburkan bisnis-bisnis ilegal yang terkait kejahatan transnasional,
misalnya illegal logging, perdagangan perempuan, dan pengerahan buruh
migran tak berdokumen (undocumented migran workers). Dengan menelisik
kompleksnya masalah perbatasan Indonesia-Malaysia, kabar rekruitmen
warga Indonesia menjadi para militer Askar Wataniah tidak harus ditanggapi
secara reaksioner dan menjadi komoditas politik, tetapi harus menjadi
pembelajaran dari kegagalan kita mengelola perbatasan. Masalah perbatasan
bukan hanya masalah menjaga, tetapi juga menyejahterakan masyarakat
pemngku perbatasan.
8. Potret permasalahan
Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang menetap di daerah perbatasan
Kalimantan Timur umumnya kemampuan sosial dan ekonominya jauh lebih
rendah dibanding dengan kondisi sosial ekonomiwarga negara tetangga
(Malaysia). Hal ini mengakibatkan timbulnya banyak permasalahan dan kegiatan
ilegal di daerah perbatasan yang dikhawatirkan dalam jangDemokratik Timor
Leste danAustralia. Pada kawasan perbatasan laut (maritim) pada umumnya
berupa pulau-pulau terluar yangjumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau
kecil.2 Kawasan perbatasan di Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki potensi
sumber daya alam (SDA) yang cukup besar, serta merupakan wilayah yang sangat
strategis bagi pertahanan dan keamanan Negara RI. Wilayah geografis yang
terletak di sepanjang garis perbatasan negara antara Republik Indonesia dengan
Malaysia meliputi Kabupaten Nunukan, Malinau, Kutai Barat, sedangkan negara
Malaysia meliputi Negara Bagian Sabah dan Sarawak. Panjang garis
perbatasan1.038 km dan batas antar daerah sepanjang 3.882,86 km berdasarkan
ketetapan hukum tentang batas-batas wilayah negara
9. Potret permasalahan
Namun, secara umum pembangunan wilayah perbatasan di Kalimantan Timur
masih jauh tertinggal dibandingkan dengan pembangunan di wilayah negara
tetangga (Malaysia).Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang menetap di
daerah perbatasan Kalimantan Timur umumnya kemampuan sosial dan
ekonominya jauh lebih rendah dibanding dengan kondisi sosial ekonomiwarga
negara tetangga (Malaysia). Hal ini mengakibatkan timbulnya banyak
permasalahan dan kegiatan ilegal di daerah perbatasan yang dikhawatirkan dalam
jangka panjang dapat menimbulkan berbagai kerawanan sosial atau
permasalahan social.
Permasalahan mendasar pembangunan di wilayah perbatasan adalah isolasi
wilayah. Kebanyakan daerah perbatasan yang terisolasi tidak dapat mengakses
berbagai aspek yang tersedia seperti di daerah perkotaan. Permasalahan yang
tidak pernah tertangani ini kemudian berdampak terhadap kegiatan
pengembangan kawasan pada seluruh bidang pembangunan, termasuk kualitas
Sumber Daya Manusia(SDM), pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pertanian
dalam artiluas
10. Pembahasan terhadap
permasalahan
Permasalahan mendasar pembangunan di wilayah perbatasan adalah isolasi
wilayah. Kebanyakan daerah perbatasan yang terisolasi tidak dapat mengakses
berbagai aspek yang tersedia seperti di daerah perkotaan.
Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia. Pembangunan daerah diarahkan untuk memanfaatkan
secara optimal potensi sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya
manusia dengan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian pembangunan daerah mempunyai tiga ciri pokok yaitu
meliputi seluruh aspek kehidupan, dilaksanakan secara terpadu, dan
meningkatkan swadaya masyarakat.
11. Pembahasan terhadap permasalahan
Permasalahan yang tidak pernah tertangani ini kemudian berdampak terhadap
kegiatan pengembangan kawasan pada seluruh bidang pembangunan, termasuk
kualitas Sumber Daya Manusia(SDM), pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan
pertanian dalam artiluas.3Umumnya permasalahan daerah perbatasan mencakup
berbagai aspek seperti;
Pertama, aspek batas wilayah negara banyak menimbulkan dampak negatif,
berbagai insiden di perbatasan, dan pelanggaran wilayah kedaulatan. Masalah-
masalah pelanggaran hukum dan sulitnya penegakan hukum di perbatasan
menjadi sulit dikelola, dikontrol dan memerlukan kerjasama antar negara.
Demikian pula dengan implementasi pos perbatasan dan fasilitasi custom,
imigration and quarantine (CIQ) menjadi tidak optimal dan terkendala, akibatnya
terjadi berbagai kegiatan ilegal lintas batas.
Kedua, aspek ekonomi. Penataan ruang disusun belum pro-rakyat, pro-poor, dan
pro-perbatasan halaman depan negara
12. Pembahasan terhadap permasalahan
Akibat dari pandangan seperti itu berimplikasi pada kondisi ekonomi di
perbatasan seperti tercermin dewasa ini, yaitu seperti: (a) sangat kurangnya
infrastruktur ekonomi di perbatasan, baik transportasi,komunikasi, informasi,
maupun perbankan. Terjadinya kesenjangan pembangunan baik di dalam negeri
maupun dengan negara tetangga; (b) ketersediaan prasarana dan sarana
berkenaan dengan wilayah dan fasilitas social ekonomi masih sangat kurang
memadai; (c) angka kemiskinan yang tinggi dengan jumlah keluarga yang pra-
sejahtera yang tinggi pula jadi fenomena umum masyarakat perbatasan, dan; (d)
terisolasinya masyarakat perbatasan akibat rendahnya aksesibilitas kawasan
perbatasan menuju pusat pertumbuhan dan pasar, baik melalui jalur darat, laut,
maupun udara.
13. Kesimpulan
Penelitian ini merumuskan suatu kesimpulan model pembangunan daerah yang
khususnya di daerah perbatasan, bahwa pentingnya melihat dari sisi tradisi atau
kearifan lokal dan pola pikir Masyarakat yang ada pada daerah tersebut.
Pembangunan masyarakat atau sumber daya manusia merupakan hal yang utama
setelah pembangunan infrastruktur, karena bagaimana mungkin masyrakatnya
mampu menerima pembanguna dan mau mendorong pembangunan yang ada di
daerahnya jika tidak ada perubahan pola pikir dari masyarakat setempat. Oleh
karena itu pemerintah daerah atau pemerintah pusat harus memperhatikan
sumber daya manusianya. Wilayah perbatasan suatu negara merupakan modal
utama kedaulatan suatu negara.
14. Kesimpulan
Wilayah perbatasan sering kali menimbulkan berbagai Permasalahan terkait
dengan pengeloalaan wilayah.
Saran pada penelitian ini adalah perlu lebih banyak penelitian dilakukan
seperti bentuk dan model pembangunan di daerah-daerah terluar, terdepan
dan tertinggal agar dapat menjadi masukan bagi pihak pemerintah daerah
dan pusat dalam mengalakkan pembangunan di daerah-daerah.