SlideShare a Scribd company logo
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
1. Urusan pemerintahan yang sepenuhnya tetap menjadi
kewenangan pemerintah pusat adalah:
Menurut UU No. 32 Tahun 2004
Politik Luar Negeri
Pertahanan
Keamanan
Yustisi
Moneter dan
Fiskal Nasional
Agama
Lanjutan…..
a. Politik Luar Negeri, adalah urusan pengangkatan pejabat diplomatik dan menunjuk warga negara untuk duduk dalam jabatan Lembaga
Internasional, menetapkan kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan negara lain, menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri, dan
sebagainya;
b. Pertahanan, adalah misalnya mendirikan atau membentuk angkatan bersejata, menyatakan damai dan perang, menyatakan negara atau sebagian
negara dalam keadaan bahaya, membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan, menetpkan kebijakan untuk wajib
militer, bela negara bagi setiap warga negara, dan sebagainya;
c. Keamanan, adalah mendirikan atau membentuk kepolisian negara, menetapkan kebijakan keamanan nasional, menindak setiap orang yang
melanggar hukum negara, menindak kelompok atau organisasi yang kegiatannya mengganggu keamanan negara, dan sebagainya;
d. Moneter dan fisikal nasional, adalah misalnya mencetak uang dan menentukan nilai mata uang, menetapkan kebijakan moneter/fisikal,
mengendalikan peredaran uang, dan sebagainya;
e. Yustisi, adalah misalnya mendirikan Lembaga peradilan mengangkat hakim dan jaksa, mendirikan Lembaga Permasyarakatan menetapkan
kebjikana kehakiman dan keimigrasian, memberikan grasi, amnesti, abolisi, membentuk undang-undang, peraturan pengganti undang-undang,
peraturan pemerintah dan peraturan lain yang berskala nasional, dan lain sebagainya;
f. Agama, adalah misalnya menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional, memberi hak pengakuan terhadap keberadaan suatu
agama, menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan, dan sebagainya;
2. Urusan Pemerintahan Yang Bersifat Concurrent.
• Urusan pemerintahan yang bersifat concurrent, yaitu urusan pemerintahan yang
penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu, dapat dilaksanakan bersama antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dengan demikian, pada setiap urusan yang
bersifat concurrent senantiasa ada bagian urusan yang menjadi wewenang pemerintahan
pusat dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada provinsi, dan ada pula bagian urusan
yang diserahkan kepada kabupaten/kota.
Kriteria-kriteria berikut ini.
a. Kriteria eksternalistis yaitu pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan
dampak/akibat yang ditimbulkan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut. Apabila dampak
yang ditimbulkan bersifat lokal, urusan pemerintahan tersebut menjadi wewenang kabupaten/kota; apabila
regional menjadi wewenang provinsi, dan apabila nasional, menjadi wewenang pemerintah pusat.
b. Kriteria akuntabilitas yaitu pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan pertimbangan bahwa
tingkat pemerintahan yang menangani sesuatu bagian urusan adalah tingkat pemerintahan yang lebih
langsung/dekat dengan dampak/akibat dari urusan yang ditangani tersebut. Dengan demikian, akuntabilitas
penyelenggaraan bagian urusan pemerintahan tersebut kepada masyarakat akan lebih terjamin.
c. Kriteria efisiensi yaitu pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan
tersedianya sumber daya (personel, dana dan peralatan) untuk mendapatkan ketepatan, kepastian dan
kecepatan hasil yang harus dicapai dalam penyelenggaraan bagian urusan.
d. Keserasian hubungan adalah bahwa pengelolaan bagian urusan pemerintahan yang dikerjakan oleh tingkat
pemerintahan yang berbeda, bersifat saling berhubungan (interkoneksi), saling tergantung (interinpendensi),
dan saling mendukung sebagai satu kesenian sistem dengan memperhatikan cakupan kemanfaatan.
Menurut UU No. 32
Tahun 2004
Urusan Pemerintahan
Urusan
Piihan
Urusan Wajib
Pelayanan
dasar.
Pendidikan
dasar,
kesehatan,
perumahan,
kebutuhan hidup
minimal,
prasarana
lingkungan
dasar.
Potensi unggulan dan
kekhasan daerah.
Urusan secara nyata
dan berpotensi untuk
meningkatkan
kesejahteraan sesuai
kondisi, kekhasan, dan
potensi unggulan
daerah.
Urusan pemerintahan wajib adalah yang sangat mendasar yang
berkaitan dengan hak dan pelayanan warga negara, antara lain :
Perlindungan hak konstitusional;
Perlindungan kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat,
ketentraman dan kepentingan umum dalam rangka menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan
perjanjian internasional.
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang;
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. Penanganan bidang kesehatan;
f. Penyelenggaraan pendidikan, dan alokasi sumber daya manusia potensial;
g. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota;
h. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
i. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota;
j. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
Menurut ketentuan Pasal 13 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004, urusan wajib
yang menjadi urusan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota meliputi :
PILIHAN
KABUPATEN
KOTA
PROVINSI
MELIPUTI URUSAN PEMERINTAHAN YANG SECARA NYATA ADA DAN
BERPOTENSI.
UNTUK : KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SESUAI DENGAN :
 KONDISI
 KEKHASAN
 POTENSI UNGGULAN DAERAH
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah

More Related Content

What's hot

UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Frans Dione
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Suprijanto Rijadi
 
Perimbangan kekuasaan
Perimbangan kekuasaanPerimbangan kekuasaan
Perimbangan kekuasaan
Lana Karyatna
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas PembantuanPeraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
Penataan Ruang
 
Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Medan Comonity
 
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Penataan Ruang
 
Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014
Teguh Aafila
 
Naskah akademik perda bumd gunungsitoli
Naskah akademik perda bumd gunungsitoliNaskah akademik perda bumd gunungsitoli
Naskah akademik perda bumd gunungsitoliYohannes Halawa
 
1 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 20041 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 2004
bappedameme
 
naskah-akademik-lengkap
naskah-akademik-lengkapnaskah-akademik-lengkap
naskah-akademik-lengkap
Imam Mukhlasin
 
0 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 20040 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 2004
bappedameme
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Penataan Ruang
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Arifuddin Ali
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahWinarto Winartoap
 
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan DaerahPeraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Penataan Ruang
 
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Ade Suerani
 
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
sudiantosihite
 

What's hot (20)

UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Perimbangan kekuasaan
Perimbangan kekuasaanPerimbangan kekuasaan
Perimbangan kekuasaan
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Pp 38 2007
Pp 38 2007Pp 38 2007
Pp 38 2007
 
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas PembantuanPeraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
 
Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008
 
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
 
Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014
 
Naskah akademik perda bumd gunungsitoli
Naskah akademik perda bumd gunungsitoliNaskah akademik perda bumd gunungsitoli
Naskah akademik perda bumd gunungsitoli
 
1 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 20041 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 2004
 
naskah-akademik-lengkap
naskah-akademik-lengkapnaskah-akademik-lengkap
naskah-akademik-lengkap
 
0 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 20040 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 2004
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
 
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
 
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan DaerahPeraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
 
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
 
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
 

Similar to Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah

Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahHubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
natal kristiono
 
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan DaerahHubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
ani anjaswati
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
AsuKina
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
Mohammad Khoirudin
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
Darvin Try Ananda
 
Kebijakan otonomi daerah_dalam_kerangka_nkri
Kebijakan otonomi daerah_dalam_kerangka_nkriKebijakan otonomi daerah_dalam_kerangka_nkri
Kebijakan otonomi daerah_dalam_kerangka_nkri
Hendra Nugraha
 
Makalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesiaMakalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesia
Septian Muna Barakati
 
sister-city.ppt sister-city.ppt sister-city.ppt
sister-city.ppt sister-city.ppt sister-city.pptsister-city.ppt sister-city.ppt sister-city.ppt
sister-city.ppt sister-city.ppt sister-city.ppt
ChafidDiyanto
 
Pkn
PknPkn
Resume kewarganegaraan poltranas
Resume kewarganegaraan poltranasResume kewarganegaraan poltranas
Resume kewarganegaraan poltranas
amedhamdani
 
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
EkiDarmawan4
 
Paper_Formulasi Kelembagaan untuk BNPP (Firkan DSF) _Final_26 March 2010
Paper_Formulasi Kelembagaan untuk BNPP (Firkan DSF) _Final_26 March 2010Paper_Formulasi Kelembagaan untuk BNPP (Firkan DSF) _Final_26 March 2010
Paper_Formulasi Kelembagaan untuk BNPP (Firkan DSF) _Final_26 March 2010Firkan Maulana
 
Bab 3 politik dan strategi nasional
Bab 3 politik dan strategi nasionalBab 3 politik dan strategi nasional
Bab 3 politik dan strategi nasional
Titikbudiarti
 
Power Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdfPower Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdf
GiantoGianto3
 
Power Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdfPower Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdf
ekalarassari
 
Power Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdfPower Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdf
anggiepuspitasari
 
Konsep Otonomi Daerah
Konsep Otonomi DaerahKonsep Otonomi Daerah
Konsep Otonomi Daerah
Siti Sahati
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
hoseapito
 

Similar to Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah (20)

Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahHubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
 
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan DaerahHubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Kebijakan otonomi daerah_dalam_kerangka_nkri
Kebijakan otonomi daerah_dalam_kerangka_nkriKebijakan otonomi daerah_dalam_kerangka_nkri
Kebijakan otonomi daerah_dalam_kerangka_nkri
 
Makalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesiaMakalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesia
 
sister-city.ppt sister-city.ppt sister-city.ppt
sister-city.ppt sister-city.ppt sister-city.pptsister-city.ppt sister-city.ppt sister-city.ppt
sister-city.ppt sister-city.ppt sister-city.ppt
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Resume kewarganegaraan poltranas
Resume kewarganegaraan poltranasResume kewarganegaraan poltranas
Resume kewarganegaraan poltranas
 
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
 
Paper_Formulasi Kelembagaan untuk BNPP (Firkan DSF) _Final_26 March 2010
Paper_Formulasi Kelembagaan untuk BNPP (Firkan DSF) _Final_26 March 2010Paper_Formulasi Kelembagaan untuk BNPP (Firkan DSF) _Final_26 March 2010
Paper_Formulasi Kelembagaan untuk BNPP (Firkan DSF) _Final_26 March 2010
 
Bab 3 politik dan strategi nasional
Bab 3 politik dan strategi nasionalBab 3 politik dan strategi nasional
Bab 3 politik dan strategi nasional
 
Makalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesiaMakalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesia
 
Makalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesiaMakalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesia
 
Power Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdfPower Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdf
 
Power Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdfPower Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdf
 
Power Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdfPower Point BAB 1.pdf
Power Point BAB 1.pdf
 
Konsep Otonomi Daerah
Konsep Otonomi DaerahKonsep Otonomi Daerah
Konsep Otonomi Daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 

More from Siti Sahati

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
Siti Sahati
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
Siti Sahati
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Siti Sahati
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
Siti Sahati
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
Siti Sahati
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
Siti Sahati
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Siti Sahati
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
Siti Sahati
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Siti Sahati
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Siti Sahati
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
Siti Sahati
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Siti Sahati
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
Siti Sahati
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
Siti Sahati
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Siti Sahati
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
Siti Sahati
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
Siti Sahati
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Siti Sahati
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
Siti Sahati
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
Siti Sahati
 

More from Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 

Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah

  • 2.
  • 3. 1. Urusan pemerintahan yang sepenuhnya tetap menjadi kewenangan pemerintah pusat adalah: Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Politik Luar Negeri Pertahanan Keamanan Yustisi Moneter dan Fiskal Nasional Agama
  • 4. Lanjutan….. a. Politik Luar Negeri, adalah urusan pengangkatan pejabat diplomatik dan menunjuk warga negara untuk duduk dalam jabatan Lembaga Internasional, menetapkan kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan negara lain, menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri, dan sebagainya; b. Pertahanan, adalah misalnya mendirikan atau membentuk angkatan bersejata, menyatakan damai dan perang, menyatakan negara atau sebagian negara dalam keadaan bahaya, membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan, menetpkan kebijakan untuk wajib militer, bela negara bagi setiap warga negara, dan sebagainya; c. Keamanan, adalah mendirikan atau membentuk kepolisian negara, menetapkan kebijakan keamanan nasional, menindak setiap orang yang melanggar hukum negara, menindak kelompok atau organisasi yang kegiatannya mengganggu keamanan negara, dan sebagainya; d. Moneter dan fisikal nasional, adalah misalnya mencetak uang dan menentukan nilai mata uang, menetapkan kebijakan moneter/fisikal, mengendalikan peredaran uang, dan sebagainya; e. Yustisi, adalah misalnya mendirikan Lembaga peradilan mengangkat hakim dan jaksa, mendirikan Lembaga Permasyarakatan menetapkan kebjikana kehakiman dan keimigrasian, memberikan grasi, amnesti, abolisi, membentuk undang-undang, peraturan pengganti undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan lain yang berskala nasional, dan lain sebagainya; f. Agama, adalah misalnya menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional, memberi hak pengakuan terhadap keberadaan suatu agama, menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan, dan sebagainya;
  • 5. 2. Urusan Pemerintahan Yang Bersifat Concurrent. • Urusan pemerintahan yang bersifat concurrent, yaitu urusan pemerintahan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu, dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dengan demikian, pada setiap urusan yang bersifat concurrent senantiasa ada bagian urusan yang menjadi wewenang pemerintahan pusat dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada provinsi, dan ada pula bagian urusan yang diserahkan kepada kabupaten/kota.
  • 6. Kriteria-kriteria berikut ini. a. Kriteria eksternalistis yaitu pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan dampak/akibat yang ditimbulkan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan tersebut. Apabila dampak yang ditimbulkan bersifat lokal, urusan pemerintahan tersebut menjadi wewenang kabupaten/kota; apabila regional menjadi wewenang provinsi, dan apabila nasional, menjadi wewenang pemerintah pusat. b. Kriteria akuntabilitas yaitu pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan pertimbangan bahwa tingkat pemerintahan yang menangani sesuatu bagian urusan adalah tingkat pemerintahan yang lebih langsung/dekat dengan dampak/akibat dari urusan yang ditangani tersebut. Dengan demikian, akuntabilitas penyelenggaraan bagian urusan pemerintahan tersebut kepada masyarakat akan lebih terjamin. c. Kriteria efisiensi yaitu pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan tersedianya sumber daya (personel, dana dan peralatan) untuk mendapatkan ketepatan, kepastian dan kecepatan hasil yang harus dicapai dalam penyelenggaraan bagian urusan. d. Keserasian hubungan adalah bahwa pengelolaan bagian urusan pemerintahan yang dikerjakan oleh tingkat pemerintahan yang berbeda, bersifat saling berhubungan (interkoneksi), saling tergantung (interinpendensi), dan saling mendukung sebagai satu kesenian sistem dengan memperhatikan cakupan kemanfaatan.
  • 7. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Urusan Pemerintahan Urusan Piihan Urusan Wajib Pelayanan dasar. Pendidikan dasar, kesehatan, perumahan, kebutuhan hidup minimal, prasarana lingkungan dasar. Potensi unggulan dan kekhasan daerah. Urusan secara nyata dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan sesuai kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah.
  • 8. Urusan pemerintahan wajib adalah yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan warga negara, antara lain : Perlindungan hak konstitusional; Perlindungan kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, ketentraman dan kepentingan umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian internasional.
  • 9. a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan; b. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang; c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; d. Penyediaan sarana dan prasarana umum; e. Penanganan bidang kesehatan; f. Penyelenggaraan pendidikan, dan alokasi sumber daya manusia potensial; g. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota; h. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil; i. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota; j. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Menurut ketentuan Pasal 13 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004, urusan wajib yang menjadi urusan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota meliputi :
  • 10. PILIHAN KABUPATEN KOTA PROVINSI MELIPUTI URUSAN PEMERINTAHAN YANG SECARA NYATA ADA DAN BERPOTENSI. UNTUK : KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SESUAI DENGAN :  KONDISI  KEKHASAN  POTENSI UNGGULAN DAERAH