Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan di wilayah perbatasan Kalimantan Utara-Malaysia. Penduduk di perbatasan mengalami kesulitan akses sumber daya ekonomi dan pengawasan pemerintah yang kurang memadai. Permasalahan yang sering terjadi antara lain pelintas batas illegal, perdagangan senjata dan narkoba, serta konflik sosial. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya seperti pembangunan jangka pan
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...Khusnul Digayolanda
Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada di kecamatan.
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdfTitikSumarnik1
Potret permasalahan pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia meliputi aspek pengaturan area perbatasan yang kurang memadai, infrastruktur yang buruk, serta keterbatasan layanan sosial dasar dan pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan pendekatan pembangunan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta penguatan aspek pertahanan dan keamanan di wilay
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...Khusnul Digayolanda
Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada di kecamatan.
PPT_UTS TEORI PEMBANGUNAN_TITIK SUMARNIK_NIM 211102048.pdfTitikSumarnik1
Potret permasalahan pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia meliputi aspek pengaturan area perbatasan yang kurang memadai, infrastruktur yang buruk, serta keterbatasan layanan sosial dasar dan pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan pendekatan pembangunan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta penguatan aspek pertahanan dan keamanan di wilay
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya mereformasi sistem manajemen perbatasan Indonesia agar lebih efektif dan akuntabel. Reformasi perlu dilakukan dengan merancang desain besar pengelolaan kawasan perbatasan secara terencana dan mengubah pendekatan dari semata-mata keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan.
Dokumen tersebut membahas persoalan yang muncul di perbatasan negara Indonesia, seperti perubahan batas wilayah, penyelundupan, dan kejahatan transnasional. Ada beberapa aspek yang rawan, yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan & keamanan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain menetapkan batas wilayah, memperkuat diplomasi, membangun infrastruktur, dan meningkatkan kesejahteraan
Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia. Saat ini pengelolaan wilayah perbatasan masih mengkhawatirkan karena meningkatnya kejahatan di perbatasan. Diperlukan pembagian kewenangan yang jelas antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pengawasan dan pembangunan di wilayah perbatasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan wilayah perbatasan di Indonesia. Terdapat beberapa poin penting yaitu: (1) Kawasan perbatasan merupakan wilayah strategis dari segi keamanan, sosial, dan ekonomi; (2) Sistem manajemen perbatasan di Indonesia kurang efektif dan akuntabel; (3) Diperlukan pendekatan pengelolaan perbatasan yang mempertimbangkan aspek keamanan, kesejahteraan masyarakat, dan pembang
pengembangan wilaway perbatasan sebagai upaya pemerataan pembangunanMesyMelinda
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan wilayah perbatasan di Indonesia untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. Wilayah perbatasan memiliki tantangan berupa pertumbuhan yang lebih lambat dibanding wilayah non-perbatasan karena isolasi fisik dan perhatian pemerintah. Strategi yang diusulkan meliputi pengembangan ekonomi pedesaan, peningkatan akses masyarakat ke sumber daya dan pasar, serta percepatan pembangunan infrastrukt
1. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memasukkan program pengembangan wilayah perbatasan dan pesisir serta pulau-pulau kecil ke dalam RPJMD 2016-2021 untuk menangani permasalahan di kawasan perbatasan seperti infrastruktur yang minim dan illegal logging.
2. Strategi pengembangan kawasan perbatasan di Kepulauan Riau meliputi menjadikannya sebagai beranda terdepan, pembangunan berbasis kesejahteraan, pusat pertumbuhan e
PRESENTASI MENGENAI “ STRATEGI PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU “
Nama : Nita Eka Wahyuni
Nim : 21102001
Prodi : Ilmu Pemerintahan
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptxJeremieTanRambe
Dokumen tersebut membahas upaya pemerataan pembangunan wilayah di Indonesia dengan mengembangkan wilayah perbatasan. Wilayah perbatasan cenderung tumbuh lambat karena faktor alam, jarak, dan investasi. Dokumen ini menyarankan strategi seperti diversifikasi ekonomi desa, pemasaran produk pertanian, akses sumber daya, dan penguatan masyarakat untuk mengembangkan wilayah perbatasan.
Dokumen tersebut membahas tentang ancaman disintegrasi bangsa Indonesia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti geografi, demografi, kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dokumen ini juga menjelaskan proses terjadinya disintegrasi bangsa serta strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulanginya, seperti menanamkan nilai-nilai Pancasila dan persatuan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya mereformasi sistem manajemen perbatasan Indonesia agar lebih efektif dan akuntabel. Reformasi perlu dilakukan dengan merancang desain besar pengelolaan kawasan perbatasan secara terencana dan mengubah pendekatan dari semata-mata keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan.
Dokumen tersebut membahas persoalan yang muncul di perbatasan negara Indonesia, seperti perubahan batas wilayah, penyelundupan, dan kejahatan transnasional. Ada beberapa aspek yang rawan, yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan & keamanan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain menetapkan batas wilayah, memperkuat diplomasi, membangun infrastruktur, dan meningkatkan kesejahteraan
Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia. Saat ini pengelolaan wilayah perbatasan masih mengkhawatirkan karena meningkatnya kejahatan di perbatasan. Diperlukan pembagian kewenangan yang jelas antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pengawasan dan pembangunan di wilayah perbatasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan wilayah perbatasan di Indonesia. Terdapat beberapa poin penting yaitu: (1) Kawasan perbatasan merupakan wilayah strategis dari segi keamanan, sosial, dan ekonomi; (2) Sistem manajemen perbatasan di Indonesia kurang efektif dan akuntabel; (3) Diperlukan pendekatan pengelolaan perbatasan yang mempertimbangkan aspek keamanan, kesejahteraan masyarakat, dan pembang
pengembangan wilaway perbatasan sebagai upaya pemerataan pembangunanMesyMelinda
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan wilayah perbatasan di Indonesia untuk mewujudkan pemerataan pembangunan. Wilayah perbatasan memiliki tantangan berupa pertumbuhan yang lebih lambat dibanding wilayah non-perbatasan karena isolasi fisik dan perhatian pemerintah. Strategi yang diusulkan meliputi pengembangan ekonomi pedesaan, peningkatan akses masyarakat ke sumber daya dan pasar, serta percepatan pembangunan infrastrukt
1. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memasukkan program pengembangan wilayah perbatasan dan pesisir serta pulau-pulau kecil ke dalam RPJMD 2016-2021 untuk menangani permasalahan di kawasan perbatasan seperti infrastruktur yang minim dan illegal logging.
2. Strategi pengembangan kawasan perbatasan di Kepulauan Riau meliputi menjadikannya sebagai beranda terdepan, pembangunan berbasis kesejahteraan, pusat pertumbuhan e
PRESENTASI MENGENAI “ STRATEGI PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU “
Nama : Nita Eka Wahyuni
Nim : 21102001
Prodi : Ilmu Pemerintahan
PPT TEORI PEMBANGUNAN_JEREMIE TAN RAMBE _21102068.pptxJeremieTanRambe
Dokumen tersebut membahas upaya pemerataan pembangunan wilayah di Indonesia dengan mengembangkan wilayah perbatasan. Wilayah perbatasan cenderung tumbuh lambat karena faktor alam, jarak, dan investasi. Dokumen ini menyarankan strategi seperti diversifikasi ekonomi desa, pemasaran produk pertanian, akses sumber daya, dan penguatan masyarakat untuk mengembangkan wilayah perbatasan.
Dokumen tersebut membahas tentang ancaman disintegrasi bangsa Indonesia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti geografi, demografi, kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dokumen ini juga menjelaskan proses terjadinya disintegrasi bangsa serta strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulanginya, seperti menanamkan nilai-nilai Pancasila dan persatuan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
2. Latar Belakang
Perbatasan negara merupakan manifestasi utama
kedaulatan wilayah suatu negara. Perbatasan suatu negara
mempunyai peranan penting dalam penentuan batas
wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber daya alam,
menjaga keamanan dan keutuhan wilayah. Penentuan
perbatasan negara dalam banyak hal ditentukan oleh
proses historis, politik, hukum nasional dan internasional.
3. Secara umum, garis batas tidak hanya merupakan garis
demarkasi yang memisahkan sistim hukum yang berlaku antar negara,
tetapi juga merupakan titik singgung (contact point) struktur
kekuatan teritorial nasional dari negara-negara yang berbatasan.
Garis batas ini pada dasarnya memiliki dua fungsi, yaitu
(1)kedalam, untuk pengaturan administrasi pemerintahan dan
penerapan hukum nasional dalam rangka kehidupan berbangsa
dan bernegara; dan
(2)keluar, berkaitan dengan hubungan internasional, untuk
menunjukkan hak-hak dan kewajiban menyangkut perjanjian
bilateral, regional maupun internasional dalam rangka kehidupan
berbangsa dan bernegara
4. Penduduk Indonesia yang tinggal di perbatasan mengalami
permasalahan kehidupan yang kompleks.
Disamping secara fisik - mereka tinggal amat jauh dan terpencil dari
Ibukota negara di Jakarta. Sebaliknya, mereka berjarak amat dekat
dengan negara tetangga. Bahkan, memiliki bahasa, budaya dan ciri-ciri
fisik yang hampir sama dengan penduduk di negeri tetangga.
Namun kesamaan ciri-ciri fisik ini tidak menjamin ada kesamaan tingkat
kesejahteraan dan strata ekonomi antara warga dua negara yang
berbatasan. Tidak sedikit WNI di perbatasan hidup serba kekurangan
dengan akses terhadap sumber daya-sumber daya ekonomi yang sulit dan
terbatas jumlanya.
5. Permasalahan kependudukan tersebut juga didukung dengan
pengawasan pemerintah yang masih sangat kurang. Perbatasan
antara Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan Barat dan Kalimantan
Utara, serta di Propinsi Papua yang berbatasan dengan negara Papua
New Guinea adalah amat panjang dan luas, namun hanya diawasi oleh
pos lintas batas, pos pengawasan dan petugas yang tidak banyak serta
fasilitas teknologi pengamanan perbatasan yang kurang mumpuni.
Ditunjang pula dengan pergejolakan politik internal yang tidak
stabil di daerah perbatasan, maka kondisi keamanan di perbatasan
dapat dibilang rawan. Belum lagi dengan potensi masuknya imigran
gelap ke daerah Indonesia, atau dari Indonesia ke negeri tetangga
secara illegal, adalah juga amat besar.
6. Pada era otonomi daerah yang sedang berlangsung
saat ini, pemerintah daerah mempunyai kewenangan lebih
untuk mengelola daerahnya masing-masing, termasuk
daerah yang berbatasan dengan negara lain. Terjadinya
tumpang tindih kewenangan, kurang harmonisnya
hubungan kerja dan tingginya ego sektoral adalah
konsekuensi dari banyaknya instansi yang terlibat.
7. Kalimantan Utara sebagai salah satu provinsi
Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara
tetangga Malaysia, tentu membutuhkan suatu perhatian
dalam pengelolaan kawasan perbatasan. Selama ini
kehidupan di daerah kawasan perbatasan identik dengan
sesuatu dengan sebutan yang “terpencil, terbelakang,
termiskin, dan terabaikan”.
Hal ini disebabkan karena tidak dipikirkan atau hanya
sebagai halaman belakang suatu kehidupan bangsa ini,
masalah perbatasan akan hangat dibicarakan jika bangsa
ini diusik dengan bangsa tetangga.
8. Berikut keadaan wilayah perbatasan di Nunukan, Kalimantan
Utara
Karena posisinya yang berbatasan langsung dengan
negara tetangga, maka setiap perkembangan situasi maupun
kemajuan berbagai bidang di negara tetangga akan
berpengaruh terhadap masyarakat Nunukan. Perekonomian
negara tetangga mengalami kemajuan lebih baik dibanding
Nunukan.
Hal ini terbukti dengan adanya perkembangan dan perbaikan
sarana prasarana transportasi, sarana perdagangan,
perbankan, pendidikan dan kesehatan di negara tetangga
yang jauh lebih baik dan lebih maju.
9. Permasalahan yang sering terjadi antara Nunukan
dan Sabah, yaitu pelintas batas illegal sebagai pintu masuk
dan keluar manusia dan barang, serta perdagangan
senjata illegal, masalah fasilitas kesehatan dan pendidikan
yang kurang, illegal fishing, women and child trades
(human trafficking), TKI illegal, peredaran narkotika,
penyelundupan bahan bakar minyak, pengambilan bahan
tambang, serta konflik sosial dan politik, yang mana
kesemuanya ini sangat merugikan kedua belah pihak serta
dapat mengakibatkan konflik yang berkepanjangan.
10. Permasalahan tersebut adalah bukti beratnya
hidup secara normal di perbatasan, belum lagi
ditambah dengan minimnya sarana dan prasarana umum
penunjang dan keterisolasian wilayah serta masalah
keamanan yang menyebabkan makin menurunnya taraf
hidup masyarakat yang berdiam di wilayah perbatasan.
11. Dari perkembangan kondisi aktual yang ada di lapangan,
paling tidak terdapat 3 (tiga) isu yang paling menonjol,
yakni:
• Konflik Perbatasan,
• Illegal Logging, dan
• Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
12. Berikut Merupakan Upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia Dalam
Menangani Keamanan di Perbatasan Nunukan.
A. Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Nunukan
Tahun 2005-2025
Arah pengembangan kawasan strategis ekonomi dalam RPJMN
2005-2025 adalah mendorong pembangunan kawasan strategis dan
kawasan cepat tumbuh lainnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
yang memiliki skala aktivitas ekonomi yang berorientasi pada daya saing
nasional dan internasional sehingga dapat mengembangkan wilayah-
wilayah tertinggal di sekitarnya dalam suatu „sistem wilayah
pengembangan ekonomi‟ yang sinergis melalui keterkaitan mata-rantai
proses industri dan distribusi
13. B. Pembentukan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010
Tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), sebagai
tindak lanjut dari UU No. 43 Tahun 2008 tentang wilayah negara
merupakan komitmen pemerintah yang kuat untuk membangun
wilayah perbatasan. Pembentukan BNPP diharapkan mampu
mengatasi permasalahan yang ada di wilayah-wilayah perbatasan
agar supaya masyarakat di wilayah tersebut bisa ikut menikmati
pembangunan
14. Sumber Referensi
Direktorat Analisis Dampak Kependudukan BKKBN. Kesejahteraan dan Keamanan
Penduduk di Wilayah Perbatasan Indonesia. http://www. bkkbn.go.id/kependudukan
/DITDAMDUK /Policy%20Brief/ (keamanan%20perbatasan)_opt.pdf (di akses pada17
Mei 2016 pukul 14:15:05 WIB)
Octavia Ervina. H. 2013. Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Menangani Masalah
Keamanan di Perbatasan Indonesia-Malaysia. dalam http://ejournal.hi.fisip-
unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/10/eJournal%20(10-31-13-05-47-55).pdf
(di akses pada17 Mei 2016 pukul 14:15:05 WIB)
Drs. M. Tarno Seman, M.Si.2 dan Drs. Sumanto, M.Si. 2014. Permasalahan dan Rencana
Pengembangan Kawasan Perbatasan Di Provinsi Kalimantan Utara. Dalam
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=250669&val=6702&title=PERM
ASALAHAN%20DAN%20RENCANA%20PENGEMBANGAN%20KAWASAN%20PERBATA
SAN%20DI%20PROPINSI%20KALIMANTAN%20Utara (di akses pada 22 Mei 2016
pukul 21:12:10 WIB)