SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
NAMA : HAZHIYAH RAMADHANI
NIM : 14.01.0046/M
KELAS : K-01
METODE SIMPLEKS
PENDAHULUAN
Metode simpleks merupakan salah satu teknik
penyelesaian dalam program linier yang
digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan
dalam permasalahan yang berhubungan
dengan pengalokasian sumberdaya secara
optimal.
Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai
optimal dari program linier yang melibatkan
banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel
(lebih dari dua variabel).
LANJUTAN
Metode Simpleks pertama sekali diperkenalkan oleh
George B.Dantzig dari USA (1950) melalui bukunya
Linear Programming and Extension, menyebutkan
bahwa ide dari linear programming ini berasal dari
ahli matematika Rusia bernama L.V
Kantorivich. Akan tetapi ide ini rupanya di Rusia
tidak bisa berkembang. Malah ternyata dunia barat
yang memanfaatkan ide ini selanjutnya.
LANJUTAN
Metode Simpleks merupakan prosedur aljabar yang
bersifat iteratif yang bergerak selangkah demi
selangkah, dimulai dari suatu titik ekstrem pada
daerah fisibel (ruang solusi) menuju ke titik ekstrem
yang optimum.
Metode simpleks akan sangat efektif digunakan untuk
persoalan program linear dengan lebih dari dua
variabel keputusan, dalam hal ini bukan berarti
metode simpleks tidak dapat digunakan untuk
menyelesaikan persoalan dengan dua variabel
keputusan.
LANGKAH-LANGKAH
METODE SIMPLEKS
Langkah-langkah awal dalam pemecahan masalah, yaitu formula
masalahnya sama yang dilakukan pada metode grafik, misalnya
contoh pada PT Kembang Arum di depan, yang formulasinya sebagai
berikut:
Fungsi tujuan: maksimumkan Z= 3X1 + 4X2
Batasan-batasan :
1. 2X1 + X2 ≤ 6000
2. 2X1 + 3X2 ≤ 9000
3. X1 ≥ 0; X2 ≥ 0
LANJUTAN
Langkah 1: Mengubah Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan diubah sedemikian sehingga
semua variabel yang belum diketahui nilainya
berada disebelah kiri tanda sama dengan (=),
fungsi tujuan :
Maksimumkan Z= 3X1 + 4X2 diubah
menjadi:
Maksimumkan Z - 3X1 - 4X2
LANJUTAN
Langkah 2: Mengubah Batasan-Batasan
Semua batasan yang mula-mula bertanda ≤ diubah menjadi =,
dengan menggunakan suatu tambahan variabel yang sering
disebut sebagai slack variable dan biasanya diberi simbol S.
Batasan 1: 2X1 + X2 ≤ 6000 diubah menjadi: 2X1 + X2 + S1 = 6000
Batasan 2: 2X1 + 3X2 ≤ 9000 diubah menjadi: 2X1 + 3X2 + S2 =
9000
Dengan demikian, bentuk persamaan-persamaan tadi menjadi
sebagai berikut:
Fungsi tujuan: maksimumkan Z – 3X1 – 4X2 = 0
Batasan-batasan: 1. 2X1 + X2 + S1 = 6000
2. 2X1 + 3X2 + S2 = 9000
3. X1, X2, S1, S2 ≥ 0
Langkah 3: Menyusun Persamaan-persamaan ke Dalam Tabel
Dalam setiap atabel simpleks harus diperhatikan bahwa
nilai variabel dasar pada baris Z harus 0. dapat dilihat
bahwa nilai S1 dan S2 pada baris Z adalah 0. Kalau nilai
variabel dasar itu tidak 0 maka tabel tidak bisa diselesaikan
dengan linear programming, mungkin terdapat kesalahan
pada dalam langkah sebelumnya. isamping itu, perlu
diperhatikan pula bahwa nilai kanan pada baris batasan
harus selalu positif.
V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K
Z 1 -3 -4 0 0 0
S1 0 2 1 1 0 6000
S2 0 2 3 0 1 9000
LANJUTAN
LANJUTAN
Kolom kunci merupakan dasar untuk mengubah/
memperbaiki tabel sebelumnya. Agar lebih cepat
memperoleh pemecahan optimal, pilihlah kolom pada
baris Z mempunyai nilai paling negatif.
Selama dalam baris Z masih terdapat bilangan negatif
maka tabel itu masih bisa diubah/ diperbaiki, tetapi
kalau sudah tidak ada negatif berarti tabel sudah
optimal.
Langkah 4: Memilih Kolom Kunci
V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K
1
0
0
-3 -4 0 0
2 1 1 0
2 3 0 1
0
6000
9000
LANJUTAN
Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk
mengubah/ mengadakan perbaikan. Untuk
menentukannya terlebih dahulu harus dicari indeks
tiap-tiap baris dengan cara sebagai berikut.
Indeks baris =
Nilai pada kolom N.K
Nilai pada kolom kunci
Pada baris pertama nilai pada kolom N.K sebesar 6000
dan nilai pada kolom kunci = 1. jadi indeksnya 6000/1
= 6000. Sedang untuk baris batasan ke-2 nilai kolom
kunci 3 sehingga indeksnya 9000/3 = 3000.
Langkah 5: Memilih Baris Kunci
LANJUTAN
Kemudian kita pilih baris kunci yang memiliki
indeks positif terkecil, yaitu baris batasan kedua
(indeks batasan pertama 6000 dan batasan kedua
hanya 3000.
Langkah 5: Memilih Baris Kunci
V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K
Z
S1
S2
1
0
0
-3 -4 0 0
2 1 1 0
2 3 0 1
0
6000
9000
LANJUTAN
Mula-mula yang diubah ialah baris kunci dengan
membagi semua angkanya dengan angka kunci.
Jadi semua angka pada baris kunci dibagi 3.
I
II
Langkah 6: Mengubah Nilai Baris Kunci
V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K
Z
S1
S2
1
0
0
-3 -4 0 0
2 1 1 0
2 3 0 1
0
6000
9000
Z
S1
X2
1
0
0 2/3 1 0 1/3 3000
LANJUTAN
Nilai baru dari baris-baris yang bukan merupakan
baris kunci dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
Nilai
baris
baru
=
Nilai
baris
lama
−
Koefisien
pada
kolom kunci
×
Nilai
baris
kunci
Untuk baris Z pada tabel dapat dihitung sebagai
berikut.
−3 −4 0 0 0
- (-4) 2
3 1 0 1
3 3000
−1
3 0 0 4
3 12000
Langkah 7: Mengubah Nilai-Nilai di Luar Baris Kunci
LANJUTAN
Untuk baris batasan pertama sebagai berikut.
2 1 1 0 6000
- (1) 2/3 1 0 1/3 3000
4/3 0 1 −1/3 3000
Kemudian, data dimasukkan kedalam tabel.
I
II
Langkah 7: Mengubah Nilai-Nilai di Luar Baris Kunci
V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K
Z
S1
S2
1
0
0
-3 -4 0 0
2 1 1 0
2 3 0 1
0
6000
9000
Z
S1
X2
1
0
0
-1/3 0 0 4/3
4/3 0 1 -1/3
2/3 1 0 1/3
12000
3000
3000
LANJUTAN
Selama masih ada nilai negatif pada baris Z, ulangilah
langkah perbaikan mulai dari langkah 3 sampai langkah
7 sampai diperoleh pemecahan optimal. Kalau sudah
tidak ada nilai negatif pada baris Z berarti alokasi sudah
optimal. Kalau tabel dilangkah 7 diubah lagi, maka yang
menjadi kolom kunci adalah X1 dan yang terpilih sebagai
baris kunci adalah barisan pertama (S1). Dengan angka
kunci 4/3, semua angka pada baris batasan pertama
dibagi 4/3 dan hasilnya sebagai berikut.
1 0 ¾ - ¼ 2250
Langkah 8: Melanjutkan Perbaikan
LANJUTAN
Nilai baru dari baris Z menjadi:
−1
3 0 1 4
3 12000
- (-1/3) 1 0 3
4
−1
4 2250
0 0 1
4
5
4 12750
Untuk baris batasan pertama sebagai berikut.
2
3 1 0 1
3 3000
- (2/3) 1 0 3
4
−1
4 2250
0 1 −1
2
1
2 1500
Langkah 8: Melanjutkan Perbaikan
LANJUTAN
Kemudian data dimasukkan kedalam tabel.
Indeks
2250
4500
Langkah 8: Melanjutkan Perbaikan
V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K
Z
S1
S2
1
0
0
-3 -4 0 0
2 1 1 0
2 3 0 1
0
6000
9000
Z
S1
X2
1
0
0
-1/3 0 0 4/3
4/3 0 1 -1/3
2/3 1 0 1/3
12000
3000
3000
Z
X1
X2
1
0
0
0 0 1/4 5/4
1 0 3/4 -1/4
0 1 -1/2 1/2
12750
2250
1500
-4
1
3
PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN DARI BENTUK
STANDAR
1. Fungsi Tujuan Bersifat Meminimumkan Nilai Z
Kalau fungsi tujuan meminimumkan nilai Z maka harus
diubah menjadi memaksimumkan . Untuk mengubahnya
dapat dilakukan dengan mengalikannya dengan -1. Jadi,
meminimumkan nilai positifnya sama dengan
memaksimumkan nilai negatifnya.
2. Batasan Bertanda Sama Dengan (=)
Kalau suatu batasan bertanda sama dengan maka kalau
langsung dimasukkan dalam tabel akan mengalami
kesulitan karena variabel tersebut memiliki variabel dasar.
Oleh karena itu harus diberi tambahan suatu variabel yaitu
artificial variable yang biasanya diberi simbol R.
PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN DARI BENTUK
STANDAR
3. Batasan dengan Tanda Lebih Besar Sama Dengan (≥)
kalau suatu batasan bertanda ≥ maka kita beri Slack
variable yang bertanda negatif karena kelebihan dibagian
kiri tanda persamaan ditampung dalam-S sehingga bisa
menjadi persamaan, tetapi kalalu –S di jadikan variabel
dasar maka akan terdapat suatu variabel yang bernilai
negatif, yaitu variabel S. Hal ini melanggar non-variabel,
yaitu variabel R.

More Related Content

What's hot

Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplexBambang Kristiono
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleksraaaka12
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linierIndar Hayga
 
Program Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah StagecoachProgram Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah StagecoachIbnu Khayath Farisanu
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Ervica Badiatuzzahra
 

What's hot (20)

Simpleks maksimum
Simpleks maksimum Simpleks maksimum
Simpleks maksimum
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Uas riset operasi (kevin surya)
Uas riset operasi (kevin surya)Uas riset operasi (kevin surya)
Uas riset operasi (kevin surya)
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplex
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Program Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode SimpleksProgram Linear dan Metode Simpleks
Program Linear dan Metode Simpleks
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linier
 
Program Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah StagecoachProgram Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah Stagecoach
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
 
6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton
 

Similar to Metode Simpleks

Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Ochaa BeQii
 
Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3THALITAVERONA
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfwiwinastuti1
 
Metode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptMetode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptslotbandar21
 
Linier simplek MAKSIMASI
Linier simplek MAKSIMASILinier simplek MAKSIMASI
Linier simplek MAKSIMASISusan Ucnk
 
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
2. kuliah kedua or reguler 2015 12. kuliah kedua or reguler 2015 1
2. kuliah kedua or reguler 2015 121010115410004
 
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplexRisetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplexKoran Bekas
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxZoroRoronoa64
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2aji indras
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Similar to Metode Simpleks (20)

Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
 
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptxLP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
 
Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3Metode simpleks kelompok 6_10A3
Metode simpleks kelompok 6_10A3
 
3.pl simpleks
3.pl simpleks3.pl simpleks
3.pl simpleks
 
M2 lp-2 met simpleks
M2  lp-2 met simpleks M2  lp-2 met simpleks
M2 lp-2 met simpleks
 
Pertemuan 4 lp metode simplex
Pertemuan 4 lp metode simplexPertemuan 4 lp metode simplex
Pertemuan 4 lp metode simplex
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
Pertemuan 5 lp metode simplex
Pertemuan 5 lp metode simplexPertemuan 5 lp metode simplex
Pertemuan 5 lp metode simplex
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
 
Metode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.pptMetode Simpleks.ppt
Metode Simpleks.ppt
 
03 metode simplex
03 metode simplex03 metode simplex
03 metode simplex
 
Linier simplek MAKSIMASI
Linier simplek MAKSIMASILinier simplek MAKSIMASI
Linier simplek MAKSIMASI
 
Big M Methode
Big M MethodeBig M Methode
Big M Methode
 
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
2. kuliah kedua or reguler 2015 12. kuliah kedua or reguler 2015 1
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
 
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplexRisetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
Risetoperasi 3-linear-programming-metode-simplex
 
DIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptxDIPELAJARI YA (1).pptx
DIPELAJARI YA (1).pptx
 
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2Penyelesaian metode simplex revisi part 2
Penyelesaian metode simplex revisi part 2
 
-SIMPLEX.pdf
-SIMPLEX.pdf-SIMPLEX.pdf
-SIMPLEX.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Metode Simpleks

  • 1. NAMA : HAZHIYAH RAMADHANI NIM : 14.01.0046/M KELAS : K-01 METODE SIMPLEKS
  • 2. PENDAHULUAN Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya secara optimal. Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih dari dua variabel).
  • 3. LANJUTAN Metode Simpleks pertama sekali diperkenalkan oleh George B.Dantzig dari USA (1950) melalui bukunya Linear Programming and Extension, menyebutkan bahwa ide dari linear programming ini berasal dari ahli matematika Rusia bernama L.V Kantorivich. Akan tetapi ide ini rupanya di Rusia tidak bisa berkembang. Malah ternyata dunia barat yang memanfaatkan ide ini selanjutnya.
  • 4. LANJUTAN Metode Simpleks merupakan prosedur aljabar yang bersifat iteratif yang bergerak selangkah demi selangkah, dimulai dari suatu titik ekstrem pada daerah fisibel (ruang solusi) menuju ke titik ekstrem yang optimum. Metode simpleks akan sangat efektif digunakan untuk persoalan program linear dengan lebih dari dua variabel keputusan, dalam hal ini bukan berarti metode simpleks tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan dengan dua variabel keputusan.
  • 5. LANGKAH-LANGKAH METODE SIMPLEKS Langkah-langkah awal dalam pemecahan masalah, yaitu formula masalahnya sama yang dilakukan pada metode grafik, misalnya contoh pada PT Kembang Arum di depan, yang formulasinya sebagai berikut: Fungsi tujuan: maksimumkan Z= 3X1 + 4X2 Batasan-batasan : 1. 2X1 + X2 ≤ 6000 2. 2X1 + 3X2 ≤ 9000 3. X1 ≥ 0; X2 ≥ 0
  • 6. LANJUTAN Langkah 1: Mengubah Fungsi Tujuan Fungsi tujuan diubah sedemikian sehingga semua variabel yang belum diketahui nilainya berada disebelah kiri tanda sama dengan (=), fungsi tujuan : Maksimumkan Z= 3X1 + 4X2 diubah menjadi: Maksimumkan Z - 3X1 - 4X2
  • 7. LANJUTAN Langkah 2: Mengubah Batasan-Batasan Semua batasan yang mula-mula bertanda ≤ diubah menjadi =, dengan menggunakan suatu tambahan variabel yang sering disebut sebagai slack variable dan biasanya diberi simbol S. Batasan 1: 2X1 + X2 ≤ 6000 diubah menjadi: 2X1 + X2 + S1 = 6000 Batasan 2: 2X1 + 3X2 ≤ 9000 diubah menjadi: 2X1 + 3X2 + S2 = 9000 Dengan demikian, bentuk persamaan-persamaan tadi menjadi sebagai berikut: Fungsi tujuan: maksimumkan Z – 3X1 – 4X2 = 0 Batasan-batasan: 1. 2X1 + X2 + S1 = 6000 2. 2X1 + 3X2 + S2 = 9000 3. X1, X2, S1, S2 ≥ 0
  • 8. Langkah 3: Menyusun Persamaan-persamaan ke Dalam Tabel Dalam setiap atabel simpleks harus diperhatikan bahwa nilai variabel dasar pada baris Z harus 0. dapat dilihat bahwa nilai S1 dan S2 pada baris Z adalah 0. Kalau nilai variabel dasar itu tidak 0 maka tabel tidak bisa diselesaikan dengan linear programming, mungkin terdapat kesalahan pada dalam langkah sebelumnya. isamping itu, perlu diperhatikan pula bahwa nilai kanan pada baris batasan harus selalu positif. V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K Z 1 -3 -4 0 0 0 S1 0 2 1 1 0 6000 S2 0 2 3 0 1 9000 LANJUTAN
  • 9. LANJUTAN Kolom kunci merupakan dasar untuk mengubah/ memperbaiki tabel sebelumnya. Agar lebih cepat memperoleh pemecahan optimal, pilihlah kolom pada baris Z mempunyai nilai paling negatif. Selama dalam baris Z masih terdapat bilangan negatif maka tabel itu masih bisa diubah/ diperbaiki, tetapi kalau sudah tidak ada negatif berarti tabel sudah optimal. Langkah 4: Memilih Kolom Kunci V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K 1 0 0 -3 -4 0 0 2 1 1 0 2 3 0 1 0 6000 9000
  • 10. LANJUTAN Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah/ mengadakan perbaikan. Untuk menentukannya terlebih dahulu harus dicari indeks tiap-tiap baris dengan cara sebagai berikut. Indeks baris = Nilai pada kolom N.K Nilai pada kolom kunci Pada baris pertama nilai pada kolom N.K sebesar 6000 dan nilai pada kolom kunci = 1. jadi indeksnya 6000/1 = 6000. Sedang untuk baris batasan ke-2 nilai kolom kunci 3 sehingga indeksnya 9000/3 = 3000. Langkah 5: Memilih Baris Kunci
  • 11. LANJUTAN Kemudian kita pilih baris kunci yang memiliki indeks positif terkecil, yaitu baris batasan kedua (indeks batasan pertama 6000 dan batasan kedua hanya 3000. Langkah 5: Memilih Baris Kunci V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K Z S1 S2 1 0 0 -3 -4 0 0 2 1 1 0 2 3 0 1 0 6000 9000
  • 12. LANJUTAN Mula-mula yang diubah ialah baris kunci dengan membagi semua angkanya dengan angka kunci. Jadi semua angka pada baris kunci dibagi 3. I II Langkah 6: Mengubah Nilai Baris Kunci V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K Z S1 S2 1 0 0 -3 -4 0 0 2 1 1 0 2 3 0 1 0 6000 9000 Z S1 X2 1 0 0 2/3 1 0 1/3 3000
  • 13. LANJUTAN Nilai baru dari baris-baris yang bukan merupakan baris kunci dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Nilai baris baru = Nilai baris lama − Koefisien pada kolom kunci × Nilai baris kunci Untuk baris Z pada tabel dapat dihitung sebagai berikut. −3 −4 0 0 0 - (-4) 2 3 1 0 1 3 3000 −1 3 0 0 4 3 12000 Langkah 7: Mengubah Nilai-Nilai di Luar Baris Kunci
  • 14. LANJUTAN Untuk baris batasan pertama sebagai berikut. 2 1 1 0 6000 - (1) 2/3 1 0 1/3 3000 4/3 0 1 −1/3 3000 Kemudian, data dimasukkan kedalam tabel. I II Langkah 7: Mengubah Nilai-Nilai di Luar Baris Kunci V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K Z S1 S2 1 0 0 -3 -4 0 0 2 1 1 0 2 3 0 1 0 6000 9000 Z S1 X2 1 0 0 -1/3 0 0 4/3 4/3 0 1 -1/3 2/3 1 0 1/3 12000 3000 3000
  • 15. LANJUTAN Selama masih ada nilai negatif pada baris Z, ulangilah langkah perbaikan mulai dari langkah 3 sampai langkah 7 sampai diperoleh pemecahan optimal. Kalau sudah tidak ada nilai negatif pada baris Z berarti alokasi sudah optimal. Kalau tabel dilangkah 7 diubah lagi, maka yang menjadi kolom kunci adalah X1 dan yang terpilih sebagai baris kunci adalah barisan pertama (S1). Dengan angka kunci 4/3, semua angka pada baris batasan pertama dibagi 4/3 dan hasilnya sebagai berikut. 1 0 ¾ - ¼ 2250 Langkah 8: Melanjutkan Perbaikan
  • 16. LANJUTAN Nilai baru dari baris Z menjadi: −1 3 0 1 4 3 12000 - (-1/3) 1 0 3 4 −1 4 2250 0 0 1 4 5 4 12750 Untuk baris batasan pertama sebagai berikut. 2 3 1 0 1 3 3000 - (2/3) 1 0 3 4 −1 4 2250 0 1 −1 2 1 2 1500 Langkah 8: Melanjutkan Perbaikan
  • 17. LANJUTAN Kemudian data dimasukkan kedalam tabel. Indeks 2250 4500 Langkah 8: Melanjutkan Perbaikan V. D Z X1 X2 S1 S2 N.K Z S1 S2 1 0 0 -3 -4 0 0 2 1 1 0 2 3 0 1 0 6000 9000 Z S1 X2 1 0 0 -1/3 0 0 4/3 4/3 0 1 -1/3 2/3 1 0 1/3 12000 3000 3000 Z X1 X2 1 0 0 0 0 1/4 5/4 1 0 3/4 -1/4 0 1 -1/2 1/2 12750 2250 1500 -4 1 3
  • 18. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN DARI BENTUK STANDAR 1. Fungsi Tujuan Bersifat Meminimumkan Nilai Z Kalau fungsi tujuan meminimumkan nilai Z maka harus diubah menjadi memaksimumkan . Untuk mengubahnya dapat dilakukan dengan mengalikannya dengan -1. Jadi, meminimumkan nilai positifnya sama dengan memaksimumkan nilai negatifnya. 2. Batasan Bertanda Sama Dengan (=) Kalau suatu batasan bertanda sama dengan maka kalau langsung dimasukkan dalam tabel akan mengalami kesulitan karena variabel tersebut memiliki variabel dasar. Oleh karena itu harus diberi tambahan suatu variabel yaitu artificial variable yang biasanya diberi simbol R.
  • 19. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN DARI BENTUK STANDAR 3. Batasan dengan Tanda Lebih Besar Sama Dengan (≥) kalau suatu batasan bertanda ≥ maka kita beri Slack variable yang bertanda negatif karena kelebihan dibagian kiri tanda persamaan ditampung dalam-S sehingga bisa menjadi persamaan, tetapi kalalu –S di jadikan variabel dasar maka akan terdapat suatu variabel yang bernilai negatif, yaitu variabel S. Hal ini melanggar non-variabel, yaitu variabel R.