Dokumen tersebut membahas beberapa teknik analisis yang digunakan dalam perencanaan pembangunan, termasuk analisis fungsi wilayah, settlement function analysis, centrality index analysis, dan scalogram. Teknik-teknik ini digunakan untuk memetakan dan menganalisis penyebaran fungsi-fungsi pelayanan di suatu wilayah serta tingkat utilitas dan daya jangkau masing-masing fungsi.
2. Beberapa Teknik Analisis
Analisis Fungsi Wilayah
Analisis Jarak dan
Kesempatan Terdekat
Photo Mapping
Analisis Transek
Analisis Kependudukan
Analisis Daya Dukung
dan Lokasi
Analisis Williamson
Klassen Typology
3. Merupakan analisis thd fungsi-fungsi pelayanan yang
tersebar di wilayah perencanaan dalam kaitannya
dengan berbagai aktivitas masyarakat untuk dapat
memanfaatkan fasilitas-fasilitas pelayanan tsb. (Riyadi
& Bratakusumah, 2005:110)
Merupakan alat yang efektif untuk melihat ….kegiatan
ekonomi masyarakat yang dikonsentrasikan dalam
suatu area tertentu (aglomeration) pada lingkungan
wil perencanaan shg mempermudah para perencana
untuk menentukan prioritas yang mendorong
masyarakat untuk memperoleh fasilitas pelayanan
secara mudah. (Riyadi & Bratakusumah, 2005:111)
Analisis Fungsi Wilayah
4. Mengetahui pengelompokkan wilayah menurut
fungsinya, spt: pusat kota, pusat
perekonomian, pusat pendidikan, dll;
Mengetahui ketersediaan fungsi-fungsi
pelayanan pada wilayah perencanaan;
Mengetahui nilai strategis suatu wilayah
terhadap perkembangan daerah;
Memetakan potensi wilayah yang dapat
dikembangkan secara ekonomis di masa depan
Memetakan kawasan hinterland;
Tujuan Analisis Fungsi Wilayah
5. Analisis Fungsi Wilayah
• Dasarnya adalah central place theory yang
berpandangan bahwa setiap tempat memiliki hierarchy
of places.
• Pertama kali dikemukakan oleh Walter Christaller,
seorang ahli geografi berkebangsaan Jerman (1933);
• Dalam merumuskan teori ini, Christaller mendasarkan
diri pada tiga pertanyaan mendasar, yaitu: (1) apakah
yang menentukan berkembangnya jumlah kota /
daerah?; (2) apakah yang menentukan besarnya suatu
kota / wilayah?; dan (3) apakah yang menentukan
persebaran kota / daerah.
• Ketiganya dijawab dengan konsep range dan treshold
6. Analisis Fungsi Wilayah
• Range adalah jarak yang perlu ditempuh manusia untuk
mendapatkan barang kebutuhannya pada suatu waktu tertentu saja.
Dalam hal ini, konsep range berkaitan dengan sisi permintaan
(demand), yang berkaitan erat dengan faktor jarak sebagai penentu
permintaan.
• Sedangkan treshold merupakan jumlah minimal penduduk yang
diperlukan untuk kelancaran dan keseimbangan suplai barang.
Dalam hal ini konsep treshold berkaitan dengan sisi penawaran
(supply), dimana pihak penyedia barang dan jasa untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal, maka mereka harus
paham benar berapa banyak jumlah minimal penduduk (calon
konsumen) yang diperlukan bagi kelancaran dan kesinambungan
suplai barang atau jasa agar tidak mengalami kerugian.
7. Central Place Theory
• Titik-titik di tengah masing-masing wilayah heksagonal adalah
tempat-tempat sentral pelayanan
• Daerah-daerah segi enam merupakan wilayah yang secara
maksimum terlayani oleh masing-masing tempat sentral tersebut.
9. Merupakan alat yang digunakan untuk
melakukan analisis mengenai struktur/hirarki
fungsi-fungsi pelayanan yang ada dalam suatu
wilayah (Riyadi & Bratakusumah, 2005:116)
Dengan analisis ini dapat diketahui tingkat
pelayanan yang dapat diberikan sekaligus
memetakan daya jangkau fungsi-fungsi
pelayanan tersebut.
Settlement Function Analysis
10. settlement function analysis
Sumber: KSDA 2017; Dinkes, Disdukcapil, Dindikbud Kota Serang 2017
No Kecamatan Penduduk Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Pelayanan
Jml Usia SD
(7-12
tahun)
Usia
SMP
(13-15
tahun)
Usia
SMA
(16-18
tahun)
Jml SD/
MI
Jumlah
SMP/
MTs
Jumlah
SMA/
SMK/
MA
Jumlah
Tenaga
Medis
Jumlah
Fasilitas
Keseha-
tan
1Curug 50.112 6.740 3.107 3.017 28 15 5 22 6
2Walantaka 87.697 10.576 4.955 4.692 37 19 12 37 6
3Cipocok Jaya 101.268 11.889 5.793 6.157 29 19 16 82 14
4Serang 222.448 24.469 12.012 12.457 88 42 41 121 44
5Taktakan 87.618 10.942 5.140 4.869 40 22 18 34 15
6Kasemen 94.062 12.877 6.133 5.813 41 8 4 46 12
Jumlah 643.205 77.494 37.139 37.005 263 125 96 342 97
Rerata 107.201 12.916 6.190 6.167 44 21 16 57 16
11. settlement function analysis
Sumber: KSDA 2017; Dinkes, Disdukcapil, Dindikbud Kota Serang 2017
No Kecamatan Jml Usia
SMA (16-
18 tahun)
Jumlah
SMA/SMK/
MA
Kapasitas*) Gap % Gap
1Curug 3.017 5 2.400 -617 -1,67
2Walantaka 4.692 12 5.760 1.068 2,89
3Cipocok Jaya 6.157 16 7.680 1.523 4,12
4Serang 12.457 41 19.680 7.223 19,52
5Taktakan 4.869 18 8.640 3.771 10,19
6Kasemen 5.813 4 1.920 -3.893 -10,52
Jumlah 37.005 96 46.080 9.075
Rerata 6.167 16 7.680 1.513 4,09
12. settlement function analysis
Sumber: KSDA 2017; Dinkes, Disdukcapil, Dindikbud Kota Serang 2017
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Dokter
Umum
Bidan Tenaga Medis
Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio
1Curug 50.112 2 3,99 22 43,90 22 43,90
2Walantaka 87.697 2 2,28 40 45,61 37 42,19
3Cipocok Jaya 101.268 3 2,96 26 25,67 82 80,97
4Serang 222.448 5 2,25 76 34,17 121 54,39
5Taktakan 87.618 2 2,28 16 18,26 34 38,80
6Kasemen 94.062 7 7,44 38 40,40 46 48,90
Jumlah 643.205 21 218 342
Rerata 107.201 3,50 3,53 36,33 34,67 57 51,53
14. semakin tinggi frekuensi keberadaan suatu
fungsi, maka semakin kecil pula frekuensi
pelayanannya (utilitas). Juga berlaku
sebaliknya…
Semakin rendah frekuensi keberadaan suatu
fungsi, maka semakin tinggi pula frekuensi
pelayanannya.
Settlement Function Analysis
15. Digunakan untuk memperoleh informasi yang
hampir sama dengan analisis fungsi lainnya,
sehingga secara teknis pembuatannya hampir
sama dengan SFA dan scalogram;
Yang membedakan hanya pada pembobotan
pada masing-masing fungsi sehingga disebut
juga dengan indeks sentralitas terbobot.
Centrality Index Analysis
17. Nilai bobot menunjukkan bahwa semakin
tinggi frekuensi keberadaan suatu fungsi,
maka semakin kecil bobotnya, sehingga
semakin kecil pula frekuensi kegiatannya.
Juga berlaku sebaliknya…
Semakin rendah frekuensi keberadaan suatu
fungsi, maka semakin tinggi nilai bobotnya
yang berarti semakin tinggi pula frekuensi
kegiatannya.
Centrality Index Analysis
18. Digunakan untuk memperoleh informasi yang
hampir sama dengan analisis fungsi lainnya,
sehingga secara teknis pembuatannya hampir
sama dengan SFA dan CIA;
Scalogram lbh sederhana dari SFA dan CIA
karena hanya menganalisis jumlah dari tiap
fungsi yang dimiliki suatu wilayah.
Scalogram
20. Berdasarkan scalogram tsb, Kota Serang
memiliki 451 fungsi pelayanan pendidikan yang
tersebar di 6 kecamatan
Tingkat utilitas tiap-tiap fungsi pada tiap
kecamatan dapat dihitung dengan cara
membandingkannya dengan populasi pada tiap
kecamatan.
SFC, CIA, dan Scalogram dapat digunakan lebih
lanjut untuk keperluan treshold analysis, yaitu
analisis untuk mengetahui rasio perbandingan
minimal antara jumlah penduduk dan fungsi
pelayanan yang ada atau belum ada.
Scalogram