Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
PRESENTASI PROPOSAL.pdf
1. Pengaruh Faktor-Faktor Rasional, Politik, Teknis
dan Organisasional terhadap Penggunaan
Sistem Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah
Oleh :
Atika Fathulrahmi
17/421980/PEK/23557
Dosen Pembimbing :
Rusdi Akbar,M.Sc.,Ph.D.,C.A.,Ak.
0 1 / 0 3
M
O
R
E
S
L
I
D
E
S
Studi pada Pemerintah Provinsi Riau
2. LATAR BELAKANG
AT
I
K
A
F
AT
H
U
L
R
A
H
M
I
NPM
“E
fi
siensi”
Sistem
Pengukuran
Kinerja
Kloot, Louis (2009).
Abramson, Breul, dan Kamensky (2006)
memperbaiki, mendiagnosis
masalah, membuat modifikasi
strategi guna merespon
perubahan kebutuhan dan
prioritas organisasi
(Hoontis & Kim, 2012)
Gagal menggunakan informasi kinerja secara efektif
LAKIP
Tabel Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi
2019
Sumber: Kemenpan-RB, 2019
4. RUMUSA
N
MASALAH
AT
I
K
A
F
AT
H
U
L
R
A
H
M
I
Penyebab utama kegagalan penggunaan SPK adalah
kesenjangan antara pengembangan ukuran kinerja
(adopsi) dan penggunaan aktual (implementasi ) dalam
proses organisasi
Adanya beberapa faktor yang memengaruhi tahap adopsi dan implementasi :
Faktor-faktor rasional, politik, teknis dan organisasional.
Hasil penelitian ini akan dilihat dari teori kelembagaan.
Teori tersebut akan mencoba melihat fenomena isomorfisme yang memotivasi
penggunaan sistem pengukuran kinerja di pemerintah daerah.
Tampaknya penting untuk mengtahui faktor-faktor apa saja yang penting
dalam proses penggunaan SPK di Pemprov Riau
5. PERTANYAA
N
PENELITIAN
Apakah faktor-faktor rasional, politik, teknis, dan
organisasional memengaruhi fase adopsi ?
AT
I
K
A
F
AT
H
U
L
R
A
H
M
I
Apakah adanya tekanan koersif, mimetik, dan normatif
yang memengaruhi dalam pengadopsian dan
implementasi ?
Tujua
n
Penelitian
Untuk membuktikan bahwa faktor-faktor rasional,
politik, teknis, dan organisasional memengaruhi
adopsi, akuntabilitas, dan dukungan pengambilan
keputusan di Pemerintah Provinsi Riau.
Untuk membuktikan adanya tekanan koersif,
mimetik, dan normatif yang memengaruhi dalam
pengadopsian dan implementasi sistem pengukuran
kinerja di Pemerintah Provinsi Riau.
KONTRIBUS
I
PENELITIAN
• Pengembangan teori isomorpisma institusional
khususnya dalam rangka upaya meningkatkan
kualitas penggunaan sistem pengukuran kinerja di
ranah sektor publik.
T E O R I T I S
• Menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi
jajaran pemerintahan dalam membuat suatu
kebijakan di Pemprov Riau.
P R A K T I S
• Tambahan referensi riset di bidang akuntansi
sektor publik dan menambah pengetahuan bagi
dunia akademisi akuntansi, kususnya dibidang
akuntansi sektor publik.
6. AT
I
K
A
F
AT
H
U
L
R
A
H
M
I
TINJAUAN LITERATUR
Teori Institusional
Menerangkan bagaimana perilaku
organisasi sebagai interpretasi
perkembangan kondisi yang telah
diterima dalam organisasi maupun
lingkungannya
Isomorfisma
Coercive
Isomorfisma
Normative
Isomorfisma
Mimetic
Penggunaan Sistem Pengukuran Kinerja (SPK)
Fase adopsi : “pengetahuan” dalam hal jenis
ukuran dan dimensi kinerja yang diadopsi oleh
administrasi publik.
Fase Implementasi : penggunaan aktual informasi
yang diperoleh melalui ukuran kinerja. (Carlucci,
et al, 2015)
Proses adopsi dan implementasi SPK adalah
konstruksi yang terpisah dan memiliki
determinan yang berbeda (De Lancer Julnes dan
Holzer 2001; Yang dan Hsieh, 2007).
8. P E N G E M B A N G A N H I P O T E S I S
Orientasi Tujuan
Adopsi
Sumberdaya
Adopsi
Kemlompok
Kepentingan Internal
Adopsi
H1(+)
Sumberdaya
Implementasi
H2a(+)
H2b(+)
H3(+)
Kemlompok
Kepentingan Internal
Adopsi
H4(+)
9. Akses Informasi
Adopsi
H5(+)
P E N G E M B A N G A N H I P O T E S I S
Kesulitan Menentukan Indikator
Implementasi
H6(-)
Pelatihan
Adopsi
H7(+)
11. Metode Penelitian
Kuisoner, purposive sampling
P E N G U M P U L A N
D A T A K U A N T I T A T I F
Alat analisis : SEM - PLS
Teknik analisis :
-Model Pengukuran (Outer Model)
-Model Struktural (Inner Model)
-Pengujian Hipotesis
A N A L I S I S D A T A
K U A N T I T A T I F
Wawancara semistruktur
P E N G U M P U L A N
D A T A K U A L I T A T I F
A N A L I S I S D A T A
K U A L I T A T I F
Penelitian menggunakan mixed method dengan strategi explanatory sequential (Creswell, 2014)
I N T E R P R E T A S I
A N A L I S I S
K E S E L U R U H A N
Pegawai yang bertanggung jawab
teradap SAKIP OPD masing-masing
8 orang
Gate Keeper dan pegawai yang
bertanggungjawab dalam SAKIP
Teknik analisis: Analitic Spriral
12. HASIL
&
PEMBAHASAN
AT
I
K
A
F
AT
H
U
L
R
A
H
M
I
No. OPD Pemerintah Provinsi Riau
1 Dinas badan kepegawaian daerah
2 Dinas badan kesatuan bangsa dan politik
3 Dinas badan penanggulangan bencana daerah
4 Dinas badan pendapatan daerah
5 Dinas badan pengelolaan keuangan dan aset daerah
6 Dinas badan pengembangan sumber daya manusia
7
Dinas badan perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan
pengembangan
8 Dinas energi dan sumber daya mineral
9 Dinas inspektur
10 Dinas kebudayaan
11 Dinas kelautan dan perikanan
12 Dinas kepemudaan dan olahraga
13 Dinas kesehatan
14 Dinas komunikasi, informatika dan statistik
15 Dinas lingkungan hidup dan kehutanan
16 Dinas pangan, tanaman pangan dan holtikultura
17 Dinas pariwisata
18
Dinas pekerjaan umum, penata ruang, perumahan, kawasan
pemukiman dan pertahanan
19
Dinas pemberdayaan masyarakat, desa, kependudukan dan
pencatatan sipil
20
Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
pengendalian penduduk dan keluarga berencana
21 Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu
22 Dinas pendidikan
23 Dinas perhubungan
24
Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan
menengah
25 Dinas perkebunan
26 Dinas perpustakaan dan kearsipan
27 Dinas peternakan dan kesehatan hewan
28 Dinas satuan polisi pamong praja
29 Sekretariat perwakilan rakyat daerah
30 Dinas sosial
31 Dinas tenaga kerja dan transmigrasi
32 Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Riau
Daftar OPD Pemerintah Provinsi Ria
u
13. Keterangan Jumlah
Present
ase
(100%)
Jenis Kelamin Laki-laki 58 65%
Perempuan 25 28%
Tidak
Menjawab
6 7%
Total 89 100%
Tingkat
Pendidikan
SMA 1 1%
D3 3 3%
D4/S1 21 24%
S2 33 37%
Tidak
Menjawab
31 35%
Total 89 100%
Level Jabatan Eselon II 2 2%
Eselon III 49 55%
Eselon IV 29 33%
Tidak
Menjawab
9 10%
Total 89 100%
Lama Bekerja
(Tahun)
<2 23 26%
2-5 23 26%
6-10 7 8%
11-15 9 10%
16-20 1 1%
>20 2 2%
Tidak
Menjawab
24 27%
Total 89 100%
Lama Menjabat
pada Posisi
Terakhir
(Tahun)
<2 6 7%
2-5 5 6%
6-10 7 8%
11-15 19 21%
16-20 12 13%
>20 16 18%
Tidak
Menjawab
24 27%
Total 89 100%
Demografi Sebaran Responden
Keterangan Jumlah
Presentase
(100%)
Kuisioner yang dikirim 100 100%
Kuisioner yang dikembalikan 99 99%
Kuisioner yang digunakan 89 89%
Tingkat Responsi dan
Penggunaan Kuisioner
14. Analisis Kuantitatif
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Validitas Konvergen
Masing-masing indikator untuk masing-masing
konstruk memiliki combined loading > 0,41-0,6
9
Validitas Diskriminan
Nilai AVE masing-masing variabel >0,50
GOA RES IIG EIG DIF AIF TRA ATT REW ADO IMP
AVE 590 522 706 592 645 790 861 656 919 786 519
Indikator Cronbach's Alpha Composite Reliability
GOA 0,824 0,877
RES 0,769 0,844
IIG 0,846 0,902
EIG 0,825 0,878
AIF 0,790 0,871
DIF 0,911 0,938
TRA 0,959 0,969
ATT 0,912 0,930
REW 0,911 0,958
ADO 0,862 0,917
IMP 0,913 0,927
Nilai masing-masing indikator >0,70
Evaluasi Model Pengukuran
15. Analisis Kuantitatif
Evaluasi Model Struktural
Indikator Nilai
Syarat (Kock,
2018)
Kesimpulan
Average path coefficient (APC) 0.17*** P sig Diterima
Average R-squared (ARS) 0.38*** P sig Diterima
Average adjusted R-squared
(AARS)
0.33*** P sig Diterima
Average block VIF (AVIF) 1.29
Diterima jika ≤ 5,
Idealnya ≤ 3.3
Ideal
Average full collinearity VIF
(AFVIF)
1.95
Diterima jika ≤ 5,
Idealnya ≤ 3.3
Ideal
Tenenhaus GoF (GoF) 0.51
Kecil ≥ 0.1,
Medium ≥ 0.25,
Kuat ≥ 0.36
Model Kuat
Ket: P <.001***, n= 88.
Sumber data: diolah melalui aplikasi Warp-PLS 7.0
Model Fit
16. H a s i l
Hipotesis β P-values
Effect
Sized
Keterangan
Hipotesis
1
Orientasi tujuan berhubungan positif terhadap adopsi 0,476 <0.001*** 0,265 Terdukung
Hipotesis
2a
Sumberdaya berhubungan positif terhadap adopsi 0,180 0.039** 0,54 Terdukung
Hipotesis
2b
Sumberdaya berhubungan positif terhadap implementasi -0,227 0.013** 0,97 Terdukung
Hipotesis
3
Kelompok Kepentingan Internal berhubungan positif terhadap
adopsi
-0,33 0,378 0,008
Tidak
Terdukung
Hipotesis
4
Kelompok Kepentingan Eksternal berhubungan positif
terhadap implementasi
-0.10 0,463 0,003
Tidak
Terdukung
Hipotesis
5
Akses Informasi berhubungan positif terhadap adopsi 0,049 0,320 0,009
Tidak
Terdukung
Hipotesis
6
Kesulitan Menentukan Indikator Kinerja berhubungan negatif
terhadap implementasi
-0,294 0.002*** 0,151 Terdukung
Hipotesis
7
Pelatihan berhubungan positif terhadap implementasi 0,054 0,306 0,017
Tidak
Terdukung
Hipotesis
8a
Sikap berhubungan positif terhadap adopsi -0,115 0,134 0,010
Tidak
Terdukung
Hipotesis
8b
Sikap berhubungan positif terhadap implementasi 0,067 0,261 0,005
Tidak
Terdukung
Hipotesis
9a
Penghargaan berhubungan positif terhadap adopsi 0,182 0.038** 0,045 Terdukung
Hipotesis
9b
Penghargaan berhubungan positif terhadap implementasi 0,169 0.050** 0,060 Terdukung
Hipotesis
10
Adopsi berhubungan positif terhadap Implementasi 0,454 <0.001*** 0,274 Terdukung
n = 88; *** p < 0.01; ** p < 0.05, p < 0.10*
Sumber data diolah melalui aplikasi Warp-PLS 7.0
Hipotesis P-values
Effect
Sized
Keterangan
Orientasi tujuan berhubungan positif terhadap
implementasi melalui adopsi
0.002** 0,121 Terdukung
Sumberdaya berhubungan positif terhadap
implementasi melalui adopsi
0.135** 0,035
Tidak
Terdukung
Kelompok Kepentingan Internal berhubungan
positif terhadap implementasi melalui adopsi
0.421** 0,005
Tidak
Terdukung
Akses Informasi berhubungan positif
terhadap implementasi melalui adopsi
0.383** 0,008 Tidak Terdukung
Sikap berhubungan positif terhadap
implementasi melalui adopsi
0.132** 0,029 Tidak Terdukung
Penghargaan berhubungan positif terhadap
implementasi melalui adopsi
0.242** 0,004
Tidak
Terdukung
n = 88; ** p < 0.05
Sumber data diolah melalui aplikasi Warp-PLS 7.0
Rangkuman Hasil Hipotesis Rangkuman Hasil Pengaruh Tidak Langsung (Indirrect Effect)
17. Analisis Kualitatif
Responden L/P
Tingkat
Eselon
Jabatan/Posisi OPD
R.020 P III
Penyususn Rencana
Kegiatan dan Anggaran
Dinas perindustrian,
perdagangan, koperasi,
usaha kecil dan
menengah
Responden L/P
Tingkat
Eselon
Jabatan / Posisi OPD
R.009 P III
Auditor Muda
(Evaluator SAKIP Provinsi Riau)
Dinas Inspektur
R.016 P IV Fungsional Perencana Ahli Madya Dinas Perkebunan
R.019 L III Kasubbag Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Daerah (Biro Ortal)
R.021 L III Kasubbag Perencanaan
Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah
R.058 L IV Kasubbid data dan informasi
Dinas Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan
R.070 L III Fungsional Perencana Pertama
Sekretariat Daerah
(Biro Adpim)
R.072 L III Kasubbag Perencanaan
Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
R.082 L IV Kasubbag Perencanaan Dinas Kebudayaan
Responden Terpilih dari Outlier
Responden Bersedia Diwawancara
18. H a s i l
Hipotesis
Hasil
Kuantitatif Konfirmasi wawancara
Hipotesis
1
Orientasi tujuan berhubungan positif
terhadap adopsi
Terdukung
“…secara umum untuk Provinsi Riau sudah beorientassi tujuan dan untuk organisasinya yang menentukan tujuannya BAPPEDA, leading sektornya BAPPEDA. Sebenernya sudah
seluruh OPD yang berorientasi tujuan.”[R.019, SEKDA]
Hipotesis
2a & 2b
Sumberdaya berhubungan positif
terhadap adopsi
Sumberdaya berhubungan positif
terhadap implementasi
Terdukung
“… waktu sudah include di pekerjaan sehari-hari, pendanaan gak ada masalah, apalagi di provinsi bisa dibilang kita sudah sangat sejahtera, anggaran di dinas sudah dibagi sesuai
dengan proporsi .”[R.072, DPMPTSP]
“… yang terlibat tim sih, ada sekitar 20 orang yang terlibat dalam sistem akuntabilitas kinerja pemerintah (SAKIP) ini.”[R.019, SEKDA]
Hipotesis
3
Kelompok Kepentingan Internal
berhubungan positif terhadap adopsi
Terdukung
“… SAKIP itu yang menjadi brandnya harusnya kepala OPD, sangat tahu harusnya, karena itu kinerja beliau. OPD ini ada satu kepemimpinan, kepala OPD, kinerja dia yang
diturunkan ke bawah. Sekarang kita berusaha, kita undang inspektorat untuk mensosialisasikan ditataran eselon dua dan tiga, namun eselon II tidak hadir, eselon III hadir, kita coba
brainstorming ini lo SAKIP.
mungkin nanti dari bagian perencanaan OPD-OPD lain, pasti mereka (bagian perencanaan) yang bekerja.”[ R.082, DISBUD]
Hipotesis
4
Kelompok Kepentingan Eksternal
berhubungan positif terhadap
implementasi
Tidak
Terdukung
“… kalau tataran dokumen mereka pengesahan, cuma mereka tidak akan masuk pada tataran indikator, target, mereka cuma akan menerima hasil.”[ R.082, DISBUD]
“… sekarang kita masih dalam pengembangan website, kemaren ada kendala teknis. Harapannya nih nanti itu semua OPD menginput data kinerjanya, nanti bisa dilihat dari
masyarakat. Jadi, kalau masyarakat hanya bisa melihat hasil kerjanya OPD saja sudah berapa persen di website.”[R.019, SEKDA]
Hipotesis
5
Akses Informasi berhubungan positif
terhadap adopsi
Tidak
Terdukung
“… saya sendiri belum pernah mengambil dari sana (penelitian, publikasi, lokakarya) karena itu tematik ya. Jadi tergantung issuenya apa.”[R.009, Inspektorat]
“… ada (melihat kepada OPD lain atau Provinsi lain), tapi atm (amati tiru modifikasi) bukan copy paste, karena indikator lain bisa jadi referensi selagi masih
relevan, gak masalah.” [R.009, Inspektorat]
Isomorfisme
Mimetik
19. Hipotesis
6
Kesulitan
Menentukan
Indikator Kinerja
berhubungan negatif
terhadap
implementasi
Terdukung
“… walaupun IKU (indikator kinerja utama), IKK (indikator kinerja kunci) sudah ditetapkan, kadang-kadang masih miss. Pemahaman kita itu modelnya kayak harus diupgrade,
tergantung masing-masing orang.
Indikator sudah ditentukan, tapi pengukurannya sulit dilakukan, karena datanya juga bingung mereka mengumpulkannya.” [R.058, BAPPEDALITBANG]
Hipotesis
7
Pelatihan
berhubungan positif
terhadap
implementasi
Tidak
Terdukung
“… kalau pelatihan saya belum pernah ikut pelatihan terkait SAKIP (pengukuran kinerja), karena belum ada memang. Satu tahun ini belum ada
pelatihannya.”[R.021, Disperindag]
“… ada, di kita sering, di biro ortal (oraganisasi tata laksana), peningkatan kapasitas akuntabilitas, manajemen pengelolaan kinerja.
Menghadirkan MENPAN-RB dan menghadirkan perangkat daerah, tapi masih pendampingan satu arah.”[ R.058, BAPPEDALITBANG]
Isomorfisme
Normatif
Hipotesis
8a & 8b
Sikap berhubungan
positif terhadap
adopsi
Sikap berhubungan
positif terhadap
implementasi
Tidak
Terdukung
Tidak
Terdukung
“… iya, tapi kalau kita mau menciptakan kegiatan baru emang gabisa, walaupun kita berinovatif gimanapun gabisa, kita udah terpatri gabisa berinovasi,
kecuali renstra berubah.”[R.016, DISBUN]
“… yang kita inginkan kalau di OPD ini jangan terlalu monoton dengan regulasilah, inovatif tadi harusnya yang diutamakan, dikita mulai dari pejabat
eselon empat eselon tiga itu sifatnya hanya administrasi .”[ R.058, BAPPEDALITBANG]
Isomorfisme
Koersif
Hipotesis
9a & 9b
Penghargaan
berhubungan positif
terhadap adopsi
Penghargaan
berhubungan positif
terhadap
implementasi
Terdukung
Terdukung
“… ada sih mba, kalau provinsi KEMENPAN menerbitkan sertifikat, untuk apresiasi. Nanti tergambar di nilai SKP yang bagus, kemungkinan dapat jabatan lebih tinggi, tapi tidak
tertulis.”[R.019, SEKDA]
“… terkait dengan sistem pengukuran kinerja pasti pengaruh, karena kita ada SKP (sasaran kinerja pegawai). Jadi itu kita by sistem, kita ada SKP online. Kita input sasaran kinerja
pegawai, masing-masing individu tiap bulan. Jadi nanti ngaruhnya ketunjangan, 60% kehadiran 40% kinerja.”[ R.009, Inspektorat]
Hipotesis
10
Adopsi berhubungan
positif terhadap
Implementasi &
faktor-faktor yang
memengaruhi fase
implementasi juga
dimediasi melalui
fase adopsi
Terdukung &
Tidak seluruh
faktor dimediasi
oleh tahap
adopsi
“…masukan dari evaluasi SAKIP itu agak susah untuk terimplementasi dengan cepat, gak bisa kena kepada penganggaran karena sudah di plot dari awal, tapi kalau ke pelaksanaan
program sudah.”[ R.009, Inspektorat]
“… kita implementasikan secara berfase, karena gak bisa secara instan, ada pendekatannya, permasalahannya apa. Ada juga yang tidak bisa diimplementasikan, nanti dievaluasi
dengan dinas terkait.”[R.021, Disperindag]
H a s i l