SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
STATISTIKA
MATERI KULIAH



     OLEH
DR. RAMLY, M.PD
KONSEP DASAR STATISTIKA
•   Pengertian Statistik dan Statistika
•   Secara sederhana statistik adalah data; seperti
    harga barang A, jumlah penduduk, angka
    kecelakaan, hasil ujian, dll.

•   Secara luas, statistik adalah kumpulan data
    dalam bentuk angka, maupun bukan angka
    yang disusun dalam bentuk tabel, atau digram
    yang menggambarkan suatu keadaan tertentu.
• Secara sederhana statistika adalah ilmu
  yang mempelajari statistik.

• Secara luas statistika adalah pengetahuan
  yang berkaitan dengan metode, teknik,
  atau    cara     untuk     mengumpulkan,
  mengolah, menyajikan, menganalisis, dan
  menarik kesimpulan, atau menginter-
  pretasikan data.
Kegunaan Statistika
  1. Statistik dapat memperjelas sebuah
     pernyataan yang bersifat kualitatif
     menjadi pernyataan yang bersifat
     kuantitatif, seperti
    • Sebagian besar penduduk di kota X
       adalah ekonomi lemah.
    • 70% penduduk di kota X adalah
       ekonomi lemah.
2. Menyajikan data dalam bentuk yang
   lebih   sederhana    dan    mudah
   dipahami dalam bentuk tabel, grafik,
   diagram, dan gambar.

3. Membantu pembaca melihat sifat-
   sifat data secara cepat dengan cara
   membandingkan berbagai kelompok
   data dari berbagai kelas yang ada.
4. Interprestasi data yang baik, membantu
   menunjukan       berbagai   temuan,
   melakukan        peramalan,     menguji
   hipotesis, dan mengambil keputusan.

5. Membantu kita dalam membuat keputus-
   an yang ilmiah yang        dapat diper-
   tanggung    jawabkan     kebenarannya
   dibanding keputusan murni.
• Statistika  deskriptif   berhubungan
  dengan metode dalam mendeskripsikan,
  menggambarkan,    menjabarkan,   atau
  menguraikan data agar dapat dimengerti
  orang yang membaca atau yang
  membutuhkan.

• Secara deskriptif, data disajikan dalam
  bentuk: nilai rata-rata hitung, median,
  modus,     standar     deviasi,     varians,
  persen/proporsi, tabel distribusi frekuensi,
  diagram atau grafik, dan gambar.
• Statistika inferensi berhubungan dengan
  cara penarikan kesimpulan berdasarkan
  data yang diperoleh dari sampel untuk
  menggambarkan karakteristik atau ciri dari
  suatu populasi.

• Pada      statistika   inferensi    biasanya
  dilakukan      pengujian     hipotesis   dan
  pendugaan mengenai karakteristik dari
  suatu populasi seperti mean, standar
  deviasi, dan varians.
• Dalam statistika inferensi dilakukan
  generalisasi karena data yang dianalisis
  adalah data sampel yang dianggap wakil
  dari populasi.

• Data adalah informasi yang diperlukan
  untuk membantu kita dalam membuat
  keputusan pada situasi tertentu.
•    Dari segi jenisnya kita mengenal dua
     jenis data yaitu
    – Data internal (primer) adalah data
       yang diperoleh lansung dari responden
       seperti hasil tes, hasil angket,
       karakteristik    responden,     kinerja
       organisasi, dan lain-lain.
    – Data eksternal (sekunder) adalah
       data yang diperoleh tidak secara
       lansung dari responden, seperti dari
       BPS.
• Dari segi tipenya, ada dua jenis data yaitu
  (1) data berupa angka yang disebut data
  kuantitatif, yang nilainya dapat berubah-
  ubah, dan (2) data yang bukan angka
  disebut data kualitatif.

• Data kualitatif berbentuk kategori atau
  atribut, misalnya manis, rusak, gagal,
  rajin, baik, tinggi, rendah, sakit, sembuh,
  dan lain-lain.
• Data kuantitatif dibagi dua yaitu data nominal
  dan data kontinum.

• Data nominal diperoleh dari hasil perhitungan,
  seperti: Program Pasca Unhalu menerima 60
  mahasiswa baru, jumlah siswa di sekolah X 350
  orang, dll.

• Data kontinum adalah data yang bervariasi
  menurut tingkatan, dan diperoleh melalui hasil
  pengukuran, seperti: Tinggi badan Amir 170 cm,
  Berat badan Ani 55 kg, rata-rata hasil belajar
  kelas X1 7,65, dll.
• Data kontinum dibagi tiga yaitu data
  ordinal, data interval, dan data ratio.

• Data ordinal adalah data yang berbentuk
  rangking/peringkat, misalnya juara I, juara
  II, juara III, dsb.
• Contoh:
     I        II      III IV  V     VI

   98     93     76    70      56    40
• Data interval adalah data yang jaraknya
  sama tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak.
  Contoh: nilai kelulusan mata kuliah A, B,
   C, D, E; skor IQ, waktu (menit, jam,
  hari, bulan, dan tahun).

• Data ratio adalah data yang jaraknya
  sama dan mempunyai nilai nol mutlak.
  Contoh berat, tinggi, data volume, data
  suhu badan, data hasil belajar,dll.
TEKNIK PENYAJIAN DATA
1. Penyajian Data dengan Tabel/Daftar

                  Tabel 1
   Jumlah PNS Menurut Golongan di Kantor “X”
                       Banyaknya (Orang)
        Golongan
              I             703.827
             II            1.917.920
            III             309.337
            IV               17.574
         Jumlah            2.948.658
Tabel 2 Nilai Ujian Statistika 80 Orang Mahasiswa

                      Banyak Mahasiswa (F)
       Nilai Ujian
       31 - 40                   2
       41 - 50                   3
       51 - 60                   5
       61 - 70                  14
       71 - 80                  24
       81 - 90                  20
      91 - 100                  12
        Jumlah                  80
2. Penyajian Data dengan Grafik/Diagram

Data jumlah penduduk di Kota X tahun 2004 – 2010

 Tahun   2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010


Jumlah    0,5   0,7   1,2   1,4   1,5   1,6   1,8
  Pen-
 duduk
2011

        2010

        2009

        2008

        2007
Tahun




        2006

        2005

        2004

        2003

        2002

        2001
               0,5    0,7     1,2     1,4     1,5    1,6        1,8
                              Jumlah Penduduk


                Grafik Jumlah Penduduk Kota X Tahun 2004-2010
3. Penyajian Data dengan Grafik Batang
 Data jumlah penduduk di Kota X tahun
 2004 - 2010

Tahun    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah   0,5   0,7   1,2   1,4   1,5   1,6   1,8
  Pen-
 duduk
Grafik Jumlah Pe nduduk Kota X Tahun 1998 - 2004


        2011


        2010


        2009


        2008


        2007
Tahun




        2006


        2005


        2004


        2003


        2002


        2001
                 0,5     0,7     1,2      1,4     1,5     1,6     1,8
                                  Jumlah Penduduk
4. Penyajian Data dengan Grafik Lingkaran
Data jumlah penduduk Kota X tahun 2004 - 2010

                                    0,5
                                    0,7
                                    1,2
                                    1,4
                                    1,5
                                    1,6
                                    1,8
5. Penyajian Data dengan Distribusi Frekuensi

Langkah-langkah:
1. Tentukan data maksimum dan data minimum
   dari data mentah, kemudian cari range (r)
   dengan cara data maxim – data mini)

2. Tentukan banyaknya kelas sesuai kebutuhan.
   jika data dalam jumlah besar maka digunakan
   aturan Sturgess yaitu k = 1 + 3,3 log n, dimana
   k adalah banyak kelas, dan n adalah
   banyaknya data.
3. Tentukan panjang kelas dengan membagi range
    (r) dengan banyaknya kelas ( k)

4. Tentukan kelas interval pertama dan seterus-
    nya.

5. Tentukan batas bawah kelas dengan mengu-
    rangi 0,5 pada ujung kelas bawah, dan
    tambahkan 0,5 pada ujung kelas atas.

6. Hitung Frekuensi Absolut dan Frekuensi Relatif
Contoh data hasil penelitian dari 35
orang sampel:

136, 151, 130, 128, 134, 170,, 164, 154,
146, 105, 144, 135, 115, 135 137, 149,
120, 104, 152, 133, 128, 116, 126, 106,
153, 154, 144, 175, 135, 157, 107, 173,
153, 129, 135.
Langkah Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi
1. Range (r) = 175 – 104 = 71.


2. Kelas (k) = 1 + (3,3)log n = 1 + (3,3) log 35 = 1
   + (3,3) (1,54) = 1 + 5,08 = 6 (dibulatkan).

3. Panjang kelas interval (p) yaitu = 11,83 = 12
   (dibulatkan).

4. Memilih ujung bawah kelas interval pertama
   dengan p = 12 sehingga kelas interval pertama
   adalah 104 – 115 dan seterusnya.
Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kinerja
   No.    Kelas Interval      Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

    1    104     -      115          5                14,29

    2    116     -      127          3                8,57

    3    128     -      139          12               34,29

    4    140     -      151          5                14,29

    5    152     -      163          6                17,14

    6    164     -      175          4                11,42

               JUMLAH                35                100
6. Menggambar Histogram Data Kinerja
     14



     12

 F
 r   10
 e
 k
 u   8
 e
 n
 s   6
 i


     4



     2



     0    //
               103,5   115,5   127,5   139,5      151,5   163,5   175,5

                                 Kelas Interval


          Gambar Histogram Kinerja Lembaga Akademi Maritim
                  Pembangunan Jakarta
7. Menggambar Poligon
 Histogram menggambarkan frekuensi, poligon
 menggambarkan nilai tengah kelas interval.
 Tabel Distribusi Frekuensi
  No.    Kelas Interval      Nilai Tengah   Frekuens

   1    104     -      115      109,5          5
   2    116     -      127      121,5          3
   3    128     -      139      133,5         12
   4    140     -      151      145,5          5
   5    152     -      163      157,5          6
   6    164     -      175      169,5          4
              JUMLAH                          35
14

            12

            10
Frekuensi


            8

            6

            4

            2

            0
                 109,5   121,5   133,5   145,5   157,5   169,5
                                 Nilai Tengah

            Poligon Kinerja Lembaga Akademi Maritim
                     Pembangunan Jakarta .
UKURAN PEMUSATAN
• Ukuran pemusatan (rata-rata) adalah
  menunjukkan     dimana      suatu     data
  memusat.
• Ukuran pemusatan yang akan dipelajari
  adalah rata-rata hitung, median, dan
  modus.
• Rata-rata hitung (rata-rata) dihitung dgn
  menggunakan rumus untuk data tunggal
  adalah:
X 1 + X 2 + X 3 + ... + Xn       ∑X
  X=                              X =
                                       n
                 n
• dengan n adalah banyaknya data

• Distribusi nilai ujian statistik 5 orang
  mahasiswa adalah 70, 75, 60, 65, dan 80;
  maka rata-rata nilai ujian statistik tersebut
  adalah:
       70 + 75 + 60 + 65 + 80
  X=                          = 70
                 5
• Untuk data kelompok rata-ratanya dapat
  dihitung dengan rumus:

     f 1 X 1 + f 2 X 2 + f 3 X 3 + ... + f n X n       ΣfX
 X =                                               X =
              f 1 + f 2 + f 3 + ... + f n              Σf

  Contoh:Distribusi nilai ujian evaluasi pengajaran
  15 orang mahasiswa adalah 3 orang mendapat
  nilai 60, 5 orang mendapat nilai 65, 4 orang
  mendapat nilai 80, 1 orang mendapat nilai 50,
  dan 2 orang mendapat nilai 95, maka rata-rata
  nilai ujian evaluasi tersebut adalah:
(3x60) + (5 x65) + (4 x80) + (1x50) + (2 x95) 1.065
X=                                              =      = 71
                 3 + 5 + 4 + 1+ 2                  15

• Untuk data yang telah dikelompokan dalam
  tabel distribusi frekuensi, rata-ratanya dapat
  dihitung dengan rumus , dimana X adalah nilai
  tengah.

• Contoh: Data Hasil Belajar Ekonomi Kelas
  Eksperimen dengan STAD
No.   Kelas Interval     Frekuensi Nilai Tengah   F.X
                            (f)         (X)

1     70     -      73      3          71.5       215
2     74     -      77      5          75.5       378
3     78     -      81      6          79.5       477
4     82     -      85      7          83.5       585
5     86     -      89      5          87.5       438
6     90     -      93      3          91.6       275
           Jumlah           29         100        2366
•   Nilai rata-rata dari modal 40 perusahaan
    tersebut adalah: X = ΣfX = 2366 = 81,59
                          Σf     29

•   Median: Median adalah nilai tengah dari
    kelompok data yang telah diurutkan.

•   Jika banyaknya data ganjil maka median
    adalah data yang letaknya paling tengah,
    dan jika banyaknya data genap maka
    median adalah rata-rata nilai dari dua
    data yang terletak ditengah.
– Data yang disajikan dalam tabel distribusi
  frekuensi, mediannya dihitung dengan
  menggunakan rumus:
             1 / 2n − F 
  Me = b + P
                        
                         
                  f     

  b=  batas bawah kelas median
  p=  panjang kelas median adalah
  n=   ukuran sampel
  F=  jumlah semua frekuensi dengan tanda
     kelas lebih kecil dari tanda kelas median
  f = frekuensi kelas median
No.   Kelas Interval     Frekuensi   Nilai Tengah   F.X
                            (f)           (X)

1     70     -      73      3            71.5
                                                    215
2     74     -      77      5            75.5
                                                    378
3     78     -      81      6            79.5
                                                    477
4     82     -      85      7            83.5
                                                    585
5     86     -      89      5            87.5
                                                    438
6     90     -      93      3            91.6
                                                    275
           Jumlah           29           100
                                                    2366
•    b = batas bawah kelas median adalah
     81,5
•    p = panjang kelas median adalah 4
•    n = ukuran sampel 29
•    F = jumlah semua frekuensi sebelum
     kelas median adalah 14
•    f = frekuensi kelas median 7

                   1 / 2( 29) − 12                2,50 
    Me = 81,5 + 4                     = 81,5 + 4       
                           7                      7 
     = 81,5 + 4(0,36)            = 81,5 + 1,44 = 82,94 = 83
• C. Modus. Modus adalah data atau gejala yang
  paling sering muncul atau terjadi.

• Untuk data berkelompok yang disajikan dalam
  tabel distribusi frekuensi, modusnya dapat
  dihitung dengan menggunakan rumus:
             b1         
 Mo = b + p b +
                b2
                          dimana:
                         
             1          

 b = batas bawah kelas modus
 p = panjang kelas
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
        kelas interval dengan tanda kelas yang
        lebih kecil sebelum tanda kelas modus.

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
     kelas interval dengan tanda kelas yang lebih
     besar sesudah tanda kelas modus

  Contoh: Data Hasil Belajar Ekonomi Kelas
  Eksperimen dengan STAD
No.   Kelas Interval     Frekuensi Nilai Tengah   F.X
                            (f)         (X)

1     70     -      73      3          71.5       215
2     74     -      77      5          75.5       378
3     78     -      81      6          79.5       477
4     82     -      85      7          83.5       585
5     86     -      89      5          87.5       438
6     90     -      93      3          91.6       275
           Jumlah           29         100        2366
• Berdasarkan data pada tabel di atas maka
    Modus dapat dihitung dengan rumus:
  • Mo = b + p    b1     dimana:
                  
                   b +b 
                   1   2 


• b = batas bawah kelas modus adalah 81,5
• p = panjang kelas adalah 4
• b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas
      interval sebelum kelas modus adalah 1
• b2 = frekuensi kelas modus - frekuensi kelas
      sesudah kelas modus adalah 2
 1 
Mo = 81,5 + 4        
                1+ 2 

   = 81,5 + 4 (0,33) = 81,5 + 1,32
   = 82,82 = 83 (dibulatkan).
  Jadi modusnya adalah 83.
UJI PERSYARATAN ANALISIS
A. Uji Normalitas
• Pengujian normalitas data penelitian
   dapat dilakukan dengan menggunakan
   uji kertas peluang, uji Lilliefors, Uji Chi-
   Kuadrat, dan Uji Kolomogrov-Smirnov.
Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat
• Langkah-langkah
1. Sajikan data dalam tabel distribusi
   frekuensi
2. Menetukan batas kelas yaitu ujung bawa
   kelas kurangi 0,5 dan ujung atas kelas
   tambah 0,5
3. Mencari nilai z skor untuk batas kelas
   interval dengan rumus:
Batas Kelas − X
       Z=
                 S
4. Mencari nilai luas Z dari tabel kurve normal
5. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara
   mengurangkan angka-angka yang ada dalam
   tabel Z yaitu: angka baris kedua dikurangi
   angka pertama, angka baris ketiga dikurangi
   angka baris kedua, dst.
6. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
   dengan cara mengalikan luas tiap interval
   dengan jumlah responden (n)
Contoh data hasil penelitian 64 responden dalam tabel distribusi Frek.


No.    Kelas Interval        Batas Kelas         Frekuensi       Prosentase


1       27    -    33             26,5                1              1,52
2       34    -    40             33,5                9             14,06
3       41    -    47             40,5               13             20,30
4       48    -    54             47,5               16               25
5       55    -    61             54,5               12               19
6       62    -    68             61,5               11               17
7       69    -    75             68,5                2              3,12
                                  75,5               64              100
Hasil Pengujian Normalitas dengan Chi-Kuadrat
      Batas    Z              Luas     Luas Kelas    fe     fo
No.   Kelas                    0–Z      Interval



1     26,5    -2,49           0,4936     0,0295     1,89    1    0,419

2     33,5    -1,80           0,4641     0,0976     6,25    9    1,210

3     40,5    -1,11           0,3665     0,2037     13,04   13   0,001

4     47,5    -0,42           0,1628     0,2692     17,23   15   0,289

5     54,5    0,27            0,1064     0,2251     14,41   13   0,138

6     61,5    0,96            0,3315     0,1190     7,62    11   1,499

7     68,5    1,65            0,4505     0,0399     2,55    2    0,119

      75,5    2,34            0,4904




                      Total                                 64   3,675
•   Dari tabel di atas diketahui nilai Chi-
    kuadrat hitung sebesar 3,675
•   Membandingkan nilai Chi-kuadrat hitung
    dengan nilai Chi-kuadrat tabel untuk α
    tertentu, misalnya 0,01 dan derajat
    kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6
    sehingga didapat nilai Chi-kuadrat tabel
    12,592.
•  Dengan kriteria pengujian:
  – Jika hitung > tabel maka distribusi data
     tidak normal.
  – Jika hitung ≤ tabel maka distribusi data
     normal.
• Ternyata nilai Chi-kuadrat hitung < nialai
   Chi-kuadrat tabel (3,675 < 12,592) yang
   berarti data berdistribusi normal.
Pengujian Normalitas Data Dengan
Menggunakan Uji Lilliefor,
•    Langkah-langkah           pengujian        Data
     Tunggal :
    1. Data diurut mulai dari yang terkecil
    2. Mencari nilai z dengan rumus: z = X i − X
                                           i
                                                 S
    3. Mencari wilayah luas di bawah kurva normal
       (nilai z di tabel normal)
    4. Mencari nilai proporsi z1, z2, z3, ..., zn atau
       S(Zi) dengan cara frekuensi (f) dibagi n
       (banyaknya data)
5. Mentukan selisih F(zi) – S(zi) dan jadikan
   harga mutlak (I...I), sehingga tidak ada nilai
   negatif.
6. Tentuk nilai L hitung dengan mengambil nilai
   yang paling besar
7. Tentukan nilai L tabel dari tabel Lilliefors
   dengan n dan tingkat kepercayaan tertentu.
• Contoh Data hasil penelitian: 51, 52, 55,
  55, 56, 58, 58, 59, 59, 60, 60, 61, 61,
  62, 62.
• Rata = 57,93; SD = 3,45
Hasil Pengujian Normalitas Data
Xi   F    Zi     F(Zi)    S(zi)    F(zi) – S(zi)

51   1   -2,03   0,0212   0,0667      0,0455

52   1   -1,74   0,0409   0,1333      0,0924

55   2   -0,87   0,1922   0,2667      0,0745

56   1   -0,58   0,2810   0,3333      0,0523

58   2   0,00    0,5000   0,4667      0,0333

59   2   0,29    0,6141   0,6000      0,0141

60   2   0,58    0,7190   0,7333      0,0141

61   2   0,87    0,8078   0,8667      0,0589

62   2   1,16    0,8770   1,000       0,1230
• Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai L
  hitung adalah 0,1230, sedangkan nilai L
  tabel adalah 0,2570 pada tingkat
  kepercayaan 99% (α = 0,01) dan n = 15.
  Dengan demikian nilai L hitung lebih kecil
  dan nilai L tabel (0,1230 < 0,2570) hal ini
  berarti bahwa data berdistribusi normal.
B. Homogenitas
• Uji homogenitas dapat dilakukan dengan
  uji varian, dan uji Bartlet. Dalam uji Bartlet
  kriteria sampel berdistribusi homogen
  apabila nilai hitung lebih kecil dari nilai
  tabel ( < ).
• Contoh ujian homogenitas data tunggal
  dengan menggunakan uji Bartlet
N        Pertambahan Berat Badan

    A         B         C          D

1   12        14         6         9

2   20        15        16         14

3   23        10        16         18

4   10        19        20         19

5   17        22
• Dari hasil perhitungan diperoleh varians
   data tersebut sebagai berikut:
    2         2
• s1 = 29,3; s2 = 21,5;
• s3 = 35,7; dan s4 = 20,7
   2                2




• Uji homogenitas menggunakan          uji
  variasn (uji f) dengan rumus
        Varians Besar
   F=
        Varians Kecil
•   Homogentitas data kelompok A dan
    kelompok B.
•   Diketahui s2A = 29,30, dan s2 B = 21,50,
    jadi f hitung adalah
       29,30     = 1,362790698    = 1,363
    F=
       21,50

Kriteria pengujian:jika F hitung lebih besar atau sama
dengan F tabel (Fhitung ≥ Ftabel)          maka data tidak
homogen, dan jika F hitung lebih kecil dari F tabel (Fhitung <
Ftabel) maka data homogen.
Ternyata Fhitung < Ftabel (1,363 < 6,39) yang berarti kedua
kelompok data berasal dari populasi yang berdistribusi
homoge
2. Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet

• Harga-harga yang
  diperlukan untuk Uji

• H0 :
         σ =σ =σ =σ
  Bartlet : 2
            1
                    2
                    2
                             2
                             3
                                     2
                                     4


• Ha :   σ ≠σ ≠σ ≠σ
          2
          1
                 2
                 2
                         2
                         3
                                 2
                                 4
Sampel   Dk   1/dk         2
                      S                       2   dk.Log
                                                           S    2
                          i    Log       S   i                 i


  A      4    0,25   29,3      1,4669              5,8676
  B      4    0,25   21,5      1,3324              5,3296
  C      3    0,33   35,7      1,5527              4,6581
  D      3    0,33   20,7       1,360              3,9480
Jumlah   14   1,16    -              -            19,8033
Varians gabungan dari empat sampel adalah:

    4(29,3) + 4(21,5) + 3(35,7) + 3(20,7)
S =
 2

                4+ 4+3+3
       372,40
     =          = 26,6
         14
  Log S2 gabungan = log 26,6 = 1,4249

     B = (1,4249) (14) = 19,9486
χ = ( ln 10) { B − Σ ( dk . log S
    2
                                    i
                                     2
                                         )}
•   = (2,3026) (19,9486 – 19,8033)
•    = (2,3026) (0,1453)
•   = 0,33456778 = 0,335.
•   Dengan α = 0,05 dan dk = 3 maka diperoleh
    nilai χ2 tabel = 7,815 yang berarti hitung
    χ2 < χ2 tabel atau 0.335 < 7,815 yang
    berarti sampel diambil dari populasi yang
    homogen.
• Jika hipotesis penelitian yang akan diuji itu
  homogenitasnya adalah hubungan atau
  pengaruh antara satu variabel bebas
  dengan satu variabel tidak bebas, maka
  uji homogenitas yang dilakukan adalah uji
  homogentitas varians data variabel tidak
  bebas     (Y)    sebagai      akibat    dari
  pengelompokan data variabel bebas (X).
• Langkah-langkah pengujian adalah:
1. Data variabel bebas (X) diurut dari kecil ke
   besar
2. Data variabel tidak bebas (Y) mengikuti
   pasangan data variabel tidak bebas (X)
   sebelum pengurutan.
3. Menentukan kelompok data variabel bebas.
4. Menentukan frekuensi (n) setiap kelompok data
   variabel bebas (X).
5. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan
   cara n – 1
6. Menghitung nilai 1/dk.
7. Menghitung nilai varians (S) data Y sebagai
   akibat pengelompokan data X.
8. Menghitung log varians (Log S)
9. Mengalikan dk dengan varians (dk x S 2).
10. Mengalikan dk dengan Log S2 (dk x log
    S2).
11. Menghitung varians gabungan dari
    semua sampel, dengan rumus
12. Menghitung nilai b dengan rumus (log S 2)
    ∑(n1 – 1)
13. Menghitung χ2 dengan rumus
14. χ2 = (In 10) {B - ∑(n1 – 1)log }
• Membandingkan χ2 tabel dengan χ2
  hitung, dengan kriteria bahwa jika χ2
  hitung lebih kecil dari χ2 tabel maka
  berarti data berasal dari populasi yang
  homogen.

More Related Content

What's hot

Pengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanPengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanDian Arisona
 
Uji Beda Dua Mean Independen
Uji Beda Dua Mean IndependenUji Beda Dua Mean Independen
Uji Beda Dua Mean Independenmirzal tawi
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinubobbyrey
 
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiStatistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskritStatistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskritSelvin Hadi
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara dataHafiza .h
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialFeri Chandra
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxRidwanMusa4
 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Sherly Oktaviani
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Tabel statistika
Tabel statistikaTabel statistika
Tabel statistikaWAHYU NUR
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Ragam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuRagam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuWindy Septhyan
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Indah Fitri Hapsari
 

What's hot (20)

Pengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanPengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan Percobaan
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Uji Beda Dua Mean Independen
Uji Beda Dua Mean IndependenUji Beda Dua Mean Independen
Uji Beda Dua Mean Independen
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinu
 
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiStatistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
 
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskritStatistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Tabel statistika
Tabel statistikaTabel statistika
Tabel statistika
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
Anuitas di Muka dan Ditunda (Matematika Keuangan)
 
Tabel statistik
Tabel statistikTabel statistik
Tabel statistik
 
Ragam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuRagam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-baku
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
 

Viewers also liked

Statistik dasar s2
Statistik dasar s2Statistik dasar s2
Statistik dasar s2Susi Yanti
 
Pengertian statistika ekonomi dan bisnis.ppt
Pengertian statistika ekonomi dan bisnis.pptPengertian statistika ekonomi dan bisnis.ppt
Pengertian statistika ekonomi dan bisnis.pptDeby Andriana
 
Statistika new presentasi
Statistika new presentasiStatistika new presentasi
Statistika new presentasidiah ayu putri
 
12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistikaaliyudin007
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikasatriyo buaya
 

Viewers also liked (9)

Statistik dasar s2
Statistik dasar s2Statistik dasar s2
Statistik dasar s2
 
Pengantar spss
Pengantar spssPengantar spss
Pengantar spss
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pengertian statistika ekonomi dan bisnis.ppt
Pengertian statistika ekonomi dan bisnis.pptPengertian statistika ekonomi dan bisnis.ppt
Pengertian statistika ekonomi dan bisnis.ppt
 
Statistika new presentasi
Statistika new presentasiStatistika new presentasi
Statistika new presentasi
 
Pengantar Dasar Statistika
Pengantar Dasar StatistikaPengantar Dasar Statistika
Pengantar Dasar Statistika
 
12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika12. contoh soal uts statistika
12. contoh soal uts statistika
 
Statistika Dasar
Statistika DasarStatistika Dasar
Statistika Dasar
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 

Similar to STATISTIKA

Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaKuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaahmad fauzan
 
03 - Ukuran Lokasi dan Dispersi.pdf
03 - Ukuran Lokasi dan Dispersi.pdf03 - Ukuran Lokasi dan Dispersi.pdf
03 - Ukuran Lokasi dan Dispersi.pdfElvi Rahmi
 
Media stastistika
Media stastistika Media stastistika
Media stastistika rendymizani
 
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATASTATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATASeptianDanu2
 
power point statistik by faisal
power point statistik by faisalpower point statistik by faisal
power point statistik by faisalmuhammadikhsaniks
 
Hand out matkul statistika dasar m tholib
Hand out matkul statistika dasar m tholib Hand out matkul statistika dasar m tholib
Hand out matkul statistika dasar m tholib Muhamad Tholib
 
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, GrafikStatistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, GrafikSyamsuAlam27
 
Medi Yourge Expresso Doko_PPT Statistika Untuk 3 Pertemuan - Copy.pptx
Medi Yourge Expresso Doko_PPT Statistika Untuk 3 Pertemuan - Copy.pptxMedi Yourge Expresso Doko_PPT Statistika Untuk 3 Pertemuan - Copy.pptx
Medi Yourge Expresso Doko_PPT Statistika Untuk 3 Pertemuan - Copy.pptxMediDoko
 
3-Third Meeting Statistika.pdf
3-Third Meeting Statistika.pdf3-Third Meeting Statistika.pdf
3-Third Meeting Statistika.pdfKevinReinaldy1
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptafni48
 
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.pptSTATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.pptArnita Piliang
 
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptifTM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptifYogiRabani1
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptMiffJasenx
 
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.pptbahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.pptssuser13daca1
 
TM5-statistika_5.ppt wiwiwiwiwiiwiwwiwiwiw
TM5-statistika_5.ppt wiwiwiwiwiiwiwwiwiwiwTM5-statistika_5.ppt wiwiwiwiwiiwiwwiwiwiw
TM5-statistika_5.ppt wiwiwiwiwiiwiwwiwiwiwRahmanPrasetyo3
 

Similar to STATISTIKA (20)

Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaKuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
 
03 - Ukuran Lokasi dan Dispersi.pdf
03 - Ukuran Lokasi dan Dispersi.pdf03 - Ukuran Lokasi dan Dispersi.pdf
03 - Ukuran Lokasi dan Dispersi.pdf
 
Media stastistika
Media stastistika Media stastistika
Media stastistika
 
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATASTATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
STATISTIK DAN PROBABILITAS TEKNIK ANALISA DATA
 
power point statistik by faisal
power point statistik by faisalpower point statistik by faisal
power point statistik by faisal
 
Bab 2 statistika
Bab 2 statistikaBab 2 statistika
Bab 2 statistika
 
Statistik 1
Statistik 1Statistik 1
Statistik 1
 
Hand out matkul statistika dasar m tholib
Hand out matkul statistika dasar m tholib Hand out matkul statistika dasar m tholib
Hand out matkul statistika dasar m tholib
 
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, GrafikStatistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
 
Medi Yourge Expresso Doko_PPT Statistika Untuk 3 Pertemuan - Copy.pptx
Medi Yourge Expresso Doko_PPT Statistika Untuk 3 Pertemuan - Copy.pptxMedi Yourge Expresso Doko_PPT Statistika Untuk 3 Pertemuan - Copy.pptx
Medi Yourge Expresso Doko_PPT Statistika Untuk 3 Pertemuan - Copy.pptx
 
3-Third Meeting Statistika.pdf
3-Third Meeting Statistika.pdf3-Third Meeting Statistika.pdf
3-Third Meeting Statistika.pdf
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.ppt
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.pptSTATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
 
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptifTM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.ppt
 
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.pptbahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
 
TM5-statistika_5.ppt wiwiwiwiwiiwiwwiwiwiw
TM5-statistika_5.ppt wiwiwiwiwiiwiwwiwiwiwTM5-statistika_5.ppt wiwiwiwiwiiwiwwiwiwiw
TM5-statistika_5.ppt wiwiwiwiwiiwiwwiwiwiw
 
ANALISIS Data.ppt
ANALISIS Data.pptANALISIS Data.ppt
ANALISIS Data.ppt
 
17 statistika
17 statistika17 statistika
17 statistika
 

More from Susi Yanti

Presentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahPresentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahSusi Yanti
 
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5Susi Yanti
 
Power poin kelompok 5
Power poin kelompok 5Power poin kelompok 5
Power poin kelompok 5Susi Yanti
 
Presentase tik value
Presentase tik valuePresentase tik value
Presentase tik valueSusi Yanti
 
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Susi Yanti
 
msdm susiyanti
msdm susiyantimsdm susiyanti
msdm susiyantiSusi Yanti
 
Jawaban mid kepemimpinan
Jawaban mid kepemimpinanJawaban mid kepemimpinan
Jawaban mid kepemimpinanSusi Yanti
 
Presentase msdm
Presentase msdmPresentase msdm
Presentase msdmSusi Yanti
 
Presentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasiPresentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasiSusi Yanti
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatSusi Yanti
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranSusi Yanti
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)Susi Yanti
 
Tugas makalah metodologi penelitian
Tugas makalah metodologi penelitianTugas makalah metodologi penelitian
Tugas makalah metodologi penelitianSusi Yanti
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuSusi Yanti
 
00 solo explained ppt
00 solo explained ppt00 solo explained ppt
00 solo explained pptSusi Yanti
 
Pembelajaran ips
Pembelajaran ipsPembelajaran ips
Pembelajaran ipsSusi Yanti
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranSusi Yanti
 
Presentasi perubahan sosial
Presentasi  perubahan  sosialPresentasi  perubahan  sosial
Presentasi perubahan sosialSusi Yanti
 

More from Susi Yanti (20)

Presentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahPresentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolah
 
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
 
Power poin kelompok 5
Power poin kelompok 5Power poin kelompok 5
Power poin kelompok 5
 
Juknis bos
Juknis bosJuknis bos
Juknis bos
 
Presentase tik value
Presentase tik valuePresentase tik value
Presentase tik value
 
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
 
msdm susiyanti
msdm susiyantimsdm susiyanti
msdm susiyanti
 
Jawaban mid kepemimpinan
Jawaban mid kepemimpinanJawaban mid kepemimpinan
Jawaban mid kepemimpinan
 
Presentase msdm
Presentase msdmPresentase msdm
Presentase msdm
 
Presentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasiPresentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasi
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
 
Tugas makalah metodologi penelitian
Tugas makalah metodologi penelitianTugas makalah metodologi penelitian
Tugas makalah metodologi penelitian
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitianku
 
00 solo explained ppt
00 solo explained ppt00 solo explained ppt
00 solo explained ppt
 
Pembelajaran ips
Pembelajaran ipsPembelajaran ips
Pembelajaran ips
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Filsafat
Filsafat Filsafat
Filsafat
 
Presentasi perubahan sosial
Presentasi  perubahan  sosialPresentasi  perubahan  sosial
Presentasi perubahan sosial
 

STATISTIKA

  • 1. STATISTIKA MATERI KULIAH OLEH DR. RAMLY, M.PD
  • 2. KONSEP DASAR STATISTIKA • Pengertian Statistik dan Statistika • Secara sederhana statistik adalah data; seperti harga barang A, jumlah penduduk, angka kecelakaan, hasil ujian, dll. • Secara luas, statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka, maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel, atau digram yang menggambarkan suatu keadaan tertentu.
  • 3. • Secara sederhana statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik. • Secara luas statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis, dan menarik kesimpulan, atau menginter- pretasikan data.
  • 4. Kegunaan Statistika 1. Statistik dapat memperjelas sebuah pernyataan yang bersifat kualitatif menjadi pernyataan yang bersifat kuantitatif, seperti • Sebagian besar penduduk di kota X adalah ekonomi lemah. • 70% penduduk di kota X adalah ekonomi lemah.
  • 5. 2. Menyajikan data dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dipahami dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan gambar. 3. Membantu pembaca melihat sifat- sifat data secara cepat dengan cara membandingkan berbagai kelompok data dari berbagai kelas yang ada.
  • 6. 4. Interprestasi data yang baik, membantu menunjukan berbagai temuan, melakukan peramalan, menguji hipotesis, dan mengambil keputusan. 5. Membantu kita dalam membuat keputus- an yang ilmiah yang dapat diper- tanggung jawabkan kebenarannya dibanding keputusan murni.
  • 7. • Statistika deskriptif berhubungan dengan metode dalam mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data agar dapat dimengerti orang yang membaca atau yang membutuhkan. • Secara deskriptif, data disajikan dalam bentuk: nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi, varians, persen/proporsi, tabel distribusi frekuensi, diagram atau grafik, dan gambar.
  • 8. • Statistika inferensi berhubungan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. • Pada statistika inferensi biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik dari suatu populasi seperti mean, standar deviasi, dan varians.
  • 9. • Dalam statistika inferensi dilakukan generalisasi karena data yang dianalisis adalah data sampel yang dianggap wakil dari populasi. • Data adalah informasi yang diperlukan untuk membantu kita dalam membuat keputusan pada situasi tertentu.
  • 10. Dari segi jenisnya kita mengenal dua jenis data yaitu – Data internal (primer) adalah data yang diperoleh lansung dari responden seperti hasil tes, hasil angket, karakteristik responden, kinerja organisasi, dan lain-lain. – Data eksternal (sekunder) adalah data yang diperoleh tidak secara lansung dari responden, seperti dari BPS.
  • 11. • Dari segi tipenya, ada dua jenis data yaitu (1) data berupa angka yang disebut data kuantitatif, yang nilainya dapat berubah- ubah, dan (2) data yang bukan angka disebut data kualitatif. • Data kualitatif berbentuk kategori atau atribut, misalnya manis, rusak, gagal, rajin, baik, tinggi, rendah, sakit, sembuh, dan lain-lain.
  • 12. • Data kuantitatif dibagi dua yaitu data nominal dan data kontinum. • Data nominal diperoleh dari hasil perhitungan, seperti: Program Pasca Unhalu menerima 60 mahasiswa baru, jumlah siswa di sekolah X 350 orang, dll. • Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan, dan diperoleh melalui hasil pengukuran, seperti: Tinggi badan Amir 170 cm, Berat badan Ani 55 kg, rata-rata hasil belajar kelas X1 7,65, dll.
  • 13. • Data kontinum dibagi tiga yaitu data ordinal, data interval, dan data ratio. • Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking/peringkat, misalnya juara I, juara II, juara III, dsb. • Contoh: I II III IV V VI 98 93 76 70 56 40
  • 14. • Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh: nilai kelulusan mata kuliah A, B, C, D, E; skor IQ, waktu (menit, jam, hari, bulan, dan tahun). • Data ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh berat, tinggi, data volume, data suhu badan, data hasil belajar,dll.
  • 15. TEKNIK PENYAJIAN DATA 1. Penyajian Data dengan Tabel/Daftar Tabel 1 Jumlah PNS Menurut Golongan di Kantor “X” Banyaknya (Orang) Golongan I 703.827 II 1.917.920 III 309.337 IV 17.574 Jumlah 2.948.658
  • 16. Tabel 2 Nilai Ujian Statistika 80 Orang Mahasiswa Banyak Mahasiswa (F) Nilai Ujian 31 - 40 2 41 - 50 3 51 - 60 5 61 - 70 14 71 - 80 24 81 - 90 20 91 - 100 12 Jumlah 80
  • 17. 2. Penyajian Data dengan Grafik/Diagram Data jumlah penduduk di Kota X tahun 2004 – 2010 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8 Pen- duduk
  • 18. 2011 2010 2009 2008 2007 Tahun 2006 2005 2004 2003 2002 2001 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8 Jumlah Penduduk Grafik Jumlah Penduduk Kota X Tahun 2004-2010
  • 19. 3. Penyajian Data dengan Grafik Batang Data jumlah penduduk di Kota X tahun 2004 - 2010 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8 Pen- duduk
  • 20. Grafik Jumlah Pe nduduk Kota X Tahun 1998 - 2004 2011 2010 2009 2008 2007 Tahun 2006 2005 2004 2003 2002 2001 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8 Jumlah Penduduk
  • 21. 4. Penyajian Data dengan Grafik Lingkaran Data jumlah penduduk Kota X tahun 2004 - 2010 0,5 0,7 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8
  • 22. 5. Penyajian Data dengan Distribusi Frekuensi Langkah-langkah: 1. Tentukan data maksimum dan data minimum dari data mentah, kemudian cari range (r) dengan cara data maxim – data mini) 2. Tentukan banyaknya kelas sesuai kebutuhan. jika data dalam jumlah besar maka digunakan aturan Sturgess yaitu k = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyak kelas, dan n adalah banyaknya data.
  • 23. 3. Tentukan panjang kelas dengan membagi range (r) dengan banyaknya kelas ( k) 4. Tentukan kelas interval pertama dan seterus- nya. 5. Tentukan batas bawah kelas dengan mengu- rangi 0,5 pada ujung kelas bawah, dan tambahkan 0,5 pada ujung kelas atas. 6. Hitung Frekuensi Absolut dan Frekuensi Relatif
  • 24. Contoh data hasil penelitian dari 35 orang sampel: 136, 151, 130, 128, 134, 170,, 164, 154, 146, 105, 144, 135, 115, 135 137, 149, 120, 104, 152, 133, 128, 116, 126, 106, 153, 154, 144, 175, 135, 157, 107, 173, 153, 129, 135.
  • 25. Langkah Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi 1. Range (r) = 175 – 104 = 71. 2. Kelas (k) = 1 + (3,3)log n = 1 + (3,3) log 35 = 1 + (3,3) (1,54) = 1 + 5,08 = 6 (dibulatkan). 3. Panjang kelas interval (p) yaitu = 11,83 = 12 (dibulatkan). 4. Memilih ujung bawah kelas interval pertama dengan p = 12 sehingga kelas interval pertama adalah 104 – 115 dan seterusnya.
  • 26. Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kinerja No. Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 104 - 115 5 14,29 2 116 - 127 3 8,57 3 128 - 139 12 34,29 4 140 - 151 5 14,29 5 152 - 163 6 17,14 6 164 - 175 4 11,42 JUMLAH 35 100
  • 27. 6. Menggambar Histogram Data Kinerja 14 12 F r 10 e k u 8 e n s 6 i 4 2 0 // 103,5 115,5 127,5 139,5 151,5 163,5 175,5 Kelas Interval Gambar Histogram Kinerja Lembaga Akademi Maritim Pembangunan Jakarta
  • 28. 7. Menggambar Poligon Histogram menggambarkan frekuensi, poligon menggambarkan nilai tengah kelas interval. Tabel Distribusi Frekuensi No. Kelas Interval Nilai Tengah Frekuens 1 104 - 115 109,5 5 2 116 - 127 121,5 3 3 128 - 139 133,5 12 4 140 - 151 145,5 5 5 152 - 163 157,5 6 6 164 - 175 169,5 4 JUMLAH 35
  • 29. 14 12 10 Frekuensi 8 6 4 2 0 109,5 121,5 133,5 145,5 157,5 169,5 Nilai Tengah Poligon Kinerja Lembaga Akademi Maritim Pembangunan Jakarta .
  • 30. UKURAN PEMUSATAN • Ukuran pemusatan (rata-rata) adalah menunjukkan dimana suatu data memusat. • Ukuran pemusatan yang akan dipelajari adalah rata-rata hitung, median, dan modus. • Rata-rata hitung (rata-rata) dihitung dgn menggunakan rumus untuk data tunggal adalah:
  • 31. X 1 + X 2 + X 3 + ... + Xn ∑X X= X = n n • dengan n adalah banyaknya data • Distribusi nilai ujian statistik 5 orang mahasiswa adalah 70, 75, 60, 65, dan 80; maka rata-rata nilai ujian statistik tersebut adalah: 70 + 75 + 60 + 65 + 80 X= = 70 5
  • 32. • Untuk data kelompok rata-ratanya dapat dihitung dengan rumus: f 1 X 1 + f 2 X 2 + f 3 X 3 + ... + f n X n ΣfX X = X = f 1 + f 2 + f 3 + ... + f n Σf Contoh:Distribusi nilai ujian evaluasi pengajaran 15 orang mahasiswa adalah 3 orang mendapat nilai 60, 5 orang mendapat nilai 65, 4 orang mendapat nilai 80, 1 orang mendapat nilai 50, dan 2 orang mendapat nilai 95, maka rata-rata nilai ujian evaluasi tersebut adalah:
  • 33. (3x60) + (5 x65) + (4 x80) + (1x50) + (2 x95) 1.065 X= = = 71 3 + 5 + 4 + 1+ 2 15 • Untuk data yang telah dikelompokan dalam tabel distribusi frekuensi, rata-ratanya dapat dihitung dengan rumus , dimana X adalah nilai tengah. • Contoh: Data Hasil Belajar Ekonomi Kelas Eksperimen dengan STAD
  • 34. No. Kelas Interval Frekuensi Nilai Tengah F.X (f) (X) 1 70 - 73 3 71.5 215 2 74 - 77 5 75.5 378 3 78 - 81 6 79.5 477 4 82 - 85 7 83.5 585 5 86 - 89 5 87.5 438 6 90 - 93 3 91.6 275 Jumlah 29 100 2366
  • 35. Nilai rata-rata dari modal 40 perusahaan tersebut adalah: X = ΣfX = 2366 = 81,59 Σf 29 • Median: Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah diurutkan. • Jika banyaknya data ganjil maka median adalah data yang letaknya paling tengah, dan jika banyaknya data genap maka median adalah rata-rata nilai dari dua data yang terletak ditengah.
  • 36. – Data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, mediannya dihitung dengan menggunakan rumus:  1 / 2n − F  Me = b + P     f  b= batas bawah kelas median p= panjang kelas median adalah n= ukuran sampel F= jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median f = frekuensi kelas median
  • 37. No. Kelas Interval Frekuensi Nilai Tengah F.X (f) (X) 1 70 - 73 3 71.5 215 2 74 - 77 5 75.5 378 3 78 - 81 6 79.5 477 4 82 - 85 7 83.5 585 5 86 - 89 5 87.5 438 6 90 - 93 3 91.6 275 Jumlah 29 100 2366
  • 38. b = batas bawah kelas median adalah 81,5 • p = panjang kelas median adalah 4 • n = ukuran sampel 29 • F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median adalah 14 • f = frekuensi kelas median 7  1 / 2( 29) − 12   2,50  Me = 81,5 + 4   = 81,5 + 4    7   7  = 81,5 + 4(0,36) = 81,5 + 1,44 = 82,94 = 83
  • 39. • C. Modus. Modus adalah data atau gejala yang paling sering muncul atau terjadi. • Untuk data berkelompok yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, modusnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus:  b1  Mo = b + p b +  b2  dimana:   1  b = batas bawah kelas modus p = panjang kelas
  • 40. b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus. b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modus Contoh: Data Hasil Belajar Ekonomi Kelas Eksperimen dengan STAD
  • 41. No. Kelas Interval Frekuensi Nilai Tengah F.X (f) (X) 1 70 - 73 3 71.5 215 2 74 - 77 5 75.5 378 3 78 - 81 6 79.5 477 4 82 - 85 7 83.5 585 5 86 - 89 5 87.5 438 6 90 - 93 3 91.6 275 Jumlah 29 100 2366
  • 42. • Berdasarkan data pada tabel di atas maka Modus dapat dihitung dengan rumus: • Mo = b + p  b1  dimana:   b +b   1 2  • b = batas bawah kelas modus adalah 81,5 • p = panjang kelas adalah 4 • b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas interval sebelum kelas modus adalah 1 • b2 = frekuensi kelas modus - frekuensi kelas sesudah kelas modus adalah 2
  • 43.  1  Mo = 81,5 + 4   1+ 2  = 81,5 + 4 (0,33) = 81,5 + 1,32 = 82,82 = 83 (dibulatkan). Jadi modusnya adalah 83.
  • 44. UJI PERSYARATAN ANALISIS A. Uji Normalitas • Pengujian normalitas data penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan uji kertas peluang, uji Lilliefors, Uji Chi- Kuadrat, dan Uji Kolomogrov-Smirnov.
  • 45. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat • Langkah-langkah 1. Sajikan data dalam tabel distribusi frekuensi 2. Menetukan batas kelas yaitu ujung bawa kelas kurangi 0,5 dan ujung atas kelas tambah 0,5 3. Mencari nilai z skor untuk batas kelas interval dengan rumus:
  • 46. Batas Kelas − X Z= S 4. Mencari nilai luas Z dari tabel kurve normal 5. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka yang ada dalam tabel Z yaitu: angka baris kedua dikurangi angka pertama, angka baris ketiga dikurangi angka baris kedua, dst. 6. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)
  • 47. Contoh data hasil penelitian 64 responden dalam tabel distribusi Frek. No. Kelas Interval Batas Kelas Frekuensi Prosentase 1 27 - 33 26,5 1 1,52 2 34 - 40 33,5 9 14,06 3 41 - 47 40,5 13 20,30 4 48 - 54 47,5 16 25 5 55 - 61 54,5 12 19 6 62 - 68 61,5 11 17 7 69 - 75 68,5 2 3,12 75,5 64 100
  • 48. Hasil Pengujian Normalitas dengan Chi-Kuadrat Batas Z Luas Luas Kelas fe fo No. Kelas 0–Z Interval 1 26,5 -2,49 0,4936 0,0295 1,89 1 0,419 2 33,5 -1,80 0,4641 0,0976 6,25 9 1,210 3 40,5 -1,11 0,3665 0,2037 13,04 13 0,001 4 47,5 -0,42 0,1628 0,2692 17,23 15 0,289 5 54,5 0,27 0,1064 0,2251 14,41 13 0,138 6 61,5 0,96 0,3315 0,1190 7,62 11 1,499 7 68,5 1,65 0,4505 0,0399 2,55 2 0,119 75,5 2,34 0,4904 Total 64 3,675
  • 49. Dari tabel di atas diketahui nilai Chi- kuadrat hitung sebesar 3,675 • Membandingkan nilai Chi-kuadrat hitung dengan nilai Chi-kuadrat tabel untuk α tertentu, misalnya 0,01 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 sehingga didapat nilai Chi-kuadrat tabel 12,592.
  • 50. • Dengan kriteria pengujian: – Jika hitung > tabel maka distribusi data tidak normal. – Jika hitung ≤ tabel maka distribusi data normal. • Ternyata nilai Chi-kuadrat hitung < nialai Chi-kuadrat tabel (3,675 < 12,592) yang berarti data berdistribusi normal.
  • 51. Pengujian Normalitas Data Dengan Menggunakan Uji Lilliefor, • Langkah-langkah pengujian Data Tunggal : 1. Data diurut mulai dari yang terkecil 2. Mencari nilai z dengan rumus: z = X i − X i S 3. Mencari wilayah luas di bawah kurva normal (nilai z di tabel normal) 4. Mencari nilai proporsi z1, z2, z3, ..., zn atau S(Zi) dengan cara frekuensi (f) dibagi n (banyaknya data)
  • 52. 5. Mentukan selisih F(zi) – S(zi) dan jadikan harga mutlak (I...I), sehingga tidak ada nilai negatif. 6. Tentuk nilai L hitung dengan mengambil nilai yang paling besar 7. Tentukan nilai L tabel dari tabel Lilliefors dengan n dan tingkat kepercayaan tertentu.
  • 53. • Contoh Data hasil penelitian: 51, 52, 55, 55, 56, 58, 58, 59, 59, 60, 60, 61, 61, 62, 62. • Rata = 57,93; SD = 3,45
  • 54. Hasil Pengujian Normalitas Data Xi F Zi F(Zi) S(zi) F(zi) – S(zi) 51 1 -2,03 0,0212 0,0667 0,0455 52 1 -1,74 0,0409 0,1333 0,0924 55 2 -0,87 0,1922 0,2667 0,0745 56 1 -0,58 0,2810 0,3333 0,0523 58 2 0,00 0,5000 0,4667 0,0333 59 2 0,29 0,6141 0,6000 0,0141 60 2 0,58 0,7190 0,7333 0,0141 61 2 0,87 0,8078 0,8667 0,0589 62 2 1,16 0,8770 1,000 0,1230
  • 55. • Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai L hitung adalah 0,1230, sedangkan nilai L tabel adalah 0,2570 pada tingkat kepercayaan 99% (α = 0,01) dan n = 15. Dengan demikian nilai L hitung lebih kecil dan nilai L tabel (0,1230 < 0,2570) hal ini berarti bahwa data berdistribusi normal.
  • 56. B. Homogenitas • Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji varian, dan uji Bartlet. Dalam uji Bartlet kriteria sampel berdistribusi homogen apabila nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel ( < ). • Contoh ujian homogenitas data tunggal dengan menggunakan uji Bartlet
  • 57. N Pertambahan Berat Badan A B C D 1 12 14 6 9 2 20 15 16 14 3 23 10 16 18 4 10 19 20 19 5 17 22
  • 58. • Dari hasil perhitungan diperoleh varians data tersebut sebagai berikut: 2 2 • s1 = 29,3; s2 = 21,5; • s3 = 35,7; dan s4 = 20,7 2 2 • Uji homogenitas menggunakan uji variasn (uji f) dengan rumus Varians Besar F= Varians Kecil
  • 59. Homogentitas data kelompok A dan kelompok B. • Diketahui s2A = 29,30, dan s2 B = 21,50, jadi f hitung adalah 29,30 = 1,362790698 = 1,363 F= 21,50 Kriteria pengujian:jika F hitung lebih besar atau sama dengan F tabel (Fhitung ≥ Ftabel) maka data tidak homogen, dan jika F hitung lebih kecil dari F tabel (Fhitung < Ftabel) maka data homogen. Ternyata Fhitung < Ftabel (1,363 < 6,39) yang berarti kedua kelompok data berasal dari populasi yang berdistribusi homoge
  • 60. 2. Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet • Harga-harga yang diperlukan untuk Uji • H0 : σ =σ =σ =σ Bartlet : 2 1 2 2 2 3 2 4 • Ha : σ ≠σ ≠σ ≠σ 2 1 2 2 2 3 2 4
  • 61. Sampel Dk 1/dk 2 S 2 dk.Log S 2 i Log S i i A 4 0,25 29,3 1,4669 5,8676 B 4 0,25 21,5 1,3324 5,3296 C 3 0,33 35,7 1,5527 4,6581 D 3 0,33 20,7 1,360 3,9480 Jumlah 14 1,16 - - 19,8033
  • 62. Varians gabungan dari empat sampel adalah: 4(29,3) + 4(21,5) + 3(35,7) + 3(20,7) S = 2 4+ 4+3+3 372,40 = = 26,6 14 Log S2 gabungan = log 26,6 = 1,4249 B = (1,4249) (14) = 19,9486
  • 63. χ = ( ln 10) { B − Σ ( dk . log S 2 i 2 )} • = (2,3026) (19,9486 – 19,8033) • = (2,3026) (0,1453) • = 0,33456778 = 0,335. • Dengan α = 0,05 dan dk = 3 maka diperoleh nilai χ2 tabel = 7,815 yang berarti hitung χ2 < χ2 tabel atau 0.335 < 7,815 yang berarti sampel diambil dari populasi yang homogen.
  • 64. • Jika hipotesis penelitian yang akan diuji itu homogenitasnya adalah hubungan atau pengaruh antara satu variabel bebas dengan satu variabel tidak bebas, maka uji homogenitas yang dilakukan adalah uji homogentitas varians data variabel tidak bebas (Y) sebagai akibat dari pengelompokan data variabel bebas (X).
  • 65. • Langkah-langkah pengujian adalah: 1. Data variabel bebas (X) diurut dari kecil ke besar 2. Data variabel tidak bebas (Y) mengikuti pasangan data variabel tidak bebas (X) sebelum pengurutan. 3. Menentukan kelompok data variabel bebas. 4. Menentukan frekuensi (n) setiap kelompok data variabel bebas (X). 5. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan cara n – 1 6. Menghitung nilai 1/dk. 7. Menghitung nilai varians (S) data Y sebagai akibat pengelompokan data X.
  • 66. 8. Menghitung log varians (Log S) 9. Mengalikan dk dengan varians (dk x S 2). 10. Mengalikan dk dengan Log S2 (dk x log S2). 11. Menghitung varians gabungan dari semua sampel, dengan rumus 12. Menghitung nilai b dengan rumus (log S 2) ∑(n1 – 1) 13. Menghitung χ2 dengan rumus 14. χ2 = (In 10) {B - ∑(n1 – 1)log }
  • 67. • Membandingkan χ2 tabel dengan χ2 hitung, dengan kriteria bahwa jika χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel maka berarti data berasal dari populasi yang homogen.