1. Materi Inti 5
Penyuluhan dan Konseling
Pokok Bahasan 2
Pesan penyuluhan yang sesuai dengan sasaran dan
perubahan perilaku yang diharapkan.
Dalam penyampaian pesan kepada pasien dan keluarga, pesan tersebut
harus disesuaikan dengan sasaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu :
- Untuk pasien baru, perlu diberi penjelasan dan motivasi agar bisa
menerima kenyataan yang ada dan ada kemauan untuk menjalani
pengobatan.
- Pasien perlu penjelasan untuk berobat dengan teratur
- Isteri atau suami pasien perlu dijelaskan untuk mendukung pasangannya
berobat.
- Keluarga perlu menyusun kembali pembagian tugas rumah tangga
agar anggota keluarga yang menderita cacat kusta tidak bertambah
berat cacatnya.
- Tetangga pasien perlu menerima penjelasan bahwa pasien yang
sedang berobat atau cacat tidak perlu ditakuti.
- Kepala sekolah harus mendukung muridnya yang menderita kusta.
- Masyarakat perlu mengetahui tanda-tanda dini penyakit kusta dan
sukarela memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
- Masyarakat bisa menerima pasien kusta yang cacat untuk mengikuti
kegiatan kemasyarakatan seperti ibadah, pesta, dll.
2. Metode dan Teknik Penyuluhan
Cara memilih suatu metode, teknik atau media penyuluhan hendaknya
memperhatikan hal-hal seperti:
- Tujuan penyuluhan
- Kemampuan penyuluh
- Kemampuan sasaran penyuluhan
- Ukuran besar kelompok sasaran
- Waktu dan fasilitas yang tersedia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mempersiapkan
pelaksanaan penyuluhan :
a. Persiapkan persuratan dan rencana operasional pada pihak yang
berwenang. Ini bisa siapa saja, apakah kepala sekolah, kepala puskesmas,
kepala desa, camat, tokoh masyarakat, dsb.
b. Persiapkan materi penyuluhan dan alat bantu peraga lainnya yang
dibutuhkan.
Beberapa hal penting saat melaksanakan penyuluhan :
a. Datanglah lebih awal.
b. Usahakan agar pendengar merasa santai, senang dan ingin
mendengarkan
c. Ucapkan salam sebelum memulai kegiatan penyuluhan agar sasaran
merasa senang.
d. Ciptakan suasana yang mendukung.
e. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti,sebaiknya gunakan
bahasa daerah setempat. Jangan gunakan istilah-istilah medis atau istilah
yang kurang akrab bagi telinga sasaran.
f. Bicaralah dengan sopan dan hargailah pengalaman pendengar, jangan
berlagak lebih tahu atau terlihat angkuh.
g. Bicaralah dengan suara keras dan lantang
h. Berikanlah penyuluhan dengan sabar dan tidak tergesa-gesa.
i. Ekspresi atau mimik muka dan gerakan tubuh harus sesuai dengan apa
yang dikatakan atau dijelaskan
j. Gunakan alat peraga, contoh dan ceritera dari situasi-situasi sehari-hari di
daerah itu.
k. Pandanglah dan lihat wajah sasaran. Jangan memandang ke arah lain,
Jika mereka terlihat bingung, hentikan apa yang anda sampaikan dan cari
tahu sebab kebingungan mereka serta jelaskan kembali.
3. l. Seringlah mengajukan pertanyaan dan perhatikan jawaban yang mereka
berikan. Berikan pujian yang pantas.
m. Langsung membantu mereka merencanakan tindakan/mempraktekkan
apa yang disampaikan.
n. Buat kesimpulan akhir yang singkat pada akhir penyuluhan dan periksa
kembali apakah sasaran anda mengerti.
o. Akhirilah kegiatan penyuluhan dengan meyampaikan ucapan terima
kasih atas kesediaan mereka mengikuti penyuluhan.
Sikap Penyuluh (Petugas)
Hubungan antara petugas dan pasien atau antara penyuluh dan
pendengar sangatlah penting. Kalau pasien atau pendengar tidak tertarik dan
tidak menyukai penyuluh, mereka tidak akan menghargai dia, tidak akan
mendengar baik dan tentu saja tidak akan melakukan yang diminta oleh
petugas tersebut.
Petugas/penyuluh harus dapat menarik perhatian pendengarnya dengan
cara :
- Berpenampilan rapi
- Bersikap peduli
- Ramah
- Sopan
- Memakai bahasa setempat
- Memakai istilah-istilah umum
- Mampu membangkitkan semangat
- Bisa menunjukkan hal-hal penting
4. Beberapa Prinsip Dalam Memberikan Penyuluhan
1. Menguasai bahan dan pelaksanaannya
2. Memiliki tujuan yang jelas dan relevan
3. Menunjukkan manfaat dari hal-hal yang akan disampaikan Jika perlu
mengulangi hal-hal pokok yang penting.
Hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang penyuluh :
- Berpenampilan berantakan
- Bersikap menjaga jarak
- Sombong, tinggi hati
- Kasar
- Angkuh
- Suka membual (omong besar)
- Mengecilkan hati
- Tidak memperdulikan pendengarnya