SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Sifat-sifat yang
mendukung terbentuknya
Empati
Pentingnya empati
Ikut
merasakan
apa yang
dirasakan
Pasien
Muncul
kepedulian
pada Pasien
Memberikan
Pelayanan
terbaik
Kepuasan
pada
klien
Sifat-sifat yang mendasari
Empati
 Psikolog Michael Nichols dari Albany Medical
College berkata bahwa empati mempunyai
dua bahan yang penting :
1. Pengertian : memahami
2. Penerimaan : menerima
 Kebutuhan dasar
 Kepribadian yang Unik
 Tugas Perkembangan
 Sistem Budaya dan Penilaian yang berbeda
 Sistem perilaku yang berbeda
 Hubungan interpersonal yang unik
 Minat dan Perhatian yang berbeda
 Mekanisme penyesuaian diri yang berbeda
 Asertivitas individu
Oleh Karena Itu Bahasan Kita
Selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Empati pada pasien dg kepribadian yang berbeda
2. Empati pada pasien yang berbeda usia terutama
wanita
3. Empati pada pasien yang berbeda lt blk budaya
4. Empati dalam persalinan
5. Empati dalam interaksi kerja
6. Hubungan antara empati minat dan perhatian
7. Empati dalam usaha memahami mekanisme
penyesuaian diri
8. Empati dan Asertivitas
BAHASAN KITA
Empat
i
Mengembangkan sikap
Penerimaan dan Pengertiaan
1. Minat terhadap orang lain
- Efektif jika minat tersebut tidak
membedakan SARA, umur, jenis
kelamin, latar belakang, status, sosial
ekonomi.
- Memiliki minat terhadap kebutuhan
mereka :
Biologis, Mental, Teleologis
2. Kepekaan
- Kepekaan berguna untuk membedakan
setiap orang yang dihadapi
- Tidak semua orang dapat dihadapi dengan
cara yang sama
- Misalnya ; ada pasien yang ingin
diperlakukan istimewa, ada pasien yang tidak
suka disapa, ada pasien yang suka marah-
marah, ada pasien yang pendiam.
- OKI, perlu mengatasi reaksi sendiri terhadap
perbedaan2 tsb dan bagaimana
mengendalikan reaksi dengan baik, sesuai
dengan perbedaan masing-masing
3.Menghargai Hubungan
a. Dengan Individu Sehat
- Bidan senior, dokter, kepala, perawat
*Menghargai pengalaman dalam menangani pasien,
pengalaman terhadap orang lain, menggunakan alat
perlengkapan kedokteran.
*Melaksanakan pekerjaan di bawah supervisi dengan sebaik
mungkin, menerima kenyataan bahwa tidak semua persoalan
dapat diatasi sendiri, menerima koreksi terhadapkekurangan
dalam perawatan
- keluarga pasien
• Bidan perlu mendapat kepercayaan dari keluarga pasien
• Menjelaskan informasi yang benar misalnya makanan yang
disarankan beserta pantangan2nya. Penjelasan dilakukan
dengan dengan sopan, dan bahasa yang mudah dimengerti
pasien
b. Dengan Individu yang Sakit Atau pasien
- Menyadari adanya perbedaan
- Menentukan sikap
- Memperoleh kepercayaan dengan sikap profesional
- Menunjukkan toleransi dan pengendalian diri
- Tampil wajar baik penampilan maupun
perkataannya
- Ramah dan sopan
- Sikap menaruh minat,mendengarkan dengan
penuh perhatian apa yang dikemukakan atau
dikeluhkan pasien
- Membina pengendalian diri yang baik
Hasil yang didapat bila ada
Empati
 Hubungan yang baik dengan pasien
 Hubungan yang baik dengan teman
sejawat
 Hubungan yang baik dengan dokter
Tugas
 Kembangkan sikap2 yang mendukung
tercintanya empati dalam kehidupan
sehari hari
Caranya
1. Introspeksi diri
- Introspeksi ialah memeriksa diri, dorongan,
motif : mengapa ingin menjadi bidan?
- Dorongan tersebut akan mempengaruhi
bagaimana kita bersikap ketika menjadi
seorang bidan.
- Menjadi bidan adalah tugas yang sangat
mulia
- Dan perikemanusiaan di dalam kita bekerja
merupakan ibadah yang tak pernah ada
habisnya.
2. Membekali diri dengan pengetahuan
Pengetahuan apa????
Selain pengetahuan dan keterampilan sebagai
bidan Yang mutlak hukumnya…
Ada lagi faktorpenting yaitu belajar
mengembangkan empati
3. Perlu mengenali diri
 Menumbuhkan dan mengembangkan
sifat-sifat yang dapat membantu
mempercepat kesembuhan pasien
 Mengurangi sifat-sifat yang dapat
menghmbat kesembuhan dan
kepuasan pasien
Selamat mencoba

More Related Content

What's hot

Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiadityajtkln
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Amalia Senja
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatantarmizitaher
 
Rosi trisnawati0101140002
Rosi trisnawati0101140002Rosi trisnawati0101140002
Rosi trisnawati0101140002Rositrisnawati
 
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITIPENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITIMuhammad Nasrullah
 
13 Alasan kenapa kita perlu memahami dan berbicara ttg skizofrenia
13 Alasan kenapa kita perlu memahami dan berbicara ttg skizofrenia13 Alasan kenapa kita perlu memahami dan berbicara ttg skizofrenia
13 Alasan kenapa kita perlu memahami dan berbicara ttg skizofreniaBagus Utomo
 
Doctor patient communication
Doctor patient communicationDoctor patient communication
Doctor patient communicationAnke Saputro
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifVicky Thio
 
Hak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatan
Hak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatanHak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatan
Hak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatanmateri-x2
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesionalpjj_kemenkes
 
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihDnr Creatives
 
Ujang Nurrahman Ilmu kesmas
Ujang Nurrahman Ilmu kesmasUjang Nurrahman Ilmu kesmas
Ujang Nurrahman Ilmu kesmasUjangnurrahman
 
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Konsep sehat – sakit jiwa
Konsep sehat – sakit jiwaKonsep sehat – sakit jiwa
Konsep sehat – sakit jiwa
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
Etik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain managementEtik medikolegal pain management
Etik medikolegal pain management
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
 
Modul 9
Modul 9Modul 9
Modul 9
 
Rosi trisnawati0101140002
Rosi trisnawati0101140002Rosi trisnawati0101140002
Rosi trisnawati0101140002
 
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITIPENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
 
13 Alasan kenapa kita perlu memahami dan berbicara ttg skizofrenia
13 Alasan kenapa kita perlu memahami dan berbicara ttg skizofrenia13 Alasan kenapa kita perlu memahami dan berbicara ttg skizofrenia
13 Alasan kenapa kita perlu memahami dan berbicara ttg skizofrenia
 
Doctor patient communication
Doctor patient communicationDoctor patient communication
Doctor patient communication
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
Hak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatan
Hak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatanHak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatan
Hak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatan
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
 
Modul 10
Modul 10Modul 10
Modul 10
 
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
 
Ujang Nurrahman Ilmu kesmas
Ujang Nurrahman Ilmu kesmasUjang Nurrahman Ilmu kesmas
Ujang Nurrahman Ilmu kesmas
 
Amanahhhhhhhhhhhhh
AmanahhhhhhhhhhhhhAmanahhhhhhhhhhhhh
Amanahhhhhhhhhhhhh
 
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

Similar to Sikap2 dalam mendukung empati

Makalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakitMakalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakitSeptian Muna Barakati
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptSuharnoUsman1
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptSuharnoUsman1
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatriFransiska Oktafiani
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Ade Rahman
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptxAdiPR1
 
Pembentukan Sikap (Attention dan performance)
Pembentukan Sikap (Attention dan performance)Pembentukan Sikap (Attention dan performance)
Pembentukan Sikap (Attention dan performance)pjj_kemenkes
 
Model Perawatan Paliatif Care...........
Model Perawatan Paliatif Care...........Model Perawatan Paliatif Care...........
Model Perawatan Paliatif Care...........icha582186
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminalAnitha Bunga
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 

Similar to Sikap2 dalam mendukung empati (20)

Makalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakitMakalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakit
 
Makalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakitMakalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakit
 
Makalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakitMakalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakit
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Askep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.pptAskep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.ppt
 
Makalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatanMakalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatan
 
Makalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatanMakalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatan
 
Makalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatanMakalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatan
 
4457-materials.pdf
4457-materials.pdf4457-materials.pdf
4457-materials.pdf
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
 
9. Indonesis -Komunikasi dengan Penderita Gangguan Jiwa.pptx
9. Indonesis -Komunikasi dengan Penderita Gangguan Jiwa.pptx9. Indonesis -Komunikasi dengan Penderita Gangguan Jiwa.pptx
9. Indonesis -Komunikasi dengan Penderita Gangguan Jiwa.pptx
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatri
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
 
Komunikasi terapeut
Komunikasi terapeutKomunikasi terapeut
Komunikasi terapeut
 
Pembentukan Sikap (Attention dan performance)
Pembentukan Sikap (Attention dan performance)Pembentukan Sikap (Attention dan performance)
Pembentukan Sikap (Attention dan performance)
 
Model Perawatan Paliatif Care...........
Model Perawatan Paliatif Care...........Model Perawatan Paliatif Care...........
Model Perawatan Paliatif Care...........
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 

More from tarmizitaher

5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasitarmizitaher
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatiftarmizitaher
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokaltarmizitaher
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologitarmizitaher
 
Pert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatanPert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatantarmizitaher
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiatarmizitaher
 
Pert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etikPert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etiktarmizitaher
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2tarmizitaher
 
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2tarmizitaher
 
Metode instruksional
Metode instruksionalMetode instruksional
Metode instruksionaltarmizitaher
 
4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskulartarmizitaher
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletaltarmizitaher
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletaltarmizitaher
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasitarmizitaher
 
1. basic human physiology
1. basic human physiology1. basic human physiology
1. basic human physiologytarmizitaher
 

More from tarmizitaher (20)

5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
 
4. antibiotik
4. antibiotik4. antibiotik
4. antibiotik
 
3. oksitosik
3. oksitosik3. oksitosik
3. oksitosik
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
 
1. obat alergi
1. obat alergi1. obat alergi
1. obat alergi
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
 
Pert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatanPert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatan
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
 
Pert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etikPert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etik
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
 
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
 
Metode instruksional
Metode instruksionalMetode instruksional
Metode instruksional
 
4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 
1. basic human physiology
1. basic human physiology1. basic human physiology
1. basic human physiology
 
Karakter
KarakterKarakter
Karakter
 
P point empati
P point empatiP point empati
P point empati
 

Sikap2 dalam mendukung empati

  • 2. Pentingnya empati Ikut merasakan apa yang dirasakan Pasien Muncul kepedulian pada Pasien Memberikan Pelayanan terbaik Kepuasan pada klien
  • 3. Sifat-sifat yang mendasari Empati  Psikolog Michael Nichols dari Albany Medical College berkata bahwa empati mempunyai dua bahan yang penting : 1. Pengertian : memahami 2. Penerimaan : menerima
  • 4.  Kebutuhan dasar  Kepribadian yang Unik  Tugas Perkembangan  Sistem Budaya dan Penilaian yang berbeda  Sistem perilaku yang berbeda  Hubungan interpersonal yang unik  Minat dan Perhatian yang berbeda  Mekanisme penyesuaian diri yang berbeda  Asertivitas individu
  • 5. Oleh Karena Itu Bahasan Kita Selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Empati pada pasien dg kepribadian yang berbeda 2. Empati pada pasien yang berbeda usia terutama wanita 3. Empati pada pasien yang berbeda lt blk budaya 4. Empati dalam persalinan 5. Empati dalam interaksi kerja 6. Hubungan antara empati minat dan perhatian 7. Empati dalam usaha memahami mekanisme penyesuaian diri 8. Empati dan Asertivitas
  • 7. Mengembangkan sikap Penerimaan dan Pengertiaan 1. Minat terhadap orang lain - Efektif jika minat tersebut tidak membedakan SARA, umur, jenis kelamin, latar belakang, status, sosial ekonomi. - Memiliki minat terhadap kebutuhan mereka : Biologis, Mental, Teleologis
  • 8. 2. Kepekaan - Kepekaan berguna untuk membedakan setiap orang yang dihadapi - Tidak semua orang dapat dihadapi dengan cara yang sama - Misalnya ; ada pasien yang ingin diperlakukan istimewa, ada pasien yang tidak suka disapa, ada pasien yang suka marah- marah, ada pasien yang pendiam. - OKI, perlu mengatasi reaksi sendiri terhadap perbedaan2 tsb dan bagaimana mengendalikan reaksi dengan baik, sesuai dengan perbedaan masing-masing
  • 9. 3.Menghargai Hubungan a. Dengan Individu Sehat - Bidan senior, dokter, kepala, perawat *Menghargai pengalaman dalam menangani pasien, pengalaman terhadap orang lain, menggunakan alat perlengkapan kedokteran. *Melaksanakan pekerjaan di bawah supervisi dengan sebaik mungkin, menerima kenyataan bahwa tidak semua persoalan dapat diatasi sendiri, menerima koreksi terhadapkekurangan dalam perawatan - keluarga pasien • Bidan perlu mendapat kepercayaan dari keluarga pasien • Menjelaskan informasi yang benar misalnya makanan yang disarankan beserta pantangan2nya. Penjelasan dilakukan dengan dengan sopan, dan bahasa yang mudah dimengerti pasien
  • 10. b. Dengan Individu yang Sakit Atau pasien - Menyadari adanya perbedaan - Menentukan sikap - Memperoleh kepercayaan dengan sikap profesional - Menunjukkan toleransi dan pengendalian diri - Tampil wajar baik penampilan maupun perkataannya - Ramah dan sopan - Sikap menaruh minat,mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikemukakan atau dikeluhkan pasien - Membina pengendalian diri yang baik
  • 11. Hasil yang didapat bila ada Empati  Hubungan yang baik dengan pasien  Hubungan yang baik dengan teman sejawat  Hubungan yang baik dengan dokter
  • 12. Tugas  Kembangkan sikap2 yang mendukung tercintanya empati dalam kehidupan sehari hari
  • 13. Caranya 1. Introspeksi diri - Introspeksi ialah memeriksa diri, dorongan, motif : mengapa ingin menjadi bidan? - Dorongan tersebut akan mempengaruhi bagaimana kita bersikap ketika menjadi seorang bidan. - Menjadi bidan adalah tugas yang sangat mulia - Dan perikemanusiaan di dalam kita bekerja merupakan ibadah yang tak pernah ada habisnya.
  • 14. 2. Membekali diri dengan pengetahuan Pengetahuan apa???? Selain pengetahuan dan keterampilan sebagai bidan Yang mutlak hukumnya… Ada lagi faktorpenting yaitu belajar mengembangkan empati
  • 15. 3. Perlu mengenali diri  Menumbuhkan dan mengembangkan sifat-sifat yang dapat membantu mempercepat kesembuhan pasien  Mengurangi sifat-sifat yang dapat menghmbat kesembuhan dan kepuasan pasien