2. KONSELING: KEGIATAN BANTUAN
(NON PROFESIONAL)
1. Bantuan sesaat
2. Bantuan atas dasar belas kasihan atau kasih
sayang
3. Bantuan materi
4. Bantuan tenaga
5. Bantuan moril
6. Bantuan nasihat
3. KONSELING: KEGIATAN BANTUAN
(PROFESIONAL)
Usaha melalui hubungan dengan orang lain, mengambil bagian dalam
menyediakan fasilitas atau jalan yang positif untuk kemajuannya
Profesional = adanya dasar latihan yang cukup untuk bisa melakukan
kegiatan berulang-ulang dengan menerapkan metode dan teknik tertentu
(menjadi kegiatan kesehariannya)
Diberikan karena sso merasakan dan dalam kenyataannya memang
membutuhkan bantuan dari orang lain karena tidak bisa atau tidak berdaya
mengatasi sendiri
Kualitas, kuantitas dan intensitas perubahan yang bisa dilakukan oleh
konselor atau terapis berbeda-beda baik secara perorangan maupun secara
umum dan dipengaruhi oleh tahap2 perkembangan
4. KONSELING: KEGIATAN BANTUAN
(PROFESIONAL)
Diberikan karena
sso merasakan
dan dalam
kenyataannya
memang
membutuhkan
bantuan dari
orang lain karena
tidak bisa atau
tidak berdaya
mengatasi
sendiri
Menurut Lewis, terdapat 3
karakteristik umum pada orang yang
membutuhkan konseling:
1. Ketidakpuasan pribadi dan tidak
mampu mengatasi dan mengurangi
ketidakpuasan
2. Cemas terhadap beberapa aspek
kehidupannya
3. Tidak punya gambaran yang jelas
mengenai apa yang akan terjadi
5. KONSELING: PERUBAHAN
PERILAKU
• Ditujukan untuk mengubah atau mengganti bagian
dari kepribadian yang tidak baik/patologis menjadi
sesuatu yang baru yang baik dan bisa diterima oleh
pribadinya maupun lingkungannya
• Perubahan yang diharapkan terjadi akan bersifat
menetap
• Bisa terjadi karena pengaruh lingkungan melalui
proses belajar atau proses kondisioning sebagai
akibat dari hubungannya dengan lingkunggan
6. PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN
HIDUP KLIEN
Enam faktor yang mempengaruhi hidup seseorang:
1. Jenis kelamin
2. Keluarga
3. Kebudayaan
4. Status sosial
5. Daerah
6. Keturunan
Setiap pribadi harus dilihat dalam hubungan dengan lingkungan
7. PEMBATASAN PADA KLIEN DALAM
KONSELING
• Target : klien harus menemukan sesuatu atau mengembangkan
dirinya agar mampu berdiri sendiri dapat berlangsung lama &
menjadi ketergantungan
• Perlu pembatasan agar klien dapat melatih diri dan meninjau apa
yang harus dilakukan, misalnya dengan:
1. Melatih klien agar dapat memfungsikan aspek rasio
2. Melatih klien untuk memahami dirinya sendiri sehingga bisa
mengendalikan diri
• Strategi melalui perubahan waktu konseling yang semakin
diperpanjang
• Menyadarkan dan mengingatkan klien akan adanya pembatasan-
pembatasan
8. WAWANCARA DALAM KONSELING
Lima tahapan struktur wawancara
1. Rapport
2. Pengumpulan data : eksplorasi kondisi klien dan identifikasi
masalah serta penyebabnya
3. Menentukan hasil sesuai dengan ke arah mana klien inginkan
(tujuan konseling)
4. Mengemukakan macam-macam alternatif penyenyelesaian masalah
5. Menumbuhkan kesadaran dan merencanakan cara bertindak
6. Melihat kesesuaian konseling dengan tujuan klien melakukan
konseling sebelum kahirnya menghentikan konseling
9. KONSELOR SEBAGAI PENDENGAR
• Berhubungan dengan mimik atau bahasa
tubuh
1.Teknik pasif (non directive technique) : konselor
lebih banyak mendengarkan dan bereaksi pada
saat2 yang diperlukan
2.Directive technique : konselor lebih aktif
• 10 hal yang dapat dijadikan pegangan dalam
mendengar aktif