Modul ini membahas penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan penginderaan, khususnya gangguan wicara dan pendengaran. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi dengan pasien tersebut dengan menggunakan strategi seperti mendengarkan secara aktif, kontak mata, dan bahasa singkat. Contoh kasus yang diberikan adalah anak perempuan yang mengalami isolasi sosial karena gangguan
Modul4 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan penginderaan
1. MODULMata Kuliah: Penerapan Komunikasi dalam Keperawatan
Penulis: TRI ANJASWARNI, SKp. M.Kep
Kegiatan Belajar 2
“Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada
Pasien dengan Gangguan Penginderaan”
Prodi: D3 Keperawatan
Semester: 03
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Para peserta didik,
Setelah
menyelesaikan
kegiatan belajar ini
diharapkan Anda
mampu menerapkan
komunikasi
terapeutik dalam
melakukan asuhan
keperawatan pada
pasien kebutuhan
khusus dengan
masalah
mengideraan
(gangguan wicara
dan pendengaran).
3. Cobalah bayangkan
Bagaimanakah komunikasi
yang akan kita lakukan jika
kita menghadapi pasien
dengan kebutuhan khusus
gangguan wicara dan
pendengaran?
?
Pahamilah
masalah
komunikasi pada
pasien gangguan
wicara dan
pendengaran..
4. Sudah bisa dibayangkan, betapa sulitnya komunikasi yang akan kita
lakukan jika menghadapi klien dengan gangguan wicara dan
pendengaran.
Kita tidak dapat memahami apa maksud pasien / klien dan diapun
tidak paham apa maksud komunikasi perawat.
Kondisi diatas tentu
dapat menyebabkan
frustrasi dan
terhambatnya
komunikasi..
5. Gangguan wicara tersebut dapat bisa bersifat
tunggal gangguan wicara saja, bisa juga
merupakan masalah sekunder karena adanya
gangguan pendengaran, atau dua gangguan
terjadi. Gangguan ini bisa mengakibatkan
masalah-masalah dalam berkomunikasi.
6. Berikut ini masalah-masalah komunikasi
yang harus dipahami oleh perawat pada saat
berkomunikasi dengan pasien gangguan
wicara / pendengaran.
7. Kesulitan mengungkapkan pendapat / perasaan, Kesulitan
memahami pembicaraan, Kesalahan persepsi, Kegagalan
menyampaian pesan / informasi, Pengulangan kata-kata
secara tidak tepat Kesalahan penggunaan kata-kata /
kalimat, Tidak dikenalinya kata-kata yang diucapkan klien
oleh lawan bicara,, Tidak jelasnya vokal, dll
8. 2.Strategi dan teknik komunikasi
terapeutik yang sesuai untuk pasien
dengan gangguan wicara dan
pendengaran.
9. Pada saat Anda berkomunikasi dan
berinteraksi dengan pasien / klien
kebutuhan khusus karena gangguan
wicara atau pendengaran, secara umum
Anda tetap harus memperhatikan sikap
(kehadiran) secara fisik maupun secara
psikologis.
Perhatikan
penjelasan
selanjutnya…
10. Bagaimanakah strategi dan teknik
komunikasi pada pasien dengan
gangguan wicara dan pendengaran?
Berikut ini strategi khusus dan
teknik komunikasi yang dapat
digunakan pada pasien
kebutuhan khusus karena
mengalami gangguan wicara
dan pendengaran…
11. Terimalah klien secara utuh
Biarkan mereka tahu bahwa Anda benar-benar menerimnya. Hal. Ini
akan meningkatkan rasa percaya diri mereka dan akan memberikan
pengaruh positif dalam berinteraksi dengan orang lain.
12. Jadilah pendengar yang aktif
Biarkan mereka tahu bahwa anda sedang mendengarkan mereka dan
anda sangat berminat dan ingin tahu apa yang mereka katakan.
13. Jadikan diri anda teman buat klien
Hal ini akan memberikan gambaran bahwa Anda adalah bagian dari
mereka dan menerima mereka bagian yang tidak terpisahkan
dengan diri Anda.
14. Pertahankan kontak mata
Kontak mata yang Anda petahankan memberikan gambaran bahwa
Anda sangat perhatian terhadap klien. Disamping itu dengan kontak
mata, memungkinkan kita untuk mencoba memahami makna
komunikasi yang dilakukan klien.
15. Gunakan bahasa dan gerak tubuh yang sopan
Penggunaan kata-kata yang sopan seperti tolong, maaf, terimakasih
dll, akan membuat klien berperilaku sopan dan membuat mereka
merasa dihargai serta merasa penting.
16. Gunakan kata-kata yang singkat dan jelas
Pengulangan pertanyaan sebelum dapat
menjawab yang benar
18. Ilustrasi Kasus
Seorang anak perempuan usia 10 tahun, tampak duduk
menyendiri dan terpisah dari teman-teman sebayanya.
Diketahui bahwa anak tersebut mengalami kesulitan bicara
(gagap) dan fungsi pendengaran yang tidak normal. Anak
seperti tertekan, tampak mata berkaca-kaca seperti mau
menangis. Anak tersebut sering diolok-olok temannya karena
tidak bisa berbicara secara normal.
Perhatikan
contoh
komunikasi
berikut…
19. Anda sebagai Perawat sudah siap untuk melakukan pertemuan dengan anak,
Anda sudah tahu permasalahan anak dan Anda telah mengidentifikasi
diri akan kekuatan dan kelemahan sendiri.
• Fase Pra Interaksi
26. • Rencana Keperawatan
1. Meningkatkan harga diri anak
2. Membantu meningkatkan
kemampuan komunikasi verbal dan
non verbal yang mudah dipahami
27. • Tujuan Asuhan Keperawatan
1. Harga diri anak meningkat
2. Anak mampu melakukan proses
adaptasi dengan komunikasi dan
interaksi efektif dengan oranglain.
28. Anak dengan kebutuhan khusus harus dipahami
komunikasi dan kebutuhannya. Bantulah dia
beradaptasi, tingkatkan harga dirinya dan berikan
mereka perhatian khusus
Persiapkan diri anda
untuk test-test berikut
ini!
29. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Pasien dengan
Gangguan Penginderaan
Apakah Saudara telah mengerti dan memahami materi yang telah
dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai