Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, rukun, dasar hukum, syarat pelaksanaan, jenis, dan tata cara wakaf menurut hukum Islam dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Wakaf adalah menyerahkan sebagian harta untuk kepentingan agama dan sosial secara permanen atau untuk jangka waktu tertentu sesuai syariat Islam. Ada beberapa lembaga baru yang mengatur pengelolaan wakaf di Indonesia.
2. WAKAF
Pengertian menurut UU No 41 Th
2004 adalah suatu perbuatan hukum
oleh pihak yang melakukan untuk
memisahkan atau menyerahkan
sebagian harta benda atau aset miliknya
untuk dimanfaatkan selamanya atau
untuk jangka waktu tertentu untuk
keperluan ibadah atau kesejahteraan
umum sesuai ketentuan agama Islam.
Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
3. Pengertian Wakaf
Menurut Ahli Fikih
1. Abu Hanifah : wakaf adalah menahan
suatu benda yang menurut hukum, tetap
di wakif dalam rangka mempergunakan
manfaatnya untuk kebajikan
2. Mazhab Syafi’I dan Ahmad bin Hambal :
wakaf adalah melepaskan harta yang
diwakafkan dari kepemilikan wakif,
setelah sempurna prosedur perwakafan.
§ Pengertian secara Umum
Wakaf adalah salah satu bentuk dari
bersedekah (harta) dakam bentuk
permanen, digunakan untuk kepentingan
umum seperti pembangunan Masjid,
Makam, yayasan, harta wakaf tidak dapat
diperjual belikan, diwariskan atau
dihibahkan
Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
4. Rukun WAKAF
§ Waqif : Pihak yang
mewakafkan
§ Mauquf ‘alaih : orang yang
diberi amanat wakaf untuk
mengelola harta wakaf tsb
§ Masque : Merupakan harta
yang diwakafkan berupa benda
bergerak atau benda mati bisa
juga keduanya
§ Shighat : Pernyataan
penyerahan harta benda wakaf
oleh wakif
Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
5. Dasar Hukum
§ Wakaf diatur dalam PP no. 42 Th 2006 mengenai Pelaksanaan UU No.
41 Th 2004
§ Hukum wakaf adalah sunnah
vDalil dalam Al Qur’an yang dijadikan dasar Hukum :
§ Surah AL-Hajj ayat 77 dan Ali Imran ayat 92
§ Surah AL Baqarah ayat 267 dan Surah Al Maidah ayat 2
Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
6. Syarat-syarat Orang yang Berwakaf ( Al Waqif)
1. Sudah Baligh, tidak sedang dalam keadaan bangkrut, berakal sehat, beragama
ISLAM
2. Benda/Harta yang diwaqafkan harus bernilai/berharga, Milik Pewakaf
sepenuhnya, benda yangdiwakafkan harus diketahui kadarnya (Jumahnya),
dapat dipindahkankepemilikannyha dan dibenarkan untuk diwakafkan
3. Pihak yang menerima manfaat wakaf dapat berupa seorang/sekumpulan
orang tertentu saja dan tidak boleh diubah (Mu’ayyari) adan bisa juga
manfaat wakaf yang diberikan tidak ditentukan secara terperinci, contohnya
kepada fakir miskin, tempat ibadah, dan lain-lain
4. Ucapan harus mengandung kata-kata yang menunjukkan kekal, karena akan
menjadi tidak sah jika ucapan mengandung batas waktu tertentu.
5. Ucapan bisa direalisasikan segera, tanpa ada syarat-syarat tambahan, Ucapan
bersifat pasti, Ucapan tidak mengandung syarat yang bisa membatalkan
Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
7. Jenis-Jenis Pembagian Wakaf
§ Wakaf Berdasarkan Peruntukkannya
Ø Wakaf Ahli atau disebut juga dengan dzurri atau ’alal aulad,
harta yang diwakafkan hanya dapat dimanfaatkan oleh
keluarga besar demi kebaikan (Rumah diwakafkan kepada
saudaranya yg tidak punya tempat tinggal)
Ø Wakaf Khairi (kebajikan) harta yang diwakafkan
bermanfaat untuk kepentingan umat/agama
§ Wakaf Berdasarkan Penggunaan Objeknya
1. Ubasyir atau dzati adalah obyek wakaf yang bermanfaat
bagi kepentingan masyarakat (pondok pesanten,
madrasah dan rumah sakit)
2. Mistitsmary adalah objek wakaf yang ditujukan untuk
penanaman modal dalam produksi barang-barang dan
pelayanan yang dibolehkan syara’ dalam bentuk apapun,
kemudian hasilnya diwakafkan sesuai keinginan wakif.
v Wakaf Berdasarkan
Waktunya
a) Muabbad, yaitu kepemilikan harta
sepenuhnya diserahkan umat tanpa
batas waktu
b) Mu’aqqot, yaitu kepemilikan harta
hanya dalam jangka waktu tertentu,
Selama jangka waktu yang diberikan
benda, tanah, atau uang harus
dimanfaatkan untuk mendapat nilai
tambah untuk kepentingan sosial.
Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
8. Tata Cara Melakukan Wakaf
1. Pewakaf (Wakif) menghadap Nadzir (Penerima wakaf) di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar
Wakaf (PPAIW), Jika wakaf dilakukan untuk jumlah tak tertentu, Nadzir tidak diwajibkan hadir
2. Ikrar wakaf dilaksanakan oleh wakif kepada nadzir di hadapan PPAIW dengan 2 orang saksi
3. Ikrar dapat dinyatakan dalam lisan, tulisan atau dituangkan dalam Akta Ikrar Wakaf (AIW) oleh
PPAIW
4. PPAIW menyampaikan AIW kepada Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) untuk
registrasi umum wakaf pada BWI
5. Wakif wajib membawa dokumen sah dan asli atas harta atau aset yang ingin diwakafkan, contoh:
sertifikat tanah, akta tanah, surat pernyataan yang menyatakan bahwa tanah atau bangunan
tersebut dalam keadaan bebas dari sengketa atau ikatan, dsb.
Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
9. Institusi Baru Dalam Wakaf
1. Badan Wakaf Indonesia (BWI) :
badan yang dibentuk oleh
pemerintah untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan
nadzir dan pengelolaan harta
benda wakaf
2. Lembaga Keuangan Syariah
(LKS) : Apabila yang diwakaf
uang, amanat UU
menyebutkan pengelola
(nadzir) adalah hanya
lembaga keuangan syariah
Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.