Dokumen tersebut membahas tentang konsep al-Muhkam dan al-Mutasyabih dalam Al-Quran. Al-Muhkam adalah ayat-ayat yang jelas maknanya sedangkan al-Mutasyabih adalah ayat-ayat yang memerlukan penjelasan dan interpretasi untuk memahami maknanya."
3. Al-muhkam
ETIMOLOGI :
Al-Muhkam berasal dari kata Ihkam yang berarti
kekukuhan,kesempurnaan, keseksamaan, dan pencegahan.
TERMINOLOGI:
muhkam berarti ayat-ayat yang jelas maknanya, dan tidak
memerlukan keterangan dari ayat-ayat lain.
5. artinya:
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil
(yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat
kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim,
dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.
Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian
kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling
6. Al- mutasyabih
ETIMOLOGI:
Kata mutasyabih berasal dari kata tasyabuh yang secara
bahasa berarti keserupaan dan kesamaan yang biasanya
membawa kepada kesamaran antara dua hal. Tasyahabad
Isttabaha berartidua hal yang masing-masing menyerupai
yang lainnya.
7. TERMINOLOGI:
Al Mutasyabih berarti ayat-ayat yang belum jelasmaksudnya,
dan mempunyai banyak kemungkinan takwilnya, atau
maknanya yang tersembunyi, dan memerlukan keterangan
tertentu, atau Allah yang mengetahuinya.
8. Contoh ayat al-mutasyabih
surat Thoha ayat 5 :
ىَوَتْسا ِشْرَعْلا ىَلَع ُنَمْحارال
Artinya:
Artinya :“( Allah ) yang maha pemurah, yang
bersemayam diatas ‘Arasy”.
9. Secara Istilah
Secara istilah, para Ulama berbeda pendapat dalam
merumuskan Muhkam dan Mutasyabih.
Al- Suyuti telah mengemukakan 18 definisi atau
tempat yang diberikan Ulama.
Al-Zarqani mengemukakan 11 definisi yang sebagian
dikutip dari Al-Suyuti.Diantara defenisi yang
dikemukakan Al-Zarqani adalah :
10. 1. Pendapat al-Alusi kepada pemimpin-pemimpin mazhab
Hanafi:
Muhkam ialah ayat yang jelas maksudnya lagi nyata yang
tidak mengandung kemungkinan nasakh.
Mutasyabih ialah ayat yang tersembunyi ( maknanya ), tidak
diketahui maknanya baik secara aqli maupun naqli, dan inilah
ayat-ayat yang hanya Allah yang mengetauhinya , seperti
datangnya kiamat , huruf-huruf yang terputus di awal-awal surat.
11. 2. Pendapat dinisbahkan kepada ahli sunah sebagai pendapat
yang terpilih dikalangan mereka:
Muhkam ialah ayat yang diketahui maksudnya, baik secara
nyata maupun takwil
Mutasyabih ialah ayat yang hanya Allah lah yang mengetahui
maksudnya, seperti datangnya hari kiamat, kelurnya Dajjal,
huruf-huruf yang terputus-putus di awal-awal surat.
3. Pendapat dinisbahkan kepada Ibnu Abbas dan kebanyakan
ahli fikih mengikutinya.
Muhkam ialah ayat yang tidak mengandung kecuali satu
kemungkinan makna Takwil.
Mutasyabih ialah ayat yang mengandung banyak Takwil
12. Muhkam dan Mutasyabih terjadi banyak perbedaan
pendapat. Yang terpenting di antaranya sebagai
berikut :
Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya,
sedangkan mutasyabih hanya Allah-lah yang mengetahui
akan maksudnya.
Muhkam adalah ayat yang dapat diketahui secara langsung,
sedangkan mutasyabih baru dapat diketahui dengan
memerlukan penjelasan ayat-ayat lain.
13. SIKAP ULAMA TERHADAP AYAT-AYAT
MUTASYABIH DAN AYAT - AYAT
MUHKAM
Menurut Al-Zarqani, ayat-ayat Mutasyabih dapat dibagi 3
( tiga ) macam :
1. Ayat-ayat yang seluruh manusia tidak dapat mengetahui
maksudnya, seperti pengetahuan tentang zat Allah dan hari
kiamat, hal-hal gaib, hakikat dan sifat-sifat zat Allah.
14. Sebagian mana firman Allah dalam surat Al-An’am ayat
59 :
وَوُه اَلِإ اَهُمَلْعَي ََل ِبْيَغْلا ُحِتاَفَم ُهَدْنِعَََبْلاَو ِرَبْلا يِف اَم ُمَلْعَيَو ۚاَم َو ۚ ِرْح
ِف ٍةابَح ََلَو اَهُمَلْعَي اَلِإ ٍةَقَرَو ْنِم ُطُقْسَتََلَو ٍبْطَر ََلَو ِضْرَ ْاْل ِتاَمُلُظ ي
ٍينِبُم ٍباَتِك يِف اَلِإ ٍسِباَي
Artinya :
“dan pada sisi Allah kunci-kunci semua yang gaib,
tak ada yangmengetahui kecuali Dia sendiri”
15. 2. Ayat-ayat yang setiap orang bisa mengetahui maksudnya
melalui penelitian dan pengkajian, seperti ayat-ayat :
Hutasyabihat yang kesamarannya timbul akibat
ringkas, panjang, urutannya,dan seumpamanya.
Contoh surat An-Nisa’ ayat 3 :
َتَيْلا يِف واُطِسْقُت اَلَأ ْمُتْف ِخ ْنِإَوَُِل َابَط اَم واُحِِْْاَف َٰماْم
ِخ ْنِإَف ۖ َعاَبُرَو َث ََلُثَو َٰنْثَم ِاءَسِالن َنِمْوَأ ًةَد ِاحَوَف واُلِدْعَت اَلَأ ْمُتْفاَم
َْتَِلَم واُلوُعَت اَلَأ َْْٰدَأ َكِلَذ ۚ ْمُُِْاَمْيَأ
Artinya :
“dan jika kamu takut tidak adakn dapat berlaku adil terhadap
( hak-hak ) perempuan yang yatim, maka kawinilah wanita-
wanita”.
16. 3. Ayat-ayat mutasyabihat yang maksudnya dapat diketahui oleh
para Ulama tertentu dan bukan semua Ulama. Maksud yang
demikian adalah makna-makna yang tinggi yang memenuhi hati
seseorang yang jernih jiwanya dan mujahid.
Sebagai mana diisyaratkan oleh Nabi dengan do’anya bagi Ibnu
Abbas :Artinya :“ Ya Tuhanku, jadikanlah seseorang yang paham
dalam agama,dan ajarkanlah kepada takwil.
17. Mengenal ayat-ayat yang
berhubungan dengan sifat-sifat
Allah, pendapat Ulama terbagi
kepada dua mazhab :
18. 1. Mazhab Salaf.
Yaitu mazhab yang mempunyai dan mengimani sifat-sifat
Allah yang Mutasyabih, dan menyerahkan hakikatnya
kepada Allah.
2. Mazhab Khakaf.
Yaitu Ulama yang menakwilkan lafal yang maknanya
lahirnya musthahil kepada makna yang baik bagi zat
Allah, contohnya mazhab ini mengartikan mata dengan
pengawasan Allah, tangan diartikan kekuasaan Allah, dan
lain-lain.
19. HIKMAH AL MUHKAM WA AL
MUTASYABIH
1. Ayat-ayat Mutasyabihat ini mengharuskan upaya yang lebih banyak untuk
mengungkap maksudnya sehingga menambah pahala bagi orang yang
mengkajinya.
2. Jika ayat-ayat Al-Qur’an mengandung ayat Mutasyabihat maka untuk
memehami diperlukan cara penafsiran dan tarjih antara satu dengan yang lainnya,
hal ini memerlukan berbagai ilmu, seperti Bahasa, Gramatika, Ma’ni, Ilmu Bayan,
Ushul Fiqih, dan sebagainya.
3. Ayat-ayat Mutasyabihat merupakan rahmat bagi manusia yang lemah yang
tidak mengetahui segala sesuatu.
4. Ayat ini juga merupakam cobaan bagi manusia apakah mereka percaya atau
tidak tentang hal yang gaib.
5. Ayat ini menjadi dalil atas kebodohan dan kelemahan manusia.
6. Ayat ini dalam Al-Qur’an menguatkan kemukjjizatannya.
20. KESIMPULAN
Dari uraian ayat-ayat muhkam dan mutasyabih
diatas, dapat dipahami sebagai berikut : Muhkam
adalah ayat yang sudah jelas maksudnya ketika
kita membacanya. Sedangkan ayat mutasyabihat
adalah ayat-ayat yang perlu ditakwilkan, dan
setelah ditakwilkan barulah kita dapat memahami
tentang maksud ayat.Ayat mutasyabih adalah
merupakan salah satu kajian dalam ilmu Al
Qur’an yang para ulama menilainya dengan
alasan masing-masing, seperti Ulama Tafsir,
Madzhab Salaf, Madzhab Khalaf dan Ulama’
Ahlulbait