SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
i
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatanmakalah tentang “Pengertian Tafsir, Ta’wil dan Terjemahan”. Dan
tidak lupa Sholawat beserta Salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju
alam terang benderang yakni agama Islam.
Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia, apa bila ada
kesalahanataudari pembacaapa bilaterdapatkesalahndalampenulisanmakalahini
guna perbaikan dalam pembuatan makalh kami yang selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin .
ya rabbal ‘Alamin .
Lempuing Jaya,Desember2014
PENULIS
iii
DAFTAR ISI
Halaman Depan ....................................................................................................i
Kata Pengantar .....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 RumuasnMasalah................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 TAFSIR.................................................................................................2
2.2 TAKWIL................................................................................................6
2.3 TERJEMAH ...........................................................................................7
2.4 PERBEDAAN TAFSIR,TAKWILDAN TERJEMAH ........................................7
2.5 METODE TAFSIR...................................................................................8
2.6 CORAKTAFSIR......................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................10
3.2 SARAN.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al Qur`an merupakanpetunjukbagi seluruhumat manusia [1]. Di samping itu,
dalam ayat dan surat yang sama, diinformasikan juga bahwa al Qur`an sekaligus
menjadi penjelasan (bayyinaat) dari petunjuk tersebut sehingga kemudian mampu
menjadi pembeda (furqaan)-antara yang baik dan yang buruk. Di sinilah manusia
mendapatkan petunjuk dari al Qur`an. Manusia akan mengerjakan yang baik dan
akan meninggalkan yang buruk atas dasar pertimbangannya terhadap petunjuk al
Qur`an tersebut.
Al Qur`an adalahkalaamullaahyangditurunkan kepada nabi Muhammad saw.
DenganmediamalaikatJibril as.Dalam fungsinya sebagai petunjuk, al Qur`an dijaga
keasliannyaolehAllahswt.Salahsatuhikmahdari penjagaankeasliandankesucianal
Qur`an tersebut adalah agar manusia mampu menjalani kehidupan di dunia ini
dengan benar-menurut Sang Pencipta Allah ‘azza wa jalla sehingga kemudian
selamat, baik di sini, di dunia ini dan di sana , di akhirat sana . Bagaimana mungkin
manusia dapat menjelajahi sebuah hutan belantara dengan selamat dan tanpa
tersesat apabila peta yang diberikan tidak digunakan, didustakan, ataupun
menggunakan peta yang jelas-jelas salah atau berasal dari pihak yang tidak dapat
dipercaya?Olehkarenaitu,keasliandankebenaran al Qur`anterdeterminasi dengan
pertimbangan di atas agar manusia tidak tersesat dalam mengarungi kehidupannya
ini dan selamat dunia-akhirat.
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TAFSIR
2.1.1 PengertianTafsir
Tafsir menurut bahasa artinya menyingkap (membuka) dan melahirkan.
Adapun pengertian tafsir menurut para ulama yaitu sebagai berikut:[1]1
Menurut Al-Kilabi tafsir adalah menjelaskan Al-Qur’an, menerangkan
maknanya dan menjelaskan apa yang dikehendaki dengan nashnya atau dengan
isyaratnya atau tujuannya.
Menurut Syekh Al-Jazairi tafsir pada hakikatnya adalah menjelaskan lafadz
yang sukardipahami olehpendengardenganmengemukakanlafadzsinonimnya atau
makna yang mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan salah satu dialah
lafadz tersebut.2
[2]
MenurutAz-Zakkasyi tafsiradalahilmu yang digunakan untuk memahami dan
menjelaskan makna-makna kitab Allah yang diturunkan kepada Rasulullah serta
menyimpulkan kandungan-kandungan hukum dan hikmahnya.
SedangkanmenurutAbuHayyantafsiradalahilmumengenaicara pengucapan
lafadz-lafadzAl-Qur’ansertacara mengungkapkanpetunjuk, kandungan-kandungan
hukum, dan makna yang terkandung di dalamnya.3
[3]
MenurutAl-Jurjani tafsirpadaasalnya,ialahmembukadanmelahirkan. Dalam
istilah syara’, ialah menjelaskan makna ayat, urusannya, kisahnya, dan sebab
diturunkannya ayat, dengan lafazh yang menunjukannya secara terang.4
[4]
2.1.2 Macam-Macam Tafsir
1. Tafsir Bil Ma’tsur
Tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang
bersumber dari nash-nash, baik nash al-Qur’an, sunnah Rasulullah saw, pendapat
(aqwal) sahabat,ataupunperkataan(aqwal) tabi’in.Dengan kata lain yang dimaksud
dengan tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat al-Qur’an dengan ayat al-
1 [1] Rosihun Anwar, Ulum Al-Qur’an,Pustaka Setia, Bandung, 2012,hlm. 209
2 [2] Hasbi Ashiddieqy,Sejarah dan Pengantar ilmu Al-Qur’an/Tafsir,Bulan bintang,jakarta,1989,
hlm. 193
3 [3] Rosihun Anwar, op. cit., hlm. 210
4 [4] Hasbi Muhammad, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,Pustaka Rizki Putra,Semarang,1987, hlm. 171.
3
Qur’an, menafsirkan ayat Al Qur’an dengan sunnah, menafsirkan ayat al-Qur’an
dengan pendapat para sahabat, atau menafsirkan ayat al-Qur’an dengan perkataan
para tabi’in.
a. Menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an:
Misalnya dalam surat Al-Hajj: 30
“Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang
diterangkan kepadamu keharamannya…”. Kalimat ‘diterangkan kepadamu’ (illa ma
yutla ‘alaikum) ditafsirkan dengan surat al-Maidah:3
“Diharamkanbagimu(memakan) bangkai,darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah.. “
b. Menafsirkan Al-Qur’an dengan As-Sunnah/Hadits
Contoh Surat Al-An’am ayat 82:
‫ن‬ ‫ذي‬ ‫ال‬ ‫نوا‬ ‫آم‬ ‫م‬ ‫ول‬ ‫سوا‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫هم‬ ‫مان‬ ‫إي‬ ‫لم‬ ‫ظ‬ ‫ب‬ ‫ئك‬ ‫أول‬ ‫هم‬ ‫ل‬ ‫ن‬‫األم‬ ‫وهم‬ ‫تدون‬ ‫مه‬
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka
dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan dan
mereka orang-orang yang mendapat petunjuk”
Kata “al-zulm” dalam ayat tersebut, dijelaskan oleh Rasul Allah saw dengan
pengertian “al-syirk” (kemusyrikan).
c. Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat para sahabat
Contoh surat an-Nisa’ ayat 2
Mengenai penafsiran sahabat terhadap Alquran ialah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir
dan Ibnu Halim dengan Sanad yang saheh dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang
menerangkan ayat ini:
‫وا‬ ‫وآت‬ ‫تامى‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫أموالهم‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫وات‬ ‫دل‬ ‫ب‬ ‫يث‬ ‫ب‬ ‫خ‬ ‫ال‬ ‫يب‬ ‫ط‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ال‬ ‫و‬
‫لوا‬ ‫أك‬ ‫ت‬ ‫أموالهم‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫كم‬ ‫أموال‬ ‫ه‬ ‫إن‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫حوب‬ ‫يرا‬ ‫ب‬ ‫ك‬
“Danberikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka,
jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta
mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan
memakan) itu, adalah dosa yang besar.”
Kata ”hubb” ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dengan dosa besar
4
d. Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat para Tabi’in:
Contoh Surat Al-Fatihah:
Penafsiran Mujahid bin Jabbar tentang ayat: Shiraat al-Mustaqim yaitu kebenaran.
Contoh bukunya:
1) Jami al-bayan fi tafsir Al.Qur’an, Muhammad B. Jarir al. Thabari, W. 310 H.
terkenal dengan tafsir Thabari
2) Bahr al-Ulum, Nasr b. Muhammad al- Samarqandi, w. 373 H. terkenal
dengan tafsir al- Samarqandi.
3) Ma’alimal-Tanzil,karyaAl-HusaynbinMas’udal Baghawi, wafat tahun 510,
terkenal dengan tafsir al Baghawi.
2. Tafsir Bir Ra’i
Yaitu penafsiran Al-Qur’an berdasarkan rasionalitas pikiran (ar-ra’yu), dan
pengetahuan empiris (ad-dirayah). Tafsir jenis ini mengandalkan kemampuan
“ijtihad” seorang mufassir, dan tidak berdasarkan pada kehadiran riwayat-riwayat
(ar-riwayat).Disampingaspekitumufassirdituntut untuk memiliki kemampuan tata
bahasa,retorika,etimologi,konsepyurisprudensi, dan pengetahuan tentang hal-hal
yang berkaitandenganwahyu dan aspek-aspek lainnya menjadi pertimbangan para
mufassir.
Contoh surat al-Alaq: 2
“Khalaqal insaana min ‘alaq”
Kata alaq disini diberi makna dengan bentuk jamak dari lafaz alaqah yang
berarti segumpal DARAH yang kental
a) Tafsir Terpuji (Mahmud)
Suatu penafsiran yang cocok dengan tujuan syar’i, jauh dari kesalahan
dan kesesatan, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, serta berpegang teguh
pada ushlub-ushlubnya dalam memahami nash Al-Qur’an.
b) Tafsir Al-Bathil Al-Madzmum
Suatu penafsiran berdasarkan hawa nafsu, yang berdiri di atas
kebodohan dan kesesatan. Manakala seseorang tidak faham dengan kaidah-kaidah
bahasa Arab, serta tujuan syara’, maka ia akan jatuh dalam kesesatan, dan
pendapatnya tidak bisa dijadikan acuan.
5
Contoh bukunya:
1) Mafatih al-Ghayb, Karya Muhammad bin Umar bin al-Husain al Razy,
wafat tahun 606, terkenal dengan tafsir al Razy.
2) Anwaral-Tanzil waasrar al-Ta’wil,Karya‘AbdAllahbinUmaral-Baydhawi,
wafat pada tahun 685, terkenal dengan tafsir al-Baydhawi.
3) Aal-Siraj al-Munir, Karya Muhammad al-Sharbini al Khatib, wafat tahun
977, terkenal dengan tafsir al Khatib.
3. Tafsir Bil Isyari
Suatu penafsiran diamana menta`wilkan ayat tidak menurut zahirnya
namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang tersembunyi.”
Contoh :
“...Innallaha ya`murukum an tadzbahuu baqarah…” [3]
Yang mempunyai makna ZHAHIR adalah “……Sesungguhnya Allah menyuruh
kamu menyembelih seekor sapi betina…” Tetapi dalam tafsir Isyari diberi makna
dengan “….Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih nafsu hewaniah…”
Contoh dalam kisah :
“Lalumerekabertemudenganseoranghambadi antarahamba-hamba Kami,
yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami
ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami [4].”
Penjelasan: Allah telah menganugerahkan ilmu-Nya kepada Khidhir tanpa
melalui proses belajar sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang biasa. Ia
memperolehilmu karena ketaatan dan kesalihannya. Ia jauh dari maksiat dan dosa.
Ia senantiasamendekatkandiri kepada Allah. Dalam kesuciannya, Khidhir diberikan
ilmudari sisi-Nyayangdinamakanilmuladunnimenggunakanpendekatanqalbi (hati)
atau rasa.
Contoh bukunya:
1) Tafsir al-Qur’an al Karim, Karya Sahl bin ‘Abd. Allah al-Tastari,
terkenal dengn tafsir al Tastari.
2) Haqa’iq al-Tafsir, Karya Abu Abd. Al-Rahman al- Salmi, terkenal
dengan Tafsir al-Salmi.
3) Tafsir Ibn ‘Arabi, Karya Muhyi al-Din bin ‘Arabi, terkenal dengan
nama tafsir Ibn ‘Arabi.
6
2.2 TAKWIL
2.2.1 Pengertian Ta’wil
Menurut lughat takwil adalah menerangkan dan menjelaskan. Adapun
pengertian takwil menurut para ulama yaitu sebagai berikut:
Menurut Al-Jurzani takwil adalahmemalingkansatulafazhdari maknalahirnya
terhadap makna yang dikandungnya, apabila makna alternatif yang dipandangnya
sesuai dengan ketentuan Al-kitab dan As-sunnah.
Menuurut ulama khalaf takwil adalah mengalihkan suatu lafazh dari makna
yang rajih pada makna yang marjuh karena ada indikasi untuk itu.5
[5]
Menurutsebagianulamalaintakwil ialahmenerangkansalahsatu makna yang
dapat diterima oleh lafazh6
.[6]
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan takwil adalah suatu usaha untuk
memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-Qur’an melalui pendekatan memahami arti
atau maksud sebagai kandungan dari lafazh itu.
Kata ta’wīl berasal dari kata al-awl, yang berarti kembali (ar-rujǔ’) aatau dari
kata al-ma’ǎl yang artinya tempat kembali (al-mashīr) dan al-aqībah yang berarti
kesudahan.Adayangmendugabahwakataini berasal dari kata al-iyǎlah yang berarti
mengatur (al-siyasah). Sedangkan menurut istilah menurut Al-Jurjani: ialah
memalingkan lafad dari makna yang dhahir kepada makna yang muhtamil, apabila
makna yang mu’yamil tidak berlawanan dengan al-quran dan as-sunnah.
Contoh :
“Bahwasanya rabb mu sungguh memperhatikan kamu” [5]
Tafsirnya:Bahwasanyaallahsenantiasa dalam mengintai-intai memperhatika
keadaan hambanya”
Ta’wil : Menakutkan manusia dari berlalai-lalai, dari lengah mempersiapkan
persiapan yang perlu.
5 [5] Rosihun Anwar, op. cit., hlm. 211
6 [6] Hasbi Muhammad, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,Pustaka Rizki Putra,Semarang,1987, hlm. 172
7
2.3 TERJEMAH
2.3.1 Pengertian Terjemah
Arti terjemah menurut bahasa adalah salinan dari satu bahasa ke bahasa lain,
atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain.
Sedangkan menurut istilah seperti yang dikemukakan oleh Ash-Shabuni:
“Memindahkan bahasa Al-Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa ‘Arab dan
mencetak terjemah ini kebeberapa naskah agar dibaca orang yang tidak mengerti
bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWt, dengan perantaraan
terjemahan.”
Pada dasarnya ada tiga corak penerjemahan, yaitu:
Terjemah maknawiyyah tafsiriyyah, yaitu menerangkan makna atau kalimat
dan mensyarahkannya, tidak terikat oleh leterlek-nya, melainkan oleh makna dan
tujuan kalimat aslinya (sinonim dengan tafsir)
Terjamah harfiyah bi Al-mistli, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata dari
bahasa asli dengankatasinonimnya(muradif)ke dalambahasa baru dan terikat oleh
bahasa aslinya.
Terjemahharfiyahbi dzuni Al-mistl, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata
bahasa asli kedalam bahasa lain dengan memperhatikan urutan makna dan segi
sastranya.
2.4 PERBEDAAN TAFSIR, TAKWIL DAN TERJEMAH
Perbedaan tafsir dan takwil di satu pihak dan terjemah di pihak lain adalah
bahwa berupaya menjelaskan makna-makna setiap kata di dalam Al-Qur’an dan
mengalihkan bahasa Al-Qur’an yang aslinya bahasa Arab ke bahasa non Arab.
Para mufassirin telah berselisih tentang makna tafsir dan takwil:
- Menurut Abu Ubaidah: “Tafsir dan takwil satu makna.” Pendapat ini di
bantah oleh para ulama yaitu diantaranya Abu Bakar Ibnu Habib an-
Naisabury
- MenurutAl-Raghif Al-Ashfahani:“Tafsiritulebihumumdanlebihbanyak
dipakai mengenai kata-kata tunggal, sedangkan takwil lebih banyak
dipakai mengenai makna dan susunan kalimat.
- Menurutsetengahulama: “Tafsirmenerangkanmaknalafazhyangtidak
menerima selain dari satu arti. Sedangkan takwil menetapkan makna
8
yang dikehendaki oleh suatu lafazh yang dapat menerima banyak
makna, karena ada dalil-dalil yang menghendakinya.7
[7]
Dari beberapapendapatdiatasdapatdisimpulkan bahwaperbedaantafsirdan
takwil yaitu:
Tafsiritu lebihumumdari takwil karenadipakai dalamkitabAllah dan lainnya,
sedangkan takwil itu lebih banyak digunakan dalam kitab Allah.
Tafsir pada umumnya digunakan pada lafazh dan mufradat (kosakata),
sedangkan takwil pda umumnya digunakan untuk menunjukan makna dan kalimat.
Takwil diartikan juga sebagai memalingkan makna suatu lafazh dari makna
yang kuat(ar-rajih) ke maknayangkurang kuat(al-marjuh),karena disertai dalilyang
menunjukandemikian.Sedangkantafsirmenjelaskan makna suatu ayat berdasarkan
makna yang kuat. Para ulama ada juga yang berpendapat bahwa tafsir adalah
penjelasan yang berdasarkan riwayah, dan takwilberdasarkan dirayah.8
[8]
2.5 METODE TAFSIR
Ulama selalu berusaha untuk memahami kandungan al-Quran sejak masa
ulamasalaf sampai masa modern.Dari sekianlamaperjalanan sejarah penafsiran al-
Quran,banyak ditemui beragamtafsirdengan metode dancorakyangberbeda-beda.
Dari sekian banyak macam-macam tafsir, ulama mencoba membuat
menglasifikasikantafsirdengan sudut pandang yang berbeda-beda antara yang satu
dengan yang lainnya.
Jika dilihat dari segi etnis atau cara bagaimana mufassir menjelaskan makna
ayat-ayat Al-Qur’an, maka tafsir itu dapat dikategorikan dalam beberapa macam
yaitu:
- Tahlili
- Muqarran
- Ijmali
- Maudhu’i
2.6 CORAK TAFSIR
Tafsir merupakan karya manusia yang selalu diwarnai pikiran, madzhab, dan
disiplin ilmu yang ditekuni oleh mufassirnya, oleh karena itu buku-uku tafsir
7 [7] Hasbi Muhammad,op. cit., hlm. 173
8 [8] Kadar M. Yusuf, study Al-Qur’an, Amzah, Jakarta,2010,hlm. 133
9
mempunyai berbagai corak pemikiran dan madzhab. Diantara corak tafsir yaitu
adalah sebagai berikut:9
[9]
1. Tafsir Shufi
Tafsir shufi yaitu suatu karya tafsir yang diwarnai oleh teori atau pemikiran
tasawuf, baik tasawuf teoritis(at-tasawuf an-nazhary) maupun tasawuf praktis (at-
tasawuf al-‘amali).
2. Tafsir Falsafi
Yaitu suatu karya tafsir yang bercorak filsafat. Artinya dalam menjelaskan
suatuayat, mufassirmerujukpendapatfilosof.Persoalanyangdiperbincangandalam
suatu ayat dimaknai berdasarkan pandangan para ahli filsafat.
3. Tafsir Fiqhi
Yaitu penafsiran al-Qur’an yang bercorak fiqih, diantara isi kandungan al-
Qur’an adalah penjelasan mengenai hukum, baik ibadah maupun muamalah. Tafsir
fiqih ini selain lebih banyak berbincang mengenai persoalan hukum , juga kadang-
kadang diwarnai oleh ta’asub (fanatik). Buku-buku tafsir fiqhi ini dapat pula
dikategorikankepadacoraklain yaitu tafsir fiqhi hanafi, maliki, syafi’i, dan hambali.
4. Tafsir ‘Ilmi
Yaitutafsiryang bercorakilmupengetahuanmodern,khususnyasains eksakta.
Tafsirini selalumengutiipteori-teori ilmiahyang berkaitan denagn ayat yang sedang
ditafsirkan. Sepertibiologi,embriologi,geologi,astronomi,pertanian, perterrnakan,
dan lain-lain.Contohtafsiryangbercorakilmi yaitu:Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an Al-
karim karya Thanthawi Jauhari dan Mafatih Al-Ghaib karya Ar-Razi, Khalq Al-Insan
Bayna Ath-Thib Wa Al-Qur’an karya Muhammad Ali Al-Bar.
5. Corak Al-Adabi WaAl-Ijtima’i
Yaitu tafsir yang bercorak sastra kesopanan dan sosial. Dengan corak ini
mufassir mengungkap keindahan dan ke agungan Al-Qur’an yang meliputi aspek
balagah, mukjizat, makna, dan tujuannya. Mufassir berusaha menjelaskan sunnah
yang terdapat pada alam dan sistem sosial yang terdapat dalam Al-Qur’an, dan
berusahamemecahkanpersoalankemanusiaanpadaumumnyadanumatislam pada
khususnya, sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an.10
[10]
9 [9] Kadar M. Yusuf, op. cit., hlm. 158
10 [10] Ibid.,hlm. 158-162
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkanpengertian-pengertian pendapat para ulama dapat disimpulkan
bahwa:“Tafsir” adalahsuatuusaha tanggapan,penalaran,danijtihadmanusia untuk
menyikapi nilai-nilai samawi yang terdapat didalam Al-Qur’an.
“Takwil” adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-
Qur’an melalui pendekatan memahami arti atau maksud sebagai kandungan dari
lafazh itu.
“Terjemah”adalahmemindahkanbahasaAl-Qur’anke bahasa lain yang bukan
bahasa ‘Arabdan mencetakterjemahini kebeberapa naskah agar dibaca orang yang
tidak mengerti bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWt, dengan
perantaraan terjemahan.
Terjemah,tafisr,danta`wil diperlukan dalam memahami isi kandungan
ayat-ayatal-Qur`anyang mulia.Pengertianterjemahlebihsimple dan ringkas karena
hanyamerubaharti dari bahasa yang satu ke bahasa yang lainnya. Sedangkan istilah
tafsir lebih luas dari kata terjemah dan ta’wil , dimana segala sesuatu yang
berhubungandenganayat,surat,asbaabunnuzul,danlainsebagainyadibahasdalam
tafsir yang bertujuan untuk memberikan kepahaman isi ayat atau surat tersebut,
sehingga mengetahui maksud dan kehendak firman-firman Allah SWT tersebut.
Bentuk penafsiran:
1) Al-Ma’tsur
2) Al-Ra’y
3) Metode penafsiran:
4) Tahlili (analisis)
5) Muqarran (perbandingan)
6) Ijmali (global)
7) Mawdhu’i (tematik)
8) Corak penafsiran:
9) Tafsir shufy
10) Tafsir falsafi
11) Tafsir fiqhi
12) Tafsir ‘ilmi
13) Al-Adabi wa al-Ijtima’i
3.2 SARAN
Demikianlahmakalahyangkami berisikan tentang tafsir, ta’wil dan terjemah.
Makalah inipun tak luput dari kesalahan dan kekurangan maupun target yang ingin
dicapai. Adapun kiranya terdapat kritik, saran maupun teguran digunakan sebagai
penunjang pada makalah ini. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Rosihun, Ulum Al-Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2012.
Ashiddieqy Hasbi, Sejarah dan Pengantar ilmu Al-Qur’an/Tafsir, Bulan bintang,
jakarta, 1989.
Hasbi Muhammad, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 1987.
M. Yusuf Kadar, study Al-Qur’an, Amzah, Jakarta, 2010.
Al-Hayy Abd, Metode tafsir Mawdhu’i, Raja Grafindo Persada, jakarta, 1994.
Syadali Ahmad, Rafi’i, Ulumul Qur’an II, Pustaka Setia, Bandung, 2000.

More Related Content

What's hot

Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulRisma Amalia
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumrismariszki
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANAmalia Damayanti
 
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadMakalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadRendiTrida
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Kodifikasi al quran
Kodifikasi al quranKodifikasi al quran
Kodifikasi al quranNisa Ell
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianRoisMansur
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IINur Rohmah
 
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabatTafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabatJumal Ahmad
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Maghfur Amien
 

What's hot (20)

Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
Makalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhumMakalah manthuq dan mafhum
Makalah manthuq dan mafhum
 
makalah PSI kelompok 6
makalah PSI kelompok 6makalah PSI kelompok 6
makalah PSI kelompok 6
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadMakalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
 
Asbabun nuzul
Asbabun nuzulAsbabun nuzul
Asbabun nuzul
 
Asbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpointAsbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpoint
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Kodifikasi al quran
Kodifikasi al quranKodifikasi al quran
Kodifikasi al quran
 
Metode studi islam
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islam
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitian
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an II
 
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabatTafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
 
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa MansukhUlumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
Hermeneutika dan Penerapannya dalam Penafsiran Al-Qur'an (Konteks ke-Indonesi...
 

Similar to TAFSIR DAN TERJEMAHAN

Tugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafTugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafSida El Nurya
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2andisalwa
 
Resume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anResume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anSuya Yahya
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir4n9ry_61rd5
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uasSiKholis1
 
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2fitridheasari
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamLintoe1
 
Makalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'anMakalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'anLutfyHikmah
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2ikbar ghifari
 
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxUlumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxNurFaizah274687
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Tugasan 1 Ilmu2 quran
Tugasan 1 Ilmu2 quranTugasan 1 Ilmu2 quran
Tugasan 1 Ilmu2 quranKhudrey Hamid
 

Similar to TAFSIR DAN TERJEMAHAN (20)

Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
Tugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafTugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyaf
 
Jenis tafsir
Jenis tafsirJenis tafsir
Jenis tafsir
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
 
Resume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anResume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'an
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
 
Studi al qur'an
Studi al qur'anStudi al qur'an
Studi al qur'an
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islam
 
Sah
SahSah
Sah
 
Makalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'anMakalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'an
 
Tafsir
TafsirTafsir
Tafsir
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
 
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxUlumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
 
Bacalah al quran
Bacalah al quranBacalah al quran
Bacalah al quran
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Tugasan 1 Ilmu2 quran
Tugasan 1 Ilmu2 quranTugasan 1 Ilmu2 quran
Tugasan 1 Ilmu2 quran
 

More from juniska efendi

Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anjuniska efendi
 
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945juniska efendi
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisijuniska efendi
 
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensiPelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensijuniska efendi
 
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945juniska efendi
 
Manajemen perbankan syari’ah
Manajemen perbankan syari’ahManajemen perbankan syari’ah
Manajemen perbankan syari’ahjuniska efendi
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemahjuniska efendi
 
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)juniska efendi
 
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandaMakalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandajuniska efendi
 
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...juniska efendi
 
Makalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanMakalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanjuniska efendi
 
Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1juniska efendi
 
Makalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwalMakalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwaljuniska efendi
 
Makalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresMakalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresjuniska efendi
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerjuniska efendi
 
Makalah ilmu kalam aliran ahmadiyah
Makalah ilmu kalam aliran ahmadiyahMakalah ilmu kalam aliran ahmadiyah
Makalah ilmu kalam aliran ahmadiyahjuniska efendi
 

More from juniska efendi (20)

Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
 
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
 
Penelitian habib
Penelitian habibPenelitian habib
Penelitian habib
 
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensiPelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
 
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
 
Manajemen perbankan syari’ah
Manajemen perbankan syari’ahManajemen perbankan syari’ah
Manajemen perbankan syari’ah
 
Makkiyah
MakkiyahMakkiyah
Makkiyah
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
 
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandaMakalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
 
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
 
Makalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanMakalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunan
 
Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1
 
Makalah misbah
Makalah misbahMakalah misbah
Makalah misbah
 
Makalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwalMakalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwal
 
Makalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresMakalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stres
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
 
Makalah ilmu kalam aliran ahmadiyah
Makalah ilmu kalam aliran ahmadiyahMakalah ilmu kalam aliran ahmadiyah
Makalah ilmu kalam aliran ahmadiyah
 
Makalah habib
Makalah habibMakalah habib
Makalah habib
 

TAFSIR DAN TERJEMAHAN

  • 1. i
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatanmakalah tentang “Pengertian Tafsir, Ta’wil dan Terjemahan”. Dan tidak lupa Sholawat beserta Salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam. Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia, apa bila ada kesalahanataudari pembacaapa bilaterdapatkesalahndalampenulisanmakalahini guna perbaikan dalam pembuatan makalh kami yang selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin . ya rabbal ‘Alamin . Lempuing Jaya,Desember2014 PENULIS
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Depan ....................................................................................................i Kata Pengantar .....................................................................................................ii Daftar Isi...............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.....................................................................................1 1.2 RumuasnMasalah................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 TAFSIR.................................................................................................2 2.2 TAKWIL................................................................................................6 2.3 TERJEMAH ...........................................................................................7 2.4 PERBEDAAN TAFSIR,TAKWILDAN TERJEMAH ........................................7 2.5 METODE TAFSIR...................................................................................8 2.6 CORAKTAFSIR......................................................................................8 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN .......................................................................................10 3.2 SARAN.................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Al Qur`an merupakanpetunjukbagi seluruhumat manusia [1]. Di samping itu, dalam ayat dan surat yang sama, diinformasikan juga bahwa al Qur`an sekaligus menjadi penjelasan (bayyinaat) dari petunjuk tersebut sehingga kemudian mampu menjadi pembeda (furqaan)-antara yang baik dan yang buruk. Di sinilah manusia mendapatkan petunjuk dari al Qur`an. Manusia akan mengerjakan yang baik dan akan meninggalkan yang buruk atas dasar pertimbangannya terhadap petunjuk al Qur`an tersebut. Al Qur`an adalahkalaamullaahyangditurunkan kepada nabi Muhammad saw. DenganmediamalaikatJibril as.Dalam fungsinya sebagai petunjuk, al Qur`an dijaga keasliannyaolehAllahswt.Salahsatuhikmahdari penjagaankeasliandankesucianal Qur`an tersebut adalah agar manusia mampu menjalani kehidupan di dunia ini dengan benar-menurut Sang Pencipta Allah ‘azza wa jalla sehingga kemudian selamat, baik di sini, di dunia ini dan di sana , di akhirat sana . Bagaimana mungkin manusia dapat menjelajahi sebuah hutan belantara dengan selamat dan tanpa tersesat apabila peta yang diberikan tidak digunakan, didustakan, ataupun menggunakan peta yang jelas-jelas salah atau berasal dari pihak yang tidak dapat dipercaya?Olehkarenaitu,keasliandankebenaran al Qur`anterdeterminasi dengan pertimbangan di atas agar manusia tidak tersesat dalam mengarungi kehidupannya ini dan selamat dunia-akhirat. 1.2 Rumusan Masalah
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 TAFSIR 2.1.1 PengertianTafsir Tafsir menurut bahasa artinya menyingkap (membuka) dan melahirkan. Adapun pengertian tafsir menurut para ulama yaitu sebagai berikut:[1]1 Menurut Al-Kilabi tafsir adalah menjelaskan Al-Qur’an, menerangkan maknanya dan menjelaskan apa yang dikehendaki dengan nashnya atau dengan isyaratnya atau tujuannya. Menurut Syekh Al-Jazairi tafsir pada hakikatnya adalah menjelaskan lafadz yang sukardipahami olehpendengardenganmengemukakanlafadzsinonimnya atau makna yang mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan salah satu dialah lafadz tersebut.2 [2] MenurutAz-Zakkasyi tafsiradalahilmu yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan makna-makna kitab Allah yang diturunkan kepada Rasulullah serta menyimpulkan kandungan-kandungan hukum dan hikmahnya. SedangkanmenurutAbuHayyantafsiradalahilmumengenaicara pengucapan lafadz-lafadzAl-Qur’ansertacara mengungkapkanpetunjuk, kandungan-kandungan hukum, dan makna yang terkandung di dalamnya.3 [3] MenurutAl-Jurjani tafsirpadaasalnya,ialahmembukadanmelahirkan. Dalam istilah syara’, ialah menjelaskan makna ayat, urusannya, kisahnya, dan sebab diturunkannya ayat, dengan lafazh yang menunjukannya secara terang.4 [4] 2.1.2 Macam-Macam Tafsir 1. Tafsir Bil Ma’tsur Tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang bersumber dari nash-nash, baik nash al-Qur’an, sunnah Rasulullah saw, pendapat (aqwal) sahabat,ataupunperkataan(aqwal) tabi’in.Dengan kata lain yang dimaksud dengan tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat al-Qur’an dengan ayat al- 1 [1] Rosihun Anwar, Ulum Al-Qur’an,Pustaka Setia, Bandung, 2012,hlm. 209 2 [2] Hasbi Ashiddieqy,Sejarah dan Pengantar ilmu Al-Qur’an/Tafsir,Bulan bintang,jakarta,1989, hlm. 193 3 [3] Rosihun Anwar, op. cit., hlm. 210 4 [4] Hasbi Muhammad, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,Pustaka Rizki Putra,Semarang,1987, hlm. 171.
  • 6. 3 Qur’an, menafsirkan ayat Al Qur’an dengan sunnah, menafsirkan ayat al-Qur’an dengan pendapat para sahabat, atau menafsirkan ayat al-Qur’an dengan perkataan para tabi’in. a. Menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an: Misalnya dalam surat Al-Hajj: 30 “Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya…”. Kalimat ‘diterangkan kepadamu’ (illa ma yutla ‘alaikum) ditafsirkan dengan surat al-Maidah:3 “Diharamkanbagimu(memakan) bangkai,darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.. “ b. Menafsirkan Al-Qur’an dengan As-Sunnah/Hadits Contoh Surat Al-An’am ayat 82: ‫ن‬ ‫ذي‬ ‫ال‬ ‫نوا‬ ‫آم‬ ‫م‬ ‫ول‬ ‫سوا‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫هم‬ ‫مان‬ ‫إي‬ ‫لم‬ ‫ظ‬ ‫ب‬ ‫ئك‬ ‫أول‬ ‫هم‬ ‫ل‬ ‫ن‬‫األم‬ ‫وهم‬ ‫تدون‬ ‫مه‬ “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan dan mereka orang-orang yang mendapat petunjuk” Kata “al-zulm” dalam ayat tersebut, dijelaskan oleh Rasul Allah saw dengan pengertian “al-syirk” (kemusyrikan). c. Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat para sahabat Contoh surat an-Nisa’ ayat 2 Mengenai penafsiran sahabat terhadap Alquran ialah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Halim dengan Sanad yang saheh dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menerangkan ayat ini: ‫وا‬ ‫وآت‬ ‫تامى‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫أموالهم‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫وات‬ ‫دل‬ ‫ب‬ ‫يث‬ ‫ب‬ ‫خ‬ ‫ال‬ ‫يب‬ ‫ط‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫لوا‬ ‫أك‬ ‫ت‬ ‫أموالهم‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫كم‬ ‫أموال‬ ‫ه‬ ‫إن‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫حوب‬ ‫يرا‬ ‫ب‬ ‫ك‬ “Danberikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.” Kata ”hubb” ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dengan dosa besar
  • 7. 4 d. Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat para Tabi’in: Contoh Surat Al-Fatihah: Penafsiran Mujahid bin Jabbar tentang ayat: Shiraat al-Mustaqim yaitu kebenaran. Contoh bukunya: 1) Jami al-bayan fi tafsir Al.Qur’an, Muhammad B. Jarir al. Thabari, W. 310 H. terkenal dengan tafsir Thabari 2) Bahr al-Ulum, Nasr b. Muhammad al- Samarqandi, w. 373 H. terkenal dengan tafsir al- Samarqandi. 3) Ma’alimal-Tanzil,karyaAl-HusaynbinMas’udal Baghawi, wafat tahun 510, terkenal dengan tafsir al Baghawi. 2. Tafsir Bir Ra’i Yaitu penafsiran Al-Qur’an berdasarkan rasionalitas pikiran (ar-ra’yu), dan pengetahuan empiris (ad-dirayah). Tafsir jenis ini mengandalkan kemampuan “ijtihad” seorang mufassir, dan tidak berdasarkan pada kehadiran riwayat-riwayat (ar-riwayat).Disampingaspekitumufassirdituntut untuk memiliki kemampuan tata bahasa,retorika,etimologi,konsepyurisprudensi, dan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitandenganwahyu dan aspek-aspek lainnya menjadi pertimbangan para mufassir. Contoh surat al-Alaq: 2 “Khalaqal insaana min ‘alaq” Kata alaq disini diberi makna dengan bentuk jamak dari lafaz alaqah yang berarti segumpal DARAH yang kental a) Tafsir Terpuji (Mahmud) Suatu penafsiran yang cocok dengan tujuan syar’i, jauh dari kesalahan dan kesesatan, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, serta berpegang teguh pada ushlub-ushlubnya dalam memahami nash Al-Qur’an. b) Tafsir Al-Bathil Al-Madzmum Suatu penafsiran berdasarkan hawa nafsu, yang berdiri di atas kebodohan dan kesesatan. Manakala seseorang tidak faham dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, serta tujuan syara’, maka ia akan jatuh dalam kesesatan, dan pendapatnya tidak bisa dijadikan acuan.
  • 8. 5 Contoh bukunya: 1) Mafatih al-Ghayb, Karya Muhammad bin Umar bin al-Husain al Razy, wafat tahun 606, terkenal dengan tafsir al Razy. 2) Anwaral-Tanzil waasrar al-Ta’wil,Karya‘AbdAllahbinUmaral-Baydhawi, wafat pada tahun 685, terkenal dengan tafsir al-Baydhawi. 3) Aal-Siraj al-Munir, Karya Muhammad al-Sharbini al Khatib, wafat tahun 977, terkenal dengan tafsir al Khatib. 3. Tafsir Bil Isyari Suatu penafsiran diamana menta`wilkan ayat tidak menurut zahirnya namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang tersembunyi.” Contoh : “...Innallaha ya`murukum an tadzbahuu baqarah…” [3] Yang mempunyai makna ZHAHIR adalah “……Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina…” Tetapi dalam tafsir Isyari diberi makna dengan “….Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih nafsu hewaniah…” Contoh dalam kisah : “Lalumerekabertemudenganseoranghambadi antarahamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami [4].” Penjelasan: Allah telah menganugerahkan ilmu-Nya kepada Khidhir tanpa melalui proses belajar sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang biasa. Ia memperolehilmu karena ketaatan dan kesalihannya. Ia jauh dari maksiat dan dosa. Ia senantiasamendekatkandiri kepada Allah. Dalam kesuciannya, Khidhir diberikan ilmudari sisi-Nyayangdinamakanilmuladunnimenggunakanpendekatanqalbi (hati) atau rasa. Contoh bukunya: 1) Tafsir al-Qur’an al Karim, Karya Sahl bin ‘Abd. Allah al-Tastari, terkenal dengn tafsir al Tastari. 2) Haqa’iq al-Tafsir, Karya Abu Abd. Al-Rahman al- Salmi, terkenal dengan Tafsir al-Salmi. 3) Tafsir Ibn ‘Arabi, Karya Muhyi al-Din bin ‘Arabi, terkenal dengan nama tafsir Ibn ‘Arabi.
  • 9. 6 2.2 TAKWIL 2.2.1 Pengertian Ta’wil Menurut lughat takwil adalah menerangkan dan menjelaskan. Adapun pengertian takwil menurut para ulama yaitu sebagai berikut: Menurut Al-Jurzani takwil adalahmemalingkansatulafazhdari maknalahirnya terhadap makna yang dikandungnya, apabila makna alternatif yang dipandangnya sesuai dengan ketentuan Al-kitab dan As-sunnah. Menuurut ulama khalaf takwil adalah mengalihkan suatu lafazh dari makna yang rajih pada makna yang marjuh karena ada indikasi untuk itu.5 [5] Menurutsebagianulamalaintakwil ialahmenerangkansalahsatu makna yang dapat diterima oleh lafazh6 .[6] Dari pengertian diatas dapat disimpulkan takwil adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-Qur’an melalui pendekatan memahami arti atau maksud sebagai kandungan dari lafazh itu. Kata ta’wīl berasal dari kata al-awl, yang berarti kembali (ar-rujǔ’) aatau dari kata al-ma’ǎl yang artinya tempat kembali (al-mashīr) dan al-aqībah yang berarti kesudahan.Adayangmendugabahwakataini berasal dari kata al-iyǎlah yang berarti mengatur (al-siyasah). Sedangkan menurut istilah menurut Al-Jurjani: ialah memalingkan lafad dari makna yang dhahir kepada makna yang muhtamil, apabila makna yang mu’yamil tidak berlawanan dengan al-quran dan as-sunnah. Contoh : “Bahwasanya rabb mu sungguh memperhatikan kamu” [5] Tafsirnya:Bahwasanyaallahsenantiasa dalam mengintai-intai memperhatika keadaan hambanya” Ta’wil : Menakutkan manusia dari berlalai-lalai, dari lengah mempersiapkan persiapan yang perlu. 5 [5] Rosihun Anwar, op. cit., hlm. 211 6 [6] Hasbi Muhammad, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,Pustaka Rizki Putra,Semarang,1987, hlm. 172
  • 10. 7 2.3 TERJEMAH 2.3.1 Pengertian Terjemah Arti terjemah menurut bahasa adalah salinan dari satu bahasa ke bahasa lain, atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain. Sedangkan menurut istilah seperti yang dikemukakan oleh Ash-Shabuni: “Memindahkan bahasa Al-Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa ‘Arab dan mencetak terjemah ini kebeberapa naskah agar dibaca orang yang tidak mengerti bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWt, dengan perantaraan terjemahan.” Pada dasarnya ada tiga corak penerjemahan, yaitu: Terjemah maknawiyyah tafsiriyyah, yaitu menerangkan makna atau kalimat dan mensyarahkannya, tidak terikat oleh leterlek-nya, melainkan oleh makna dan tujuan kalimat aslinya (sinonim dengan tafsir) Terjamah harfiyah bi Al-mistli, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata dari bahasa asli dengankatasinonimnya(muradif)ke dalambahasa baru dan terikat oleh bahasa aslinya. Terjemahharfiyahbi dzuni Al-mistl, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata bahasa asli kedalam bahasa lain dengan memperhatikan urutan makna dan segi sastranya. 2.4 PERBEDAAN TAFSIR, TAKWIL DAN TERJEMAH Perbedaan tafsir dan takwil di satu pihak dan terjemah di pihak lain adalah bahwa berupaya menjelaskan makna-makna setiap kata di dalam Al-Qur’an dan mengalihkan bahasa Al-Qur’an yang aslinya bahasa Arab ke bahasa non Arab. Para mufassirin telah berselisih tentang makna tafsir dan takwil: - Menurut Abu Ubaidah: “Tafsir dan takwil satu makna.” Pendapat ini di bantah oleh para ulama yaitu diantaranya Abu Bakar Ibnu Habib an- Naisabury - MenurutAl-Raghif Al-Ashfahani:“Tafsiritulebihumumdanlebihbanyak dipakai mengenai kata-kata tunggal, sedangkan takwil lebih banyak dipakai mengenai makna dan susunan kalimat. - Menurutsetengahulama: “Tafsirmenerangkanmaknalafazhyangtidak menerima selain dari satu arti. Sedangkan takwil menetapkan makna
  • 11. 8 yang dikehendaki oleh suatu lafazh yang dapat menerima banyak makna, karena ada dalil-dalil yang menghendakinya.7 [7] Dari beberapapendapatdiatasdapatdisimpulkan bahwaperbedaantafsirdan takwil yaitu: Tafsiritu lebihumumdari takwil karenadipakai dalamkitabAllah dan lainnya, sedangkan takwil itu lebih banyak digunakan dalam kitab Allah. Tafsir pada umumnya digunakan pada lafazh dan mufradat (kosakata), sedangkan takwil pda umumnya digunakan untuk menunjukan makna dan kalimat. Takwil diartikan juga sebagai memalingkan makna suatu lafazh dari makna yang kuat(ar-rajih) ke maknayangkurang kuat(al-marjuh),karena disertai dalilyang menunjukandemikian.Sedangkantafsirmenjelaskan makna suatu ayat berdasarkan makna yang kuat. Para ulama ada juga yang berpendapat bahwa tafsir adalah penjelasan yang berdasarkan riwayah, dan takwilberdasarkan dirayah.8 [8] 2.5 METODE TAFSIR Ulama selalu berusaha untuk memahami kandungan al-Quran sejak masa ulamasalaf sampai masa modern.Dari sekianlamaperjalanan sejarah penafsiran al- Quran,banyak ditemui beragamtafsirdengan metode dancorakyangberbeda-beda. Dari sekian banyak macam-macam tafsir, ulama mencoba membuat menglasifikasikantafsirdengan sudut pandang yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Jika dilihat dari segi etnis atau cara bagaimana mufassir menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur’an, maka tafsir itu dapat dikategorikan dalam beberapa macam yaitu: - Tahlili - Muqarran - Ijmali - Maudhu’i 2.6 CORAK TAFSIR Tafsir merupakan karya manusia yang selalu diwarnai pikiran, madzhab, dan disiplin ilmu yang ditekuni oleh mufassirnya, oleh karena itu buku-uku tafsir 7 [7] Hasbi Muhammad,op. cit., hlm. 173 8 [8] Kadar M. Yusuf, study Al-Qur’an, Amzah, Jakarta,2010,hlm. 133
  • 12. 9 mempunyai berbagai corak pemikiran dan madzhab. Diantara corak tafsir yaitu adalah sebagai berikut:9 [9] 1. Tafsir Shufi Tafsir shufi yaitu suatu karya tafsir yang diwarnai oleh teori atau pemikiran tasawuf, baik tasawuf teoritis(at-tasawuf an-nazhary) maupun tasawuf praktis (at- tasawuf al-‘amali). 2. Tafsir Falsafi Yaitu suatu karya tafsir yang bercorak filsafat. Artinya dalam menjelaskan suatuayat, mufassirmerujukpendapatfilosof.Persoalanyangdiperbincangandalam suatu ayat dimaknai berdasarkan pandangan para ahli filsafat. 3. Tafsir Fiqhi Yaitu penafsiran al-Qur’an yang bercorak fiqih, diantara isi kandungan al- Qur’an adalah penjelasan mengenai hukum, baik ibadah maupun muamalah. Tafsir fiqih ini selain lebih banyak berbincang mengenai persoalan hukum , juga kadang- kadang diwarnai oleh ta’asub (fanatik). Buku-buku tafsir fiqhi ini dapat pula dikategorikankepadacoraklain yaitu tafsir fiqhi hanafi, maliki, syafi’i, dan hambali. 4. Tafsir ‘Ilmi Yaitutafsiryang bercorakilmupengetahuanmodern,khususnyasains eksakta. Tafsirini selalumengutiipteori-teori ilmiahyang berkaitan denagn ayat yang sedang ditafsirkan. Sepertibiologi,embriologi,geologi,astronomi,pertanian, perterrnakan, dan lain-lain.Contohtafsiryangbercorakilmi yaitu:Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an Al- karim karya Thanthawi Jauhari dan Mafatih Al-Ghaib karya Ar-Razi, Khalq Al-Insan Bayna Ath-Thib Wa Al-Qur’an karya Muhammad Ali Al-Bar. 5. Corak Al-Adabi WaAl-Ijtima’i Yaitu tafsir yang bercorak sastra kesopanan dan sosial. Dengan corak ini mufassir mengungkap keindahan dan ke agungan Al-Qur’an yang meliputi aspek balagah, mukjizat, makna, dan tujuannya. Mufassir berusaha menjelaskan sunnah yang terdapat pada alam dan sistem sosial yang terdapat dalam Al-Qur’an, dan berusahamemecahkanpersoalankemanusiaanpadaumumnyadanumatislam pada khususnya, sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an.10 [10] 9 [9] Kadar M. Yusuf, op. cit., hlm. 158 10 [10] Ibid.,hlm. 158-162
  • 13. 10 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Berdasarkanpengertian-pengertian pendapat para ulama dapat disimpulkan bahwa:“Tafsir” adalahsuatuusaha tanggapan,penalaran,danijtihadmanusia untuk menyikapi nilai-nilai samawi yang terdapat didalam Al-Qur’an. “Takwil” adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al- Qur’an melalui pendekatan memahami arti atau maksud sebagai kandungan dari lafazh itu. “Terjemah”adalahmemindahkanbahasaAl-Qur’anke bahasa lain yang bukan bahasa ‘Arabdan mencetakterjemahini kebeberapa naskah agar dibaca orang yang tidak mengerti bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWt, dengan perantaraan terjemahan. Terjemah,tafisr,danta`wil diperlukan dalam memahami isi kandungan ayat-ayatal-Qur`anyang mulia.Pengertianterjemahlebihsimple dan ringkas karena hanyamerubaharti dari bahasa yang satu ke bahasa yang lainnya. Sedangkan istilah tafsir lebih luas dari kata terjemah dan ta’wil , dimana segala sesuatu yang berhubungandenganayat,surat,asbaabunnuzul,danlainsebagainyadibahasdalam tafsir yang bertujuan untuk memberikan kepahaman isi ayat atau surat tersebut, sehingga mengetahui maksud dan kehendak firman-firman Allah SWT tersebut. Bentuk penafsiran: 1) Al-Ma’tsur 2) Al-Ra’y 3) Metode penafsiran: 4) Tahlili (analisis) 5) Muqarran (perbandingan) 6) Ijmali (global) 7) Mawdhu’i (tematik) 8) Corak penafsiran: 9) Tafsir shufy 10) Tafsir falsafi 11) Tafsir fiqhi 12) Tafsir ‘ilmi 13) Al-Adabi wa al-Ijtima’i 3.2 SARAN Demikianlahmakalahyangkami berisikan tentang tafsir, ta’wil dan terjemah. Makalah inipun tak luput dari kesalahan dan kekurangan maupun target yang ingin dicapai. Adapun kiranya terdapat kritik, saran maupun teguran digunakan sebagai penunjang pada makalah ini. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Anwar Rosihun, Ulum Al-Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2012. Ashiddieqy Hasbi, Sejarah dan Pengantar ilmu Al-Qur’an/Tafsir, Bulan bintang, jakarta, 1989. Hasbi Muhammad, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 1987. M. Yusuf Kadar, study Al-Qur’an, Amzah, Jakarta, 2010. Al-Hayy Abd, Metode tafsir Mawdhu’i, Raja Grafindo Persada, jakarta, 1994. Syadali Ahmad, Rafi’i, Ulumul Qur’an II, Pustaka Setia, Bandung, 2000.