Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
OPTIMALKAN
1. Nama Kelompok 3
1. Rendi Trida Kusuma M. (G04219064)
2. David Sheva Julianto (G04219019)
2. Syarat-Syarat Hadits Mutawatir
1. Periwayatnya orang banyak.
2. Jumlah banyak pada seluruh tingkatan sanad.
3. Tercegah sepakat bohong.
4. Beritanya bersifat indrawi.
Secara bahasa, mutawatir adalah isim fa’il dari at-tawatur yang artinya berurutan.
Sedangkan mutawatir menurut istilah adalah hadits yang diriwayatkan oleh
sejumlah banyak orang yang menurut kebiasaan mereka terhindar dari
melakukan dusta mulai dari awal hingga akhir sanad. Dalam meriwayatkan
mereka bersandar pada sesuatu yang dapat diketahui dengan seperti
pendengaran dan semacamnya.
3. Hadits tersebut mengandung ilmu yang harus diyakini
kepada manusia untuk mempercayainya sehingga
tidak perlu lagi mengkaji dan menyelidiki.
Macam Macam Hadist Mutawatir.
Mutawatir Lafzhi yaitu hadits mutawatir dari sisi lafazh
hadits dan maknanya. Mutawatir lafzhi menurut para
ulama, jumlahnya sangat sedikit, bahkan menurut Ibn
Hibban dan al-Hazimi hadis tidak ada.
Mutawatir Ma’nawi yaitu hadits mutawatir maknanya,
namun lafazhnya berbeda. Sisi kesamaan antara hadits-hadits
tersebut adalah adanya mengangkat tangan dalam berdo’a.
Maka hadits ini menjadi mutawatir kalau dilihat dari
keseluruhan jalur riwayat.
Hukum Hadist Mutawatir.
4. Contoh Hadist Mutawatir.
منبَّكذََّّعليَّّداممتعفليتبوأمقعدهمنالنا
“Barangsiapa berdusta atas namaku maka bersiap-siaplah
menempati tempat duduknya di neraka.” (HR. al-Bukhari,
Muslim dan yang lainnya)
ََّهَظِفَح َاوَهَاعَوَفىِتَلاَقَمَعِمَسأَرْامُهَّاللَرَّضَناَهَغَّلَبَاو
“Semoga Allah melihat seorang yang mendengarkan
ucapanku, lalu memahami dan menghapalkannya,
kemudian menyampaikan ucapan tersebut”.
5. Hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua, atau sedikit orang yang tidak
mencapai derajat mutawatir. Hadits ahad mempunyai sisi gelap yang
memungkinkannya untuk ditolak atau diabaikan dan tidak diamalkan.
Namun ulama hadits sependapat bahwa hadits ahad yang maqbul
(bisa diterima) dalam arti shahih, bisa digunakan sebagai dasar
hukum Islam, dan wajib diamalkan.
Hukum Hadits Ahad
Al-Imam Asy Syafi’i berkata dalam kitab beliau Ar
Risalah, “Apabila satu orang boleh berbicara dalam suatu
cabang ilmu tertentu, bahwa kaum muslimin yang lalu
maupun yang sekarang telah bersepakat atas validnya
berargumen dengan hadits ahad dan mencukupkan diri
dengannya. Dan tidak diketahui seorang pun fuqaha’ dari kaum
muslimin kecuali mereka menetapkan validitas argumen dengan
hadits ahad.
6. Macam Macam Hadist Ahad.
Hadis Masyhur yaitu hadis
yang diriwayatkan oleh 3
perawi atau lebih di
setiap thobaqoh nya dan
tidak sampai batas
mutawatir. Para ulama fiqih
juga menamai
hadis masyhur dengan
nama “Al-Mustafidl” yaitu
suatu hadis yang
mempunyai jalan terbatas
lebih dari dua dan tidak
sampai pada batas
mutawatir.
Hadis Aziz yaitu hadis
yang perawinya tidak
kurang dari dua orang
dalam semua
tingkatan thobaqoh.
Hadits Gharib yaitu
suatu hadis yang
diriwayatkan oleh
seorang perawi
sendirian, atau oleh
satu orang rawi saja di
setiap thobaqoh.